Anda di halaman 1dari 8

Klasifikasi UsahaTani

Soehardjo & Dahlan patong mengemukakan bahwa usaha tani sebagai objek pengamatan
dapat dilihat dari berbagai segi dan dalam bukunya tersebut ia meninjau 4 segi pengamatan
Yaitu :
1. Menurut bentuknya
2. Menurut Coraknya
3. Menurut Polanya
4. Menurut Tipenya

1. Menurut Tipenya
Berdasarkan cara penguasaan unsur- unsure produksi dan pengelolaannya usahatani
digolongkan dalam 3 macam yaitu :
- Usahatani yang penguasaan unsur produksi dan pengelolaannya dilakukan oleh seseorang
- Usahatani yang penguasaan unsur produksi dan pengelolaannya dilakukan oleh banyak
orang secara kolektif.
- Usahatani yang merupakan bentuk peralihan dari usahatani perseorangan ke usahatani
kolektif.
• Usahatani perseorangan (individual farm).
Dalam usahatani ini, unsure- unsure produksi ditentukan oleh seseorang dn pengelolaannya
dilakukan oleh seseorang. Tanah yang diusahakan dapat berupa miliknya atau orang lain. Jadi
pda usahatani ini masih terdapat variasi-variasi yang menghendaki penggolongan-
penggolongan yang lebih halus.
Tenaga kerja yang diperlukan didapatkan dari berbagai sumber.Ada yang berasal dari petani
sendiri beserta anggota keluarganya dan ada yang berasal dari luar keluarga berdasarkan
gotong royong atau upah.Tenaga kerja yang diupah tersebut bisa berbentuk :
o Tenaga kerja tetap
o Tenaga kerja harian
o Tenaga kerja musiman
Luas tanah tidak dapat dijadikan ukuran untuk mendefinisikan usaha tani keluarga. Usaha
tani keluarga dapat pula terdiri dari tanah yang sempit.Karena tiap tanah memberikan sifat
dan kesuburan yang berbeda-beda maka pemakaian luas tanah untuk mendefinisikan luas
tanah tiak mudah. Jumlah kerja yang diperlukan dan pendapatan kotor tang diterima petani
lebih tepat dijadikan dasar untuk mendefenisikan usahatani keluarga.
• Usahatani Kolektif (collective farm)
Adalah usaha tani yang unsure-unsur produksinya dimiliki organisasi kolektif. Unsur-unsur
produksi diperoleh organisasi dari membeli,menyewa,menyatukan milik perorangan atau
berasal dari pemerintah.Usaha tani ini terbentuk karena kemauan beberapa orang yang
mempunyai ikatan keluarga, karena sistem pemerintahan suatu Negara atau factor
lingkunggan dimana mereka berada.
Kolektivitas dikenal pada abad ke 10. Tujuannya sendiri dalah untuk meniadakan unsure-
unsur produksi milik perseorangan. Dengan penyautuan alat-alat produksi pertanian tang
tidak dikenal atau sukar dilaksanakan pada usaha tani perseorangan. Pengunaan tanah dan
tenaga kerja diharapkan lebih efisien.
• Usahatani Kooperatif (cooperative farm)
Merupakan bentuk peralihan antar usaha tani perseorangan dan usahatan kolektif.Pada usaha
tani ini tidak semua unsure- unsure produksi dan pengelolaannya dikuasai bersama.tanahnya
masih milik perorangan.Usaha bersama dituangkan dalam bentuk kerja sama di beberapa segi
seperti :
o Kerjasama dalam penjualan hasil
o Kerjasama dalam pembelian sarana produksi
o Kerjasama dalam tenaga kerja.
Usaha tani kooperatif ini terbentuk karena petani-petani kecil dengan modal yang lemah tidak
mampu membeli alat-alat pertanian yang berguna untuk mengembangkan kegiatan
usahanya.Dengan menggabungkan modal yang dimilki mereka dapat membeli alat- alat
untuk digunakan bersama yang bertujuan untuk meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat
pertanian.

