Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RINGKASAN ANALISIS NARKOTIKA & PSIKOTROPIKA

Nama:

a. Vika Nurjinan
b. Fahima Mutiara Salsabila
c. Hilda Andini
d. Khusnul Khotimah
e. Sita Fadhilla
f. Aprilia Indah
g. AnifaVirmanita
h. Aris Wahyu Ridha
i. Dina Dwi Permatasari
j. Aisyah Nur aini
k. Suci Aprilia
l. Widya Kasuma

IDENTIFICATION AND ANALYSIS OF CANNABIS AND CANNABIS PRODUCT

1. Metode
- GC-FID (Gas Chromatography-Flame Ionization Detection)
- GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry)
2. Prinsip analisis
Prinsip gas kromatografi yaitu pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan
migrasi komponen-komponen penyusunnya.
- Derivatisasi (sililasi)
Derivatisasi yaitu proses kimiawi untuk mengubah suatu senyawa lain yang
mempunyai sifat-sifat yang sesuai untuk dilakukan analisis menggunakan
kromatografi gas. Alasan dilakukan derivatisasi yaitu untuk meningkatkan
volatilitas dan stabilitas sampel, meningkatkan batas deteksi dan bentuk
kromatogram. Derivatisasi dapat dilakukan salah satunya menggunakan reaksi
sililasi. Sililasi yaitu merupakan reaksi penggantian atom hidrogen aktif oleh
gugus trimetilsilil.
Pada analisis kanabis ini, derivatisasi dilakukan dengan cara 1,5 mL aliquot
dihilangkan etanolnya dengan menggunakan uap nitrogen, residu ditambahkan 1,5
mL kloroform, ditambahkan 100 μL MSTFA lalu dipanaskan selama 30 menit
pada suhu 70oC, hasil larutan langsung dianalisis dengan menggunakan GC.
- Tanpa derivatisasi
Sampel pengujian kanabis yang dipreparasi tanpa derivatisasi yaitu dilakukan
dengan cara 500 μL larutan sampel dimasukkan kedalam vial GC, dipanaskan
pada suhu 150oC selama 12 menit, residu dilarutkan dalam 1,5 mL etanol, lalu
sampel diukur dengan menggunakan GC.
3. Metodologi
- Ekstraksi
Sampel (200 mg herbal kanabis kering/ 100 mg resin kanabis/ 50 mg kanabis oil)
diekstrak menggunakan 20 larutan standar internal (ISTD) selama 15 menit
menggunakan bath ultrasonic.
- Dekarboksilasi
500 μL larutan sampel dimasukkan kedalam vial GC, dipanaskan pada suhu
150oC selama 12 menit, residu dilarutkan dalam 1,5 mL etanol, lalu sampel diukur
dengan menggunakan GC.
- Sililasi
Jika THCA harus dianalisis secara terpisah, yaitu tanpa dekarboksilasi, 1,5 ml
alikuot dari ekstrak (non-dekarboksilasi termal) harus diderivatisasi sebelum
analisis GC.
Agen Derivatisasi yang sering digunakan adalah:
MSTFA: N-methyl-N-trimethylsilyltrifluoroacetamide BSTFA / TMCS: N, O-bis
(trimethylsilyl) trifluoroacetamide / Trimethylchloro-silane (1%).
Pelarut yang dapat disilisasi seperti etanol harus dihilangkan, biasanya dengan
aliran nitrogen yang lembut. Residunya diambil dalam 1,5 ml kloroform. 100 μl
MSTFA ditambahkan dan dipanaskan selama 30 menit pada 70 ° C. Larutan yang
dihasilkan dapat dianalisis secara langsung.
4. Analisis data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi, yaitu
menghitung linieritas dari deret standar yang dibuat lalu dihitung kadar sampel
menggunakan persamaan yang diperoleh.

Analisis menggunakan GC (Gas Chromatography)


Menggunakan cara analisis derivatisasi dan tanpa derivatisasi (silisasi).
Jika THC dan THCA tanpa derivatisasi maka GC akan mendekarboksilasi
menghasilkan total THC dari sampel ganja, THC yang dihasilkan dirubah menjadi
THCA. Total THC yang diperoleh merupakan perwakilan dari kanabis yang dianalis.
Namun, jika kandungan THC dan THCA harus dilaporkan maka sampel perlu
diderivatisasi terlebih dahulu.
Optimasi alat GC yang digunakan:
1. Panjang kolom = 15m x 0,25 mm x 0,25m
2. Fasa gerak = 5% diphenyl-95% dimethylpolysiloxane
3. Gas pembawa = hidrogen
4. Laju alir = 1,1 ml/menit
5. Injector = split/splitless
6. Suhu = 280 ° C
7. Rasio split = 20 :1
8. Oven: 2 menit pada 200 ° C, 10 ° C / menit 200-240 ° C, 2 menit pada 240 ° C.
9. Detektor: FID 300 ° C, H2 35 ml / mnt
10. Udara 350 ml / mnt
11. Standar internal: Tribenzylamine (TBA) dalam etanol (0,5mg / ml)
12. Injeksi: 1,5 μl, Urutan Pemecahan Terpisah: CBD, THC, CBN

Anda mungkin juga menyukai