PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Albinisme adalah suatu kelainan pigmentasi kulit bawaan, kelainan ini
disebabkan karena kurang atau tidak adanya pigmen melanin di dalam kulit.
Keadaan tersebut bersifat genetik atau diwariskan. Albino adalah murni penyakit
kelainan genetik, bukan penyakit infeksi dan tidak dapat ditularkan memalui
kontak fisik ataupun melalui transfusi darah.1 Sebenarnya albino adalah panyakit
perpaduan gen resesif pada orang tua dan menjadi gen dominan pada anak mareka.
Gen resesif sendiri adalah gen yang tidak muncul pada diri kita sedangkan gen
dominan adalah gen yang muncul pada diri kita dan menjadi sifat fisik dari kita.
Ketika kedua orang tua membawa gen dan tidak satu pun dari mereka memiliki
albinisme (operator), maka ada kemungkinan 25% bahwa bayi akan lahir dengan
albinisme.1 Jenis warisan disebut warisan resesif autosomal.1 Di sisi lain dua orang
dengan albinisme tidak akan secara otomatis menghasilkan seorang anak albino
biosintesis melanin yang ditandai dengan penurunan pigmentasi rambut, kulit, dan
mata secara keseluruhan.3 Ocular albinism adalah albino yang hanya kehilangan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi
2. Etiologi
2
menyandi protein sebanyak 838 asam amino.4 Protein OCA2 adalah integral
110 kDa protein melanosom dengan 12 daerah terprediksi transmembran.
Protein OCA2 penting untuk biogenesis melanosom yang normal dan untuk
memproses serta mengangkut protein melanososm seperti TYR dan TYRP1.
TYR yang selalu muncul dalam sel manusia ditahan di kompartemen
perinuklear, dimana mislokasi ini dapat kembali jika ekspesi OCA2 diulang.
Hal ini memperlihatkan bahwa OCA2 menunjukkan kelainannya dengan
mekanisme pengaturan pH asam di melanosom.4 Di Human Gene Mutaton
Database (HGMD), 72 mutasi pada OCA2 telah tercatat mengakibatkan
OCA.4
3. OCA3 (MIM203290) disebabkan oleh mutasi tirosinase-protein 1 (TYRP1,
MIM 115501, 9p23).4 TYRP1 memutar hampr 17kb DNA genom dan
tersusun atas 8 ekson yang mengkode protein sebanyak 536 asam ammino.
TYRP1 adalah enzim pada jalur biosintesis melanin yang mengkatalisis
oksidasi 5,6-dihydrocyndole-2-carboxylc acid (DHICA) monomer menjadi
melanin.4 Penelitian pada melanosit tikus menunjukkan bahwa TYRP1
berfungsi untuk menstabilkan Tyr dan mutasi pada TYRP1 menyebabkan
premautiras dan degradasi dini Tyr.4 Hingga saat ini, OCA3 diketahui hanya
menurun pada ras Afrika, meskipun demikian dewasa ini mutasi TYRP1
telah juga diidentifikasi pada keluarga pakistan dan pasien ras kaukasia.4
4. Mutasi pada pembawa gen protein tertaut membran (MATP, atau dikenal
juga dengan SLCA2, MIM 606202) menyebabkan OCA4 (MIM 606574).
MATP terdiri atas 7 ekson memutar kira-kira 40kb DNA genom yang
terdapat pada kromosom 5p13.3.4 Protein MATP dengan 530 asam amino
terdiri 12 suspek daerah transmembran dan menunjukkan rangkaian dan
struktural mirip dengan transporter sukrosa yang diperlihatkan pada barisan
sel melanosom.4 Fungsi dari MATP masih belum diketahui tetapi penelitian
pada ikan Medakan menunjukkan bahwa protein MATP memiliki peranan
penting dalam pigmentasi dan dicurigai memiliki peran sebagai transporter
membran melanosom.4 Mutasi pada MATP pertama kali ditemukan pada
pasien OCA ras turki dan telah ditemukan juga pada pasien OCA di jerman,
jepang, dan korea.4
3
Gambar 1. Jalur biosintetis melanin.4
3. Epidemiologi
4. Patofisiologi
Cacat dalam sintesis melanin telah terbukti dari tidak adanya aktivitas
enzim tyrosinase. Tyrosinase merupakan enzim yang mengandung tembaga yang
mengkatalisis oksidasi tirosin untuk dopa dan kenversi berikutnya dopa untuk
dopa-kuinon. Kloning baru-baru tyrosinase pengkodean DNA komplemeter telah
memungkinkan untuk langsung mencirikan mutasi pada gen tirosinase
4
bertanggung jawab untuk aktivitas tyrosinase yang kurang pada beberapa jenis
albinisme.2
5. Manifestasi Klinis
Seluruh tipe OCA dan okular albinisme (OA) memiliki persamaan kelainan
mata yang mirip, termasuk berbagai derajat nistagmus kongenital, hipopigmentasi
iris yang menyebabkan translusensi, pengurangan pigmen epitel retina, hipoplasi
fovea, penurunan visus pada rentang 2/60 hingga 2/400 dan kelainan media
refrakta, serta terkadang penurunan kemampuan membedakan warna. Fotofobia
mungkin menonjol. Translusensi iris dapat dilihat dengan uji lampu slit.
Karakteristik yang ditemukan adalah kesalahan penjalaran nervus optikus dimana
kelainannya terletak pada persilangan serabut saraf di kiasma optikum sehingga
menyebabkan strabismus dan penurunan lapang pandang. Kelainan penyilangan
ini dapat dilihat dari tes penglihatan mononuklear. Ketiadaan kelainan ini
menjadikan diagnosis albinisme gugur.4
Derajat hipopigmentasi kulit dan rambut berbeda tergantung tipe albinisme
yang diderita.4
1. Pada OCA1A, rambut, alis, bulu mata, dan kulit berwarna putih. Iris
berwarna biru terang sampai pink dan translusen. Pigmen tidak terbentuk
dan mungkin terdapat amelanotic nevi. Kelainan ini tidak dipengaruhi oleh
umur dan ras. Penurunan visus hingga 1/10 atau kurang dan fotofobia berat.4
2. Pada OCA1B, rambut dan kulit mungkin memiliki sedikit pigmen setelah
usia 1-3 tahun, dan iris berwarna biru mungkin dapat berubah menjadi hijau
atau coklat. Tipe yang sensitivitas terhadap suhu akan memperlihatkan
adanya dan pigmentasi bulu tangan dan kaki pada temperatur yang rendah.
Tajam penglihatannya 2/10. Fenotip ini telah dikenal sebagai albinisme
kuning.4
3. Pada OCA2, jumlah pigmen kulit sangat beragam dan bayi baru lahir selalu
memiliki rambut yang berpigmen. Tidak terlihat adanya variasi warna iris
dan mata berwarna pink seperti pada OCA1. Kemampuan melihat biasanya
lebih baik dibandingkan OCA1 dan dapat mencapai 3/10. Pada orang Afrika,
5
OCA tipe coklat menunjukkan gambaran rambut dan kulit coklat muda dan
iris abu-abu.4
4. OCA3 dikenal sebagai OCA tipe merah di Afrika dimana memiliki rambut
merah dan kuit merah kecoklatan (xanthisme). Anomali visual tidak selalu
ada yang mungkin dikarenakan oleh hipopigmentasi yang tidak terlalu
parah.4
5. Manifestasi klinis OCA4 tidak dapat dibedakan dengan OCA2.4
Gambar 2. Fundus pada pasien albinism (a) dan mata normal (b)
Gambar 3. Mata pasien OCA1A, iris berwarna pink dan translusen penuh
6. Pemeriksa penunjang
Cahaya mikroskop
Melanosit yang hadir dalam kulit dan pola rambut di semua jenis albinisme.
Reaksi dopa yang nyata berkurang atau tidak ada dalam melanosit pada kulit
dan rambut, tergantung pada jenis albinieme (tyroinase-negatif atau
tyrosinase-positif)
6
Elektron Mikroskop
Melanosomes yang hadir dalam melanosit di semua jenis albinisme, tetapi
tergantung pada jenis albinisme, ada pengurangan melanisasi dari
melanosomes, dengan melanosomes banyak yang benar-benar unmelanized
di tyrosinase-negatif albinisme. Melanosemes dalam melanosit albumin di
transfer dengan cara yang normal terhadap keratinosit.
7. Diagnosa Diferensial
7
granulomatosa dan masalah perdarahan ringan karena kekurangan butiran di
trombosit.
Sindrom Chediak-Higashi adalah kondisi langka yang termasuk peningkatan
kerentanan terhadap infeksi bakteri, hipopigmentasi, waktu perdarahan
berkepanjangan, dan neuropati perifer. Pigmen kulit, rambut, dan mata
berkurang atau sama sekali tidak ada pada CHS.
Sindrom Griscelli adalah gangguan langka dengan penurunan imunitas dan
defisit neurologis serta hipopigmentasi kulit dan rambut, dan adanya
gumpalan besar pigmen pada pangkal rambut.
Sindrom tuli sensorik dan albinisme parsial adalah disebut sebagai sindrom
albinisme-tuli atau Waardenburg sindrom.
8. Tatalaksana
A. Non Farmakolog
Dokter spesialis mata akan sangat membantu dalam kasus ini. Kacamata
yang akan menjadi lebih gelap saat terapapar cahaya terang. Nistagmus
dapat ditolong dengan lensa kontak atau operasi otot mata. Strabismus
mungkin bisa menutup salah satu mata (mata yang sehat) untuk melatih
dengan materi tulisan yang berkontras, buku teks dengan ukuran huruf
b. Kulit
dan lebih mudah terbakar sinar matahari. Demikian pula pada tipe yang
8
memiliki pertambahan pigmen seiring dengan usia. Direkomendasikan
ultraviolet dapat menembus pakaian saat dipakai jika basah. Saat ini
besar.4
9. Prognosis
BAB III
KESIMPULAN
9
mata secara keseluruhan.3 Ocular albinism adalah albino yang hanya kehilangan
pigmen pada mata sedangkan pada rambut dan kulit normal.2 Sindrom
Hermansky-Pudlak adalah kelainan albinisme langka yang disebabkan oleh mutasi
pada salah satu dari delapan gen yang berbeda. Sindrom Chediak-Higashi adalah
albinisme langka yang terkait dengan mutasi pada gen LYST.2 Manifestasi klinik
kelainan ini mencakup nistagmus dengan berbagai tingkat keparahan,
hipopigmentasi dan translusensi iris, pengurangan jumlah pigmen epitel retina,
hipoplasi fovea, penurunan visus, kerusakan media refrakta, buta warna, dan
fotofobia. Kerusakan pada jalur nervus optikus menyebabkan strabismus dan
penurunan lapang pandang. Deteksi karier dan diagnosis prenatal dimungkinkan
ketika penyakit yang menyebabkan mutasi dapat diidentifikasi dalam
keluarganya.4
10