2. Menurut Coraknya
Tujuan kegiatan usaha tani berbeda-beda karena pengaruh lingkungan alam dan kemampuan
pengusahanya. Ada petani yang kegiatannya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya yang disebut dengan usaha tani pencukup kebutuhan keluarga (selfsufficient
farm / subsistences farms), dan adapula kegiatannya yang bertujuan untuk mendapatkan
untung sebesar-besarnya yang disebut dengan usahaani komersial (commercial farm).
Karena cirri dan sifat yang dimilki oleh usahatani komersial & pencukup kebutuhan
keluaraga, beberapa ahli memberikan nama lain kepada kedua usahatani ini.Usaha tani
komersial disebut juga dengan nama usahatani dinamis & usahatani tidak komersial disebut
usahatani statis. Penggolongan tsb dimaksudkan untuk menggambarkan keadaan saat tertentu
, karena setiap usahatani statis dapat berubah melalui masa peralihan menjadi usaha tani
dinamis.
Para ahli telah banyak menegemukakan pendapatnya untuk membedakan apakah suatu
usahatani tergolong subsisten atau komersil.. Salah satu ukuran itu adalah tindakan ekonomi
petani dalam penggunaan unsure-unsur produksi.penggunaan usnur produksi misalnya
penggunaan tenaga kerja & pemilihan cabang usaha sering didasarkan pada kebiasaan.
Hubungan petani dengan dunia luar usahataninya merupakan dasar pengukur tingkat
perkembangan usaha tani.

