Anda di halaman 1dari 25

NASKAH ROLEPLAY KASUS HALUSINASI DAN WAHAM

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan jiwa II

Oleh :

Kelompok 1

Program Studi S1 Keperawatan Tingkat 3B

1. Dini andini C1614201043


2. Acep Tohir C1714201032
3. Ajeng A C1714201033
4. Anis K C1714201034
5. Ari S C1714201035
6. Awal F C1714201036
7. Azizah F C1714201037
8. Dede fikri H C1714201038
9. Eka Hardianti Budiana C1714201040
10. Eva S C1714201041
11. Febby F C1714201042
12. Ilma H C1714201044
13. Lusi C1714201047
14. Maulana A C1714201048
15. Mukhsin A C1714201051

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
TA 2019/2020
Peran Dalam Roleplay

NAMA NIM PERAN

Dini andini C1614201043 Perawat D Halusinasi

Acep Tohir C1714201032 Pasien SP 1 Waham

Ajeng A C1714201033 Ibu Pasien A (Ibu PA) Halusinasi

Anis K C1714201034 Pasien A (PA) Halusinasi

Ari S C1714201035 Pasien B (PB) Halusinasi

Awal C1714201036 Pasien SP 2 Waham

Azizah C1714201037 Perawat E Halusinasi


Dede fikri H C1714201038 Perawat B Halusinasi

Eka Hardianti Budiana C1714201040 Perawat A Halusinasi

Eva C1714201041 Perawat SP1 Waham

Febby C1714201042 Perawat SP 3 Waham

Ilma C1714201044 Perawat SP 2 Waham

Lusi C1714201047 Narator

Maulana C1714201048 Pasien SP 3 waham

Mukhsin A C1714201051 Perawat C Halusinasi


Naskah Kasus Halusinasi dan roleplay

Assalamualaikum. Wr. Wb
Suatu hari di Rumah Sakit Jiwa Tasikmalaya ada dua orang pasien yang
mengalami masalah kesehatan jiwa yaitu halusinasi. Pasien Bapak PB (30
tahun) mengalami halusinasi penglihatan dengan riwayat pernah mengalami
mati suri 6 bulan yang lalu, setelahnya ia mengatakan sering melihat sosok
anak kecil yang sering mengikutinya sedangkan pasien PA (22 tahun)
mengalami halusinasi pendengaran setelah mengalami trauma kepala 2 bulan
yang lalu dan ia mengatakan sering mendengar seorang berteriak-teriak

Pasien PB sudah dirawat selama 3 minggu dan memiliki perkembangan yang


baik. Pasien PB sudah dapat mengontrol halusinasinya dengan cara-cara yang
diajarkan perawat A, perawat B, perawat C, perawat D dan perawat E yaitu
dengan menghardik, meminum obat secara teratur, bercakap-cakap, dan
melakukan aktivitas, Pasien PB saat ini sedang melatih kemampuan untuk
beraktivitas dan akan diajarkan cara mengendalikan halusinasi dengan
berbicara dengan PA. Sedangkan pasien PA baru dirawat selama 2 hari, dan
akan diajarkan cara mengendalikan halusinasinya menggunakan 4 metode
pengendalian halusinasi.

Pada suatu ketika, pasien PA sedang mondar-mandir di koridor rumah sakit.


Lalu, perawat A menghampirinya.

Pasien PA : Dimana kalian? Dimana kalian? (berteriak dan menoleh kanan dan
kiri)

Perawat A : Permisi PA.. Saya Perawat A yang bertugas hari ini. Boleh saya
bantu? PA sedang mencari apa?

Pasien PA : Jangan ganggu saya dulu, saya lagi mencari suara yang berteriak-
teriak meminta tolong.

Perawat A : Saya tidak mendengar suara itu, tapi mungkin saya bisa bantu
mencari, ayo kita keliling di tempat ini untuk mencarinya.
Bagaimana?
Pasien PA : Emangnya kamu percaya sama saya? Sebelumnya tidak ada orang
yang percaya sama saya ketika saya mengatakan ada suara yang
berteriak-teriak meminta tolong.

Perawat A : Iya saya ingin tahu suara yang PA dengar. Kita mau ke arah mana
dulu sekarang?

Pasien PA :Ke sana aja.

Perawat A : Ayo. Nanti PA di temani oleh Perawat B yah

Pasien PA : (hanya mengngguk)


Perawat A : sebelum nya sudah berkenalan kan dengan perawat B?
Pasien PA : Iya sudah,
Perawat A : baik kalo begitu saya pamit dulu nanti akan di temani oleh perawat
B yah, sampai jumpai kembali
PA pun berkeliling ke semua tempat yang PA mau, PA pun merasa lelah karena
tidak kunjung menemukan suara yang ia dengar. Lalu PA memutuskan berhenti
untuk mencari dan merasa putus asa. Suara yang ia dengar pun samar-samar
menghilang.

Pasien PA : Kita berhenti saja mencari! (PA terlihat seperti kecewa).. Saya lelah,
kita tidak menemukan suara itu.

Perawat A : Baik, tapi apakah saya boleh ngobrol sama PA sekarang?

Pasien PA : Mau ngobrol apa?

Perawat A : Yaaa,, mau ngobrol tentang suara-suara yang PA dengar itu.


(tersenyum ramah).

Pasien PA : Kamu tidak akan percaya apa yang saya dengar, jadi percuma saja.
(berkata ketus).

