Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Terapi Komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan
pilihan lain diluar pengobatan medis yang konvensional. Terapi Komplementer
adalah semua terapi yang digunakan sebagai tambahan untuk terapi konvesional yang
direkomendasikan oleh penyelenggara pelayanan kesehatan induvidu. Pengobatan
Komplementer adalah pengobatan non konvensional yang bukan berasal dari Negara
yang bersangkutan (WHO).
Teknik-teknik pengobatan komplementer yang ada memiliki daya efektivitas
yang berbeda untuk mengatasi berbagai jenis gangguan penyakit tidak bisa
dibandingkan satu dengan lainnya karena masing – masing mempunyai teknik serta
fungsinya sendiri – sendiri. Terapi hiperbarik misalnya, umumnya digunakan untuk
pasien – pasien dengan gangren supaya tidak perlu dilakukan pengamputasian bagian
tubuh. Terapi herbal, berfungsi dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara,
terapi akupunktur berfungsi memperbaiki keadaan umum, meningkatkan sistem imun
tubuh, mengatasi konstipasi atau diare, meningkatkan nafsu makan serta
menghilangkan atau mengurangi efek samping yang timbul akibat dari pengobatan
kanker itu sendiri.
Kesibukan yang melanda masyarakat Ibu Kota terkadang membuat manusia
kurang istirahat. Masyarakat dengan jadwal sibuk hanya memiliki sedikit waktu
untuk istirahat dan relaksasi, dan ibaratkan tubuh kita ini sebagai rumah. Pada saat
membangun rumah, kita juga akan merancang instalasi listrik yang listriknya akan
kita gunakan untuk menggerakkan alat-alat rumah tangga, lampu, dan kebutuhan
lainnya.Biasanya, instalasi itu dibagi per-wilayah, seperti untuk rumah bagian depan,
tengah dan belakang. Masing-masing wilayah mempunyai saklar listriknya sendiri-
sendiri. Dan apabila ada salah satu bagian yang terbebani dan aliran listrik di wilayah
tersebut mati, maka bagian wilayah listrik yang lain akan terganggu.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian dari terapi Shin Jin Jyutsu?
2. Bagaimanakah konsep dari terapi Shin Jin Jyutsu?
3. Dimanakah yang menjadi titik dari terapi Shin Jin Jyutsu?
4. Bagaimanakah tehnik dari terapi Shin Jin Jyutsu?
5. Apakah Indikasi dan Kontra Indikasi dilakukannya terapi Shin Jin Jyutsu?
6. Bagaimanakah evaluasi setelah pemberian terapi Shin Jin Jyutsu?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mampu mendeskripsikan pengertian dari Terapi Shin Jin Jyutsu.
2. Mampu memahami terkait konsep dari terapi Shin Jin Jyutsu.
3. Mengetahui yang menjadi titik-titik dri terapi Shin Jin Jyutsu.
4. Mampu memahami teknik terapi Shin Jin Jyutsu.
5. Mampu memahami yang menjadi indikasi dan kotraindikasi dari terapi Shin Jin
Jyutsu.
6. Mampu memahami indikator yang menjadi evaluasi setelah diberikannya terapi
Shin Jin Jyutsu.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Terapi Shin Jin Jyutsu


Jin Shin Jyutsu berasal dari bahasa Jepang yang dalam terjemahan bebasnya
berarti: “Seni Dari Sang Maha untuk Diri Sendiri.”JSJ adalah suatu ilmu
penyembuhan yang sudah ada sejak berabab-abad lalu. Ilmu penyembuhan ini mulai
diperkenalkan kembali oleh Master Jiro Murai. Pengalaman pribadinya dalam
mengatasi kesehatannya pada saat itu, membawa beliau untuk mengajarkan JSJ
kepada banyak orang. Adalah Mary Burmeister seorang wanita Jepang –Amerika
yang kemudian mengajarkan teknik ini kepada beberapa orang. Saat ini, ada kurang
lebih 20 orang yang dikenal sebagai instruktur JSJ. Jin Shin Jyutsu adalah seni
penyembuhan Jepang yang mampu mengharmoniskan energi kehidupan di dalam
tubuh, pikiran dan jiwa. Jin Shin Jyutsu adalah seni penyembuhan kuno dari Jepang
yang sangat sederhana dimana Anda tidak perlu menunggu lama untuk menikmati
manfaatnya. Bagaikan ‘akupunktur tanpa jarum, akupresur tanpa tekanan’, seni
penyembuhan ini sangat aman, alamiah serta tidak menimbulkan efek samping.
Jin Shin Jyutsu (JSJ), seni penyembuhan holistik dari Jepang. Seni yang
semula dinamai art of happiness (seni kebahagiaan) atau art of longevity (seni
panjang umur) ini berakar dari ilmu pengobatan kuno. Ilmu tersebut dihidupkan
kembali oleh Jiro Murai, seorang filsuf Jepang di abad ke-19, setelah ia divonis
mengidap penyakit yang tak bisa disembuhkan pada usia 26 tahun. Berkat
ketekunannya, Jiro bisa sembuh total hanya dalam waktu 7 hari, melalui meditasi dan
menekan bagian tertentu pada tubuh secara perlahan.

