Anda di halaman 1dari 14

Nama Percobaan : 1.

Praktikum Rangkaian Elektronika “ Dioda


Tunggal Penyearah 1 Fasa Setengah Gelombang “
: 2. Praktikum Rangkaian Elektronika “ Dioda Ganda
Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh “
Nomor :2
Tanggal : 28 Oktober 2019
Tempat : Lab. Elektrikal Jurusan Teknik Elektro POLINES
Waktu : Jam ke 1 – 4
Dosen Pengampu : Djodi Antono., B.Tech., M.Eng.
Mata Kuliah : Praktek Rangkaian Elektronika Terapan
LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA
TERAPAN
DIODA TUNGGAL DAN GANDA PENYEARAH 1 FASA

Disusun Oleh

NAMA : DANIS ALFALFA


KELAS : MS 3 A
NIM : 4.21.17.0.05

JURUSAN TEKNIK MESIN


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2019
Pendahuluan
Latar Belakang

Dalam dunia elektronika, selalu dihadapkan dengan kebutuhan akan sumber tegangan DC, penggunaan
aki dan baterai sebagai sumber tegangan DC telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai peralatan
elektronika. Namun demikian, sumber ini ternyata kurang efektif dan efisien karena setelah beberapa
lama dipakai sumber tegangan ini akan habis dan harus diganti dengan yang baru dan secara ekonomis
pemakaian sumber tegangan ini merugikan. Alternatif yang dapat ditempuh dalam pengadaan sumber
DC yaitu dengan memanfaatkan sumber tegangan AC. Sumber tegangan AC harus diubah terlebih
dahulu menjadi sumber tegangan DC. Salah satu cara mengubahnya adalah dengan memanfaatkan
kemampuan dioda. Kemampuan dioda merupakan kompoten utama dalam pembuatan penyearah
gelombang penyearah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penyearah setengah gelombang dan penuh.
Pada praktikum kali ini akan dilakukan percobaan penyearah setengah gelombang. (Marlina, 2014)
Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam rangkaian elektronika, karena
bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas. Ada beberapa macam rangkaian dioda,
diantaranya: penyearah setengah gelombang (Half-Wafe Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full-
Wave Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda
tegangan (Voltage Multiplier). (Ramadhani, 2016)
Setelah mengetahui konstruksi, karakteristik dan model dari diode semikonduktor, diharapkan
mahasiswa dapat memahami pula konfigurasi dengan menggunakan model dalam aplikasinya
dirangkaian elektronik. (Ramadhani, 2016)

Tujuan
1. Merangkai rangkaian Elektronika dengan dioda tunggal sebagai penyearah satu fasa setengah
gelombang.
2. Merangkai rangkaian Elektronika dengan dioda ganda sebagai penyearah 1 fasa gelombang penuh
2. Menentukan tegangan dan frekuensi dari gelombang pada osciloskop.

Manfaat
1. Dapat Merangkai rangkaian Elektronika dengan dioda tunggal sebagai penyearah satu fasa setengah
gelombang dengan benar.
2. Dapat Merangkai rangkaian Elektronika dengan dioda ganda sebagai penyearah 1 fasa gelombang
penuh dengan benar.
Dasar Teori
Pengertian PENYEARAH SATU-FASA

Rangkaian setengah gelombang adalah sebuah rangkaian penyearah yang paling sederhana yaitu terdiri
dari dan satu dioda. Sebuah dioda ideal dan sebuah resistor R1 yang dirangkai secara seri dengan sebuah
sumber daya AC. Bentuk gelombang sinusoidal dan sumber V memiliki harga puncak Vm volt dan
harga efektif atau Vrms volt. Ketika m lebih positif dengan mengacu pada n, material tipe-p (anoda)
dioda adalah lebih positif dengan mengacu terhadap material tipe-N (katoda). Ini adalah bias maju dan
arus akan mengalir melalui rangkaian seri. Arus ini akan menghasilkan suatu jatuh tegangan pada ujung
resistor besar R1. Ketika n lebih positif dari m, materi tipe N (katoda) dari dioda menjadi lebih positif
mengacu pada material tipe P (anoda). Kondisi ini adalah bias arah mundur, dan arus tidak mengalir
pada rangkaian. Dalam hal ini dioda dikatakan dalam keadaan menyearahkan. (Marlina, 2014)

Penyearah gelombang (Rectifier)


Rectifier (Penyearah Gelombang) adalah suatu bagian dari Rangkaian Catu Daya atau Power Supply
yang berfungsi sebagai pengubah sinyal AC (Alternating Current) menjadi sinyal DC (Direct Current).
Rangkaian Rectifier atau Penyearah Gelombang ini pada umumnya menggunakan Dioda sebagai
Komponen Utamanya. Hal ini dikarenakan Dioda memiliki karakteristik yang hanya melewatkan arus
listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Jika sebuah Dioda dialiri arus
Bolak-balik (AC), maka Dioda tersebut hanya akan melewatkan setengah gelombang, sedangkan
setengah gelombangnya lagi diblokir/dipotong (tidak terlihat).