Perawat A : Saya percaya apa yang PA dengar, tapi saya hanya tidak bisa
mendengarnya juga seperti yang PA dengar. Boleh kita mengobrol?
15 menit saja?

Pasien PA : (mengangguk) Saya mau duduk di bawah pohon.

Perawat A dan PA pun menuju ke bawah pohon.


Perawat A : PA, saya sudah berbicara dengan perawat yang merawat PA
sebelumnya, mereka sudah bercerita tentang PA sebelumnya. Kalau
kita pelajari, apa yang PA alami ini namanya halusinasi, yaitu PA
mendengar sesuatu tetapi orang lain tidak bisa mendengar suara
yang PA dengar itu. Apakah PA mendengar suara tanpa ada
wujudnya? Apa yang dikatakan suara itu PA?

Pasien PA : Iya saya mendengar suara berteriak-teriak tapi tidak pernah


menemukan suara itu. (terlihat kebingungan). Seperti yang tadi, kita
sudah mencarinya tapi tidak menemukan orang-orang yang
membuat suara itu.

Perawat A : Apakah terus menerus terdengar atau sewaktu waktu? Kapan yang
paling sering PA dengar suara? Berapa kali sehari PA alami? Pada
keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri ?

Pasien PA : Suara itu tidak terus-menerus saya dengar. Suara itu tiba-tiba saja
muncul. Paling sering saat ramai dan saat saya berjalan dekat dengan
jalan raya. Saya mendengar suara itu bisa 4 sampai 5 kali sehari.

Perawat A : Apa yang PA rasakan pada saat mendengar suara itu? Apa yang PA
lakukan saat mendengar suara itu?

Pasien PA : Saya merasa ingin mencari suara-suara itu. Tapi begitu saya
mencari dan tidak menemukannya, saya merasa putus asa, saya
jengkel dengan suara itu.

Perawat A : Apakah dengan itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita
blajar cara-cara untuk mencegah suara suara muncul ?

Pasien PA : Seperti tadi, suara itu masih terdengar tapi tidak sekeras awalnya.
Suara ini bisa dihilangkan?

Perawat A : Tentu bisa kalau PA mau.

Pasien PA : Bagaimana caranya?

Perawat A : PA, ada 3 cara untuk mencegah suara suara itu muncul . Pertama,
dengan menghardik/menghalau suara itu muncul. Kedua, Minum
obat secara teratur. Ketiga dengan bercakap cakap dengan orang
lainBagaimana kalau kita belajar satu cara dulu yaitu dengan
menghardik?

Pasien PA : (mengangguk)

Perawat A : Caranya seperti ini: saat suara suara itu muncul, langsung D bilang,
“pergi saya tidak mau dengar!,...saya tidak mau dengar!”, “pergi
jangan ganggu saya!”. “stop jangan ganggu saya!”. begitu diulang
ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba PA peragakan! Bisa
PA lakukan sambil menutup telinga.

Pasien PA : Pergi saya tidak mau dengar!,...saya tidak mau dengar!”, “pergi
jangan ganggu saya!”. “stop jangan ganggu saya!”.

Perawat A : Nah.., begitu..Bagus! Coba lagi! Ya bgus, PA sudah bisa. Bagaimana


perasaan PA stelah peragaan latihan tadi?

Pasien PA : Saya merasa lebih kuat.

Perawat A : Kalau suara suara itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut!
Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya?

Pasien PA : (mengangguk)

Perawat A : Mau pukul berapa saja latihannya? (memasukan kegiatan latihan


menghardik halusinasi kedalam jadwal kegiatan harian pasien).

Pasien PA : Jam 10 pagi, jam 5 sore.

Perawat A : Bagaimana kalau PA latihan mengendalikan suara-suara dengan


cara kedua nanti sementara sekarang PA kuasai dulu cara yang
pertama? Nanti cara yang kedua akan dilatih oleh perawat B ya, PA
ingat tidak yang kemarin kenalan sama PA ada 3 perawat yang akan
merawat PA, nanti perawat B yang akan melatih cara yang kedua
yaitu minum obat secara teratur, dan ini obat nya di minum.

Pasien PA : Yang cara kedua terserah kapan aja.

Perawat A : Bagiamana kalau 2 jam lagi, nanti bersama perawat B? Dimana


tempatnya?

Pasien PA : (mengangguk) di tempat ini saja lagi. Jangan lama-lama.


Perawat A : Baik kalau begitu 2 jam lagi, pukul 11 siang ya, di tempat ini. Saya
permisi dulu PA.

Perawat A menuju ruang perawatan dan berdiskusi dengan perawat B


mengenai rencana mereka tadi.

Perawat A : Perawat B, tadi saya sudah mengajarkan cara menghardik kepada


pasien PA dan dia menunjukkan respons yang baik dan sudah dapat
mendemonstrasikan. Sesuai rencana kita tadi, perawat B yang akan
mengajarkan cara meminum obat teraturpada pasien PA. tadi saya
sudah mengontrak seperti yang perawat B minta yaitu 2 jam lagi
pada pukul 11 siang di bawah pohon dekat tower. Bagaimana
perawat B?

Perawat B : Ooh iya, nanti saya ke sana menemui pasien PA. terimakasih ya.

Setelah 2 jam berlalu... perawat B menuju ke bawah pohon seperti yang


diinfokan perawat A.

Perawat B : Assaalamuakalaikum,selamat pagi? Masih ingat dengan saya?


Sesuai janji 2 jam lalu sekarang kita beretemu kembali.
Pasien PA : iyaa, masih ingat
Perawat B : Bagaimana perasaan PA tadi setelah melakukan cara menghardik?

Pasien PA : Suaranya semakin mengecil dan saya merasa lebih percaya diri.

Perawat B : Apakah pagi ini PA sudah minum obat?

Pasien PA : Sudah, tadi diberikan oleh perawat A.

Perawat B : Baik. Hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang PA
minum. Kita akan berdiskusi selama 20 menit sambil menunggu
makan siang. Disini saja ya PA, bagaimana?”

Pasien PA : (mengangguk)

Perawat B : PA, apakah bedanya setelah minum obat secara teratur? apakah
suara-suara berkurang atau hilang?

Pasien PA : Iya suaranya hilang karena saya juga ngantuk.


Perawat B : Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang dengar dan
mengganggu selama ini tidak muncul lagi. PA, ini saya ada bawa
obat-obatnya PA.

Ini yang warna orange CPZ 3 kali sehari pukul 7 pagi, pukul 1 siang
dan pukul 7 malam gunanya untuk membuat pikiran tenang. (sambil
menunjukkan obat) Ini yang putih (THP) 3 kali sehari pukulnya
sama gunanya untuk rileks dan tidak kaku. (sambil menunjukkan
obat) Sedangkan yang merah jambu 3 kali sehari, waktunya sama
gunannya untuk menghilangkan suara-suara. (sambil menunjukkan
obat) Kalau suara suara sudah hilang obatnya tidak boleh
diberhentikan. Nanti tunggu konsultasikan dengan dokter dulu,
sebab kalau putus obat PA akan kambuh dan sulit untuk
mengembalikan ke keadaan semula. Obat diminum tepat pada
waktunya, dengan cara yang benar, yaitu diminum sesudah makan.
PA juga harus memperhatikan berapa jumlah obat sekali minum dan
harus cukup minum 10 gelas per hari.

Pasien PA : Iya, jadi saya minum 3 obat, warna oranye, putih, dan merah jambu.

Perawat B : Benar sekali PA. Bagaimana perasaan PA setelah kita ngobrol


tentang obat?

Pasien PA : Saya jadi tau gunanya obat-obat yang saya minum, saya kira obat-
obat itu biar buat saya mati.

Perawat B : Tidak mungkin PA, kami semua di sini berusaha untuk membuat PA
cepat sembuh dan bisa kembali ke rumah. (tersenyum hangat) O iya,
PA, sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara?
Coba sebutkan!

Pasien PA : Dengan bilang stop jangan ganggu saya, pergi saya tidak mau
dengar, lalu dengan ngobrol sama teman, dan dengan melakukan
kegiatan.

Perawat B : Tepat sekali.. Mari kita masukan jadwal minum obatnya pada
jadwal kegiatan PA. pukul 7 pagi, 1 siang, dan 7 malam. Jangan lupa
pada waktunya minta obat pada perawat atau pada keluarga kalau
dirumah. Nah, makanan sudah datang. Kita ketemu lagi untuk
bercakap-cakap dengan orang lain. Bagaiamana kalau besok?

Pasien PA : Iya boleh.

Perawat B : Mau pukul berapa? Bagaimana kalau pukul 10 saja?

Pasien PA : Iya nanti perawat C ingetin saya lagi pas deket-deketnya, saya takut
lupa.

Perawat B : Iya, pasti. Sampai jumpa PA.

Besok harinya .... (pasien PA sedang duduk-duduk sambil bertopang dagu)dan


perawat C menghampirinya.

Perawat C : Selamat pagi PA...masih ingat dengan saya? Sesuai janji kemarin
sekarang bertemu lagi

Pasien PA : Masihh dong ..perawat C kan? tapi saya lupa mau ngobrol tentang
apa ya sama saya?

Perawat C : Iyabenar sekali saya pearwat C. , nanti saya kasih tau lagi,
Bagaimana perasaan nya hari ini? Apakah suara-suaranya masih
muncul? Apakah sudah di pakai cara yang telah di latih oleh perawat
sebelumnya?

Pasien PA : Suaranya semakin mengecil dan saya merasa lebih percaya diri,
iyaa sudah pak

Perawat C : Bagus! (tersenyum) saya akan melatih cara ketiga untuk


mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain.
kita akan latihan selama 10 menit. Cara ketiga untuk
mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi, kalau PA mulai mendengar
suara suara, langsung saja cari teman untuk di ajak bicara atau
perawat yang ada di sini. Minta teman/perawat untuk ngobrol
dengan PA. Contohnya begini ... “tolong, saya mulai mendengar
suara-suara. ayo ngobrol dengan saya !” atau kalau ada orang di
rumah mis. Ibu. PA katakan, “Bu ayo ngobrol dengan PA. PA sedang
dengar suara suara.” Begitu PA. Coba PA lakukan seperti yang tadi
saya lakukan.

Pasien PA : Tolong, saya mulai mendengar suara-suara. ayo ngobrol dengan


saya !Tolong, saya mulai mendengar suara-suara. ayo ngobrol
dengan saya !

Perawat C : Ya, begitu. Bagus ! Nah, latih terus ya, PA! Bagaimana perasaan PA
setelah latihan ini ?