2.2 Konsep Terapi Shin Jin Jyutsu


Secara prinsip, JSJ bisa dianalogikan dengan akupunktur tanpa jarum atau
akupresur tanpa tekanan. Karena seni penyembuhan ini hanya mengandalkan
sentuhan lembut pada bagian tubuh tertentu namun efektif mengatasi berbagai
keluhan fisik maupun mental. “Seni penyembuhan ini sangat aman, nyaman, alamiah,
dan tidak menimbulkan efek samping,” Cara kerja SEL mirip dengan sekering listrik
di rumah yang berfungsi sebagai pengaman jika daya listrikyang masuk berlebihan.
Jadi, jika tubuh menerima aliran energi yang tidak seimbang, maka SEL di area

3
tersebut akan terkunci. Dalam kondisi tersebut biasanya tubuh, jiwa maupun pikiran
kita merasa tidak nyaman. Agar aliran energi kembali normal, SEL yang terkunci itu
harus dibuka. Namun jika kita belum terlatih untuk menangkap “pesan” dari dalam
tubuh, kita tidak bisa membuka SEL tersebut.
Dalam teori JSJ, kedua tangan kita bisa berfungsi sebagai jumper cable yang
dapat membebaskan sumbatan energi melalui sentuhan pada bagian tubuh tertentu.
Misalnya jika Anda mengalami gangguan pernapasan di saat flu atau demam, cobalah
menyentuh titik pada ujung dalam atas tulang belikat dengan tangan kiri atau kanan
beberapa saat sambil bernapas relaks. Sentuhan pada area tersebut dapat melancarkan
aliran energi, sehingga sistem kekebalan tubuh kembali normal. “Fungsinya mirip
antibiotik, namun bersifat alami. Secara filosofi, JSJ meyakini adanya keterkaitan
antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Jadi jika Anda merasa tidak nyaman pada bagian
tubuh tertentu, belum tentu organ tersebut yang sakit. Karena sebagian esar hambatn
energy disebabkan oleh lima emosi dasar diantaranya khawatir yang berlebih, takut,
marah, sedih, dan berpura-pura atau maksaan diri.
Jika salah satu emosi muncul, akan terjadi gangguan pada jalur energi terkait,
sehingga muncul rasa tidak nyaman pada bagian tubuh tertentu. JSJ juga mengajarkan
'jalan pintas' untuk menyelaraskan emosi dan organ tubuh. Hanya dengan sesederhana
menggenggam jari atau menyentuh bagian tubuh tertentu Anda sendiri – bahkan
orang lain pun tidak akan tahu apa yang Anda sedang lakukan – Anda memiliki
ketrampilan yang sederhana menghadapi segala situasi yang tidak nyaman dengan
tenang, rileks dan mampu meredakan keluhan fisik yang Anda alami secara alamiah.
Dengan Jin Shin Jyutsu, Anda juga memiliki ketrampilan untuk memberikan
pertolongan kepada keluarga tercinta.
Jin Shin Jyutsu sangat sederhana dan mudah untuk diaplikasikan, bahkan anak
kecil-pun dapat melakukannya untuk diri mereka sendiri dimana bisa membantu
untuk tidur lebih nyenyak atau meredakan berbagai ketidaknyamanan di tubuh.Para
orang tua dapat mengaplikasikan Jin Shin Jyutsu untuk memperbaiki kondisi energi
mereka sehari-hari, meredakan berbagai ketidaknyamanan fisik, menurunkan tingkat
stress dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Pelatihan ini juga sangat
bermanfaat bagi para orang tua yang ingin membantu untuk mendukung proses
penyembuhan “dari dalam” sang buah hati tercinta., berlatih Jin Shin Jyutsu
dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun juga, baik dilakukan sambil
beristirahat dan santai maupun sedang beraktivitas, dari mulai duduk di kursi atau

4
sofa, berada di tengah-tengah kemacetan lalu lintas, berdiri di antrean kasir
supermarket, sambil menonton film, ngobrol bahkan saat Anda melakukan jogging.

