Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Blok keterampilan belajar dan metode ilmiah adalah blok satu pada
semester satu dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini
dilaksanakan studi kasus skenario A. Ali adalah mahasiswa blok 1 FK UM
Palembang, sejak dulu memiliki sifat dominan, tidak sabaran, dan cenderung
temperamental sehingga komunikasi dengan teman-temannya sering terhambat.
Pada hari pertama tutorial, Ali ditunjuk menjadi moderator. Saat langkah ke-3
yaitu analisis masalah pada sesi 1 tutorial, Ali seringkali tidak sabaran
mendengarkan teman-teman lainnya berpendapat. Dia juga sering memotong
pembicaraan teman. Pada sesi ke-2 tutorial, Ali menggunakan referensi yang
kurang ilmiah dalam menjawab analisis masalah dan tidak mau menerima
pendapat dari teman-temannya. Saat pleno tutorial berlangsung, Ali
mempresentasikan hasil tutorial kelompoknya dengan intonasi yang keras dan
monoton. Ali juga melakukan presentasi dengan bahasa yang tidak formal,
tanpa menghadap kepada audiens dan posisi tangan masuk ke dalam saku
celannya. Karena gaya presentsi Ali, teman-temannya tidak ada yang
memperhatikan dan tidak mengerti apa yang disampaikan Ali.

1.2 Maksud danTujuan


Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu:
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode
analisis pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

1
BAB II
Tinjauan Pustaka

2.1 Data Tutorial


Tutor : dr. Indriyani, M.Biomed.
Moderator : Tania Evita Salsabila
Sekretaris Meja : Della Wira Satya Utami
Sekretaris Papan : Rayyantika
Waktu : Senin, 16 September 2019
Pukul 12.30 – 15.00 WIB.
Rabu, 18 September 2019
Pukul 12.30-15.00 WIB

The Rule of Tutorial : 1. Menonaktifkan ponsel atau mengkondisikan


ponsel dalam keadaan diam.
2. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan
argumen.
3. Izin saat akan keluar ruangan.
4. Dilarang membawa makanan atau makan di
ruangan saat proses diskusi sedang berlangsung.

2.2 Skenario Kasus


Ali adalah mahasiswa blok 1 FK UM Palembang, sejak dulu memiliki sifat
dominan, tidak sabaran, dan cenderung temperamental sehingga komunikasi
dengan teman-temannya sering terhambat. Pada hari pertama tutorial, Ali
ditunjuk menjadi moderator. Saat langkah ke-3 yaitu analisis masalah pada sesi
1 tutorial, Ali seringkali tidak sabaran mendengarkan teman-teman lainnya
berpendapat. Dia juga sering memotong pembicaraan teman. Pada sesi ke-2
tutorial, Ali menggunakan referensi yang kurang ilmiah dalam menjawab
analisis masalah dan tidak mau menerima pendapat dari teman-temannya.

2
Saat pleno tutorial berlangsung, Ali mempresentasikan hasil tutorial
kelompoknya dengan intonasi yang keras dan monoton. Ali juga melakukan
presentasi dengan bahasa yang tidak formal, tanpa menghadap kepada audiens
dan posisi tangan masuk ke dalam saku celananya. Karena gaya presentasi Ali,
teman-temannya tidak ada yang memperhatikan dan tidak mengerti apa yang
disampaikan Ali.

2.3 Klarifikasi Istilah

1. Tempramental : Sifat batin yang tetap mempengaruhi perbuatan,


perasaan, dan pikiran (KBBI)
2. Referensi : Sumber acuan / rujukan / petunjuk (KBBI)
3. Moderator : Orang yang bertindak sebagai penengah,
Pemimpin diskusi (KBBI)
4. Ilmiah : Secara ilmu pengetahuan sesuai dengan syarat
ilmu pengetahuan (KBBI)
5. Pleno tutorial : Tentang rapat yang dihadiri oleh segenap anggota
(KBBI)
6. Intonasi : Ketepatan penyajian tinggi rendah nada (KBBI)
7. Sesi : Pembagian waktu dalam suatu acara (diskusi
bersama)
8. Audiens : Penonton, pengunjung, atau pendengar (KBBI)
9. Monoton : Selalu sama dengan sebelumnya (KKBI)
10. Presentasi : Penyampaian uraian tentang suatu materi kepada
orang banyak (KBBI)

2.4 Identifikasi Masalah

1. Ali sejak dulu memiliki sifat dominan, tidak sabaran, dan cenderung
temperamental sehingga komunikasi dengan teman-temannya sering
terhambat.
2. Pada hari pertama tutorial, Ali ditunjuk menjadi moderator. Saat langkah ke-
3 yaitu analisis masalah pada sesi 1 tutorial, Ali seringkali tidak sabaran
mendengarkan teman-teman lainnya berpendapat.

3
3. Pada sesi ke-2 tutorial, Ali menggunakan referensi yang kurang ilmiah dalam
menjawab analisis masalah dan tidak mau menerima pendapat dari teman-
temannya.
4. Saat pleno tutorial berlangsung, Ali mempresentasikan hasil tutorial
kelompoknya dengan intonasi yang keras dan monoton. Ali juga melakukan
presentasi dengan bahasa yang tidak formal, tanpa menghadap kepada
audiens dan posisi tangan masuk ke dalam saku celananya. Karena gaya
presentasi Ali, teman-temannya tidak ada yang memperhatikan dan tidak
mengerti apa yang disampaikan Ali.

Prioritas Masalah
1. Ali sejak dulu memiliki sifat dominan, tidak sabaran, dan cenderung
temperamental sehingga komunikasi dengan teman-temannya sering
terhambat.
Alasan : karena sifat yang sejak dulu menimbulkan masalah dari setiap
identifikasi masalah.

2.5 Analisis Masalah


1. Ali sejak dulu memiliki sifat dominan, tidak sabaran, dan cenderung
temperamental sehingga komunikasi dengan teman-temannya sering
terhambat
A. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
Jawab :
Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa
komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan pesan atau berita
antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan
yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia)
Pengertian komunikasi pada umumnya adalah suatu proses
penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain. Komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal

4
yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan
sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu, dan cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin
communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau
communicare yang berarti membuat sama (make to common).
Komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian
pesan dan orang yang menerima pesan, sehingga komunikasi
bergantung pada kemampuan untuk memahami satu dengan yang
lainnya (communication depends on our ability to understand one
another).
Pengertian komunikasi pada umumnya adalah suatu proses
penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pih ak lain. Komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal
yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan
sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu, dan cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Adapun definisi atau pengertiain komunikasi dari beberapa ahli,
antara lain:
1. Carl I.Hovland
Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang
menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan
lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain
2. Everett M. Rogers
Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber
kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku mereka.

5
3. Theodore M. Newcomb
Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari
rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima.
4. Hani Handoko
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk
gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain, melibatkan
lebih dari sekedar kata-kata dalam percakapan, tetapi juga ekspresi
wajah, intonasi, titik putus tidak hanya memerlukan transmisi data,
tetapi bahwa tergantung pada ketrampilan tertentu untuk membuat
sukses pertukaran informasi. (Adhani, Rosihan: 2014)
B. Apa saja jenis-jenis komunikasi?
Jawab :
Komunikasi terbagi atas :
a. Komunikasi intrapersonal (Intrapersonal communication )
Komunikasi intrapesonal adalah komunikasi sendiri yang terjadi
didalam diri individu. Terjadinya proses komunikasi disini
karena adanya sesorang yang memberi arti suatu objek yang
diamatinya atau terbetik di dalam pikirannya,
b. Komunikasi interpersonal (Interpersonal communication)
Komunikasi interpesonal adalah komunikasi yang terjadi
diantara dua individu, bertatap muka.
c. Komunikasi publik (Public communication)
Komunikasi publik adalah komunikasi yang di mana pembicara
menyampaikan suatu pesan kepada kelompok, komunikasi jenis
ini bisa dibilang public speaking
d. Komunikasi massa (Mass communication)
Komunikasi massa adalah bentuk komunikasi di saat pembicara
menyampaikan pesannya ke kelompok yang lebih besar lagi,
biasanya media yang membantu pembicara di sini adalah
televisi. (Cangara, Hafied: 2018)

6
Komunikasi yang sedang berlangsung antar individu terbagi
atas apa yang di maksud adalah komunikasi verbal atau pun
komunikasi non verbal.
1. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang bersifat lisan atau
komunikasi dengan menggunakan kata-kata (lisan) maupun
tulisan. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan,
emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka,
menyampaikan fakta, data, dan informasi serta
menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran.
2. Komunikasi non verbal identik dengan komunikasi tanpa
menggunakan kata-kata atau lebih menekankan terhadap
pemaknaan simbol- simbol yang berlaku di sosial masyarakat.
Baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal
memiliki fungsi yang saling terkait pada komunikasi yang
dilakukan dalam sebuah interaksi. Menurut penelitian
mengenai komunikasi verbal dan non verbal menunjukkan
bahwa 80% komunikasi antara manusia di- lakukan secara non
verbal.
Dilihat dari sifat Ali yang sejak dulu dominan, tidak sabaran dan
cenderung temperamental sehingga komunikasi dengan teman-
temannya sering terhambat dan tidak efektif.

C. Apa saja unsur-unsur komunikasi?


Jawab :
1. Sumber
Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu
orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok mislnya partai,
organisasi atau sumber.
2. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam pross komunikasi adalah sesuatu
yang disampaikan pengirim kepada penerima.

7
3. Media
Media yang dimaksud ialah alat yang digunakan untuk
memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.
4. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang
dikirm oleh sumber.
5. Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang
dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum
dan sesudah menerima pesan.
6. Tanggapan Balik
Umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan
media, meski pesan belum sampai pada penerima.
7. Lingkungan
Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat
memengaruhi jalannya komunikasi.
(Cangara, Hafied: 2018)
D. Apa saja hambatan yang ditimbulkan dari komunikasi?
Jawab :
1. Hambatan Psikologis
Disebut sebagai hambatan psikologis karena hambatan-hambatan
tersebut merupakan unsur-unsur dari kegiatan psikis manusia.
Hambatan komunikasi yang termasuk dalam hambatan psikologis,
adalah:
a. Kepentingan (interest)
Kepentingan membuat seseorang selektif dalam menanggapi
atau menghayati pesan. Seseorang memperhatikan perangsang
(stimulus) yang sesuai dengan kepentingannya.
b. Prasangka (prejudice)
Prasangka berkaitan dengan persepsi seseorang atau
kelompok, dan sikap serta perilakunya terhadap mereka
(Komala: 1999).

8
c. Stereotip (stereotype)
Merupakan gambaran atau tanggapan tertentu mengenai sifat
dan watak pribadi orang atau golongan yang bercorak negatif
(Gerungan, pada Komala: 1999).
d. Motivasi (Motivation)
Semua tingkah laku manusia hakikatnya mempunyaimotif
tertentu. Motif melingkupi semua penggerak, alasan atau
dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia
berbuat sesuatu.
2. Hambatan Sosiokultural
a. Aneka Etnik
Ribuan pulau yang membenteng dari Sabang sampai Merauke
merupakan kekayaan alam Indonesia yang tidak ternilai. Tiap
pulau dihuni etnik dan memiliki budaya yang berbeda.
b. Perbedaan Norma Sosial
Perbedaan budaya menimbulkan perbedaan norma sosial
yang berlaku setiap etnik. Norma sosial dapat didefinisikan
sebagai suatu cara, kebiasaan, tata krama dan adat istiadat
yang disampaikan secara turun temurun, yang dapat
memberikan petunjuk bagi seseorang bersikap dan
bertingkah laku dalam masyarakat. Beragamnya norma sosial
di Indonesia, tidak menutup kemungkinan terdapat
pertentangan nilai, artinya adat istiadat yang dianggap baik
bagi suatu masyarakat, dianggap tidak baik bagi masyarakat
lain dan sebaliknya.
c. Kurang Mampu Berbahasa Indonesia
Keragaman etnik menyebabkan keragaman bahasa yang
digunakan sehari-hari. Jumlah bahasa di Indonesia sebanyak
etnik yang ada. Situasi ini menyebabkan kendala dalam
penyampaian informasi.

9
d. Faktor Semantik
Semantik adalah pengetahuan tentang pengertian atau makna
kata yang sebenarnya. Hambatan semantik adalah hambatan
mengenai bahasa, yang digunakan oleh komunikator, maupun
yang digunakan komunikan.
e. Pendidikan Belum Merata
Adanya perbedaan tingkat pendidikan juga akan berpengaruh
pada komunikasi. Tingkat pendidikan perkotaan misalnya
berbeda dengan tingkat pendidikan di pedesaan sehingga
komunikasi pun harus disesuaikan.
f. Hambatan Mekanis
Hambatan teknis sebagai konsekuensi penggunaan media
massa yang disebut sebagai hambatan mekanis. Pada media
televisi terjadi saat stasiun atau pemancar penerima mendapat
gangguan secara teknis maupun akibat cuaca buruk, sehingga
gambar yang diteima pada pesawat televisi tidak jelas, buram,
banyak garis atau tidak ada gambar sama sekali. (Adhani,
Rosihan: 2014)
E. Apa saja etika dalam melakukan komunikasi?
Jawab :
1. Cobalah tersenyum
2. Jika ingin bertanya, ajukan pertanyaan yang sesuai dengan
konteks pembicaraan dan latar belakang lawan bicara
3. Ketika memberi jawaban dari suatu pertanyaan harus memenuhi
kriteria kebenaran informasi
4. Saat lawan berbicara, pahami apa yang ia katakan dan beri
respon positif
5. Ucapkan terima kasih pada kawan bicara setelah selesai
melakukan komunikasi. (Fanum, Denieda: 2018)