Pasien PA : Saya merasa senang ada punya cara agar suara itu tidak terdengar
lagi.

Perawat C : Jadi sudah ada berapa cara yang PA pelajari untuk mencegah suara-
suara itu?

Pasien PA : Ada 2. Yang pertama dengan “stop saya tidak mau dengar, jangan
ganggu saya”. Yang kedua dengan ngobrol sama teman bilang kalau
“saya lagi dengar suara itu, ayo ngobrol dengan saya”.

Perawat C : Bagus, cobalah kedua cara ini kalau PA mengalami halusinasi lagi.
Bagaimana kalau kita masukan dalam jadwal harian PA? Mau pukul
berapa latihan bercakap cakap?

Pasien PA : Samaan dengan latihan sebelumnya saja.

Perawat C : PA kalau sekarang mau gak ngobrol sama teman? Nanti saya
panggilkan teman.

Pasien PA : O iya mau, tapi nantian dah soalnya saya mau istirahat dulu
sekarang.

Perawat C : Oke dah, nanti sambil saya carikan PA teman untuk mengobrol, mau
ndak nanti jam 12 kita ngobrol-ngobrol sama teman barunya?

Pasien PA : (mengangguk)

Perawat C : Baiklah kalau gitu, nanti PA mengobrol sama teman akan ditemani
oleh perawat C. saya permisi dulu ya.

Pasien PA : (terdiam)

Perawat C mendiskusikan pada perawat D mengenai rencana mereka tadi.


Perawat C : perawat D, tadi saya sudah mendiskusikan tentang rencana kita
yang selanjutnya

perawat D menemani pasien PA untuk mengobrol dengan pasien PB

Perawat D : baiklah.. saya kesanah mencari pasien PB


mencari PB dan mengontrak untuk mengobrol dengan pasien PA pada pukul 12
siang dan pasien PB bersedia. Pukul 12 pun tiba, perawat D, pasien PA, dan
pasien PB berkumpul di bawah pohon.

Perawat D : Selamat siang PA dan PB. masih ingat dengan saya? Sesuai janji
perawat C tadi ,sekarang saya (perawat D) akan menemani PA dan
PB.

Pasien PB : Selamat siang. baiklah

Perawat D : Bagaimana PA, istirahatnya sudah cukup?

Pasien PA : (mengangguk)

Pasien PB : Perawat D, ada apa dengan pasien PA?

Perawat D : Nah itu yang kita mau bicarakan siang ini. Pasien PA ingin ngobrol
dengan teman. Jadi saya rasa pasien PB cocok untuk diajak ngobrol
karena bisa menjaga rahasia. Langsung aja ya kita perkenalan.

Pasien PB : (mengulurkan tangan sambil mengucapkan salam) Halo nama saya


PB, nama kamu siapa?

Pasien PA : (terdiam dan tidak memperhatikan)

Perawat D : PA balas dong salam temannya (memberikan sentuhan terapeutik)

Pasien PA : Saya PA. Perawat D, mana dong teman yang mau saya ajak
ngomong?

Perawat D : Ini kan ada PB di sini, tadi udah kenalan, sekarang kita ngobrol-
ngobrol.
Pasien PA, pasien PB, dan perawat D bercakap-cakap mengenai halusinasi yang
mereka rasakan.

Perawat D : Bagaimana percakapannya tadi? Sangat menarik sekali percakapan


kita hari ini, saya salut dengan pasien PA sudah mau mengobrol
dengan teman dan juga pasien PB yang sudah mau menerima dan
mendengarkan cerita teman.

Pasien PA : Terimakasih PB, sudah mau mendengarkan saya. Besok kita


ngobrol-ngobrol lagi ya.

Pasien PB : Iya sama-sama, besok kita ngobrol-ngobrol lagi ya.

Perawat D : PA, sudah bagus sekali mengikuti kegiatan ini, bagaiamana


perasaan PA setelah latihan tadi?

Paisen PA : iya saya jadi tau cara mengobrol degan orang lain
Perawat D : PA, sudah bagus sekali mengikuti kegiatan ini, sepertinya kita bisa
lanjut ke latihan cara ketiga yaitu melakukan aktivitas, nanti latihan
aktivitas akan diajarkan oleh perawat E. nanti saya yang
memberitahu perawat . sekarang saya permisi dulu.

2 hari kemudian.... IBU PA menjenguk PA di rumah sakit, PA tampak senang


sekali...dan perawat E hendak melakukan penkes terhadap ibu PA ..

Perawat E : “selamat pagi,perkenalkan bapak ibu nama saya perawat E ,


perawat yang merawat anak bpk/ibu”

Ibu PA : Oh iya Selamat pagi...

Perawat E : “bagaimana perasaan bapak /ibu hari ini? apa pendapat bpk/ibu
tentang anak bpk/ibu?’’

Ibu PA : Saya merasa sangat senang bisa bertemu anak saya hari
ini...kondisinya saya rasa sudah cukup baik jika dibandingkan hari
hari yang lalu..

Perawat E : “iya alhamdulillah... bapak ibu jadi hari ini kita akan berdiskusi
tentang apa masalah yang bpk/ibu hadapi dalam merawat PA?
apakah ibu bisa meluangkan waktu ibu sebentar?”

Ibu PA : Oh iya uster, kalau utuk kebaikan anak saya saya bersediaa ...
Perawat E : Baik lah kalau begitu “kita mau diskusi dimana?

Ibu PA : Emmmm.....terserah suster saja...

Perawat E : bagaimana kalau di ruang tamu?

Ibu PA : Oh bolehh sus...

Perawat E : berapa lama waktu bpk /ibu bisa luangkan ?(ibu Pa bingung)
bagaimana kalau 30 menit?”

Ibu PA : Oh iya tidak masalah.... tapi saya permisi dulu ke anak saya yaa sus...

Perawat E : Oh iya silahkan ...

Ibu PA : Nak ...sebantar dulu ya, mama mau bicara sama suster E, nanti
mama kembali

Perawat E : Iya Pa sebentar ya, 30 menit sajaa...

Pasien PA : (terdiam) emmmmm iyadeh tapi 30 menit mama harus kembali


yaa..janji yaa?

Ibu PA : Iya sayang... sebentar saja kog...tunggu yaa (sambil membelai kepala
anaknya dan beranjak pergi)

Perawat E : Mari ibuu ....

Sesampainya di ruang tamu

Perawat E : Silahkan duduk bu,..

Ibu PA : Terimakasih...

Perawat E : Iya jadi lansung saja ya ibu, ibu bisa mencurhkan kepada saya agar
kami di sini bisa membantu ibu untuk kesembuhan PA, apakah yang
bpk/ibu rasakan menjadi masalah dalam merawat PA?

Ibu PA : Saya suka mejadi bingung saya harus bagaimana ketika anak
sayaberkata mendengar suara suara, lalu dia sering mondar mandir
dan berjalan mencari sumber suara itu, dan saya lihat terkdang
ekspresinya ketakutan.. kadang juga tertawa sendiri dan bisa jadi
marah marah ..saya jadi ikut taku...
Perawat E : Iya saya memahami apa yang ibu rasakan, lalu apa yang bpk/ibu
lakukan?”

Ibu PA : Saya tanya tanya dia sus, kenapa dan sebagainya, saya juga sering
bilang ‘gag ada suara apa apa kok ? apakah cara saya itu salah y
suster.. saya butuh penjelasan suster...

Perawat E : “Ya, gejala yang dialami oleh anak bpk/ibu namanya halusinasi,
yaitu mendengar atau melihat sesuatu yang sebetulnya tidak ada
bendanya”

Ibu PA : Oh begituu....lalu sus?

Perawat E :“tandan tandanya bicara dan tertawa sendiri, atau marah marah
tanpa sebab”.jadi kalau anak bpk ibu mendengar suara suara,
sebenarnya suara itu tidak ada”.kalau anak bpk/ibu mengatakan
melihat bayangan-bayangan, sebenarnya bayangan itu tidak
ada“untuk itu kita diharapkan dapat membantunya dengan bebrapa
cara..

Ibu PA : Oh gitu ya sus..apa saja caranya sus?

Perawat E : ada beberapa cara untuk mebantu anak bpk/ibu agar dapat
mengendalikan halusinasi. cara cara tersebut antara lain:

pertama, dihadapan anak bpk/ibu jangan mebantah hakusinasi atau


menyokongnya. katakan saja bahwa bpk/ibu percaya bahwa PA
memang mendengar suara atau bayangan, tetapi bpk/ibu sendiri
tidak mendengar ataupun melihatnya”

“kedua, bantu anak bpk/ibu minum obat secra teratur. jangan


menghentikan obat tanpa konsultasi. terkait dengan obat ini, saya
juga sudah melatih PA untuk minum oat secara teratur. Jadi bpk ibu
dapat mengingatkan kembali . obatnya ada 3 acam ini yang orange
namanya CPZ gunanya untuk menenangkan pikiran. diminum 3 kali
sehari pada pukul 7 pagi, 1 siang, dan 7 malam. yang putih namanya
THP gunanya membuat rileks, waktu minum nya sama dengan CPZ
tadi. yang biru namanya HP. gunanya menghilangkan suara suara.
waktu minum ny sama dengan CPZ. obat perlu selalu diminum untuk
mencegah kekambuhan”.

Terakhir bila tandatanda halusinasi mulai muncul, putus halusinasi


PA dengan cara menepuk punggung anak bpk/ibu. kemudian
suruhlah PA menghardik suara tersebut. PA sudah saya ajarkan cara
menghardik halusinasi.”

Ibu PA : Bisa suster melatih saya? saya tidak tau caranya...

Perawat E : Tentu saja ibu.... “sekarang, mari kita latihan memutus halusinasi
PA. sambil menepuk punggung PA, katakan ‘’PA, sedanf apa kamu?
kamu ingat kan apa yang diajarkan perawat bila suara siuara itu
datang? Ya. usir dan katakan stop pada suara itu. tutup telinga kamu
dan katakan pada suara itu ‘saya tidak mau dengar, jangan ganggu
saya, stop tinggalkan saya. ucapkan berulang ulang PA’ “sekarang
coba bpk/ibu praktikan cara yang baru saja saya ajarkan”

Ibu Pa : (memperaktikan)

Perawat E : “bagus pak/bu”. “bagaimana perasaan bpk/ibu setelah kita


berdiskusi dan memerlukan latihan memutuskan halusinasi PA?”

Ibu PA : Saya merasa sedikit lega dan kebingungan saya hilang...

