Anda di halaman 1dari 12

KASUS PEMASARAN JASA BPJS

KELOMPOK 3

1. Rosliana Mahardhika 20191030044


2. Rudy Dwi Laksono 20191030045
3. Setyana Eka Nurvidyaning 20191030046
4. Shinta Kumala Prawitasari 20191030047
5. Siti Kundariyah 20191030048
6. Subur 20191030049
7. Tegar Fadeli Arrahma 20191030050
8. Tegar Mohammad Wijaya 20191030051
9. Titing Purwanti 20191030052
10. Tovik Ismail Saleh 20191030053
11. Vidya Widowati 20191030054
12. Yunus 20191030055
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2019

1. JELASKAN STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN:

A. PRODUCT LIFE CYCLE

Product life cycle adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika
kompetitif suatu produk. Product life cycle digunakan untuk mengenali tahapan-tahapan yang
dilalui produk selama masa hidup suatu produk.Dalam tahapan-tahapan tersebut terkandung
peluang-peluang dan juga persoalan khusus sehubungan dengan strategi pemasaran.Dengan
mengenal dimana produk sedang berada atau kemana produk sedang mengarah, perusahaan bisa
menentukan rencana pemasaran yang lebih baik.

Terdapat empat tahapan/siklus dalam Product life cycle, yaitu :

Menurut Assauri (2004:289) Siklus daur hidup produk ada empat tahapan, yaitu : tahapan
pengenalan (introduction), tahap pengembangan (growth), tahapan pematangan (maturity), dan
tahapan penurunan (decline)

1. Tahap Perkenalan (Introduction)


Pada tahap ini produk baru diperkenalkan di pasar biasanya biaya yang dikeluarkan cukup tinggi
terutama biaya periklanan sedang volume penjualan masih kecil. Promosi pada tahap ini
memegang peranan yang sangat penting, yang pada hakekatnya promosi dilaksanakan dengan
berorientasi penjualan. Tahap penjualan suatu produk menunjukan ciri-ciri dimana tingkat
keuntungan belum begitu nampak hasill penjualan relatif kecil sedangkan biaya yang dikeluarkan
cukup tinggi. Tahap perkenalan produk biasanya terjadi pada perusahaan-perusahaan yang baru
memulai kegiatan operasional atau perusahaan yang sudah ada yang menciptakan atau menjual
produk baru.
Kedungadem adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Dari sisi
perekonomian, Ibukota Kecamatan Kedungadem termasuk salah satu Ibukota Kecamatan yang
ramai di Kabupaten Bojonegoro. Klinik Muhammadiyah Kedungadem mulai dirintis semenjak
1997 yang berawal dari BP/ RB. Peletakan batu pertama dimulai pada tanggal 16 April 1997 serta
terbit SK IMB tanggal 06 Desember 1997, terselesaikanya pembangunan pada 16 Agustus 2003.
Pada tahun 2004- 2009, klinik memperluas kerja sama dengan mengelola dana jaminan kesehatan
siswa Muhammadiyah. Beberapa kali terjadi perubahan pimpinan pada Klinik Muhammadiyah
Kedungadem diawali oleh dr. Nuraini pada ( September 2003 - Oktober 2003 ) dan kemudian
dilanjutkan oleh dr. Djoko Karjono pada ( November 2003- Oktober 2004 ) kemudian di ganti oleh
dr. Silahuddin pada (November 2004 –April 2005) dan diganti lagi oleh H. Mubarak Almakzum,
S.Ag pada (Mei 2005 – Juli 2007) dan diteruskan lagi oleh dr. Silahuddin pada (Agustus 2007 –
2011) diteruskan lagi oleh dr. Haryono Kohir pada (Januari 2012 - sekarang). Berikut ini ringkasan
perkembangan Klinik Muhammadiyah Kedungadem dari masa ke masa.

2. Tahap Pertumbuhan (growth)


Tahap pertumbuhan produk yang dimaksudkan yaitu karena produk sudah mulai dikenal dalam
masyarakat sehingga hasil penjualan sudah mulai meningkat. Perhatian pembeli terhadap produk
mulai tumbuh dan akan mencoba produk apabila cocok dengan selera mereka maka pada
kesempatan lain dapat membeli lagi. Dalam tahap ini perusahaan mulai menikmati keuntungan
karena volume penjualan mulai meningkat sedangkan pengusaha-pengusaha lain mulai melihat
bahwa produk tersebut dapat memberikan keuntungan sehingga mereka juga akan beramai-ramai
mengusahakan barang atau jasa yang identik sama, baik ukuran maupun kualitas.
Pada kasus yang dibahas, klinik Muhamadiyah Kedungadem termasuk kategori Pertumbuhan
(Growth) bila kita melihat di ciri ciri yang ada baik secara perkembangan fasilitas maupun
kunjungan dan laba yang tercatat pada 2012-2013.

3. Tahap Kedewasaan (maturity)


Pada tahap kedewasaan produk persaingan sudah mulai semakin tajam dimana sudah terdapat
beberapa perusahaan lain yang juga memasarkan produk yang sama sehingga pernjualan
terusahaan tidak dapat ditingkatkan lagi kecuali perusahaan mengambil langkah yang tepat dalam
situasi tersebut. Kebijaksanaan harga jual dan promosi sangat menentukan dalam tahap ini, dimana
perusahaan dapat menurunkan harga dan melakukan kegiatan promosi yang lebih agresif
tergantung pada kemampuan terusahaan dan perolehan keuntungan. Hal ini dapat terjadi pada
setiap perusahaan-perusahaan manufaktur yang semakin lama semakin pula menghadapi situasi
persaingan yang kian meningkat.
4. Tahap Kemunduran (decline)
Pada tahap ini jumlah produk yang sama atau serupa meningkat, masing- masing perusahaan yang
bersaing tidak bergerak secara leluasa karena pembeli mempunyai banyak pilihan. Pemberian
potongan harga dan sejenisnya mulai bermunculan dan kegiatan promosi semakin meningkat.
Adapun penjualan pada beberapa perusahaan tidak dapat berkembang sedang biaya pemasaran
semakin meningkat. Karena biaya pemasaran tidak dapat diimbangi oleh hasil penjualan
menyebabkan keuntungan usaha perusahaan-perusahaan yang bersaing menurun secara
keseluruhan. Pada tahap ini kemunduran ini biasanya sudah dilakukan lagi pengenalan produk-
produk baru. Tahap ini memberikan ciri-ciri yang kurang menguntungkan. Pembeli sudah tidak
memperhatikan lagi produk yang lama tetapi mereka akan memilih produk yang baru muncul yang
dianggap lebih bermanfaat dari produk lama. Dengan memperhatikan daur kehidupan produk
maka suatu perusahaan menyusun strategi kombinasi produk atau kebijakan produk baru dalam
peranannya menghasilkan keuntungan meningkatkan volume penjualan atau perencanaan produk
harapan masa mendatang.

B. MARKETING MIX (BAURAN PEMASARAN) JASA

Bauran pemasaran pada produk barang yang kita kenal selama ini berbeda untuk jasa, bauran
produk barang mencakup 4P yaitu product, price, place dan promotion. Sedangkan untuk
produk jasa ditambahkan tiga unsur lagi yaitu people, process, dan Physical Evidence (bukti
fisik).

1. Product Jenis pelayanan

Sebagai fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) berstatus Klinik Pratama Rawat Inap, fasyankes
ini menyelenggarakan pelayanan-pelayanan sebagai berikut.
1. Pelayanan Medis Rawat Jalan
a. Poli Rawat Jalan Umum
b. Poli KIA
c. Poli Spesialis Penyakit Dalam
d. Pemeriksaan USG kandungan dan penyakit dalam
2. Pelayanan Medis Rawat Darurat
a. Instalasi Gawat Darurat
-ruang resusitasi
- ruang tindakan bedah
- ruang pemeriksaan medis
3. Pelayanan Medis Rawat Inap
a. Ruang Rawat Inap Dewasa
b. Ruang Rawat Inap Anak
c. Ruang Pertolongan Persalinan
d. Ruang Isolasi
4. Pelayanan Penunjang Medis
a. Laboratorium
b. Radiologi
c. Farmasi
5. Pelayanan Penunjang Non-Medis
a. Bimbingan Rohani
Dengan membuat layanan baru sebagai bagian variasi produk berupa penambahan jam layanan
dokter internist, poli gigi, poli spesialis kandungan maupun poli spesialis anak. Hal ini didasarkan
pada data demografis yang menunjukkan jumlah penduduk paling tinggi didominasi pasangan usia
subur.

2. Price
Seiring dengan kebijakan akan diberlakukan BPJS, maka dapat dilakukan menurunkan sedikit
harga dan memberitahukan alternatif pembayaran selain pasien umum (yaitu dengan jaminan
kesehatan berupa BPJS). Pembayaran juga dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan
bank.( EDC, LINK AJA, UVO) Mempermudah proses transaksi dengan menggunakan layanan
mobile.
3. Place (Tempat)

I. IDENTITAS

NAMA KLINIK : KLINIK RAWAT INAP MUHAMMADIYAH KEDUNGADEM


ALAMAT : Jl. RAYA NDROKILO KEDUNGADEM BOJONEGORO 62195
Perlu dilakukannya penambahan bangunan di area belakang klinik yang masih kosong.
Revitalisasi bangunan klinik supaya terlihat lebih modern dan membuat akses yang mudah untuk
setiap ruangan, penambahan AC.
4. Promotion (Promosi)
Sejauh ini Klinik Muhammadiyah Kedungadem terus melakukan sosialisasi. Pemasaran yang
dilakukan masih terbilang konvensional, di antaranya melalui kegiatan bakti sosial, lomba-lomba
untuk masyarakat sekitar, dan lain sebagainya. Berbagai media juga digunakan untuk
mengkampanyekan kliniknya, seperti penggunaan media cetak berupa leaflet dn kalender yang
rutin dibagikan. Hal itu dapat terus dilakukan, serta ditambah dengan adanya brosur atau leaflet
yang disebarkan dengan menyebutkan produk jasa unggulan dari fasilitas kesehatan yang ada
disekitarnya. Pembuatan website juga bisa membuat klinik lebih mudah diakses infonya.
Menggunakan social media seperti Instagram dan facebook untuk mempromosikan klinik.

5. People (orang)
Berhubungan dengan sumber daya manusia yang ada di klinik. Perlunya seleksi, pelatihan,
motivasi dan manajemen sumber daya manusia untuk meningkakan kinerja pegawai sehingga
mencapai kualitas terbaik maka pegawai harus dilatih untuk menyadari pentingnya pekerjaan
mereka. Memberikan konsumen kepuasaan dalam memenuhi kebutuhannya. Beberapa pegawai
telah menjalani pelatihan tertentu. Hal tersebut dapat dilanjutkan sehingga memungkinkan seluruh
pegawai klinik memiliki kompetensi serta sikap yang membuat pasien (pelanggan) merasa senang
dan memberikan feedback positif pada klinik.

6. Process (proses)
Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan,
mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin, dimana jasa diihasilkan disampaikan kepada konsumen.
Proses ini dapat dipercepat semisal dengan menggunakan layanan pendaftaran online, maupun
pembuatan anjungan pendafataran mandiri serta didukung rekam medis elektrik, sehingga
mempercepat waktu tunggu pasien di poli.

7. Physical Evidence (bukti fisik)


Klinik Muhammmadiyah Kedungadem memiliki luas tanah yang cukup,namun letak lahan
kosongnya didominasi pada bagian belakang klinik. Bila memungkinkan, dapat dibuat akses jalan
yang mempermudah pasien, dimana pasien akan merasa kemudahan parker,dan bisa untuk
optimalisasi aset tanahnya yang luas untuk usaha kuliner yang secara tidak langsung akan
membantu kebutuhan keluarga pasien dan pasien, maupun keleluasaan dari bangunan klinik.

C. BOSTON CONSULTING GROUP GROWTH (BCG)

Pengertian Analisis Matriks BCG dan Contohnya –

Matriks BCG atau BCG Matrix adalah alat analisis bisnis yang digunakan untuk membantu
perusahaan dalam mempertimbangkan peluang pertumbuhan dengan perencanaan strategis jangka
panjang dan meninjau portofolio produk perusahaan tersebut agar dapat mengambil keputusan
untuk berinvestasi, mengembangkan atau menghentikan produknya. Matrik BCG ini juga
membantu perusahaan dalam menentukan pengalokasian sumber daya dan sebagai alat analisis
dalam pemasaran merek, manajemen produk, manajemen strategis dan analisis Portofolio.

Matriks BCG dikembangkan oleh Bruce Henderson pada tahun 1970-an. Bruce Henderson juga
merupakan pendiri Boston Consulting Group (BCG) yaitu sebuah perusahaan konsultan
manajemen global yang terkemuka yang pernah menduduki peringkat ketiga perusahaan terbaik
untuk bekerja versi Forbes pada tahun 2014.

Karena Matriks ini dikembangkan oleh pendiri Boston Consulting Group (BCG) maka matriks ini
dinamakan dengan Matrik BCG yang singkatan dari Boston Consulting Group. Matriks BCG ini
juga berkaitan erat dengan siklus hidup produk (Products life cycle) sehingga sering disebut juga
dengan Product Portfolio Matrix (Matriks Portofolio Produk). Nama-nama lain Matriks BCG
diantaranya adalah BCG Growth-Share Matrix (Matriks Pertumbuhan dan Pangsa Pasar
BCG), Boston Box dan Portfolio Diagram (Diagram Portofolio).
4 kategori portofolio produk perusahaan dari 2 dimensi klasifikasi bisnis unit yaitu Relative Market
Share (pangsa pasar relatif) dan Market Growth Rate (tingkat pertumbuhan pasar). Kategori-
kategori tersebut masing-masing diwakili oleh Bintang (Star), Sapi Perah (Cash Cows), Anjing
(Dogs) dan Tanda Tanya (Question Marks).

Keterangan:

Stars (Bintang) :
Yang termasuk dalam kategori Stars atau Bintang adalah produk atau unit bisnis yang memiliki
pangsa pasar yang dominan dan pertumbuhan yang cepat serta menghasilkan uang (pendapatan)
yang besar. Ini berarti produk-produk yang dihasilkan merupakan produk-produk terkemuka yang
diminati oleh pasar. Perusahaan membutuhkan banyak investasi untuk mempertahankan posisi
produk-produk tersebut dan untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut serta mempertahankan
keunggulan-keunggulan atas produk tersebut agar dapat tetap bersaing dengan produk kompetitor
lainnya. Produk-produk di kategori Bintang ini dapat berubah menjadi kategori Sapi perah (Cash
Cows) apabila mereka tetap dapat mempertahankan keberhasilan mereka hingga tingkat
pertumbuhannya mengalami penurunan.
Cash Cows (Sapi Perah) :
Yang termasuk dalam kategori Cash Cows atau Sapi Perah adalah produk atau unit bisnis yang
merupakan pemimpin pasar, menghasilkan uang atau pendapatan yang lebih banyak dibandingkan
dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaannya. Produk atau unit bisnis pada kategori ini
memiliki pangsa pasar yang tinggi namun prospek pertumbuhan kedepan akan sangat terbatas.

Dogs (Anjing) : Dogs (Anjing) atau juga dikenal dengan istilah hewan peliharaan, yang termasuk
pada kategori Dogs ini adalah produk atau unit bi
snis yang memiliki pangsa pasar rendah dan mengalami tingkat pertumbuhan yang rendah.
Produk-produk pada kategori ini biasanya hanya memberikan kontribusi keuntungan yang sangat
rendah atau bahkan harus menderita kerugian.

Question Marks (Tanda Tanya) :


Kategori Question Marks kadang-kadang disebut juga dengan problem children atau wildcats).
Yang termasuk dalam kategori Question Marks ini adalah produk atau bisnis unit yang memiliki
prospek pertumbuhan yang tinggi tetapi pangsa pasarnya masih sangat rendah. Penghasilan (uang)
yang didapat umumnya tidak sebanding dengan biaya-biaya yang dikeluarkan (lebih banyak
pengeluaran daripada pendapatan). Namun karena prospek pertumbuhannya sangat pesat sehingga
berpotensi untuk berubah menjadi Stars atau Bintang. Manajemen perusahaan tersebut disarankan
untuk tetap berinvestasi pada produk atau bisnis unit yang berada dalam kategori Question
Marks ini karena pertumbuhan yang tinggi.

Dari penjelasan 4 kategori pada Matriks BCG diatas, terlihat bahwa analisis matriks BCG memiliki
hubungan yang erat dengan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) seperti pada gambar
dibawah ini.:
Strategi setelah Analisis Matriks BCG

Setelah mengetahui posisi produk dan bisnis unit kita berada, tahap selanjutnya adalah menerapkan
strategi yang sesuai dengan kondisi pasar dan tingkat persaingan yang ada. Berikut ini terdapat
empat strategi yang dapat diterapkan pada bisnis unit atau produk-produk yang berada dalam
Matriks BCG.

1. Build atau Membangun, yaitu meningkatkan investasi pada produk atau unit bisnis agar
dapat meningkatkan pangsa pasar. Strategi ini biasanya dilakukan untuk mendorong produk-
produk dalam kategori Question Marks menjadi Stars dan akhirnya menjadi Cash Cows.
2. Hold atau Mempertahankan, yaitu strategi untuk mempertahankan produk-produk agar
tetap pada kategori yang sama. Strategi tersebut biasanya digunakan pada kategori Stars.
3. Harvest atau Memanen, yaitu strategi untuk mengurangi investasi dan mencoba untuk
mendapatkan uang tunai (cash) semaksimum mungkin dari produk atau meningkatkan
profitabilitas secara keseluruhan. Strategi ini biasanya digunakan pada produk-produk atau unit
bisnis yang berada di kategori Cash Cows.

4.Divest atau Melakukan Divestasi, yaitu strategi yang melakukan penutupan usaha atau
likuidasi terhadap unit bisnis atau produk yang mengalami kerugian atau produk yang memiliki
pangsa pasar rendah. Strategi Divestasi ini biasanya dilakukan pada produk atau unit bisnis yang
berada di kategori Dogs.

Cara Menggunakan Analisis Matriks BCG

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menganalisis produk atau unit bisnis dengan
menggunakan Matriks BCG.

Langkah 1. Pilih Unit atau Produk yang ingin dianalisis

Analisis Matriks BCG dapat digunakan untuk menganalisis Bisnis unit strategis, merek, produk
atau bahkan perusahaan itu sendiri. Langkah pertama adalah menentukan pilihan terhadap unit
mana yang akan dianalisis.

Langkah 2. Tentukan Pasar (Market)

Menentukan Pasar merupakan hal yang paling penting dalam melakukan analisis. Kesalahan
menentukan pasar akan menyebabkan klasifikasi yang tidak tepat. Sebagai contoh, jika kita
menganalisis mobil bermerek BMW di pasar pengangkutan umum maka akan mendapatkan hasil
di kategori Dogs. Karena mobil bermerek BMW lebih dominan dan kuat di pasar mobil mewah.

Langkah 3. Menghitung Pangsa Pasar Relative (Relative Market Share

Relative Market Share dapat dihitung berdasarkan segi Pangsa Pasar ataupun segi Pendapatan.
Perhitungannya adalah dengan membagi Pangsa Pasar atau Pendapatan merek kita sendiri dengan
Pangsa Pasar atau Pendapatan merek pesaing terbesar kita dalam industri yang sama. Misalnya,
jika perusahaan kita adalah memproduksi Smartphone, pangsa pasar pesaing kita adalah sekitar
25% sedangkan pangsa pasar kita hanya 10% pada tahun yang sama, maka nilai Relative Market
Share kita adalah 0,4 saja. Dalam Matriks BCG, Relative Market Share diletakkan pada sumbu X.
Di sudut kiri paling atas berikan nilai 1, ditengah matriks berikan nilai 0,5 dan sudut kanan atas
berikan nilai 0.
Langkah 4. Ketahui tingkat pertumbuhan pasar (Growth Market Rate)

Tingkat pertumbuhan industri dapat diketahui dari laporan industri yang biasanya tersedia secara
online. Tingkat Pertumbuhan pasar dapat dihitung dengan melihat pertumbuhan pendapatan rata-
rata dari perusahaan terkemuka. Tingkat pertumbuhan pasar diukur dengan persentase (%). Titik
tengah sumbu Y biasanya ditetapkan pada tingkat pertumbuhan 10%, tetapi dapat juga bervariasi
sesuai dengan aktual pencapaian industri yang bersangkutan. Beberapa industri mengalami
pertumbuhan selama bertahun-tahun tetapi hanya pada tingkat pertumbuhan rata-rata 1% hingga
2% per tahun. Oleh karena itu, ketika melakukan analisis kita harus mengetahui tingkat
pertumbuhan yang dianggap paling signifikan (titik tengah) untuk memisahkan Cash
Cows dengan Stars dan Question Marks dengan

Langkah 5. Menggambar Siklus di Matriks BCG

Setelah melakukan perhitungan pada setiap variabel pengukuran, gambarkan posisi merek atau
produk anda ke dalam matriks dengan bentuk lingkaran. Gambarkan juga merek atau produk
lainnya dengan bentuk lingkaran sesuai dengan proporsi pendapatan atau pangsa pasar yang
didapat oleh merek yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai