Anda di halaman 1dari 123

CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU

METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO


2019

METODE PELAKSANAAN

No. Paket : 027/NK/01.01/POKJA6/415.10.2.3/2019

Nama Paket : PEMBANGUNAN BARU GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO


PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP (APBD-648 M2)
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI GIZI (DAK-180 M2)
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI FARMASI (DAK-216 M2)
KONSTRUKSI RAWAT INAP LANTAI II (DBHCHT-197.25 M2)
KABUPATEN JOMBANG, PROPINSI JAWA TIMUR
Propinsi : Propinsi Jawa Timur

I. URAIAN SINGKAT
1.1. Pemberi Tugas
Pemberi Tugas (Owner) adalah Pemerintah Kabupaten Jombang, atau ditentukan lain
sesuai dengan Dokumen Pelelangan.
1.2. Sumber Dana
Pekerjaan ini dibiavai dari sumber pendanaan sebagai berikut :
a. Pembangunan Gedung Rawat Inap : APBD Tahun Anggaran 2019
b. Pembangunan Gedung Instalasi Gizi : DAK Tahun Anggaran 2019
c. Pembangunan Gedung Instalasi Farmasi : DAK Tahun Anggaran 2019
d. Konstruksi Rawat Inap Lantai II : DBHCHT Tahun Anggaran 2019
1.3. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan yaitu di RSUD Ploso, Kabupaten Jombang, Propinsi Jawa Timur
1.4. Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut :
a. Pembangunan Gedung Rawat Inap : 200 Hari Kalender
b. Pembangunan Gedung Instalasi Gizi : 150 Hari Kalender
c. Pembangunan Gedung Instalasi Farmasi : 150 Hari Kalender
d. Konstruksi Rawat Inap Lantai II : 90 Hari Kalender
dengan masa pemeliharaan sesuai yang dipersyaratkan dalam dokumen pelelangan.
1.5. Pengendalian Waktu Pelaksanaan
Pengendalian waktu pelaksanaan dilakukan dengan metode Network Planing dan Jadwal
Waktu Pelaksanaan menggunakan Bar Chart dan S-Curve.
1.6. Pengendalian Mutu Pelaksanaan
Untuk menjamin mutu pekerjaan maka dalam pelaksanaannya akan mengacu pada
spesifikasi teknis yang ada didalam dokumen tender, Berita acara rapat tinjauan lapangan,
addendum (jika ada) dan dikendalikan dengan Quality Control Plan
Persiapan pelaksanaan merupakan bagian yang penting untuk dilakukan adalah melakukan
koordinasi dengan polisi, peraturan yang berkaitan tata cara dan Pengendalian Traffic

1|Page
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

kendaraan/peralatan proyek dan penjaminan keamanan dan keselamatan oleh team K-3
proyek.

II. LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan meliputi bagian-bagian pekerjaan yang dinyatakan dalam gambar kerja, buku RKS,
Syarat- syarat Administrasi & Teknis, Daftar volume pekerjaan dan Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan meliputi pengadaan tenaga kerja, penyediaan bahan, peralatan, berikut alat bantu
lainnya, pengangkutan, pemasangan dan semua pelayanan yang diperlukan bagi pelaksanaan
pekerjaan hingga selesai dengan sempuma, kecuali bila ditentukan lain dalam Dokumen
Kontrak.

Pemberi Tugas : Pemerintah Kabupaten Jombang


Nama Pekerjaan : Pembangunan Baru Gedung/Instalasi RSUD Ploso
PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP (APBD-648 M2)
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI GIZI (DAK-180 M2)
PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI FARMASI (DAK-216 M2)
KONSTRUKSI RAWAT INAP LANTAI II (DBHCHT-197.25 M2)
Kabupaten Jombang, Propinsi Jawa Timur

Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan ini meliputi 3 (tiga) tahapan yaitu :


1. TAHAP PERENCANAAN
Meliputi : penyiapan rencana, gambar-gambar teknis, dokumen kontrak, dan lain-lain

2. TAHAP PELAKSANAAN
Uraian singkat pekerjaan PEMBANGUNAN BARU GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
di Kabupaten Jombang, Propinsi Jawa Timur adalah seperti dalam tabel ini :

NO. URAIAN KEGIATAN KETERANGAN

2|Page
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

A PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP VIP


A.1 PEKERJAAN FISIK
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Pondasi
4. Pekerjaan Struktur/Beton
5. Pekerjaan Pasangan
6. Pekerjaan Atap
7. Pekerjaan Pintu dan Jendela
8. Pekerjaan Keramik Lantai dan Dinding
9. Pekerjaan Plafond
10. Pekerjaan Pengecatan
11. Pekerjaan Instalasi Listrik
12. Pekerjaan Sanitasi Air
13. Pekerjaan Lain-lain

NO. URAIAN KEGIATAN KETERANGAN

A PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP VIP


A.2 PEKERJAAN SELASAR RAM
1. Pekerjaan Tanah
2. Pekerjaan Pondasi
3. Pekerjaan Struktur/Beton
4. Pekerjaan Pasangan

A.3 PEKERJAAN BIAYA RK3K KONSTRUKSI

A.4 PEKERJAAN AIR CONDITIONING


1. Indoor Toshiba
2. Outdoor Toshiba
3. Accecories
4. Pekerjaan Instalasi Perpipaan Lengkap dengan Isolasi
5. Perpipaan Drain, PVC Class AW Lengkap dengan Isolasi
6. Instalasi Kabel Kontrol dari Indoor Ke Panel
Instalasi Kabel Power dari Indoor ke Outdoor
7. Material Bantu

A.5 CCTV SYSTEM


1. Main Equipment
2. Lantai – 1 ( Satu )
3. Lantai – 2 ( Dua )

A.6 PEKERJAAN SISTEM INSTALASI SPRINKLER


1. Instalasi Sprinkler dan Peralatan

3|Page
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

A.7 INSTALASI PIPA GAS MEDIS


1. Instalasi Mainline dan Shaft
2. Instalasi Gas Medis Lt. 1
3. Instalasi Gas Medis Lt. 2
4. Test dan Commissioning

NO. URAIAN KEGIATAN KETERANGAN

B PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI GIZI


B.1 PEKERJAAN FISIK
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Pondasi
4. Pekerjaan Struktur/Beton
5. Pekerjaan Pasangan
6. Pekerjaan Atap
7. Pekerjaan Pintu dan Jendela
8. Pekerjaan Keramik
9. Pekerjaan Plafond
10. Pekerjaan Pengecatan
11. Pekerjaan Instalasi Listrik
12. Pekerjaan Sanitasi Air
13. Pekerjaan Lain-lain

B.2 PEKERJAAN SELASAR RAM


1. Pekerjaan Tanah
2. Pekerjaan Struktur/Beton

B.3 PEKERJAAN BIAYA RK3K KONSTRUKSI

C PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI FARMASI


1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Pondasi
4. Pekerjaan Struktur/Beton
5. Pekerjaan Pasangan
6. Pekerjaan Atap
7. Pekerjaan Pintu dan Jendela
8. Pekerjaan Keramik
9. Pekerjaan Plafond
10. Pekerjaan Pengecatan
11. Pekerjaan Instalasi Listrik
12. Pekerjaan Sanitasi Air

4|Page
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

13. Pekerjaan Lain-lain

NO. URAIAN KEGIATAN KETERANGAN

D PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP LANJUTAN


1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Beton Lantaii 2
3. Pekerjaan Pasangan
4. Pekerjaan Pintu, Jendela dan Partisi
5. Pekerjaan Keramik
6. Pekerjaan Plafond
7. Pekerjaan Pengecatan
8. Pekerjaan Sanitair
9. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
10. Pekerjaan Lain-lain

3. TAHAP PEMELIHARAAN
Meliputi : kegiatan perbaikan atau mengganti bagian pekerjaan yang rusak.

I. TAHAP PERANCANAAN PEKERJAAN


1.1 PEKERJAAN PERSIAPAN
Dalam pekerjaan Persiapan ini merupakan bagian yang penting termasuk perijinan, serta
pekerjaan persiapan itu sendiri yang terbagi menjadi 2 tahapan yaitu :
1.1.1 Persiapan pada tahap untuk memulai pekerjaan fisik
Persiapan pada tahap untuk memulai pekerjaan fisik ini meliputi :
a. Memobilisasi keperluan untuk memulai pekerjaan fisik, termasuk :
- Pengiriman Material untuk Gudang dan Kantor,
- Pengiriman alat-alat gambar,
- Pengiriman alat-alat kerja,
- Pengiriman alat-alat keselamatan kerja.
b. Manajemen Proyek, memobilisasi team manajemen proyek baik untuk di kantor
maupun dilapangan dengan asumsi diperlukan team tambahan untuk keperluan
penyelesaian pekerjaan.

5|Page
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

c. Peralatan, memobilisasi peralatan berat beserta operatornya dan keperluan bahan


bakar minyaknya.
d. Asuransi, penyediaan dan pembayaran asuransi sesuai syarat umum kontrak.
e. Gudang, pengadaan Gudang termasuk personil pengelola dan pembiayaan
penyimpanannya.
f. Kantor proyek, penyediaan kantor proyek lengkap dengan furniture, penerangan,
telepon, air conditioning, papan petunjuk, pengadaan daya listrik sementara
(untuk kerja, kantor, Gudang lengkap dengan kabel dan panelnya), pengadaan air
kerja dan pemipaannya, MCK lengkap dengan septic tank.
g. Pembersihan & pemeliharaan serta pengadaan jalan masuk kantor / ke lokasi
pekerjaan dan saluran sementara.
h. Pagar dan pos jaga sementara, pembuatan pagar keliling proyek dengan bahan
sesuai anjuran direksi pengawas dan pos jaga sementara termasuk
demobilisasinya.
i. Penyediaan tenaga kerja, peralatan dan pengadaan bahan.
j. Pekerjaan soil test pada lokasi pekerjaan yang telah ditentukan jika dipersyaratkan
dalam dokumen kontrak.

1.1.2 Persiapan untuk pelaksanaan pekerjaan


Untuk menjamin pelaksanaan fisik pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratkan
dalam dokumen kontrak maka kegiatan yang dilaksanakan baik proses pelaksanaan
pekerjaan maupun penggunaan materialnya harus mendapatkan persetujuan dari
Direksi dan Konsultan Pengawas.
Dokumen Kontrak dan Dokumentasi : sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan maka
dilakukan pembuatan dokumen kontrak, pengadaan shop drawing dan as built
drawing, manual operation, dokumentasi, laporan.

Keselamatan dan Keamanan Kerja, yang dimaksudkan adalah penyediaan peralatan


dan kelengkapannya seperti yang dipersyaratkan dalam Keamanan dan Keselamatan
Kerja.

Dalam pelaksanaannya diperlukan beberapa manajemen pelaksanaan sebagai


penunjang dalam rangka mencapai target pelaksanaan proyek, yaitu:
 Manajemen Koordinasi Pekerjaan
 Manajemen Kualitas
Spesitikasi teknik dari proyek adalah dokumen yang menjadi kualitas standar dan
material, metode konstruksi, tes dan hasil konstruksi yang harus dilaksanakan oleh
yang dibutuhkan oleh owner dari proyek.
Target kualitas membuat hasil standar dari pekerjaan dan meningkatkan kualitas
dan menyeragamkan benchmark kualitas.
Manajemen dari kualitas (Quality Management) adalah pengaturan dari kualitas
yang harus dilakukan oleh team proyek berdasarkan dari rencana kualitas, target
kualitas, papan penilaian, spesifikasi Teknik. Manajemen dari kualitas terdiri dari
rencana kualitas, jaminan kualitas dan kontrol kualitas.

