I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan dengan 34 provinsi yang tersebar dari Sabang
sampai Merauke. Masing-masing provinsi bahkan kabupaten di Indonesia memiliki
keberagaman produk olahan pangan baik makanan maupun minuman. Salah satu
provinsi dengan keberagaman olahan pangan adalah Bali.
Bali terkenal dengan berbagai macam budaya dan olahan pangan yang beragam
dari satu kabupaten dengan kabupaten lainnya, mulai dari makanan pokok, jajanan,
maupun minuman. Setiap olahan pangan di Bali, baik makanan maupun minuman
tentunya memiliki ciri khas tersendiri mulai dari bahan baku, formula , proses
pengolahan maupun perannya dalam masyarakat. Keberagaman olahan pangan, juga
menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan lokal maupun manca negara. Salah satu
jajanan khas Bali adalah Pisang Rai.
Pisang Rai adalah jajan yang bahan utamanya adalah buah pisang yang dilapisi
adonan lalu direbus dan diatasnya diberi parutan kelapa kukus. Pisang Rai hampir sama
dengan pisang ijo, namun pisang rai ditabur dengan kelapa parut. Hidangan ini harus
menggunakan pisang yang benar – benar matang, agar pisang tidak keras, memliki rasa
manis dan aromanya enak. Pisang rai juga memiliki banyak manfaat sebab dibuat dari
bahan baku yang bernilai gizi tinggi.
1
III. CARA PENGOLAHAN
Dipotong Diparut
menyerong ± 2 cm Ditambahkan garam,
gula, air, dan kapur
sirih secukupnya
Ditambahkan gula,
garam dan sehelai
daun pandan
Adonan Siap
Dimasak selama
Dimasukkan Dikukus ±15 menit
±5 menit (hingga
mengambang
Diangkat
Ditiriskan dan
Dibungkus
dididnginkan
2
yang mengandung 354 kkal / 100 gramnya disertai dengan protein, lemak, dan mineral
– mineral seperti magnesium, kalium, natrium, zat besi , dan berbagai jenis vitamin
(Winarno,2014). Demikian pula komposisi lain seperti terigu, tepung maizena, kapur
sirih, dan daun pandan memiliki nilai gizi yang diperlukan tubuh seperti serat,
karbohidrat, dan berbagai jenis mineral. Yusa & Suter,2014 dalam bukunya yang
berjudul Pangan Tradisional Khas Gianyar menyatakan bahwa Pisang Rai mengandung
69,4% kadar air, 0,89% kadar abu, 3,90% protein, 2,56% lemak dan 23,24%
karbohidrat.
4.2 Keamanan
Keamanan pangan merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam
penyajian makanan yang layak konsumsi. Dari observasi yang telah kami lakukan,
Pisang rai pada proses pembuatannya memperhatikan kebersihan tangan produsen
dengan mencuci tangan dengan sabun sebelum proses pengolahan dan pengemasan.
Demikian juga dengan alat dan bahan yang dicuci terlebih dahulu sebelum dilakukan
proses pengolahan. Kemasan pisang rai ini mengguanakan plastik mika, maka oleh
produsen dilakukan pendinginan terhadap pisang rai dan kelapa kukus hingga suhunya
menjadi normal sehingga tidak terjadi reaksi kimia antara plastickmika dengan pisang
rai dan kelapa kukus yang tentunya dapat merugikan konsumen dan menurunkan
kualitas produk.
4.3 Khasiat
Khasiat yang terdapat pada jajan Pisang Rai, antara lain:
1. Dapat mengatur tekanan darah. Salah satu kandungan paling tinggi yang terdapat
pada bahan baku pisang rai yaitu kalium yang berperan penting dalam
menurunkan ketegangan pada pembuluh darah dan arteri sehingga dapat
membantu mencegah kondisi seperti serangan jantung dan stroke.
2. Meningkatkan metabolisme. Bahan baku pembuatan pisang rai banyak
mengandung serat, sehingga dapat memperlancar proses pencernaan. Juga
mengandung berbagai macam vitamin dan mineral yang memperlancar
metabolisme tubuh.
3
3. Mencegah radikal bebas. Sebab salah satu bahan baku utama dalam pembuatan
makanan ini yaitu pisang yang mengandung antioksidan.
4. Mecegah depresi, sebab pada pisang terdapat senyawa mangan yang dapat
merangsang pertumbuhan hormon pada otak yang akan membuat kita merasa
lebih baik.
4
Bapak Dewa menjual Pisang Rai seharga Rp 3000 yang prodaknya berjumlah enam
potong dan dibungkus menggunakan kertas minyak.
6.2 Saran
Generasi muda dapat ikut melestarikan jajanan tradisional Bali. Keamanan pangan
dalam proses pengolahan Pisang Rai perlu ditingkatkan seperti penggunaan sarung
tangan dan penutup kepala agar dapat meminimalisir terjadinya kontaminasi sehingga
produk tetap higienis hingga ke tangan konsumen.
5
DAFTAR PUSTAKA
6
LAMPIRAN