Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN RISIKO

TINJAUAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO


(Studi Kasus pada: Matrix Coffee)
Tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan
Manajemen Risiko
Pengampu: Ni Putu Ayu Darmayanti, SE., M.M.

Disusun oleh :
KELOMPOK 1

I Kadek Ary Saputra (1607522125 / 13)

I Made Ganesvara Yulmia (1607522117 / 10)

I Komang Bagus Satria Surya Brata (1607522135 / 15)

PROGRAM MANAJEMEN REGULER DENPASAR


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas

anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan dan menyajikan

hasilnya dalam bentuk makalah dengan judul “Tinjauan Penerapan Manajemen Risiko”.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan ini selain untuk menyelesaikan

tugas yang diberikan oleh dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan

mahasiswa khususnya bagi penulis.

Penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan

dorongan baik moral maupun materi dalam rangka penyelesaian tugas ini. Segala daya

dan upaya telah dikerahkan dalam menyelesaikan tugas ini. Namun penulis menyadari

bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Tidak salah pepatah berkata Untuk itulah

segala saran dan masukan yang bersifat membangun sangat pengulis harapkan untuk

kesempurnaan tugas ini.

Tidak lupa penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan yang diperbuat. Oleh

karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan,

maupun dari isi, maka penulis memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar

bahkan pembaca sangat diharapkan oleh penulis untuk dapat menyempurnakan makalah

ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama. Sebagai akhir kata, semoga tugas ini

dapat bermanfaat bagi kita semua.

Denpasar, Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Matrix Coffee ............................................................ 4
2.2 Manajemen Risiko Matrix Coffee .......................................................... 6

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan ................................................................................................. 11
3.2 Saran ....................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia yang semakin berkembang ini, sudah pastinya kita sudah sering

kali mendengar kata risiko dalam kehidupan sehari-hari. Risiko merupakan bagian

dari kehidupan kerja individual maupun organisasi. Risiko berhubungan dengan

ketidakpastian ini terjadi karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi

tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti dapat berakibat

menguntungkan atau merugikan. Oleh sebab itu risiko sangat perlu diolah karena

risiko mengandung biaya yang tidak sedikit. Risiko dapat dikurangi dan bahkan

dihilangkan melalui manajemen risiko. Peran dari manajemen risiko diharapkan

dapat mengantisipasi terjadinya risiko yang sangat berlebihan yang dapat membuat

perusahaan gulung tikar, oleh sebab itu kita perlu melalukan hal-hal yang lebih

terarah, salah satunya dengan mengukur dimensi risiko yang akan terjadi pada diri

sendiri pada khususnya dan pada perusahaan pada umumnya.

Di Bali, perusahaan yang banyak berdiri sekarang yaitu perusahaan kedai kopi.

Usaha Kedai Kopi bisa di bilang usaha yang lagi hits saat ini. Kedai kopi merupakan

hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini di Indonesia. Banyak dari

masyarakat Indonesia yang lebih memilih menikmati kopi di kedai kopi langsung.

Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat

Indonesia masa kini.. Masyarakat zaman sekarang lebih memilih untuk menikmati

kopi di kedai kopi dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting

point. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen

1
betah untuk berlangganan secara terus menerus (loyal). Konsumen pada umumnya

lebih memilih kedai kopi yang berfasilitas lengkap dan memenuhi kebutuhan yang

mereka inginkan.

Segala usaha memiliki persaingan masing-masing, sehingga hal tersebut

membuat perusahaan harus memiliki strategi untuk dapat menjadi unggul dalam

persaingan. Perusahaan harus dapat mengetahui cara untuk mempertahankan

konsumennya agar tidak berpaling kepada pesaingnya. Tentunya kedai kopi pasti

dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang dapat mendukung atau menghambat

laju perkembangan dan pertumbuhan tersebut. Sehingga penulis tertarik

menganalisis risiko yang terjadi pada kedai Kopi khususnya di Bali. Kronologis,

fakta dan data informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan konsep

manajemen risiko melatar belakangi penulis untuk menyusun analisis dengan judul

“Tinjauan Penerapan Manajemen Risiko”.

1.2 Rumusan Masalah

Agar makalah ini memiliki kepaduan informasi yang baik maka penulis

membuat rumusan masalah di dalam makalah ini sebagai berikut:

1. Risiko apa yang dapat timbul dari proses bisnis operasional Matrix Coffee?

2. Bagaimana penanganan risiko yang timbul agar tidak menimbulkan kerugian?

1.3 Tujuan

Dari masalah diatas, adapun tujuan yang diharapkan sebagai berikut:

a. Tujuan Umum

Untuk mempelajari konsep mengenai tinjauan penerapan manajemen risiko

pada Matrix Coffee.

2
b. Tujuan Khusus

Untuk mempelajari pengaruh-pengaruh konsep mengenai tinjauan penerapan

manajemen risiko pada Matrix Coffee.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang penulis harapkan dari ringkasan ini:

a. Manfaat Akademis

Sebagai refrensi Defenderjaran dalam konsep mengenai tinjauan penerapan

manajemen risiko pada Matrix Coffee.

b. Manfaat Praktis

Diharapkan dapat memahami konsep mengenai tinjauan penerapan

manajemen risiko pada Matrix Coffee.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Matrix Coffee

Matrix Coffee didirikan oleh Andy Mahendra dan Krisna Winanda. Beliau

memulai usahanya pada bulan Januari tahun 2018. Saat itu beliau membuka kedai

kopi di rumahnya yang terletak di Jalan Jaya Giri Renon. Kopi yang dijual saat itu

sudah bervariasi. Beliau sendiri yang melayani pembeli yang datang. Menurut

beliau,tujuan membuka usaha warung kopi tersebut semata-mata untuk

memperbanyak teman dan menambah pengalaman bisnis. Karena beliau

merupakan salah satu mahasiswa dari Fakultas Ekonomi Bisnis maka itu beliau

mempraktekan teori mengenai bisnis sambil menambah banyak teman .Setelah 4

bulan berjalan, akhirnya beliau memutuskan untuk pindah ke jalan jl plawa 65b

Denpasar, Bali, Indonesia dan terus mengembangkan kedai kopinya. Saat ini beliau

mempunyai 10 orang karyawan dan telah menjual kopi dari berbagai daerah di

Indonesia.

a. Visi dan Misi

1. Visi : Menjadikan Matrix Coffeee sebagai kedai kopi yang memiliki brand life

style terdepan di indonesia

2. Misi :

 Menyediakan makanan yang berkualitas

 Menyediakan Coffee yang berkualitas

 Menyediakan tempat yang nyaman untuk berkumpul dan bersantai

4
 Menempatkan pelanggan sebagai prioritas

 Memberikan pelayanan yang prima dan unggul dalam penyajian

 Memotivasi karyawan dalam bekerja.

b. Produk

Produk yang di jual sangat beraneka ragam, berikut di bawah ini daftar menu

produk yang di jual oleh matrix Coffee sebagai berikut :

c. Standar Operasional Prosedur

Matrix Coffee menggunakan sop :

a. Pre- opening (pembukaan cafe) Contoh : Pembersihan kedai kopi sebelum di buka

pada pagi hari.

5
b. Operation Hours (cafe beroperasi). Contoh: Pembersihan bagian dalam, atau luar

kedai kopi pada jam buka dengan kondisi bersih atau kotor

c. Closing (penutupan cafe). Contoh : Mengadakan briefring dan evaluasi salah

satunya membahas tentang keluhan keluhan dari pelanggan

d. Closed (cafe tutup).

2.2 Manajemen Risiko Matrix Coffee

a. Identifikasi Risiko yang Dihadapi

1) Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko kerugian yang di akibatkan oleh kegagalan

atau tidak memadainya proses internal,manusia atau sistem,atau sebagai akibat dari

kejdaian eksternal yang terjadi di Matrix Coffee. Risiko yang dihadapi yaitu

pelanggan membatalkan untuk berbelanja.

2) Risiko Rantai Pasokan

Risiko rantai pasokan adalah risiko yang dihadapi ketika adanya masalah

dengan supplier yang digunakan oleh pihak kedai kopi dalam operasi kerjanya.

Risiko yang dihadapi yaitu ketika Matrix Coffee yang bergantung pada satu- dua

supplier saja, kemungkinan mengalami keterlambatan pengiriman dari supplier

sehingga akan berpengaruh dalam penjualan.

3) Risiko Tenaga Kerja

Risiko tenaga kerja adalah risiko yang dihadapi ketika adanya kegagalan

dalam kinerja sumber daya manusia atau karyawan Matrix Coffee. Risiko yang

6
dihadapi yaitu ketika karyawan melakukan kesalahan dalam melayani pelanggan

yang menimbulkan komplain dari pelanggan

4) Risiko Teknologi

Risiko teknologi adalah risiko yang dihadapi ketika adanya suatu kegagalan

dalam sistem teknologi yang digunakan Matrix Coffee. Risiko yang dihadapi yaitu

kemungkinan teknologi yang digunakan mengalami kerusakan seperti contohnya

mesin kopi yang tiba-tiba tidak berfungsi dengan maksimal sebagai mestinya,

sehingga memperlambat jalannya penjualan.

5) Risiko Kerusakan Properti dan Bangunan

Risiko kerusakan properti dan bangunan adalah risiko yang dihadapi ketika

adanya kerusakan properti dan bangunan yang dialami Matrix Coffee. Risiko yang

dihadapi yaitu rusaknya properti di dalam matrix Coffee seperti tempat duduk dan

lain-lain akan memperlambat jalannya penjualan dan kepercayaan pelanggan akan

berkurang karna tingkat keamanan yang kurang.

6) Risiko Pesaing Bisnis

Risiko Pesaing Bisnis adalah risiko yang muncul dari ketidakpastian yang

diciptakan oleh kehadiran para pesaing dengan strategi mereka masing-masing.

Risiko yang di hadapi yaitu adanya pesaing dari Matrix Coffee yang memiliki

produk yang sama dan lebih kreatif dalam menarik perhatian para pelanggan.

b. Pengukuran Risiko yang Dihadapi

1) Risiko Operasional

Risiko operasional diukur berdasarkan dengan tingkat keseriusan yang di

akibatkan pada Matrix Coffee

7
2) Risiko Rantai Pasokan

Risiko rantai pasokan dalam hal ini dikelola dengan teknik transfer risiko

dimana Matrix Coffee memilih untuk bekerja sama dengan pihak ketiga yang

bersifat kontrak.

3) Risiko Tenaga Kerja

Risiko tenaga kerja dapat diukur dengan metode tersendiri dengan appraisal

form yang dimana manajer menilai karyawan pada kedai kopi tersebut dan

kemudian memutuskan untuk mengetahui rencana perpanjangan kontak atau putus

kontrak.

4) Risiko Teknologi

Risiko teknologi dapat diukur dengan analisis skenario. Analisis skenario

memerlukan kemampuan suatu manajer perusahaan untuk memprediksi apa yang

akan terjadi dan seberapa besarnya kerugian yang diperoleh. Dengan memeriksa

teknologi secara konsisten sebelum perusahaan beroperasi.

5) Risiko Kerusakan Properti dan Bangunan

Risiko kerusakan properti dan bangunan dapat diukur dengan analisis

skenario, dimana memerlukan kemampuan manajer perusahaan untuk memprediksi

apa yang akan terjadi dan seberapa besarnya kerugian yang diperoleh. Dengan

memeriksa properti dan bangunan secara konsisten sebelum perusahaan beroperasi.

6) Risiko Pesaing

Risiko ini dapat diukur dengan melihat akun media dari pesaing dan melihat

ulasan dari para konsumen mengenai pesaing apakah lebih baik dari Matrix Coffee.

8
c. Pengelolaan Risiko yang Dihadapi

1) Risiko Operasional

Agar kinerja karyawan bekerja dengan baik, maka Matrix Cofee harus

menjelaskan job desk serta segala jenis aspek peraturan serta larangan yang

diterapkan Matrix Coffee.

2) Risiko Rantai Pasokan

Untuk menyikapi risiko ini manajemen Matrix Coffee telah membuat kontrak

kerjasama dengan para pemasok dan supplier untuk dapat menyuplai segala

kebutuhan kedai kopi selama periode kontrak, meminimalisir hal-hal yang dapat

mengganggu operasional.

3) Risiko Tenaga Kerja

Untuk mengatasi hal ini manajemen membekali karyawan job desk yang

dilakukan secara tepat sehingga meminimalkan complain yang terjadi.

4) Risiko Teknologi

Untuk mengatasi hal ini maka manajemen Matrix Coffee mencari orang yang

mempunyai keahlian khusus terhadap teknologi-teknologi yang ada dalam matrix

Coffee dan memeriksakan secara berkala yang konsisten.

5) Risiko Kerusakan Properti dan Bangunan

Risiko kerusakan properti dan bangunan dikelola dengan teknik transfer

risiko dimana Matrix memilih untuk bekerja sama dengan pihak ketiga yang

bersifat kontrak yaitu asuransi.

9
6) Risiko Pesaing

Untuk mengatasi hal ini maka Matrix Coffee harus berinovasi serta lebih

kreatif dalam menarik pelanggan dan membuat hal-hal yang menjadi pembeda dari

semua pesaingnya.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan yang telah diuraikan didepan mengenai “Tinjauan Penerapan

Manajemen Risiko” dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Risiko yang dapat timbul dari proses bisnis Matrix Coffee yaitu risiko operasional,

risiko rantai pasokan, risiko tenaga kerja, risiko teknologi, risiko kerusakan properti

dan bangunan dan risiko pesaing. Dan tetunya perlu dilakukan pengukuran sesuai

dengan risiko tersebut dan melakukan penangan yang tepat.

3.2 Saran

Pada kesempatan ini dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Diharapkan menjadi bahan pembelajaran kedepan dalam konsep tinjauan

penerapan manajemen risiko pada Matrix Coffee.

2. Diharapkan melakukan pembelajaran lebih lanjut dalam konsep tinjauan penerapan

manajemen risiko pada Matrix Coffee

11
DAFTAR PUSTAKA

Mamduh, M. Hanafi, 2016, Manajemen Risiko Edisi (Edisi Ketiga), Yogyakarta:


UPP STIM YKPN

12
LAMPIRAN

Keadaan di dalam ruangan Matrix Cofee.

13
Ketika melakukan wawancara kepada pemilik Matrix Coffee

14
Logo Matrix Coffee

15
Salah satu Coffee yang ada di Matrix Coffee

16
Salah satu Coffee yang ada di Matrix Coffee

17
Situasi keadaan di luar Matrix Coffee

18

Anda mungkin juga menyukai