Perawat E : “sekarang coba bpk/ibu sebutkan kembali tiga cara merawat PA”

Ibu PA : pertama, saya harus katakan saja bahwa saya percaya bahwa PA
memang mendengar suara atau bayangan, tetapi saya sendiri tidak
mendengar ataupun melihatnya”

“kedua, bantu anak minum obat secra teratur. CPZ gunanya untuk
menenangkan pikiran. diminum 3 kali sehari pada pukul 7 pagi, 1
siang, dan 7 malam. yang putih namanya THP gunanya membuat
rileks, waktu minum nya sama dengan CPZ tadi. yang biru namanya
HP. gunanya menghilangkan suara suara. waktu minum ny sama
dengan CPZ. obat perlu selalu diminum untuk mencegah
kekambuhan”terakhir bila tandatanda halusinasi mulai muncul,
putus halusinasi PA dengan cara menepuk punggung anak bpk/ibu.
kemudian suruhlah PA menghardik suara tersebut.
Perawat E : Bagus sekali ibu... “diingat ingat pelajaran kita hari ini ya Pak/bu.
bpk ibu dapat melakukan cara itu bila PA mengalami halusinasi”

Ibu PA : Iya sus insyaallah saya akan selalu ingat, terimakasih ya sus..

Perawat E : Iya bu, terimakasih kembali karena bu sudah mau meluangkan


waktu untuk mendengarkan penjelsan saya dengan baik..sudah 30
menit, mari saya antar ibu kembali ke kamar PA...

Ibu PA : Iya sus sama sama....

Selain pasien dengan halusinasi terdapat juga pasien dengan waham yaitu
Seorang laki-laki 36 tahun dibawa ke rsj respati oleh keluarga karena sudah 1
bulan ini mengalami perubahan perilaku. Dia menyampaikan kesetiap orang
bahwa dirinya adalah reinkarnasinya Ir.sukarno.

DS. Saya adalah bapak proklamatornya Indonesia

DO. Tampak berdandan seperti sukarno, dan berbicara seperti sukarno

Selama dirumah sakit pasien mandi 1 kali / hari setiap pagi, beribadah sholat
hanya 2 kali setiap jam 12 dan jam 7 malam. Setelah dikaji, pasien punya
riwayat masuk rumah sakit jiwa pada tahun 2013, dan terakhir minum obat 1
bulan yang lalu.

SP 1

Perawat : Selamat pagi bapak Acep, bapak masih ingat dengan saya?

Pasien : pagi, lupa.

Perawat : baik pak, saya akan memperkenalkan diri lagi. Perkenalkan nama
saya perawat Eva, bapak pasien senangnya dipanggil siapa?

Pasien : bung Karno

Perawat : baik bung karno, saya bertugas pada hari ini dari jam 7 hingga jam
2 siang nanti, disini saya bertanggung jawab untuk merawat bapak.
Pak, seperti janji kita kemarin, kita akan berbincang-bincang di sini
selama 15 menit ke depan ya pak.

Pasien : iya suster


Perawat : Bagaimana perasaan bapak hari ini?

Pasien : baik suster, tapi saya lagi buru-buru,

Perawat : buru-buru kenapa pak?

Pasien : saya mau memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia


suster

Perawat : baik pak, kalau mau memproklamasikan kemerdekaan apa saja


yang perlu dipersiapkan?

Pasien : teks proklamsi, panggung, mic, dan rakyat saya suter

Perawat : kalau seperti itu mana teksnya pak? Panggungnya dimana ?


rakyatnya mana pak?

Pasien : nantilah sus kan acaranya belum mulai.

Perawat : mulainya kapan pak?

Pasien : 15 menit lagi sus

Perawat : menurut bapak bangsa Indonesia merdeka kapan pak?

Pasien : 17 agustus 1945

Perawat : kalau seperti itu, sekarang tanggal berapa pak?

Pasien : hari ini tanggal 16 Desember 2019 suster.

Perawat : seperti yang sudah bapak sebutkan. Berarti bangsa Indonesia sudah
merdeka pak. Dan bapak Ir soekarno sudah memproklamasikan
kemerdekaan sejak 70 tahun yang lalu pak.

Pasien : tapi kan saya Soekarno suster

Perawat : tadi bapak mengatakan sendiri bahwa bangsa Indonesia merdeka


17 Agustus 1945, dan bapak juga mengatakan bahwa sekarang
tanggal 16 Desember 2019, nah kalau seperti itu apa bapak masih
merasa kalau bapak adalah bung Karno?

Pasien : ya saya memang bung karno suster.


Perawat : Kalau seperti itu kita akan membicarakan hal itu lagi di lain
kesempatan ya pak. Coba bapak ceritakan kepada saya kegiatan
apa saja yang sudah bapak lakukan dari mulai bapak bangun tidur
sampai bapak tidur.

Pasien : bangun tidur saya mandi, jam 12 siang saya sholat, jam 7 malam
saya solat setelah itu jam 9 malam saya tidur suster

Perawat : bapak sudah makan ?

Pasien : sudah suster

Perawat : bapak dalam sehari makannya berapa kali?

Pasien : 3x suster.

Perawat : bagus sekali pak, nah dalam satu hari bapak berapa kali mandi ?

Pasien : saya mandi pagi saja suster

Perawat : menurut bapak dalam satu hari kita sebaiknya berapa kali mandi?

Pasien : 2 kali suster

Perawat : ia pak bagus sekali jadi kita perlu mandi 2x sehari, pagi dan sore
agar tubuh kita bersih dan tidak gatal-gatal. Saya dengar tadi bapak
sholatnya jam 12 dan jam 7 malam ya pak. Menurut bapak dalam 1
hari kita diwajibkan untuk sholat berapa kali?

Pasien : 5 kali suster,

Perawat : kapan saja pak?

Pasien : subuh, jam 12 siang, sore, magrib sama jam 7 malam sus.

Perawat : benar sekali pak, bapak sudah menyebutkan waktu sholat. jadi
dalam 1 hari kita sholat 5 kali pak.

Pasien : iya sus.

Perawat : bagaimana kalau sholat dan mandi kita masukkan ke jadwal


kegiatan harian bapak. Apakah bapak sudah mempunyai jadwal
kegiatan harian?

Pasien : belum suster.


Perawat : baik sekarang saya akan membantu bapak membuat jadwal
kegiatan hariannya ya pak. Silakan bapak tulis disini, nomor, hari,
tanggal, jam, nama kegiatan, dan evaluasi ya pak. Di evaluasinya
ada 3 kolom, yang pertama kolom M, yang kedua kolom B, dan yang
ketiga, kolom T. bapak bisa tuliskan kegiatan mandi dan sholat
dalam kegiatan harian bapak. Bapak mau dalam sehari berapa kali
mandi dan sholat?

Pasien : 2 kali mandi dan 5 kali sholat

Perawat : baik pak, bapak silahkan tuliskan disini untuk kegiatan mandi dan
sholatnya. Disini ada kolom M, bapak silahkan centang jika bapak
melakukan kegiatan secara mandiri, kolom B jika bapak melakukan
kegiatan dengan bantuan dan kolom T bapak centang jika bapak
tidak melakukan kegiatan yang bapak tuliskan. Seperti itu pak,
apakah ada yang ingin ditanyakan pak?

Pasien : tidak ada suster

Perawat : baik pak, setelah kita berbincang-bincabg sekarang bagaimana


perasaan bapak.

Pasien : senang sus

Perawat : baik bapak hari ini kita sudah berbincang-bincang tentang apa yang
akan bapak lakukan dalam satu hari. Baik bapak coba bapak
ceritakan lagi kita perlu mandi dan sholat berapa kali dalam sehari.

Pasien : kita mandi 2x dan sholat 5x dalam sehari

Perawat : bagus sekali bapak, bapak sudah menyebutkan dengan benar.


Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi pak?

Pasien : ia sus

Perawat : bapak ingin kita berbincang-bincang dimana?

Pasien : disini aja sus

Perawat : bapak ingin kita berbincang-bincang jam berapa ?

Pasien : jam 10 pagi


Perawat : mau berapa lama kita berbincang-bincang pak?

Pasien : 10 menit saja suster.

Perawat : baik pak besok kita akan berbincang-bicang disini jam 10 pagi
selama 15 menit setelah bapak minum obat. Kita berbincang-
bincang tentang hobi bapak, bagaimana pak?

Pasien : ia suster

Perawat : baik pak kalu begitu kegiatan berbincang-bincang kita hari ini
selesai, besok jangan lupa jadwal kegiatan hariannya dibawa ya
pak. silakan melanjutkan kegiatannya lagi pak, selamat siang.

SP 2

Disisi lain terdapat pasien dengan kasus yang sama yaitu waham. Pasien itu
bernama pasien awal. Pada hari ini perawat ilma akan melakukan berbincang-
bincang dengan pasien awal tentang Hobi pasien awal.

Perawat : selamat pagi bapak Awal, bagaimana perasaan bapak saat ini ?

Pasien : bagus mbak

Perawat : bapak coba saya lihat jadwal hariannya ya ?

Pasien : oiya ini mbak silahkan

Perawat : wahh bagus sekali bapak sudah mengisi sesuai dengan yang
diajarkan kemarin ya

Pasien : iya mbak

Perawat : apakah bapak sudah mengingat-ingat apa saja hobi atau kegemaran
bapak ?

Pasien : sudah mbak

Perawat : Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang pak ?

Pasien : ya boleh

Perawat : Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi pak tersebut


?
Pasien : ya disini juga nggak papa

Perawat : “Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana


kalau 15 menit?”

Pasien : eee bisa bisa bisa bisa

Perawat : “Apa saja hobi bapak ? Saya catat ya pak

Pasien : Hobi saya memancing.

Perawat : bagus sekali pak, terus apalagi pak ?

Pasien : saya juga suka main voli, main bola dan main suling.

Perawat :“Wah bagus sekali, rupanya bapak selain banyak hobi juga pandai
main suling ya.”

Pasien : Ya jelas to mbak, saya tu dulu pernah juara 1 main sulang tingkat
RT

Perawat : “Bisa bapak ceritakan kepada saya kapan pertama kali bapak
belajar main Suling

Pasien : Pertama kali saya belajar waktu saya masih SMP tapi saya lupa kelas
berapa

Perawat : siapa yang dulu mengajarkannya kepada bapak deka

Pasien : kakek saya dulu yang ngajarin saya main suling mbak

Perawat : “Bisa bapak peragakan kepada saya bagaimana bermain suling yang
baik itu.”

Pasien : Begini lho mbak (memperagakan)

Perawat : “Wah, bagus sekali bapak Deka. Bagaimana kalau kita buat jadwal
untuk bakat bapak Deka ini.

Pasien : Saya okeoke saja sih mbak

Perawat : Berapa kali dalam seminggu bapak mau bermain suling?”

Pasien : 5 kali saja mbak

Perawat : “Apa yang bapak harapkan dari kemampuan bermain suling ini?”
Pasien : Supaya bakat yang saya punya ini bisa diterima banyak orang

Perawat : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang


tentang hobi dan kemampuan bapak Deka?”

Pasien : Yaa saya merasa nyaman saja sih mbak

Perawat : “Setelah ini coba pak R lakukan latihan bermain suling sesuai
dengan jadwal yang telah kita buat ya?”

Pasien : Iya mbak

Perawat : “Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan lanjutkan
lagi besok ya pak.”

Pasien : Iya mbak

Perawat : Bapak maunya kita berbincang-bincang dimana ?

Pasien : Disini saja mbak sama seperti sekarang

Perawat : Bapak maunya jam berapa ?

Pasien : Ya jam 10 mbak

Perawat : Baik bapak besok kita lanjutkan perbincangan kita disini lagi ya jam
10, bagaimana kalau 15 menit lagi pak kita berbincang-bincangnya ?

Pasien : Iya sih mbak okeoke

Perawat : Baik bapak saat ini kita akhiri dulu perbincangan kita hari ini besok
kita lanjutkan, sampai ketemu besok pak, permisi

SP 3

Selain pasien Acep dan Pasien Awal di ruangan lain juga terdapat pasien maul
dengan kasus yang sama. Kemarin pasien telah dilatih hobinya oleh perawat
febby. Dan ternyata pak maul melakukan hobinya itu secara teratur sesuai
dengan jadwal. Tindakan selanjutnya yang akan diberikan oleh perawat febby
adalah cara pemberian obat yang baik dan benar .

Perawat : selamat pagi pak Maul

Pasien : Selamat pagi


Perawat : bagaimana pak, sudah dicoba latihan bermain sulingnya?

Pasien : sudah

Perawat : bagus sekali pak person. Bisa saya lihat jadwal kegiatan harian pak
person?

Pasien : ini pak

Perawat : iya, bagus sekali pak person sudah melaksanakan kegiatan harian
dengan mandiri. Baik pak, sesuai dengan janji kita kemarin kita
akan berbincang-bincang di sini selama 15 menit tentang obat yang
pak maul minum.

Perawat : pak person, menurut bapak, buat apa kita minum obat?

Pasien : saya tidak tahu pak, buat apa minum obat pak?

Perawat : pak person perlu minum obat agar pikirannya jadi tenang, tidurnya
juga tenang pak. Bapak masih ingat ini obat apa saja?

Pasien : masih pak

Perawat : kalau yang orange ini namanya dan kegunaannya apa pak?

Pasien : yang orange namanya CPZ biar tenang,

Perawat : betul sekali pak, nah kalau yang putih ini nama dan kegunaannya
apa pak?

Pasien : yang ini THP gunanya agar rileks

Perawat : bagus sekali pak person, bapak masih mengingatnya dengan baik,
nah kalau yang merah muda ini namanya apa pak?

Pasien : yang ini HLP kata dokter diminum biar pikirannya jadi teratur.

Perawat : betul sekali pak. Bapak sudah menyebutkan manfaat minum obat.
Menurut pak person, penting nggak kita minum obat?

Pasien : penting pak,

Perawat : betul sekali pak person, bapak masih ingat ini diminum berapa kali
pak?
Pasien : semuanya ini diminum 3x sehari, pukul 7 pagi, 1 siang dan 7 malam
pak.

Perawat : betul sekali pak person.

Perawat : kalau nanti setelah minum obat mulut pak person terasa kering,
untuk membantu mengatasinya pak person dapat minum banyak
air dan mengisap-isap es batu.

Pasien : iya pak

Perawat : sebelum diminum, bapak person baca dulu nama obatnya untuk
memastikan obat yang pak person minum benar.

Pasien : baik pak

Perawat : obat-obat ini diminum secara teratur dan kemungkinan akan


diminum dalam waktu yang cukup lama. Coba pak person rasakan
perbedaan antara sebelum dan sesudah minum obat.

Pasien : iya pak. Setelah minum obat rasanya lebih tenang

Perawat : betul sekali pak, jadi obatnya harus diminum secara teratur

Pasien : iya pak

Perawat : bagaimana perasaan pak person setelah kita berbincang-bincang


tentang obat yang pak person minum?

Pasien : senang sekali pak

Perawat : apa saja nama obatnya pak?

Pasien : CPZ, THP, HLP pak.

Perawat : betul sekali pak, jam berapa saja diminum pak?

Pasien : jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam pak,

PerawaT : iya, bagus sekali pak person, mari kita masukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian pak person.

Pasien : iya pak.


Perawat : obatnya jangan lupa diminum ya pak. Trus jadwal kegiatan yang
kemarin kita buat dilanjutkan ya pak.

Pasien : iya pak

Perawat : bagus sekali pak. Baik pak person, besok kita bertemu lagi untuk
melihat jadwal kegiatan harian yang telah bapak buat laksanakan.
Bagaimana kalau seperti biasa di sini dan jam 10 ya pak?

Pasien : iya pak.

Perawat : baik pak, pak person silakan lanjutkan kembali aktivitasnya pak.
Selamat siang.

Pasien : selamat siang.

~~~ Terima Kasih ~~~

Wassalamualaikum. Wr. Wb



Anda mungkin juga menyukai