Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN IBU MASA NIFAS NORMAL

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah ASKEB III (Nifas)


Dosen Pengampu Ibu Irma Suryani, S.ST., M.Kes

Disusun Oleh:
KELOMPOK .....

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Makalah yang berjudul “Asuhan Ibu Pada Masa Nifas Normal”dengan
baik tanpa adanya suatu halangan apapun.
Kami menyadari bahwa terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari
bimbingan, pengarahan dan dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun
materil. Dalam kesempatan ini perkenankanlah kami menghaturkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada dosen Ibu Euis Nurhayati, S.ST., M.Kes.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak
kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya
dengan segala kerendahan hati, penulis persembahkan makalah ini semoga
bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Sukabumi, Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................


DAFTAR ISI ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
B. Rumusan Masalah ................................................................................
C. Tujuan ..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengkajian Data Fisik dan Psikososial.................................................
B. Riwayat Kesehatan Ibu ........................................................................
C. Pengertian Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas ..............................................
D. Pengkajian Psikologis Ibu Nifas
E. Persiapan Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas ................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di negara maju maupun negara berkembang, perhatian utama bagi ibu
dan bayi lebih banyak tertuju pada masa kehamilan dan persalinan, sementara
keadaan yang sebenarnya justru merupakan kebalikannya, oleh karena risiko
kesakitan dan kematian ibu serta bayi lebih sering terjadi pada masa pasca
persalinan. Keadaan ini terutama disebabkan oleh konsekuensi ekonomi, di
samping ketidak tersediaan pelayanan atau rendahnya peranan fasilitas
kesehatan serta kurangnya kompetensi pelayan kesehatan dalam menyediakan
pelayanan kesehatan yang cukup berkualitas.
Rendahnya kualitas pelayanan kesehatan serta pemahaman kepada para
ibu menyebabkan rendahnya keberhasilan promosi kesehatan dan deteksi dini
serta penatalaksanaan yang adekuat terhadap masalah dan penyakit yang
timbul pada masa pasca persalinan. Oleh karena itu, pelayanan pasca
persalianan harus terselenggara pada masa nifas atau puerperium.
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta
keluar dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan
semula (sebelum hamil). Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8
minggu.
Pelayanan pada masa nifas ini berguna untuk memenuhi kebutuhan ibu
dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini pengobatan
komplikasi dan penyakit yang mungkin terjadi, serta pelayanan pemberian
ASI, cara menjarangkan kehamilan, imunisasi, dan nutrisi bagi ibu. Oleh
sebab itu penulis membuat makalah ini guna lebih memberikan pemahaman
kepada para mahasiswa kebidanan tentang asuhan kebidanan pada masa nifas
guna mengurangi angka kematian ibu dan bayinya serta meningkatkan mutu
atau kompetensi dari bidan itu sendiri.

1
Bidan berperan dalam memberikan asuhan masa nifas untuk dapat
memastikan ibu merasa nyaman dalam menjalani peran barunya dan selalu
memberi dukungan dalam proses adaptasi yang dilalui ibu. Seorang bidan
harus bersikap ramah, tanggap dan sabar dalam upaya memberikan pelayanan
yang terbaik bagi kliennya. Asuhan masa nifas normal merupakan wewenang
dan tanggungjawab bidan untuk melaksanakan kompetensi dan ketrampilan
memberikan asuhan yang sesuai dengan kebutuhan setiap individu.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah langkah-langkah pemberian asuhan masa nifas normal?
2. Bagaimanakah mengkaji data dalam pemberian asuhan ibu masa nifas
normal?

C. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Masa Nifas.
2. Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan asuhan kebidanan pada masa
nifas.

2
BAB II
ASUHAN IBU MASA NIFAS NORMAL

A. Pengkajian Data Fisik dan Psikososial


Langkah awal yang dilakukan bidan dalam memberikan asuhan masa nifas
adalah melakukan pengkajian data. Data yang dikaji meliputi data subyektif dan
data obyektif. Data subyektif digali langsung dari klien atau keluarganya,
sedangkan data obyektif diambil melalui pemeriksaan baik pemeriksaan umum,
pemeriksaan khusus maupun pemeriksaan penunjang.
1. Data Subyektif
a. Identitas istri dan suami
Berisi nama serta latar belakang pendidikan, pekerjaaan suku dan agama
serta alamat lengkap. Hal ini berguna agar saat pemberian asuhan dapat
diberikan dengan memperhatikan sosial budaya dan ekonomi.
Pencantuman alamat lengkap memudahkan dalam kunjungan rumah dan
kondisi yng mengharuskan tindak lanjut di rumah pasien.
b. Data biologis/fisiologis
Keluhan utama
 Kaji apa yang menjadi keluhan saat ini, sejak kapan dan bagaimana
pengaruhnya pada ibu. Contoh: Ibu merasa nyeri pada perineum
akibat adanya jahitan luka jalan lahir, sehingga ibu merasa sakit jika
duduk dan upaya yang dilakukan adalah duduk miring kiri atau
kanan.
 Riwayat kelahiran dan persalinan
 Kaji riwayat persalinan secara lengkap dengan menyertai durasi
setiap kala dalam persalinan serta masalah yang ditemui pada setiap
kala, dan tindakan yang dilakukan dalam mengatasi setiap masalah.
 Riwayat kehamilan persalinan dan nifas terdahulu
 Terutama apabila ibu sudah pernah hamil dan atau melahirkan
sebelumnya.
 Riwayat kesehatan yang lalu

3
 Kaji apakah ibu pernah atau sedang menderita penyakit yang
dianggap berpengaruh pada kondisi kesehatan saat ini. Misalnya
penyakit-penyakit degeneratif (jantung DM, dll), infeksi saluran
kencing.
 Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga
 Misalnya penyakit ashma dan penyakit keturunan lainnya.
 Riwayat penyakit menular dalam keluarga
 Misalnya TBC, hepatitis dan HIV/AIDS.
 Pemenuhan kebutuhan dasar
 Dikaji dengan tetap memperhatikan kondisi pasien masa nifas.
c. Kebutuhan:
 Nutrisi
 Eliminasi
 Istirahat
 Personal hygiene
 Mobilisasi
 Sexual

d. Data pengetahuan/perilaku ibu


Kaji pengetahuan ibu yang berhubungan dengan perawatan bayi,
perawatan nifas, asi ekslusif cara menyusui, KB serta hal-hal lain yang
penting diketahui ibu dalam masa nifas dan meyusui.
e. Data psikososial, ekonomi dan spiritual
 Respons ibu dan suami terhadap kelahiran bayi
 Pola hubungan ibu, suami dan keluarga
 Kehidupan spiritual dan ekonomi keluarga
 Kepercayaan dan adat istiadat
f. Data tambahan
Dapat berisi beberpa data tambahan misalnya obat-obatan yang diperoleh
selama masa nifas.

4
2. Data Obyektif
 Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan Fisik, bidan harus melakukan pemeriksaan menyeluruh
dan terutama berfokus pada masa nifas.
 Pemeriksaan Penunjang
Berupa pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya.

B. Riwayat Kesehatan Ibu


Hal yang perlu dikaji dalam riwayat kesehatan adalah :
1. Keluhan yang dirasakan ibu saat ini
2. Adakah kesulitan atau gangguan dalam pemetuhan kebutuhan sehari-hari
misalnya pola makan, buang air kecil atau buang air besar, kebutuhan
istirahat, mobilisasi.
 Riwayat tentang persalinan meliputi adakah komplikasi, laserasi atau
episiotomi.
 Obat/Suplemen yang dikonsumsi saat ini misalnya tablet besi.
 Perasaan ibu saat ini berkaitan dengan kelahiran bayi, penerimaan
terhadap peran baru sebagai orang tua termasuk suasana hati yang
dirasakan ibu sekarang, kecemasan, kekhawatiran.
 Adakah kesulitan dalam pemberian ASI dan perawatan bayi sehari-hari.
 Bagaimana rencana menyusui nanti (ASI Eksklusif atau tidak), rencana
merawat bayi dirumah (dilakukan ibu sendiri atau dibantu orang
tua/mertua).
 Bagaimana dukungan suami atau keluarga terhadap ibu.
3. Pengetahuan ibu tentang nifas.

C. Pengertian Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas


Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara mengetahui gejala atau
masalah kesehatan yang dialami oleh ibu nifas dengan mengumpulkan data
objektif dilakukan pemeriksaan terhadap pasien. Pemeriksaan fisik ibu post

5
partum sangat penting dilakukan untuk dapat mendeteksi keadaan ibu apakah
normal ataukah terdapat abnormalitas yang disebabkan oleh proses persalinan.
Dalam menghadapi klien dalam masa nifas ini,Bidan harus
mengumpulkan data untuk memastikan apakah klien dalam keadaan normal atau
tidak.
Bagian dari pengkajian data yaitu:
1. Keadaan Umum Ibu
Observasi tingkat energi dan keadaan emosi ibu

2. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah
Tekanan darah normal yaitu < 140/90 mmHg. Tekanan darah
tersebut bisa meningkat dari pra persalinan pada 1-3 hari pos
partum..Setelah persalinan sebagian besar wanita mengalami peningkatan
tekananan darah sementara waktu.Keadaan ini akan kembali normal
selama beberapa hari.Bila tekanan darah menjadi rendah menunjukkan
adanya perdarahan post partum. Sebaliknya bila tekanan darah
tinggi,merupakan petunjuk kemungkinan adanya pre-eklampsi yang bisa
timbul pada masa nifas.Namun hal ini seperti itu jarang terjadi.
b. Suhu
Suhu tubuh normal yaitu kurang dari 38C.Pada hari ke 4 setelah
persalinan suhu ibu bisa naik sedikit kemungkinan disebabkan dari
aktivitas payudara.Bila kenaikan mencapai lebih dari 38 C pada hari kedua
sampai hari-hari berikutnya, harus diwaspadai adanya infeksi atau sepsis
nifas.
c. Nadi
Nadi normal pada ibu nifas adalah 60-100. Denyut Nadi ibu akan
melambat sampai sekitar 60 x/menit yakni pada waktu habis persalinan
karena ibu dalam keadaan istiraha penuh. Ini terjadi utamanya pada
minggu pertama post partum.Pada ibu yang nervus nadinya bisa cepat,

6
kira-kira 110x/mnt.Bisa juga terjadi gejala shock karena
infeksi khususnya bila disertai peningkatan suhu tubuh.
d. Pernafasan
Pernafasan normal yaitu 20-30 x/menit.Pada umumnya respirasi
lambat atau bahkan normal.Mengapa demikian, tidak lain karena ibu
dalam keadaan pemulihan atau dalam kondisi istirahat.Bila ada respirasi
cepat pospartum (> 30 x/mnt) mungkin karena adanya ikutan dari tanda-
tanda syok.

3. Payudara
Dalam melakukan pengkajian apakah terdapat benjolan,pembesaran
kelenjar,dan bagaimanakah keadaan putting susu ibu apakah menonjol atau
tidak,apakah payudara ibu ada bernanah atau tidak

4. Uterus
a. Periksa tinggi fundus uteri apakah sesuai dengan involusi uteri
b. Apakah kontraksi uterus baik atau tidak
c. Apakah konsistensinya lunak atau keras
d. Apabila uterus awalnya berkontraksi dengan baik maka pada saat palpasi
tidak akan tampak peningkatan aliran pengeluaran lochea.Bila
sebelumnya kontraksi uterus tidak baik dan konsistensinya lunak,palpasi
akan menyebabkan kontraksi yang akan mengeluarkan bekuan darah yang
terakumulasi,aliran ini pada keadaan yang normal akan berkurang dan
uterus menjadi keras.

5. Kandung Kemih
Jika kandung kemih ibu penuh,maka bantu ibu untuk mengosongkan
kandung kemihnya dan anjurkan ibu agar tidak menahan apabila terasa
BAK.Jika ibu tidak dapat berkemih dalam 6 jam post partum,bantu ibu dengan
cara menyiramkan air hangat dan bersih ke vulva dan perineum ibu.Bila
berbagai cara telah dilakukan namun ibu tetap tidak bisa berkemih,maka

7
mungkin perlu dilakukan pemasangan kateterisasi.Setelah kandung kemih
dikosongkan,maka lakukan massase pada fundus agar uterus berkontraksi
dengan baik.

6. Genitalia
a. Periksa pengeluaran lochea,warna,bau dan jumlahnya
b. Hematom vulva (gumpalan darah)
c. Gejala yang paling jelas dan dapat diidentifikasi dengan inspeksi vagina
dan serviks dengan cermat
d. Lihat kebersihan pada genitalia ibu
e. Ibu harus selalu menjaga kebersihan pada alat genitalianya karna pada maa
nifas ini ibu sangat mudah sekali untuk terkena infeksi

7. Perineum
Pada pemeriksaan perineum sebaiknya ibu dalam posisi dengan kedua
tungkai dilebarkan.saat melakukan pemeriksaan perineum periksalah:
a. Jahitan laserasinya
Sebelum melakukan pemeriksaan jahitan laserasinya,terlebih dahulu
bersihkan pada bagian jahitan laserasi dengan kasa yang dikasih betadine
supaya jahitan terlihat tampak lebih jelas
b. Oedema atau tidak
c. Hemoroid pada anus
d. Hematoma (Pembengkakan jaringan yang isinya darah)

8. Ekstremitas Bawah
Pada pemeriksaan kaki apakah ada:Varises,oedema,Reflek patella,nyeri
tekan atau panas pada beti.Adanya tanda Homan,caranya dengan meletakkan
1 tangan pada lutut ibu dan di lakukan tekanan ringan agar lutut tetap
lurus.Bila ibu merasakan nyeri pada betis dengan tindakan tersebut,tanda
Homan (+)

8
9. Lochea
Mengalami perubuhan karena proses involusi yaitu lochea rubra,serosa dan
alba

D. Pengkajian Psikologis Pada Ibu Nifas


Pada saat masa nifas ini,wanita banyak mengalami perubahan emosional/
psikologis, sementara itu ibu harus bisa menyesuaikan dirinya menjadi seorang
ibu.Penyebab salah satu dari perubahan emosional ibu adalah karna perubahan
hormonal yang cepat dan emosi yang labil yang disebabkan oleh
ketidaknyamanan fisik ibu seperti karna jahitan atau kurang ibu kurang tidur.
Adapun factor penyebab yang paling mempengaruhi perubahan emosi dan
psikososial ibu adalah :
1. Kekecewaan emosional
2. Rasa sakit pada tahap nifas awal
3. Kecemasan ibu dalam memberikan perawatan kepada bayinya
4. Ketakutan akan penampilan dari dirinya yang tidak menarik lagi bagi suami

E. Persiapan Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas


1. Persiapan alat dan bahan
Ada beberapa hal yang perlu di persiapkan sebelum melakukan pemeriksaan
fisik ibu nifas:
a. Baki beralas, berisi:
 Tensimeter
 Stetoskop
 Termometer
 Jam tangan
 Buku catatan dan alat tulis
b. Kapas DTT dalam kom
c. Bak instrumen berisi hands scoen
d. Larutan klorin 0,5%
e. Air bersih dalam waskom

9
f. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih

2. Langkah Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Nifas


a. Pemeriksaan Psikososial Ibu
1) Menyambut ibu dan Memperkenalkan diri, serta menjelaskan tujuan
pemeriksaan
2) Menanyakan keluhan dan apa yang dirasakan ibu
3) Menanyakan keluhan-keluhan ibu atau pertanyaan yang ingin
diketahui
4) Menanyakan tentang riwayat persalinannya :
 Siapa yang menolong ibu tersebut saat persalinan
 Dimana ia melahirkan
 Apakah ada komplikasi selama kehamilan, persalinan dan sesudah
bersalin
 Jenis persalinan (spontan,vacuum,section cesarea)
 Robekan jalan lahir
5) Menanyakan tentang makan dan minum ibu
6) Menanyakan tentang istirahat ibu
7) Menanyakan tentang pemberian ASI yaitu frekuensi dan lamanya

b. Keadaan Umum Ibu


1) Observasi tingkat energi dan keadaan emosi ibu pada waktu kunjungan
2) Jelaskan kepada ibu tentang pemeriksaan yang akan di lakukan
3) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan lembut dan
sempurna kemudian keringkan dengan handuk yang bersih
4) Periksa Tanda-Tanda Vital
 Tekanan Darah
 Nadi
 Suhu
 Pernafasan
5) Melakukan pemeriksaan payudara :

10
 Ibu tidur terlentang dengan lengan kiri diatas kepala,secara
sistematis lakukan perabaan/raba payudara sampai axila bagian
kiri,perhatikan apakah ada benjolan, pembesaran kelenjar,
 Kemudian ulangi prosedur yang sama pada payudara sampai axial
bagian kanan
 Inspeksi putting susu apakah menonjol,datar,terbenam atau ada
nanah
6) Melakukan pemeriksaan abdomen
 Lihat apakah ada luka bekas operasi
 Palpasi untuk menilai Tinggi fundus uteri,kontaksi dan konsistensi
uterus
7) Melakukan pemeriksaan Kandung kemih
Pemeriksaan kandung kemih kita palpasi di suprapubis,kandung kemih
harus dikosongkang.karena kalau kandung kemih tidak dikosongkan
maka tidak ada kontraksi sehingga bisa menyebabkan terjadinya
perdarahan.

8) Melakukan pemeriksaan pada kaki


 Apakah ada varises
 Ada warna kemerahan pada betis
 Pada tulang kering kaki untuk melihat apakah ada odema
 Lakukan pemeriksaan(metode Homan) kedua kaki diluruskan,
lakukan dorongan pada telapak kaki untuk melihat adanya nyeri
betis
 Kemudian tekukkan kaki secara bergantian ke arah perut untuk
menilai adanya nyeri pada pangkal paha
9) Melakukan pemeriksaan Genetalia/perineum
 Beritahu ibu tentang prosedur pemeriksaan
 Membantu ibu mengatur posisi untuk pemeriksaan perineum
 Mengenakan sarung tangan pemeriksaan yang perineum

11
 Memeriksa perineum, pemeriksaan perineum 6 jam yaitu ibu dalam
posisi dorsal recumbent, perhatikan warna, bau lokhea, konsistensi,
hematom vulva dan kebersihan
 Lakukan vulva Hygiene, perhatikan perdarahan dan sumber darah
(menilai luka laserasi atau jahitan perineum)
10) Meletakkan sarung tangan pada tempat yang telah disediakan atau
larutan chlorine 0,5%
11) Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan
12) Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asuhan masa nifas normal merupakan wewenang dan tanggungjawab
bidan. Langkah awal yang dilakukan bidan dalam memberikan asuhan masa
nifas adalah melakukan pengkajian data. Data yang dikaji meliputi data
subyektif dan data obyektif. Data subyektif didapat langsung dari pasien,
meliputi : identitas istri dan suami, keluhan utama, riwayat kesehatan ibu,
pemenuhan kebutuhan dasar ibu nifas, data pengetahuan ibu, data psikososial,
ekonomi dan spiritual, serta data tambahan bila diperlukan. Data obyektif
didapatkan dari hasil pemeriksaan terhadap ibu nifas, meliputi pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang.

B. Saran
Saran yang dapat diberikan bahwa dengan memahami langkah-langkah
asuhan kebidanan ibu masa nifas normal, bidan dapat melaksanakan
wewenang dan tanggungjawabnya dengan baik. Sehingga memberikan rasa
aman dan nyaman kepada ibu masa nifas. Seorang bidan harus bersikap
ramah, tanggap dan sabar dalam upaya memberikan pelayanan yang baik
kepada kliennya. Memahami kebutuhan ibu masa nifas juga penting dalam
proses pemberian asuhan ibu masa nifas normal, sehingga ibu merasa
dihargai dan diperhatikan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Parawirohardjo , Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo.


Jakarta. PT binaPustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Medika.

Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.
Yogyakarta: Andi.

Widyasih, Hesty dkk.2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta, Firatmaya.

Prawirohardjo, sarwono.2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : P.T. Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardj

www.agreat.wordpress.com

14

Anda mungkin juga menyukai