10
F. Apa saja prinsip-prinsip komunikasi?
Jawab :
Adapun 12 prinsip-prinsip komunikasi, sebagai berikut :
1. Komunikasi adalah suatu proses simbolik.
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi.
3. Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan.
4. Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan.
5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu.
6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi.
7. Komunikasi bersifat sistemik.
8. Semakin mirip latar belakang budaya social semakin efektif
komunikasi.
9. Komunikasi bersifat nonsekuensial (berlangsung satu arah).
10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan structural.
11. Komunikasi bersifat irreversible.
12. Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai
masalah. (Nurudin: 2016)
G. Apakah sifat dominan, tidak sabaran, dan cenderung temperamental
dapat mempengaruhi proses pembelajaran?
Jawab :
Iya, karena sifat-sifat tersebut dapat menghambatnya komunikasi
dengan teman-teman sehingga proses belajar terganggu.
H. Bagaimana cara komunikasi yang efektif ?
Jawab :
Perlu diketahui poin-poin komunikasi efektif, antara lain:
a. Pesan yang disampaikan harus dikuasai lebih dahulu, termasuk
struktur penyusunannya yang sistematis
b. Mampu mengemukakan argumentasi secara logis.
c. Memiliki kemampuan untuk membuat intonasi bahasa, serta
gerakan-gerakan nonverbal yang dapat menarik perhatian
khalayak.

11
d. Memiliki kemampuan untuk memumbui pesan yang disampaikan
dengan anekdot-anekdot untuk menarik perhatian dan
mengurangi rasa bosan khalayak. (Cangara, Hafied. 2018)

2. Pada hari pertama tutorial, Ali ditunjuk menjadi moderator. Saat langkah
ke-3 yaitu analisis masalah pada sesi 1 tutorial, Ali seringkali tidak sabaran
mendengarkan teman-teman lainnya berpendapat.
A. Apa saja dampak dari sifat Ali yang seringkali tidak sabaran
mendengarkan teman-teman lainnya berpendapat?
Jawab :

1. Tidak tercapainya tujuan pembelajaran, karena proses


pembelajaran menjadi terhambat oleh referensi yang kurang
ilmiah tersebut
2. Referensi ilmiah tersebut tidak memperkuat hasil kerja yang
disajikan oleh Ali
3. Jawaban yang diberikan oleh Ali kemungkinan tidak tepat,
karena ilmu yang didapat dari referensi belum diteliti secara
ilmiah.
B. Apa makna dari sikap Ali yang memotong pembicaraan temannya dan
seringkali tidak sabaran mendengarkan temannya berpendapat?
Jawab :
Ali tidak menerapkan etika cara berkomunikasi dan juga tidak
mengetahui proses berdiskusi yang baik dan benar
C. Apa saja langkah-langkah dari diskusi tutorial?
Jawab :
Langkah I - Klarifikasi istilah-istilah
Pastikan bahwa semua peserta mencapai persamaan, pemahaman
tentang istilah-istilah di dalam skenario. Gunakanlah kamus
kedokteran yang tersedia. Buatlah daftar istilah-istilah yang masih
belum jelas maknanya. Bila terdapat istilah yang tidak dapat
diklarifikasi, maka peserta diskusi dan tutor membuat kesepakatan
tentang arti istilah itu.

12
Langkah II - Identifikasi permasalahan
Diskusi selanjutnya adalah mengidentifikasi permasalahan-
permasalahan yang ada di dalam skenario. Disini hendaknya
mahasiswa tidak hanya mengidentifikasi permasalahan kedokteran,
tetapi juga permasalahan-permasalahan lain seperti etika, hukum,
sosio-ekonomi, kultural, dan lain-lain.
Masalah adalah kesenjangan, antara fakta dan harapan. Dalam
mengidentifikasi masalah, peserta harus menentukan fakta-fakta yang
ada di dalam skenario kemudian dianalisis apakah fakta tersebut sudah
sesuai dengan harapan yang diinginkan. Bila belum sesuai maka akan
diidentifikasi sebagai masalah. Setelah itu, masalah disusun menurut
skala prioritas, urutan prioritas masalah bergantung kepada apakah
masalah tersebut memerlukan perhatian yang besar atau tidak.
Langkah III - Analisis permasalahan
Langkah ketigabertujuan untuk menentukan pokok bahasan dari
permasalahan yang sudah identifikasi. Sebaiknya analisis
permasalahan diawali dengan membuat sebanyak mungkin
pertanyaan yang berhubungan dengan permasalahan. Biasakan untuk
membuat pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan
bagaimana, misalnya tentang kejang. Mahasiswa hendaknya
mengembangkan keterampilan berpikir dan bertanya secara kritis,
dengan demikian permasalahan dapat dieksplorasi secara mendalam
dan dari berbagai aspek (dibahas Iebih lanjut pada pendekatan dalam
Proses PBL - Mengajukan Pertanyaan).
Langkah IV - Merumuskan hipotesis
Kemudian pertanyaan-pertanyaan tersebut ditelaah dan dijawab
dengan pengetahuan yang ada pada mahasiswa. Mahasiswa
mendiskusikan semua pokok bahasan yang telah ditentukan dalam
suatu curah pendapat. Semua mahasiswa hendaknya berpartisipasi
menyumbangkan pikiran dan pengetahuannya (menggunakan prior
knowledge-nya) untuk menjelaskan atau memecahkan permasalahan

13
yang sudah dirinci, meskipun pada tahap ini uraian tersebut belum
sempurna.
Hasil diskusi akan dirumuskan dalam bentuk hipotesis untuk
menjelaskan permasalahan di dalam skenario. Hipotesis sebaiknya
dibuat dalam bentuk kerangka konsep berdasarkan hubungan sebab-
akibat atau patofisiologis dari permasalahan pokok.
Langkah V - Merumuskan Keterbatasan Pengetahuan dan
Learning Issues
Selanjutnya peserta mengidentifikasi pokok bahasan yang sudah
terjawab serta yang belum jelas atau belum lengkap untuk dicatat
sebagai isu-isu pembelajaran (learning issues). Juga perlu disepakati
bagaimana mencari jawaban dari berbagai sumber pembelajaran
(learning resources). Tentukan isu-isu mana yang fundamental yang
harus dipelajari oleh semua peserta dan isu-isu mana yang dapat
dibagi-bagikan di antara peserta.
Langkah VI - Belajar Mandiri
Mahasiswa secara mandiri mengumpulkan informasi yang
relevan dengan learning issues yang telah dirumuskan. Informasi
dicari dari berbagai sumber pembelajaran, termasuk perpustakaan,
internet dan pakar-pakar dalam bidang terkait. Untuk konsultasi
dengan pakar, hendaknya terlebih dahulu dibahas dengan tutor. Tutor
akan menentukan apakah konsultasi ini memang perlu (mungkin ada
sumber lain). Tutor juga dapat menentukan siapa pakar yang akan
ditemui, termasuk membantu mahasiswa dalam menghubungi dan
membuat perjanjian dengan yang bersangkutan. Mahasiswa
hendaknya menyusun jawaban, keterangan, atau konsep untuk men
Langkah VII - Mensintesis dan Merangkum Hasil Belajar
Mandiri
Pada turorial tahap kedua ini, masing-masing mahasiswa
memaparkan hasil dari proses belajar mandiri, mengoreksi konsep-
konsep yang salah dan meninjau ulang learning issues yang telah
dirumuskan dan diuraikan dalam tutorial tahap l. Selanjutnya secara

14
bersama merangkum hasil temuan mereka tersebut sehingga menjadi
suatu uraian lengkap tentang permasalahan di dalam skenario yang
ditinjau dari berbagai aspek. Tugas yang krusial dari seorang tutor di
sini adalah meninjau dan mengarahkan agar semua sasaran
pembelajaran yang dirumuskan dapat dicapai. Setelah tutorial tahap
II, setiap kelompok harus membuat rangkuman hasil diskusi untuk
dilaporkan dan dipaparkan di dalam diskusi pleno.
(UPK: 2019)
D. Apa saja tugas moderator dalam proses tutorial?
Jawab :
Hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang ketua/ moderator:
1. Menyiapkan diskusi secara matang.
2. Mengumumkan judul atau masalah dan mengemukakan tujuan
diskusi.
3.Menyediakan serta menetapkan waktu. Moderator harus
menyediakan waktu untuk mengucapkan kata-kata pendahuluan,
diskusi, dan suatu rangkuman singkat.
4. Menjaga keteraturan diskusi.
5.Memberi kesempatan kepada setiap orang yang ingin
mengemukakan pendapat.
6. Menjaga agar diskusi tetap bergerak maju. (Sulystio, Bambang:
2010)
E. Bagaimana sikap kita seharusnya disaat teman kita sedang
berpendapat pada proses tutorial?
Jawab :
 Saat teman kita sedang berpendapat, Kita harus saling
menghormati dan saling menghargai, kita harus mendengarkan,
dan memahami maksud perkataannya. Kalaupun kita ingin
mengomentari pendapatnya, tunggu sampai dia selesai
berpendapat, angkat tangan, ketika moderator mengizinkan
barulah kita sampaikan tanggapan kita.

15
 ketika teman berpendapat, tunjukkanlah dengan sikap baik
verbal maupun nonverbal yang menunjukkan adanya perhatian
anda kepada pembicara.
 beri kesempatan orang lain memaparkan pendapatnya dan bila
perlu berikan argumentasimu tanpa menjadi kan seseorang
kehilangan muka.
 hargai kontribusi orang lain
F. Bagaimana proses dalam berdiskusi saat tutorial?
Jawab :
Kelompok diskusi terdiri dari kurang lebih 10 mahasiswa . lama
tutorial adalah 2,5 jam. Dalam Tutorial mahasiswa menelaah bersama
scenario yang diberikan; menyatukan pemahaman scenario dab
terminology-terminologi yang ada di dalam scenario, dan
mengidentifikasi permaslah dan pembahasannya. Diskusi diarahkan
untuk mengidentifikasi isu-isu pembelajaran (learning issues) – topik-
topik yang perlu dipelajari lebih lanjut di luar perrtemuan tutorial.
Antara waktu tutorial, mahasiswa diharapkan menggunkan waktunya
untuk belajar mandiri; menelusuri dan mendalami informasi dan
konsep-konsep yang releven dari berbagai sumber pembelajaran.
Ketika kembali pada tutorial berikutnya, mereka memaparkan
pengetahuan dan informasi baru tersebut dalam kelompok. Dengan
bantun tutor, topik-topik yang penting didiskusikan dan diidentifikasi
lebih lanjut. (UPK: 2019)

3. Pada sesi ke-2 tutorial, Ali menggunakan referensi yang kurang ilmiah
dalam menjawab analisis masalah dan tidak mau menerima pendapat dari
teman-temannya.
A. Apa ciri-ciri referensi yang ilmiah?
Jawab :
a. Jelas asal usul penulisnya
b. Jelas tahun terbitnya
c. Jelas kualitas dan kuantitasnya

16
d. Sumber internet yang memang khusus untuk pendidikan, seperti
website yang biasanya memiliki domain “.ac.id” (Djunaidi:
2019)
B. Apa jenis-jenis referensi yang ilmiah?
Jawab :
1. Karya terjemahan
2. Text-book
3. Dokumen resmi pemerintah
4. Makalah yang disampaikan di persentase dari pakar-pakar
terpercaya, contoh: Makalah seminar
C. Apa saja contoh referensi yang tidak ilmiah?
Jawab :
Blogspot serta .com yang bersifat komersial.
D. Apa makna Ali menggunakan referensi yang kurang ilmiah dalam
menjawab analisis masalah?
Jawab :
Pada akhirnya Ali kemungkinan tidak paham mengenai referensi
yang baik dan benar.
Adapun ciri-ciri referensi ilmiah adalah:
1. Menyajikan fakta objektif dan sistematis
2. Tidak ada memuat terkaan
3. Penyusunan sistematis, konseptual, dan prosedural
4. Tidak ada pandangan tanpa fakta
5. Tidak argumentatif
(Barnawi dan Arifin: 2017)
E. Apa saja dampak Ali menggunakan referensi yang kurang ilmiah?
Jawab :
1. audiens tidak sepenuhnya percaya dengan apa yang di presentasi
kan oleh ali, karena referensi yang dia dapatkan sumber nya tidak
jelas

17
2.Tidak tercapainya tujuan pembelajaran, karena proses
pembelajaran menjadi terhambat oleh referensi yang kurang
ilmiah tersebut
3. Referensi ilmiah tersebut tidak memperkuat hasil kerja yang
disajikan oleh Ali
4. Jawaban yang diberikan oleh Ali kemungkinan tidak tepat, karena
ilmu yang didapat dari referensi belum diteliti secara ilmiah.
F. Mengapa referensi ilmiah sangat penting dalam menganalisis
masalah?
Jawab :
Agar dapat meyakinkan pembaca untuk memahami apa isi dari
sumber peneliti. Serta dapat menambah wawasan pengetahuan
,kemampuan dalam menganalisi masalah terkait dengan penelitian.
G. Bagaimana dampak dari sikap Ali yang tidak mau menerima
pendapat dari teman- temannya?
Jawab :
1. Ali tidak akan dipercaya lagi oleh teman-temannya untuk menjadi
moderator.
2. Diskusi tutorial tidak akan berjalan lancar karena terhambatnya
komunikasi
3. Pada akhirnya kelompok Ali kurang mendapatkan referensi yang
lebih beragam.

4. Saat pleno tutorial berlangsung, Ali mempresentasikan hasil tutorial


kelompoknya dengan intonasi yang keras dan monoton. Ali juga melakukan
presentasi dengan bahasa yang tidak formal, tanpa menghadap kepada
audiens dan posisi tangan masuk ke dalam saku celananya. Karena gaya
presentasi Ali, teman-temannya tidak ada yang memperhatikan dan tidak
mengerti apa yang disampaikan Ali.

18
A. Apa saja syarat untuk mengikuti pleno tutorial?
Jawab :

Syarat pelaksanaan sidang pleno


a. Dihadiri sekurang-kurang dua orang narasumber bidang ilmu
terkait
b. Proses tutorial sesi 1 dan sesi 2 telah diselenggarakan
a. Mahasiswa wajib hadir pada sidang pleno dan harus
menandatangani absen sebagai bukti kehadiran
c. Mahasiswa wajib menyerahkan laporan tutorial di meja
moderator sebelum sidang berlangsung
d. Kelompok yang akan tampil pada saat pleno harus diundi di
depan moderator setiap kali pleno akan dimulai. Dipilih dua
kelompok untuk tampil mempresentasikan laporan tutorial
e. Panduan penuntun tutorial harus diserahkan kepada narasumber
dan moderator sebagai acuan pencapaian tujuan pembelajaran
(UPK: 2019)
B. Apa hubungan antara gaya persentasi Ali dengan keefektifan
jalannya pleno tutorial?
Jawab :
Gaya presentasi Ali dapat menghambat keefektifan jalannya
pleno tutorial, karena yang dilakukan Ali bukan komunikasi efektif,
dari intonasi dia yang keras dan monoton hingga gestur dia yang
memasukkan tangan ke celana tidaklah sesuai dengan hal tersebut.
Seharusnya Ali menggunakan intonasi yang jelas dan nada yang tidak
monoton, serta gestur yang baik agar terkesan santun dan menarik
perhatian pendengarnya.

19
C. Bagaimana teknik pesentasi yang baik?
Jawab :
1. Fokuskan presentasi kita pada peserta/audience dan hasil yang
ingin kita capai.
2. Berikan isi materi yang penuh arti. Berikan materi dengan
pemilihan bahasa yang tepat agar para audince dapat memahami
maksud dari materi tersebut
3. Berikan materi yang sesuai dengan konteks, jangan membuat
presentasi dengan bertele tele dan keluar dari pokok pembahasan
4. Buatlah slide PPT (bila diperlukan) dengan menarik agar para
audience tidak merasa bosan dan jenuh
5. Usahakan menggunakan intonasi yang berbeda beda saat
menjelaskan materi. (Santosa, Mardius, dan Supryono: 2005)
D. Apa makna Ali mempresentasikan hasil kelompoknya dengan
intonasi yang keras dan monoton?
Jawab :
maknanya adalah ali belum menerapkan cara presentasi yang
efektif dan efisien (Santoso E, Mardius M, dkk. 2005)
E. Apa makna Ali mempresentasikan dengan bahasa yang tidak formal,
tanpa menghadap kepada audiens dan posisi tangan masuk ke dalam
saku celana?
Jawab :
Karena Ali masih belum memahami bagaimana melakukan
presentasi yang baik dan komunikasi yang efektif sehingga
komunikasi dengan pendengar pun terhambat.
F. Bagaimana proses dari pleno tutorial?
Jawab :
Diskusi pleno dihadiri seluruh mahasiswa, tutor, dan idealnya 2-
3 pakar keilmuan yang releven, di dalam satu kelas besar. Setiap
kelompok harus siap memaparkan hasil tutorial kelompok. Diskusi
pleno diawali dengan paparan wakil kelompok (2kelopok, atau lebih)
yang ditentukan saat diskusi pleno. Setelah paparan dilanjutkan

20
dengan diskusi dan perlu, sesudah diskusi, pakar akan memberikan
masukan. Diskusi pleno tidak bertujuan menyeragamkan hasil
rangkuman dari tutorial, namun sebagai suatu proses refleksi dengan
meninjauapa yang telah dicapai. Di dalam tutorial masing-masing
kelompok dengan yang dicapai oleh kelompok lain. Refleksi disini
terutama untuk menelaah dimana kelemahan diri sendiri/kelompok,
dengan demikian dapat diperbaiki dengan modul PBL berikutnya.
Sebagian waktu dalam diskusi pleno dapat juga dijadwalkan
untuk kuliah pakar. Kuliah pakar hanya dijadwalkan apabila dalam
tutorial ditemukan adanya meteri-materi yang penting namun tidak
terungkap penuh atau masih kontroversi.

5. Nilai-nilai Islam dalam Etika berkomunikasi?


Jawab :
 Surat Al-Isra ayat 28
Artinya. Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh
rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah
kepada mereka ucapan yang pantas.
Nilai-nilai islam dalam berkomunikasi yang bersangkutan dari
scenario yaitu (Dan jika kamu berpaling dari mereka) artinya dari
orang orang yang telah disebutkan tadi, yaitu kaum kerabat yang
dekat dan orang orang lain sesudahnya, dalam arti kata kamu masih
belum mampu untuk memberi mereka akan hak haknya (untuk
memperoleh rahmat dari Rabb-Mu yang kamu harapkan) artinya
kamu masih mencari rezeki yang kamu harap-harapkan
kedatangannya, kemudian setelah kamu mendapatkannya akan
memberikan sebagian daripadanya kepada mereka (maka
katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas) yakni ucapan yang
lemah lembut; seumpama kamu menjadikan kepada mereka akan
memberi jika rezeki telah datang kepadamu.

21
 QS.An-Nisa:5
Terjemah Arti:
Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum
sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu)
yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka
belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada
mereka kata-kata yang baik.
Maka, nilai-nilai islam dalam komunikasi yang bersangkutan
dengan skenario yaitu janganlah menyerahkan amanah kepada
orang-orang yang belum sempurna akhlaknya. Karena didalam
skenario, Ali memiliki akhlak dan pengetahuan yang kurang baik
dalam menjalankan tugasnya sebagai modertor.
 QS. An Nisa’ ayat 86
Artinya : Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam)
penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih
baik, atau balaslah (penghormatan itu, yang sepadan) dengannya.
Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu.
Kalimat ini mengandung arti kita saling menghormati,hargai
kontribusi orang lain, tidak boleh memotong pembicaraan orang
lain. Sedangkan didalam skenario, bahwa Ali itu oranganya tidak
sabaran mendengarkan temannya berpendapat, sering memotong
pembicaraan teman, dan tidak mau menerima pendapat dari
temannya.
 QS. An-nisa ayat 63
artinya: "Mereka itu adalah orang orang yang Allah mengetahui apa
yang didalam hati mereka . karena itu berpaling lah kamu dari
mereka,dan berilah mereka pelajaran,dan katakanlah mereka
perkataan yang berbekas pada jiwa mereka
Mengandung arti bahwa kita dalam mengerjar ilmu atau dalam
proses belajar harus berkata-kata dengan sopan dan jangan sampi
menyinggung perasaan orang lain bahkan sampai membekas di hati
mereka.

22
 Dari Abu Umamah, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Aku akan
menjamin rumah di tepi surga bagi seseorang yang meninggalkan
perdebatan meskipun benar. Aku juga menjamin rumah di tengah
surga bagi seseorang yang meninggalkan kedustaan meskipun
bersifat gurau. Dan aku juga menjamin rumah di surga yang paling
tinggi bagi seseorang yang berakhlak baik.” (H.R. Abu Daud).
Jika dikaitkan dengan skenario A Ali belum memiliki akhlak yang
baik, seperti tempramental, tidak menghargai orang lain, berbicara
dengan nada yang tinggi, dsb.

2.6 Kesimpulan
Ali memiliki sifat, teknik komunikasi, dan teknik berpresentasi yang kurang
baik sehingga terjadi komunikasi yang tidak efektif.

2.7 Kerangka Konsep

ALI

SIFAT KURANG BAIK

TEKNIK TEKNIK
KOMUNIKASI PRESENTASI
TIDAK BAIK TIDAK BAIK

KOMUNIKASI
TIDAK
EFEKTIF

23
DAFTAR PUSTAKA

Adhani, Rosihan. 2014. Buku Etika dan Komunikasi. Banjar baru-Kalimantan


Selatan: PT. Grafika Wangi Kalimantan.
Bambang Sulystio. 2010. Teknik dan Etika Diskusi Ilmiah. Jurnal Teknik Diskusi
UNY
Barnawi dan Arifin. 2017. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Palembang. Panduan
untuk Mahasiswa dan Dosen.
Cangara, Hafied. 2018. Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi ketiga. Depok: PT
RajaGrafindo Persada.

Devito, Joseph.A. 2012. The Interpersonal Communication Book, 13th Edition.


NYC: Longman.

Djunaidi. 2019. Sumber Rujukan Sebagai Referensi yang Mendukung Karya Tulis
Ilmiah Bagi Pustakawan.
Fanum, Denieda. 2018. Trik Seni Bicara dan Seni Mendengar untuk Komunikasi
efektif dan memikat. Jogjakarta: Araska.
KBBI, 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Balai Pustaka.
Khuluqo,Ihsana El. 2017. Belajar dan Pembelajaran (Konsep Dasar, Metode Dan
Aplikasi Nilai-Nilai Spiritualitas Dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Nurudin,2016. Ilmu komunikasi ilmiah dan populer.Depok:PT Raja Grafindo
Persada.
Santosa, Mardius, dan Supriyono. 2005. Terampil Presentasi. Jakarta: PT
Gramedia Widiadarana Indonesia.
Wursanto, Lg. 2001. Ilmu komunikasi teori dan praktek. Yogyakarta. Kanisius
Teknik Menulis Karya Ilmiah. Palembang. Panduan untuk Mahasiswa dan
Dosen).

24

Anda mungkin juga menyukai