3. Menurut Polanya
Pola usahatani ditentukan menurut banyaknya cabang usaha tani yang
diusahakan.Berdasarakan jumlah cabang usahatani yang diusahakan usahatani dapat
dibedakan sbb :
Usaha tani Khusus
• Apabila usahatani hanya mempunyai satu cabang saja maka disebut dengan usahatani
khusus.Contohnya : usahatani tembakau, usahatani padi , usahatani sapi perah.
Faktor yang mempengaruhi petani memilih hanya 1 cabang ialah :
• Keadan fisis tanah yaitu apakah mendapat air pengairan spanjang tahun sehingga cocok
ditanami padi.
• Prisnsip keuntungan komperatif yaitu mengusahakan cabang usahatani yang memeberikan
keuntungan paling besar dibandingkan dengan cabang usahatani lain.
Usaha tani tidak khusus.
Petani yang juga mengusahakan bermacam-macam usahatani. Seperti ternak atau ikan.
Hal ini dapat dilkukan kalau petani memliki dan mengusahakan berbagai macam tanah
seperti : tanah sawah,tanah darat, padang rumput dan kolam.
Usahatani Campuran
Merupakan bentuk usahatani yang diusahakan secara bercampur antara tanaman dengan
tanaman, tanaman dengan ternak, tanaman dengan ikan dsb. Usahatani ini juga dikenal
dengan tumpang sari, misalnya tumpang sari antara jagung dengan kacang tanah, tumpang
sari antara padai dan ikan.
Kombinasi antara tanaman ternak mendapatkan perhatian besar dibeberapa daerah.
Kombinasi antara tanaman dan tenak dikenal dengan isatilah mixed farm.
Keutuntungannya adalah :
• Ternak memberikan tenaga kerja dalam waktu- waktu tertentu.
• Ternak memberikan makan berupa protein
4. Menurut Tipenya
Usahatani dapat digolongkan dlam beberapa jenis /tipe tanaman yang diusahakan.
Dari penggolongan ini dikenal usahatani padi, usahatani jagung, usahatani ternak, usahatani
sapi, usahatani ternak ayam, dan usahatani kubis. Tiap daerah mempuyai kondisi yang
berbeda dengan daerah lainnya. Perbedaan ini dapat berupa perbedaan fisik, perbedaan
ekonomi dan perbedaan lainnya yang tidak termasuk pada keduanya. Karena itu jenis
tanaman dan hewan yang tumbuh dapat diusahakan pada suatu daerah berbeda-beda pula.
Tiap tanaman dan hewan memerlukan kondisi fisis tertentu untuk hidup dan berkembang
dengan baik .
Faktor fisis
Factor ini sangat mempengaruhi tipe usaha tani yang terdiri dari, iklim,tanah, dan topografi.
Apabila factor fisik di suatu tempat tidak sesuai dengan usahatani yang diinginkan petani
harus mengubah keinginannya atau pindak ke daerah lain yng mempunyai factor fisik yang
sesuai.
1. Iklim
Hal penting dari iklim yang banyak mempengaruhi tipe usahatani ialah : curah
hujan,temperature, pancaran sinar matahari dan kelembapan curah hujan mencakup factor –
factor seperti curah hujan dalam setahun, penyebaran hujan dan variasinya dari tahun ke
tahun .Tiap tanaman memerlukan curah hujan tertentu sebagai sayarat untuk tumbuh baik.
Penyebaran hujan penting juga bagi pertumbuihan tanaman. Tiap fase dari pertumbuhan
tanaman memerlukan curah hujan berbeda. Tanaman kapas sangat baik diusahakan di daerah
yang mempunyai perbedaan yang nyata anatara hujan dan musim kemarau. Pancaran sinara
matahari baik intensitas penyinarannya maupun panjang penyinarannya, mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Tanama kopi tidak tahan terhadap sinar langsung yang terik sehingga
diperlukan pohon pelindung.
2. Tanah
Tanah – tanah pada setiap tempat berbeda dalam tingkat kesuburannya, dalam tekstur, dan
dalam tebal atau dalamnya lapisan. Setiap jenis tanaman memerukan syarat – syarat tertentu
untuk tumbuh baik. Ada tanaman yang hanya dapat tumbuh pada tanah yang subur dan ada
pula yang dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur. Hara yang terdapat dalam tanah
sangat penting artinya tanah yang mengandung banyak kapur akan menghasilkan banyak
tanaman runput yang baik untuk usaha tani ternak. Tekstur tanah juga memberikan pengaruh
pada macam tanaman yang akan ditanam. Tanah – tanah dengan tekstur halus merupakan
tanah berat yang sukar dikerjakan. Dengan demikian tanaman – tanaman yang diusahakan
diatasnya adalah tanaman – tanaman intensif. Pada tanah – tanah ringan banyak diusahakan
tanaman – tanaman intensif.
3. Topografi
Pengaruh topografi pada tipe usaha tani berhubunggan erat dengan iklim dan tanah.Perbedaan
tinggi diatas permukaan laut menyebabkan perubahan pada iklim.Makin tinggi suatu tempat
dari permukaan laut makin rendsah suhunya dan makin panjang masa tumbuhnya.Hal ini
berarti harus ada perbedaan tipe usaha tani di dataran tinggi dengan dataran rendah.Tanah-
tanah subur ummunya terdapat didataran rendah.
Topografi juga penting sehubungan dengan penggunaan alat-alat mekanisasi.Mesin-mesin
pertanian sukar digunakan ditanah yang tidak datar.Karena itu di daerah yang berbukit
kurang tepat untuk tanaman intensif yang memerlukan banyak tenaga kerja pada musim
menanam dan musim panen.Perkembangan penggunaan alat-alat mekanisasi mempengaruhi
perkembangan usaha tani karena pengaruhnya terhadap biaya produksi,sebagai contoh ialah
pemindahan penanaman kapas yang tadinya diusahakan dari tanah-tanah miring ke daerah-
daerah datar.
Pemgaruh topografi penting juga artinya pada perbedaan tataniaga.Jarak yang sama jauhnya
lebih cepat ditempuh pada tanah datar dari pada tanah miring.Dengan demikian topografi
mempengaruhi penjualan hasil usaha tani ke pasar.Daerah-daerah dataran tinggi yang jauh
dari pasar umumnya ditanami tanaman-tanaman yang tahan lama,sehingga resiko kerusakan
karena lamanya tiba di pasar dapat dihindari.
Faktor Ekonomi
1.biaya tataniaga
Perbedaan biaya tataniaga yaitu biaya yang diperlukan untuk menempuh jarak dari produsen
ke konsumen mempengaruhi tipe usaha tani yang diusahakan di suatu daerah.Biaya ini
meliputi biaya pengangkutan ,biaya pengolahan,biaya penyimpanan dan biaya
penjualan.Pendapatan yang diterima petani dari hasil penjualan produksi usaha taninya ialah
jumlah uang yang diyerima setelah dikurangi dengan biaya tataniaga.Biaya ini umumnya
sebanding dengan jarak dari petani ke konsumen.Karena itu petani didaerah dekat pasar
mempunyai kecendrungan untuk mengusahakan tanaman yang tidak dapat disimpan lama
misaknya sayuran,buah dan susu.
2.perubahan harga produksi
perubahan harga produksi usaha tani mempengaruhi tipe usaha tani di satu daerah.Sekitar
tahun 1956 dan 1959 harga tembakau didaerah Jember,Jawa Timur lebih baik dari pada haega
padi.Perubahan harga ini membawa akibat pemindahan kerja dan pemakaian tanah kearah
tanaman yang lebih menguntungkan.Dengan demikian ada perubahan tipe usaha tani
didaerah tersebut.
Perubahan harga produksi mempunyai sifat kekal atau sifat sementara yang dalam wakyu
yang relatif singkat akan kembali menjadi normal.Dengan demikian petani harus nanpu
nenbedakan antara sifat perubahan yang kekal dan yang sementara.Jangan terlalu cepat
mengunah tipe usaha tani apabila perubahan harga itu bersifat sementara.Contoh di AS dalam
PD II.Pada waktu itu harga kacang tanah sangat tinggi.Bnayak petani kapas yang cepat-cepat
mengubah usahanya ke kacang tanah tetapi kemudian mereka kecewa tahu akhir PD II harga
kacang tanah tidak tinggi lagi.
Mengenal sifat perubahan harga dapat dilakukan dengan menggunakan alat statistik
perubahan harga-harga produksi usahatani. Data itu dapat diperoleh dari dinas pertanian
rakyat atau dari catatan-catatan petani berdasarkan pengalamannya dari tahun ke tahun.
Perubahan harga ada hubungannya dengan jumlah produksi. Pada saat prooduksi banyak di
waktu panen harga menjadi rendah. Kejadian ini kemudian diikuti oleh pengurang produksi
dan sedikit demi sedikit harganya menjadi tinggi. Apabila harga tinggi,petani akan berusaha
memproduksi sebanyak-banyaknya. Akibatnya adalah harga turun. Akibat dari penurunan
harga ialah bahwa petani akan berusaha mengurangi produksinya yang nantinya kembali
menaikkan harga.
3. Persediaan modal
Modal lebih banyak mempengaruhi besarnya usahatani daripada tipenya. Tetapi bagi petani
muda yang baru mulai berusaha,besarnya modal yang tersedia akan menentukan tipe
usahataninya. Ia akan memilih tipe yang memberi kemungkinan pengembalian modal aslinya
dengan cepat. Usahatani ternak daging memerlukan jangka waktu yang lebih lama
dibandingkan usahatani tanaman untuk mengembalikan modal aslinya

Menurut Suratiyah (2006), secara garis besar ada dua bentuk usahatani yang telah dikenal yaitu
usahatani keluarga (family farming) dan perusahaan pertanian (plantation, estate, enterprise). pada
umumnya yang dimaksud dengan usahatani adalah usaha keluarga sedangkan yang lain adalah
perusahaan pertanian. Perbedaan pokok antara usahatani keluarga dan perusahaan pertanian
terletak pada 8 hal, yaitu sebagai berikut.

1. Tujuan akhir

Tujua akhir usahatani keluarga adalah pendapatan keluaga pertani (family farm income) yang terdiri
atas laba, upaya tenaga keluarga dan bunga modal sendiri. pendapatan yang dimaksud adalah selisih
antara ilai produksi dikurangi dengan biaya yang betul-betul dikeluarkan oleh petani. sementara
perusahaan pertanian tujuan akhirnya adalah keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya, yaitu
selisih antara nilai hasil produksi dikurangi dengan biaya.

2. Bentuk Hukum

Ushatani keluarga tidak berbadan hukum. Sedangkan perusahaan pertanian pada umumnya
mempunyai badan hukum.

3. Luas Usaha

Usahatani keluarga pada umumnya berlahan sempit yang biasanya disebut gurem karena
penggunaan lahan kurang dari 0,5 ha. Perusahaan pertanian pada umumnya berlahan luas karena
orientasinya pada efisiensi dan keuntungan.

4. Jumlah Modal

Usahatanikeluarga mempunyai modal per satuan luas lebih kecil dibanding dengan perusahaan
pertania.

5. Jumlah Tenaga yang dicurahkan

Jumlah tenaga yang dicurahkan per satuan luas usahatani keluarga lebih besar daripada perusahaa
pertania.

6. Unsur Usahatani

Yang membedakan unsur usahatani keluarga dengan perusahaan pertanian terletak pada tenaga
luar yang dibaya. Pada usahatani keluarga melibatkan pertanian hanya tenaga luar yang dibayar.
Unsur lainnya tanah dan alam sekitar serta modal merupakan unsur yang dimliki, baik usahatani
keluarga maupun perusahaan pertanian.

7. Sifat Usaha

Usahatani keluarga pada umumnya bersifat subsistence, komersial, mauu semi komersial (transisi
dari subsistence ke komersial). Seementara perusahaan pertanian selalu bersifat komersial artinya
selalu megejar keuntungan dengan memperhatikan kualitas maupun kuantitas produknya.
8. Pemanfaatan terhadap hasil-hasil pertanian

perusahaan pertanian yang mutahir, bahkan tidak segan-segan membiayai penelitian dei kemajuan
usahanya. Perusahaan pertanian biasanya mempunyai bagian penelitian dan penggembang
(Research and Development) yang berfungsi untuk mencari dan menemukan terobosan-terobosan
baru baik dari segi teknik bercocok tanam, pengolahan hasil, maupun peasarannya. Semenatara
usahatani keluarga karena keterbatasan modal, peralatan, dan human capital maka terobosan-
terobosan baru tergantung pada hasil penelitian dan pengembangan pemerintah melalui
Departemen Pertanian dengan Balai-balai penelitian dan pemgembangan eknologi sertan tenag-
tenaga penyuluh. Pertanian menerapkan hasil-hasil penelitian tersebut serta mengamati dan
mengikuti demostrasi plot (demplot) serta upaya-upaya sosialisasi yang dilakukan pemerintah
lainnya.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/15349475#readmore

Anda mungkin juga menyukai