Anda di halaman 1dari 9

PERKANDANGAN TERNAK KAMBING SISTEM PANGGUNG

Bejo Munanto, S.Pt

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ternak kambing merupakan salah satu usaha yang cukup
menjanjikan, disamping perawatannya cukup mudah, serta kesediaan pakan
bisa didapatkan dari dedaunan maupun rerumputan yang banyak terdapat di
sekitar, kambing juga mudah untuk dibudidayakan baik untuk konsumsi
ataupun dari segi penjualannya.
Salah satu faktor penting dalam ternak kambing adalah adanya
kandang yang berfungsi untuk melindungi kambing. Banyak peternak atau
petani kambing yang belum memiliki pemahaman serta pengetahuan yang
tepat dalam membangun kandang serta bahan maupun letak kandang yang
tepat. Hal ini tentu menjadi salah satu penghambat dalam beternak kambing
karena tidak dapat mengoptimalkan hasil dari beternak kambing itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Belum memiliki pemahaman faktor-faktor dalam pembuatan kandang
kambing?
2. Perlunya mengetahui perlengkapan kandang panggung ternak kambing?
3. Belum mengetahui bentuk-bentuk kandang panggung ternak kambing?

C. Tujuan Naskah
1. Mengetahui dan memahami faktor-faktor dalam pembuatan kandang
kambing?
2. Mengetahui dan mampu membuat perlengkapan kandang kambing?
3. Mengetahui dan mengerti bentuk-bentuk kandang kambing?

II. KAJIAN PUSTAKA


A. Faktor-faktor dalam pembuatan kandang kambing
Kandang untuk kambing berfungsi sebagai tempat tinggal yang
melindungi dari pengaruh buruk iklim baik panas, hujan, angin dan suhu
atau temperatur dan juga untuk melindungi dari serangan hewan liar atau
pencurian ternak kambing. Kandang haruslah mampu memberikan tempat
yang nyaman bagi ternak dengan mempertimbangkan tiga faktor yaitu
faktor biologis, faktor teknis dan ekonomis dalam pembuatan kandang.
1. Faktor biologis
Faktor biologis ternak yang perlu di pertimbangkan adalah sensitifitas
respon ternak terhadap unsur iklim. Misal ternak yang sensitif terhadap
panas maka perlu merancang kandang agar tidak menyebabkan iklim
didalam kandang panas. Hal ini bertujuan agar ternak dapat berproduksi
secara optimal.
2. Faktor teknis
Kandang ternak perlu dibuat kuat agar dapat memberikan fungsi dengan
baik. Konstruksi, bahan dan tata letak bangunan harus di hitung
berdasarkan perhitungan arisitektur yang sesuai.
3. Faktor ekonomis
Tujuan pemeliharaan ternak kambing adalah memberikan nilai ekonomi
bagi peternak pemeliharanya. Semua faktor dalam proses pengelolaan
ternak juga harus dipertimbangkan secara ekonomi. Kandang yang
merupakan investasi tetap dan jangka panjang harus dibuat yang kuat
tetapi menggunakan bahan bangunan yang tidak terlalu mahal. Efisiensi
penggunaan bangunan dilakukan dengan mengatur tata letak, dan
merancang kapasitas bangunan dengan baik. Peralatan diperlukan
peternak sebagai wahana kegiatan budidaya ternak dan alat bantu untuk
meningkatkan produktifitas peternak yang berfungsi menurunkan biaya
tenaga kerja. Sebagai wahana kegiatan budidaya peralatan terdiri dari
tempat pakan, minum, peralatan kesehatan ternak dll. Peralatan
peningkatan produktifitas terdiri dari mesin pembuatan pakan, alat
transportasi, mesin pemanen hasil ternak dll.

B. Fungsi kandang
Fungsi kandang bisa diartikan fungsinya sama halnya dengan fungsi
rumah bagi manusia, maka dari itu kandang dirancang sehingga kandang
mampu memenuhi fungsi yang diharapkan antara lain :
1. Melindungi ternak kambing dari matahari, angin, hujan dan penyakit
2. Mampu menolong petani/peternak untuk dapat mencapai produksi
optimal dari ternaknya, dapat menjalankan usaha secara ekonomis,
menambah usia pemakaian peralatan, menurunkan biaya pemborosan
tersamar tiap unit
3. Menghemat tenaga, menunjang kesehatan, dengan pengaturan
kandang yang luwes dan efisien
4. Mampu memenuhi kebutuhan
5. Menarik dan rapi sehingga kandang tersebut menyenangkan sebagai
tempat tinggal ternak kambing.

C. Persyaratan teknis kandang


Kandang kambing memerlukan persyaratan teknis yang baik, seperti
1. Konstruksi harus diusahakan yang kuat, terutama tiang-tiangnya
meskipun menggunakan bahan bangunan sederhana
2. Atap diusahakan dari bahan atap yang ringan dan memiliki daya serap
panas yang relatif kecil. Untuk lokasi kandang di daerah panas dapat
menggunakan atap rumbia atau ilalang, sedangkan di daerah dingin
dapat menggunakan atap seng
3. Dinding harus diusahakan dari bahan bangunan seperti bambu yang
dianyam dan ventilasinya harus diperhitungkan supaya
pertukaran/sirkulasi udara berlangsung dengan baik tanpa mengganggu
kenyamanan dan kesehatan ternak.

D. Bagian-bagian kandang
Kandang ternak kambing mempunyai bagian-bagian yang sesuai dengan
tujuan dan fungsinya dalam mendukung pengelolaan, seperti :
1. Bagian kandang induk/utama
Merupakan tempat ternak kambing kereman atau digemukkan. Pada
usaha ternak penggemukan, ruang ini digunakan sebagai tempat untuk
mengadakan aktivitas istirahat, makan, reproduksi dan membuang
kotoran; sedangkan untuk ternak kambing yang bukan kereman ruang
induk/utama hanya dijadikan tempat istirahat dan tidur. Untuk kandang
induk/utama per ekor kambing membutuhkan luas kandang 1m x 1 m.
2. Bagian kandang induk dan anaknya
Merupakan kandang yang khusus untuk seekor induk yang sedang
menyusui anaknya sampai anaknya disapih. Untuk bagian kandang ini
seekor induk kambing membutuhkan luas 1,5 m x 1 m, dan untuk anak
kambing memerlukan luas 0,75 m x 1 m. Kandang induk dan anaknya
dipergunakan sampai anak kambing mencapai umur 3 bulan.
3. Bagian kandang pejantan
Merupakan kandang khusus bagi kambing jantan yang akan digunakan
sebagai pemacek. Kandang kambing jantan sebaiknya cukup luas, serta
memperoleh sinar matahari pagi dan udara segar dan bersih. Selain itu
diusahakan agar kandang kambing pemacek terpisah dari kandang
kambing lainnya, tetapi tidak terlalu jauh dengan kambing betina
dewasa. Hal ini dimaksudkan agar tidak gaduh dan terjadi perkelaian.
Dianjurkan untuk kandang kambing pemacek tidak dibuat berkelompok
dan sebaiknya disekat-sekat. Luas kandang yang diperlukan untuk per
ekor kambing jantan pemacek adalah 2 m x 1,5 m.

E. Perlengkapan Kandang
Perlengkapan kandang yang paling pokok yang berkaitan dengan
pengelolaan yang berkaitan dengan tatalaksana dapat dicapai secara efisien
antara lain :
1. Tempat pakan/palung pakan
Merupakan tempat pakan dalam kandang, dimana harus dibuat
sedemikian rupa sehingga bahan pakan hijauan yang diberikan untuk
ternak kambing tidak tercecer. Pada palung juga perlu disediakan ember
untuk air minum.
2. Gudang Pakan
Merupakan tempat untuk menyimpan sementara pakan yang belum siap
disajikan ke ternak. Hijauan pakan yang disimpan dalam gudang
sebaiknya tidak dalam ikatan, agar tidak mengalami fermentasi yang
menimbulkan panas dan akan mengurangi kualitas hijauan pakan
ternak. Hijauan pakan yang dilayukan nilainya akan lebih baik untuk
ternak kambing dibandingkan dengan yang baru dan masih lembab.
Pakan penguat hendaknya disimpan pada tempat yang terhindar dari
proses pembusukan dan serangan hama.
3. Tempat Umbaran
Merupakan kelengkapan dari sistim perkandangan kambing yang baik.
Kambing dimasukkan ke tempat umbaran pada saat kandang sedang
dibersihkan. Tempat ini juga berfungsi sebagai tempat refreshing
(penyegaran), tempat olahraga bagi ternak. Untuk ternak kambing yang
tidak digembalakan perlu bermain di tempat umbaran secara teratur,
agar kesehatannya terjaga. Kesulitan induk melahirkan adalah salah
satu contoh yang sering terjadi di tingkat petani karena ternak kambing
sedang bunting kurang olahraga/gerak.
4. Tempat kotoran/kompos
Merupakan salah satu perlengkapan yang sudah sewajarnya tersedia.
Pada kandang tipe lemprak yang digunakan sebagai kandang kambing
kereman atau yang digemukkan, sisa pakan dan kotoran akan
menumpuk jadi satu dan sangat mengganggu kesehatan ternak
kambing. Pada kandang tipe panggung kotoran tertumpuk pada kolong
lantai kandang , agar kotoran dapat jatuh ke bawah, maka lantai harus
dibuat, diatur tidak terlalu rapat, cukup bersela kurang lebih 1,5- 2 cm.

F. Letak kandang
Sesuai dengan fungsinya kandang harus menjamin ternak kambing
agar nyaman serta hidup sehat. Kandang juga harus memenuhi persyaratan
untuk tidak mengganggu lingkungan di sekitarnya, terutama masyarakat
sekitar, maka dari itu kandang kambing harus direncanakan dapat memenuhi
syarat seperti berikut :
1. Kandang dibuat di daerah yang relatif lebih tinggi dari daerah
sekitarnya, tidak lembab, lebih jauh dari kebisingan
2. Aliran/sirkulasi udara segar, terhindar dari aliran udara yang kencang
3. Sinar matahari pagi bebas masuk kandang, tetapi pada siang hari tidak
sampai masuk ke dalam kandang
4. Agak jauh dari lokasi pemukiman, serta masyarakat tidak merasa
terganggu (utamanya untuk yang sudah masuk kategori perusahaan);
tergantung kesepakatan dengan lingkungan masyarakat
5. Lokasi dianjurkan jauh dari sumber air minum yang digunakan oleh
masyarakat sekitar, sehingga kotoran kambing tidak mencemari, baik
secara langsung maupun lewat rembesan
6. Usahakan lokasi kandang jauh dari tempat keramaian seperti : jalan
raya, pasar, pabrik dan RMU agar ketenangan ternak kambing terjaga.
G. Tipe dan Model Kandang
Tipe dan model kandang untuk ternak kambing yang umum dapat
dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu :
1. Tipe Kandang Panggung
Kandang tipe panggung merupakan kandang yang konstruksi lantainya
dibuat sistim panggung. Tipe kandang ini memiliki kolong yang
bermanfaat sebagai penampung kotoran yang terkumpul di bawah
lantai.Kolong dibuat berlubang atau digali lebih rendah daripada
permukaan tanah sehingga kotoran dan air kencing tidak berceceran.
Alas kandang kambing sebaiknya terbuat dari kayu atau bambu yang
sudah diawetkan supaya tahan terhadap kelapukan. Celah lantai
panggung dibuat kurang lebih 1,50 – 2 cm, agar kotoran dapat jatuh ke
bawah, tetapi kaki kambing tidak sampai terperosok. Kandang
panggung yang terawat baik kambing akan terlihat bersih dan sehat-
sehat. Dinding kandang yang rapat sebaiknya dibuat setinggi 70 - 80 cm
(ukuran tinggi penyekat) agar ternak kambing di dalam kandang
terhindar dari angin kencang. Selanjutnya di atas ketinggian 70 - 80 cm,
dinding dibuat bercelah agar udara dapat masuk bebas dan sinar
matahari pagi dapat masuk ke dalam kandang.
Tinggi panggung dari tanah dapat dibuat minimal 50 – 70 cm. Tinggi
ruang utama dari alas sampai atap kurang lebih 2 meter. Pada kandang
dobel, palung pakan dibuat di tengah kandang, sehingga meski tinggi
panggung 2 meter, petani peternak akan lebih mudah memberikan
pakan dan minum lewat jalan di atas lantai tengah. Ukuran alas palung
pakan 25 – 40 cm, lebar bagian atas 40 – 50 cm, tinggi atau dalam
palung 30 – 40 cm.
Lubang untuk masuk kepala kambing mencapai pakan antara 20 – 25
cm. Palung pakan harus dibuat rapat, agar bahan pakan yang diberikan
tidak tercecer keluar. Kandang panggung bersekat secara individu untuk
tujuan penggemukan, biasanya yang digemukkan adalah pejantan.
Tujuan disekat-sekat dengan ukuran 50 cm x 120 cm per ekor yang
dilengkapi tempat pakan dan minum. Hal ini dimaksudkan untuk
menjamin kesehatan ternak serta membatasi domba bergerak secara
leluasa. Kebutuhan ruang (ekor/cm2) Kambing/domba berdasarkan
status fisiologis ternak dan umur (bulan) ternak.
2. Tipe kandang Lemprak
Kandang tipe lemprak merupakan kandang yang umum digunakan
untuk usaha ternak kambing kereman. Kandang lemprak tidak
dilengkapi dengan alas kayu, tetapi ternak beralaskan kotoran dan sisa-
sisa pakan hijauan. Kandang juga tidak dilengkapi dengan palung
pakan, dalam menyajikan pakan hanya diserakkan di atas lantai.
Pemberian pakan umumnya berlebihan, sehingga didapat hasil kotoran
yang banyak. Kotoran akan dibongkar setelah 3 - 6 bulan kemudian.