6|Page
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

 Manajemen K3
Spesifikasi teknik proyek adalah dokumen yang menjadi standar keselamatan dari
konstruksi yang harus dilakukan oleh yang dibutuhkanoleh pemilik proyek. Target
keselamatan adalah standar keselamatankonstruksi yang ditetapkan oleh dengan
tujuan untuk standarisasikeselamatan dan meningkatkan kondisi keselamatan dan
menyeragamkan benchmark keselamatan yang diinginkan.
Manajemen keselamatan adalah pengaturan dari keselamatan yang harus dilakukan
oleh tim proyek berdasarkan dari rencana keselamatan, target keselamatan, papan
penilaian, spesifikasi teknik. Managemen keselamatan terdiri dari rencana
keselamatan, pelaksanaan, administrasi dan laporan rencana keselamatan.
Penjelasan detail tentang rencana keselamatan dijelaskan dalam bagian lain dalam
metode pelaksanaan ini.
 Manajemen Housekeeping
Proyek konstruksi membutuhkan pengaturan untuk menyusun kondisi lapangan
yang bersih dan rapi. Penataan kondisi lapangan tersebut umumnya disebut
sebagai Manajemen Housekeeping.
Manajemen Housekeeping ini meliputi pengelolaan kebersihan area proyek
termasuk siklus pengelolaan sampah proyek, kebersihan kantor, gudang, penataan
siklus material, dll.
 Manajemen Team Pelaksana Proyek/Team Manajemen Proyek
Dalam pelaksanaan proyek ini, Tim manajemen proyek dibuat berdasarkan standar
struktur organisasi. Di samping itu, Tim manajemen proyek juga disesuaikan
dengan kebutuhan dari kondisi proyek yang dapat berupa lingkup pekerjaan,
kompleksitas, tingkat kesulitan, koordinasi dan komunikasi yang diperlukan, dan
pertimbangan yang lainnya.
Tim proyek yang ditempatkan merupakan personil yang telah terseleksi dan
dianggap mampu dalam melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan jabatan dan
posisinya di dalam struktur organisasi proyek tersebut dalam rangka mencapai
target proyek yang telah ditentukan.
Untuk proyek ini, tim manajemen proyek yang direncanakan untuk melaksanakan
proyek diberikan dalam struktur organisasi proyek dalam lampiran. Pada lampiran
diberikan pula data yang lebih detil mengenai personil yang akan ditugaskan pada
proyek ini.
 Manajemen Masa Pemeliharaan
5istem manajemen selama masa pemeliharaan adalah sistem manajemen proyek
selama masa pemeliharaan yang dilakukan oleh yang berhubungan dengan
peraturan untuk memenuhi klausul kontrak. Kontraktor bertanggung jawab untuk
melaksanakan pemeliharaan yang dimulai saat tanggal dari penandatanganan
Provisional Hand Over (PHO) sampai waktu yang telah diterangkan di dokumen
kontrak (Masa Pemeliharaan). Periode ini akan berakhir dengan Final Hand Over
(FHO)

A. SURVEY LOKASI
LINGKUP PEKERJAAN
Survey adalah pekerjaan yang meliputi :

7|Page
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

 Peninjauan lokasi
 Pengukuran lapangan dan sondir/soil test
 Menentukan jalan kerja dan site management
 Menentukan urutan kerja secara akurat
Hasil survey ini adalah Gambar Kerja yang akan menjadi pedoman pelaksanaan di
lapangan. Pembuatan gambar kerja dimaksudkan untuk mengetahui item-item apa saja
yang akan dikerjakan

TAHAPAN DAN CARA PELAKSANAAN

 Survey lokasi dilakukan untuk mengetahui kondisi lokasi sebelum memulai pekerjaan
 Penentuan lokasi dimaksudkan untuk melakukan awal pekerjaan sehingga tidak terjadi
kesalahan prosedur waktu di lapangan
 Pengukuran lapangan dimaksudkan untuk mengetahui ukuran sebenarnya di lapangan
 Pembuatan gambar kerja dimaksudkan untuk mengetahui item-item apa saja yang akan
dikerjakan

ANALISA ALAT DAN MATERIAL PERSONIL DAN K3


Peralatan yang digunakan adalah : Personil yang dikerahkan :
 Waterpass - Pelaksana - Juru Gambar
 Theodolit/Total Station - Surveyor - Tenaga Kerja
 Meteran
 Alat Bantu Lainnya Aspek K3 :
Sarung Tangan, Helm, Sepatu Safety

PENGENDALIAN MUTU
Mutu yang diharapkan adalah :
 Ukuran yang tepat
 Acuan koordinasi dengan pekerjaan sipil

8|Page
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

 Rencana inspeksi setiap pekerjaan


 Rencana kerja detail dan urutan kerja yang jelas
 Gambar kerja yang akurat

CATATAN
1. Dalam pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus melaksanakan sesuai dengan ketentuan
dalam dokumen kontrak yang antara lain terdiri dari :
 Rencana Gambar dan Syarat – syarat RKS)
 Gambar-gambar bestek, detail dan gambar konstruksi berikut keputusan / atau
persetujuan Pengguna Jasa atau Pejabat Pembuat Komitmen
 Risalah Rapat Aanwijzing.
2. Bila terjadi ketidak sesuaian antara gambar rencana dan keadaan lapangan, maka
kontraktor diharuskan berkonsultasi dengan direksi Lapangan.
3. Kontraktor terlebih dahulu wajib menyerahkan contoh bahan / material yang akan
diaplikasikan untuk pekerjaan guna mendapat persetujuan Direksi.

B. TENAGA DAN SARANA KERJA


a. Tenaga Kerja/Tenaga Ahli
Tenaga Kerja dan tenaga Ahli yang memadai dan berpengalaman dengan jenis dan
volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.
b.Peralatan Bekerja
Menyediakan alat-alat Bantu seperti mesin las, alat bor, alat-alat pengangkat dan
pengangkut serta peralatan-peralatan lain yang benar-benar diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
c. Bahan-bahan Bangunan
Menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan secara tepat pada waktunya.
d.Penyediaan Air dan Listrik Untuk Bekerja

C. PERATURAN TEKNIS PEKERJAAN YANG DIGUNAKAN


Pelaksanaan semua pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan syarat pekerjaan, peraturan
persyaratan pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan sesuai dengan Rencana Kerja
dan Syarat-syarat teknis atau petunjuk yang diberikan oleh Konsultan Pengawas.
Untuk jaminan mutu dan kelancaran pekerjaan, pemborong harus menyediakan :
1. Penanggung jawab lapangan yang terampil dan ahli di bidangnya selama pelaksanaan
pekerjaan dan selama masa pemeliharaan guna memenuhi kewajiban menurut kontrak.
2. Buku komunikasi untuk kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan proyek.
3. Buku tamu untuk kunjungan tamu-tamu yang tidak ada hubungannya dengan proyek.
4. Mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail dari pekerjaan.
5. Alat-alat yang senantiasa tersedia di proyek adalah :
a. 1 (Satu) Kamera
b. 2 (Dua) Alat Ukur Optik (Theodolite dan Waterpass)
c. 1 (Satu) Unit Komputer dan Printer

9|Page
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

d. 1 (Satu) Alat Ukur Panjang 5 m dan 50 m


e. 1 (satu) Mistar Waterpass Panjang 120 cm
D. PENJADWALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Penjadwalan adalah penentuan waktu dengan urutan-urutan kegiatan dalam suatu proyek
dan penyusunan kegiatan tersebut hingga menghasilkan waktu penyelesaian proyek secara
keseluruhan.
Penjadwalan ini disusun untuk :
1. Memprediksi waktu penyelesaian pekerjaan.
2. Memprediksi kapan tahapan pekerjaan akan dimulai dan harus diselesaikan, sehingga
dapat memperkirakan kapan pekerjaan subkontraktor (pekerjaan khusus) harus
memenuhi pekerjaannya
3. Mengendalikan sumber daya dan rencana cashflow.
4. Mengevaluasi pengaruh perubahan terhadap biaya dan waktu penyelesaian
pekerjaan.
5. Memberikan referensi untuk keputusan claim ataupun perpanjangan waktu.

Dalam menyusun jadwal proyek dilakukan langkah-langkah berikut:


1. Menginventarisasi seluruh kegiatan yang diperlukan dalam penyelesaian pekerjaan
pembangunan gedung ini.
2. Menyusun urutan kegiatan.
3. Menyusun durasi dan setiap kegiatan.
4. Pembuatan jadwal kegiatan (Network Planing)
5. Analisa jadwal yang dibuat
E. PENGAJUAN / PERIJINAN
a. Pelaksanaan Pengurusan Ijin Kerja
Dalam pelaksanaan kami di sini juga menerapkan standarisasi prosedur sesuai dengan
sistem mutu yang dimiliki serta memberitahukan / ijin setiap akan melaksanakan tahapan
pekerjaan, agar kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan serta untuk
menghindari terjadinya pekerjaan bongkar pasang yang berakibat
terjadinyaketerlambatan dan penarnbahan biaya.

b. Gambar Kerja (Shop Drawing, As Built Drawing) dan Dokumentasi


 Pelaksanaan tiap-tiap jenis pckerjaan diawali dengan pembuatan usulan shop
drawing untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
 Shop Drawing dibuat oleh Site Engineer ditandatangani oleh Project Manager
sebelurn diserahkan ke Konsultan Pengawas.
 Shop Drawing yang telah disetujui Konsultan Pengawas didistribusikan ke masing-
masing Pelaksana Proyek untuk dijadikan acuan pelaksanaan tiap jenis pekerjaan.
 Hasil pelaksanaan tiap-tiap jenis pekerjaan dituangkan dalam As Built Drawing.
 Setiap tahapan suatu jenis pekerjaan dibuat dokumentasinya untuk keperluan
laporan pelaksanaan proyek.
 Kegiatan pembuatan shop drawing, as built drawing, dokumentasi berlangsung sejak
proyek dimulai hingga berakhirnya masa pelaksanaan proyek

10 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

c. Material / Bahan
Guna menjaga mutu hasil pelaksanaan, material/bahan yang akan dipergunakan diajukan
contoh untuk mendapat persetujuan dari MK/Pengawas.
Semua material yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini dilengkapi dengan
spesifikasi dan produsen sesuai dengan brosur serta mengacu kepada persyaratan / RKS
dan ketentuan teknik.

1.2 RENCANA PENANGANAN SITE MANAGEMENT/PENGUASAAN TEKNIS LAPANGAN


Pengendalian teknis adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk menjaminsuatu hasil
pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratakan di dalam dokumen kontrak. Kepuasan suatu
hasil pekerjaan untuk selanjutnya diwujudkan dalam bentuk diterbitkan Sertifikat Serah Terima
Pertama/ Provisional Hand Over dan Serah Terima Terakhir / Final Hand Over.
Kegiatan yang menjadi dasar pengendalian teknis adalah sebagai berikut :

1.1.1 Dokumen Kontrak Pekerjaan, terdiri atas:


Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan, Bill of Quantity, Gambar kontrak, Spesifikasi
Teknis, Tata cara pembayaran dan pengukuran, Addendum Kontrak

1.1.2 Engineering :
Kegiatan meliputi dan tidak terbatas pada Pengukuran / perhitungan bersama,
pengecekan kesiapan Lahan, proses Approved Shop Drawing dan As built Drawing,
proses usulan / persetujuan material konstruksi, dokumentasi, Quality Control Plan

11 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

1.1.3 Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan :


Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan ini dikelola oleh team manajemen proyek yang terdiri
dari personal inti. Team manajemen proyek membuat rancangan urutan pekerjaan
mengacu pada denah pentahapan yang ada di dalam dokumen kontrak.Untuk selanjutnya
berdasar pada urutan pelaksanaan pekerjaan tersebut dibuat metode kerja sesuai
dengan item pembayaran sesuai bill of quantity

1.1.3.1 Pengaturan Lokasi


Kegiatan ini merupakan penataan penempatan peralatan,bahan dan
tenaga yang disesuaikan dengan urutan pekerjaan dan metode kerja yang
akan diterapkan.

1.1.3.2 Pengamanan Site, Pagar Proyek, Jalan


Kerja/Access Road, Base Camp
Sesuai Kondisi lapangan, maka disimpulkan sebagai berikut :
 Lokasi Proyek dari sisi jalan Existing dan di direncanakan tertutup
pagar proyek
 Jalan akses menggunakan jalan existing yang ada

Posisi alat Proyek


Peta situasi posisi peralatan proyek merupakan pengaturan posisi penempatan peralatan yang
digunakan pada Proyek ini. Peralatan proyek harus dapat ditempatkan pada pasisi yang tepat
agar tidak saling berbenturan dan mempunyai produktivitas yang tinggi pada saat digunakan.

Situasi Sirkulasi kendaraan


Peta situasi sirkulasi kendaraan proyek merupakan perencanaan pengaturan management lalu
lintas kawasan di dalam maupun di lokasi sekitar Proyek
Sirkulasi kendaraan proyek harus dapat meminimalisasi gangguan terhadap lalu lintas umum
yang ada di sekitar proyek dan menjamin kelancaran sistem mobilisasi dan demobilisasi alat
berat.
Pengamanan Site
 Lokasi site di dalam akan dilakukan dengan pemagaran pagar proyek
 Pemasangan rambu-rambu dalam Proyek untuk yang tidak berkepentingan, dilarang masuk
Keamanan 24 Jam secara mandiri Koordinasi dengan pihak owner perihal keamanan Proyek
Pintu masuk / Keluar yang di jaga keamanan 24 jam
 Kebersihan lokasi selalu dijaga setelah selesai pekerjaan (Manajemen Housekepping)
 Penataan temporay material yang akan dibuang dan material baru tidak menggangu
kelancaran pekerjaan dan aman bagi para pekerja
 Pemeliharaan Rutin alat kerja agar selama pekerjaan dapat berproduksi secara maksimal.

Site Installation Pada Tiap Lokasi Pekerjaan


Dengan Lokasi yang dapat dicapai via Jalan Existing dan untuk lokasi pekerjaan dengan area
pekerjaan yang cukup luas, lokasi Base Camp dapat ditempatkan disekitar lokasi pekerjaan.

12 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Pembuatan Kantor Direksi, Base camp, Barak Pekerja dan Gudang Material
Kantor proyek (Direksi Keet) dan Gudang Material sementara dibuat rangka dan kuda-kuda dari
kayu dan dinding dari triplek serta atap dari seng gelombang dan lantai dari beton rabat. Dengan
luas sesuai dengan yang telah ditentukan dalam Bill of Quantity dan Spesifikasi teknis yang telah
ditentukan. Pelaksanaannya dibuat dengan tenaga orang serta alat bantu antara lain gergaji,
palu, meteran, pahat dan lainnya. Setelah jadi dilengkapi dengan meja, kursi, white board, dsb
sesuai kebutuhan yang diperlukan

13 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

FLOW CHART SITE MANAGEMENT

14 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

FLOW CHART PENYIAPAN GAMBAR PELAKSANAAN (SHOP DRAWING)

15 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

II. TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN

16 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Metode Pelaksanaan yang akan dijabarkan di sini merupakan metode PEMBANGUNAN


BARU GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO di Kabupaten Jombang, Propinsi Jawa Timur.

Adapun uraian dari Metode Pelaksanaan secara rinci sesuai Kontrak adalah sebagai berikut :
Ilustrasi di bawah ini hanya sebagai “Gambaran Pekerjaan Bangunan” dari awal sampai akhir
pekerjaan secara umum. Adapun pada saat pelaksanaan paket ini, pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan pekerjaan yang dilelangkan berdasarkan BOQ, kondisi real dan Gambar Kerja

1.2 PEKERJAAN PERSIAPAN


Pekerjaan Persiapan Terdiri dari pekerjaan berikut :

2.1.1. Pembersihan Area


2.1.2. Mobilisasi Demobilisasi

17 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

18 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

19 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

PAPAN NAMA PROYEK


Papan nama ini berisi nama pemilik proyek, nama proyek, nama konsultan, pengawas,nama
kontraktor, nilai kontrak dan waktu pelaksanaan. Papan nama ini berfungsi memberi informasi
secara tertulis kepada masyarakat sekitar bahwa tempat tersebut akan dibangun sebuah
bangunan. Papan nama ditempatkan di depan lokasi proyek menghadap jalan utama agar dapat
terlihat dan terbaca dengan jelas dari luar lokasi proyek.
Teknis pelaksanaan pekerjaan:
 Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
 Multipleks dipotong sesuai ukuran.
 Pasang kayu vertikal di belakang multipleks dan dipaku.
 Cat dasar multipleks dengan warna putih dan dengan tulisan cat warna hitam.
 Tempelkan spanduk IMB pada papan, tegakkan papan nama dengan menancapkan pada
tanah

Tenaga Kerja : Peralatan yang digunakan:


 Pekerja : 2 orang/hari o Waterpass
 Mandor : 1 orang/ hari o Benang ukur
o Bandul
Waktu pelaksanaan : o Meteran
 Jumlah hari kerja ± 3 hari

Bahan yang digunakan : Keselamatan kerja


 Kayu 5/7, 4/6 o Pakai Sepatu bot
 Besi paku o Pakai helm pelindung kepala
 Multipleks
 Cat

Gambar. Ilustrasi Papan Nama Proyek

AIR KERJA DAN LISTRIK KERJA


 Untuk keperluan supply air selama pelaksanaan proyek, digunakan saluran air sumur jika
memungkinkan atau air PAM.
 Untuk keperluan listrik kerja dipasang 1 unit Generator.
 Untuk keperluan listnik Direksi Keet & Penenangan site digunakan listnik PLN dengan ijin
penyambungan sementara.

MOBILISASI DEMOBILISASI

20 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

 Mobilisasi peralatan kerja dilakukan sesuai kebutuhan pelaksanaan.


 Jadwal mobilisasi peralatan serta jumlah peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan time
Schedule.
 Mobilisasi juga dilakukan pada malam hari untuk menghindari kemacetan, hal ini dilakukan
pada waktu pekerjaan pengecoran.

PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PENGUKURAN


Pekerjaan Pembersihan dan Pengukuran ini meliputi :
2.1.1 Pekerjaan Pembersihan Area
Melakukan pembersihan lokasi sebelum memulal pekerjaan yang lainnya. Pekerjaan ini
meliputi pembersihan semua sampah, tanaman, pohon, batu, dll yang dapat mengganggu
kelancaran pekerjaan. Pembersihan ini dilakukan dengan menggunakanperalatan ringan
dengan persetujuan Pengawas.

Tenaga Kerja: Waktu pelaksanaan:


o Pekerja : 4 orang/hari o Jumlah hari kerja ± 21 hari
o Supir : 2 orang/ hari
o Operator : 2 orang/ hari
o Mandor : 1 orang/ hari

Peralatan yang digunakan: Aspek K3 yang digunakan :


o Alat potong o Buldozer o Helm
o Pacul o Excavator o Rompi
o Linggis o Dump Truck o Sarung Tangan
o Sekop o Masker
o Gergaji,dIl o Rambu K3

Sirkulasi Buangan sisa Material dan galian dan Hauling material ex galian Persiapan Lahan (dari
ban kendaraan maupun dari bak dump truck)
 Dump truck yang untuk dilakukan pembersihan material tanah yang memuat material ex
galian, sebelum keluar dari lokasi pekerjaan, harus melalui kolam pembersih agar kotoran
yang menempel pada ban atau bodi kendaraan seminimal mungkin
 Bak dump truck akan ditutup terpal agar material ex galian tidak tercecer.
 Jika terjadi material ex galian yang tercecer kendaraan
 Untuk proses pembuangan material, diasumsikan dilaksanakan semaksimal mungkin pada
malam hari
 Jika dilaksanakan pada siang hari, kendaraan yang akan melakukan pembuangan
material ex. galian dibersihkan dari material ex galian yang menempel baik itu di roda
ataupun di bodi seminimal mungkin

21 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

2.1.2 Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bowplank


Pengukuran
 Pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dengan pengukuran polygon dan
waterpass sehingga dapat diketahui koordinat (x,y,z), titik-titik BM yang sesungguhnya
lalu dibandingkan dengan data-datta titik BM dalam gambar untuk mengetahui apakah
titik BM tersebut masih baik atau sudah rusak
 Pembuatan / pemasangan titik duga pokok yang ditentukan oleh direksi pekerjaan
bersama dengan kontraktor / pemborong yang berguna untuk mempermudah kegiatan
staking out selama pelaksanaan pekerjaan
 Titik ini dibuat permanent dari patok beton bertulang ukuran 20x20xlOO em atau
ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis dan direksi pekerjaan, tertancap kedalam
tanah sedalam 1 m dengan bagian yang menonjol diatas muka tanah sekurang-
kurangnya 40 cm atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.
 Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team pengukuran yang dikoordinir oleh
seorang surveyor yang sudah berpengalaman pada bidangnya dengan menggunakan
peralatan-peralatan antara lain :
a. Total Station atau EDM, untuk pengukuran polygon.
b. Automatic Level wild NAK 2 lengkap dengan statisnya dan bak ukur aluminium
panjang 4 meter untuk pengukuran waterpass
Hasil pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pimpro untuk
mendapatkan comments atau aroval. Untuk selanjutnya data hasil pengukuran/survey
lapangan tersebut dapat dipakai sebagai bahan untuk menyiapkan rekayasa
engineering, dan perhitungan volume MeO, serta sebagai acuan dalam pelaksanakan
pekerjaan fisik seperti: Pekerjaan Pondasi, Struktur Konstruksi, Precast Beton dan lain-
lain sesuai dengan pekerjaan yang dilelangkan.

Pemasangan Bowplank
Sebagai papan acuan untuk membantu menentukan kelurusan atau tata letak titik-titik
sudut, misalnya menentukan tata letak kelurusan sisi luar konstruksi, sisi pondasi, dll.
Terurai sebagai berikut:

22 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

 Kedudukan harus kuat dan tidak mudah goyah. Patok kayu 5/7 dan papan kayu 3/20.
 Berjarak cukup dari rencana pasangan, bowplank tidak goyang akibat Proses
pelaksanaan Pekerjaan.
 Terdapat titik atau tanda-tanda
 Sisi atas bowplank harus terdapat satu bidang (horizontal) dengan papan bowplank
lainnya
 Letak kedudukan bowplank harus seragam (menghadap kedalam bangunan semua)
 Garis benang bowplank merupakan as (garis tengah) daripada pondasi atau dinding

Gambar. Ilustrasi pemasangan bowplank

1.3 PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG


Pekerjaan ini meliputi pekerjaan sebagai berikut :
1. Pembangunan Gedung Rawat Inap VIP
2. Pembangunan Gedung Instalasi Gizi

23 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

3. Pembangunan Gedung Instalasi Farmasi


4. Pembangunan Gedung Rawat Inap Lanjutan

24 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

2.2.1 Pekerjaan Tanah, Pondasi

25 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Pekerjaan ini meliputi : pekerjaan tanah, pekerjaan urugan pasir, pekerjaan pemadatan,
pekerjaan pasangan batu kosong, pekerjaan pasangan pondasi menerus batu kali, dan
pekerjaan pengecoran sloof beton bertulang, pekerjaan pemancangan tiang pancang
beton

Galian Tanah Pondasi

Peralatan yang digunakan: Aspek K3 yang digunakan :


o Sekop o Dump Truck o Helm
o Pacul o Excavator o Rompi
o Linggis o Sarung Tangan
o Masker
o Rambu K3

Tahapan Pekerjaan ;

26 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

1. Pemasangan bowplank sesuai dengan gambar shop drawing yang telah disetujui
Direksi dan Konsultan Pengawas
2. Galian Tanah pondasi dilakukan secara manual oleh pekerja menggunakan alat bantu
3. Hasil galian kemudian diangkut menggunakan dump truck ke lokasi disposal area, dan
sebagian akan digunakan kembali untuk urugan tanah kembali yang dipadatkan
4. Galian dikontrol menggunakan waterpass, apabila telah selesai maka dilakukan
pengukuran Bersama oleh surveyor, Direksi, dan Konsultan Pengawas sebagai dasar
perhitungan pembayaran

Pemancangan Tiang Pancang Beton

27 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Peralatan yang digunakan: Aspek K3 yang digunakan :


o Total Station o Pile Driver Hammer o Helm
o Diesel Hammer o Alat Bantu o Rompi
o Crawler Crane o Sarung Tangan
o Masker
o Rambu K3
Tahapan Pekerjaan ;
a. Pengadaan Tiang Pancang

28 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Setelah Berita Acara Pengadaan Tiang Pancang ditanda tangani bersama, Kontraktor
segera mengajukan request pengadaan tiang pancang sesuai spesifikasi teknik kepada
Direksi dan Konsultan Pengawas untuk memperoleh persetujuannya.
Pemesanan tiang pancang kepada supplier dapat dilakukan setelah ada persetujuan dari
Direksi dan Konsultan pengawas dengan spesifikasi tiang pancang ukuran sesuai dengan
BOQ dan Gambar kerja terlebih dahulu, setelah cukup umur dan siap selanjutnya dibawa
ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan Trailer.

 Material dari Suplier di produksi


dengan dimensi, kekuatan dan bentuk
sesuai pemesanan dari kontraktor
(mengacu spesifikasi teknis)

 Material dibawa ke lokasi pekerjaan,


selanjutnya diletakan di stock pile
kontraktor

b. Pemancangan Tiang Pancang


Adapun tahapan persiapan pemancangan adalah sebagai berikut :
 Gambar kerja
 Pelajari letak/posisi tiang pancang terhadap As
 Atur penempatan stock material tiang pancang, yang cukup aman untuk manuver alat
berat.
 Lahan harus bebas dari gangguan yang menghambat pelaksanaan
 Meminta ijin pelaksanaan kepada konsultan Pengawas dan koordinasi dengan tetangga
terdekat.
 Cek marking / posisi bowplank dan As memanjang dan melintang.
 Cek mark dan berat hammer alat pancang, apakah sudah sesuai dengan spesifikasi.
Cek kedudukan alat apakah sudah stabil dan posisi tegak lurus.

