Anda di halaman 1dari 3

I.

PERILAKU ORGANISASI
Perilaku organisasi adalah ilmu yang mempelajari tentang tindakan atau aksi seseorang
individu di tempat kerja.
a. Fokus dari Perilaku Organisasi.
Fokus dari perilaku organisasi terbagi menjadi tiga.
- Perilaku individu : meliputi topik seperti sikap, kepribadian, persepsi,
pembelajaran dan motivasi.
- Perilaku kelompok : meliputi norma, peranm pembinaan tim, kepemimpinan,
dan konflik.
- Aspek-aspek organisasi : meliputi struktur, budaya, dan kebijakan serta
praktik sumber daya manusia.
b. Sasaran/ Tujuan dari Perilaku Organisasi
Tujuan dari perilaku organisasi adalah untuk menjelaskan, memprediksi, dan
mempengaruhi perilaku tertentu diantaranya:
Perilaku Deskripsi
Produktivitas Karyawan Merupakan ukuran kinerja atas efisiensi dan
efektivitas.
Ketidakhadiran Tidak datang ke tempat kerja menjadi salah satu
penyebab hilangnya produktifitas.
Perputaran Karyawan Pengunduran diri permanen dari suatu oraganisasi
baik secara sukarela maupun tidak sukarela.
Perilaku Kewargaan Perilaku atas kehendak sendiri yang bukan bagian
Organisasi dari tuntutan organisasi secara formal tetapi
(Organizational mendorong efektivitas fungsi organisasi.
Citizenship Behavior-
OCB)
Kepuasan Kerja Sikap yang umum ditunjukkan karyawan yang
berpotensi membahayakan organisasi atau
individu dalam suatu organisasi
Perilaku Buruk di Tempat Perilaku disengaja oleh seorang karyawan yang
Kerja berpotensi membahayakan organisasi atau
individu dalam suatu organisasi.

II. SIKAP DAN KINERJA


Sikap merupakan pernyataan evaluatif-disukai ataupun tidak disukai- terkait dengan
objek, orang, atau kejadian yang terdiri atas komponen kognitif, komponen afektif, dan
komponen perilaku. Tiga sikap milik karyawan yang terkait dengan pekerjaan diantaranya
adalah
1. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan sikap umum seseorang terhadap pekerjaannya. Semakin
puas seseorang terhadap pekerjaannya maka semakin positif sikap yang dimiliki dan
sebaliknya.
2. Keterlibatan Kerja dan Komitmen Organisasi
Keterlibatan kerja merupakan tingkatan dimana karyawan mengidentifikasi dirinya
engan pekerjaannya secara aktif berpartisipasi didalamnya dan menganggap
kinerjanya sebagai hal yang penting dalam menghargai dirinya.
Sedangkan komitmen organisasi merupakan tingkatan dimana karyawan
mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi tertentu beserta tujuannya dan
berkeinginan untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi tersebut.
Keterlibatan kerja yang tinggi erat kaitannya dengan absensi yang rendah,
pengunduran diri yang rendah, dan partisipasi karyawan yang tinggi. Komitmen
organisasi tidak lebih penting dari dukungan organisasi yang dapat menghasilkan
kepuasan kerja yang tinggi dan tingkat pengunduran diri yang rendah.

3. Partisipasi Karyawan
Ketika karyawan merasa terhubung, puas dan antusias terhadap pekerjaan mereka
dikarenakan partisipasi mereka yang tinggi bagi organisasi. Karyawan dengan tingkat
partisipasi yang tinggi lebih mungkin untuk menjadi top performers. Selain itu, tingkat
partisipasi yang tinggi juga menurunkan tingkat pengunduran diri, mengurangi biaya
rekrutmen dan pelatihan serta kinerja yang tinggi.

SIKAP dan KONSISTENSI

A. Teori Disonansi Kognitif


Teori disonansi kognitif adalah ketidaksesuaian atau inkonsistensi dalam sikap atau
antara sikap dan perilaku. Intensitas keinginan untuk mengurangi disonansi
dipengaruhi oleh:
- Faktor-faktor yang menciptakan disonansi.
- Tingkat kepercayaan seseorang bahwa faktor penyebab disonansi dapat
dikontrol.
- Imbalan untuk mengimbangi disonansi.

B. Survei Sikap
Survei sikap merupakan survey yang menghimpun respons dari karyawan melalui
ragam pertanyaan tentang apa yang mereka rasakan terhadap pekerjaan, kelompok
kerja, supervisor, atau organisasi mereka. Survey sikap secara berkala akan
memberikan umpan balik yang berharga kepada manajer tentang apa yang dirasakan
karyawan terhadap kondisi kerja mereka.
C. Implikasi bagi Manajer
- Sikap memperingatkan masalah perilaku potensial dengan melakukan hal-hal
yang bias menghasilkan sikap kerja yang positif misalnya membuat karyawan
puas dan berkomitmen terhadap pekerjaannya.
- Mempengaruhi perilaku karyawan dengan focus terhadap faktor-faktor yang
telah terbukti meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
- Mengurangi disonansi kognitif dengan mengidentifikasi sumber disonansi
eksternal dan memberikan imbalan kompensasi disonansi.

Anda mungkin juga menyukai