Selama ini peternak kambing dalam pembuatan kandang belum


sampai pada pemikiran-pemikiran di atas terutama pada ternak yang
diusahakan secara tradisional. Kendala yang ada di tingkat petani sampai
saat ini dalam pengembangan pertanian khususnya peternakan adalah :
1. Petani peternak masih berpola tradisional
2. Kurang informasi dan tidak mau mencari informasi
3. Tidak ada motivasi untuk maju
4. Kurangnya pengertian tentang perkandangan bagi keberhasilan usaha
ternak kambing
5. Belum fahan dan belum menyadari dampak kesehatan bagi peternak
dalam mengelola perkandangan yang baik
6. Kelompok tani belum berfungsi optimal;
7. Belum adanya pemupukan modal di tingkat kelompok;
8. Terjadinya krisis kepercayaan di tubuh kelompok;
9. Kebiasaan turun temurun, lamban dalam menerima perubahan.

III. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kandang panggung haruslah mampu memberikan tempat yang nyaman bagi
ternak kambing dengan mempertimbangkan tiga faktor yaitu faktor
biologis, faktor teknis dan ekonomis dalam pembuatan kandang.
B. Perlengkapan kandang panggung yang paling pokok yang berkaitan dengan
pengelolaan dan berkaitan dengan tatalaksana dapat dicapai secara efisien
antara lain : tempat pakan/palung pakan, gudang pakan, tempat umbaran,
tempat kotoran/kompos.
C. Tipe dan model kandang ternak kambing yang umum dapat dibedakan
menjadi 2 tipe, yaitu : tipe kandang panggung dan tipe kandang lemprak,
semoga kedepan semua peternak kambing khususnya di Kecamatan
Panjatan mau mengelola ternak kambingnya dengan system Kandang
Panggung

Bejo Munanto, S.Pt.


Penyuluh Pertanian Madya
Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian, Perikanan Kehutanan
Kabupaten Kulon Progo
DAFTAR PUSTAKA

Davendra, C. 1994. Produksi kambing di Daerah Tropis. Bandung : ITB

Martidjo, B.A. 1992. Memelihara Kambing Sebagai Ternak Potong dan Perah.
Yogyakarta : Kanisisus

Partodihardjo, S. 1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta : Mutiara Sumber Widya

Thedford. T.R . 1984. Penuntun Kesehatan Ternak Kambing. Bogor : Balai


Penelitian Penyakit Hewan. Dep. Pertanian

Setiadi, B. Mathius, I.W. Martawidjaya. Adjid, soedjana, T.D. 1989. Penelitian


Ternak Kambing dan Domba di Pedesaan. Jakarta : Dep. Pertanian

Anda mungkin juga menyukai