2.3 Titik-Titik Akupresuse Shin Jin Jyutsu


Jika dalam akupunktur terdapat 360 titik pada tubuh yang dapat dirangsang,
maka dalam JSJ dikenal 26 lokasi yang disebut Safety Energy Locks (SEL). Lokasi-
lokasi tersebut berkaitan dengan 12 organ tubuh utama, yaitu lambung, limpa, ginjal,
kandung kemih, hati, kantung empedu, paru-paru, usus besar, jantung, usus kecil,
diafragma (selaput antara dada dan lambung), dan umbilicus (pusar).

a. Jempol
Organ yang terkait adalah bagian lambung dan limpa. Beberapa gejala seperti
asam lambung, mual, nyeri perut. Masalah kecemasan, hingga depresi selain
dengan pengobatan oleh dokter juga anda dapat melakukan pengobatan sendiri
dengan metode JSJ yaitu melakukan sentuhan lembut pada bagian jempol kita
secara rutin dan berkala.

b. Telunjuk
Terkait dengan organ ginjal dan kandung kencing. Berbagai keluhan nyeri pinggan
dan punggung, masalah pencernaan, kram otot, gangguan persendian biasanya
dapat dikurangi dengan melakukan pemijatan lembut dibagian telunjuk. Masalah
mental seperti rasa takut dan frustasi juga dapat berkurang dengan metoda JSJ ini.

c. Jari Tengah
Terkait dengan organ hati dan kandung empedu. Beberapa keluhan seputar
kesuburan, gangguan menstruasi, masalah mata dan sakit kepala karena migrain
bisa dibantu dengan memberikan tekanan lembut pada bagian jari tengah. Sulit
mengontrol emosi, pemarah juga bisa dikurangi dengan cara yang sama.

d. Jari Keempat
Terhubung dengan organ paru-paru dan juga usus besar. Keluhan seputar
pernafasan, asma hingga pencernaan dan masalah kulit bisa semakin ringan dengan
melakukan sentuhan lembut pada bagian tersebut. Masalah kesedihan yang
berlarut-larut juga dapat berkurang dengan cara ini.

5
e. Jari Kelingking
Terkait dengan organ jantung dan juga usus halus. Keluhan seputar masalah
jantung seperti tekanan darah tinggi, masalah pencernaan (kembung) hingga tulang
dan otot pegal bisa dibantu arasi dengan memberikan pijatan/tekanan lembut pada
jari kelingking. Selain juga masalah mental nervous, kurang percaya diri juga
dapat diatasi dengan cara tersebut.

2.4 Teknik Akupresure Shin Jin Jyutsu


1. Memegang ibu jari dengan erat selama satu sampai dua menit dikatakan dapat
mengurangi kekhawatiran. Latihan ini juga membantu mencegah insomnia,
pencernaan, sakit kepala, stres, kegelisahan, dan menenangkan.
2. Memegang jari telunjuk dengan erat selama satu hingga dua menit
dipercaya dapat mengurangi rasa takut. Selain itu, cara ini dapat
membantu menyembuhkan gigi dan gusi, sakit punggung, gangguan
pencernaan, sembelit, self-criticism, rasa malu, ketegangan otot, ginjal dan
energi kandung kemih.

6
3. Memegang jari tengah dengan erat selama satu sampai dua menit
dikatakan dapat meredakan rasa marah. Latihan ini juga membantu
tekanan darah, kelelahan, penglihatan, lekas marah, untuk
menyeimbangkan emosi, atau energi hati dan ketika seseorang harus
banyak membaca.
4. Memegang jari manis dengan erat selama satu sampai dua menit dapat
melawan perasaan sedih. Cara ini juga membantu pendengaran, fungsi
pernapasan, dahak, gangguan kulit, energi paru-paru dan usus besar.

2.5 Indikasi Dan Kontra Indikasi Shin Jin Jyutsu


1. Indikasi
Beberapa accupoint untuk mengatasi beberapa kondisi nyeri seperti : Sakit
kepala tipe tegang , migren, sakit gigi, nyeri sendi, depresi dan kecemasan, nyeri
tulang belakang
a. Sakit kepala tipe tegang dan migren
b. Sakit gigi
c. Kesehatan sendi
d. Siku tangan
e. Pergelangan tangan dan tangan
f. Kesehatan tulang belakang
g. Kesehatan Sendi pinggul
h. Kesehatan Sendi lutut
i. Kesehatan pergelangan kaki j. Kesehatan telapak kaki
j. Acupoint untuk membantu anda lebih rileks

2. Kontra Indikasi Terapi Akupresur


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemijatan akupresur
a. Kebersihan terapis
Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
antiseptic sebelum melakukan dan setelah melakukan terapi sangatlah
penting.Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penularan penyakit
antara terapis dengan pasien.
b. Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat

7
Pemijatan tidak dapat dilakukan pada kondisi kulit terkelupas, tepat
pada bagian tulang yang patah, dan tepat bagian yang bengkak.
c. Pasien dalam kondisi gawat
Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga penyakit yang
dapat menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi serangan
jantung, gagal napas olehparu-paru, dan penyakit pada saraf otak
(misalnya stroke, pecah pembuluh darah, dan cidera otak).Apabila
terapis menemukan gejala-gejala diatas segera rujuk ke rumah sakit
karena penanganan yang keliru dapat menyebabkan pasien terlambat
mendapatkan pengobatan yang lebih baik.

2.6 Evaluasi
1. Secara Subyektif
Secara subyektif dapat dikatakan evaluasi terapi jin shin jyutsu pasien mampu
berada dalam level atau keadaan nyaman, mampu mengendalikan rasa sakit atau
nyerinya, adanya peningakatan kebugaran jasmani dan yang menjadi point utama
adalah rasa kenyamanan dan rileks yang dirasakan setelah terapi.
2. Secara Obyektif
Secara obyektif dapat dilihat dari ekspresi penegangan wajah muali berkurang,
kerutan atau gambaran tegang pada area wajah, otot-otot wajah mulai tamak
rileks, tampak ekspresi yang sumingrah.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Jin Shin Jyutsu berasal dari bahasa Jepang yang dalam terjemahan bebasnya
berarti: “Seni Dari Sang Maha untuk Diri Sendiri.”JSJ adalah suatu ilmu
penyembuhan yang sudah ada sejak berabab-abad lalu. Ilmu penyembuhan ini mulai
diperkenalkan kembali oleh Master Jiro Murai. Pengalaman pribadinya dalam
mengatasi kesehatannya pada saat itu, membawa beliau untuk mengajarkan JSJ
kepada banyak orang. Adalah Mary Burmeister seorang wanita Jepang – Amerika
yang kemudian mengajarkan teknik ini kepada beberapa orang.
Jin Shin Jyutsu adalah seni penyembuhan kuno dari Jepang yang sangat
sederhana dimana Anda tidak perlu menunggu lama untuk menikmati manfaatnya.
Bagaikan ‘akupunktur tanpa jarum, akupresur tanpa tekanan’, seni penyembuhan ini
sangat aman, alamiah serta tidak menimbulkan efek samping.

3.2 Saran
Diharapakan agar dioptimalkan pelatihan terkait terapi Shin Jin Jyutsu karena
ini merupakan terapi yang aman memiliki manfaat yang melimpah. Dan yang perting
efek samping yang ditimbulkan sangat sedikit cenderung tidak ada.

9
DAFTAR PUSTAKA

Liana .2008. Aplikasi dan Penerapak tehnik Relaksasi.Nuha

Medika:Yogyakarta Pinandita.2012 .Manajemen dan Kalsifikasi Nyeri.

EGC:Jakarta

Sofiyah .2014. Pengaruh Tehnik Relaksasi dan Standar Operasional Kerja.


Medical Book:Jakarta

Wong .2011. Relaksasi dan Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

EGC:Jakarta

Tamsuri.Konsep dan Aplikasi Terapi Relaksasi.2007.EGC:Jakarta

Zees .2012. Konsep Terapi Relaksasi.Nuha Medika:Yogyakarta

10

Anda mungkin juga menyukai