Setelah semua persiapan pemancangan selesai, peralatan pancang dan tiang pancang
telah siap di lapangan maka segera dilakukan pemancangan dgn methode/urutan kerja
sebagai berikut :

29 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

1. Sebelum dipancang, tiang pancang ditandal dengan cat warna menyolok setiap 50 cm,
sebagai patokan pengecekan kalendering oleh petugas survey.
2. Penentuan lokasi titik pancang. Lokasi titik pancang di Uitzet sesuai dengan gambar
dan dipasang patok-patok tanda pemancangan lalu dimintakan persetujuan terlebih
dahulu dari pihak Direksi dan Konsultan pengawas satu hari sebelum pelaksanaan
pemancangan.
3. Pemancangan akan dimulai dengan meletakkan tiang secara vertical dl atas titik
pancangan yang sudah ditetapkan dan hammer ditempatkan secara sentries di
atasnya.
4. Pemancangan pertama dengan Tiang Pertama setelah ditentukan titik vertical dan
Horizontal
5. Setiap tiang pancang diletakkan dekat lokasi titik pancang. Untuk mengangkat dan
memindahkan tiang dilaksanakan seperti pada gambar berikut.

6. Sebagai alat landasan hammer atau cushion digunakan jenis kayu yang cukup baik
atau plywood yang diganti secara periodik.
7. Kepala tiang dilindungi dari impact langsung hammer dengan bantalan dari papan atau
plywood dengan ketebalan 10 cm.

8. Berat atau daya hammer harus cukup untuk menjamin suatu penetrasi akhir tidak
lebih dari 5 mm per pukulan.
9. Hammer yang digunakan adalah yang terberat dan membatasi jumlah pukulan agar
tidak merusak tiang.

30 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

10. Untuk menjaga verticality tiang, maka pada waktu pemancangan selalu diawasi
dengan theodolith yang ditempatkan tegak lurus dimuka dan disamping tiang yang
dipancang.
11. Penurunan tiang pancang yang telah ditandai dengan cat warna menyolok tiap interval
50 cm dicatat dengan seksama jumlah pukulan dari permulaan sampai akhir pada
forrnulir Pile Driving Log kemudian ditandatangani dan diserahkan kepada Direksi dan
Konsultan Pengawas.
12. Pemancangan dilakukan secara kontinyu sampai mencapai pile penetration seperti
ditentukan oleh Direksi dan Konsultan Pengawas dengan syarat set tertentu tanpa
mendekati Ram stroke yang dianggap kritis oleh manufacturer dan tidak melampaui
jumlah pukulan total yang ditentukan.

13. Tiang pancang ke 2 disambung dengan tiang pancang pertama sesuai dengan shop
drawing dan instruksi dari engineer

14. Sebelum Final penetration dibuat kalendering secara seksama di atas kertas millimeter
blok yang diletakkan pada tiang pancang dan pengambilan final setnya harus
mendapat persetujuan dari Direksi dan Konsultan Pengawas lebih dulu.

31 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

15. Pemancangan dilaksanakan sampai didapat Final set

16. Pengujian pile test dilakukan dengan metode PDA pada titik pancang dimana beban
paling berat terjadi sesuai instruksi Direksi dan Konsultan Pengawas. Adapun metode
dari test ini dapat dilihat pada lampiran.

c. Pengujian Pembebanan
Pengujian Pembebanan Dinamis pada Tiang Pancang
1. Penjelasan Umum
Tujuan Pengujian
Menguji daya dukung dinamis pondasi tiang (tiang pancang, atau jenis tiang lainnya)
tunggal sehingga dapat dievaluasi terhadap daya dukung rencana

Alat yang digunakan


Alat Penguji
Pile Driving Analyzer (PDA), sepasang accelerometer, sepasang strain transducer,
kabel utama, kabel penghubung, adaptor

Prinsip Kerja Pengujian


Teori perambatan gelombang pada 1 dimensi (1-D Wave propagation) dengan asumsi
tiang uniform, dan sifat elastis linier
Standar Prosedur Pengujian

32 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Pengujian dilakukan sesuai dengan prosedur pengujian pada ASTM D4945-96

2. Penjelasan Khusus Prinsip Kerja


Fungsi Massa Hammer
Bila dijatuhkan ke kepala tiang akan membangkitkan gelombang tegangan yang
kemudian menjalar sepanjang badan tiang.

Fungsi Sensor Accelerometer


Mendekatj parameter gerakan material akibat perambatan geJombang tegangan yaitu
percepatan partikelnya yang bila diintegrasikan terhadap waktu akan menjadi
kecepatan partikel (V) yang secara proporsional dapat dikonversi menjadi Gaya (F)

Fungsi Sensor Strain Transducer


Mendekati parameter gerakan material akibat perambatan gelombang tegangan yaitu
regangannya yang dengan hokum Hooke dapat dikonversi menjadi gaya (F)

Fungsi alat PDA


Merekam data (F) dan (V) dalam fungsi waktu, menganalisanya, menampilkannya
dalam grafik, serta dengan metode Case-Goble menghitung daya dukung statis tiang
serta outout turunan lainnya

Hasil Output Dari Alat PDA


Selain hasil utam yaitu daya dukung statis dari tiang yang diuji maka ada beberapa
output yang dapat dihasilkan oleh PDA yang selengkapnya adalah :
1. RSU
Daya dukung statis pondasi tiang, khususnya tiang dengan friksi yang tinggi.
2. CSX
Tegangan tekan terukur pada material tiang di level sensor akibat impact.
3. TSX
Tegangan tarlk terukkur pada material tiang di level sensor akibat impact.
4. EMX
Energl terukur pada tlang dllevel sensor aklbat Impact.
5. BTA
Nilai keutuhan tiang.

Metode Pelaksanaan Pengujian Dinamis Pondasi Tiang


I. Pendahuluan
Pengujian dlnamis pondasl tjang menggunakan alat Pile Driving Analyzer informasi-
informasi penting yang berkaitan dengan interaksi pondasi tiang tanah dibawah
bebanaksial yang diberikan. Hasit-hastl yang didapat darl pengujian dengan PDA ini adalah
kapasitas tiang, transfer energi hammer ke tiang, tegangan tekan dan tarik yang bekerja
pada tiang akibat tumbukan, serta integritas
Pada tiang pancang, pengujian dapat dllakukan saat pemancangan tiang kembali case
Goble yaitu masimg-masing 2 buah accelorometer dan 2 buah strain transducer yang
ditampatkan di bagian atas tiang. Strain transducer berfungsi untuk mengukur regangan
dalam fungsi waktu, yang kemudian dikonversikan menjadi gaya mengukur percepatan

33 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

gerak partikel yang kemudian diintegrasi terhadap waktu untuk mendapatkan kecepatan
partikel langsung dapat diketahui outputnya segera setelah tumbukan.

