TEKNIK LABORATORIUM
PEMISAHAN SEDERHANA
Disusun oleh :
Nourma Amalia Adaninggar 18231086
Risha Nanda Devky Octavia 18231090
Ami Purwantiningsih 18231094
Nia Juliana 18231098
Leyla Ayu Rindiani 18231102
Dewi Kharismawati 18231106
Galih Noviar Pratama 18231109
Dosen Pembimbing :
Bayu Wiyantoko, M.Sc
1
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga laporan praktikum yang berjudul “Pemisahan
Sederhana” ini dapat penulis selesaikan. Shalawat serta salam senantiasa dilimpah curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW.
Laporan praktikum ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan praktikum ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan praktikum ini.
Selaku penyusun, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah bahasa indonesia ini. Akhir kata kami berharap semoga laporan praktikum teknik
laboratorium yang berjudul pemisahan sederhana ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
2
Page
2
DAFTAR ISI
Daftar Isi.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
Page
3
BAB I
PENDAHULUAN
Proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih
murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di
alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam
keadaan tercampur dengan senyawa lain. Beberapa keperluan seperti sintesis senyawa
kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses
produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu
dilakukan.
Proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa. Proses
pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis atau
kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada kondisi yang
dihadapi. Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode.
Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa komponen penyusun campuran.
Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk
mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.
1.2 Tujuan
a. Mahasiswa dapat melaksanakan pemisahan sederhana sesuai dengan standar
keselamatan kerja
b. Mahasiswa dapat mengenal MSDS bahan kimia dan dapat melaksanakan analisis
manajemen resiko
c. Mahasiswa dapat melaksanakan pemisahan sederhana
4
Page
4
BAB II
DASAR TEORI
Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebihyang saling bercampur
serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yangtelah tercemar atau tercampur. Campuran
adalah setiap contoh materi yang tidak murni, yaitu bukan sebuah unsur atau sebuah senyawa.
Susunan suatu campuran tidak sama dengan sebuah zat, dapat bervariasi, campuran dapat berupa
homogendan heterogen (Ralph H Ptrucci,1996)
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Unsur adalah zat kimia
yang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih kecil.Sedangkan senyawa adalah zat kimia murni
yang terdiri dari dua atau beberapa unsur yang dapat dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur
pembentuknya denganreaksi kimia tersebut. Contohnya dihidrogen monoksida (air,H2O) adalah
sebuah senyawa yang terdiri dari dua atom hidrogen untuk setiap atom oksigen. Contoh-contoh dari
larutan dan unsur adalah larutan yang umum dijumpai adalah padatanyang dilarutkan dalam cairan
seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Contoh unsur adalah hidrogen, dilambangkan dengan
(H), termasuk kedalam kategori gas. Campuran merupakan suatu materi yang dibuat dari
penggabungan dua zat berlainan atau lebih menjadi satu zat fisik. Tiap zat dalam campuran ini tetap
mempertahankan sifat-sifat aslinya. Sifat-sifat asli campuran:
Campuran terbagi menjadi dua (2) bagian, yaitu campuran homogen dancampuran heterogen.
Campuran homogen (larutan) adalah campuran unsur-unsur dan atau senyawayang mempunyai
susunan seragam dalam contoh itu tetapi berbeda susunan daricontoh lain, selain itu juga merupakan
penggabungan zat tunggal atau lebih yangsemua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk
satu fase. Satu fase adalah zat dan sifat komposisinya sama antara satu bagian dengan bagianlain
didekatnya dan juga campuran dapat dikatakan campuran homogen jikaantara komponennya tidak
terdapat bidang batas sehingga tidak terbedakan lagi walaupun menggunakan mikroskop ultra, selain
itu campuran homogen mempunyai komposisi yang sama pada setiap bagiannya dan juga memiliki
sifat-sifat yang sama diseluruh cairan. Campuran heterogen adalah campuran yangkomponen-
komponennya dapat memisahkan diri secara fisik karena perbedaansifatnya dan penggabungan yang
tidak merata antara dua zat tunggal atau lebihsehingga perbandingan komponen yang satu dengan
yang lainnyatidak samadiberbagai bejana. Campuran dapat dikatakan campuran heterogen jikaantara
komponennya masihterdapat bidang batas dan sering kali dapat dibedakantanpa menggunakan
mikroskop, hanya dengan mata telanjang, serta campuranmemiliki dua fase, sehingga sifat-sifatnya
tidak seragam (Ralph H.Petrucci,1987)
Campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika atau kimia.Pemisahan secara fisika tidak
5
mengubah zat selama pemisahan, sedangkan secarakimia, satu komponen atau lebih direaksikan
Page
dengan zat lain sehingga dapatdipisahkan.Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada
5
jenis, wujud,dan sifat komponen yang terkandung didalamnya. Jika komponen berwujud padatdan
cair , misalnya pasir dan air, dapat dipisahkan dengan saringan. Saringan bermacam-macam, mulai
dari yang porinya besar sampai yang sangat halus, contohnya kertas saring dan selaput semi
permiabel. Kertas dari pelarut. Selaput semi permiabel dipakai untuk memisahkan suatu koloid dari
pelarutnya (Syukri S,1999)
Dekantasi adalah proses mengenapkan semua endapan kemudian menuang hati-hati cairan di atas
endapan sehingga endapan tetap tinggal dalam wadah semula. Dekantasi dapat dilakukan untuk
memisahkan campuran zat cair dan zat padat atau zat cair dengan zat cair yang tidak saling campur
(suspensi). Metode ini lebih cepat dibanding filtrasi tetapi hasilnya kurang efektif. Cara ini lebih efektif
kalau partikel padatnya besar-besar. (A. Hadyana Pudjaatmaka, 1999: 166)
b. Filtrasi
c. Rekristalisasi
Rekristalisasi adalah satu dari metode yang ampuh untuk pemurnian zat padat didasarkan atas
perbedaan antara kelarutan zat yang diinginkan dan kotorannya. Dalam rekristalisasi sebuah larutan
mulai mengendapkan sebuah senyawa bila larutan tersebut mencapai titik jenuh terhadap senyawa
tersebut. Cara ini bergantung pada kelarutan zat dalam pelarut tertentu dikala suhu diperbesar.
Karena konsentrasi total impuritif biasanya lebih kecil dari konsentrasi zat yang dimurnikan, bila dingin
maka konsentrasi impuritif yang rendah tetapi dalam larutan sementara produk yang berkonsentrasi
tinggi akan mengendap. (David W. Oxtoby, dkk, 2001: 344)
d. Evaporasi
Evaporasi adalah proses pengentalan larutan dengan cara mendidihkan atau menguapkan pelarut. Di
dalam pengolahan hasil pertanian proses evaporasi bertujuan untuk, meningkatkan larutan sebelum
proses lebih lanjut, memperkecil volume larutan, menurunkan aktivitas air aw. Selama proses
evaporasi dapat terjadi perubahan-perubahan pada bahan, baik yang menguntungkan maupun yang
merugikan. Perubahan-perubahan yang terjadi antara lain perubahan viskositas, kehilangan aroma,
kerusakan komponen gizi, terjadinya pencokelatan (Praptiningsih 1999).
e. Sentrifugasi
Sentrifugasi adalah pemisahan dengan menggunakan gaya putaran atau gaya sentrifugal. Partikel
dipisahkan dari liquid dengan adanya gaya sentrifugal pada berbagai variasi ukuran dan densitas
campuran larutan. Gaya sentrifugal adalah gaya yang terjadi akibat adanya putaran, arah gayanya
adalah dari titik awal pusat putaran keluar menuju jari – jari luar. Pemisahan menggunakan gaya ini
6
pada penerapannya biasanya dikenakan pada pemisahan menggunakan gaya ini dilakukan apabila
Page
6
perbedaan densitas antara kedua fasa tidak terlalu besar, bisa dalam bentuk campuran suspensi,
sehingga pemisahan dengan gravitasi sukar dilakukan.
7
Page
7
BAB III
METODOLOGI
Bahan:
1. Kapur Sirih (CaCO3) 7. Kertas Saring
2. Kanfer Berwarna 8. Es Batu
3. Asam Benzoat 9. Garam Dapur
4. Larutan NaCl Jenuh 10. Karbon Aktif
5. Lempung 11. Tisu
6. Akuades
8
Page
8
1.2 Prosedur Kerja
Dekantasi dan filtrasi
3 Spatula
Endapan
Sublimasi
1 buah kanfer
Diletakkan cawan porselin yang berisi es batu dan garam dapur diatas gelas piala
Kristal Kanfer
3 Spatula Asam Benzoat
9
Dimasukkan kedalam gelas piala 100 mL
Sentifugasi
1 Spatula CaCO3
10
Page
10
Dimasukkan dalam tabung sentrifuse
Dituangkan supernatan
Endapan Kering
Evaporasi
BAB IVNaCl
Kristal
12
Page
12
Rekristalisasi
Sentifugasi
Evaporasi
13
Page
13
1.2 Analisis Data
Dekantasi dan Filtrasi
Filtrasi
Dekantasi
Sublimasi
14
Rekristalisasi
Sentrifugasi
Supernatan yang dihasilkan dari
larutan kapur yang telah melalui proses
sentrifugasi(gaya pusingan) didalam tabung
sentrifuse. Supernatan ini dibuang dan tidak
dipakai pada proses penyaringan larutan
karena ini merupakan pengotor yang dapat
menghambat proses penyaringan.
16
Page
16
1.3 Pembahasan
Percobaan kali ini berjudul Pemisahan Sederhana. Tujuan dari percobaan ini adalah
agar mahasiswa dapat melaksanakan pemisahan sederhana dan mengenal MSDS bahan
kimia yang digunakan serta dapat melaksanakan analisis manajemen resiko.
Pemisahan sederhana merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memisahkan atau
memurnikan suatu senyawa atau kelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia
yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri.
Metode pemisahan ini bertujuan untuk mendapatkan zat murni dari suatu campuran dan
untuk mengetahui keberadaan zat suatu sampel.
Pemisahan sederhana dapat dilakukan dengan beberapa metode. Pemilihan metode
pemisahan bergantung pada tujuan analisis , tujuan komponen yang akan dipisahkan,
keberagaman komponen dalam campuran, ketersediaan alat dan bahan, efisiensi, dan
lain-lain. Setiap metode memiliki tujuan, peinsip kerja dan fungsi perlakuan masing-
masing.
Dekantasi merupakan pemisahan sederhana yang didasarkan pada perbedaan massa
jenis. Tujuan dari dekantasi yaitu untuk memisahkan larutan dengan endapan. Dekantasi
dilakukan dengan menambah 100 ml air pada 3 spatula lempung sehingga diperoleh
larutan berwarna coklat atau keruh. Setelah didiamkn beberapa menit terbentuk dua
lapisan yaitu suernatan dan endapan. Supernatan dan endapan dipisahkan dengan cara
menuangkan supernatan ke wadah lain sehingga terbentuk endapan basah dan larutan
yang masihh ada komponen-komponen yang tertinggal. Prinsip kerja dekantasi yaitu
dilakukan karena perbedaan partikel, massa dan wujudnya yang cukup besar. Metode
dekantasi membuat kita lebih cepat dalam memisahkan campuran antara air dan
endapan.
Filtrasi merupakan metode pemisahan komponen campuran didadasarkan pada
perbedaan ukuran komponen yang akan dipisahkan yang dapat melewati suatu filter.
Filtrasi dilakukan dengan cara menyaring larutan yang dihasilkan dari proses dekantasi.
Penyaringan dilakukan dengan erlenmeyer dan corong gelas yang sudah dipasangi kertas
saring. Hasil yang diperoleh dari filtrasi berupa endapan. Prinsip kerja filtrasi adalah
pemisahan melalui medium berpori, yang dalam percobaan ini digunakan kertas saring.
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat
tanpa fase cair sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. Bahan yang
digunakan dalam metode ini adalah bahan yang mudah menyublim seperti kamfer dan
iod. Sublimasi dilakukan untuk pemanasan suatu campuran. Sumbimasi dapat dilakukan
dengan cara menghaluskan kamfer berwarna dan memanaskannya. Cawan porselin yang
berisi es batu dan garam diletakkan diatas gelas beker . tujuan dari pemberian garam
pada es batu adalah untuk mengawetkan es batu agar tidak mudah mencair. Uap yang
dihasilkan dari pemanaskan kamfer akan menempel pada bagian bawah cawan porselin
dan membentuk kristal. Prinsip kerja sublimasi didasarkan pada campuran zat yang salah
satu zatnya dapat menyublim.
Pemisahan kamfer dapat dilakukan dengan cara sublimasi karena kamfer merupakan
17
bahan yang mudah menguap. Kamfer yang dipanaskan akan berubah wujud dari padat
Page
menjadi cair. Disitulah proses penguapan terjadi. Kamfer yang mencair bukanlah kamfer
17
bersih. Kamfer yang dipanaskan akan menguap dan kotoran akan tertinggal dalam
wadah. Uap akan ditangkap oleh cawan porselin yang berisi es batu dan garam sehingga
terbentuk kristal pada bagian bawah cawan porselin. Hal itu terjadi karena uap kapur
barus yang menemui daerah dingin akan mengkristal.
Rekristalisasi adalah pemisahan yang didasarkan pada perbedaan titik lebur
komponen yang dipisahkan. Pemisahan ini digunakan untuk memurnikan suatu kristal
atau padatan dengan melarutkan kembali dalam pelarut yang sesuai kemudian
didinginkan dalam temperatur tertentu sehingga akan terjadi proses pertumbuhan kristal
murni sehingga pengotor yang berada pada kisi kristal dapat dipisahkan. Metode
rekristalisasi dapat dilakukan untuk membuat kristal asam benzoat. Kristal asam benzoat
murni dapat terbentuk setelah didinginkan karena terjadi karena terjadi menurunan
kelarutan zat dalm larutan asam benzoat. Kristal dapat terbentuk karena pelarut tidak
mampu lagi melarutkan seluruh zat yang ada pada kondisi dingin, sehingga sebagian zat
dilepas dan menjadi kristal kembali. Metode rekristalisasi dilakukan dengan cara
menambahkan 100 ml air hangat pada 3 spatula asam benzoat sehingga dihasilkan
larutan asam benzoat. Asam benzoat tadi ditambahkan dengan 1 spatula karbon aktif
sehingga dihasilkan larutan berwarna hitam. Tujuan ditambahkannya karbon aktif adalah
untuk mengikat pengotor yang ada dalam larutan. Larutan hitam kemudian disaring
hingga diperoleh larutan bening. Larutan bening kemudian didinginkan dalam bejana es
sehingga terbentuk kristal yang kemudian disaring dan dan dikeringkan. Perlakuan ini
menghasilkan kristal garam yang lebih kecil karena pengotor berupa partikel padat
terlepas ketika proses penguapan. Prinsip kerja rekristalisasi adalah senyawa padat akan
mudah terlarut dalam pelarut yang suhunya lebih tinggi. Jika suatu larutan dijenuhkan
kemudian didinginkan, senyawa terlarut akan berkurang kelarutannya dan mulai
mengendap membentuk kristal.
Sentrifugasi merupakan suatu metode yang digunakan dalam pencapaian sedimentasi
dimana partikel-partikel yang ada dalam suatu bahan yang dipisahkan dari fluida oleh
gaya sentrifugasi yang dikenakan pada partikel. Tujuan metode sentrifugasi yaitu
mengendapkan komponen berupa padatan dari sistem campuran. Metode sentrifugasi
dilakukan dengan memasukkan tabung sentrifuse berisi air kapur kedalam sentrifuse
dengan keadaan saling berhadapan supaya seimbang dan diatur kecepatan pada 6000
rpm selama 2 menit. Tujuan dimasukkan tabung sentrifuse ke dalam sentrifuse adalah
agar diperoleh endapan yang lebih sempurna. Hasil yang diperoleh yaitu supernatan dan
endapan. Kita perlu memisahkan antara supernatan dengan endapan, lalu memasukkan
endapan kedalam oven untuk mendapatkan endapan kering. Contoh lain dapat kita
temui di pabrik tebu. Pemisahan kristal gula menjadi molases atau kristal gula yang
berwarna coklat dan kristal gula yang berukuran kecil, pabrik menggunakan metode
sentrifugasi. Prinsip kerja yang digunakan dalam metode sentrifugasi yaitu objek diputar
secara horizontal pada jarak radial dan titik yang dikenakan gaya sentrifugal.
Evaporasi merupakan proses pemisahan yang dilakukan dengan menguapkan
komponen pelarut pada titik didihnya. Evaporasi bertujuan untuk memekatkan larutan
yang terdiri dari zat terlarut yang tidak mudah menguap dan pelarut yang mudah
18
menguap. Metode evaporasi dapat dilakukan untuk membuat kristal NaCl. Evaporasi
Page
dilakukan dengan memanaskan larutan NaCl jenuh sehingga zat pelarut yaitu air
18
menguap dan meninggalkan zat terlarut yaitu NaCl yang ketika didinginkan akan
mengkristal. Hal ini terjadi karena pada penguapan zat terlarut mempunyai titik didih
yang lebih tinggi dari pelarutnya. Prinsip kerja evaporasi yaitu dilakukan penguapan
dengan pemanasan menggunakan spiritus, kaki tiga dan kasa sampai terbentuk kristal.
Contoh penerapan metode evaporasi yaitu pada pembuatan garam dilaut.
19
Page
19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
1. Praktikan harus menggunakan APD yang lengkap terutama jas lab, sarung tangan dan masker
saat melakukan pemisahan sederhana.
2. Bahan yang dipakai memiliki MSDS yang berbeda-beda, sehingga praktikan harus
memperhatikan MSDS bahan yang digunakan.
3. Pemisahan sederhana merupakan suatu cara memisahkan atau memurnikan suatu senyawa
yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan. Pemisahan sederhana dapat dilakukan
dengan metode dekantasi, filtrasi, sublimasi, rekristalisasi, sentrifugasi, dan evaporasi.
1.2 Saran
Praktikum pemisahan sederhana harus dilakukan dengan hati-hati, sehingga sampel
yang dipisahkan dapat terpisah dengan maksimal, serta
DAFTAR PUSTAKA
20
Page
20
Oxtoby, David W., dkk. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern Jilid 1 Edisi 4. Jakarta: Erlangga.
Praptiningsih, Yulia. 1999. Buku Ajar Teknologi Pengolahan. FTP UNEJ: Jember.
Pudjaatmaka, A. Hadyana. 1999. Kamus Kimia. Jakarta: Balai Pustaka.
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar. Jakarta. Erlangga
LAMPIRAN
21
Page
21
Sentifuse
Tabung Sentrifuse
Pipet Tetes
Gelas beaker
22
Page
22
Corong Gelas
Gelas Ukur
Corong Buchner
23
Page
23
Erlenmeyer 250 mL
Cawan Porselin
Spatula 24
Page
24
Batang Pengaduk
Penganas
Spiritus
25
Kapur Sirih (CaCO3)
Kanfer Berwarna
Asam Benzoat
26
Lempung
Akuades
Kertas Saring
Garam Dapur
Es Batu
27
Page
27
Karbon Aktif
Tisu
28
Page
28