ABIMANYU PRATAMA
KEVIN ABYANTO AFDOL
MUHAMMAD HERDIMAS NOVIANSYAH
MUHAMMAD RAFINZI ARRAJA
MUHAMMAD RIZQY KEMAL
XII IPS 3
1
PENGESAHAN
Laporan Penelitian yang Berjudul Pengaruh Siswa yang Terlambat Sekolah Terhadap
Prestasi Belajarnya di SMAN 44 Jakarta,telah disahkan dan disetujui pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 10 / 25 / 2019
Mengetahui,
Ketua Kelompok
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian sosial ini yang berjudul
“Pengaruh Siswa yang Terlambat Sekolah Terhadap Prestasi Belajarnya” dengan baik
sesuai dengan apa yang diharapkan.
Penelitian sosial ini juga merupakan salah satu kelengkapan tugas siswa-siswi kelas XII
IPS 3 SMA NEGERI 44 JAKARTA pada Tahun Ajaran 2019/2020. Dalam kesempatan
ini, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
memberikan dukungan dan bantuan secara moral maupun material dalam proses
penyelesaian penelitian sosial ini.
Ucapan terima kasih tersebut ditujukan kepada:
1. Ibu dan Bapak guru yang turut membantu dan membimbing kami dalam pembuatan
penelitian ini.
2. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungannya.
3. Siswa-siswi SMA Negeri 44 Jakarta yang telah berpartisipasi sebagai responden.
4. Teman-teman kelas XI IPS yang telah banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan
penelitian ini.
Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun penelitian ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran
dan kritik yang membangun.
3
DAFTAR ISI
Pengesahan………………………………………………………………………………...2
Kata Pengantar…………………………………………………………………….…….…3
Daftar Isi…………………………………………………………………………………...4
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………….5
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………..5
1.2 Identifikasi Masalah……………………………………………………………….6
1.3 Pembatasan Masalah……………………………………………………………….6
1.4 Rumusan Masalah………………………………………………………………….6
1.5 Tujuan Penelitian…………………………………………………………………..7
1.6 Manfaat Penelitian…………………………………………………………………7
Bab II Pembahasan………………………………………………………………………...8
2.1 Materi Pokok………...…………………………………………………………….8
2.2 Tinjauan Tentang Keterlambatan Siswa…………………………………………9
2.3 Faktor-Faktor Penyebab Siswa Datang Terlambat………………………………9
2.4 Upaya Untuk Meningkatkan Disiplin Siswa……………………………………...10
2.5 Hipotesis……………………………………………………………………….…11
Bab III Metodologi.………………………………………………………………………12
3.1 Populasi dan Sampel……..………………………………………………………12
3.2 Teknik Pengumpulan Data…...…………………………………………………...12
3.3 Teknik Analisa Data……………………………………………………………...12
Bab IV Hasil Penelitian …………………………………………………………….……14
4.1 Hasil Penghitungan Angket………………………………………………………14
4.2 Diagram Penelitian……………………………………………………………….16
Bab V Penutup…………………………………………………………………………..17
5.1 Simpulan………………………………………………………………………….17
5.2 Saran……………………………………………………………………………...17
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………....18
4
BAB I
PENDAHULUAN
Anak usia sekolah atau siswa mempunyai peran yang penting dalam pembangunan
bangsa dan negara, karena mereka merupakan generasi penerus yang diharapkan dapat
membangun dan menghasilkan karya-karya yang berguna bagi negara. Anak-anak yang
terdidik, berdisiplin,dan berkualitas secara intelektual, mental dan spiritual akan mampu
berkompeten dalam menjalankan roda kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga
kelangsungan dan martabat bangsa dapat terjamin.
Kedisiplinan pada anak usia sekolah atau siswa sangat penting, adanya peraturan-
peraturan yang jelas dan terarah sangat mempengaruhi anak pada masa dewasanya nanti.
Setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang
berlaku di sekolah. Ketika kedisiplinan dirasa sangat penting bagi siswa, maka pihak
sekolah pertama kali perlu menertibkan siswa yang terlambat sekolah. Untuk itu,
kedisiplinan adalah hal yang penting dan merupakan ciri kepribadian seseorang untuk
meraih kesuksesan. Perlu diketahui bahwa di SMA Negeri 44 Jakarta sudah mempunyai
tata tertib yang mendisiplinkan siswa yang terlambat. Peran guru dalam mendisiplinkan
siswa yang terlambat adalah tegas dan mendidik, dengan begitu siswa diharapkan tidak
akan terlambat lagi datang ke sekolah.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang sering terlambat.
Dalam aturan sekolah mengharuskan siswa datang sebelum jam 06.30 WIB, tetapi
kenyataannya masih ada siswa yang datang lewat jam tersebut, bahkan mengorbankan dua
jam pelajaran dan masuk ketika pergantian guru. Banyaknya siswa yang terlambat
mengakibatkan kurang lancarnya proses kegiatan belajar mengajar pada saat jam pertama
pelajaran.
Keterlambatan pada siswa tersebut bukan berarti tanpa sebab, berbagai macam
alasan diungkapkan para siswa yang sering terlambat, diantaranya adalah siswa yang
tinggal jauh dari sekolah, masalah transportasi, bangun kesiangan dan sebagainya. Alasan-
alasan seperti inilah yang sering dikemukakan siswa ketika datang terlambat pada saat jam
pelajaran pertama sudah dimulai. Namun, apapun alasan para siswa yang datang terlambat
menunjukkan tingkat kedisiplinan yang rendah. Hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja
sehingga pada akhirnya akan menjadi budaya yang tidak baik .
Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan suatu aturan yang tegas yang disertai
dengan sanksi yang dapat membuat siswa menjadi disiplin yang nantinya akan berguna
bagi ketertiban sekolah dan bagi diri siswa itu sendiri. Adapun kebijakan yang diambil
5
adalah dengan mengadakan suatu tindakan disiplin untuk memperbaiki sistem atau aturan
pada saat jam pelajaran dimulai. Kebijakan ini dilaksanakan secara terpadu dengan
melibatkan semua pihak yang terkait yaitu siswa, guru piket, guru pelajaran jam pertama,
wali kelas, guru BP/BK dan kesiswaan.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terutama bagi siswa bahwa
keterlambatan dapat mempengaruhi kedisiplinan siswa yang pada akhirnya berpengaruh
terhadap prestasi belajar di sekolah. Karena penilaian guru dalam kegiatan belajar meliputi
penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik.
6
1.4.4 Bagaimana solusi dalam mengatasi siswa yang terlambat ?
Tujuan penelitian adalah mendapatkan suatu rumusan hasil dari suatu penelitian melalui
proses mencari, menemukan, mengembangkan, serta menguji suatu pengetahuan.
Berikut ini tujuan penelitian kita bagi menjadi dua, yaitu:
1.5.1 Tujuan Umum
Tujuan Umum dari penelitian yang dilakukan penulis ini adalah untuk mendeskripkan
tentang upaya mengatasi keterlambatan siswa di SMA Negeri 44 Jakarta.
1.5.2 Tujuan Khusus
Berdasarkan tujuan umum di atas yang telah penulis rumuskan, maka tujuan khusus
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.5.2.1 Untuk mengetahui faktor penyebab keterlambatan siswa.
1.5.2.2 Untuk mengetahui dampak negatif bagi siswa yang terlambat.
1.5.2.3 Untuk mengetahui sanksi yang diterima oleh siswa yang sering terlambat.
1.5.2.4 Untuk mengetahui solusi dalam mengatasi siswa yang terlambat.
Beberapa manfaat yang dapat diberikan oleh karya tulis ini adalah sebagai berikut.
1.6.1 Bagi Sekolah
Dapat menumbuhkan citra sekolah yang tertib dan disiplin dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajarnya.
1.6.2 Bagi Siswa
Siswa dapat hidup disiplin dengan mematuhi peraturan yang ditetapkan sekolah, terutama
pada saat masuk jam pelajaran pertama. Siswa dapat mengatur waktu pada semua
aktivitas yang dihadapinya, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
1.6.3 Bagi Guru
Guru dapat melaksanakan kegiatan mengajar pada saat pelajaran pertama tanpa terganggu
adanya permasalahan siswa yang sering datang terlambat.
