Anda di halaman 1dari 99

EFEKTIFITAS PENYULUHAN METODE DEMONSTRASI DAN

VIDEO TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN


BREAST CARE PADA IBU HAMIL

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Melaksanakan Penelitian


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Keperawatan Pada
Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama

Oleh:
HELMIDA SARI
NIM. 17172049P

UNIVERSITAS ABULYATAMA FAKULTAS KEDOKTERAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019
HALAMAN ORISINALITAS

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN


SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Efektifitas Penyuluhan Metode
Demonstrasi Dan Video Terhadap Peningkatan Pengetahuan Breast Care Pada Ibu
Hamil adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Universitas
Abulyatama Aceh.

Aceh Besar, Agustus 2019

Helmida Sari
NIM 17172049P

ii
iii
iv
ABSTRAK

HELMIDA SARI. Efektifitas Penyuluhan Metode Demonstrasi Dan Video


Terhadap Peningkatan Pengetahuan Breast Care Pada Ibu Hamil. Dibimbing oleh
ISKANDAR dan SYARIFAH MASTHURA

Perawatan payudara sering disebut Breast Care bertujuan untuk memelihara


kebersihan payudara, memperbanyak atau memperlancar pengeluaran ASI.
Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas penyuluhan demontrasi dan video
terhadap peningkatan pengetahuan tentang breast care pada ibu hamil di Gampong
Beurawe Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh tahun 2019. Penelitian ini bersifat
surveianalitik dengan menggunakan desain bersifat Quasi experiment yang
dilaksanakan pada tanggal 29 s/d 30 Juni 2019 di Gampoeng Beurawe Kecamatan
Kuta Alam Banda Aceh. Populasi penelitian seluruh ibu hamil yang berjumlah 42
orang. Sampel sebanyak 20 orang dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan
data mengggunakan data primer. Analisis menggunakan independen dan dependent
t test, teknik analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh terdapat
perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan dengan metode video
(0,032) dan metode demonstrasi (0,000). Hasil uji statistik bivariat, tidak ada
perbedaan efektifitas antara metode video dan demonstrasi dalam upaya
peningkatan pengetahuan ibu hamil dengan nilai p = 0,089.Penelitian ini
menunjukkan tidak ada perbedaan efektifitas antara metode video dengan metode
demonstrasi dalam upaya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang breast care.
Diharapkan kepada kepada kepala Gampoeng agar dapat bekerjasama dengan pihak
Puskesmas khususnya bagian manajemen Puskesmas agar dapat meningkatkan
upaya penyebaran informasi promosi kesehatan ibu dan anak khususnya mengenai
pemanfaatan breast care dengan melakukan penyuluhan dengan metode
penyuluhan yang menarik seperti menggunakan media video, demonstrasi atau
media menarik lainnya..

Kata Kunci : Gerakan Hoffman, Pengetahuan Ibu, Promosi Kesehatan

v
ABSTRACK
HELMIDA SARI. The Effectivity Of The Socilaizatin Of Demonstration and Video
Method For The Knowledge Improvem Of Breast Care on Pregnat Woman.
Supervised by ISKANDAR and SYARIFAH MASTHURA.

The breast care aims to take the breast sanition and to increase the milk
production. This research aims to find out the effectivenees of demonstration and
video socialization toward the knowledge improving about the breast care on the
pregnant women in Burawe in Kuta Alam Sub-district Banda Aceh municipality.
This research in an analytical survey with Quasi Experimen design which was
conducted from June 29 to 30, 2019 in Burawe in Kuta Alam Sub-district Banda
Aceh municipality. The population of this research is 42 pregnat women. The
smples of this research are 20 pregnat women who were chose by using puposive
sampling. The data collected was the primary data. The data were analyzed by using
dependent and independent t-test and univariat and bivariate analysis. The result of
this research shows that there is difference of pregnant women’s knowledge before
and after the socialization by using video method (0.032) and by using
demonstrastion method (0.000). based on the result of the bivariate statistic test,
there is no difference of effectivenees between video and demonstration method in
the effort of improving the pregnant women knowledge about breast care healt. It
is expected to the head of village to work together with the Community Health
Center especially at the mangement division in order easily spread out the
promotion information about mother healt and children especially about the breast
care health by giving socalization using video, demonstration and other media.

Keyword : Hoffman Movement, Mother Health, Health Promotion

vi
KATA PENGANTAR

Dengan menggucapkan puji dan syukur peneliti panjatkan kahadiran Allah

SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya yang diberikan kepada peneliti dalam

menyelesaikan laporan penelitian ini dengan judul “Evektifitas Penyuluhan

Metode Demonstrasi dan Video Terhadap Peningkatan Pengetahuan Breast

Care Pada Ibu Hamil di Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam Banda

Aceh Tahun 2019 ”. Shalawat beriring salam tak lupa peneliti sampaikan kepada

baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa kita dari alam kebodohan kealam

yang penuh ilmu penggetahuan

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya peneliti sampaikan kepada bapak

Ns. Iskandar, S.Kep. M.Kep selaku Pembimbing I dan ibu Ns. Syarifah

Masthura, M.Kes selaku Pembimbing II, yang telah banyak meluangkan waktu

dan memberikan pengetahuan serta pemikiran sehingga laporan penelitian ini dapat

diselesaikan. Untuk kesempatan baik ini peneliti tidak lupa menggucapkan ribuan

terima kasih kepada:

1. Ir. R. Agung Efriyo Hadi, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Abulyatama

Aceh

2. Dr. Fachrul Jamal, SpAn. KIC selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Abulyatama Aceh.

3. Ns. Iskandar, S.Kep., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan.

4. Kepada ibu Ns. Nuri Nazari, M.Kep dan bapak Isfanda, M.Si selaku dosen

penguji yang telah meluangkan waktu dan kesediaan untuk menjadi penguji

sehingga skripsi ini dapat peneliti selesaikan dengan baik.

vii
5. Para Dosen Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah

banyak memberikan dukungan, serta saran kepada peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Teman-teman seangkatan program studi ilmu keperawatan yang juga telah

banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Kepada responden atas kesediaannya dan kerjasama menjadi subjek dalam

penelitian ini sehingga skripsi ini dapat peneliti selesaikan dengan baik

8. Ayah handa dan Ibunda tersayang serta seluruh keluarga yang telah

memberikan dukungan kepada peneliti baik dukungan material maupun

spiritual.

Selanjutnya dengan kerendahan hati peneliti sangat mengharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penelitian ini. Akhirnya

peneliti berharap agar kelak penelitian ini dapat bermamfaat bagi peneliti, Prodi

Program Studi Ilmu Keperawatan, peneliti lain dan pembaca terutama rekan-rekan

seprofesi.

Amin yarabbal’alamin

Banda Aceh, Juli 2019

Peneliti

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN ORISANILITAS .............................................................. ...............ii


HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. ..............iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ..............................................................iv
ABSTRAK ................................................................................................ ..............v
ABSTRACT ...........................................................................................................vi
KATA PENGANTAR ............................................................................ .............vii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................xi
DAFTAR SKEMA ............................................................................... ...............xii
LAMPIRAN ....................................................................................................... .xiii
BAB I PENDAHULUAN. .................................................................................... 1
1.1 LatarBelakang ............................................................................................ 1
1.2 RumusanMasalah ....................................................................................... 4
1.3 TujuanPenelitian......................................................................................... 5
1.4 ManfaatPenelitian....................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN .............................................................. 6
2.1 Konsep Penyuluhan .................................................................................... 6
2.2 Penyuluhan Metode Demonstrasi ............................................................... 7
2.3 Penyuluhan Metode Video ......................................................................... 8
2.4 Pengetahuan .............................................................................................. 11
2.5 Konsep Breast Care .................................................................................. 12
2.6 Tujuan Dan Manfaat Perawatan Payudara ................................................ 14
2.7 Konsep Ibu Hamil ..................................................................................... 18
2.8 Teori Keperawatan .................................................................................... 18
2.9 Penelitian Terkait ...................................................................................... 20
2.10 Kerangka Teori .......................................................................................... 21
2.11 Kerangka Konsep ...................................................................................... 22
2.12 Hipotesa Penelitian .................................................................................... 22

ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ........................................................ 24
3.1 Desain Penelitian ....................................................................................... 24
3.2 Populasi dan Sampel ................................................................................. 24
3.3 Varabel Penelitian ..................................................................................... 25
3.4 Definisi Operasional .................................................................................. 26
3.5 Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 28
3.6 Tempat dan Waktu penelitian ................................................................... 30
3.7 Rancangan Pengolahan Data ..................................................................... 30
3.8 Rancangan Analisis Data .......................................................................... 31
3.9 Etika Penelitian ......................................................................................... 33
BAB IV HASIL PENILITIAN ........................................................................... 35
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 35
BAB V PEMBAHASAN ..................................................................................... 39
5.1 Perbedaan Efektifitas Penyuluhan Metode Video Dan Demontrasi
Terhadap Peningkatan Pengetahuan Breast Care Pada Ibu Hamil .......... 39
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 41
6.1 Kesimpulan ................................................................................................ 41
6.2 Saran .......................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................43
LAMPIRAN..........................................................................................................44

x
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
3.1 Defenisi Operasional 26

3.2 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian 28

3.3 Uji Validitas Kuesioner 32

3.4 Uji Reabilitas 35

4.1 Distribusi Frekuensi Ibu hamil Berdasarkan Data Demografi 35

4.2 Efektifitas Penyuluhan Metode Video Terhadap Peningkatan


Pengetahuan Breast Care Pada Ibu Hamil 36

4.3 Efektifitas Penyuluhan Metode Demonstrasi Terhadap Peningkatan


Pengetahuan Breast Care Pada Ibu Hamil 37

4.4 Perbedaan Pretest Penyuluhan Metode Video Dan Demontrasi


Terhadap Peningkatan Pengetahuan Breast Care Pada Ibu Hamil 38

4.5 Perbedaan PretestPenyuluhanMetode Video Dan Demontrasi


Terhadap Peningkatan Pengetahuan Breast Care Pada Ibu Hamil 38

xi
DAFTAR SKEMA

Gambar Halaman
2.1 Gerakan Hoffman 15

2.2 Kompres Puting 16

2.3 Kedua Tangan Melingkari Payudara 17

2.4 Gerakan Pengurutan Menggunakan Ruas jari 17

2.5 Gerakan Pengurutan Payudara Menggunakan Sisi Luar 17

2.10 Kerangka Teori 21

2.11 Kerangka Konsep 22

xii
LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Pengambilan Data Awal

Lampiran 2. Surat Selesai Pengambilan Data Awal

Lampiran3. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 4. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 5. Surat Izin Uji Valid Kuesioner

Lampiran 6. Surat Selesai Uji Valid Kuesioner

Lampiran 7. Surat Izin Penelitian

Lampiran 8. Surat Selesai Penelitian

Lampiran 9. Kuesioner

Lampiran 10. Kunci Jawaban

Lampiran 11. Master Tabel Uji Validitas dan Reabilitas

Lampiran 12. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

Lampiran 13. Master Tabel Penelitian

Lampiran 14. Hasil Uji T

Lampiran 15. Biodata

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menyusui merupakan suatu proses alamiah. Masalah pada masa hamil dan

nifas yang sering timbul antara lain kelainan putting, payudara bengkak, terjadinya

pembendungan ASI. Terjadinya masalah tersebut karena beberapa Faktor antara

lain kurangnya perawatan payudara pada ibu menyusui.(1)

Perawatan payudara sering disebut Breast Care bertujuan untuk memelihara

kebersihan payudara, memperbanyak atau memperlancar pengeluaran ASI.(2)

Kurangnya produksi ASI dapat disebabkan oleh adanya lecet pada puting susu ibu

sehingga tidak dapat diberikan perawatan payudara secara maksimal. Perawatan

payudara mempunyai pengaruh yang positif terhadap peningkatan jumlah ASI oleh

karena itu perawatan payudara perlu diterapkan oleh ibu hamil dan post partum.(3)

Metode demonstrasi sangatlah berpengaruh terhadap daya serap dan minat

seseorang dalam belajar perawatan payudara. Metode demonstrasi mempunyai

banyak kelebihan dalam pembelajaran, diantaranya membuat pelajaran menjadi

lebih jelas dan lebih konkrit serta menghindari verbalisme, memudahkan seseorang

memahami bahan pelajaran, proses pengajaran akan lebih menarik, merangsang

seseorang untuk lebih aktif mengamati dan dapat mencobanya sendiri.(4)

Edgar mengatakan pendididkan kesehatan dengan menggunakan media

video dapat dengan mudah diterima oleh seseorang dan lebih efektif dibandingkan

dengan menggunakan tulisan dan gambar, karena dengan menggunakan media

1
2

video seseorang akan menggunakan dua indera yaitu indera penglihatan dan indera

pendengaran dalam menerima informasi. (5)

Pengetahuan dengan perilaku ibu hamil dalam perawatan payudara

didapatkan 53% responden berpengetahuan buruk dan 47% berpengetahuan baik.

Pada perilaku ibu dalam perawatan payudara didapatkan hasil 58% berperilaku

negatif dan 42% berperilaku positif .(6) Penggunaan metode breast care pada ibu

menyusui didapatkan nilai rata-rata pada kelompok yang tidak melakukan breast
(7)
care dengan nilai p value = 0,000. Pijatan oksitosin oleh suami dari hari 1-14

pada ibu nifas normal berpengaruh terhadap peningkatan produksi ASI yang

ditunjukkan dari berat badan bayi, frekuensi menyusui, frekunsi buang air besar

bayi (BAB), frekuensi buang air kecil bayi (BAK), lama tidur bayi dan istirahat

ibu.(8)

Pencegahan pembengkakan payudara dengan cara supervisit sangat efektif

terhadap upaya pencegahan pembengkakan payudara pada ibu nifas dengn nilai p

value = 0,000.(9) Pijat oksitosin dan breast care terhadap kelancaran ASI pada ibu

post Sectio Caesaria (SC) didapatkan hasil kelancaran pada ibu post SC, setelah

dilakukan tindakan Pijat Oksitosin pre test lancar 7 orang (36,8%) post test lancar

19 orang (100%). Sedangkan tindakan breast care pre test lancar 6 orang (31,6%)

dan post test 19 orang (100%). Nilai pijat oksitosin (p sign = 0,001) dan breast care

(p sign = 0,000).(10)

Persentase pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Aceh pada tahun

2017 sebesar 55%, peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar

50%, dengan presentase tertinggi pada daerah Pidie Jaya yaitu sebesar 81% dan
3

persentase terendah pada daerah Sabang sebesar 26%, sedangkan persentase ASI

eksklusif di Kota Banda Aceh sebesar 53%. Penyebab tidak berhasilnya ibu

melakukan ASI eksklusif diantaranya karena ibu bekerja yang tidak paham cara

memerah ASI, permasalah pada bentuk puting payudara dan kurangnya

pengetahuan ibu tentang manfaat pemberian ASI secara eksklusif.(11)

Penyuluhan dilakukan di Wilayah Kecamatan Kuta Alam. Jumlah ibu hamil

di Peunayong sebanyak 4 orang, Laksana sebanyak 15 orang, Kuta Alam sebanyak

23 orang, Beurawe sebanyak 42 orang, Kota Baru sebanyak 8 orang, Mulia

sebanyak 19 orang, Bandar Baru sebanyak 10 orang, Keuramat sebanyak 22 orang,

Lampulo sebanyak 22 orang, Lamdingin sebanyak 20 orang dan Lambaro Skep

sebanyak 31 orang.(12)

Data yang diperoleh Puskesmas pembantu Gampong Beurawe diketahui

bahwa dari 42 ibu hamil 19 diantaranya mengatakan belum tanpak adanya produksi

ASI, 3 ibu mengalami puting masuk kedalam.(13) Selanjutnya peneliti melakukan

wawancara terhadap 5 orang ibu hamil di Puskesmas Pembantu Beurawe

mengatakan seluruhnya tidak mengetahui cara melakukan perawatan payudara

salah satunya memijat payudara yang baik yang benar. Berdasarkan hasil

wawancara dapat disimpulkan bahwa para ibu menyusui memiliki pengetahuan

yang kurang tentang cara melakukan breast care yang baik dan benar.

Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “efektifitas

penyuluhan metode demontrasi dan video terhadap peningkatan pengetahuan

tentang breast care pada ibu hamil di Gampong Beurawe Kota Banda Aceh Tahun

2019”.
4

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka peneliti dapat

merumuskan rumusan masalah yaitu “Apakah terdapat perbedaan pengetahuan ibu

hamil sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan metode demonstrasi dan video

tentang breast care pada ibu hamil di Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam

Banda Aceh tahun 2019? ”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui efektifitas penyuluhan demontrasi dan video terhadap

peningkatan pengetahuan breast care pada ibu hamil di Gampong Beurawe

Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh tahun 2019.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui efektifitas penyuluhan demontrasi terhadap peningkatan

pengetahuan breast care pada ibu hamil di Gampong Beurawe Kecamatan

Kuta Alam Banda Aceh tahun 2019.

2. Untuk mengetahui efektifitas penyuluhan video terhadap peningkatan

pengetahuan breast care pada ibu hamil diGampong Beurawe Kecamatan

Kuta Alam Banda Aceh tahun 2019.

3. Untuk mengetahui perbandingan efektifitas penyuluhan metode demonstrasi

dan video terhadap peningkatan pengetahuan breast care pada ibu hamil di

Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh tahun 2019.


5

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1.4.1 Bagi Tempat Penelitian

Sebagai masukan bagi pihak puskesmas dalam upaya peningkatan

pelayanan ibu hamil

1.4.2 Bagi Institusi Penelitian

Hasil penelitian ini sebagai informasi yang dapat memperkaya khasanah

pengetahuan tentang pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya bagi ibu hamil.

1.4.3 Bagi responden

Sebagai bahan bacaan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil

dan nifas tentang pentingnya melakukan perawatan payudara.

1.4.4 Bagi Peneliti Lain

Sebagai data awal atau studi masalah dalam pembuatan skripsi dan menjadi

informasi lebih lanjut tentang keperawatan maternitas dan anak.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Penyuluhan

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan

cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja

sadar dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada

hubungannya dengan kesehatan.(14)

Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan

yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana

individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup

sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara

perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan bila perlu.(15)

Penyuluhan merupakan kegiatan pendidikan yang bersifat non formal yang

ditujukan untuk mengubah perilaku baik, pengetahuan sikap atau keterampilan

manusia sedangkan penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang

dilakukan dengan cara mensebarkan pesan menambah keyakinan, sehingga

masyarakat tidak saja sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan

suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.(16)

Terdapat lima konsep tingkat pencegahan (five levels of prevention) yang

terdiri dari promosi kesehatan (health promotion, adanya perlindungan melalui

imunisasi (specific protectiom), diagnosis dini dan pengobatan segera (early

6
7

diagnosis and prompt treatment), disablity limitation (membatasi atau mengurangi

kecacatan) dan ehabilitation (pemulihan).(17)

Penyuluhan pendidikan kesehatan atau penyuluhan bertujuan untuk

mengubah pemahaman individu dan masyarakat di bidang kesehatan agar

menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai, mandiri dalam mencapai

tujuan hidup sehat, serta dapat menggunkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada

dengan tepat dan sesuai.(18)

Sasaran penyuluhan kesehatan mencakup individu yang memiliki masalah

kesehatan yang membutuhkan perawatan, keluarga yang memiliki masalah

kesehatan, kelompo kelompok-kelompok khusus yang menjadi sasaran dalam

penyuluhan kesehatan masyarakat yaiu kelompok ibu hamil, ibu yang memiliki

balita, pasangan usia subur resiko tinggi, kelompok masyatakat rawan kesehatan

dan kelompok masyarakat yang terkena masalah kesehatan.(18)

Materi/pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat hendaknya

disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan sehingga materi yang disampaikan dapat

dirasakan langsung manfaatnya. Materi yang disampaikan hendaknya

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, materi tidak terlalu sulit untuk

dimengerti, menggunakan alat peraga untuk mempermudah pemahaman dan materi

yang disampaikan merupakan kebutuhan sasaran dalam masalah kesehatan yang

mereka hadapi.(19)
8

2.2 Penyuluhan Metode Demonstrasi

Penyuluhan metode ceramah lebih efektif dibandingkan metode

demonstrasi terhadap pengetahuan kesehatan.(20) Metode demontrasi adalah

metode penyajian dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada

responden tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau

hanya sekedar tiruan. Sebagai metode penyajian, demontrasi tidak terlepas dari

penjelasan secara lisan oleh penyaji. Walaupun dalam proses demontrasi peran

responden banyak sekedar memperhatikan, akan tetapi demontrasi dapat

menyajikan bahan yang lebih konkret.(19)

Kelebihan metode demontrasi tidak terjadi verbalisme, sebab responden

disuruh langsung memperhatikan bahan yang akan dijelaskan, memiliki proses

yang lebih menarik, debab responden tak hanya mendengar, tetapi juga melihat

peristiwa yang terjadi dan dengan mengamati secara langsung responden akan

memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan.(19)

Kelemahan metode demontrasi memerlukan persiapan yang lebih matang,

sebab tanpa persiapan yang memadai demontrasi bisa gagal sehingga dapat

menyebabkan metode ini tidak efektif, memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan

tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerluakan

pembiayaan yang lebih mahal dan memerlukan kemampuan dan keterampilan

penyaji yang khusus, sehingga penyaji dituntut untuk bekerja lebih profesional.(19)
9

2.3 Penyuluhan Metode Video

Media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat

grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun

kembali informasi visual atau verbal. Media pendidikan digunakan dalam rangka

komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Media

pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat

memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.(21)

Media Video Pembelajaran dapat digolongkan kedalam jenis media Audio

Visual Aids (AVA) atau media yang dapat dilihat atau didengar. Media audio

motion visual (media audio visual gerak) yakni media yang mempunyai suara, ada

gerakan dan bentuk obyeknya dapat dilihat, media ini paling lengkap. Informasi

yang disajikan melalui media ini berbentuk dokumen yang hidup, dapat dilihat

dilayar monitor atau ketika diproyeksikan ke layar lebar melalui projector dapat

didengar suaranya dan dapat dilihat gerakannya (video atau animasi).(19)

Media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual

yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur,

teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi

pembelajaran. Video merupakan bahan pembelajaran tampak dengar (audio visual)

yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan/materi pelajaran.

Dikatakan tampak dengar kerena unsur dengar (audio) dan unsur visual/video

(tampak) dapat disajikan serentak.(22)

Media video memiliki karakteristik harus mampu membuat penenerima

pesan mampu untuk memahami isi pembelajaran secara lebih bermakna, media
10

video dapat dikembangak dengan media pembelajaran lainnya seperti ceramah,

mudah dalam pemakaian dan pemaparannya dimana materi harus benar-benar

representatif. Informasi yang disampaikan melalui media bideo dapat dalam bentuk

teks, animasi maupun audio visual, untuk menarik perhatian penerima pesan maka

videp harus dikemas semenarik mungkin dengan menggunakan resolusi yang

tinggi.(23)

Keuntungan menggunakan media video antara lain: ukuran tampilan video

sangat fleksibel dan dapat diatur sesuai kebutuhan, video merupakan bahan ajar non

cetak yang kaya informasi dan lugas karena dapat sampai kehadapan siswa secara

langsung, dan video menambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran.(24)

Media video memiliki kebihan diantaranya mampu mengembangkan daya

imajinasi, merangsang partisipasi penerima materi. Media ini juha mampu

menyampaikan informasi serempak (jumlah penerima pesan yang besar) dalam satu

waktu dan mampu menyederhanakan informasi yang disampaikan sehingga

menjadi lebih menarik untuk disimak.(25)

Namum demikian tentunya media video memiliki kelemahan diantaranya

media ini membutuhkan kreatifitas sehingga tidak semua mampu membuat video

yang menarik, memerlukan peralatan baik dalam pembuatan maupun pengujian

kualitas. Selain itu tempat penyampaian juga dapt menjadi kelemahan media ini

seperti menganggu kelas lain ketika penayangan film berlangsung karena suaranya

yang keras dapat menggangu konsentrasi belajar kelas lain.(25)

Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal sangatlah perlu

menggunakan media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Adapun


11

manfaat penggunaan media video pada proses pembelajaran adalah media ini

sangat membantu dalam proses belajar mengajar sehingga hasil yang dicapai dapat

lebih maksimal, dapat merangsang minat belajar peserta didik, merang focus serta

kemampuan peserta dalam menarik kesimpulan materi. Media ini dapat diputar

ulang dirumah peserta didik sehingga mempermudah proses belajar serta mampu

memberikan daya pemahaman keterampilan yang lebih terstruktural.(26)

2.4 Pengetahuan

Kurangnya pengetahuan responden tentang perawatan payudara

disebabkan kurangnya informasi responden tentang tujuan dan manfaat bagi

kesehatan dari ibu atau bayi. Seorang ibu hamil yang mempunyai pengetahuan

yang baik tentang tujuan dan manfaat bagi kesehatan diri ibu atau bayi dan akibat

yang dapat timbul bila tidak melakukan perawatan payudara selama hamil akan

mempengaruhi tindakan atau perilakunya dalam melakukan perawatan

payudara.(27)

Sebanyak 27,3 % ibu-ibu memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang

perawatan payudara. Ibu mengetahui tujuan perawatan payudara sebanyak 42,4%.

Sebanyak 24,2% ibu memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang tekhnik

perawatan payudara yang baik dan benar dan 30,3% kurang mengetahui,(28)

Pijat oksitosin menjadi efektif dalam kelancaran ASI saat di kombinasikan

dengan perawatan payudara yang sudah diberikan bidan. Terdapat adanya

pengaruh pemberian intervensi kombinasi pijat oksitosin dan perawatan payudara

terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas.(29)


12

Berdasarkan hasil penelitian perilaku perawatan payudara pada ibu post

partum berhubungan dengan pengetahuan, pendikan, paritas dan pekerjaan dengan

nilai signifikansi kurang dari 0,05.(30) Sebanyak 54,5% dengan pengetahuan buruk

melakukan perawatan payudara, perawatan payudara yang baik sebanyak 80,0%.

Bahwa ada pengaruh antara pengetahuan dengan sikap responden terhadap

perilaku perawatan payudara.(31)

Pengetahuan sadari sebelum diberikan pendidikan kesehatan sadari adalah

59.19 dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan sadari sebesar 72,29. Rata-rata

sesudah diberikan pendidikan kesehatan sadari lebih tinggi dari sebelum diberikan

pendidikan kesehatan,berarti penerapan pendidikan kesehatan sadari efektif dalam

meningkatkan pengetahuan tentang sadari.(32)

2.5 Konsep Breast Care

Bagi seorang wanita, payudara adalah organ yang sangat penting bagi

kelangsungan perkembangan bayi yang dilahirkannya, payudara memang secara

natural akan mengeluarkan ASI begitu ibu melahirkan. Tetapi bukan berarti ibu

tidak perlu merawat payudaranya.(33)

Payudara akan mencapai fungsi teratasnya saat seseorang wanita hamil,

melahirkan dan menyusui. Begitu banyak dan rumit metabolisme yang terjadi

didalam payudara selama rentang waktu tersebut. Ketidaknormalan fungsi

payudara dapat menjadi gangguan serius yang berujung pada ketidakmampuan ibu

memberikan ASI pada bayinya. Karenanya penting bagi calon ibu untuk merawat

payudaranya, agar semua berjalan sebagaimana yang diharapkan.(34)


13

Perawatan payudara sebaiknya telah dimulai pada masa kehamilan dan pada

saat menyusui.Untuk ibu yang mempunyai masalah kelainan puting susu misalnya

puting susu masuk kedalam atau datar, perawatannya dilakukan pada kehamilan 3

bulan,sedangkan apabila tidak ada masalah perawatan dilakukan mulai kehamilan

6 bulan sampai menyusui.(35)

Perawatan payudara di lakukan atas berbagai indikasi, antara lain puting

tidak menonjol atau bendungan payudara. Perawatan mamae telah dimulai sejak

wanita hamil supaya puting susu lemas, tidak keras, dan kering sebagai persiapan

untuk menyusui bayinya.(34)

Perawatan payudara (Breast Care) adalah suatu cara merawat payudara

yang dilakukan pada saat kehamilan atau masa nifas untuk produksi ASI, selain itu

untuk kebersihan payudara dan bentuk putting susu yang masuk ke dalam atau

datar. Puting susu demikian sebenarnya bukanlah halangan bagi ibu untuk

menyusui dengan baik dengan mengetahui sejak awal, ibu mempunyai waktu untuk

mengusahakan agar puting susu lebih mudah sewaktu menyusui. Disamping itu

juga sangat penting memperhatikan kebersihan personal hygiene.(36)

ASI adalah cairan kehidupan terbaik yang sangat dibutuhkan oleh bayi.ASI

mengandung berbagai zat yang penting untuk tumbuh kembang bayi dan sesuai

dengan kebutuhannya. Meski demikian, tidak semua ibu mau menyusui bayinya

karena berbagai alasan, sebagai contoh:takut gemuk, sibuk payudara kendor, dan

sebagainya. Pada lain pihak, ada juga ibu yang ingin menyusui bayinya, tetapi

mengalami kendala. Biasanya ASI tidak mau keluar atau produksinya kurang

lancer.(37)
14

ASI merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung

kebutuhan energi dan zat yang dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan

bayi. Namun, ada kalanya seorang ibu mengalami masalah dalam pemberian ASI.

Kendala yang utama adalah karena produksi ASI tidak lancer.(38)

ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. ASI khusus dibuat untuk bayi

manusia.kandungan gizi dari ASI sangat khusus dan sempurna, serta sesuai dengan

kebutuhan tumbuh kembang bayi. ASI tidak hanya mamberikan manfaat untuk bayi

saja, melainkan untuk ibu, keluarga, dan negara.(37)

2.6 Tujuan dan Manfaat Perawatan Payudara ( Breast care )

Tujuan melakukan perawatan payudara adalah untuk memperlancar

sirkulasi darah, menajaga kebersihan payudara, serta menjaga keindahan

payudara.(37) Perawatan Payudara pasca persalinan merupakan kelanjutan

perawatan payudara semasa hamil, mempunyai tujuan antara lain untuk menjaga

kebersihan, mengenyalkan puting susu, menonjolkan puting susu, menjaga bentuk,

mencegah terjadinya penyumbatan, memperbanyak produksi ASI dan mendeteksi

adanya kelainan.(22)

Manfaat melakukan perawatan payudara adalan untuk membantu

meningkatkan produksi ASI, menjaga kebersihan puting susu lebih terjaga,

menguatkan dan melenturkan puting susu, mempersiapkan psikis atau mental ibu

untuk menyusui, merangsang produksi ASI dan mendeteksi adanya kelainan pada

payudara.(39)

Perbedaan rata-rata antara sesudah dengan sebelum perawatan payudara

terhadap volume ASI yang di hasilkan yaitu sebelum perawatan sebanyak 4,50 dan
15

setelah melakukan perawatan didapatkan 6,44 dengan nilai p value 0,021 yang

berarti <0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif

antara sebelum dan sesudah perawatan payudara.(40)

Prinsip Breast Care adalah menjaga payudara agar bersih dan kering,

enggunakan bra/BH yang menopang dan tidak menekan dan menyusui tetap

dilakukan dengan mendahulukan puting susu yang tidak lecet. Perawatan payudara

pada masa nifas hendaknya dimulai sedini mungkin yaitu 1-2 hari setelah bayi lahir

dan dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi.(40)

Alat yang diperlukan untuk perawatan payudara antara lain, handuk , kapas

digunakan untuk mengompres puting susu, minyak kelapa / baby oil sebagai

pelican, askom yang berisi air hangat, waskom yang berisi air dingin untuk kompres

dingin dan waslap.(40)

Langkah-langkah perawatan payudara

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Cuci tangan dibawah air mengalir dengan sabun.

3. Kompres puting susu dengan kapas yang telah dibasahi minyak / baby oil +_2

menit.

4. Bila puting susu masuk ke dalam, lakukan gerakan Hoffman atau gunakan

pompa puting.

1) Gerakan Hoffman :
16

a) Tarik telunjuk sesuai dengan kanan dan kiri,atas dan bawah.Gerakan ini

akan meregangkan kulit payudara dan jaringan yang ada di

bawahnya.lakukan 5-13 kali.

b) Gerakan diulang dengan letak telunjuk dipindah berputar di sekeliling

puting sambil menarik puting susu yang masuk.lakukan gerakan ini 5-13

kali.

Gambar 2.1 Gerakan Hoffman

2) Penggunaan pompa puting :

a) Bila pompa puting tidak tersedia dapat dibuat dari modifikasi spuit 13

ml.Bagian ujung dekat jarum di potongan tersebut.

b) Cara penggunaannya yaitu dengan menempelkan ujung pompa (spuit

injeksi) pada payudara sehingga puting berada di dalam pompa.

c) Kemudian tarik perlahan hingga terasa ada tahanan dan dipertahankan

selama ½-1 menit.

d) Bila terasa sakit, tarikan dikendorkan. Prosedur ini diulangi terus hingga

beberapa kali dalam sehari.


17

Perawatan Payudara

1. Kompres kedua puting menggunakan minyak kepala / baby oil selama ± 3-5

menit.

Gambar 2.2 Kompres puting

2. Oleskan minyak kelapa / baby oil ke payudara atau kedua telapak

tangan.Letakkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara,kemudian

telapak tangan ditarik ke atas melingkari payudara sambil menyangga

payudara lalu tangan dilepaskan dengan gerakan ini ± 20 kali dengan tujuan

untuk menjaga kekenyalan payudara.

Gambar 2.3 Kedua tangan melingkari payudara

3. Sangga payudara kanan dengan tangan kanan kemudian urut payudara dari

pangkal payudara kearah puting memakai genggaman tangan menyeluruh atau

ruas-ruas jari. Lakukan gerakan ini ± 20 kali.


18

Gambar 2.4 Gerakan pengurutan menggunakan ruas jari

4. Sangga payudara kanan dengan tangan kanan, kemudian sisi luar tangan kiri

mengurut payudara ke arah puting susu. Lakukan gerakan ini ± 20 kali.

Gambar 2.5 Gerakan pengurutan payudara menggunakan sisi luar

5. Menyiram payudara dengan air hangat dan air dingain secara bergantian dan

berulang-ulang lalu keringkan dengan handuk. Selanjutnya puting susu

dirangsang dengan waslap / handuk kering yang digerakkan ke atas dan ke

bawah beberapa kali.

6. Menggunakan bra yang menyangga dan ukuran yang sesuai dengan

pertumbuhan payudara.

2.7 Konsep Ibu Hamil

Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, sebutan untuk wanita

yang sudah bersuami, panggilan takzim kepada wanita baik yang sudah bersuami

maupun yang belum. Hamil adalah mengandung janin dalam rahim karena sel telur

dibuahi oleh spermatozoa. Kehamilan adalah hasil “kencan” sperma dan sel
19

telur.(34) Ibu hamil adalah seorang wanita yang mengandung dimulai dari konsepsi

sampai lahirnya janin. Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa

embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu

antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan).(41)

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari

pertama haid terakhir (HPHT). Kehamilan dibagi atas 3 trimester yaitu trimester I

(0-12 minggu), trimester II (12-28 minggu) dan trimester III (28-40 minggu).(41)

2.8 Teori Keperawatan Roger

Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta

seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi.

Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu

keperawatan adalah ilmu yang mempelajari manusia,alam dan perkembangan

manusia secara langsung.(42)

Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Roger ada 5

asumsi mengenai manusia, yaitu manusia merupakan makhluk yang memiliki

kepribadian unik, dimana individu dan lingkungan saling tukar-menukar energy

dan material satu sama lain. Beberapa individu mendefinisikan lingkungan sebagai

factor eksternal pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari

semua hal. Proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling

bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Perilaku pada

individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif dan manusia memiliki
20

kemampuan yang abstrak dalam menerima dan mempertimbangkan luasnya

dunia.(42)

2.8.1 Asumsi Utama Konsep Sentral Dari Model Konseptual Martha E.Rogers

Rogers meletakkan sekumpulan asumsi-asumsi dasar yang menggambarkan

proses kehidupan manusia. Asumsi-asumsi yang merupakan kunci utama Martha

E.Rogers terhadap empat konsep sentral yaitu ilmu keperawatan adalah Unitary

Human Being yaitu manusia sebagai unit, istilah kesehatan digunakan sebagai

terminology nilai yang ditentukan oleh budaya atau individu, lingkungan sebagai

empat bangunan energy yang tidak dapat direduksi dan manusia merupakan satu

kesatuan yang utuh dan memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda.(42)

2.8.2 Hubungan Teori Keperawatan Martha E Rogers Dengan Riset Keperawatan

Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E Rogers secara

langsung memiliki hubungan dengan riset dan pengembangan ilmu keperawatan.

Model konseptualnya memberikan arah dan stimulus untuk aktifitas keilmuan

tersebut. Model keperawatan Rogers menunjukkan betapa uniknya realita profesi

keperawatan.(42)

2.9 Penelitian Terkait

1. Pengaruh Video Pendidikan Kesehatan Tentang Pemberian Asi Terhadap

Teknik Menyusui Di Kabupaten Boyolali. Hasil penelitian menunjukkan Uji

Univariat yang belum dilakukan di langkah menyusui tentang tidak dibersihkan

payudara menggunakan air hangat dan tidak menyendawakan bayi. Uji

Normalitas data tidak normal. Hasil Mann-Whitney pretest leaflet dan video
21

dengan dengan p value 0.004>0.05 dan post-test leaflet dan video adalah p

value 0.552>0,05.(43)

2. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Audiovisual Terhadap

Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Inisiasi Menyusu Dini Di Kota

Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan

pengetahuan dan sikap setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan media

audiovisual terlihat pada nilai mean pengetahuan 15,8±0,34 dan nilai mean

sikap 12,8±0,37 dengan nilai p value 0,000 < a 0,05.(44)

3. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Menyusui Dengan Metode

Demonstrasi Terhadap Kemampuan Ibu Menyusui Di Rumah Bersalin

Wilayah Banjarsari Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan rerata nilai

kemampuan menyusui sebelum perlakuan 61,77 dengan standar deviasi 13,423

dan setelah perlakuan 95,57 dengan standar deviasi 5,661. Peningkatan rerata

kemampuan ibu sebelum dan setelah perlakuan berbeda bermakna p 0,0.Ada

pengaruh yang signifiasikan antara kemampuan ibu menyusui sebelum dan

sesudah dilakukan penyuluhan dengan metode demonstrasi.(4)

4. Pengaruh Demonstrasi Terhadap Perilaku Ibu Dalam Melakukan ASI

Eksklusif di BPS Dini Melani Condong Catur Sleman. Hasil penelitian

menunjukkan ada perbedaan perilaku pre test dan post test pada kelompok

kontrol dan eksperimen dengan nilai p < 0,05.(45)


22

2.10 Kerangka Teori

Faktor yang mempengaruhi


pengetahuan yaitu:
a. Umur
b. Pendidikan
c. Paparan Media
Massa
d. Sosial Ekonomi Pengetahuan
e. Hubungan Sosial
f. Pengamalam

g. Media Informasi
 Demonstrasi
 Video

Skema 2.10 Kerangka Teori(17)

Keterangan

Tidak Diteliti

Diteliti

2.11 Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan

variabel dependen, yang menjadi variabel independen adalah metode penyuluhan

(demonstrasi dan video), sedangkan variabel dependen adalah pengingkatan

pengetahuan pasca diberikan penyuluhan. Untuk lebih jelasnya kerangka konsep

dalam penelitian ini dapat dilihat dalam bagan berikut:


23

Variabel Independen Variabel Dependen

Penyuluhan Metode
Peningkatan
1. Demonstrasi
2. Video Pengetahuan

Pre Perlakuan Post

Demontrasi ● ● ●

Pre Perlakuan Post

Video ● ● ●

Gambar 2.11 Kerangka Konsep Penelitian

2.12 Hipotesis Penelitian

2.12.1 Hipotesa Mayor

Ha: Terdapat perbedaan efektifitas metode demontrasi dengan metode video

terhadap tingkat pengetahuan tentang breast care pada ibu hamil di

Gampong Beurawe Banda Aceh tahun 2019.

Ho: Tidak terdapat perbedaan efektifitas metode demontrasi dengan metode

video terhadap tingkat pengetahuan tentang breast care pada ibu hamil di

Gampong Beurawe Banda Aceh tahun 2019.

2.12.2 Hipotesa Minor

Ha1: Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan tentang breast care sebelum dan

sesudah diberikan intervensi (penyuluhan metode demonstrasi) di

Gampong Beurawe Banda Aceh tahun 2019.

Ho1: Tidak terdapat perbedaan tingkat pengetahuan tentang breast care sebelum

dan sesudah diberikan intervensi (penyuluhan metode demonstrasi) di

Gampong Beurawe Banda Aceh tahun 2019.


24

Ha2: Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan tentang breast care sebelum dan

sesudah diberikan intervensi (penyuluhan metode video) di Gampong

Beurawe Banda Aceh tahun 2019.

Ho2: Tidak terdapat perbedaan tingkat pengetahuan tentang breast care sebelum

dan sesudah diberikan intervensi (penyuluhan metode video) di Gampong

Beurawe Banda Aceh tahun 2019.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat Quasi experiment tanpa pembanding atau

eksperimen semu. Disebut demikian karena eksperimen jenis ini belum memenuhi

persyaratan seperti cara dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan

tertentu.(38) Rancangan penelitian ini adalah one group pretest postest design tanpa

menggunakan kelompok pembanding (kontrol), tetapi pada penelitian ini pengujian

pertama (pretest) yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan-

perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (program).

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan elemen atau subjek riset, dalam arti lain

populasi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dimiliki nilai semua ingin

diteliti sifatnya.(46) Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu menyusui

sebanyak 42 orang

3.2.2 Sampel

Berdasarkan distribusi normal dengan Central Limit Theory pertimbangan

dalam menentukan besar sampel terkait dana, sarana, tenaga, waktu, sampel

penelitian disebut sampel besar jika subjek yang diteliti ≥ 20, sedangkan ≤ 20

sampel disebut sampel kecil. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka peneliti

memilih jumlah sampel ≥ 20 yaitu 20 responden.(47)

25
26

Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling

yaitu ibu hamil yang kebetulan ada pada saat penelitian ini dilakukan. Penelitian ini

dilakukan dengan cara menghubungi ibu hamil untuk menentukan jadwal

pertemuan untuk melakukan penelitian (dalam hal ini peneliti dibantu oleh bidan

desa setempat).

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap

anggota populasi yang dapat diambil sampel.(48)

Kriteria inklusi dalam penelitian ini meliputi :

a. Bersedia menjadi responden

b. Bertempat tinggal di Gampong Beurawe

c. Ibu hamil

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah konsep atau hal yang akan diteliti dan

memberikan batasan yang jelas dari bagian yang diteliti, sekaligus digunakan

instrument dan alat ukur. Jenis variabel ada dua jenis, yaitu:

1. Variabel independen, merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel independent (terikat). Variabel ini juga mempengaruhi

variabel lainnya. Pada penelitian ini, variabel independen yaitu penyuluhan

metode demonstrasi dan video.

2. Variabel dependen, variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena

variabel independen. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan variabel

dependentpeningkatan pengetahuan.
27

3.4 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variab Definisi Definisi Cara Ukur Alat ukur Hasil Skala


el Konseptual Operasional ukur
1 Penget Hasil dari Pemahaman Menyebarkan Alat tes 0-100 Interval
ahuan “Tahu” dan atau sesuatu Kuesioner berupa
breast ini terjadi yang pertanyaan
care setelah diketahui yang
orang oleh ibu diajukan
melakukan menyusui sebanyak
penginderaa sebelum dan 10 soal
n terhadap sesudah
suatu objek diberikan
tertentu, intervensi
pengetahuan tentang
umumnya breast care
datang dari
penginderaa
n yang
terjadi
melalui
panca indra
manusia,
yaitu indra
penglihatan,
pendengaran
,
penciuman,r
asa dan raba,
sebagian
besar
pengetahuan
manusia
diperoleh
melalui
mata dan
telinga
28

2 Penyul Metode Pemberian Melakukan -


uhan penyajian informasi Demonstrasi Kuesioner
Demon dengan tentang
strasi memperaga tentang
kan dan breast care
mempertunj pada ibu
ukkan hamil dalam
kepada bentuk
responden demonstrasi
tentang
suatu proses,
situasi atau
benda
tertentu,
baik
sebenarnya
atau hanya
sekedar
tiruan.
2 Penyul Metode Pemberian Memutarkan -
uhan penyajian informasi Video Kuesioner
Video denganmeng tentang Perawatan
gunakan tentang Payudara
alat-alat breast care
grafis, pada ibu
photografis, hamil dalam
atau bentuk
elektronis pemutaran
untuk video
menangkap,
memproses
dan
menyusun
kembali
informasi
visual atau
verbal.
29

3.5 Instrumen Pengumpulan Data

Instrument yang digunakan adalah kuesioner dan menggunkan skala

guttman dengan variabel tingkat penggetahuan. Peneliti menggunakan kuesioner

dengan pilihan jawaban dalam bentuk multiple choice, dimana responden harus

memilih salah satu jawaban yang paling tepat.

1. Kuesioner tingkat penggetahuan breast care

Penggukuran variabel independen tingkat penggetahuan menggunakan alat

penggukuran kuesioner, dengan kisi-kisi kuesioner pengetahuan sebagai berikut :

Tabel 3.2
Kisi-kisi kuesioner pengetahuan

N0 Indikator No. pertanyaan jumlah


1 Pengertian 1 1
2 Tujuan 2 1
3 Manfaat 3 1
4 Waktu melakukan perawatan 4,5 dan 6 3
payudara
5 Cara melakukan perawatan 7,8,9 dan 10 4
payudara
Jumlah

Prosedur dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

1. Tahap persiapan pengambilan data

a. Persiapan pengumpulan data dilakukan melalui proses administrasi dengan

cara mendapatkan izin dari Ketua Prodi Ilmu Keperawatan Universitas

Abulyatama

b. Selanjutnya peneliti menyampaikan surat kepada Keuchik Gampong Beurawe

Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh untuk mendapatkan surat izin

pengambilan data awal.


30

2. Tahap pengambilan data awal

a. Setelah mendapatkan izin dari Keuchik Gampong Beurawe Kecamatan Kuta

Alam Kota Banda Aceh. Selanjutnya peneliti mengambil data berdasarkan data

ibu hamil yang ada di pustu yang berada di Gampong Beurawe untuk

menentukan sampel dalam penelitian ini.

b. Setelah mendapatkan jumlah ibu hamil selanjutnya peneliti mewawancarai

beberapa responden di Gampong Beurawe untuk menentukan fenomena yang

ada di tempat penelitian tersebut.

c. Setelah data dan fenomena yang mendukung penelitian tercukupi peneliti

meminta surat selesai pengambilan data awal dari Keuchik Gampong Beurawe

Kota Banda Aceh.

Adapun tahap melakukan penelitan yaitu :

1. Tahap persiapan pengumpulan data

Peneliti meminta surat izin penelitian kepada Ka. Prodi Ilmu Keperawatan

Universitas Abulyatama yang ditujukan kepada Keuchik Gampong Beurawe Kota

Banda Aceh untuk mendapatkan surat izin penelitian di Gampong Beurawe Kota

Banda Aceh.

2. Tahap melakukan pengumpulan data

a. Mendapatkan izin dari Keuchik Gampong Beurawe Kota Banda Aceh selama

dua hari dari tanggal 29 s/d 30 Juni 2019

b. Mengumpulkan data pada responden yaitu ibu hamil yang ada di Gampong

Beurawe yang dibantu oleh bidan desa


31

c. Mengadakan kontrak waktu dengan responden serta menjelaskan tentang

penelitian dan informed consent

d. Peneliti melakukan pembagian kuesioner pre test sebanyak 10 pertanyaan

sebelum melakukan penyuluhan breast care dengan metode demonstrasi dan

video

e. Peneliti melakukan penyuluhan bereast care dengan metode demonstrasi dan

video

f. Peneliti melakukan pembagian kuesioner post test sebanyak 10 pertanyaan

setelah melakukan penyuluhan breast care dengan metode demonstrasi dan

video

g. Setelah kuesioner terkumpul, peneliti mengambil surat selesai penelitian dari

Keuchik Gampong Beurawe Kota Banda Aceh.

3.6 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 29 s/d 30 Juni 2019 di Gampong

Beurawe Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh.

3.7 Rancangan pengolahan data

Data yang diperoleh merupakan data mentah sehingga belum memberikan

gambaranyang diharapkan. Oleh itu perlu di olah untuk mendapatkan hasil yang

dinginkan. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data yang telah di ambil

adalah:
32

a. Editing

Tahap ini peneliti melakukan pemeriksaan semua kuesioner secara teliti apakah

semua pertanyaan telah dijawab oleh responden dengan lengkap seperti memeriksa

data demografi, kesesuaian jawaban. Dari semua lembaran kuesioner yang

dikumpulkan tidak ditemukan ketidak lengkapan pengisian, karena ketika

pengumpulan dilakukan peneliti mendampingi responden.

b. Coding

Tahap ini peneliti memberi kode secara berurutan dalam kategori yang sama pada

masing-masing lembaran yang diberikan pada responden sehingga memudahkan

pengolahan data. Kode yang digunakan pada penelitian ini adalah kode responden

yang diawali dengan 01 untuk responden pertama sampai 10 untuk responden

terakhir. Setiap jawaban dari responden diberikan kode sesuai dengan bentuk

kuesioner skala Interval berdasarkan nilai yang telah ditentukan.

c. Processing

Tahap Processing peneliti memasukkan data yang telah dikumpulkan dari hasil

kuesioner ke dalam master tebel atau database komputer. Data yang telah diberi

kode disusun secara berurutan dari responden pertama sampai dengan responden

terakhir untuk dimasukkan ke dalam tabel sesuai dengan variabel yang diteliti.

d. Cleaning

Tahap ini peneliti mengelompokkan data berdasarkan kategori yang telah dibuat

pada variabel yang diukur dan selanjutnya dimasukkan ke dalam tabel distribusi

frekuensi untuk menghitung nilai total pada setiap kolom dari tabel dan data hasil

penelitian.
33

3.8 Rancangan Analisi Data

3.8.1 Uji Validitas

Validitas alat ukur adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kevaliditasannya atau kesahihan suatu instrument. Suatu pertanyaan yang dikatakan

valid atau bermakna sebagai alat pengumpulan data bila korelasi hasil hitung (r-

hitung) lebih besar dari angka kritik nilai korelasi (r-tabel), pada taraf signifikansi

95%. Uji validitas dilakukan dengan meggunakan SPSS dengan ketentuan

kuesioner dinyatakan valid jika nilai r-hitung variable dengan r table dapat dilihat

pada kolom item-rest correlation.(47)

Uji validitas dilakukan pada ibu hamil di Gampong Lambaro Skep yang

dilakukan pada tanggal 26 Juni 2019.Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 3.3 Uji Validitas Kuesioner

Item Rest
Variabel No Pertanyaan Corelation r-tabel Keterangan
(r-hitung)
Pertanyaan1 0,612 Valid
Pertanyaan2 0,612 Valid
Pertanyaan3 0,636 Valid
Pertanyaan4 0,714 Valid
Perawatan Pertanyaan5 0,636 Valid
0,553
Payudara Pertanyaan6 0,714 Valid
Pertanyaan7 0,612 Valid
Pertanyaan8 0,698 Valid
Pertanyaan9 0,656 Valid
Pertanyaan10 0,636 Valid
34

3.8.2 Rancangan Uji Reliabilitas

Reabilitas bertujuan untuk melihat bahwa sesuatu instrument cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagaui alat pengumpul data karena instrument

tersebut sudah baik. Tehnik yang dipakai untuk menguji kuesioner penelitian adalah

tehnik Cronbach alpha dengan menggunakan SPSS yaitu dengan menguji coba

instrument kepada sekelompok responden pada satu kali pengukuran. Reliabilitas

suatu variabel dikatan baik jika nilai Cronbach alpha > 0,60.(47)

Setelah dilakukan uji coba kuesioner pada 15 responden. Berdasarkan nilai

tersebut maka instrument penelitian dinyatakan reliabel, hasil uji reabilitas dapat

dilihat pada tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Hasil Uji Reabilitas

No Varibel Cronbach’s Alpha Keterangan


1 Perawatan Payudara 0,723 Reliabel

3.8.2 Analisa Univariat

Analisa univariat adalah mengeksplorasi data dari suatu variabel, univariat

digunakan untuk menggetahui distribusi frekuensi dengan proporsi masing-masing

variabel yang diteliti.(41)

3.8.3 Analisa bivariat

Analisa bivariat adalah menganalisa adanya hubungan variabel dependent

dengan variabel independent dengan tujuan penelitian dan jenis skala ukur. Data

penelitian ini dianalisis dengan uji statistic non-parametrik uji t test (dependent t

test dan independent t test), untuk mengetahui perbedaan metode demonstrasi

dengan metode video. Taraf kesalahan yang digunakan adalah 5% dan untuk
35

melihat hasil kemaknaan perhitungan statistik digunakan batas kemaknaan 0,05

Jika p value ≤ 0,05 maka hasil bermakna yang Ho ditolak dan Ha diterima.

3.9 Etika Penelitian

3.9.1 Informed consent ( lembar persetujuan)

Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden dengan

memberikan lembar persetujuan menjadi responden. Tujuannya agar responden

mengetahui maksud dan tujuan peneliti serta Nampak yang diteliti selama

pengumpulan data. Jika responden setuju, maka diminta untuk menandatangani

lembar persetujuan. Namun peneliti harus tetap menghormati hak responden bila

tidak bersedia.(42)

3.9.2 Anonymity (tanpa nama)

Merupakan masalah etika dengan baik memberikan nama responden pada

alat bantu penelitian, cukup dengan kode yang hanya dimengerti oleh peneliti.(48)

3.9.3 Confidentially (kerahasiaan)

Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan informasi yang

diberikan oleh responden. Peneliti hanya melaporkan data tertentu saja.(48)


BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebanyak 20

orang yang diambil menggunakan teknik pengambilan sampel purposive Sampling

dengan aspek yang diteliti untuk mengetahui efektifitas penyuluhan metode

demonstrasi dan video terhadap peningkatan pengetahuan tentang breast care pada

ibu hamil di Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh, maka

berdasarkan analisa data yang peneliti lakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Data Demografi

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Ibu hamil Berdasarkan Data Demografi
No Data Demografi Frekuensi (f) Persentase (%)
a. Umur
1. <25 Tahun 5 25
2. 26-355 Tahun 15 75
Jumlah 20 100
b. Pendidikan ibu
1. SMP 0 0
2. SMA 11 55
3. D3/S1 9 45
Jumlah 20 100
c. Pekerjaan ibu
1. Bekerja 6 30
2. Tidak Bekerja 14 70
Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui distribusi frekuensi umur ibu yang

terbanyak dalam kategori dewasa awal (26-35 tahun) sebanyak 15 responden atau

75%, distribusi frekuensi pendidikan ibu yang terbanyak dalam kategori SMA

36
37

sebanyak 11 responden atau 55% dan distribusi frekuensi pekerjaan ibu yang

terbanyak dalam kategori IRT/tidak bekerja sebanyak 14 responden atau 70%.

b. Efektifitas Penyuluhan Metode VideoTerhadap Pengetahuan Ibu Hamil


Tentang Breast Care

Tabel 4.2
Efektifitas Penyuluhan Metode Video Terhadap Peningkatan
Pengetahuan Ibu Hamil Breast Care

Pengetahuan Kelompok Eksperimen Video P Value


Pretes Post Test
Mean (SD) 5,20 (1,398) 5,39 (1,135) 0,032
Rentang 8-3 8-4

Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa skor pengetahuan kelompok pretest

didapatkan hasil nilai mean adalah 5,20 dengan standar deviation1,398 serta nilai

rentang 8-3. Sedangkan skor pengetahuan kelompok post test didapatkan hasil nilai

mean adalah 5,39 dengan standar deviation 1,135 serta nilai rentang 8-4.

Hasil analisa statistik diperoleh nilai p value = 0,032 yang menunjukkan

bahwa adanya perubahan pengetahuan Ibu Hamil sebelum dan sesudah peyuluhan.

Hasilnya lebih meningkat pada kelompok post test setelah diberikan penyuluhan

tentang Breast Care dibandingkan dengan kelompok pretest sebelum diberikan

penyuluhan tentang breast care.


38

c. Efektifitas Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil


Breast Care Dengan Metode Demonstrasi

Tabel 4.3
Efektifitas Penyuluhan Metode Demonstrasi Terhadap
Pengetahuan Ibu Hamil Breast Care

Pengetahuan Kelompok Eksperimen P Value


Demonstrasti
Pretes Post Test
Mean (SD) 4,40 (1,265) 7,10 (1,101) 0,000
Rentang 6-3 8-5

Dari tabel 4.3 menunjukkan bahwa skor pengetahuan kelompok pretest

didapatkan hasil nilai mean adalah 4,40 dengan standar deviation 1,265 serta nilai

rentang 6-3. Sedangkan skor pengetahuan kelompok post test didapatkan hasil nilai

mean adalah 7,10 dengan standar deviation 1,101 serta nilai rentang 8-5.

Hasil analisa statistik diperoleh nilai p value = 0,000 yang menunjukkan

bahwa adanya perubahan pengetahuan Ibu Hamil sebelum dan sesudah peyuluhan.

Hasilnya lebih meningkat pada kelompok post test setelah diberikan penyuluhan

tentang Breast Care dibandingkan dengan kelompok pretest sebelum diberikan

penyuluhan tentang breast care.

4.1.2 Analisis Bivariat


a. Perbedaan Pretest Penyuluhan Metode Video Dan Demontrasi
Terhadap Peningkatan Pengetahuan Breast Care Pada Ibu Hamil

Tabel 4.4
Perbedaan Pretest Penyuluhan Metode Video Dan Demontrasi
Terhadap Peningkatan Pengetahuan Breast Care
Pada Ibu Hamil

Group Statistic
Metode N Mean Std. t
Deviasi
Pretest Video 10 5,2 1,398
1,342
Demonstrasi 10 4,4 1,264
39

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui pada group statistik, dimana mean

untuk video (5,2) atau lebih besar dari pada mean demonstrasi (4,4). Sedangkan bila

dilihat dari hasil analisis dengan independen t test di dapatkan t hitung 1,398 dan t

tabel dengan df 8 adalah 1,859, sehingga t hitung < t tabel artinya tidak ada

perbedaan pengetahuan pada pretestvideo dan pretest demonstasi.

b. Perbedaan Efektivitas (Post Test) Penyuluhan Metode Video Dan


Demontrasi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Breast Care Pada Ibu
Hamil

Tabel 4.5
Perbedaan Efektivitas (Post Test) Penyuluhan Metode Video Dan
Demontrasi Terhadap Peningkatan Pengetahuan
Breast Care Pada Ibu Hamil

Group Statistic
Metode N Mean Std. t
Deviasi
Postest Video 10 6,2 1,135
1,800
Demonstrasi 10 7,1 1,100

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui pada group statistik, dimana mean

untuk demonstrasi (7,1) atau lebih besar dari pada mean video (6,2). Sedangkan bila

dilihat dari hasil analisis dengan independen t test di dapatkan t hitung 1,800 dan t

tabel dengan df 8 adalah 1,859, sehingga t hitung< t tabel artinya tidak ada

perbedaan efektifitas metode demonstrasi dengan metode video terhadap

pengetahuan Ibu Hamil.


BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Perbedaan Efektifitas Penyuluhan Metode Video Dan Demontrasi

Terhadap Peningkatan Pengetahuan Breast Care Pada Ibu Hamil

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui pada group statistik, dimana mean

untuk demonstrasi (7,1) atau lebih besar dari pada mean video (6,2). Sedangkan bila

dilihat dari hasil analisis dengan independen t test di dapatkan p value

0,089>0,05atau t hitung 1,800 dan t tabel dengan df 8 adalah 1,859, sehingga t

hitung < t tabel artinya tidak ada perbedaan efektifitas metode demonstrasi dengan

metode video terhadap pengetahuan Ibu Hamil.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Surjowati (2018), dengan

judul perbedaan pengaruh pembelajaran demonstrasi dan video pada mata kuliah

pemeriksaan fisik sistem pernafasan terhadap hasil belajar mahasiswa Akademi

Keperawatan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan hasil belajar

metode demonstrasi dengan metode video dimana nilai t tabel (1.554) > t hitung

(1.980).(49)

Metode demontrasi adalah metode penyajian dengan memperagakan dan

mempertunjukkan kepada responden tentang suatu proses, situasi atau benda

tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode penyajian,

demontrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh penyaji. Walaupun dalam

proses demontrasi peran responden banyak sekedar memperhatikan, akan tetapi

demontrasi dapat menyajikan bahan yang lebih konkret.(19)

40
41

Kelebihan metode demonstrasi mempunyai kelebihan yaitu lebih menarik,

sebab tidak hanya mendengar tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi, dan dengan

mengamati secara langsung maka memiliki kesempatan untuk membandingkan

antara teori dan kenyataan, hal ini sama halnya dengan metode video dimana

seseorang akan mendapatkan informasi yang dapat di amati langsung baik secara

audio maupun visual.(49)

Asumsi penelitian ini adalah sebagaimana diterangkan diatas bahwa metode

demonstrasidan video jika dipergunakan untuk penyuluhan sangat baik untuk

melatih menerima informasi atau pemahaman suatu materi. Metode ini merupakan

metode yang efektif dan murah untuk digunakan dalam waktu yang singkat, dapat

menyampikan informasi yang banyak, memiliki kemampuan yang dapat disimpan

dan digunakan berulang kali dan dapat dijadikan pedoman dan penuntun bagi Ibu

Hamil. Hal ini terlihat jelas pada kelompok demonstrasi Ibu Hamil lebih menyimak

materi dengan adanya gambar. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan tidak

ada perbedaan efektifitas yang berarti antara metode demonstrasi jika dibandingkan

dengan metode video.


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan data danhasilpenelitian didapatkan ada perubahan pengetahuan

pre dan post tentang breast care pada ibu hamil baik penyuluhan metode video (p

=0,032 (p<0,05)), maupunmetode demonstrasi (p =0,000 (p<0,05)). Selanjutnya

dilakukan perbandingan pretest penyuluhan metode video dengan pretest metode

demonstrasi didapatkan tiada perbedaan diantara keduanya (t hitung (1,342)< t

tabel (1,859,)) begitu pula dengan perbedaan efektifitas antara metode demonstrasi

jika dibandingkan dengan metode video (t hitung (1,800)< t tabel (1,859)).

6.2 Saran

6.2.1 Diharapkan kepada ibu hamil untuk menggali informasi dan meningkatkan

pengetahuan dengan cara membaca buku dan bertanya kepada petugas

kesehatan baik dengan bertanya pada saat melakukan kunjungan maupun

mengahadiri penyuluhan yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan dan

diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan ibu hamil maka akan

merubah cara pandang dan prilaku menjadi positif terhadap kesehatan

khususnyaterhadap breast care.

6.2.2 Diharapkan kepada kepala Gampoeng agar dapat bekerjasama dengan pihak

Puskesmas khususnya bagian manajemen Puskesmas agar dapat

meningkatkan upaya penyebaran informasi promosi kesehatan ibu dan anak

khususnya mengenai pemanfaatan breas care dengan melakukan

42
43

penyuluhan dengan metode penyuluhan yang menarik seperti menggunakan

media video, demonstrasi atau media menarik lainnya.

6.2.3 Diharapkan kepada peneliti lain untuk melakukan penelitian selanjutnya

khususnya yang berkenaan dengan metode penyuluhan kesehatan yang

efektif, dengan cara mengambil variabel yang berbeda, sampel yang lebih

besar, intrumen dan jenis penelitian yang lebih mendalam.


DAFTAR PUSTAKA

1. Wiji RN. ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika; 2013.
2. Anggraini. Y. Asuhan kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama;
2010.
3. Wulan S, Gurusinga R. . Pengaruh Perawatan Payudara (Breast Care)
Terhadap Volume Asi Pada Ibu Post Partum (Nifas) Di Rsud Deli Serdang
Sumut. 2012;
4. Astuti SLD, Surasmis A. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan tentang Menyusui
dengan Metode Demonstrasi terhadap Kemampuan Ibu Menyusui di Rumah
Bersalin Wilayah Banjarsari Surakarta. Interes J Ilmu Kesehat.
2016;5(2):116–24.
5. Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat. jakarta: CV. Rineka Cipta; 2011.
6. Wulandari V. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu
Hamil Dalam Perawatan Payudara. [Skripsi]. Yogyakarta: Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Al ‘Asyiah; 2017.
7. Umarianti. T. Efektivitas Metode Breastcare Terhadap Produksi Asi.
2018;9(1):22–7.
8. Doko TM. Pengaruh Pijat Oksitosin Oleh Suami Terhadap
PeningkatanProduksi Asi Pada Ibu Nifas. J Keperawatan Silampari.
2019;2(2):23–6.
9. Fauziah H. Efektivitas Supervised Breast Care Terhadap Pencegahan
Pembengkakan Payudara Pada Ibu Nifas Di Rumah Sakit Wilayah
Kecamatan Pontianak Selatan. J ProNers. 2015;3(1).

10. Umi Fatonah. Efektifitas Antara Pijat Oksitosin dengan Breast care Terhadap
Kelancaran Asi Pada Ibu Post Sc Di Ruang Bougenvil Rsud Dr. Soedirman
Kebumen. 2017;7(3):55–60.
11. Profil Kesehatan Aceh. Profil Kesehatan Aceh Tahun 2017. Aceh: dinkes
aceh; 2017.
12. Puskesmas Kuta Alam. Data Jumlah Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Kuta Alam. Banda Aceh: PKM Kuta Alam; 2018.
13. Pustu Gampong Beurawe. Data Jumlah Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Kuta Alam Tahun 2018. Banda Aceh: PKM Kuta Alam; 2018.
14. Winkel. W.S. Prinsip-prinsip, Pembelajaran Efektif. Ciamis: Famili
Publishers; 2013.
15. Kementrian Kesehatan. Strategi Promosi Kesehatan di Indonesia. Jakarta:
Depkes RI; 2014.
16. Machfoedz M. Komunikasi Pemasaran Modern. Cetakan Pe. Yogyakarta:
Cakra Ilmu; 2014.
17. Notoatmodjo S. Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: CV.
Rineka Cipta; 2012.
18. Suliha. Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan. Jakarta: EGC; 2012.
19. Dimyati dkk. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta; 2016.
20. Bany ZU, Sunnati, Darman W. Perbandingan Efektifitas Penyuluhan Metode
Ceramah dan Demonstrasi Terhadap Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut
Siswa SD. 2014;6(1):661–6.
21. Mufarokah A. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: TERAS; 2010.
22. Siregar E. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia; 2014.

23. Fathurrohman P. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama;


2013.
24. Daryanto. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya; 2011.
25. Arsyad A. Media Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rajawali Pers; 2013.
26. Panen P. Belajar Dan Pembelajaran 1. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka;
2012.
27. Indrasari N. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil dengan Pelaksanaan
Perawatan Payudara. J Keperawatan. 2016;12(1):1–7.
28. Rachmawati M, Puspitasari T. Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida
tentang Perawatan Payudara di BPM Sriyati Masaran Sragen. 2017;1(1):9–
14.
29. Sugianti. Kombinasi Pijat Oksitosin dan Perawatan Payudara Terhadap
Kelancaran Asi dan Berat Badan Bayi. 2018;
30. Wulandatika. Perilaku Perawatan Payudara Pada Ibu Postpartum Di Bpm Idi
Istiadi Banjarbaru. 2017;1(1):23–31.
31. Maharani., Prabumukti. S. Hubungan Karakteristik Ibu, Pengetahuan Dan
SikapDengan Perilaku Perawatan Payudara Pada IbuMenyusui Asi Eksklusif
Di Wilayah KerjaPuskesmas Pegandan. 2018;6(5):46–56.
32. Susi Milwati. Penerapan Promosi Pesehatan Metode Demonstrasi dan
Keterampilan Pemeriksaan Payudara Pendiri (sadari) Bagi Ibu-ibu Pkk di
Kota Malang. 2015;1(2):142–7.
33. Anggraini. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Mitra Nuha; 2013.
34. Dewi L. Aku Sembuh dari Kanker Payudara. Yogyakarta: Tugu Publisher;
2012.
35. Jitowiyono & Kristiyanasari S. Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak.
Yogyakarta: Nuha Medika; 2011.
36. Rustam. M. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC; 2012.
37. Nanny & Sunarsih V. Asuhan Kebidanan pada Nifas. Jakarta: Salemba
Medika; 2011.
38. Saleha S. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika;
2013.
39. Saifuddin. Ilmu Kebidanan, edisi.4. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 2012.
40. Astutik RY. Buku Asuhan kebidanan Masa Nifas dan Menyusui. Jakarta:
TIM; 2015.
41. Maulana M. Panduan Lengkap Kehamilan. Jogjakarta: Kata Hati; 2013.
42. Asmadi N.S. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC; 2016.
43. Suratih. Pengaruh Video Pendidikan Kesehatan Tentang Pemberian Asi
Terhadap Teknik Menyusui Di Kabupaten Boyolali. 2016;
44. Zakaria. Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Audiovisual
Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Inisiasi Menyusu Dini di Kota
Yogyakarta. 2017;13(2):77–82.
45. Afrianti. Pengaruh Demonstrasi Terhadap Perilaku Ibu Dalam Melakukan
ASI Eksklusif di BPS Dini Melani Condong Catur Sleman. 2014;
46. Saryono. Metodologi Penelitian Keperawatan. Purwokerto: UPT. Percetakan
dan Penerbitan; 2011.
47. Notoadmodjo S. Metodologi penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2012.
48. Setiadi. Konsep dan Praktek Penulisan Riset Keperawatan (Ed.2).
Yogyakarta: Graha Ilmu; 2013.
49. Surjowati. Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Demonstrasi Dan Video Pada
Mata Kuliah Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan Terhadap Hasil Belajar
Mahasiswa Akademi Keperawatan. Ponorogo: Universitas Sebelas Maret;
2018.
Lampiran 1

LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah bersedia menjadi responden yang akan

di lakukan oleh mahasiswi Universitas Abulyatama:

Nama : Helmida Sari

Nim : 17172049P

Saya mengetahui bahwa informasi yang saya berikan ini sangat besar

manfaatnya bagi pengembangan ilmu keperawatan di Indonesia dan Aceh

khususnya.Demikian pernyataan persetujuan menjadi responden bagi saya semoga

dapat dipergunakan seperlunya.

Banda Aceh, April 2019

Responden

(………………………)
Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

Judul Penelitian :Efektifitas Penyuluhan Metode Demonstrasi dan Video

terhadap Peningkatan Pengetahuan Breast Care Pada Ibu

Hamil

Nama Peneliti : Helmida Sari

Nim :17172049P

Identitas Responden

No. Responden :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan :

Petunjuk : Jawablah pertanyaan ini, serta beri tanda silang (x) untuk

salah satu jawaban anda.

1. Tujuan dari perawatan payudara adalah......

a. Memperlancarkan peredaran darah dan mencegah tersumbatnya saluran

susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI

b. Membuat tubuh langsing

c. Membuat payudara tidak kendor

2. Perawatan payudara dilakukan oleh.........

a. Ibu hamil/menyusui meski tidak memiliki masalah payudara

b. Ibu hamil/menyusui dengan gangguan payudara


c. Semua benar

3. Berikut ini adalah alat yang dibutuhkan untuk perawatan payudara,

kecuali...

a. Sarung tangan

b. Kapas

c. Minyak zaitun/baby oil

4. Apa yang dilakukan sebelum melakukan perawatan payudara....

a. Membasuh wajah

b. Mencuci tangan

c. Mencuci kaki

5. Cara melakukan kompres puting yang benar adalah.....

a. Oleskan minyak zaitun pada payudara

b. Letakkan tangan diantara kedua payudara kemudian telapak tangan

ditarik memijat keatas sambil melingkar.

c. Semua benar

6. Kompres pada puting susu dilakukan berapa kali.....

a. 10 kali

b. 20 kali

c. 30 kali

7. Cara menyangga payudara yang benar adalah ......

a. Sangga payudara kanan dengan tangan kanan kemudian urut sisi luar

dengan tangan kiri mengurut payudara ke arah puting susu.


b. Sangga payudara kanan dengan tangan kiri kemudian urut sisi luar

dengan tangan kanan mengurut payudara ke arah puting susu.

c. Semua benar

8. Cara untuk membersihkan kotaran yang menempel pada puting susu

adalah.........

a. Lakukan pijatan dengan arahkan puting susu kedepan dengan kapas

yang telah dibasahi dengan minyak zaitun

b. Lakukan pijatan secara memutar pada kedua payudara secara bersamaan

sebanyak 20 kali

c. Semua benar

9. Cara yang benar mengeluarkan ASI adalah....

a. Letakkan tangan dibawah bagian payudara kemudian tangan lainnya

mengurut bagian payudara mulai dari samping kearah puting

b. Letakkan tangan dibawah bagian payudara kemudian tangan lainnya

urut pelan pada area payudara dengan tangan menggenggam

c. Letakkan tangan dibawah bagian payudara kemudian tangan lainnya

menekan payudara dengan gerakan memutar

10. Cara membersihkan payudara setelah melakukan perawatan payudara

adalah.........

a. Letak handuk yang telah direndam dengan air hangat dan dingin pada

payudara

b. Keringkan payudara dengan handuk kering

c. Semua benar
Lampiran 3

KUNCI JAWABAN

1. C
2. A
3. A
4. B
5. C
6. A
7. C
8. B
9. A
10. C
Master Tabel Uji Valid

1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 6
1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 3
1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 6
0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 5
1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 5
1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 6
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 6
0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2
1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 6
1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 6
1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 3
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8
1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 6
1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 4
Pre Test Metode Demonstrasi
Pengetahuan
No Umur Pendidikan Pekerjaan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Skor
1 35 SMA IRT 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 6
2 28 D3 Kontrak 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 5
3 27 SMA IRT 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 4
4 30 S1 Swasta 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 6
5 28 SMA IRT 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 4
6 31 D3 Kontrak 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4
7 29 S1 IRT 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3
8 30 SMA IRT 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3
9 21 SMA IRT 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 6
10 21 SMA IRT 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3

Post Test Metode Demonstrasi


Pengetahuan
No Umur Pendidikan Pekerjaan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Skor
1 35 SMA IRT 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8
2 28 D3 Kontrak 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8
3 27 SMA IRT 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8
4 30 S1 Swasta 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8
5 28 SMA IRT 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 7
6 31 D3 Kontrak 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6
7 29 S1 IRT 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 5
8 30 SMA IRT 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 7
9 21 SMA IRT 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8
10 21 SMA IRT 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 6
Pre Test Metode Video
Pengetahuan
No Umur Pendidikan Pekerjaan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Skor
1 21 SMA IRT 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 6
2 28 D3 Kontrak 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 6
3 29 SMA CS 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 6
4 27 D3 Kontrak 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 4
5 26 SMA IRT 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 3
6 25 S1 IRT 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8
7 32 SMA IRT 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 5
8 30 SMA IRT 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 4
9 23 S1 IRT 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 5
10 33 s1 IRT 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 5

Post Test Metode Video


Pengetahuan
No Umur Pendidikan Pekerjaan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Skor
1 21 SMA IRT 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7
2 28 D3 Kontrak 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 6
3 29 SMA CS 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 6
4 27 D3 Kontrak 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 4
5 26 SMA IRT 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 7
6 25 S1 IRT 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8
7 32 SMA IRT 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 6
8 30 SMA IRT 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 5
9 23 S1 IRT 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 7
10 33 s1 IRT 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 6
Explore
Descriptives
Statistic Std. Error
Pre_Video Mean 5.20 .442
95% Confidence Interval Lower Bound 4.20
for Mean Upper Bound 6.20
5% Trimmed Mean 5.17
Median 5.00
Variance 1.956
Std. Deviation 1.398
Minimum 3
Maximum 8
Range 5
Interquartile Range 2
Skewness .475 .687
Kurtosis .813 1.334
Post_Video Mean 6.20 .359
95% Confidence Interval Lower Bound 5.39
for Mean Upper Bound 7.01
5% Trimmed Mean 6.22
Median 6.00
Variance 1.289
Std. Deviation 1.135
Minimum 4
Maximum 8
Range 4
Interquartile Range 1
Skewness -.478 .687
Kurtosis .552 1.334
Pre_Demonstrasi Mean 4.40 .400
95% Confidence Interval Lower Bound 3.50
for Mean Upper Bound 5.30
5% Trimmed Mean 4.39
Median 4.00
Variance 1.600
Std. Deviation 1.265
Minimum 3
Maximum 6
Range 3
Interquartile Range 3
Skewness .280 .687
Kurtosis -1.663 1.334
Post_Demonstrasi Mean 7.10 .348
95% Confidence Interval Lower Bound 6.31
for Mean Upper Bound 7.89
5% Trimmed Mean 7.17
Median 7.50
Variance 1.211
Std. Deviation 1.101
Minimum 5
Maximum 8
Range 3
Interquartile Range 2
Skewness -.863 .687
Kurtosis -.522 1.334

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
Pre_Video .184 10 .200 .945 10 .609
Post_Video .230 10 .143 .933 10 .479
Pre_Demonstrasi .224 10 .168 .838 10 .412
Post_Demonstrasi .293 10 .115 .810 10 .190
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

Pre_Video
Post_Video
Pre_Demonstrasi
Post_Demonstrasi
T-Test

Paired Samples Statistics


Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair 1 Pre_Demonstrasi 4.40 10 1.265 .400
Post_Demonstrasi 7.10 10 1.101 .348
Pair 2 Pre_Video 5.20 10 1.398 .442
Post_Video 6.20 10 1.135 .359

Paired Samples Correlations


N Correlation Sig.
Pair 1 Pre_Demonstrasi &
10 .766 .010
Post_Demonstrasi
Pair 2 Pre_Video & Post_Video 10 .532 .114
Paired Samples Test
Sig. (2-
Paired Differences tailed)
95% Confidence
Interval of the
Std. Std. Error Difference
Mean Deviation Mean Lower Upper T df
Pair Pre_Demonstrasi -
-2.700 .823 .260 -3.289 -2.111 -10.371 9 .000
1 Post_Demonstrasi
Pair Pre_Video -
-1.000 1.247 .394 -1.892 -.108 -2.535 9 .032
2 Post_Video
T-Test
Group Statistics
Std. Std. Error
Kelompok N Mean Deviation Mean
Pre_Test Video 10 5.2000 1.39841 .44222
Demonstrasi 10 4.4000 1.26491 .40000

Independent Samples Test


Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Mean Std. Error Interval of the
Sig. (2- Differenc Differenc Difference
F Sig. t df tailed) e e Lower Upper
Pre_T Equal variances
.015 .903 1.342 18 .196 .80000 .59628 -.45275 2.05275
est assumed
Equal variances
1.342 17.822 .197 .80000 .59628 -.45365 2.05365
not assumed
T-Test
Group Statistics
Std. Error
Kelompok N Mean Std. Deviation Mean
Post_Test Video 10 6.2000 1.13529 .35901
Demonstrasi 10 7.1000 1.10050 .34801

Independent Samples Test


Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Sig. (2- Mean Std. Error Difference
F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper
Post_Te Equal variances
.044 .836 -1.800 18 .089 -.90000 .50000 -1.95046 .15046
st assumed
Equal variances not
-1.800 17.983 .089 -.90000 .50000 -1.95053 .15053
assumed
BIODATA PENULIS

Nama : Helmida Sari

Tempat / Tanggal Lahir : Geulumbuk 02 Mei 1995

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Rakit Lama Lr. Damai, Desa Geulumbuk,


Kecamatan

Kluet Selatan, Aceh Selatan

Anak : 1 dari 2 bersaudara

Status : Belum Menikah

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 2001 –¬ 2007 : SDN 1 Geulumbuk

Tahun 2007 – 2010 : SMPN 1 Kluet Utara

Tahun 2010 – 2013 : SMA Negeri 1 Kluet Selatan

Tahun 2013 – 2016 : POLITEKNIK KESEHATAN ACEH

Program Studi DIII Keperawatan Banda Aceh

Tahun 2017-sekarang : PSIK Abulyatama

NAMA ORANG TUA

Ayah : Sulaimi

Ibu : Murlida

Alamat : Jl. Rakit Lama Lr. Damai, Desa Geulumbuk,

Kecamatan Kluet Selatan, Aceh Selatan


DOKUMENTASI PENYULUHAN DEMONTRASI
DOKUMENTASI PENYULUHAN VIDEO

Anda mungkin juga menyukai