Anda di halaman 1dari 11

Catatan KULIAH

1.
MAY

19

PKM-K (Bis Lori)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Judul Program
“Bis Lori” (Brownis Daun Kelor Alami)

1.2. Latar Belakang


Selama ini banyak masyarakat yang kurang menginovasi kreasi masakan yang berasal
dari daun kelor. Kelor yang dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan Maringa Oleifera adalah
tumbuhan berpembuluh yang kulit kayunya berwarna putih dengan jumlah daun mejemuk yang
berbentuk bulat-bulat telur. Secara tradisional daun kelor banyak dimanfaatkan sebagai bahan
sayuran, mengobati luka memar, penangkal ilmu hitam, dan campuran obat kesehatan lainnya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli, daun kelor memiliki banyak
mengandung nutrisi yang berguna bagi tubuh manusia. Kandungan nutrisi daun kelor
diantaranya: vitamin A, B, C, K zat besi, kalsium, fosfor, protein, karbohidrat, serat dan masih
banyak lagi. Beberapa sumber menyebutkan bahwa daun kelor mempunyai beragam manfaat
diantaranya membantu mengatasi diabetes, menyembuhkan penyakit mata, mengurangi
pertumbuhan sel-sel kanker, membantu melancarkan pencernaan, dan masih banyak manfaat
lainnya. Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk menikmati makanan
sehat dan alami, menjadikan beragam inovasi penciptaan produk makanan yang sehat dan
berbahan alami semakin gencar didiusahakan, termasuk kue sehat yang bebahan dasar daun
kelor.
Perkembangan kue-kue modern yang semakin menjamur dikalangan masyarakat
menjadi peluang tersendiri untuk membuat inovasi kue modern yang menyehatkan. Salah satu
kue modern yang menjadi favorit masayarakat adalah kue brownies, banyak berbagai kalangan
masyarakat yang menyukai kue ini karena rasanya yang lezat dan harga yang murah.
Oleh karena itu sangat jelas bahwa daun kelor memiliki kandungan gizi dan antioksidan
yang lengkap untuk menjaga kesehatan tubuh dan menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Untuk itu, pembuatan brownies yang berbahan dasar daun kelor merupakan salah satu inovasi
olahan kue dengan perkembangan teknologi.

1.3. Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dibahas dalam program ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana memanfaatkan daun kelor sebagai brownies yang lezat dan
menyehatkan dengan harga yang dapat dijangkau oleh kalangan masyarakat?
2. Bagaimana peluang usaha brownies daun kelor?

1.4. Tujuan Program


Tujuan adanya program krativitas mahasiswa dalam kegiatan kewirausahaan ini adalah :
1. Memberikan solusi alternatif bagi masyarakat dalam mengolah brownies dengan
bahan dasar yang alami dan menyehatkan.
2. Meningkatkan keterampilan mahasiswa pada khususnya serta memperoleh
Memperoleh keuntungan sebagaimana layaknya wirausahawan.
3. Menciptakan produk lokal yang berkualitas dan dapat bersaing dalam era pasar
bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
4. Menumbuhkan motivasi berwirausaha di kalangan mahasiswa yang dapat
menciptakan wirausahawan baru.

1.5. Luaran Yang Diharapkan


Adapaun luaran yang diharapkan dalam kegiatan program ini adalah:
1. Terciptanya produk Brownies Daun Kelor sebagai kudapan yang bermanfaat bagi
kesehatan yang dapat dipasarkan dan dikonsumsi oleh masyarakat.
2. Terciptanya peluang usaha mandiri pada sektor inovasi makanan yang mengacu
pada bidang jasa pengolahan dan penjualan brownies daun kelor sebagai kudapan
yang menyehatkan.
3. Meningkatkan karya kreativitas inovatif dalam terciptanya peluang usaha baru bagi
mahasiswa serta berdampak pada masyarakat secara luas.

1.6. Kegunaan Program


1. Menambah nilai jual pada daun kelor dengan membuat aneka olahan daun kelor
yang berupa brownies sebagai alternatif kudapan yang bermanfaat bagi kesehatan.
2. Meningkatkan kreativitas dan inovasi mahasiswa dalam menemukan peluang usaha
baru.
3. Membantu masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup dengan membuka peluang
usaha brownis daun kelor.
4. Memanfaatkan potensi lokal yang kurang dikembangkan sehingga dapat membantu
meningkatkan perekonomian masyarakat.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1. Peluang Pasar Brownis Daun Kelor
Seiring dengan berkembangnya jaman olahan makanan juga mengalami perkembangan
yang cukup pesat. Berbagai olahan makanan yang berbahan dasar alami dan sehat semakin
digemari oleh kalangan masyarakat. Hal ini tidak terkecuali makanan yang berbahan dasar dari
daun kelor. Daun kelor banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan dasar untuk sayur
selain itu juga dapat dibuat menjadi puding. Daun kelor memiliki kandungan senyawa
antioksidan yang banyak dibutuhkan oleh tubuh, seperti vitamin A, vitamin B (B1, B2, B3, B5,
B6, B12), vitamin C, vitamin E, vitamin K, asam folat, Biotin, Kalsium, Mineral, Zat besi, dan
masih banyak lagi. Senyawa antioksidan yang terkandung didalamnya berfungsi untuk
melindungi tubuh terhadap efek merusak dari radikal bebas dengan menetralkan sebelum dapat
menyebabkan kerusakan sel dan penyakit.
Oleh karena itu diperlukan suatu gagasan dalam berwirausaha yang dapat bermanfaat
bagi kesehatan serta mengoptimalkan potensi lokal. Dengan adanya gagasan pemanfaatan daun
kelor sebagai brownies dapat menjadi kudapan yang murah dan menyehatkan, sehingga dapat
menjadi alternatif usaha untuk menambah pendapatan mahasiswa pada khususnya dan
meningkatkan ekonomi masyarakat pada umumnya.

2.2. Khasiat Brownies Daun Kelor


Daun kelor memiliki berbagai macam khasiat dan kelebih terutama bagi kesehatan
tubuh manusia, diantaranya adalah menyehatkan kulit, mengatasi diabetes, menyehatkan mata,
mengatasi alergi, membantu melancarkan pencernaan, mencegah tumbuhnya sel-sel kanker,
membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit beberapa bentuk arthritis, serta membantu
menurunkan kadar diabetes.

2.3. Perolehan Bahan Baku


Produk makanan berupa brownies sudah banyak macam inovasi pengolahannya.
Brownies yang ada sekarang banyak dijumpai dengan bahan dasar yang berbeda-beda seperti
brownies tape, brownies bekatul, dan brownies tempe. Namun produk-produk tersebut hanya
memiliki sedikit khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu produk brownies
daun kelor ini nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat secara luas, tidak hanya sekedar
kudapan yang dapat mengenyangkan perut saja tetapi juga berkhasiat bagi kesehatan tubuh
manusia.
Perolehan bahan baku daun kelor sendiri banyak terdapat di daerah Desa Kanten yang
tumbuh secara liar disekeliling kebun-kebun warga setempat. Lokasi perolehan bahan baku ini
dekat dengan lokasi tempat usaha, jadi ketersediaan bahan baku yang memadai dapat menjamin
keberlangsungan usaha brownis daun kelor.

2.4. Peluang Usaha


Seperti halnya dengan produk brownies-brownies pada umumnya yang banyak
dijumpai di toko roti maupun outlet-outlet terkenal, brownies kelor mempunyai kelebihan jika
dibanding dengan brownies-briwnies yang ada. Karena pada kandungan nutrisi brownies kelor
memiliki khasiat yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh dan dapat membantu
mencegah maupun menyembuhkan penyakit tertentu.
Peluang usaha brownies kelor sendiri sangatlah luas tidak hanya terbatas pada kalangan
mahasiswa tetapi juga kalangan masyrakat. Karena selama ini banyak kalangan masyarakat
yang menyukai olahan brownies. Dengan bentuk dan rasa yang berbeda dengan brownies-
brownies lainnya tentu akan menarik konsumen untuk mencicipi kudapan yang menyehatkan.

2.5. Media Promosi


Untuk melancarkan proses pemasaran, ada beberapa cara alternatif yang bisa digunakan untuk
mempromosikan produk ini, sehingga lebih dikenal oleh masyarakat secara luas dan
menjadikan makanan cemilan sehat favorit masyarakat. Adapun media yang digunakan berupa
penyebaran pamflet, brosur, melalui penyuluhan, seerta memanfaatkan media sosial sebagai
ajang promosi produk.

2.6. Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran yang dilakukan untuk memasarkan produk brownies kelor melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Segmentasi pasar
Produk ini adalah termasuk dalam jenis makanan kudapan yang disukai oleh banyak
kalangan usia, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Oleh karena itu untuk
segmentasi pasarnya sendiri terdiri dari kelompok kalangan mahasiswa, masyarakat
kelas menengah serta anak-anak sekolah.
2. Penetapan target pasar
Untuk target pasarnya sendiri terdiri dari kalangan mahasisiwa, masyarakat kelas
menengah, serta anak-anak sekolah. Untuk sasaran mahasiswa sendiri, produk yang
ditawarkan tentu berbeda bentuk dengan sasaran masyarakat kelas menengah.
Brownies yang ditawarkan akan dibentuk dengan beraneka macam rasa yang unik
dan khas agar menarik konsumen dari mahasiswa. Kemudian untuk kalangan
masyarakat kelas menengah akan ditawarkan produk yang sama juga namun
mempromosikan dengan cara yang berbeda. Untuk anak-anak sekolah sendiri
brownies yang dipasarkan akan dibuat potongan-potongan kecil dengan harga yang
dapat dijangkau oleh kantong anak-anak sekolah.
3. Diferensiasi dan Posisi Pasar
Produk yang ditawarkan ini jauh berbeda dengan brownies-brownies pada
umumnya, brownies kelor ini memiliki kelebihan berbagai macam khasiat bagi
kesehatan tubuh manusia. Tentunya akan menambah nilai jual tersendiri dimata
konsumen terlebih dengan menggunakan bahan-bahan alami.
Untuk saat ini masih belum ada brownies daun kelor yang dijual dipasaran,
sehingga hal ini membuat peluang usaha tersendiri. Posisi pasarnya sendiri akan
dilakukan di kampus dengan membuka gerai kecil. Selain itu untuk lebih
menjangkau kalangan masyarakat menengah posisi pasarnya dengan membuka
outlet kecil yang startegis dan mudah dijangkau oleh masyarakat.
Setelah menetapkan strategi pemasaran produk langkah selanjutnya adalah dengan
merencanakan rincian bauran perusahaan (Marketing Mix). Bauran pemasaran terdiri
dari semua hal yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi permintaan. Dalam usaha
brownies kelor menggunakan bauran pemasaran yang disbut 4 P yaitu mengenai
kebijakan produk, harga, promosi dan distribusi.
1. Kebijakan produk
Usaha ini bergerak dalam bidang pemasaran makanan. Jenis makanan yang
dipasarkan sendiri berupa brownies yang dapat dikonsumsi setiap hari. Dengan
berbagai macam bentuk yang dapat dinikmati sebagai makanan kudapan atau
dessert dan mempunyai manfaat yang lebih dibanding dengan brownies pada
umumnya.
2. Kebijakan harga
Harga yang dikenakan kepada pelanggan adalah sebesar Rp 15.000 untuk satu kotak
brownies. Harga ini lebih rendah dibanding dengan harga pesaing yang biasanya
menjual dengan harga sebesar Rp. 39.000 untuk satu kotak.
3. Kebijakan Promosi
Untuk meningkatkan hasil penjualan brownies kelor ini, maka perlu dilakukan
promosi. Cara mempromosikan kepada konsumen sendiri dilakukan dalam bentuk
penyebaran pamflet, brosur, serta memanfaatkan sosial media. Untuk penjualan
sendiri dilakukan secara tunai dan menerima sistem delivery atau antar produk pada
konsumen yang memesan.
4. Kebijakan distribusi
Distribusi produk brownies kelor kepada para konsumen dilakukan secara langsung
ditempat usaha maupun secara tidak langsung yaitu dengan menawarkan kerjasama
melalui berbagai toko maupun outlet oleh-oleh makanan khas.
BAB III
METODE PELAKSANAAN PROGRAM
3.1.Tahapan Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program usaha pengolahan brownies kelor sebagai kue kesehatan ini
terdiri dari tiga tahap, yaitu: persiapan produksi, produksi brownies kelor, dan pemasaran
brownies kelor.
1. Persiapan Produksi
Sebelum memulai untuk mengolah brownies, langkah pertama yang harus
dilakukan adalah persiapan produksi. Dalam kegiatan presiapan produksi ini
terdapat dua kegiatan yaitu persiapan alat dan persiapan bahan.
2. Tahap Produksi Brownies Kelor
Langkah-langkah produksi brownies kelor ini adalah sebagai berikut:
a. Pembuatan tepung daun kelor
Daun kelor yang dipetik dari pohonnya kemudian dicuci bersih lalu
dikeringkan sempurna selama kurang lebih 2 hari. Kemudian blender daun kelor
yang sudah kering selama 5 menit hingga menjadi serbuk yang halus.
b. Pengolahan
 Tepung daun kelor yang sudah diblender kemudian dicampurkan dengan
tepung terigu takarang masing-masing 75 gram.
 Mixer 6 butir telur dan gula hingga berbusa lalu masukkan campuran tepung
daun kelor dan tepung terigu.
 Aduk adonan hingga merata dengan mixer lalu dan masukkan margarine dan
coklat blok yang telah dicairkan.
 Aduk adonan lalu tambahkan satu sdt vanili, setengah sdm Emulsifier dan 3
sdm susu bubuk.
 Aduk adonan hingga mengental dan tercampur merata kemudian tuang
adonan kedalam loyang/cetakan.
 Kukus adonan selama 30 menit hingga matang.

3. Pemasaran
Setelah proses produksi selesai, maka langkah selanjutnya adalah proses
pemasaran produk. Target konsumen dari produk yang telah dihasilkan ini adalah
kalangan mahasiswa dan berbagai kalangan masyarakat, baik masyarakat dengan
kelas ekonomi atas maupun menengah kebawah dengan harga yang relative
terjangkau.
Industri ini akan bekerjasama dengan outlet-outlet penjual makanan khas oleh-
oleh serta took-toko swalayan disekitar daerah yang mempunyai potensi penjualan
sebagai pusat pemasaran brownies kelor.

3.2. Analisis Usaha


a. Bahan baku dan peralatan yang digunakan
1) Bahan baku
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan brownies kelor ini adalah daun
kelor yang telah dikeringkan kemudian diblender menjadi serbuk, coklat
batangan, gula, telur, tepung terigu, susu kental coklat, dan SP.
2) Peralatan
Jenis peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam pembuatan brownies
kelor sendiri antara lain:
4. Peralatan
 Kompor
 Blender
 Baskom
 Timbangan
 Mixer
 Cetakan/Loyang
 Dandang
5. Perlengkapan
 Box/kotak
 Label
 Sewa tempat usaha
a. Proses Produksi
Dalam mengolah daun kelor menjadi produk brupa brownies dilakukan melalui
proses sebagai berikut:
1. Memilih daun kelor yang tidak terlalu muda
2. Mencuci daun kelor terlebih dahulu
3. Menjemur daun kelor hingga kering (kurang lebih 2 hari)
4. Blender daun kelor yang sudah kering sekitar 5 menit sampai menjadi tepung
5. Campurkan tepung daun kelor dengan tepung terigu dengan takaran masing-
masing 75 gram.
6. Diwadah yang lain masukkan 6 butir telur dan campurkan dengan gula
sebanyak 200 gram.
7. Aduk telur dan gula dengan mixer hingga berbusa
8. Masukkan campuran tepung terigu dan tepung daun kelor pada adonan telur
dan gula dan aduk dengan mixer selama 10 menit
9. Cairkan margarin sebanyak 200 gram dan cairkan batang sebanyak 100 gram
10. Masukkan margarin dan coklat ke dalam adonan dan tambahkan setengah
sendok makan SP, 3 sdm susu bubuk, serta atu sendok teh vanili
11. Aduk adonan hingga merata
12. Masukkan adonan ke dalam cetakan/loyang
13. Kukus brownies sekitar 30 menit sampai matang
14. Tahap akhir adalah pengemasan kedalam kotak/box kertas
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Kegiatan
Peralatan penunjang:
Kompor 2 tungku Rp. 250.000
LPG 3 Kg Rp. 100.000
Panci 4 @ Rp. 15.000 Rp. 60.000
Baskom 2 @ Rp. 20.000 Rp. 40.000
Timbangan Rp. 100.000
Blender Rp. 195.000
Mixer Rp. 250.000
Pengaduk 5 @ Rp. 2.500 Rp. 12.500
Penyaring 2 @ Rp. 3.000 Rp. 6.000
Sewa tempat usaha Rp. 1.500.000 +
Total biaya peralatan Rp. 2.513.500
Bahan habis pakai:
Daun kelor 100 Kg @ Rp. 2.000 Rp. 200.000
Tepung terigu 100 Kg @ Rp 8.000 Rp. 800.000
Coklat Batangan 5 Kg @ Rp. 50.000 Rp. 250.000
Telur 100 Kg @ Rp. 15.000 Rp. 1.500.000
Margarin 2 Kg @ Rp. 50.000 Rp. 100.000
Susu bubuk 3 Kg @ Rp. 25.000 Rp. 75.000
Emulsifier (SP) 1 Kg @ Rp. 50.000 Rp. 50.000
Kotak kemasan 30 @ Rp. 500 Rp. 15.000
Gas LPG Rp. 80.000 +
Total biaya habis pakai Rp.
3.070.000

Biaya perjalanan:
Biaya transsport Rp. 50.000
Biaya promosi Rp. 50.000 +
Total biaya
perjalanan Rp. 100.000
Jumlah Biaya Operasional
Usaha Rp. 3.170.000
Total Investasi Yang
Diperlukan Rp. 5.683.500
4.2 Analisis Pendapatan/Keuntungan
Produksi per minggu = 50 kotak
Produksi per bulan = 200 kotak
Harga brownies kelor yang ditawarkan kepada konsumen yaitu Rp. 15.000 per
kotak.
Hasil Penjualan 1 bulan = 200 x Rp. 20.000
= Rp. 4.000.000
Total Biaya Operasional selama satu bulan = Rp. 3170.000
Keuntungan tiap bulan adalah = Rp. 4.000.000- Rp. 3.170.000
= Rp. 830.000

4.3 Analisis Kelayakan Usaha


a. Break Event Point (BEP)
BEP dalam satu bulan dapat dihitung sebagai beriktu:

= = Rp. 15.850
Artinya, pada tingkat harga sebesar Rp. 15.850 usaha ini berada pada titik impas
=
= = 158,5
Artinya, pada jumlah volume produksi sebanyak 166 kotak, perusahaan
tidak mengalami keuntungan dan kerugian (impas).
b. B/C Ratio
B/C Ratio =
=
= 1,26183
B/C Ratio > 1 maka usaha ini layak untuk dijalankan. Artinya tiap satuan
biaya yang dikeluarkan diperoleh hasil penjualan sebesar 1,26183 kali lipat.

c. Return On Investmen (ROI)


ROI =
=
= 38, 19
Artinya, usaha ini layak dikembangkan karena setiap pembiayaan sebesar
Rp. 100,- diperoleh keuntungan sebesar Rp. 38,19.

d. Perhitungan Pengembalian Modal


= x 100%
= x 100%
= 33,02168%
Berdasarkan perhitungan analisis kelayakan di atas, maka investasi tersebut
layak untuk dilaksanakan. Jadi gambaran usaha yang direncanakan benar-benar
menjanjikan keuntungan/profit untuk menciptakan peluang usaha.

4.4. Jadwal Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan selama enam bulan, adapun rincian jadwal kegiatan
usaha adalah sebagai berikut:
No. Kegiatan Bulan Ke-
1 2 3 4 5 6

1. Perencanaan XXXX
Produksi

2. Persiapan X XX
dan
Pengadaan
Bahan

3. Pelaksanaan XX XXXX XXXX XXXX XX


Produksi

4. Promosi dan XX XXXX XXXX XXXX X


Pemasaran
Produk

5. Penyusunan X XXXX XXX


Laporan

6. Penyerahan XX
Laporan
Akhir

LAMPIRAN
A. Biodata Ketua
1. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Siti Mukayah

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Program Studi Pendidikan Nonformal


4. NIM/NIDN 13010034031

5. Tempat dan Tanggal Lahir Bojonegoro, 27 Februari 1996

6. E-mail mukayahsiti759@yahoo.com

7. Nomor Telepon/HP 085732877241

2. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

Nama Institusi SDN 1 Kanten, SMPN 1 Trucuk, SMKN 1


Kecamatan Kabupaten Bojonegoro
Trucuk, Bojonegoro
Kabupaten
Bojonegoro

Jurusan - - Administrasi
Perkantoran

Tahun Masuk- (2001-2007) (2007-2010) (2010-2013)


Lulus

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi


salah satu persyaratan dalam pengajuan Program Kreativitas Mahasiswa Bidang
Kewirausahaan yang berjudul “BIS LORI” (Brownies Daun Kelor Alami).

Surabaya, 19 April 2016

Siti Mukayah
NIM. 13010034031

Diposting 19th May 2016 oleh Unknown

0
Tambahkan komentar

Memuat

Anda mungkin juga menyukai