Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fiona Indah Yurisaputri Martanni

NIM : 17.B1.0085

Tugas Manajemen Lalu Lintas Kelas 01

Intervensi Manusia dalam Transportasi

1. Merubah Teknologi Transportasi


Intervensi manusia dalam merubah teknologi transportasi adalah menggantikan tenaga
manusia dengan tenaga mesin. Contohnya pada zaman dulu, transportasi untuk jarak tempuh
yang lumayan jauh menggunakan becak yang masih dikendalikan menggunakan tenaga
manusia. Namun dewasa ini, dapat digunakan becak motor yang ditenagai oleh mesin.
Keuntungan dari pengubahan teknologi transportasi ini adalah kecepatan lebih tinggi, muatan
angkut yang lebih besar, kerusakan barang yang diangkut dapat dikurangi dan mengurangi
kebutuhan tenaga.
2. Merubah Konfigurasi
Intervensi manusia dalam merubah konfigurasi jaringan jalan didasarkan pada pola
perkembangan wilayah yang mempengaruhi besarnya jumlah permintaan perjalan dan pola
distribusinya. Sebagai contoh, dibangun jalan lingkar untuk melengkapi sistem jaringan jalan
yang telah ada dan pembenahan sistem hierarki jaringan jalan.
3. Merubah Karakteristik Ruas
Intervensi manusia dalam merubah karakteristik ruas jalan dapat dilihat dengan adanya
kebijakan-kebijakan perubahan tipe jalan dari jalan dua arah tidak terbagi menjadi jalan dua
arah terbagi atau adanya pemberlakuan jalur khusus bus dan yang paling penting adalah
pembagian kelas-kelas jalan dalam suatu sistem jaringan jalan dengan ciri berbeda.
Contohnya seperti beberapa tahun lalu saat jalan Pemuda di Semarang diberlakukan sistem
satu arah guna mengurangi macet yang terjadi di jam-jam tertentu. Merubah karakteristik ini
juga dapat dimengerti sebagai rekayasa lalu lintas.
4. Merubah Karakteristik Kendaraan
Intervensi manusia dalam perubahan ciri/karakteristik kendaraan dapat dilihat dalam bentuk
jenis moda yang dioperasikan, seperti angkutan pesawat udara dengan angkutan moda jalan
raya. Bahkan dalam moda angkutan jalan raya, intervensi manusia dalam mengubah ciri
kendaraan dapat dilihat dari ciri kenadaraan pribadi yang berbeda dengan ciri yang terdapat
pada kendaraan angkutan umum. Contohnya seperti angkutan umum harus dapat
menampung jumlah manusia yang banyak jadi harus memiliki bentuk yang lebih besar
daripada kendaraan pribadi yang berbentuk kecil.
5. Merubah Kebijakan Operasional
Intervensi manusia dalam kebijakan operasional dapat berupa perencanaan kapasitas
angkutan, penentuan jumlah armada dan pendapatan berdasarkan waktu perjalanan biaya
proyek. Tujuan perubahan kebijakan operasional ini adalah untuk menjamin penggunaan
maksimal armada perusahaan dengan merawat kendaraan sampai ketingkat layak yang tinggi
sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta mendukung kelangsungan
distribusi produk kepada langganan.
6. Merubah Kebijakan Organisasi/Kelembagaan
Intervensi manusia dalam kebijakan kelembagaan transportasi adalah model kelembagaan
penyelenggaraan sistem angkutan umum yang berkaitan dengan siapa yang bertanggung
jawab terhadap masing-masing aspek dan bagaimana mekanisme kerja dari masing-masing
aspek. Model kelembagaan penyelenggaraan sistem angkutan umum terdiri dari model
dimana pengoperasian angkutan umum sepenuhnya dipegang pemerintan dan kebijakan ini
swasta sama sekali tidak dilibatkan, model sistem tender dimana kebijakan berupa kegiatan
operasional yang dipegang oleh swasta melalui proses tender yang diselenggarakan oleh
pemerintah, model sistem waralaba yang dalam model kelembagaan ini keikutsertaan pihak
swasta dalam penyeenggaraan angkutan umum lebih dalam dibandingkan dengan model
kelembagaan sebelumnya, model deregulasi dimana model kelembagaan ini pada dasarnya
hampir sama dengan model waralaba dan yang terakhir model swasta murni dimana model
kelembagaan ini merupakan modifikasi lebih lanjut terhadap model kelembagaan
sebelumnya.
7. Merubah Perilaku Perjalanan
Intervensi manusia dalam merubah perilaku perjalanan pada sistem transportasi sangat
tergantung pada kebijakan sistem tata guna tanah serta sistem jaringan transportasi.
8. Merubah Teknologi Informasi
Pada proses pemenuhan kebutuhan tidak selalu harus dipenuhi dengan proses pergerakan.
Kebutuhan yang bersifat informasi dan jasa dapat dipenuhi dengan menggunakan moda
telekomunikasi. Penggunaan media sosial sangat membantu mengurangi jumlah pergerakan
dan perpindahan karena proses pemenuhan kebutuhan yang berbentuk informasi dapat
dilakukan tanpa seseorang harus berpindah atau bergerak. Sebagai contoh, pada zaman dulu
penyampaian surat harus menggunakan pos yang mana dilakukan dengan moda transportasi
namun saat ini dapat dilakukan dengan menggunakan email.
9. Merubah Pilihan-Pilihan Kegiatan
Intervensi manusia dalam merubah pilihan kegiatan dapat dilakukan dengan menata atau
mengatur sedemikian rupa lokasi-lokasi kegiatan sehingga tidak terpusat dalam suatu
kawasan atau zona. Tujuan dari pengaturan seperti ini adalah untuk menghasilkan dampak
pergeseran lokasi tujuan agar pergerakan lalu lintas tidak menumpuk pada suatu ruas jalan
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai