Anda di halaman 1dari 8

PISANG RAI

Ni Luh Ketut Ayu Gayatri Pradnya Andini (1810511041), Teddy Anderson


(1810511042), Briandy Huangson (1810511044).

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan dengan 34 provinsi yang tersebar dari Sabang
sampai Merauke. Masing-masing provinsi bahkan kabupaten di Indonesia memiliki
keberagaman produk olahan pangan baik makanan maupun minuman. Salah satu
provinsi dengan keberagaman olahan pangan adalah Bali.
Bali terkenal dengan berbagai macam budaya dan olahan pangan yang beragam
dari satu kabupaten dengan kabupaten lainnya, mulai dari makanan pokok, jajanan,
maupun minuman. Setiap olahan pangan di Bali, baik makanan maupun minuman
tentunya memiliki ciri khas tersendiri mulai dari bahan baku, formula , proses
pengolahan maupun perannya dalam masyarakat. Keberagaman olahan pangan, juga
menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan lokal maupun manca negara. Salah satu
jajanan khas Bali adalah Pisang Rai.
Pisang Rai adalah jajan yang bahan utamanya adalah buah pisang yang dilapisi
adonan lalu direbus dan diatasnya diberi parutan kelapa kukus. Pisang Rai hampir sama
dengan pisang ijo, namun pisang rai ditabur dengan kelapa parut. Hidangan ini harus
menggunakan pisang yang benar – benar matang, agar pisang tidak keras, memliki rasa
manis dan aromanya enak. Pisang rai juga memiliki banyak manfaat sebab dibuat dari
bahan baku yang bernilai gizi tinggi.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui bahan dan formula dari jajanan pisang rai.
2. Mengetahui cara pengolahan dari jajanan pisang rai.
3. Mengetahui kandungan nutrisi, keamanan dan khasiat pisang rai.
4. Memberikan saran untuk mengembangkan jajanan pisang rai.
II. BAHAN DAN FORMULA
Table.1 Bahan dan Formula Pisang Rai
Jenis Bahan Bahan Jumlah
Bahan Utama Pisang Keladi 25 buah
Bahan Adonan Terigu 1 kg
Tepung Beras Matang 0,5 kg
Tepung Maizena 5 sdm
Kapur Sirih 0,24 sdt
Gula Sesuai selera
Garam Sesuai selera
Bahan Topping Daging kelapa 0,5 kg
Garam Sesuai selera
Gula Sesuai selera
Daun pandan 2 lembar
Bahan Air Pandan Air ¾ panci
Daun Pandan 2 lembar

1
III. CARA PENGOLAHAN

Buah Pisang Terigu, Tepung Beras Air pandan Daging Kelapa


Matang & Tepung
Tapioka

Dikupas Dididihkan Dicuci dengan air


Dicampurkan

Dipotong Diparut
menyerong ± 2 cm Ditambahkan garam,
gula, air, dan kapur
sirih secukupnya
Ditambahkan gula,
garam dan sehelai
daun pandan
Adonan Siap

Dimasak selama
Dimasukkan Dikukus ±15 menit
±5 menit (hingga
mengambang

Diangkat

Ditiriskan dan
Dibungkus
dididnginkan

IV. NUTRISI, KHASIAT DAN KEAMANAN


4.1 Nutrisi
Nutrisi merupakan unsur – unsur pembentuk makanan berupa substansi organik
yang dibutuhkan oleh organisme untuk menjalankan fungsi normal di dalam tubuh.
Nutrisi yang terdapat pada salah satu bahan baku yaitu pisang, antara lain yaitu
mengandung karbohidrat 88 kkal / 100 gram bahan, air, protein, gula, serat, lemak,
hingga vitamin seperti vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, D, E, dan K, serta
menggandung berbagai jenis mineral misalnya kalium, kalsium, magnesium, fosfor, dan
lain sebagainya. Nutrisi juga banyak terdapat pada bahan baku pisang rai yaitu kelapa,

2
yang mengandung 354 kkal / 100 gramnya disertai dengan protein, lemak, dan mineral
– mineral seperti magnesium, kalium, natrium, zat besi , dan berbagai jenis vitamin
(Winarno,2014). Demikian pula komposisi lain seperti terigu, tepung maizena, kapur
sirih, dan daun pandan memiliki nilai gizi yang diperlukan tubuh seperti serat,
karbohidrat, dan berbagai jenis mineral. Yusa & Suter,2014 dalam bukunya yang
berjudul Pangan Tradisional Khas Gianyar menyatakan bahwa Pisang Rai mengandung
69,4% kadar air, 0,89% kadar abu, 3,90% protein, 2,56% lemak dan 23,24%
karbohidrat.

4.2 Keamanan
Keamanan pangan merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam
penyajian makanan yang layak konsumsi. Dari observasi yang telah kami lakukan,
Pisang rai pada proses pembuatannya memperhatikan kebersihan tangan produsen
dengan mencuci tangan dengan sabun sebelum proses pengolahan dan pengemasan.
Demikian juga dengan alat dan bahan yang dicuci terlebih dahulu sebelum dilakukan
proses pengolahan. Kemasan pisang rai ini mengguanakan plastik mika, maka oleh
produsen dilakukan pendinginan terhadap pisang rai dan kelapa kukus hingga suhunya
menjadi normal sehingga tidak terjadi reaksi kimia antara plastickmika dengan pisang
rai dan kelapa kukus yang tentunya dapat merugikan konsumen dan menurunkan
kualitas produk.

