Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MATAKULIA

ILMU BEDAH KUSUS VETERINER

“Tehnik Operasi Luksasi Elbow”

Oleh :

Kelompok D5

NiLuhRisnaCahyani 1609511111
Derisna Sawitri Ungsyani 1609511112
Elisabeth Kezi Darmayanti 1609511124
Makrina Weni Misa 1609511125

Kelas 2016 D

Laboratorium Bedah Veteriner


Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Udayana

Tahun 2019

1
RINGKASAN

luxasio elbow merupakan terjadinya kesalahan pada posisi siku yang


mengakibatkan hewan tidak dapat berjalan. Indikasi operasi luxasio elbow adalah
terjadinya trauma humeroradial, humeroulnar dan sendi radioulnar proksimal.
paling sering terjadi pada anjing, dimana kejadian tersebut dapat terjadi karena
trauma dan kongenital Penanganan dilakukan dengan reduksi tertutup atau reduksi
terbuka. Semua jenis kasus luxasio elbow dilakukan dengan reduksi tertutup akan
tetapi jika reduksi tidak memungkinkan untuk dilakukan dan pasca direduksi
tertutup tidak mengalami kestabilan maka diindikasikan dilakukan pembedahan
(operasi). Tehnik operasi di awali dengan pre operasi,prosedur operasi dan
perawatan pasca operasi

kata kunci :luksasi elbow,anjing

2
SUMMARY

luxasio elbow is an error in the elbow position which results in animals unable to
walk. The indications for the operation of the luxasio elbow are the occurrence of
trauma to the humeroradial, humeroulnar and proximal radioulnar joints. most often
occurs in dogs, where the incident can occur due to trauma and congenital Handling
is done by closed reduction or open reduction. All types of elbow luxasio cases are
done with closed reduction but if the reduction is not possible to do and after closed
reduction does not experience stability then surgery is indicated. The surgical
technique begins with preoperative, surgical procedures and postoperative care

keywords: elbow luxation, dog

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena kami
dapat menyelesaikan tugas mata kulia Ilmu Bedah Kusus Veteriner “Tehnik
Operasi Luksasi Elbow” ini tepat pada waktunya.Terimakasih Penulis ucapkan
kepada semua pihak yang telah memberi dukungan dan sumbangan materi demi
makala ini.

Kami menyadari,makalah sederhana ini masih banyak kekurangannya,tetapi


kami berharap agar makalah kami ini dapat memenuhi tugas matakulia Ilmu Bedah
Kusus Veteriner dan serta bermanfaat untuk pembaca sekalian..kami juga
menerima kritik dan saran yang diberikan.akhir kata kami seku penulis
mengucapkan banyak trimakasi kepada pembaca

Denpasar,7 Oktober 2019

Penulis

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ 1
RINGKASAN .................................................................................................. 2
SUMMARY ..................................................................................................... 3
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 4
DAFTAR ISI ................................................................................................... 5
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... 6
BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................................. 7
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 7
1.2 Rumus Masalah .................................................................................... 7
BAB 2.TUJUAN DAN MANFAAT PENULIS .............................................. 8
2.1 Tujuan penulis ...................................................................................... 8
2.2 Manfaat Penulisan ................................................................................ 8
BAB 3.TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 9
3.1 Defenisi luksasi elbow ...................................................................... 9
3.2 Indikasi Luksasi elbow....................................................................... 10
BAB 4.PEMBAHASAN .................................................................................. 11
4.1 Pre operasi ......................................................................................... 11
4.2 Prosedur operasi ................................................................................ 12
4.3 Perawatan pasca operasi................................................................... 14
BAB 5.PENUTUP ........................................................................................... 16
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 16
5.2 Saran.................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17
LAMPIRAN ..................................................................................................... 19

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 Rekontruksi 3D, siku kiri terlihat dari aspek lateral yang

5
menunjukan lesi distal humeroradial dan sendi humeroul ................... 9
2. Gambar2 Rekonstruksi 3D siku kiri terlihat dari aspek lateral yang
menunjukan lux caudal dari humeroradial & humeroulnar ................. 9
3. Gambar 3. Radiografi pada kucing yang mengalami lateral luksasi
elbow. Sumber:Istrate, 2018 ................................................................ 12
4. Gambar 4 Lateral and cranial –caudal views of alateral luxation of
the elbow join ...................................................................................... 13
5. Gambar 5 .............................................................................................. 14
6. Gambar 6 .............................................................................................. 14
7. Gambar 7. Pemasangan softpadded bandage pada elbow luksasi
Sumber: https://www.ourpamperedhome.com..................................... 15

BAB 1
PENDAHULUAN

6
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia medis veteriner saat ini,telah banyak mengalami
perkembangan.Hal tersebut dilihat dari meningkatnya kasus –kasus hewan
yang sampe di meja operasi.sala satu pembedaan yang ada dalam cabang
ilmu bedah veteriner adalah Luksasi Elbow yaitu terjadinya fraktur pada
humeroradial, humeroulnar dan sendi radioulnar proksimal yang
merupakam bagian dari regio antebracii pada ekstremitas cranial hewan Commented [S1]:
Sendi humeroradial terbentuk antara kapula humerus dalam bentuk bola
dengan ujung jari-jari proksimal (jari-jari fovea capitu-lum). Sendi ini
dalam bentuk sendi engsel-pivot. Sendi humeroradial berkontribusi pada
gerakan fleksi-ekstensi siku. Selama pronasi-supinasi lengan bawah, kepala
radial berotasi melawan tutup humerus. Dalam artrokinematika, permukaan
kepala radial cekung trochlea humerus menghadap ke depan dan ke bawah
untuk membentuk sudut 45 ° dari poros humerus, Radio ulna distal dan
proksimal Sambungan humeroradial terbentuk antara kapula humerus
dalam bentuk bulat dengan ujung jari-jari proksimal (jari-jari fovea capitu-
lum). Sambungan radioulnar distal dibentuk oleh ulnar fossa radii yang
disatukan dengan kepala ulna. .
luxasio elbow merupakan terjadinya kesalahan pada posisi siku
yang mengakibatkan hewan tidak dapat berjalan. paling sering terjadi pada
anjing, dimana kejadian tersebut dapat terjadi karena trauma dan kongenital
Penanganan dilakukan dengan reduksi tertutup atau reduksi terbuka. Semua
jenis kasus luxasio elbow dilakukan dengan reduksi tertutup akan tetapi jika
reduksi tidak memungkinkan untuk dilakukan dan pasca direduksi tertutup
tidak mengalami kestabilan maka diindikasikan dilakukan pembedahan
(operasi).

7
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan operasi luksasi elbow ?
2. Bagaimana persiapan operasi luksasi elbow?
3. Bagaimana tehnik operasi luksasi elbow?
4. Bagaimana perawatan pasca operasi luksasi elbow ?

8
BAB 2
TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
Tujuan dari penulis makalah ini adalah mengetahui apa yang dimaksudkan
tentang tehnik operasi luksasi elbow serta tatalaksana terapi post operasinya.

2.2 Manfaat
Setelah melaksanakan penulisan makalah ini diharakan mahasiswa mengerti
dan mengetahui manfaat dan kegunaan dari dilaksananya operasi luksasi
elbow,selain itu mahasiswa diharapkan mampu mengerti bagaimana tatacara
pelaksanaan operasi luksasi elbow

BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Elbow Luxasio


Luxasio merupakan terjadinya kesalahan letak suatu tulang dari posisi
normal, sehingga menghasilkan deformitas dan dapat menyebabkan gejala
nyeri pada daerah yang terkena. Luxasio juga dapat menyebabkan

9
pembengkakan jaringan lunak disekitar persendian dan kerobekan pada
ligament yang mengikat tulang tersebut (Boden, 2005). Elbow merupakan
siku yang terdiri dari humeroradial, humeroulnar dan sendi radioulnar
proksimal. Siku sering dianggap sebagai titik pertemuan dari struktur otot dan
ligament yang mengelilingi dan ada tambahan yang saling mengunci di dalam
fosfat olecranon ketika siku memanjang diatas 45 derajat. Jadi lu xasio elbow
merupakan terjadinya kesalahan pada posisi siku yang mengakibatkan hewan
tidak dapat berjalan.

 Gambar 1)Rekontruksi 3D, siku kiri terlihat dari aspek lateral yang
menunjukan lesi distal humeroradial dan sendi humeroulnar
Gambar2)Rekonstruksi 3D siku kiri terlihat dari aspek lateral yang
menunjukan lux caudal dari humeroradial & humeroulna

Kasus luxasio elbow paling sering terjadi pada anjing, dimana kejadian
tersebut dapat terjadi karena trauma dan kongenital. Luxasio akibat trauma
paling sering terjadi secara lateral dari pada medial dimana mengakibatkan
robeknya kapsul sendi, rupture atau avulsi dari satu atau kedua ligament
kolateral dan kemungkinan kerusakan tulang rawan articular. Luxasio
kongenital sering terjadi pada anjing kecil.

Pengobatan dilakukan berdasarkan usia dan jika dilakukan reduksi tertutup


tidak berhasil, maka reduksi bedah dilakukan. Fiksasi internal jangka pendek
dalam bentuk pin Steinmann transarticular mungkin dipelukan untuk
mempertahankan reduksi yang adekuat sampai terbentuk parut yang cukup
(Smith, 2014).
Kejadian luxasio elbow dilaporkan lebih dari 90% terjadi secara lateral akibat
dari keselakaan lalu lintas. Penanganan luxasio elbo dilakukan tergantung
dari etiologi, seperti patah tulang siku dimana dapat ditangani dengan reduksi

10
tertutup atau reduksi terbuka. Dalam penanganan reduksi siku tertutup
memiliki prognosis yang baik untuk mengembalikan fungsi normal namun
reduksi terbuka diindikasikan ketidak stabilan yang ditandai setelah reduksi
tertutup. Tujuan dari prosedur terbuka adalah untuk menilai permukaan
articular dan untuk merekontruksi atau mengganti struktur pendukung
(Hamilton et al., 2014).

3.2 Indikasi Operasi Luxasio Elbow


Indikasi utama dilakukan operasi luxasio elbow adalah terjadinya fraktur
pada humeroradial, humeroulnar dan sendi radioulnar proksimal. Operasi
yang dilakukan dengan menggunakan tehnik reduksi tertutup dan reduksi
terbuka. Dalam semua kasus reduksi tertutup harus dilakukan, karena
memberikan prognosis jangka panjang yang baik. Stabilitas siku dinilai
menggunakan metode Campbell (membantu identifikasi ligament yang
terluka). Jika reduksi tertutup tidak memungkinkan untuk dilakukan atau siku
setelah direduksi tertutup tidak mengalami kestabilan maka diindikasikan
untuk dilakukan operasi/bedah. Salah satu tehnik yang dapat dilakukan dalam
manajemen bedah yaitu perbaikan ligament dengan menggunaka non
absorbable suture, yang bersamaan menempatkan sekrup jangkar tulang dan
kawat angka delapan pada siku yang cidera. Namun keberhasilan pengobatan
dengan menggunakan reduksi tertutup akan lebih baik dibandingkan dengan
menggunakan manajemen bedah (Dean, 2017).

BAB 4
PEMBAHASAN

4.1 Pre Operasi


Tindakan preoperasi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan
sebelum operasi atau tindakan persiapan operasi agar suatu operasi dapat
berjalan suskes. Persiapan operasi meliputi 1) Persiapan alat, bahan, dan
obat, 2) Persiapan ruang operasi, 3) Persiapan pasien (hewan), dan 4)
Persiapan operator (Sudisma et al., 2016).

11
Persiapan instrumen atau alat bedah yang digunakkan selama operasi
harus disterilisasi. Bahan yang diperlukan seperti catgur, kain kasssa,
perban, alkohol 70%, obat premedikasi dan anestesi. Persiapan ruang
operasi meliputi keadaan ruang operasi yang bersih dengan penerangan
yang cukup. Persiapan pada hewan meliputi anamnesa, pemeriksaan
fisik, serta pemeriksaan penunjang lainnya, serta mempersiapkan
site/daerah operasi yakni pada mata termasuk melakukan premedikasi
dan anestesi. Obat yang dipakai dalam anestesi umum pada operasi
luksasi adalah ketamine HCl 10 %, Xylazine 2 % dan atropin sulfat
sebagai premedikasi. Menurut Hamilton et al. (2014), pemberian
premedikasi pada anjing yang luksasi elbow iadalah 0.02 mg/kg
acepromazine dan 0.2 mg/kg methadone secara intravena, anestesi umum
menggunakan propofol dosis 1.4 mg/kg, dan maintance menggunakan
isoflurance secara inhalasi. Persiapan operator yakni memiliki
kompetinsi dalam melakukan operasi dan memahami dasar penanganan
luksasi.
Konsep dasar penanganan luksasi yakni 1) Rekognisi, 2) Reposisi, 3)
Retensi, dan 4) Rehabilitasi atau disingkat 4R. Rekognisi merupakan
tahapan pre-operasi untuk mengetahui keadaan pasien dan penyakit
melalui tindakan anamnesa, pemeriksaan fisik (melalui inspeksi dan
palpasi), tanda klinis mengukur panjang kaki (pada kasus luksasi umunya
terjadi pemanjangan atau pemendekan), dan radiografi.

Gambar 3. Radiografi pada kucing yang mengalami lateral luksasi elbow


Sumber:Istrate, 2018

4.2 Prosedur Operasi

12
1 Reduksi Tertutup

Reduksi tertutup merupakan metode yang dipilih untuk semua


hewan (Vedrine, 2017). Reduksi tertutup tidak memungkinkan
dilakukan apabila ligamentum sendi rusak atau avulsi (Istrate et al,
2018). Anestesi umum digunakan sebelum dilakukan reduksi tertutup
untuk merelaksasikan otot sehingga mempermudah dalam
mengembalikan siku ke posisinya.
Pertama hewan diposisikan lateral recumbency dengan kaki yang
mengalami luksasi menghadap ke atas. Sendi siku difleksikan 90
derajat dan processus anconeal diputar secara medial (rotasi internal
radius dan ulna) untuk di interdigiti ke dalam foramen supratrochlear.
Kaki secara bertahap diekstensi dengan gaya lateral ke medial
diterapkan pada caput radius sementara gaya medial ke lateral
diterapkan pada condylus medial humerus. Bersamaan dengan gaya
medial dan lateral ini dan ekstensi bertahap anggota tubuh, radius dan
ulna diputar secara internal setelah mengaitkan processus anconeal
ke dalam trochlear untuk mengunci kembali sambungan ke posisi
semula. Jika berhasil dalam reduksi, sambungan harus dilakukan
melalui berbagai gerakan. Jika benar-benar stabil pada saat ini,
perban tebal dapat diaplikasikan pada sambungan siku untuk
memastikan ekstensi yang berkelanjutan (Newton dan David, 1985).
Tujuan reduksi tertutup adalah untuk mengunci processus anconeal
ke dalam fossa olecranon dan menggunakannya sebagai tumpuan
untuk reduksi sendi siku (Istrate et al, 2018).

Gambar 4 Lateral and cranial –caudal views of alateral luxation of the elbow join

2. Reduksi Terbuka

13
Reduksi terbuka diindikasikan pada luksasi yang bersamaan dengan kasus
avulsi, fraktur artikular, interposisi intraartikular jaringan lunak, luksasi kronis,
ketidakstabilan setelah reduksi tertutup (Istrate et al, 2018). Batasan anatomi
untuk reduksi terbuka dari luksasi sendi siku adalah caput radius, olecranon,
dan processus anconeal serta condylus medial humerus (Fossum, 2013).

Pertama hewan diposisikan lateral recumbency dengan kaki yang


mengalami luksasi menghadap ke atas. Setelah itu persiapkan daerah
pembedahan dari scapula hingga karpal. Reduksi terbuka biasanya dilakukan
melalui sayatan lateral pada otot anconeus (Newton dan Nunamaker, 1985).
Terdapat dua pendekatan teknik bedah yang dapat digunakan yaitu pendekatan
terbatas pada caput radius dan kompartemen lateral sendi siku serta pendekatan
lateral yang lebih kecil dari sendi siku. Pendekatan terbatas pada caput radius
dan kompartemen lateral sendi siku ini paling cocok digunakan pada luksasi
dengan kerusakan ligamen tetapi juga dapat digunakan dalam kasus kerusakan
ligamen minimal (Istrate et al, 2018). Setelah dilakukan pembedahan lalu
lakukan hal yang sama dengan reduksi tertutup. Setelah reduksi, stabilitas
dapat ditingkatkan dengan

perbaikan primer ligamen. Jika ligamen telah robek dari perlekatannya pada
tulang atau benar-benar hancur, ligamen dapat digantikan dengan
menggunakan dua sekrup, satu di epicondylus humerus dan satu lagi di caput
radius dan diikat dengan delapan kawat yang dilingkarkan di masing-
masingnya.

Gambar 5 Reduce elbow luxation Ini 4yo beagle using the screws And cerclage wire
surgical technique

Teknik bedah dengan pendekatan lateral yang lebih kecil dari sendi siku dilakukan
hampir sama dengan sebelumnya namun setelah dilakukan reduksi tertutup, staples
tulang yang dimodifikasi digunakan dengan salah satu bagian implant lebih pendek dari

14
yang lainnya. Bagian yang lebih pendek dimasukkan dalam caput radius dan yang lebih
panjang dimasukkan di condyles humerus. Metode ini digunakan ketida ada kerusakan
ligamen minimal untuk meningkatkan stabilitas sendi dan mencegah relaksasi.

Gambar 6 Reduce elbow luxation Ini 4yo beagle

4.3 Pasca-operasi Luksasi Elbow


Stabilisasi pada sendi yang dioperasi dan juga membantu mengidentifikasi ligamen
yang terluka, serta imobilisasi sendi pada pasien (Dean, 2019). Pemeriksaan X ray
ulang dapat dilakukan satu atau dua minggu kemudian untuk menilai ada tidaknya
delayed union atau non-union. Menurut Istrate et al. (2018), siku akan stabil jika
diekstensi dengan sudut berdiri normal 140o, untuk menjaga stabilitas dipasangkan
bandage soft padded dan splint lateral selama 5 hari, latihan dibatasi di dalam rumah
selama dua minggu pasca operasi

15
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
luxasio elbow merupakan terjadinya kesalahan pada posisi siku yang
mengakibatkan hewan tidak dapat berjalan. Indikasi operasi luxasio elbow
adalah terjadinya trauma humeroradial, humeroulnar dan sendi radioulnar
proksimal. Penanganan dilakukan dengan reduksi tertutup atau reduksi
terbuka. Semua jenis kasus luxasio elbow dilakukan dengan reduksi tertutup
akan tetapi jika reduksi tidak memungkinkan untuk dilakukan dan pasca
direduksi tertutup tidak mengalami kestabilan maka diindikasikan dilakukan
pembedahan (operasi).
5.2 Saran
Penulis menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata sempurna oleh karena
itu penulis membutuhkan kritik dan saran agar kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang operasi luxasio elbow dengan
sumber sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Boden, E. 2005. Aspinall, V. 2006. The Complete Textbook of Veterinary Nursing.


London: Butterwirth Heinemann
Dean.B.2017.In Dogs With Traumatic Elbow Luxation. Langford Vets Small
Hospital, University Of Bristol Langford Bristol.Vol 2,Issue
4,ISSN:2396-9776.
Hamilton.K,Langley-Hobbs.S,Warren-Smith and Parsons.K.2014.Caudal Elbow
Luxation In A Dog Managed By Temporary Transarticular External
Skeletal Fixation.Case Reports In Veterinary Medicine
Volume2014,Article ID 498329.
Smith.G.K.2014.Fractures and Luxations Of The Elbow. Veteriner Quarterly.
Istrate, A., Peteoaca, A., Tanase, A., Mocanu, J., Micsa, C., Girdan, G., Ciobotaru,
E. 2018. Open Reduction Methods of Luxations in Dogs and Cats: A
Comparative Study. Scientific Works. Series C. Veterinary Medicine.
Vol. LXIV (2): 48-53.
Newton, CD., Nunamaker, DM. 1985. Textbook of Small Animal Orthopaedics. J.B.
Lippincott Company
Fossum, T. W., 2013. Small Animal Surgery, Fourth Edition. Elsevier Mosby,
Missouri
Vedrine, B. 2017. Use of an Elstic Transarticular External Fixator Construct for
Immobilization of the Elbow Joint. Can Vet J 2017 58: 353-359
Dean, B. 2019. In Dogs with Traumatic Elbow Luxation, Does Treatment Using
Closed Reduction and Conservative Management Have a Better

17
Prognosis Than Those Treated with Open Reduction and Surgery.
Veterinary Evidence Vol 2 Issue 4: 1-19.
Hamilton, K., Langley-Hobbs, S., Waren-Smith, C., Parsons, K. 2014. Caudal Elbow
Luxation in a Dog Managed by Temporary Transarticular External
Skeletal Fixation: Case Report. Hindawi Publishing Corporation
Istrate, A., Peteoaca, A., Tanase, A., Mocanu, J.Micsa, C., Girdan, G., Ciobotaru, E.
2018. Open Reduction Methods of Luxations in Dogs and Cats: A
Comparative Study. Scientific Works. Series C. Veterinary Medicine.
Vol. LXIV (2): 48-53.
Sudisma, I. G. N, Putra, I. G. A. P., Wardhita, A. A. G. J., Gorda, I. W. 2016. Ilmu
Bedah Veteriner dan Teknik Operasi. Fakultas Kedokteran Hewan.
Universitas Udayana. Denpasar

18

Anda mungkin juga menyukai