Anda di halaman 1dari 24

PENGUKURAN ARUS BOCOR RESISTIF LIGHTNING ARRESTER TIPE

MOSA MENGGUNAKAN ALAT UJI LCM SCOPE SA 30i

LAPORAN PELAKSANAAN
ON THE JOB TRAINING BERBASIS RESIKO
PRAJABATAN TINGKAT SMK – JALUR PELAKSANA

NAMA SISWA : Rizky Zulfikar Fauzy


NO TEST : 1502/JOG/TKS-KIT/0048
BIDANG : TRANSMISI
TH. 2015

i
PENGUKURAN ARUS BOCOR RESISTIF LIGHTNING ARRESTER TIPE
MOSA MENGGUNAKAN ALAT UJI LCM SCOPE SA 30i

Disetujui dan Disahkan Oleh

Co Mentor Siswa OJT

Supriyadi Rizky Zulfikar Fauzy


NIP. 7194266K3 NIS. 1502/SM/JOG/TKS-KIT/00487

Manager APP Bogor Mentor

Indera Arifianto. Purwanto B.


NIP. 8005007P3B NIP. 6384151K3

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, hidayah
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan telaah staf
dengan judul “Pengukuran Arus Bocor Resistif Lightning Arrester Tipe Mosa
Menggunakan Alat Uji LCM Scope SA 30i”.
Dalam pelaksanaa On the Job Training (OJT) ini, tentunya kami selalu
mendapatkan bimbingan, arahan, serta pengetahuan baru. Untuk itu tidak lupa
penulis ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Indera Arifianto selaku Manager APP Bogor.
2. Orang tua yang selalu mendo’akan kami agar selalu diberi kemudahan
dan kelancaran dalam melaksanakan kegiatan On the Job Training
(OJT).
3. Bapak Purwanto dan Bapak Supriyadi, selaku mentor dan co-mentor.
4. Seluruh staf dan karyawan PT PLN (Persero) APP Bogor.
5. PT. PLN (Persero) yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk bergabung dalam kegiatan ini.
6. Teman - teman prajabatan PT. PLN (Persero) angkatan 12 tingkat SMK.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan telaah staf yang
tidak dapat disebut satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun diperlukan demi
perbaikan ke depan. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Bogor, 9 November 2015


Penulis

Rizky Zulfikar Fauzy

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal iii


ABSTRAK

Lightning Arrester (LA) merupakan peralatan gardu induk yang berfungsi


sebagai pengaman instalasi dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir
(Ligthning Surge) maupun oleh surja hubung ( Switching Surge ). LA dipasang
untuk memotong tegangan surja dengan cara mengalirkan arus surja ke tanah.
Karena peran LA yang sangat penting ini, maka perlu dilakukan pengukuran arus
bocor resistif. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi dari LA, apakah masih
dalam keadaan baik atau tidak. Faktor yang mempengaruhi hasil dari
pengukuran arus bocor adalah posisi dari field probe, naik turunnya level
tegangan arrester serta pengaruh suhu dan kelembapan lingkungan. LA pada
sistem transmisi di PLN saat ini telah menggunakan arrester dengan teknologi
yang memanfaatkan keping blok Metal Oxside tanpa gap atau lebih dikenal
sebagai tipe MOSA (Metal Oxide Surge Arrester). Makalah ini berisi tentang
metode Pengukuran Arus Bocor Resistif Lightning Arrester Tipe MOSA
Menggunakan Alat Uji LCM Scope SA 30i.

Kata kunci : Lightning Arrester, MOSA, Arus Bocor, LCM

DAFTAR ISI

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


iv
Halaman Judul.......................................................................................................i
Halaman Pengesahan...........................................................................................ii
Kata Pengantar....................................................................................................iii
Abstrak................................................................................................................. iv
Daftar Isi...............................................................................................................v
BAB I : PENDAHULUAN.........................................................................................
1. 1. Latar Belakang.....................................................................................1
1. 2. Permasalahan.....................................................................................1
1. 3. Persoalan............................................................................................2
1. 4. Pra Anggapan......................................................................................2
1. 5. Fakta Yang Mempengaruhi..................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN..........................................................................................
2. 1. Klasifikasi Lightning Arrester...............................................................4
2. 2. Struktur MOSA (Metal Oxide Surge Arrester)......................................6
2. 3. Pengukuran Arus Bocor LA.................................................................8
2. 4. Hasil..................................................................................................11
2. 5. Standar Hasil Pengukuran...........................................................13-14
BAB III : PENUTUP................................................................................................
3. 1. Kesimpulan........................................................................................15
3. 2. Tindakan Yang Disarankan................................................................15
Daftar Pustaka....................................................................................................16
Lampiran........................................................................................................17-24

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini energi listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi
manusia. Sehingga ketersediaan energi listrik harus tetap terjaga. Hal ini
tentunya harus didukung dengan sistem ketenagalistrikan yang handal dengan
peralatan dan sumber daya manusia (SDM) yang handal pula. Sistem
ketenagalistrikan yang dimulai dari pembangkit, transmisi, dan distribusi harus
tetap dijaga kehandalannya. Gardu induk merupakan bagian dari sistem
transmisi. Peralatan-peralatan pada gardu induk yang digunakan harus tetap
dipelihara agar dapat berfungsi dengan baik.
Lightning Arrester (LA) merupakan salah satu peralatan yang sangat
penting pada gardu induk. Saluran transmisi udara sangat rawan terhadap
sambaran petir yang dapat menghasilkan gelombang berjalan (surja tegangan)
yang dapat masuk ke peralatan listrik. Oleh karena itu, dalam saluran transmisi
harus ada lightning arrester (LA) yang berfungsi memotong gelombang berjalan
dari petir yang akan masuk ke instalasi peralatan listrik.
Untuk menjamin keselamatan sistem dari tegangan surja, maka kondisi
arrester harus diperiksa. Pemeriksaan dapat dilakukan ketika arrester beroperasi
tanpa harus dilepaskan tegangannya. Salah satu contoh pemeriksaannya adalah
dengan pengukuran arus bocor resistif yang melihat kondisi dari Metal Oxide
Surge Arrester (MOSA). Konsep dasar pengukuran ini menggunakan alat uji LCM
yang berdasarkan varistor ZnO di dalam MOSA dimana merupakan komponen
beban non linear, sehingga mampu menghasilkan arus bocor dengan harmonisa
tertentu bila diberi tegangan sinusoida diujungnya.

1.2. Permasalahan

Seiring dengan pentingnya akan sumber listrik bagi kehidupan manusia


maka PT. PLN (persero) perlu menjaga keandalan sistem & peralatan agar
penyaluran listik tetap terjaga. Untuk peralatan Lightning Arrester perlu dilakukan
pemeliharaan salah satunya adalah dengan pengukuran arus bocor resistif
dengan menggunakan alat uji LCM Scope SA 30i. Permasalahan utama dalam

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


1
pengujian arus bocor resistif dengan menggunakan alat uji Scope adalah belum
tersedianya Instruksi Kerja (IK) dari alat uji LCM Scope SA 30i.

1.3. PERSOALAN

Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada saat pengukuran arus bocor


LA, maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Grounding alat uji LCM tidak terpasang dengan baik.
2. Current probe tidak menutup secara sempurna saat pengkuran.
3. Posisi field probe terlalu jauh atau terlalu dekat dari LA.
4. Field probe menyentuh piring insulator LA atau menyentuh grounding LA.
5. Setting LCM salah.

1.4. Pra Anggapan

Berdasarkan permasalahan dan persoalan diatas, yang mempengaruhi


hasil dari pengukuran arus bocor resistif dengan mengunakan alat uji LCM
adalah :
1. Grounding alat uji LCM sudah rusak sehingga tidak terpasang dengan
baik
2. Kondisi dari current probe yang sudah mulai rusak sehingga tidak dapat
menutup secara sempurna atau kesalahan dari penguji saat
meletakannya.
3. Posisi field probe tidak sesuai dengan aturan yaitu : 10 cm vertikal di
bawah insulator dudukan LA dan 5 cm horizontal dari LA.
4. Pada saat pengujian posisi field terlalu dekat dengan LA sehingga
menyentuh piringan LA / menyentuh grounding LA
5. Name plate berkarat / rusak sehingga salah memasukan data saat
pensettingan.

1.5. Fakta Yang Mempengaruhi

Pengukuran arus bocor resistif dengan menggunakan alat uji LCM Scope

harus benar-benar memperhatikan dan mengikuti petunjuk dari SOP dan IK

(Instruksi Kerja) yang ada, agar dalam pelaksanaannya tidak terjadi kecelakaan

kerja dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Faktanya dalam pengukuran

arus bocor resistif yang menggunakan alat uji Scope belum terdapat IK, sehingga

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


2
kondisi LA tidak termonitor dengan baik. Hal ini akan menyebabkan potensi

terjadinya gangguan surja pada peralatan GI meningkat karena LA tidak bisa

berfungsi sebagaimana mestinya.

BAB 2
PEMBAHASAN

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


3
Lightning Arrester (LA) merupakan peralatan yang berfungsi untuk
melindungi peralatan listrik dari tegangan surja (baik surja hubung maupun surja
petir). Tegangan surja dapat merambat di dalam konduktor saat peristiwa
sebagai berikut :
1. Backflashover akibat nilai pentanahan yang tinggi, baik di gardu induk
maupun di saluran transmisi.
2. Proses switching CB/ DS (surja hubung).
3. Gangguan fasa-fasa, ataupun fasa-tanah baik di saluran transmisi
maupun di gardu induk [1].
LA dipasang untuk memotong tegangan surja dengan cara mengalirkan arus
surja ke tanah dalam waktu sangat singkat, dimana pengaruh follow current tidak
ikut serta diketanahkan.

2. 1. Klasifikasi Lightning Arrester


Berdasarkan letak pemasangannya LA dibagi menjadi 2 yaitu :
1. LA di Gardu Induk
Menurut material penyusun housing, material gardu induk dibedakan
menjadi :
1. Insulator Porselen
2. Insulator Polimer

Gambar 1. LA di Gardu Induk


2. LA di Saluran Transmisi

Gambar 2. LA di Transmisi

LA di saluran transmisi ataupun di gardu induk, memiliki konstruksi yang


sama. Komponen utama dari LA adalah varistor / komponen aktif yang terbuat

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


4
dari Zinc Oxide. Varistor ini berbentuk keping blok, tersusun di dalam housing /
kompartemen yang terbuat dari porselen ataupun polymer. Housing befungsi
untuk menginsulasi antara bagian bertegangan dan tanah pada tegangan
operasi LA. Konstruksi lain pada LA terdiri dari :

1. Alat monitoring (Surge Counter) berfungsi untuk menghitung jumlah kerja


dari arrester melakukan proses discharge.

Gambar 3. Surge Counter

2. Grading ring, berfungsi sebagai kontrol distribusi medan elektris


sepanjang permukaan LA. Medan elektris pada bagian yang dekat
dengan tegangan akan lebih tinggi, sehingga stress pada active part di
posisi tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan pada posisi di bawahnya.
Stres ini dapat menyebabkan degradasi pada komponen active part.

`
Gambar 4. Grading Ring
3. Sistem pentanahan, berfungsi untuk meneruskan arus bocor selama
tegangan operasi maupun surja menuju bumi.

Gambar 5. Pentanahan

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


5
4. Struktur penyangga, berfungsi sebagai penyangga arrester di atas
permukaan tanah. Terdiri dari pondasi dan struktur besi penyangga.

Gambar 6. Struktur Penyangga


Prinsip kerja arrester pada dasarnya adalah membentuk jalan yang mudah dilalui
oleh petir, sehingga tidak timbul tegangan lebih yang tinggi pada peralatan. Pada
kondisi normal arrester berlaku sebagai isolasi tetapi bila timbul surja, arrester
berlaku sebagai konduktor yang berfungsi melewatikan aliran arus yang tinggi ke
tanah. Setelah itu hilang arrester harus dengan cepat kembali menjadi isolator.

2. 2. Struktur MOSA (Metal Oxide Surge Arrester)


Material dasar penyusun keping blok MOSA adalah ZnO (90% berat),
sementara zat aditif lain terdiri dari MnO, NiO, B2O3,Sb2O3, Cr2O3 (10%). Keping
metal oksida dibuat dalam bentuk silinder yang besaran diameter keping
tergantung pada kemampuan absorbsi energi dan nilai discharge arus. Senyawa
ZnO memiliki kemampuan konduktivitas sangat baik ketika dilewati arus kerja,
namun akan berlaku sebagai kapasitor atau resistansi tinggi ketika dilewati arus
di bawah nilai tersebut.

Gambar 7. Keping Blok Metal Oksida


Metal Oksida memiliki kelebihan dibandingkan Silikon Karbid (SiC) salah
satunya adalah pada MOSA tidak memerlukan gap udara guna mengisolasi
material dari tegangan power frequency dan pengukurannya dapat dilakukan

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


6
dalam kondisi on line sedangkan pada Silikon Karbid dalam pemasangannya
dipadukan dengan gap udara atau komponen tahanan aktif, dan untuk
pengukurannya harus dalam kondisi off line.

Gambar 8. Arrester jenis Silicon Carbida & jenis Metal Oksida [2].
Komponen tahanan non linier ZnO bila diberi tegangan sinusoidal di
ujungnya, akan menghasilkan arus bocor dengan harmonisa. Amplituda arus
harmonisa akan meningkat sebanding dengan kenaikan komponen resistif dari
arus bocor. Oleh karenanya metode ini dapat digunakan untuk proses diagnosa
kondisi arrester.
MOSA dapat dimodelkan dalam bentuk sederhana seperti dibawah ini :

Gambar 9. Model MOSA

It merupakan representasi dari total arus bocor MOSA. Ic merupakan arus


bocor komponen kapasitif yang variasi nilainya tergantung pada diameter
varistor, jumlah blok varistor, kapasitansi bocor dan tegangan operasi. Ir
merupakan arus bocor komponen resistif yang besarnya dipengaruhi oleh suhu
dan tegangan operasi, direpresentasikan melalui persamaan berikut ini :
Ir = It - Ic
Keterangan : Ir = Arus bocor resistif
Ic = Arus bocor kapasitif
It = Arus bocor total [2].

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


7
Hasil pengukuran ini sangat sensitive terhadap suhu dan level tegangan
operasi dari arrester, oleh karenanya pencatatan kondisi saat pengukuran perlu
dilaksanakan. Pelaksanaan pengukuran arus bocor ini dilaksanakan minimal 1
kali dalam satu tahun untuk kebutuhan data, intervalnya dapat lebih singkat
disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan bila diketahui kondisi arrester telah
mengalami degradasi.

2. 3. Pengukuran Arus Bocor LA

Prinsip pengukuran arus bocor resistif dengan menggunakan alat uji LCM

Gambar 10. Prinsip Kerja LCM

Alat – alat yang digunakan untuk pengukuran arus bocor resistif :


1. Field Probe (antenna)
Berfungsi untuk mengukur arus kapasitif dari medan listrik sekitar arester
tersebut.

Gambar 11. Field Probe


2. Current probe / tang amper
Berfungsi untuk mengukur arus total pada kabel grounding di LA.

Gambar 12. Current probe / tang amper

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


8
3. Field probe rod
Adalah stik yang dibagi menjadi 3 bagian dengan panjang masing-masing
1m. Berfungsi untuk mendekatkan field probe ke arrester yang posisnya
tinggi.

Gambar 13. Field Probe Rod / Stick


4. Alat Uji LCM Scope
Berfungsi untuk memproses hasil pengukuran dari current probe dan field
probe guna mendapatkan hasil arus bocor resistif.

Gambar 14. Alat Uji LCM Scope

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


9
Langkah – langkah pengukuran arus bocor resistif dengan mengunakan alat uji
LCM :
BAGAN ALIR START

PERSIAPAN
Alat Leakage Current Monitor type LCM II
merk Scope SA 30 i
Field Probe
Current Probe ( tang ampere )
Field Probe Rod / Stick

Pengambilan data spesifikasi alat yang akan


diukur

APAKAH DAPAT Tidak


PERSIAPAN DILAKSANAKAN
TANPA KENDALA

Ya
MERANGKAI ALAT

PELAKSANAAN MENGAKTIFKAN ALAT, MENGUKUR,


MENGAMATI HASIL UKUR

Apakah titik Tidak


yang diukur
sudah selesai

Ya
Catat Hasil Ukur

MELEPAS RANGKAIAN ALAT


FINISHING

STOP

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


10
Gambar 15. Diagram Alir

2. 4. Hasil
Setelah koneksi dan settingan alat benar, maka dengan menjalankan
program test, LCM bekerja melakukan pengukuran guna mendapatkan nilai arus
bocor resistif. Berikut ini adalah hasil pengukuran arus bocor resistif di GIS Salak
Lama dan GIS Salak Baru dengan menggunakan alat uji LCM II Scope SA 30 i :

Gambar 16. Hasil Alat Uji LCM II Scope SA 30 i


Keterangan :
IR (TH) : Total arus bocor resistif belum terkoreksi
I total : Besar total arus bocor
IR corr : Total arus bocor resistif terkoreksi, dengan nilai standar deviasi
(tergantung pengaruh suhu & tegangan sistem)

Hasil pengukuran arus bocor resistif di GIS Salak Lama


1. Penghantar Salak Baru I
Merk ABB, Tipe XAR / EXLIM R, Uc 108Kv, Rated Voltage 150Kv
Phasa R
NO Ir corr µA Ir (TH) µA It µA
1 11 4 299
2 31 11 274
3 23 8 258
4 16 6 292
Phasa S
NO Ir corr µA Ir (TH) µA It µA
1 15 5 348
2 12 4 329
3 17 6 341
4 17 6 346
Phasa T
NO Ir corr µA Ir (TH) µA It µA

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


11
1 18 7 337
2 14 5 327
3 24 9 332
4 17 6 355

2. Penghantar Salak Baru II


Merk ABB, Tipe XAR / EXLIM R, Uc 108Kv, Rated Voltage 150Kv
Phasa R
NO Ir corr µA Ir (TH) µA It µA
1 72 27 432
2 74 27 392
3 83 31 388
4 79 30 419
Phasa S
NO Ir corr µA Ir (TH) µA It µA
1 33 12 353
2 30 11 367
3 14 38 357
4 39 14 336
Phasa T
NO Ir corr µA Ir (TH) µA It µA
1 16 6 321
2 19 7 325
3 28 10 319
4 24 9 316

2. 5 Standar Hasil Pengukuran


Rekomendasi terhadap hasil uji memperhatikan persentase selisih arus bocor
resistif terukur dengan arus bocor resistif yang direkomendasikan oleh pabrikan
sebagai berikut :
Tabel 1. Besaran Nilai arus bocor resistif maksimum dari beragam pabrikan
Merk Tipe Ires, max kV
(µA)
ABB XAR / EXLIM R 91 70, 150
XAQ / XMQ 130 150

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


12
XAP-A / XAP-C / EXLIM Q 167 70, 150
EXLIM P-A / EXLIM P-B 167 150, 500
EXLIM P-D
XAP-B / EXLIM P-C 331 150, 500
EXLIM T 251 500
Bowthorpe 2 VACM 91 150
Ohio Brass MPR 91 70, 150
VN 130 -
Westinghouse W1 91 -
Tabel 2. Rekomendasi Hasil Ukur LCM
% dari Iress, max Rekomendasi
< 90 Ukur LCM tahunan
91-99 Ukur LCm 6 bulan kemudian
> 100 Penggantian LA

1. GOOD : 0% - 50% Ukur 2 tahun kemudian


2. WEAKENED : 51% - 80% Ukur 1 tahun kemudian
3. MONITOR : 81% - 100% Ukur 1 bulan kemudian
4. DAMAGE : >100% Ukur ulang, cek koneksi setting/ganti MOSA

Berdasarkan hasil pengukuran yang dilaksanakan di GIS Salak Lama


diketahui bahwa penghantar GIS Salak Baru I fasa R nilai rata-rata arus
bocornya 20,3 µA, fasa S 15,3 µA, dan fasa T 18,3 µA. Sementara untuk
penghantar Salak Baru II didapat hasil fasa R 77 µA, fasa S 29 µA dan fasa T 22
µA. Bila dibandingkan dengan standar hasil dari pabrik ABB maka kondisi LA
masih dalam kategori baik karena nilai Iress maxnya kurang dari 91 µA dan untuk
rekomendasinya dilakukan pengukuran 2 tahun kemudian, hanya fasa R
penghantar Salak Baru II yang kondisi masuk dalam kategori WEAKENED dan
untuk rekomendasinya dilakukan pengukuran 1 tahun kemudian. Hasil Uji LCM
dipengaruhi oleh posisi field probe, naik turunnya level tegangan arrester serta
suhu dan kelembapan lingkungan. Oleh karena itu pada saat pengukuran harus
benar – benar memperhatikan SOP (Standar Operasional Prosedur) dan IK
(Instruksi Kerja) yang ada. Berhubung belum terdapat IK untuk alat uji LCM
Scope SA 30i maka perlu dibuat IK agar pada saat pengukuran sesuai dengan
standar aturan yang berlaku.

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


13
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Lightning Arrester (LA) berfungsi untuk melindungi peralatan listrik dari


tegangan surja biak surja petir maupun surja hubung.
2. Lightning Arrester (LA) menggunakan teknologi keping blok Metal Oxside
tanpa gap atau MOSA (Metal Oxide Surge Arrester).
3. Menggunakan metode harmonisa untuk mendapatkan nilai arus bocor
resistif .
4. Belum tersedianya Instruksi Kerja (IK) alat uji LCM merk Scope SA 30i.

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


14
3.2 Saran
Pengukuran harus dilakukan teratur, terutama di lokasi yang sering
terjadi hujan dan tingkat polusi yang tinggi. Membuat IK (Instruksi Kerja) untuk
alat uji LCM Scope SA 30i.

DAFTAR PUSTAKA

[1] SKDIR 520 “Buku Pedoman Lightning Arrester”


[2] SKDIR 114 “Buku Petunjuk Lightning Arrester”

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


15
LAMPIRAN 1
Capture hasil uji di GIS Salak Lama
a. LA bay Salak Baru I
i. Phasa R

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


16
ii. Phasa S

iii. Phasa T

b. LA bay Salak Baru II


i. Phasa R

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


17
ii. Phasa S

iii. Phasa T

Lampiran 2
Pelaksanaan Pengujian
1. GIS Pelabuhan Ratu Menggunakan Alat Uji Doble 500

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


18
2. GIS Salak Lama Menggunakan Alat Uji Scope SA 30i

Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal


19

Anda mungkin juga menyukai