Anda di halaman 1dari 11

I.

Latar Belakang Masalah


Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi
sepanjang hayat, tanpa pendidikan mustahil manusia dapat hidup dan berkembang sejalan
dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan mereka,
karena pendidikanlah orang menjadi maju. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi orang
mampu mengolah alam yang dikaruniakan Alloh SWT kepada manusia. Adpun pendidikan yang
dibutuhkan bagi manusia bukan hanya pendidikan umum tetapi juga pendidikan agama terutama
agama islam. Karena Pendidikan Agama Islam merupakan pilar yang paling penting dalam
membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Alloh SWT, sehat jasmani dan rohani,
berbakti kepada orang tua dan pada giliranya dapat mewujudkan cita-citanya yaitu menjadi
manusia yang berkualitas dan kreatifitas berguna bagi bangsa dan negara juga agama.
Apapun pengertian pendidikan agama islam itu sendiri adalah pendidikan dengan melalui
ajaran-ajaran agama islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak-anak didik,
menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama islam yang telah diyakininya secara
menyeluruh dan dipelajarinya disekolah serta menjadikan ajaran agama islam itu sebagai
pandangan atau jalan hidupnya (wai of live), dengan diberikan pula nilai-nilai agama yang
tertanam dalam hubungan manusia dengan diberikan nilai-nilai agama yang tertanam dalam
hubungan manusia dengan Alloh SWT, hubungan manusia dengan manusia lainya, dan
hubungan manusia dengan alam, demi keselamatan dan kesejahteraan hidupnya didunia dan di
akhirat, sehingga pendidikan agama islam adalah usaha menyiapkan peserta didik untuk
memiliki keyakinan dan mampu mengamalkan ajaran islam.
Ibadah shalat berjamaah memang merupakan bentuk ibadah yang syarat dan kental dengan nilai-
nilai kebersamaan. Kita tentu akan mendapatkan sebuah gambaran ketika setiap siswa terikat dan
sekaligus sadar menjalankan kebiasaan ibadah ini sebagai rutinitas yang selalu mereka kerjakan,
misalnya saja setelah mereka pulang sekolah alangkah baiknya jika semua siswa langsung
melaksanakan shalat berjamaah dengan gurunya sendiri yang sekaligus menjadi Imamnya.
Dari sana pasti akan terlihat nilai dan rasa kebersamaan yang tumbuh dan muncul diantara
mereka untuk mengisi ruang rohaniahnya. Maka tidak salah jika guru harus lebih proaktif dalam segi
pembinaan dan pelaksanaannya, sehingga muncul kesadaran dari dalam diri siswa tentang hakekat dan
pentingnya pelaksanaan shalat berjamaah.
Shalat berjamaah yang dapat dipandang sebagai bentuk ibadah utama dalam Islam tentu
mempunyai keutamaan, salah satunya adalah seperti yang pernah disabdakan Rosulullah SAW
bersabda :
َ ‫ص ََلةِ أ َ َح ِد ُك ْم َو ْح َدهُ ِبخ َْم‬
‫س ٍة َو ِع ْش ِرينَ ُج ْز ًءا‬ َ ‫ض ُل ِم ْن‬ َ ‫ص ََلة ُ ْال َج َما‬
َ ‫ع ِة أ َ ْف‬ َ
Artinya :”Sholat berjama’ah itu lebih utama dari sholat sendirian (ia mendapatkan balasan)
duapuluh tujuh derajat”. (Sabiq, 1997 : 102)
Sejalan dengan bentuk ibadah praktek yaitu shalat berjamaah, maka terdapat bahan pelajaran
yang tidak hanya bersifat praktek saja, tetapi juga bernuansa kajian ibadah yang luas yaitu mata
pelajaran agama islam.
Mata pelajaran agama islam merupakan salah satu pelajaran yang ada di lingkup Sekolah Dasar.
Bahan pelajaran ini tidak bisa terlepas dari setiap peserta didik karena selain didalamnya terdapat
konsep teori, juga terdapat aspek penerapan langsung yang berhubungan dengan aktivitas dan kegiatan
siswa dalam kesehariannya.
Ditengah keberadaannya dengan mata pelajaran umum, ternyata mata pelajaran agama islam
kurang mendapatkan tempat dihati para siswa. Banyak siswa cenderung menganggap pelajaran agama
islam adalah bentuk pelajaran biasa yang mengutamakan konsep-konsep teori saja, sehingga meraka
lebih memburu nilai dari gurunya daripada menghayati dan mengamalkan kandungan nilai yang terdapat
dalam pelajaran ini. Maka sudah sewajarnya jika seorang guru agama lebih meningkatkan perannya
dalam mengkaji dan sekaligus memberikan pencerahan dengan wajah baru setiap melaksanakan
kegiatan pembelajaran dengan siswa.
Mata pelajaran agama Islam memang identik dengan hukum Islam, karena dalam pelajaran ini
mengikat dan berhubungan langsung dengan aktivitas individu sebagai seorang mukhalaf. Mata
pelajaran ini memang strategis karena didalam mata pelajaran agama islam terdapat konsep-konsep
dasar tentang hukum Islam yang esensial. Maka sudah selayaknya jika di-era pembelajaran sekarang ini
muatan-muatan yang menjadi pokok mata pelajaran ini harus benar-benar ditanamkan sekaligus
diimplementasikan dengan praktek keseharian. Esensi dari pokok materi agam islam itu diantaranya
adalah tentang ibadah, dalam hal ini termasuk didalamnya adalah pelaksanaan shalat berjamaah.
Dari berbagai uraian dan latar belakang diataslah yang menggerakkan hati penulis untuk
membuat penelitian dan menuangkannya dalam sebuah skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendidikan
Agama Islam Terhadap Motivasi Sholat Berjamaah Siswa Kelas 1 di MTs. Al-hasanah Sajira tahun
Ajaran 2013-2014”
II. Identifikasi Masalah
Setelah melihat latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat mengidentifikasikan
permasalahan yang berkaitan dengan pengaruh pendidikan agama islam terhadap motivasi sholat
berjamaah siswa kelas I MTs. Al-Hasanah Sajira Lebak Tahun Ajaran 2013-2014, adalah:
1. Faktor keluarga; bahwa orang tua kurang memberi bekal pengetahuan agama yang cukup kepada
anak-anaknya.
2. Faktor pendidikan yaitu kurangnya pengetahuan khususnya pengetahuan agama pada diri remaja
mengakibatkan keimanan kepada diri mereka sangat kurang.
3. Faktor masyarakat yaitu lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi sikap remaja, setiap
ada aktivitas agama para tokoh masyarakat kurang melibatkan remaja untuk ikut aktif dalam
kegiatan tersebut.
III. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, banyak sekali hal-hal yang harus penulis teliti,
namun karena keterbatasan waktu, tenaga serta biaya penelitian ini dibatasi dengan:
1. Apakah anak didik memiliki semangat yang tinggi untuk mengerjakan sholat berjamaah di MTs.
Al-Hasanah Sajira Lebak Tahun Ajaran 2013-214.
2. Bagaimanakah motivasi sholat berjamaah di MTs. Al-Hasanah.
3. Bagaimana pengaruh PAI terhadap motivasi sholat berjamaah pada siswa kelas I di MTs. Al-
Hasanah.

IV. Perumusan Masalah


Sebagaimana diuraikan dalam pembatasan masalah diatas penulis dapat
mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang menjadi objek penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pelaksanaan PAI di MTs. Al-Hasanah?
2. Bagaimana motivasi sholat berjamaah siswa kelas I MTs. Al-Hasanah?
3. Bagaimana pengaruh PAI terhadap motivasi sholat berjamaah siswa kelas I MTs. Al-Hasanah?

V. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


Adapun tujuan penelitian yang penulis laksanakan ini adalah:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan PAI di MTs. Al-Hasanah.
2. Untuk mengetahui motivasi sholat berjamaah siswa kelas I di MTs. Al-Hasanah.
3. Untuk mengetahui pengaruh PAI terhadap motivasi sholat berjamaah siswa kelas I di MTs. Al-
Hasanah.
Adapun penelitian ini diharapkan setelah memahaminya dan melakukan olah data dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
a) Penelitian ini berguna untuk memenuhi salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana pendidikan Islam (S.Pd.I)
pada fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam di STAI La Tansa Mashiro.
b) Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan tentang pengaruh pembelajaran Aqidah akhlak
terhadap perilaku peserta didik bagi mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya terutama bagi guru
Pendidikan Agama Islam.
c) Untuk menjadi masukan dan bahan rujukan dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan
memberikan motivasi siswa ke depan.
2. Secara Praktis
Menambah pengetahuan yang lebih matang dalam bidang pengajaran dan menambah wawasan dalam
bidang penelitian, sehingga dapat dijadikan sebagai latihan dan pengembangan teknik–teknik yang baik khususnya
dalam membuat karya tulis ilmiah, juga sebagai kontribusi nyata bagi dunia pendidikan.

VI. Kerangka Berfikir


PAI merupakan salah satu bidang studi yang mendapatkan banyak perhatian dari para
ilmuan pendidikan agama islam. PAI dapat merangsang motivasi sholat berjamaah pada siswa
kelas I MTs. Al-Hasanah. Dengan demikian dasar pemikiran tersebut diduga bahwa PAI ada
keterkaitan dengan motivasi sholat berjamaah pada siswa kelas I di MTs. Al-Hasanah Sajira.
Adapun bagan berfikir adanya keterkaitan PAI dengan motivasi sholat berjamaah pada siswa
kelas I dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan Kerangka Berfikir
Pengaruh Pendidikan Agama Islam Dengan Motivasi Sholat Berjamaah
Pada Siswa
Pengaruh
Variabel X Variabel Y
Pendidikan Agama Islam Motivasi Sholat Berjamaah Pada Siswa
a. Aspek aqidah akhlak a. Memperbaiki sikap
b. Aspek ibadah (Ritual) b. Keinginan mendapatkan pahala
c. Aspek amal c. Rasa ingin tahu
d. Aspek ikhsan d. Ingin mendapatkan pengalaman baru
e. Aspek ilmu e. Penuh semangat

VII. Rancangan Prosedur Penelitian, Terdiri Dari:


7.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs. Al–Hasanah yaitu suatu lembaga pendidikan Formal yang berada dibawah
naungan Departemen Agama yang beralamat di Jalan Alun-alun Utara Sajira No 10 Kampung Sajira babakan,
DesaSajira, Kecamatan Sajira, Lebak - Banten Kode Pos 42371.
Penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari bulan Januari 2013. secara garis besar terbagi menjadi 3
tahap. Diantaranya:
1. Tahap Persiapan: tahapan ini meliputi pengajuan judul dan pembuatan proposal.
2. Tahap Penelitian: Tahap ini adalah semua kegiatan yamg berlangsung di lapangan yakni pengambilan data.
3. Tahap Penyelesaian: Tahap ini adalah kegiatan analisis data dari penyusunan laporan. Tahap ini dilaksanakan
setelah tahap penelitian.
7.2. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta
hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif merupakan definisi, pengukuran data kuantitatif
dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk
yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang suvei untuk menentukan frekuensi dan
presentasi tanggapan mereka.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses
pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan
hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-
hubungan kuantitatif.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kuantitatif)
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimental, yang bertujuan
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pendidikan agama islam terhadap motivasi sholat
berjamaah pada siswa kelas I di MTs. Al-Hasanah.
Adapun teknik analisis yang digunakan yaitu uji statistik Korelasi Pearson Product
Moment. Menurut Ridwan & Akdon (2005) teknik analisis korelasi Pearson Product Moment
termasuk teknik statistic parametric yang menggunakan teknik statistic parametric adalah kedua
variabel penelitian menggunakan data interval atau rasio, data berdistribusi normal, jumlah data
(sampel) lebih besar dari 30. (Santoso, 2001)
7.3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis
menggunakan teknik-teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Teknik ini dilakukan dengan turun langsung ke lokasi penelitian, guna meninjau dan
mencatat serta mengontrol keadaan lokasi untuk memperoleh data yang diperlukan. Observasi
adalah : “Teknik pengumpulan data yang diambil dari perilaku subyek penelitian dan berkaitan
dengan masalah yang akan diteliti” (Winarno Surakhmad, 1990:162)

2. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
responden dalam arti laporan tentang dirinya, atau hal-hal lain yang ia ketahui. (Arikunto, 1994:
124)

Angket akan digunakan dalam penelitian ini adalah angket berstruktur yang diajukan
kepada siswa sebagai responden.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk mencari beberapa literature dan sumber data yang berkaitan
dengan masalah penelitian pada skripsi ini yaitu tentang Pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak
terhadap Perilaku peserta didik.

7.4. Populasi dan Sampel


1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”(S.Margono, 2003:135).Adapun yang


menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs. Al–Hasanah Sajira, menurut
keterangan dari pihak sekolah yaitu berjumlah 174 siswa.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini berpedoman pada pendapat yang dikemukakan oleh Amirul
Hadi bahwa sampel adalah sebagian populasi yang diambil dari kesuluruhan obyek yang diteliti
dan dianggap mewakili populasi (Amirul Hadi & Haryono, 1990:89).

Untuk menentukan jumlah sampelnya penulis berpedoman pada kaidah yang dikemukakan
oleh Arikunto “Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi.Selanjutnya jika subyeknya lebih besar dapat di
ambil 10-15 % atau 20-25 % (1993:120). Berdasarkan hal itu, maka penulis mengambil sampel
sebanyak 15% dari jumlah populasi 174 sehingga yang akan menjadi sampelnya adalah 26,1
dibulatka oleh penulis menjadi 26 orang siswa yang akan menjadi responden dalam penelitian
ini.

3. Tekhnik Sampling

Adapun sampel penelitian ini penulis tentukan dengan menggunakan teknik random
sampling yaitu: pengambilan sampel random, peneliti “mencampur” subyek-subyek didalam
populasi, sehingga semua subyek dianggap sama, (Suharsimi Arikunto, 2002:108). Dalam artian
random sampling mengambil semua individu yang ada dalam populasi, sehingga semua
dianggap sama atau diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel dalam
penelitian dan dalam pelaksanaannya pengambilan sampel tersebut penulis menentukan dahulu
kelas berapa dan apa saja yang akan dijadikan sampel.

7.5. Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau
sosial yang diamati, yang secara khusus fenomena itu disebut variabel. Instrument dalam
penelitian ini disusun berdasarkan pada kajian teoritis yang telah dipaparkan. Jumlah instrument
yang dibuat sebanyak 2 buah, sesuai dengan jumlah variabel dalam penelitian, yaitu: instrument
untuk mengukur Pembelajaran Aqidah Akhlak (variabel x) dan insrtumen untuk mengukur
Perilaku peserta didik (variabel y).

Agar instrument yang disusun bersifat sistematis, mudah dikontrol, dan dapat dikoreksi
sebelum instrument disusun terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrument seperti yang dapat dilihat
pada tabel berikut:

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Pokok No.
No Indikator Sumber APD + -
Bahasan Item

1 Pendidikan1. Metode S A 1-5 1,2,3 4,5


agama islam penerapanpendid I N 6-10 6,7,8,9 10
ikan agama islam
(variabel x)
2. Akhlak mulia S G
yang diterapkan W K 11- 11,12,13 14,15
kepada peserta 15
A E
didik
3. Selalu komitmen T
dalam bersikap
sopan santun
dalam
mempengaruhi
peserta didik
2 Motivasi 1. Menghormati S A 1-3 1,2 3
siswa sholat guru dan orang I N 4-7 4,5 6,7
berjamaah tua
S G 8-9 8,9
(variabel y)2. Menghargai
teman W K 10- 11 10,12
12 15
3. Bertutur kata A E 13,14
yang baik 13-
T
15
4. Disiplin waktu
5. Taat beribadah

Skor Jawaban a b c d e
Pernyataan Positif 5 4 3 2 1
Pernyataan Negatif 1 2 3 4 5

7.6. Teknik Analisis data


1. Mencari range ( ukuran Penyebaran ) dengan rumus :
R=(H–L)+1
Keterangan :
R = range
H = Nilai Tertinggi
L = Nilai Terendah
( Anas Sudijono,2008 : 144 )
2. Menentukan Jumlah Kelas, dengan rumus :
K = 1 + (3,3) log n
Keterangan :
K = Jumlah Sampel
3. Mencari dan mengukur tendensi sentral data kedua variabel yang melibatkan proses sebagai berikut:
a. Menganalisis data dalam bentuk rata-rata (Mean) dengan Rumus :

Keterangan :
Me = Mean
∑f Yi = jumlah dari skor-skor nilai yang ada
N = banyaknya skor itu sendiri
b. Mencari Median (Md), dengan rumus
:
Md = Nilai Median
b = Batas bawah Kelas Median
p = Panjang Kelas Median
N = Jumlah data
Fkb= frekuensi komulatif bawah
F = Jumlah seluruh frekuensi( Femmi Diwi Dian, 2009 : 2 )
c. Mencari Nilai Modus (Mo) dengan rumus :
Mo = 3Me-2Md
Keterangan :
Mo = Modus
Me = Mean
Md = Median
d. Mencari Nilai Standar Deviasi (Sd) dengan rumus :
Keterangan :
SD = Standar deviasi
(Yi- Y)2 = jumlah hasil perkalian antara frekuensi masing-masing interval dengan X
N = Number of case
2. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan, dengan cara :
Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0.5 dan kemudian skor-skor angka
kanan kelas interval ditambah 0.5
3. Mencari Z skor untuk batas kelas interval dengan rumus:

Keterangan :
Z = Z-skor
Xbar = Rata-rata (mean)
SD = Stanar Deviasi
4. Mencari luas 0-Z dari Tabel kurva normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.
5. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka 0-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi angka
baris kedua, angka baris kedua dikurangi angka baris ke tiga, dan seterusnya.
6. Menguji normalitas kedua variabel menggunakan Chi Kuadrat
a. Mencari Chi Kuadrat dengan rumus :
b. Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus :
c. Menentukan Chi Kuadrat tabel dengan taraf signifikansi 1 % dan interval kepercayaan 99 %
d. Menghitung koefisien korelasi, dengan ketentuan apabila kedua data variabel berdistribusi normal
dan berdistribusi linier maka digunakan korelasi product moment sebagai berikut:

Keterangan :
= Anka indeks korelasi “r” Product Moment
N = Jumlah Sampel
ΣXY = Jumlah hasil Perkalian antara perkalian skor X dan skor Y
ΣX = Jumlah seluruh skor X
ΣY = Jumlah seluruh skor Y
( Anas Sudijono,2008 : 206 )
e. Melakukan Penafsiran Korelasi
Dalam tahap ini hasil perhitungan korelasi selanjutnya ditafsirkan berdasarkan criteria skala korelasi
menurut M. Ali adalah:
0,00 – 0,20 = Tidak ada korelasi
0,21 – 0,40 = Korelasi rendah
0,41 – 0,60 = Korelasi sedang
0,61 – 0,80 = Korelasi tinggi
0,81 – 1,00 = Korelasi sangat tinggi
f. Menguji pengaruh
Untuk menguji adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y digunakan rumus:
T=
Setelah diperoleh rumus tersebut, maka dapat dihitung kadar pengaruhnya dengan rumus
Koefisien Korelasi:
CD = r2 x 100

VIII. Hipotesis Penelitian


Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan atau pernyataan yang diajukan
berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban
yang bersipat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. (Arikunto, 1993:120)
Berdasarkan pendapat diatas, dapat kita pahami bahwa karena sifat yang sementara, maka
terdapat dua kemungkinan terhadap hipotesis yang diajukan, yakni diterima atau
sebaliknya. Oleh sebab itu Arikunto menegaskan, bahwa Ada dua macam hipotesis, yaitu
hipotesis kerja yang disebut hipotesis alternatif, dan hipotesis nol yang disebut hipotesis statistik.
Dengan demikian dalam penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Ha :Terdapat pengaruh yang positif pendidikan agama islam terhadap motivasi sholat berjamaah pada
siswa.

Ho :Tidak terdapat pengaruh yang positif antara pendidikan agama islam terhadap motivasi sholat
berjamaah pada siswa.

Anda mungkin juga menyukai