(Ramadhani, 2016)

1. PENYEARAH SETENGAH-GELOMBANG SATU-FASA

a. Beban Resistif (R)


Gambar 2.1 (a) merupakan rangkaian penyearah setengahgelombang satu-fasa dengan beban resistif,
sedangkan Gambar 2.1 (b) menunjukkan bentuk gelombang hasil penyearahan. Proses penyearahan
dapat dijelaskan melalui Gambar 2.1 (a) dan (b), pada setengah siklus pertama dengan polaritas positif,
dioda pada rangkaian penyearah akan ON karena polaritas tegangan pada anoda lebih positif
dibandingkan pada katoda. (https://muhal.files.wordpress.com/2010/03/materi-elektronika-daya-
penyearah-daya.pdf, 2010)
Gambar 2.1 Penyearah Setengah Gelombang Satu-fasa Beban R

Pada proses ini menghasilkan tegangan luaran (VL) sebesar tegangan setengah perioda pertama (Vm).
Selanjutnya, pada setengah siklus kedua dengan polaritas negatif, dioda pada rangkaian penyearah akan
OFF karena polaritas tegangan pada anoda lebih negatif dibandingkan pada katoda. Pada proses ini
menghasilkan tegangan luaran sama dengan nol. Proses ON dan OFF dioda ini berlangsung secara cepat
berdasarkan frekuensi tegangan sumber masukan.
Di sini, dioda berfungsi sebagai sakelar sekaligus melakukan pengubahan (converting) dari sumber
bolak-balik menjadi tegangan searah. Ditinjau dari tegangan luaran (VL) yang dihasilkan, terdapat dua
jenis komponen tegangan, yaitu : (1) tegangan searah rerata (Vdc) dan tegangan searah efektif ( r o o t
m e a n s q u a r e - rms) , VL. Nilai tegangan luaran masing-masing adalah :
Jika arus efektif sumber masukan (Is) sama dengan arus efektif luaran (IL), maka faktor daya
penyearahan yang diakibatkan proses penyearah ini sebesar :

(https://muhal.files.wordpress.com/2010/03/materi-elektronika-daya-penyearah-daya.pdf, 2010)
b. Beban Resistif-Induktif (RL)
Gambar 2.2 (a) merupakan rangkaian penyearah setengahgelombang satu-fasa dengan beban resistif-
induktif (RL), sedangkan Gambar 2.2 (b) dan (c) menunjukkan bentuk gelombang hasil penyearahan.
Proses penyearahan dapat dijelaskan melalui Gambar 2.2 (a), (b) dan (c), pada setengah siklus pertama
dengan polaritas positif, dioda pada rangkaian penyearah akan ON karena polaritas tegangan pada
anoda lebih positif dibandingkan pada katoda. Tetapi, karena pengaruh tegangan yang tersimpan pada
induktor (L) maka dioda terus ON sampai waktu tertentu ( ). Akibatnya, waktu konduksi dioda
menjadi lebih lama ( + ). Selanjutnya, pada setengah siklus kedua dengan polaritas negatif yang
dimulai dari , dioda pada rangkaian penyearah akan OFF karena polaritas tegangan pada anoda lebih
negatif dibandingkan pada katoda. Pada proses ini menghasilkan tegangan luaran sama dengan nol.
(https://muhal.files.wordpress.com/2010/03/materi-elektronika-daya-penyearah-daya.pdf, 2010)
Gambar 2.2 Penyearah Setengah-Gelombang Satu Fasa dengan Beban RL

Nilai komponen tegangan luaran (Vdc) dan arus searah (dc) ditentukan sebagai berikut :

Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa sudut konduksi diode (𝛿) melebihi (𝜋) sampai titik
pemadaman (𝛽). Tegangan luaran, Vo, dapat mencapai maksimum jika 𝜃 = 0. Keadaan ini dapat
dilakukan dengan cara menambah diode komutasi ( f r e e w h e elin g dio d e ) yang dipasang paralel
dengan beban RL, sehingga nilai tegangan luaran seperti penyearah setengah-gelombang satu fasa
beban R.
Kekurangan besar dari penyearah setengah gelombang adalah bahwa selang waktu antara pengisian-
pengisian kondensator lama. Karena waktu untuk pengosongan kondensator lama, maka voltase pada
kondensator turun jauh, kecuali arus keluar sangat kecil atau kapasitansi kondensator sangat besar.
Solusi yang lebih efektif adalah dengan memakai jembatan dioda / penyearah gelombang penuh.
(https://muhal.files.wordpress.com/2010/03/materi-elektronika-daya-penyearah-daya.pdf, 2010)

2. Pengertian Dioda ganda penyearah 1 fasa gelombang penuh


Terdapat 2 cara untuk membentuk Full Wave Rectifier atau Penyearah Gelombang Penuh. Kedua cara
tersebut tetap menggunakan Dioda sebagai Penyearahnya namun dengan jumlah Dioda yang berbeda
yaitu dengan menggunakan 2 Dioda dan 4 Dioda. Penyearah Gelombang Penuh dengan 2 Dioda harus
menggunakan Transformer CT sedangkan Penyearah 4 Dioda tidak perlu menggunakan Transformer
CT, Penyearah 4 Dioda sering disebut juga dengan Full Wave Bridge Rectifier. (Ramadhani, 2016)

a. Penyearah Gelombang Penuh 2 Dioda (Center Tap)


Di saat Output Transformer CT pada Terminal Pertama memberikan sinyal Positif pada D1, maka
Terminal kedua pada Transformer CT akan memberikan sinyal Negatif (-) yang berbeda fasa 180°
dengan Terminal Pertama. D1 yang mendapatkan sinyal Positif (+) akan berada dalam kondisi Forward
Bias (Bias Maju) dan melewatkan sisi sinyal Positif (+) tersebut sedangkan D2 yang mendapatkan
sinyal Negatif (-) akan berada dalam kondisi Reverse Bias (Bias Terbalik) sehingga menghambat sisi
sinyal Negatifnya.

Sebaliknya, pada saat gelombang AC pada Terminal Pertama berubah menjadi sinyal Negatif maka D1
akan berada dalam kondisi Reverse Bias dan menghambatnya. Terminal Kedua yang berbeda fasa 180°
akan berubah menjadi sinyal Positif sehingga D2 berubah menjadi kondisi Forward Bias yang
melewatkan sisi sinyal Positif tersebut.
(Ramadhani, 2016)

b. Penyearah Gelombang Penuh 4 Dioda (Bridge Rectifier)


Penyearah Gelombang Penuh dengan menggunakan 4 Dioda adalah jenis Rectifier yang paling sering
digunakan dalam rangkaian Power Supply karena memberikan kinerja yang lebih baik dari jenis
Penyearah lainnya. Penyearah Gelombang Penuh 4 Dioda ini juga sering disebut dengan Bridge
Rectifier atau Penyearah Jembatan.

(Ramadhani, 2016)
Berdasarkan gambar 4. jika Transformer mengeluarkan output sisi sinyal Positif (+) maka Output
maka D1 dan D2 akan berada dalam kondisi Forward Bias sehingga melewatkan sinyal Positif
tersebut sedangakan D3 dan D4 akan menghambat sinyal sisi Negatifnya. Kemudian pada saat Output
Transformer berubah menjadi sisi sinyal Negatif (-) maka D3 dan D4 akan berada dalam kondisi
Forward Bias sehingga melewatkan sinyal sisi Positif (+) tersebut sedangkan D1 dan D2 akan
menghambat sinyal Negatifnya.
Rangkaian
a. Rangkaian Dioda tunggal penyearah 1 fasa setengah gelombang
b. Dioda ganda penyearah 1 fasa gelombang penuh
Data Hasil Percobaan

1. Data Dioda penyearah 1 fasa setengah Gelombang

2. Dioda ganda Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh


Analisis
1. Perhitungan
a. Dioda tunggal penyearah 1 fasa setengah gelombang

 Volt / DIV, 1 = 5 V, 2 = 5 V
 Time / DIV = 5 ms
 T = time / DIV x DIV
T = 5ms x 4
T = 20 ms
1
 𝑓=𝑇

1 1 1000
𝑓= = −3
=
20 𝑚𝑠 20 . 10 𝑠 20 𝑠

𝑓 = 50 𝐻𝑧

 V = 3,4 DIV x 5 V
V = 17 V

b. Dioda ganda penyearah 1 fasa gelombang penuh


 Volt / DIV, 1 = 5 V, 2 = 5 V
 Time / DIV = 5 ms
 T = time / DIV x DIV
T = 5ms x 4
T = 20 ms
1
 𝑓=
𝑇

1 1 1000
𝑓= = −3
=
20 𝑚𝑠 20 . 10 𝑠 20 𝑠

𝑓 = 50 𝐻𝑧

 V = 2DIV x 5 V
V = 10 V = V puncak
 V = 3,6 DIV x s Volt
V = 18 Volt.
Kesimpulan
1. Pecobaan Pertama yaitu dioda penyearah 1 fasa memiliki tegangan 17 Volt yang diukur dari titik
puncak gelombang, Dan memiliki Frekuensi 50 Hz
2. Percobaan kedua yaitu dioda penyearah ganda 1 fasa gelombang penuh memiliki tegangan 10um 10
volt yang diukur dari titik puncak gelombang, mimiliki tegangan 18 Volt yang diukur dari titik
puncak atas dan bawah gelomabng, dan memiliki frekuensi Frekuensi 50 Hz
REFERENSI

https://muhal.files.wordpress.com/2010/03/materi-elektronika-daya-penyearah-daya.pdf. (2010).
Retrieved from https://muhal.files.wordpress.com.
Marlina. (2014). Penyearah Setengah Gelombang.
Ramadhani, D. F. (2016). LAPORAN PRAKTIKUM VII DIODA PENYEARAH (HALF WAVE DAN
FULL WAVE) Laporan Praktikum VII Dioda Penyearah (Half Wave dan Full Wave).
Malang: Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai