Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana Seharusnya Pendidikan Memandang Peserta didik?

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Ketika kita
berbicara tentang pendidikan, maka terdapat dua komponen yang sangat penting yaitu
pendidik dan peserta didik. Meski zaman telah berubah, masih sering sekali kita temui
pendidik yang menjadikan peserta didiknya sebagai objek belajar yang tidak tahu apa-apa.
Pendidikan seharusnya memandang peserta didik sebagai manusia yang bermartabat.

Memandang peserta didik sebagai manusia yang memiliki martabat yaitu dengan
memperhatikan dimensi-dimensi kemanusiaan. Dimensi manusia yang pertama yaitu dimensi
keindividualan, pendidikan memandang bahwa setiap insan atau manusia memiliki
keunikannya masing-masing, mereka miliki potensi yang mungkin tidak dimiliki orang yang
lain. Dengan begitu pendidikan harus memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk
mengembangkan potensi sesuai minat dan bakat individu masing-masing.

Yang kedua yaitu dimensi kesosialan. Kita semua tahu bahwa manusia adalah makhluk
sosial, yaitu makhluk yang tidak bisa hidup tanpa orang lain. Dengan seringnya bersosialisasi
maka akan tumbuh rasa kemanusiaan yang tinggi. Pendidik harus mampu menciptakan
suasana pembelajaran yang lebih berpusat pada peserta didik dan sering menggunakan
metode diskusi agar sosialisasi terjadi diantara peserta didik. Dengan begitu rasa
kemanusiaan peserta didik akan terus tumbuh dan berkembang.

Yang ketiga yaitu dimensi kesusilaan. Setiap manusia terlahir dengan potensi kesusilaan atau
yang lebih kita kenal dengan moral. Pendidikan memandang bahwa setiap peserta didik
memiliki moral yang baik. Dalam rangka meningkatkan dan pengembangan moral peserta
didik, maka perlu dilakukan kegiatan yang berhubungan dengan moral, seperti bakti sosial,
memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan, galang dana untuk daerah yang
terkena bencana, dan masih banyak yang lainnya.

Yang keempat yaitu dimensi keberagamaan. Manusia pada dasarnya adalah makhluk religius.
Dengan begitu manusia pasti memiliki keyakinan terhadap kekuatan lain yang bersifat
supranatural yang sering kita kenal Tuhan. Keberagamaan ini akan membuat manusia
mengetahui tujuan hidupnya dan selalu bersemangat dalam menghadapi segala permasalahan
dalam hidupnya. Dengan banyaknya agama yang ada di Indonesia membuat pendidikan
memandang peserta didik sebagai manusia religius dengan ajarannya masing-masing Aspek-
aspek agama perlu diterapkan dalam sektor pendidikan mengingat pentingnya agama dalam
kehidupan ini, terutama dalam pendidikan. Tidak hanya itu mata pelajaran yang berhubungan
tentang agama juga perlu ditingkatkan lagi.

Yang terakhir yaitu dimensi kesejahteraan. Manusia merupakan makhluk yang memiliki
banyak potensi sehingga manusia bisa disebut manusia yang menyejahterakan. Pendidikan
memandang peserta didik yang akan mampu memberi perubahan yang akan menyejahterakan
bangsa. Maka peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan untuk menciptakan lulusan yang
memiliki potensi tinggi untuk menyejahterakan kehidupan bangsa Indonesia ini.

Anda mungkin juga menyukai