Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL BISNIS PEMBUATAN KERUPUK KEMPLANG

Mata kuliah
STUDI KELAYAKAN BISNIS (SKB)
DOSEN PEMBIMBING :

Disusun oleh :

Nama : ALAN PERDANA PUTRA


Nim : 2222017041
Prog. Studi : AKUNTANSI
Semester : V (LIMA)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2019/2020
BAB I

OBJEK PENELITIAN
Nama Produk : Kemplang
Jenis Produk : Makanan/cemilan
Karakteristik produk : Bentuknya bulat tipis

WAKTU PENELITIAN
Rabu 09 Oktober 2019

ANGGOTA TIM PENELITI


Nama : Alan Perdana Putra
Nim : 222017041
Semester : v (lima)
Program Studi : Akuntansi
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Palembang

RINGKASAN HASIL PENELITIAN

REKOMENDASI HASIL PENELITIAN


BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Aspek pasar menyangkut hal permintaan dan penawaran kemplang dan kerupuk
ikan sedangkan aspek pemasaran meliputi masalah harga, rantai pemasaran, peluang
pasar dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pemasaran kerupuk ikan.

 Bentuk Pasar
Untuk memasarkan produk kemplang dan kerupuk ikan ini, maka saya telah
menentukan target pasar seperti pasar monopolistik dan pasar reseller, karena produk
ini konsumen merasakan kesejahteraan dalam pemenuhan kebutuhan karena yang di
butuhkan ada dan macamnya banyak, sehingga bebas memilih apa yang mereka
butuhkan, produk ini juga selain untuk di konsumsi sendiri oleh konsumen juga dapat
untuk di jual kembali.

 Mengukur dan Meramal Permintaan dan Penawaran Pasar


Permintaan kemplang, secara kuantitatif belum ada data yang mengambarkan
jumlah konsumsi kerupuk ikan meskipun demikian dapat diperkirakan bahwa jumlah
konsumsi kerupuk kemplang relatif tinggi, karena makanan olahan ini banyak digemari
oleh masyarakat luas. Menurut Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), penduduk wilayah
perkotaan (urban) lebih banyak mengkonsumsi kerupuk dibanding penduduk wilayah
pedesaan (rural).
Jumlah konsumsi kerupuk di wilayah pedesaan dikarenakan pendapat
penduduk di kota yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan pedesaan. Mobilitas
penduduk yang sehari-harinya bekerja di kota telah menumbuhkan usaha penjualan
makanan.
Perkiraan jumlah pembeli perharinya adalah sekitar 10 orang, harga per kilo
nya Rp 40.000 dan jumlah produk yang dibeli perharinya adalah 25kg. Dapat
diasumsikan dengan persamaan sebagai berikut :
Q = N x P x Q dimana :
N = 10 orang P = Rp 40.000 Q = 24kg
Q = 10 x 40.000 x 25
Q = Rp 10.000.000

 Segmentasi-Target-Posisi di Pasar
Segmentasi
Dalam pemasaran produk kemplang di tujukan untuk masyarakat sumatera
selatan khususnya masyarakat yang tinggal di kota palembamg.

Target
Yang akan di jadikan target pasar pada produk ini yaitu :
Semua kalangan masyarakat baik itu dari kalangan masyarakat kelas bawah,
menengah, dan atas dengan sasaran distribusinya adalah , mini market, super
market, restoran warung makan, pengusaha kerupuk ikan serta kios warga.

Posisi Pasar
Jika dilihat dari posisi pasar usaha ini termasuk ke dalam makanan ringan /
cemilan yang sederhana namun banyak di gemari oleh masyarakat sehingga target
pasarnya bisa di katakan seluruh kalangan masyarakat baik itu dari kelas bawah sampai
kelas atas.

 Sikap, Prilaku, dan Kepuasan Konsumen


Dengan banyaknya usaha yang sejenis menjadi satu hambatan bagi pelaku
usaha untuk maju dan berkembang.Untuk mensiasatinya saya akan memberikan
pelayanan yang terbaik kepada pelanggan baik itu dari segi kualitas produk, kemasan,
dan rasa sehingga mereka merasa yakin atas kualitas dan keamanan produk saya, dan
saya akan memberikan satu bungkus kemplang di setiap pembelian enam bungkus
kemplang sehingga konsumen tertarik untuk datang lagi dan membeli produk saya.

