Laporan Kompartemen
Laporan Kompartemen
MODEL KOMPARTEMEN
I. TUJUAN
a. Agar mahasiswa mampu memperkirakan model kompartemen berdasarkan
kurva semilogaritmik kadar obat dalam plasma/darah lawan waktu.
b. Agar mahasisa mampu menetapkan jadwal dan jumlah pencuplikan untuk
pengukuran parameter farmakokinetika berdasarkan model kompartemen
suatu obat.
Di pipet sebanyak 1 mL
+ HCl 6 N 0,5 mL
+ NaNO2 10% 1 mL
Di campur dan di diamkan selama 5
menit
Di cari persamaan LR
+ HCl 6N 0,5 mL
+ NaNO2 10% 1 mL
b. t10 = 0,019
y = bx + a
0,019 = (4,68 x 10-3) x + (-6,59 x 10-3)
0,0255/4,68 x 10-3 = x
5,467 = x
c. t15 = 0,037
y = bx + a
0,037 = (4,68 x 10-3) x + (-6,59 x 10-3)
0,043/4,68 x 10-3 = x
9,314 = x
d. t20 = 0,068
y = bx + a
0,068 = (4,68 x 10-3) x + (-6,59 x 10-3)
0,074/4,68 x 10-3 = x
15,938 = x
e. t30 = 0,053
y = bx + a
0,053 = (4,68 x 10-3) x + (-6,59 x 10-3)
0,0595/4,68 x 10-3 = x
12,732 = x
f. t45 = 0,025
y = bx + a
0,025 = (4,68 x 10-3) x + (-6,59 x 10-3)
0,0315/4,68 x 10-3 = x
6,75 = x
g. t60 = 0,013
y = bx + a
0,013 = (4,68 x 10-3) x + (-6,59 x 10-3)
0,0195/4,68 x 10-3 = x
4,185 = x
2. Regresi Linier Fase Absorbsi
t (menit) Log CI
5 1,487
10 1,401
15 1,312
a = 1,575
b = -0,0175
r = -0,999
A = antilog a = 37,583
y = bx + a
Log Cp = Log Cp –Ka.t/2,303
Slope(b) = -Ka/2,303
-0,0175 = -Ka/2,303
Ka = 0,04
b = - Ke/2,303
-0,0161 = -Ke/2,303
Ke = 0,037
tmax =
= Ln (1,081)/ 3 x 10-3
= 0,077/3 x 10-3
25,962 menit
d. Cp max = B (e-Ke x tmax – e-Ka x tmax)
= 37,583 (e-0,037 x 25,962 – e-0,04 x 25,962)
= 37,584 (e-0,960 – e-1,038)
= 37,583 (0,382 – 0,354)
= 37,583 x 0,028
= 1,052 ppm
e. Waktu Sampling = (3 x t1/2 eliminasi) – (5 x t1/2 eliminasi)
= (3 x 18,79) – (5 x 18,79)
= 56,37 – 93,95 menit
f. AUC = +
= +
= 939,575 + 1015,75
= 1955,325 µg.menit/ml
VI. PEMBAHASAN
Parameter farmakokinetika adalah besaran yng diturunkan secara
matematis dari model yang bedasarkan hasil pengukuran kadar obat utuh dan
atau metabolitnya dalam darah, urin, atau cairan hayati lainnya. Parameter
farmakokinetika suatu obat ini dapat digunakan untuk memperoleh gambaran
dan mempelajari suatu kinetika absorbsi, distribusi, dan eliminasi di dalam
tubuh.
Pada percobaan kali ini dilakukan penetapan waktu pengambilan
cuplikan dan aumsi model kompartemen serta penetapan parameter
farmakokinetika obat setelah pemberiannya dalam dosis tunggal menggunakan
data darah. Percobaan tersebut bertujuan untuk memperkirakan model
kompartemen bedasarkan kurva semilogaritmik kadar obat dalam plasma/darah
lawan waktu dan menetapkan jadwal serta jumlah pencuplikan untuk
pengukuran parameter farmakokinetika bedasarkan model kompartemen. Obat
yang dianlisis pada praktikum kali ini adalah parasetamol sedangkan hewan uji
yang digunakan adalah kelinci. Pengujian praktikum kali ini dilakukan secara
in vitro karena sampel darah diambil dari telinga kelinci (pada sekitar
pembuluh vena marginalis).
Validasi metode analisis dilakukan dengan penetapan kurva baku. Kurva
baku adalah kurva yang diepoleh dengan memplotkan nilai absorban dengan
konsentrasi larutan standar yang bervariasi menggunakan panjang gelombang
maksimum (Tulandi, dkk. 2015). Penetapan kurva baku menggunakan larutan
paracetamol dengan konsentrasi 50, 75, 100, 50, 200 ppm yang dibuat dari
larutan stock parasetamol 32,67 mg/ml. Analisis parasetamol menggunakan
spektrofotometer UV dengan panjang gelombang 249 nm. Menggunakan
spektrofotometer UV karena perasetamol mengandung gugus auksokrom yang
terikat pada gugus kromofor. Apabila auksokrom terikat pada gugus kromofor
mengakibatkan pergeseran pita adsorbansi menuju panjang gelombang yang
lebih besar (pergeseran batokromik) disertai dengan peningkatan intensitas
(hiperkromik) (Tulandi, dkk. 2015).
Seri larutan parasetamol dengan konsentrasi 50, 75, 100, 50, 200 ppm
dipreparasi terlebih dahulu dengan menggunakan HCL 6 N yang bertujua
untuk memberikan suasana asam dan dapat menghirolisis paracetamol. Larutan
yang telah terhidrolisis ditambah dengan larutan NaNO 2 10% yang berfungsi
untuk membentuk reaksi diazotasi menghasilkan HNO2. Agar reaksi berjalan
dengan opimal/maksimal didiamkan selama 5 menit. Garam diazonium yang
dihasilkan pada reaksi diazotasi dapat terdegradasi menjadi fenol dan gas
nitrogen, serta dapat menguraikan asam nitrit menjadi ion nitrosonium.
VII. KESIMPULAN
dari praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Parasetamol mengikuti model satu kompartemen terbuka karena garis pada
kurva logaritmik lurus atau mendekati lurus
2. Hasil kurva baku dengan persamaan garis y=(4,68 x 10-3) x + (-6,39 x 10-3)
dan nilai r sebesar 0,998. Kadar parasetamol pada menit ke dapat digunakan
untuk menentukan kadar obat pada interval waktu menit ke 5, 10, 15, 20,
30, 45, 60 berturut-turut adalah 2.9, 5.4, 9.3, 15.9, 12.7, 6.75, 4.1
3. Parameter farmakokinetika yang ditetapkan antar lain : Waktu maksimal
obat mencapai puncak adalah 25,962 menit, konsentrasi maksimal obat
dalam tubuh adalah 1,052, waktu sampling didapat 56,37-93,95 menit,
sendangkan Area dibawah kurva didapat hasil 1955,324µg menit/ml.
DAFTAR PUSTAKA
Belal. S., M. A. H. Elsayed., A. El-Waliely., H. Abdine. 1979. Colorometric
acetaminophen determination i pharmaceutical formulations. Journal of
Pharmacheutical Sciences. Vol 68 No 6 :750-752
Fitria. L., L. L. Illiy., I. R. Dewi. 2016. Pengaruh Antikoagulan dan Waktu
Penyimpanan terhadap Profil Hematologis Tikus (Rattus norvegicus
Berkenhout, 1769) Galur Wistar. Biosfera. Vol 33 No 1 : 22-30
Shargel, L. and Yu, A. B. C., 1988, Biofarmaseutika dan Farmakokinetika
Terapan, terjemahan Fasich & S. Sjamsiah, Universitas Airlangga Press,
Surabaya, 255, 445-479.
Simaremare. P., M. Andrie., B. Wijianto. 2013. Pengaruh Jus Buah Durian (Durio
Zibethius Murr.) Terhadap Profil Parasetamol Pada Tikus Putih (Rattus
norvegicus) Jantan Galur Wistar. Traditional Medicine Journal. Vol 18
No 3: 178-186
Sukmadjadja. A., Lucy. S., Muhammad. Q. 2006. Pengambangan Aplikasi
Komputer Pengolahan Data Konsentrasi Obat Dalam Plasm Untuk
Studi Permodelan Parameter Farmakokinetik. Maajalah Ilmu Farmasi.
Vol III No.3 : 143-152
Tulandi. G. P., S. Sudewi., W. A. Lolo. 2015. Validasi Metode Analisis Untuk
Penetapan Kadar Parasetamol Dalam Sediaan Tablet Secara
Spektrofometri Ultraviolet. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol 4
No 4: 168-178