Tugas Pli Limbah Industri Pestisida 2
Tugas Pli Limbah Industri Pestisida 2
LIMBAH INDUSTRI
LANJUT
PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI PESTISIDA
(PT BAYER INDONESIA – BAYER CORPSCIENCE
SURABAYA PLANT)
KELOMPOK 6 :
Vebria Ardina (2316201002)
Aviarina Widya Ismanto (2316201004)
Atiqa Rahmawati (2316201010)
Limbah Cair
Pengolahan limbah
Limbah Padat
gas
Penanganan dan pengolahan limbah cair mengikuti estate regulation dari PT.SIER
Tempat penampungan limbah berbentuk cairan yang dihasilkan dari segala kegiatan
pada PT. Bayer Surabaya Plant ini terdiri dari tiga bagian yaitu B3 Pit, Waste Water
Pretreatment (WWPT) dan Accumulation Tank. Ketiga tempat ini mempunyai peran
masing-masing yang sesuai dengan proses pengolahannya.
B3 PITT
B3 Pit merupakan tempat penampungan awal dari rangkaian jalur
pengolahan limbah berbentuk cair (jalur limbah padat berbeda dengan limbah
cair). Limbah pada B3 Pit ini berasal dari kegiatan produksi seperti produksi
liquid produk dan limbah dari area produksi, toilet, kantin, laundry,dan kegiatan
laboratorium. Sebelum ditampung pada PIT limbah dari produksi baik dari air ex
flushing produk, dan air ex cleaning mesin dikumpulakn dahulu pada drum /
container.
Pada B3 Pit tidak ada perlakuan yang diberikan terhadap limbah karena
fungsi dari B3 Pit ini hanya sebagai tempat penampungan atau collecting seluruh
limbah sebelum di transfer ke WWPT. Proses yang dilakukan adalah monitoring
dan control volume limbah yang terdapat didalam B3 Pit. Secara fisik B3 Pit ini
berukuran panjang 300 cm, lebar 150 cm dan tinggi 150 cm (termasuk daerah
overflow untuk cairan dan daerah endapan). Dengan dimensi fisk seperti itu maka
volume limbah yang dapat ditampung berkisar 6,75 m3. Dengan volume yang itu,
B3 Pit dapat menampung limbah dari 2-3 hari kegiatan pabrik. Jika kondisi dalam
B3 Pit telah penuh maka limbah ditransfer ke WWPT untuk ditreatment dengan
membuka pompa out yang menuju ke WWPT. Perlu diperhatikan, sebelum
memompa limbah dari Pit masuk ke WWPT, limbah harus terlebih dahulu
diaduk-aduk secara manual sehingga endapan juga ikut terpompakan semua
menuju WWPT. Kalau masih ada endapan yang tersisa, tambahkan air kemudian
diaduk kembali agar semua endapan tidak ada yang tertinggal didalam B3 Pit.
Waste Water Pretreatment (WWPT)
WWPT atau bisa juga disebut sebagai Water Treatment adalah bak
penampungan limbah cair dari berbagai daerah kerja di pabrik ini. Air Limbah
yang ditampung di WWPT berasal dari B3 Pit yaitu berasal dari daerah kerja
Liquid dan Water base line, Pit pencucian drum, bak perendaman pakaian di
Locker dan laboratorium . Air Limbah tersebut ada yang dapat dialirkan langsung
ke WWPT dan ada yang tidak dapat langsung dialirkan karena berasal dari Pit
sehingga perlu dipompakan setelah Pit tersebut penuh. Setelah WWPT ini penuh
maka segera dilakukan treatment. Jenis treatment yang dilakukan pada WWPT ini
berdasarkan kenaikan pH limbah. Ketika awal dipindahkan dari Pit, pH limbah
akan menunjukkan angka berkisar 4–5 yang menandakan bahwa pH bersifat
asam. Untuk menaikkan pH dilakuak penambahan NaOH hingga pH mencapai 12
(bersifat sangat basa). Pengukuran PH dengan suatu alat digital yang dipasang
dekat dengan WWPT. Setelah dicapai pH 12 proses selanjutnya yaitu di mixer 5-
10 menit, setelah itu diambil sample limbah lalu diserahkan ke analis untuk
analisa apakah kadar toksikan (kandungan racun) telah terdegradasi
(hilang/berkurang). Jika hasil analisa bagus, maka analis akan memberikan
rekomendasi untuk mengalirkan limbah ke Accumulation Tank. WWPT memiliki
dimensi panjang 2,5 m, lebar 2,5 m dan tinggi 1,5 m. Dari dimensi sedemikian itu
volume limbah yang dapat ditampung yaitu berkisar 9,375 m3.
Accumulation Tank
Accumulation Tank adalah bak penampung air limbah yang telah diproses di
WWPT untuk dilakukan aerasi hingga didapatkan kualitas air limbah yang
memenuhi standar / baku mutu PT. SIER. Bak ini dibagi menjadi tiga bagian
yaitu Acc. Tank 1, Acc. Tank 2 dan Acc. Tank 3 dan memiliki dimensi yang lebih
besar dari B3 Pit dan WWPT. Ukuran dimensinya yaitu panjang 5,5 m, lebar 3 m
dan tinggi 1,5 m, ukuran ini merupakan ukuran total dari ketiga ACC. Tank
tersebut. Dari dimensi tersebut maka volume yang dapat ditampung sebesar 24,75
m3. Treatment yang dilakukan pada Acc. Tank ini dengan metode aerasi selama
24 jam, dimana udara dialirkan (melalui pipa–pipa yang terdapat lubang sebagai
tempat mengalirnya udara) kedalam limbah sehingga akan terjadi penurunan pH
yang semula dari PH basa yaitu 12 menjadi pH berkisar antara 6–9. Pada
peraturan yang dikeluarkan oleh PT SIER, mereka akan menerima limbah untuk
diolah lagi jika pH limbah dari suatu pabrik berkisar antara 6–9. Selain itu juga
diukur kadar COD limbah, dimana kadar COD maksimal yaitu 3000. Jika
parameter yang diharuskan tidak didapatkan maka harus dilakukan treatment
kembali. Setelah diproses, limbah di Acc. Tank akan disampling lalu diserahkan
ke laboratorium untuk dianalisa kandungn COD. Setelah selesai analisa maka
analis akan memberikan rekomendasi. Apabila rekomendasi “pompa keluar”
maka limbah dapat langsung dipompa keluar dengan membuka valve yang
menuju ke saluran limbah PT SIER lalu pompa dihidupkan dan air limbah akan
mengalir dari Acc. Tank ke penampungan limbah PT SIER. Apabila rekomendasi
yang diberikan lain maka air dari bagian Acc.Tank tersebut tidak dipompakan
keluar menuju PT SIER melainkan di treatment kembali hingga sesuai dengan
syarat yang ditentukan oleh PT SIER. Untuk memproses limbah setelah ada
rekomendasi limbah tidak boleh dipompa dapat dilakukan dengan cara melakukan
sirkulasi air dari Acc. Tank–WWPT agar diperoleh homogenitas yang baik,
caranya adalah sebagai berikut :
a) Kosongkan terlebih dahulu WWPT untuk proses sirkulasi ini.
b) Bila ada bahan tambahan untuk proses ini dapat dimasukkan ke WWPT.
c) Tutup valve ke pemompaan keluar menuju PT SIER dan bukalah valve yang
menuju ke WWPT.
d) Jalankan pompanya maka air dari Acc. Tank ini akan keluar mengalir ke
WWPT.
e) Bukalah tutup aliran air masuk kebagian Acc. Tank yang limbahnya akan
disirkulasi. Jalankan pompa WWPT yang berfungsi untuk mengalirkan air
yang datang dari Acc. Tank ini kembali menuju ke Acc. Tank semula. Dengan
demikian akan terjadi proses sirkulasi.
Proses sirkulasi ini dilakukan selama satu jam, jika telah selesai diambil sample
kedua untuk dikirim kembali ke laboratorium lalu dianalisa lagi. Jika hasil analisa
sesuai syarat maka limbah boleh dipompakan keluar melalui aliran menuju ke PT
SIER. Namun dari hasil pengamatan, jika hasil analisa tidak sesuai syarat,
dilakukan treatment aerasi kembali di tempat yang sama yaitu Acc. Tank selama
kurang lebih 24 jam. Jadi proses aerasi hanya dilakukan di Acc. Tank tidak
melibatkan WWPT. Begitu seterusnya proses pengolahan limbah pada Acc. Tank..
Standar airl limbah cair yang masuk ke PT.SIER dapat dlihat pada lampiran.
3. Pengelolaan Limbah Kontaminan/B3
Pengolahan limbah kontaminan B3 yaitu debagai berikut :
a. Reduksi
Pemilihan dilakukan di tempat terbuka atau berventilasi baik atau di ruang yang
terlindung dari udara panas yang disediakan perusahaan (gudang penyimpanan
sementara limbah B3). Pemilahan dilakukan sedekat mungkin dengan area
penyimpanan, semua bahan yang akan dipilih diberi label dengan jelas dan
dipisahkan sesuai dengan kategorinya. Petugas menggunakan alat pelindung diri
(sarung tangan, sepatu bot, pakaian kerja, masker, kaca mata safety). Setelah dipilah
limbah dimasukkan ke dalam kardus dan pada bagian luar wadah ditulis secara jelas
mengenai isinya dan jumlahnya. Bahan-bahan tersebut kemudian disimpan di tempat
yang kering dan aman, yaitu di gudang yang terpisah antara sampah dan kontaminan
dengan non kontaminan.
b. Pewadahan dan pengumpulan
Pewadahan di PT. Bayer Indonesia- Bayer CorpScience disesuaikan dengan limbah
yang ada. Untuk limbah padat kontaminan ditempatkan pada jumbo bag dan untuk
limbah non kontaminan ditempatkan pada kardus-kardus. Sedangkan untuk limbah
cair ditempatkan pada drum dan juga dirigen yang diberi label identitas limbah.
Untuk pengumpulan limbah B3 di PT. Bayer Indonesia- Bayer CorpScience adalah
pengumpulan yang bersifat intern pabrik, artinya limbah B3 yang dihasilkan dari area
produksi, office, logistic, engineering dan area lainnya diangkut untuk kemudian
dikumpulkan ke penampungan sementara limbah B3 yaitu pada area B3.
c. Penyimpanan Sementara
1. Tata cara penyimpanan sementara PT. Bayer Indonesia – Bayer CorpScience
adalah :
a) Solvent (ex. Flushing product) dikumpulkan pada drum plastik berkapasitas
200 liter kemudian dikirim ke PIT B3
b) Drum bekas dan kontainer yang telah dipres disusun rapi pada area tempat
drum bekas untuk menunggu pengangkutan dari pihak ketiga.
c) Product expired disimpan pada metal drum berkapasitas 200 liter kemudian
disusun pada palet pada area limbah cair non kontaminan.
d) Untuk oli bekas ditempatkan pada dirigen berkapasitas 20 lites kemudian
disimpan pada area cair limbah kontaminan. Disimpan menunggu
pengangkutan dari pihak ketiga bersama limbah padat kontaminan.
e) Untuk air dari laboratorium di tampung pada bak khusus kemudian dialirkan
ke WWPT
f) Untuk limbah padat kontaminan dikumpulkan pada jumbo bag yang kemudian
disimpan pada area limbah kontaminan, dan menunggu pengangkutan oleh
pihak ketiga.
g) Untuk karton/ kardus bekas kemudian ditali dengan rapi, ditumpuk pada area
limbah non kontaminan dan menunggu pengangkutan dari pihak ketiga.
2. Bangunan penyimpanan limbah
Bangunan penyimpanan limbah sementara PT. Bayer Indonesia- Bayer
CorpScience terdapat di dekat area parkir forklift dan tangki hydrant terletak di area
belakang perusahaan. Bangunan penyimpanan limbah B3 dengan luas 20 m2 dan
memiliki ventilasi yang cukup dan menggunakan penerangan alami buatan.
Penempatan limbah disesuaikan dengan jenis masing-masing limbah yaitu limbah
non kontaminan ditempatkan pada area non kontaminan, untuk limbah padat
kontaminan ditempatkan pada area kontaminan sedangkan untuk limbah cair
kontaminan disimpan pada drum yang ditata rapi pada area PIT. Penyimpanan limbah
di area B3 hanya sekitar 1-2 bulan saja kemudian diangkut oleh provider. Area B3
pada PT. Bayer Indonesia- Bayer Corp Science belum diberi tanda yang menandakan
bahwa tempat itu merupakan are penyimpanan limbah.
Sarana pendukung bangunan tempat penyimpanan limbah B3 di PT. Bayer
Indonesia- Bayer Corp Science antara lain alat pemadam kebakaran (APAR dari jenis
dry power), eye wash, fasilitas bongkar muat yang digunakan seperti forklift yang
dirancang untuk memudahkan pemindahan limbah B3, lantai untuk kegiatan bongkar
muat kuat dan kedap air serta dilengkapi dengan saluran pembuangan selokan.
d. Pelabelan dan Simbol
Sebelum disimpan di area limbah B3, limbah terlebih dahulu dikemas dengan
kemasan yang sesuai dengan jenis limbah. Pelabelan limbah yang dilakukan PT.
Bayer Indonesia-Bayer CropScience B3 yaitu :
1. Oli bekas disimpan dalam dirigen kapasitas 20 liter dan dipasang simbol label
sesuai jenis limbah (limbah kontaminasi), tanpa ada karakteristik limbah.
2. Solvent disimpan dalam drum kapasitas 200 liter, serta dipasang simbol dan label
limbah cair kontaminan.
3. Limbah padat kontaminasi disimpan pada jumbo bag dan diberi label bahan
campuran.
4. Limbah padat non-kontaminasi disimpan pada kardus diberi label limbah non-
kontaminasi.
e. Pengangkutan
1. Pengangkutan Intern
a) Dokumen yang diperlukan dalam pengangkutan dari unit produksi ke tempat
penampungan sementara adalah dokumen waste transfer yang
mencantumkan identifikasi jenis, jumlah dan sumber limbah B3, atau
dokumen berita acara serah terima limbah.
b) Pengangkutan limbah PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience menggunakan
hand lift dan juga forklift. Untuk pengemudi forklift harus berpengalaman di
lapangan, mempunyai kualifikasi sebagai pengemudi alat angkut yang akan
dipakai, mempunyai surat ijin kerja, telah mengikuti pelatihan keselamatan
kerja.
2. Pengangkutan dari PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience
Pada pengangkutan limbah B3 untuk diolah ke pihak provider, PT.
Bayer Indonesia-Bayer CropScience dengan menggunakan truk dalam keadaan
tertutup dan diberi tanda bahaya.
f. Pemanfaatan
PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience dalam kegiatan produksinya
menghasilkan limbah yang salah satunya merupakan sisa-sisa oli bekas dan lain-lain
yang berupa drum-drum yang dalam kondisi masih bagus, kardus bekas packaging.
Drum-drum tersebut bila disimpan di gudang penyimpanan akan membuat timbunan
membutuhkan lahan yang luas, oleh PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience limbah
yang berupa drum-drum bekas itu kemudian dimanfaatkan dengan cara, drum dicuci
bersih kemudian di pres dan dijual ke provider. Limbah B3 yang dihasilkan dari
produk rejected seperti botol yang berisi maupun cairan, isinya dikumpulkan dan
disimpan di gudang B3 kemudian botol dicuci sampai bersih juga kardus bekas
packaging dikumpulkan kemudian dijual ke pihak provider.
g. Pengolahan
Pengolahan limbah cair mengikuti estate regulation dari PT. SIER. Tempat
penampungan limbah berbentuk cairan yang dihasilkan dari segala kegiatan pada PT.
Bayer Surabaya Plant ini terdiri dari tiga bagian yaitu B3 Pit, Waste Water
Pretreatment (WWPT) dan Accumulation Tank.
4. Limbah Gas
Reaksi yang terjadi :
l. CH3OCN + NaOH NaCNO + CH3OH
2. 2Na CNO + Cl2 2NaCl + N2 + CO2
Diskripsi Proses
Proses Pengolahan Limbah Gas di lndustri pestisida, yang kebanyakan berupa gas
dan merupakan zat organik yang mudah menguap ( VOC ) berupa CH3OCN dan CN 10
mg /lt, pada pengolahannya dipakai system kombinasi dan modifikasi beberapa methode
yaitu : Absorbsi, katalitik, oxidasi dan thermal oxidasi, sehingga dapat dihasilkan limbah
dengan kualifikasi sesuai dengan ambang batas yang telah ditetapkan ,cleh pemerintah
Limbah gas hasil proses blow out dan blow down dimasukan dalarn scruber pada
dasar kolom, scruber dengan bahan isian pall ring. Dari atas kolom dispray larutan encer
NaOH sebagai absorben gas organic larut dan bereaksi dengan absorben seperti pada
reaksi (1), gas yang larut akan teftampung pada bottom kolom sedangkan gas yang ticJak
larut akan keluar dari scruber sebagai polutan yang sudah bersih.
Larutan coustic dan gas yang terlarut kemudian dialirkan dalam pre heater
sebelum masuk pre heater diijeksikan gas Cl2 melalui regulator yang telah diiatur
konsentrasinya sesuai dengan kebututhuur. Gas Cl2 akan bereaksi sesuai dengan reaksi
(2) didalam preheater akan dipanaskan sampai ternperanre 80 o C, gas N2 dan CO2 akan
teruapkan masuk dalam ruang katalitik, sedangkan Na CL akan terendapakan dibawah
tangki,
Gas dan uap air akan mu;uk kedalarn ruang katalis untuk menyempurnakan
reirksi, sehingga konversi reaksi dapat mencapai 99 '/:, Uap air dan g,as N2 dan CO2
selajutnya dipanaskan dalam heater hingga temperaturenya l00oC selanjutnya dimasukan
dalam flash distilasi. Dari flash distilasi gas N2 dan CO2 akan naik ke top kolom dan
keluar sebgai gas densan kandungan CN dan MIC dibawah 0,001 mgr/lt, sedangkan hasil
dasar dari flash distilasi adalah air dengan kandungan CN dibawah 0,01 mgr /1t, dan
selanjutnya diolah sebagi limbah cair.
Catatan :
Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam miligram
parameter per liter air limbah.
Beban pencemaran paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam kilogram.