 Manajemen Pemasaran
Analisis Persaingan
 Strength (keunggulan)
Selain memiliki cita rasa yang khas, produk ini memiliki ketahanan yang kuat
atau tidak mudah rusak.
 Weakness (kelemahan)
Untuk Kamplang yang teksturnya terlalu keras akan mudah pecah hingga
bentuknya menjadi tidak sempurna ketika masuk ke proses penggorengan.
 Opportunity (peluang)
Selain produk inovasi baru peluang pasar untuk produk ini adalah segmen pasar
yang sangat luas. Diperkirakan jumlah konsumsi kemplang seiring dengan gaya hidup
masyarakat perkotaan yang menjadikan kemplang ini sebagai makanan pelengkap
sehari-hari.
 Treath (ancaman)
Ancaman dalam produk ini adalah adanya pesaing yang menjual dengan harga
yang lebih murah dengan kualitas yang lebih baik.

 Bauran Pemasaran
 Product
Produk yang saya tawarkan ini beragam baik dari segi rasa dan bentuk,namun
produk yg utama saya jual adalah kemplang rasa ikan tenggiri yang di buat dengan ikan
tenggiri asli dengan kualitas terbaik sehingga memberikan rasa yang renyah dan gurih.
Agar produk ini lebih dikenal sehingga memiliki jangkauan pasar yang luas dan
tinggkat loyalitas konsumen semangkin meningkat, maka produk harus memilki brand
name tersendiri supaya tidak ada ke keliruan dari konsumen dalam membeli produk.
Adapun brand name yang saya gunakan adalah “KEMPLANG POKET”
 Place
Tempat pemasaran produk ini berbeda-beda sesuai dengan target pasar yang
telah direncanakan diantaranya adalah mini market, super market, restoran, warung
makan, pengusaha kerupuk ikan serta kios warga.
 Price
Kemplang dapat dibeli perbungkus sesuai dengan yang telah ditetapkan yaitu
dengan harga Rp 45.000 /kg yang telah dikemas dalam bungkusan dan kemasan
sedang dengan ukuran 5 ons dengan harga Rp. 20.000/bks serta ukuran mini dengan
berat 2,5 Ons/bks yang bisa didapatkan dengan harga Rp. 10.000/bks
 Promotion
Untuk mempromosikan produk ini kepada masyarakat Sumatera Selatan dan
khususnya Kota Palembang adalah dengan cara memsang no Hp saya di tiap kemasan
produk.
BAB III
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

Dalam bab ini akan dibahas mengenai teknis dan teknologi pembuatan
kemplang. Secara teknis pembuatan kerupuk ikan relatif mudah dilakukan karena
bahan-bahan yang mudah didapat dan secara teknologi alat-alat yang digunakan cukup
sederhana.

 Pemilihan Strategi Produksi


Berdasarkan tekstur kemplang yang kuat dan tahan lama, maka kami
memproduksi secara massal agar bisa memenuhi kebutahan konsumen dan stock
barang yang ada tetap terjaga sehingga tidak jalannya bisnis ini apabila bahan baku
dalam pembuatan kemplang ini susah didapatkan.

 Pemilihan dan Perencanaan Produk yang Akan di Produksi


Dalam perencanaan produksi ini kami memilih atau memprioritaskan produk
kemplang yang dibungkus dalam kemasan 2,5 Ons/bks karena harga nya yang relatif
murah dibandingkan yang lainya maka produk kemplang yang dikemas dalam kemasan
2.5 Ons ini akan lebih capat terjual.
Pemilihan dan prencanaan produk yang akan di produksi, maka sangat
diperlukan bahan baku yang berkualitas agar dapat menghasilkan cita rasa yang tinggi
demi kepuasan konsumen. Untuk proses pembuatan 1 kg kamplang dan kerupuk ikan
ini proses pembuatanya sama yaitu :
 Daging ikan 4 ons, tepung tapioka 4 ons, pnyedap rasa miwon dan garam
 Campur daging ikan dengan miwon dan garam setelah itu aduk hingga merata
sampai miwon dan garam menyatu pada gumpalan daging ikan
 Masukan tepung tapioka sedikit demi sekidit dan aduk hingga menjadi adonan
yang bisa bentuk seperti bulatan panjang.
 Masukan adonan yang telah dibentuk ke dalam air mendidih dan di kukus (-+)
1 jam
 Di dinginkan selama 30 menit setelah itu diiris atau di potong dengan ketebalan
2mm
 Kemudian irisan kamplang di masukan ke loyang dan setelah itu dikreingkan
dengan cara di jemur kurang lebih 1 hari.
 Masukan kamplang ke dalam kemasan produk.

Alat Produksi
PERALATAN SATUAN HARGA
Wajan 2 buah Rp .100.000/buah Rp.200.000
Kompor 26 sumbu 2 buah Rp .250.000/buah Rp .500.000
Dandang 50 cm 2 buah Rp .400.000/buah Rp .800.000
Loyang 10 buah Rp.75.000/buah Rp .750.000
Klep 2 buah Rp .500.000/buah Rp .1000.000
Pisau dapur 6 buah Rp .30.000/buah Rp .180.000
Penggiling daging 2 buah Rp.350.000/buah Rp.700.000
Plastic kemasan 1.500 lbr Rp .1000/lbr Rp .1.500.000
Total Rp .5.630.000

Bahan Baku (satu kali produksi)


BAHAN BAKU SATUAN HARGA

Tepung tapioka gunung agung 1 bal 25 kg 1 karung Rp .200.000


MI-WON 50 g (25bks) Rp .2000/bks Rp .50.000
Garam baryodium cap kapal 250 g (17bks) Rp .2000/bks Rp .34.000
Ikan (25 kg) Rp .30.000/1 kg Rp .750.000
Jumlah Rp .1.034.000

A.Desain Kemasaan
Untuk desain kemasan produk ini saya telah berlangganan khusus pada jasa
pembuat kemasan produk dengan harga Rp 1000/lbr yang setiap minggu
menghabiskan 750 lembar kemasan dan dalam satu hari saya menghabiskan kemasan
kurang lebih 125 lembar kemasan/hari.
B. Biaya Produksi
Biaya produksi yang dikeluarkan setiap harinya adalah, sebagai berikut :
 Bahan Baku : Rp 1.034.000
 Kemasan : Rp 125.000
 Gaji Karyawan 3 org : Rp 360.000 +
 Jumlah Biaya : Rp. 1.519.000

 Rencana Kualitas
Untuk menjaga kualitas agar tetap baik dan sehat di konsumsi, produk yang
saya pasarkan ini tidak menggunakan bahan pengawet.

 Pemilahan Teknologi
Teknologi yang digunakan sangat sederhana dan tidak ada teknologi modern
yang digunakan dalam bisnis ini karena tujuan utama dari usaha ini adalah untuk
mendapatkan laba dari hasil penjualan produk ini.

 Rencana Kapasitas Produksi


Rencana kapasitas produksi perharinya adalah 50 kg kemplang yang akan dibungkus
dalam 3 kemasan yaitu:
 Kemasan 1 kg
 Kemasan 5 Ons
 Kemasan 2,5 Ons

 Perencanaan Letak Pabrik

 Perencanaan Tata Letak (layout)


 Perencanaan Jumlah Produksi
Jumlah produksi yang direncanakan setiap harinya adalah 125 bungkus dengan
rincian 80 bungkus kemasan 2,5 Ons, 30 bungkus kemasan 5 Ons dan 15 bungkus
kemasan 1kg. dalam satu minggu jumlah produksi mencapai 750 bungkus. Namun
semua itu masih bisa berubah tergantung dari minat konsumen di pasaran dan jumlah
pasokan bahan baku produksi.

 Manajemen Persediaan
Untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang meningkat secara tajam
ataupun untuk menghadapi kemungkinan berkurangnya suplai bahan baku. Maka
dalam memenejen persediaan, tergantung dari berapa banyak jumlah produksi yang
dihasilkan dalam satu hari. Misalkan dalam satu hari kami bisa memproduksi 125
bungkus, maka 25 bungkus masuk ke persediaan dan 100 ke pasaran.

 Pengawasan Kualitas Produk


Untuk menjaga kualitas produk ada beberapa hal yang harus diperhatikan
terutama adalah bahan baku yang paling berperan penting dalam hal menjaga kualitas
agar dapat menghasilkan hasil Produk yang baik.
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN

 Planing

 Organizing
A.Bentuk organisasi
Bentuk organisasi dalam bisnis ini tidak formal karena ini hanya bisnis rumahan
atau bisa di katakan UKM pengawasan menjadi tanggung jawab bersama (keluarga).

B. Struktur Organisasi
Dalam menjalankan roda organisasi bisnis ini tentunya dibutuhkan tenaga kerja
yang berpengalaman untuk mempermudah proses pembuatan hingga pengemasan
produk demi tercapainya target yang telah ditentukan.
Namun dalam usaha ini kami menggunakan organisasi garis, karena dalam
organisasi ini paling sederhana dalam menjalankan tugasnya dengan jumlah karyawan
yang sedikit dan organisasi yang kecil.
Adapun struktur organisasinya adalah sebagai berikut :

Pemilik

Bagian
Produksi

Bagian
Pengemasan

Bagian
Pemasaran

 Actuating

 Controling
Nama : Alan Perdana
Jabatan : Manager
Tugas : Mengontrol dan Mengawasi seluruh kegiatan usaha
Nama : Aisyah
Jabatan : Bagian Produksi
Tugas : Menjaga kualitas dan cita rasa produksi

Nama : Heisyah
Jabatan : Bagian Pengemaasan
Tugas : Melihat Kerapaian pada kemasan

Nama : Kurniawan
Jabatan : Bagian Pemasaran
Tugas : Dsitributor
BAB V
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

 Perencanaan SDM
Sumber Daya Manusia adalah salah satu asset usaha yang berharga, sebelum
memilih pegawai perhatikan masalah kepribadian, kesetiaan dan kemampuanya. Kalau
usaha kita masih kecil pilihlah pegawai yang serba bisa atau multitasking job desk,
sehingga kita bisa menghemat anggaran.

 Analisis Pekerjaan
Dalam setiap pelaksanaan bisnis, kita pasti memerlukan adanya aspek sumber
daya yang akan menjalankan usaha. Dalam beberapa perencanaan sumber daya
manusia, perlu menganalisis hal-hal berikutn :
A.Desain pekrjaan
Desain pekerjaan bertujuan untuk menentukan perkerjaan apa saja yang
diperlukan untuk menjalankan organisasi bisnis ini.

B.Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi pekerjaan wajib dilakukan mengingat fungsi setiap departemen harus
jelas, agar tidak terjadi tumpang tindih dalam kegiatan pekerjaan dan menghindari
adanya pengulangan pekerjaan yang sama oleh bagian yang berbeda.

 Rekrutment, Seleksi dan Orientasi


Pencarian sumber daya manusia menjadi penting karena disinilah dimulainya
tahapan pertama pengenalan usaha kita. Sumber daya yang tepat akan tumbuh diposisi
yang tepat dalam organisasi bisnis yang tetap.
Dalam rekrutmen perusahaan harus menganut beberapa hal yang harus diperhatikan
seperti :
 Pemberian kesempatan yang sama untuk semua golongan dan ras.
 Pemberian kesempatan pada kelompok wanita.
 Memperhatikan himbauan pemerintah setempat untuk memperkerjakan
karyawan setempat.

 Produktivitas
Setelah seseorang bergabung dalam usaha ini, maka produktivitas menjadi
perhatian kita, karena kontribusi positif dari setiap orang akan menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi kelansungan usaha.

 Pelatihan dan Pengembangan


Pelatihan bisa diberikan dalam bentuk soft skil dan hard skil. Soft skil adalah
pelatihan untuk memperkaya pengetahuan karyawan akan hal-hal yang berhubungan
dengan personal karyawan seperti motivasi. Sedangkan hard skil lebih ke pelatihan
yang berhubungan lansung dengan pekerjaan agar bisa bekerja lebih lagi dari waktu ke
waktu.

 Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Pepatah mengatakan mencegah lebih baik daripada mengobati. Agar usaha ini
dapat berjalan dengan baik, maka kesehatan dan keselamatan pegawai juga harus di
perhatikan, dengan cara :
 Tanamkan dalam diri kariawan keyakinan bahwa mereka adalah pihak yang
paling menentukan dalam pencegahan kecelakaan.
 Tegakkan standar keselamatan kerja secara tegas.

 Pemberhentian
Menejer akan melakukan pemberhentian apabila karyawan yang bersangkutan :
 Mengundurkan diri
 Indispliner
 Kontrak kerja telah berakhir

Anda mungkin juga menyukai