Anda di halaman 1dari 2

Fungsional Strategi

1. Pemasaran

Grab hari ini mengumumkan GrabPlatform, sebagai bagian dari strategi ‘open platform’ untuk menciptakan
‘everyday superapp’ pertama di Asia Tenggara. Grab akan menambahkan beragam layanan harian yang sering
digunakan ke dalam aplikasi Grab, bersama dengan para mitra unggulan, yang dapat menggunakan
GrabPlatform untuk mengintegrasikan layanan mereka dengan Grab. Dengan demikian para mitra dapat
berkembang secara lebih efisien di Asia Tenggara dengan memanfaatkan basis pengguna dan saluran distribusi
terluas Grab melalui GrabPlatform. GrabPlatform adalah serangkaian API (application programming interface)
yang memungkinkan para mitra untuk mengakses beragam komponen teknologi Grab, seperti logistik dan
pembayaran.

Grab juga mengumumkan layanan terbarunya, GrabFresh, sebuah layanan pengiriman barang belanjaan on-
demand. Tersedia di aplikasi Grab, GrabFresh merupakan integrasi rekanan GrabPlatfrom dengan HappyFresh,
penyedia layanan pengiriman barang belanjaan terdepan di Asia Tenggara. Mulai bulan ini, Grab berekspansi
ke kategori pembelanjaan rumah tangga terbesar di kawasan ini dan mengambil langkah lain untuk maju dan
menjadi ‘everyday superapp’ di Asia Tenggara.

Visi Grab sebagai ‘everyday superapp’ terwujud dalam aplikasi Grab yang terbaru. Para pelanggan akan
menikmati pengalaman Grab yang baru dimana aplikasi Grab tak hanya menyediakan beragam layanan,
namun juga informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka saat itu. Home screen terbaru Grab
menampilkan akses terhadap pembayaran dalam satu ketukan dan navigasi yang mudah ke seluruh layanan
harian, yang dilengkapi dengan news feed yang membantu para pengguna menemukan ulasan mengenai kota
di mana mereka berada, serta informasi tematik bermanfaat, seperti lokasi masjid terdekat selama bulan
Ramadan hingga skor pertandingan sepakbola terkini dalam gelaran Piala Dunia.

2. Keuangan

Pendanaan pertama Grab dimulai dari April 2014 dengan nilai sekitar US$ 10 juta atau Rp 140 miliar (kurs Rp
14.000). Dikutip dari Techcrunch Pendanaan seri A ini dikucurkan oleh Vertex Venture Holdings, anak usaha
dari Temasek Holdings.

Berikutnya, seri C pada Oktober 2014 senilai US$ 65 juga dari Tigel Global asal Amerika Serikat, GGV Capital
dan Venture Vertex. Grab menutup tahun 2014 dengan pendanaan seri D senilai US$ 250 juta dari SoftBank
Group asal Jepang.

Pendanaan Grab berlanjut pada Agustus 2015 dengan menggandeng investor kakap seperti Didi Chuxing asal
China dan China Investment Corporation (CIC). Dalam pendanaan seri E ini Grab menjaring dana US$ 350 juta.

Selanjutnya, Grab mandapatkan dana US$ 750 juta di pendanaan seri F dari Softbank, Didi Chuxing dan
produsen otomotif Jepang Honda. Pendanaan ini didapatkan pada September 2016.

Pendanaan Grab berlanjut pada seri G senilai US$ 2,5 miliar. Kerja sama pendanaan didapatkan pada Agustus
2017 dari Softbank, Didi Chuxing dan Toyota.

Pada 2018 Grab menyatakan memulai pendanaan sekitar US$ 3 miliar dari Toyota, Microsoft, Booking Holdings
dan Yamaha Motors. Namun, beberapa media seperti TechCrunch telah melaporkan Grab meningkatkan target
pendanaan jadi US$ 5 miliar.

TechCrunch melaporkan perusahaan ini terakhir kali bernilai US$ 11 miliar, ketika Toyota menginvestasikan
US$ 1 miliar di Seri H ini pada 7 bulan lalu. Namun belum jelas berapa peningkatan valuasi Grab ketika putaran
seri H tersebut selesai.
3. Akuisisi dan Investasi

Aksi bisnis Grab lainnya yang tak kalah menarik perhatian adalah keputusan mengakuisisi Uber pada 26 Maret
2018. Banyak pihak mengklaim ini sebagai salah satu kesepakatan terbesar di Asia Tenggara. Sebagai imbas
dari pencaplokan tersebut, Uber kini memiliki 27,5 persen saham Grab. Tak hanya itu, CEO mereka, Dara
Khosrowshahi, juga bergabung dengan jajaran top management Grab. Beberapa layanan serupa seperti Uber
Eats dan Grab Food, disatukan.

Lalu, Grab resmi mengumumkan akuisisi terhadap platfrom e-commerce online to offline (O2O) Kudo di
Indonesia. Rencananya, tim dari Kudo akan dijadikan satu dengan ekosistem pembayaran non-tunai milik
Grab, yakni GrabPay. Akuisisi Kudo merupakan salah satu langkah Grab dalam mewujudkan komitmen
investasi Grab 4 Indonesia 2020. Adapun komitmen investasi tersebut dijanjikan mencapai nilai 700 juta dollar
AS atau setara Rp 9,3 triliun.

Akuisisi Grab Holding Inc dengan Hyundai Motor Group untuk proyek kendaraan listrik di Asia Tenggara.
Selanjutnya kerjasama dengan Booking Holdings, dengan investasi senilai US$ 200 juta.

Grab juga menggandeng Microsoft Corp, ZhongAn Technologies International Group Limited, Yamaha Motor
Co., HOOQ, Happy Fresh, dan juga Samsung. Untuk akuisisi yang dilakukan dengan Uber, Grab mengambil alih
operasional dan aset-aset Uber di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar Filipina, Singapura, Thailand dan
Vietnam.

Anda mungkin juga menyukai