1.6.3 Bagi Peneliti
Menambah pengalaman dan wawasan peneliti dalam melakukan penelitian terutama yang
berhubungan dengan masalah siswa yang datang terlambat ke sekolah.
7
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian dari “siswa” adalah seorang anak yang menuntut ilmu. Disiplin
sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang
dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata
tertib yang berlaku di sekolah.
Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku di
sekolahnya itu biasa disebut disiplin siswa
Pengertian disiplin sekolah kadangkala diterapkan pula untuk memberikan hukuman
(sanksi) sebagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski kadangkala
menjadi kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya,
Berkenaan dengan tujuan disiplin sekolah, kami berpendapat bahwa tujuan disiplin
sekolah adalah:
1. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang.
2. Mendorong siswa melakukan yang baik dan benar.
3. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungannya dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh sekolah
4. Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat
baginya serta bagi lingkungannya.
5. Serta siswa dapat memahami pentingnya di siplin.
Disiplin adalah upaya mengarahkan siswa untuk tetap mematuhi peraturan. Bagi
yang melanggar diberi sanksi untuk memberi pelajaran dan memperbaiki dirinya sehingga
memelihara dan mengikuti aturan yang ada. Pada hakekatnya guru pembimbing
mengajarkan tentang berperilaku disiplin, Sehubungan dengan permasalahan
keterlambatan siswa, seorang guru hendaknya mampu menumbuhkan disiplin dalam diri
siswa, terutama disiplin diri.
Dalam kaitan ini guru dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Membantu siswa mengembangkan pola perilaku untuk dirinya, setiap siswa
berasal dari berbagai latar belakang, karakteristik yang berbeda dan kemampuan
yang berbeda pula. Dalam hal ini guru harus dapat melayani berbagai perbedaan
tersebut agar setiap siswa dapat menemukan jati dirinya dan mengembangkan
dirinya secara optimal.
2. Membantu siswa meningkatkan standar perilakunya.
8
3. Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat; peraturan-peraturan atau tata
tertib sekolah harus dijunjung tinggi dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar
tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran yang mendorong perilaku negatif atau tidak
disiplin, diantaranya siswa datang terlambat ke sekolah.
4. Membantu siswa untuk berperilaku disiplin, karnah disiplin adalah kunci dari
keberhasilan.
9
tentunya tidak dapat dibiarkan begitu saja, meminta tanda tangam kepada wali kelas dan
surat
izin masuk kepada kepala sekolah sebagai hukuman tidak akan membuat mereka bosan
untuk terlambat. Begitu pula dengan susu gratis, jalan di tempat atau menulis surat pendek
dari Al-Quran. Namun hukuman di atas ialah salah satu usaha meminimalisir angka
keterlambatan tiap harinya. Lalu, hukuman seperti apa yang dapat membuat siswa jera dan
tidak terlambat lagi? Semoga cara ini bisa membantu, dan termasuk
hukuman yang mendidik.
1) Tingkatkan peranan kontrak belajar yang menitik beratkan pada keterlambatan siswa
lengkap dengan hukumannya.
2) Tanamkan sikap disiplin waktu dan disiplin sikap pada satpam sekolah
untuk tidak membukakan gerbang sekolah setelah bel masuk berbunyi
dan masa dispensasi usai.
3) Setiap siswa yang terlambat harus membuat karya (seperti : lukisan
hiasan dinding, tempat sampah, poster, dan lain-lain). Hal yang paling
penting ialah karya tersebut bermanfaat.
4) Membuat karya tulis (artikel, puisi, cerpen, bahkan makalah),
hukuman ini dapat dijadikan alternatif hukuman, Selain melatih
keterampilan menulis siswa, pihak sekolah juga akan mendapatkan
keuntungan jika ada lomba karya tulis.
5) Setiap siswa yang terlambat dikumpulkan jadi satu untuk menerima
intruksi menjadi petugas upacara sebagai hukuman. Memberikan
beban dan tanggung jawab dapat melatih siswa untuk menyelesaikan
tugasnya tepat waktu sehingga tidak terlambat lagi.
Hukuman tersebut di atas hanya beberapa pilihan untuk siswa yang
sering terlambat, digunakan cara tersebut supaya hukuman yang berupa
kekerasan fisik tidak berlaku lagi, dan digantikan oleh hukuman yang
lebih mendidik.
Prestasi belajar akan baik manakala proses berlangsung dalam suasana konduktif.
Suasana konduktif tercipta bila tertib terjamin dimana seluruh komponen melaksanakan
tugas sesuai fungsi serta tepat waktu.
10
Disinilah pentingnya disiplin dalam arti adanya kesadaran dari masing-masing pihak untuk
senantiasa menaati segala peraturan yang telah ditetapkan sekolah.
Kedisiplinan di SMA Negeri 44 Jakarta dikatakan baik, walaupun pelanggaran-
pelanggaran terhadap tata tertib sekolah masih ada yang melakukan, lebih kongkritnya
pelanggaran yang masih sering terjadi terutama masalah keterlambatan siswa, Penanganan
untuk masalah ini telah dilakukan setiap hari akan tetapi belum memberikan hasil yang
maksimal. Kurangnya kedisiplinan siswa bila dibiarkan akan membawa dampak kurang
menguntungkan terhadap prestasi belajar maupun sikap mental para siswa,
ketidakdisiplinan akan mengganggu pembelajaran sehingga berpengaruh terhadap kurang
berkembangnya prestasi belajar siswa, disisi lain ketidakdisiplinan akan menghasilkan
manusia-manusia yang tidak mampu berlaku tertib sehingga tidak mampu menjadi
masyarakat yang baik.
Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin siswa antara lain:
A. Peraturan dan tata tertib sekolah perlu senantiasa disosialisasikan melalui setiap
kesempatan dapat pada media yang dapat dimanfaatkan, misalnya: majalah dinding,
upacara penaikan bendera pada saat mengajar dan lain-lain.
B. Pembina disiplin secara individual oleh wali kelas maupun secara kelompok oleh guru
Bimbingan dan Konseling
C. Administrasi piket perlu ditindak lanjuti. Data-data yang dikumpulkan seperti angka
keterlambatan, ketidak hadiran dapat ditabulasikan atau dibuat grafik sehingga dapat
dijadikan sebagai bahan untuk mengevaluasi sejauh mana keberhasilan Pembina disiplin.
2.5 Hipotesis
Disiplin adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak
menyimpang. Dan berperilaku sesuai dengan norma-norma. Disiplin juga sebagai
pemberian sanksi sebagai konsekuensi dari pelangaran tentang aturan. Tujuan disiplin
adalah untuk menciptakan keamanan dan lingkungan belajar yang nyaman terutama
dikelas.untuk itu siswa harus bias membiasakan diri untuk belajar atau membiasakan diri
untuk di siplin waktu.
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Jika seseorang ingin meneliti semua
elemen yang ada dalam wilayah. Jadi dapat disimpulkan populasi adalah sekelompok
manusia, binatang, benda atau keadaan dengan kriteria tertentu yang ditetapkan peneliti
sebagai subjek penelitian dan menjadi target kesimpulan dari hasil suatu penelitian.
3.1.2 Sampel
Sampel adalah contoh, yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek
penelitian. Jadi sampel adalah contoh yang diambil dari sebagain populasi penelitian yang
dapat mewakili populasi. Walaupun yang diteliti adalah sampel, tetapi hasil penelitian atau
kesimpulan penelitian berlaku untuk populasi atau kesimpulan penelitian digeneralisasikan
terhadap populasi. Yang dimaksud menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan
penelitian dari sampel sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi. Jadi, Dalam penelitian
ini subjek penelitian berupa sampel yaitu siswa kelas XII SMA NEGERI 44 JAKARTA
yang sering datang terlambat ke sekolah.
