Kelompok 1 - Rps 11
Kelompok 1 - Rps 11
MATERI 11
“Metode Pelatihan”
Oleh :
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
PENDAHULUAN
Banyak pelatih mengandalkan model pelatihan untuk merancang atau memilih metode
pelatihan yang akan dimasukkan dalam kursus dan program. Mirip dengan penekanan pada
kondisi untuk belajar dan mentransfer dibahas dalam Bab Empat, "Belajar dan Transfer
Pelatihan," model ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kemungkinan bahwa
pembelajaran akan terjadi dalam pelatihan, konten harus bermakna dan praktis , pelajar harus
terlibat aktif dalam proses pembelajaran, dan pembelajaran melibatkan umpan balik dan
penguatan dari orang lain. Metode pelatihan dan pengembangan seperti kuliah atau pelatihan
online diarahkan pada kebutuhan paling umum di perusahaan. Pembelajaran berbasis konteks,
pembelajaran yang terjadi pada pekerjaan dan selama kinerja kerja sehari-hari, cenderung lebih
unik untuk kebutuhan karyawan dan mencakup metode pelatihan seperti OJT, simulasi, dan
pembelajaran mobile.
Bab ini berfokus pada metode pelatihan tradisional, yang membutuhkan instruktur atau
fasilitator dan melibatkan interaksi tatap muka antara peserta pelatihan. Namun, sebagian besar
metode yang dibahas di sini dapat diadaptasi untuk online, realitas virtual, pembelajaran
seluler, atau teknologi pelatihan baru lainnya yang digunakan untuk penyampaian atau
instruksi pelatihan.
PEMBAHASAAN
Metode pelatihan kerja secara umum dibagi menjadi dua yaitu on the job
training dan off the job training. On the job training lebih banyak digunakan dibandingkan
dengan off the job training. Kenapa begitu? Karena program on the job training lebih berfokus
pada peningkatan produktivitas secara cepat. Sedangkan metode off the job training lebih
cenderung berfokus pada perkembangan dan pendidikan jangka panjang.
Pelatihan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan
untuk meningkatkan kemampuan karyawan berupa pengetahuan dan keahlian yang dapat
diterapkan dalam bidang kerja masing-masing karyawan sesuai dengan kebutuhan karyawan
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Program pelatihan yang baik merupakan pemberian pelatihan dengan metode yang
tepat dan memiliki alasan serta tujuan yang jelas mengapa pelatihan tersebut perlu dilakukan.
Tujuan utama pelatihan menurut Randall (1997: 325) adalah menghilangkan kekurangan yang
menyebabkan karyawan bekerja di bawah standar, baik kekurangan yang ada sekarang maupun
antisipasi terhadap kekurangan yang akan terjadi di masa mendatang. Pelatihan sangat penting
diberikan terhadap karyawan pada perusahaan-perusahaan dengan tingkat produktivitas tetap
atau menurun.
Pemberian pelatihan secara berkala dan sesuai dengan kebutuhan karyawan untuk
melakukan pekerjaannya memiliki peranan yang penting dalam organisasi. Pengumpulan
informasi yang relevan dibutuhkan untuk menentukan perlu atau tidaknya diadakan suatu
pelatihan. Proses ini kemudian disebut dengan analisis kebutuhan pelatihan.
Salah satu untuk memilih metode pelatihan adalah membandingkan berbagai metode.
Langkah pertama dalam memilih metode adalah mengidentifikasi jenis-jenis hasil belajar
dimana anda ingin pelatihan dapat memengaruhinya. Hasil-hasil tersebut meliputi informasi
verbal, keterampilan intelektual, strategi pengetahuan, sikap, dan keterampilan motorik.
Berbagai metode pelatihan dapat memengaruhi satu atau beberapa hasil belajar. Sekali anda
mengidentifikasi metode pembelajaran langkah berikutnya mempertimbangkan sejauh apa
metode tersebut membantu proses pembelajaran dan peralihan pelatihan, biaya-biaya yang
berkaitan dengan pengembangan dan penggunaan metode serta efektivitasnya.
C. Teknik-Teknik Pelatihan
Program latihan menurut Handoko (1995:110) dirancang untuk meningkatkan prestasi
kerja, mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja. Ada
dua kategori pokok program latihan manajemen:
a. Metode praktis
Teknik-teknik “on the job trainning” merupakan metode latihan yang paling
banyak digunakan. Karyawan dilatih tentang pekerjaan yang baru dengan
supervisi langsung, seorang “pelatih” yang berpengalaman. Berbagai macam
teknik ini yang biasa digunakan dalam praktek adalah sebagai berikut:
Rotasi jabatan merupakan latihan dengan memberikan kepada karyawan
pengetahuan tentang bagian-bagian organisasi yang berbeda dan praktek
berbagai macam ketrampilan manajerial.
Latihan instruksi pekerjaan merupakan latihan dengan memberikan
petunjuk-petunjuk pekerjaan diberikan secara langsung pada pekerjaan dan
digunakan terutama untuk melatih para karyawan tentang cara pelaksanaan
pekerjaan sekarang.
Magang merupakan latihan dengan memberikan proses belajar dari seorang
atau beberapa orang yang telah berpengalaman.Pendekatan itu dapat
dikombinasikan dengan latihan “off job trainning”. Hampir semua
karyawan pengrajin (care off), seperti tukang kayu dan ahli pipa atau tukang
ledeng, dilatih dengan program-program magang formal. Aksestensi dan
internship adalah bentuk lain program magang.
Pengarahan merupakan latihan dengan penyelia atau atasan memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada karyawan dalam pelaksanaan kerja rutin
mereka. Hubungan penyelia dan karyawan sehingga bawahan serupa
dengan hubungan kotormahasiswa.
Penugasan sementara merupakan latihan dengan memberikan penempatan
karyawan pada posisi manajerial atau sebagai anggota panitia tertentu untuk
jangka waktu yang ditetapkan
b. Metode simulasi
Dengan metode ini karyawan peserta latihan representasi tiruan (artificial).
Suatu aspek organisasi dan diminta untuk menanggapinya seperti dalam
keadaan sebenarnya. Diantara metodemetode simulasi yang paling umum
digunakan adalah sebagai berikut:
Metode Studi Kasus.
Deskripsi tertulis suatu situasi pengambilan keputusan nyata disediakan.
Aspek organisasi terpilih diuraikan pada lembar kasus.Karyawan yang
terlibat dalam tipe latihan ini diminta untuk mengidentifikasikan masalah-
masalah, menganalisa situasi dan merumuskan penyelesaian-penyelesaian
alternatif. Dengan metode kasus, karyawan dapat mengembangkan
ketrampilan pengambilan keputusan.
Permainan Rotasi Jabatan.
Teknik ini merupakan suatu peralatan yang memungkinkan para karyawan
(peserta latihan) untuk memainkan berbagai peranan yang berbeda. Peserta
ditugaskan untuk individu tertentu yang digambarkan dalam suatu periode
dan diminta untuk menanggapi para peserta lain yang berbeda perannya.
Dalam hal ini tidak ada masalah yang mengatur pembicaraan dan perilaku.
Efektifitas metode ini sangat bergantung pada kemampuan peserta untuk
memainkan peranan (sedapat mungkin sesuai dengan realitas) yang
ditugaskan kepadanya. Teknik role playing dapat mengubah sikap peserta
seperti misal menjadi lebih toleransi terhadap perbedaan individual, dan
mengembangkan ketrampilan, ketrampilan antar pribadi (interpersonal
skill).
Permainan Bisnis.
Bussiness (management) game adalah suatu simulasi pengambilan
keputusan skala kecil yang dibuat sesuai dengan kehidupan bisnis nyata.
Permainan bisnis yang komplek biasanya dilakukan dengan bantuan
komputer untuk mengerjakan perhitungan-perhitunganyang diperlukan.
Permaianan di sistem dengan aturan-aturan tentunya yang diperoleh dari
teori ekonomi atau dari study operasi-operasi bisnis atau industri secara
terperinci. Para peserta memainkan “game” dengan memutuskan harga
produk yang akan dipasarkan, berapa besar anggaran penjualan, siapa yang
akan ditarik dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk melatih parakaryawan
(atau manajer) dalam pengambilan keputusan dan cara mengelola operasi-
operasi perusahaan.
D. Macam-Macam pelatihan
1) Skill Training
Skill training atau yang lebih dikenal juga dengan pelatihan keahlian
merupakan salah satu jenis training yang biasanya diadakan dengan tujuan agar
peserta mampu dalam menguasai sebuah skill atau keterampilan baru yang
berhubungan dengan pekerjaannya sendiri. Keahlian yang lebih banyak
diajarkan dalam training biasanya akan diberikan kepada karyawan yang telah
dianggap belum menguasai atau masih kurang nilainya dalam sebuah keahlian
tertentu. Seperti contoh skill training misalnya adalah training manajemen atau
training leadership.
2) Re-Training
4) Creativity Training
5) Team Training
7) Pelatihan bahasa
STUDI KASUS
Menyeimbangkan mata uang, koin, dan cek di laci kas di akhir setiap shift, dan
menghitung transaksi harian menggunakan komputer, kalkulator, atau mesin
tambahan
Mencairkan cek dan membayar uang setelah memverifikasi bahwa tanda tangan
sudah benar, yang ditulis dan jumlah numerik setuju, dan bahwa akun memiliki dana
yang cukup
Menerima cek dan uang tunai untuk setoran, memverifikasi jumlah, dan memeriksa
keakuratan setoran setoran
Memeriksa cek untuk pengesahan dan untuk memverifikasi informasi lain seperti
tanggal, nama bank, identifikasi orang yang menerima pembayaran, dan legalitas
dokumen
Memasukkan transaksi pelanggan ke dalam komputer untuk mencatat transaksi dan
mengeluarkan tanda terima yang dihasilkan komputer
Menghitung mata uang, koin, dan cek yang diterima, baik dengan tangan atau
menggunakan mesin penghitung mata uang, untuk menyiapkannya untuk disimpan
atau pengiriman ke bank cabang atau Federal Reserve Bank
Mempersiapkan dan memverifikasi cek kasir
Menyortir dan mengajukan slip setoran dan cek
Memesan persediaan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Menerima dan menghitung inventaris harian draft tunai dan cek perjalanan
Metode pelatihan kerja secara umum dibagi menjadi dua yaitu on the job training dan off
the job training. On the job training lebih banyak digunakan dibandingkan dengan off the job
training. Kenapa begitu? Karena program on the job training lebih berfokus pada peningkatan
produktivitas secara cepat. Sedangkan metode off the job training lebih cenderung berfokus
pada perkembangan dan pendidikan jangka panjang.
Salah satu untuk memilih metode pelatihan adalah membandingkan berbagai metode.
Langkah pertama dalam memilih metode adalah mengidentifikasi jenis-jenis hasil belajar
dimana anda ingin pelatihan dapat memengaruhinya. Hasil-hasil tersebut meliputi informasi
verbal, keterampilan intelektual, strategi pengetahuan, sikap, dan keterampilan motorik.
Berbagai metode pelatihan dapat memengaruhi satu atau beberapa hasil belajar. Sekali anda
mengidentifikasi metode pembelajaran langkah berikutnya mempertimbangkan sejauh apa
metode tersebut membantu proses pembelajaran dan peralihan pelatihan, biaya-biaya yang
berkaitan dengan pengembangan dan penggunaan metode serta efektivitasnya.
Program latihan menurut Handoko (1995:110) dirancang untuk meningkatkan prestasi
kerja, mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja. Ada
dua kategori pokok program latihan manajemen, yaitu metode praktis dan metode simulasi.
Adapun macam-macam Pelatihan, yaitu Skill Training, Re-Training, Cross Functional
Trainin, Creativity Training, Team Training, Pelatihan mengenai teknologi yang berhubungan
dengan perusahaan, dan Pelatihan bahasa.
DAFTAR PUSTAKA