Anda di halaman 1dari 3

Cerita kampus

Oleh :Dafrin Muksin(komunitas diskusi mahasiswa)

Tak terasa sudah setahun aku berkuliah di Universitas muhammadiyah


maluku utara dan sekarang aku sudah memasuki semester tiga berbagai macam
kegiatan telah aku lalui bersama teman-teman.manis pahitnya perkuliahan juga
aku lalui itulah kehidupan karena kehidupan adalah kejutan kadang di atas
kadang di bawah kadang senang kadang sedih.Canda bersama teman,gopi
bareng teman berdiskusi di tempat- tempat di luar kampus itu adalah hal yang
paling menyenagkan dalam perkuliahan dan hal yang paling menjengkelkan di
saat perkuliahan adalah dimana dosen yang jarang masuk trus hanya masuk
sekali terus memberikan tugas dan nilai yang kita peroleh hanya nilai B itu
adalah halyang paling ku benci di dalam perkuliahan akan tetapi saya juga
tidak mengiginkan nilai A karena nilai itu relatif yan di butuhkan adalah
kejujuran (ucap bapak mail).
Yang saya butuhkan dalam bangku perkuliahan adalan ilmu yang
kemudian harus di berikan oleh pihak dosen bukan nilai karena banyak orang
yang telah menyelesaikan S1 akan tetapi mereka tidak mampu untuk
mempertanggung jawabkan S1 mereka sehinganya mereka menjadi sarjana-
sarjana galau karena izasah sarjana atau S1 hanyalah prasarat untuk melamar
suatu pekerjaan untuk itu saya tidak mau mengejar nilai tetapi saya mau
mengejar ilmunya tapi tidak bisa kita punkiri bahwa kampus itu hanya
memberikan kita 25 % dan 75% itu di luar kampus sehingganya kita haru
banyak melakukan kegiatan- kegiatan di luar kampus karena ilmu yang kita
dapat di luar kampus itu lebih besar dari pada di dalam kampus kemudian saya
dan beberapa teman beranggapan bahwa kuliah / belajar yan lebih efektif yaitu
di luar kampus karena di luar kampus tidak ada batasan waktu asalkan ada
kesanggupan untuk mengikuti proses perkuliahan / belajar dalam hal ini adalah
berdiskusi di bandinkan dengan perkuliahan / belajar di dalam ruangan atau
kampus itu tidak efektif karena memiliki batasan waktu.
Saya dan teman - teman apa bilah sudah selesai jam perkuliahan biasanya
kami tidak langsung pulang seperti teman-teman mahasiswa yang lain yang
datang duduk terus pulang tetapi kami lebih senang setelah jam perkuliahan
selesai kami langsung merapat ke kantin bunda untuk berdiskusi atau kami
sering menyebunya dengan membahas negara satu hektar setelah sampai di
kantin bunda kami memesan kopi dan mulai membahas terkait dengan kasus –
kasus yang terjadi di internal kampus maupun kasus yang terjadi eksternal
kampus dan bayak sekali pembahasan yang kami diskusikan tiap harinya ini
yang kemudian di maksudkan dengan ilmu yang kita dapatkan di luar
kampus.kami mulai berdiskusi sampai tidak adalagi pembahasan yang perlu di
bahas akan tetapi apa bila masi ada maka kami lanjutkan pada pertemuan yang
berikutnya.

Entah apa yang terdapat dalambenak teman- teman saya sehingga mereka
lebih senang datang kekampus dengan gaya ala anak-anak band datang ke
kampus terus ada dosen masuk kemudian ngaada dosen pulang ke-rumah /
kosan itulah aktifitas dari teman-teman saya.

Saya ingin menegaskan bahwa kita sebagai seorang mahasiswa memiliki


tanggung jawab yang begitu besar yang mungkin sudah di ketahui oleh teman-
teman yang salah satunya yaitu sebagai pengontrol sosial bagaimana kita
mengontrol masalah-masalah yang terjadi dalam ruang linkup sosial.akan tetapi
banyak mahasiswa yang tidak menyadari akan hal itu sehingga mereka tidak
menggunakan funsinya sebagai mahasiswa yang sesuai dengan fungsi
mahasiswa itu sendiri. mereka lebih senang berhura-hura sehingga dalam
memfunsikan fungsi kontol sosial tidak berjalan dengan baik karena kontrol
diri sendiri tidak bisa di jalangkan dengan baik sehingga saya lebih bersepakat

dengan paulo freiere yaitu pendidikan adalah alat perlawanan karena

pendidikan dapat membebaskan kita dari penjajahan dan ketidak adilan


terutama dapat membebaskan penjajahan yang ada dalam diri kita sendiri.

Sekian.....
Jangan pernah engkau mengiginkan suatu perubahan jikalau tidak ada
kesadaran di dalam diri mu

Anda mungkin juga menyukai