4.3 Khasiat
Khasiat yang terdapat pada jajan Pisang Rai, antara lain:
1. Dapat mengatur tekanan darah. Salah satu kandungan paling tinggi yang terdapat
pada bahan baku pisang rai yaitu kalium yang berperan penting dalam
menurunkan ketegangan pada pembuluh darah dan arteri sehingga dapat
membantu mencegah kondisi seperti serangan jantung dan stroke.
2. Meningkatkan metabolisme. Bahan baku pembuatan pisang rai banyak
mengandung serat, sehingga dapat memperlancar proses pencernaan. Juga
mengandung berbagai macam vitamin dan mineral yang memperlancar
metabolisme tubuh.

3
3. Mencegah radikal bebas. Sebab salah satu bahan baku utama dalam pembuatan
makanan ini yaitu pisang yang mengandung antioksidan.
4. Mecegah depresi, sebab pada pisang terdapat senyawa mangan yang dapat
merangsang pertumbuhan hormon pada otak yang akan membuat kita merasa
lebih baik.

V. ASPEK SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI


5.1 Aspek Sosial
Menurut produsen (Ibu Jatiasih dan anaknya) dari aspek sosial Pisang Rai
biasanya dikonsumsi sebagai camilan bersama dengan kopi atau teh sembari
berbincang-bincang dengan sanak saudara. Pisang Rai juga jajanan khas untuk dijadikan
oleh-oleh untuk tamu atau saudara yang berkunjung ke rumah Beliu.

5.2 Aspek Budaya


Terdapat istilah budaya ngejot di Bali, produsen mengatakan terkadang Beliau
atau keluarganya memasukkan Pisang Rai sebagai salah satu list makanan yang dijot
baik saat hari raya besar maupun hari spesial lainnya.

5.3 Aspek Ekonomi


Pisang Rai yang dibuat oleh produsen tidak hanya untuk dikonsumsi sendiri
melainkan juga dijual. Kedua produsen mengatakan bahwa menjual jajanan tradisional
seperti Pisang Rai memang tidak akan selalu laris setiap harinya, mereka akan melihat
situasi seperti adakah hari besar atau hari khusus saat itu agar mereka bisa
memperkirakan berapa yang harus mereka buat dalam sehari sehingga dapat
meminimalisir kerugian. Kedua produsen juga mengatakan bahwa menjual jajanan
tradisional sebahai pekerjaan sampingan dan hobby juga mampu menambah
penghasilan, selain dari gaji tetap yang akan merek dapatkan.
Dari dua Produsen yang telah kami wawancara terdapat perbedaan harga, yang
disesuaikan dengan kwantitas dan pengemasan dari produk Pisang Rai. Produsen Ibu
Jatiasih menjual Pisang Rai dengan harga Rp2000 dimana prodaknya dibungkus
menggunakan plastik mika, berisi lima potong Pisang Rai didalamnya. Sementara,

4
Bapak Dewa menjual Pisang Rai seharga Rp 3000 yang prodaknya berjumlah enam
potong dan dibungkus menggunakan kertas minyak.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan
Pisang rai merupakan salah satu makanan tradisonal Bali dimana pisang dilapisi
adonan lalu direbus dan dan diatasnya diberi larutan kelapa kukus. Pisang rai
mengandung nutrisi / nilai gizi tinggi sebab diproduksi menggunakan bahan baku
bergizi tinggi sehingga memiliki khasiat yang baik bagi tubuh. Pisang rai juga memiliki
peranan penting pada aspek sosial, budaya, dan ekonomi sebab merupakan pangan Bali
yang telah ada sejak lama, merupakan salah satu makanan yang dapat dijot, serta dapat
dijual untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Bali.

6.2 Saran
Generasi muda dapat ikut melestarikan jajanan tradisional Bali. Keamanan pangan
dalam proses pengolahan Pisang Rai perlu ditingkatkan seperti penggunaan sarung
tangan dan penutup kepala agar dapat meminimalisir terjadinya kontaminasi sehingga
produk tetap higienis hingga ke tangan konsumen.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Produksi_pisang_di_Indonesia#Pengolahan (Diakses pada


30 September 2019).
https://www.kintamani.id/jaje-pisang-rai-jajanan-tradisional-khas-bali-legit-dan-lembut-
007308.html (Diakses pada 01 Oktober 2019).
Suter,I K. 2014. Pangan Tradisional: Potensi dan Prospek Pengembangannya. Media
Ilmiah Teknologi Pangan. 1(1): 96-109.
Winarno, F G. 2014. Kelapa Pohon Kehidupan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Yusa,I M. dan Suter,I K. 2014. Pangan Tradisional Khas Gianyar. Udayana University
Press. Denpasar.

6
LAMPIRAN

Lampiran 1. Pisang Keladi Lampiran 2. Pemotongan Pisang Keladi

Lampiran 3. Pisang di dalam adonan Lampiran 4. Pemasakkan Pisang Rai

Lampiran 4. Pendinginan Pisang Rai Lampiran 5. Pisang Rai siap dijual

Narasumber : Ni Wayan Jatiasih


Alamat : Br. Tegal, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

Anda mungkin juga menyukai