Metode yang digunakan untuk penelitian untuk penelitian ini adalah metode survey,
yaitu meneliti siswa kelas XII IPS/IPA SMAN 44 JAKARTA dengan cara menentukan
sampel yang mewakili kelas XII IPS 1, XII IPS 2, XII IPS 3, XII IPA 1, XII IPA 2, XII
IPA 3, XII IPA 4, dan masing-masing diberi lembaran sejumlah koresponden yang
dianggap mewakili suatu siswa tertentu.
Proses analisis data dimulai dengan menelah seluruh data yang tersedia dari
berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan, yang sudah ditulis dalam catatan
lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto, dan sebagainya. Data tersebut
banyak sekali, setelah dibaca, dipelajari, dan ditelah maka langkah berikutnya adalah
mengadakanreduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi
merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang
perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunya
dalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu kemudian dikategorisasikan pada langkah
berikutnya. Kategori-kategori itu dilakukan sambil membuat koding. Tahap akhir dari
analisis data ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data.. setelah selesai tahap ini,
mulailah kini tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementaramenjadi teori
substantif dengan menggunakan beberapa metode terteni: Analisis data proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar
sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
didasarkan oleh data.
12
Dari uraian tersebut di atas dapatlah kita menarik garis bawah analisis data bermaksud
pertama- tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari
catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto, dokumen, berupa laporan, biografi,
artikel, dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan,
mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan
pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya
diangkat menjadi teori substantif.
13
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Hasil dari penghitungan angket penelitian terhadap siswa kelas XII di SMAN 44 Jakarta
tahun ajaran 2019/2020
No. Pernyataan SL SR KD TP
14
Saya berangkat dari rumah diantar oleh
16. keluarga/teman/ojek 6 1 8 15
15
4.2 Diagram Penelitian
SL
43% 44% SR
KD
TP
7% 6%
Dari 30 responden ,yaitu siswa kelas XII IPS/IPA , sebanyak 44% dari 30 responden
tersebut memilih selalu terhadap pertanyaan angket tersebut. Sebanyak 43% dari 30
responden tersebut memilih sering terhadap pertanyaan angket tersebut. Sebanyak 7% dari
30 responden tersebut memilih kadang kadang terhadap pertanyaan angket tersebut.
Sebanyak 6% dari 30 responden tersebut memilih tidak pernah terhadap pertanyaan angket
tersebut.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan siswa yang terlambat datang ke sekolah, ada
beberapa upaya yang mungkin bisa dilakukan diantaranya:
1. Untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilaku disiplin, guru
disarankan untuk bersikap empatik, menerima, hangat danterbuka.
2. Guru terampil berkomunikasi yang efektif sehingga mampu menerima perasaan dan
mendorong kepatuhan siswa.
3. Guru disarankan dapat menunjukkan secara tepat perilaku yang salah,sehingga
membantu siswa dalam mengatasinya; dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami
dari perilaku yang salah.
17
DAFTAR PUSTAKA
• www.google.com
• Zuhro. Sosiologi SMA Kelas XII. 2007. Jakarta : penerbit Yudistira.
•,Agus Sulistyo dan Adi Mulyono. 2004. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surakarta :
Penerbit Ita.
• Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
• Prasetyo, Bambang. 2001. Penyusunan Laporan Penelitian.
• Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta.
• Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.
18
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
19
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
20
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
21
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
22
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
23
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
24
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
25
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
26
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
27
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
28
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
29
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
30
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
31
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
32
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
33
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
34
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
35
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
36
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
37
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
38
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
39
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
40
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
41
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
42
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
43
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
44
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
45
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
46
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
47
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
48
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
49
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
50
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
51
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
52
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
53
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
54
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
55
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
56
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
57
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
58
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
59
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
60
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
61
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
62
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
63
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
64
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
65
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
66
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
67
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
68
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
69
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
70
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
71
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
72
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
73
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
74
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
75
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
76
ANGKET KUESIONER
NAMA :
KELAS :
No. Pernyataan SL SR KD TP
77
17. Saya berangkat dari rumah menggunakan
angkutan umum
78
79