II. METODE PELAKSANAAN


2.1. Persiapan Tiang dan Hammer
Persiapan tiang meliputi pengeboran lubang untuk dyna bolt dan perataan permukaan tiang
di lokasi penempatan transducer yang sudah ditentukan sebelumnya.
Sistem hammer yang digunakan harus dapat memberikan energi yang cukup untuk
menggerakkan ujung bawah tiang dan untuk memobilisasl penuh tahanan kulit dan tahanan
ujung tiang. Untuk itu pemilihan jenis hammer, berat hammer dan system penjatuhan yang
tepat sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang mewakili.
Untuk pengujian selama pemancangan hammer atau jenis lainnya sesuai yang tersedia di
lapangan.

2.2. Penempatan Sensor


Sensor yang dlgunakan maslng-masing 2 buah accelerometer (A1 dan A2) dan 2 buah strain
transducer (F1 dan F2), Pemasangannya A1 dan F1 pada satu sisi dan pada sisi yang lain
berlawan secara diametrical dengan A2 dan F2. Sebaliknya transducer ditempatkan pada
jarak 1.5 - 2D dari kepala tiang untuk menghindari end effect akibat utmbukan hammer
(ASTM d4945-89). Transducer harus dipasang dalam posisi tegak lurus dan harus cukup kuat
terpasang pada tiang untuk menghindari bending dan slipping, juga agar gerakan transducer
adalah identic dengan gerakan tiang

2.3. Persiapan Alat PDA


Alat PDA diletakkan cukup jauh dari tiang yang akan diuji dan pada ternpat yang kering dan
teduh. Untuk sumber IIstrik power dapat digunakan listrik PLN 220 Volt, genset atau battery
12 volt.
Setelah semua data diinput kabel transducer dihubungkan ke alat PDA dan transducer
ditempelkan di bagian atas tiang. Untuk sensor strain transducer, pemasangannya harus
baik dan nilai offsetnya harus diantara -3.5 s/d 3.5, bila tidak dalam range tersebut maka
pengaturannya dapat dilakukan dengan mengencangkan I mengendurkan baut. Selanjutnya
setelah semua transducer terpasang dengan baik ke tiang, proses perekam tumbukan
hammer dapat dilakukan.

2.4. Pengujian
Bila input data serta set up alat sudah selesai maka pengujian dapat dilakukan, massa
hammer dapat dijatuhkan atau mesin hammer sudah dapat dijalankan seperti saat
pemancangan, pertama-tama harus dilakukan hanva beberapa pukulan saja, lalu dievaluasi
untuk rnelihat apakah data yang terekam representatif, bila ya maka pemukulan dapat
dilanjutkan untuk tiang pancang dengan mesin pancang, pukulan dapat dilakukan sarnpai
sebnyak 10-30 kali, sedang untuk tiang bor, pukulan cukup 3-6 kali saja.

2.5. Analisa dan Evaluasi Data

34 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Data rekaman hasil tumbukan hammer selanjutnya dianalisa oleh testing engineer. Yang
perlu dianalisa adalah proporsionalitas dari kurva F dan V. Kurva yang proporsional jika F dan
V berimpit dari awal hingga mendekati puncak. Pada saat puncak, V tipikal dapat lebih
rendah. Bila proporsionalitasnya jelek, maka perlu dicek kembali transducemya.

2.6. Interprestasi Hasil


Informasi hasil output alat pada PDA dapat dibagi atas :
a. Tegangan
Pada material tiang yang terukur pada level sensor harus selalu diamati dalam setiap
pukulannya, dan dibatasi tidak boleh lebih besar dari tegangan yang diijinkan untuk
material tiang. Lalu karena akibat rambatan gelombang, dapat terjadi tegangan
tarik yang harus diamati dan harus ditinjau terhadap nilai tegangan ijin untuk
material tersebut.
b. Daya Dukung Statis
Adalah untuk menentukan daya dukung tiang yang berdasarkan metode case Goble
dapat dihitung oleh PDA, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu input WS
harus sesuai dengan kecepatan gelombang sesungguhnya. Penentuan daya dukung
dapat dilihat pada parameter RSU
c. Keutuhan Tiang
Karena prinsip kerja dari PDA adalah memanfaatkan rambatan gelombang, setiap
perubahan impedansi pada suatu tempat di badan tiang (menandakan perubahan
luas penampang/ketidaksinambungan) akan memantulkan muka gelombang serta
terasa pengaruhnya pada sensor, sehingga keutuhan tiang sepanjang badan tiang
dapat terpantau oleh PDA. Nilai keutuhan tiang beserta perkiraan lokasinya dapat
dilihat pada parameter BTA (dalam %)
d. Kinerja Hammer
PDA dapat mengeluarkan nilai energi terukur pada level sensor pada variable EMX
yang dapat dibandingkan terhadap nilai enerqi akibat tumbukan (berat massa
hammer dikali dengan tinggi jatuh) atau nilai yang tertera pada mesin hammer,
sehingga dapat diketahui nilai efisiensi dari hammer yang digunakan dan dapat
digunakan untuk mengevaluasi apakah energi yang diberikan sudah memadai untuk
memobilisasi penuh daya perlawanan tanah

III. LAPORAN
Laporan hasil pengujian dlnamis tiang dengan PDA ini akan memuat :
1. Data tiang yang diuji
2. Data tanahnya
3. Prosedur pengujian
4. Hasil pengujian berupa table dan print out alat
5. Rekomendasi
Selain itu juga akan dilampirkan :
a. Data tanah
b. Sertifjkasi kalibrasl
c. Pengantar ke pengujian dinamis
d. ASTM 04945-96
IV. CATATAN KHUSUS

35 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Faktor yang mesti dipertimbangkan untuk keberhasilan suatu pengujian adalah komunikasi
dan kerjasama yang baak antara semua pihak sangat diperlukan. PDA memberikan daya
dukung tiang pada saat pengujian, sehingga untuk pengujian PDA sebaiknya dilakukan
dalam jangka waktu yang cukup setelah pemancangan, agar tanah mempunyai waktu untuk
kembali seperti semula.
Kemudian karena sudah ada pembakuan prosedur pengujian oleh ASTM 04945-96 maka
semua langkah prosedur pengujian PDA dilakukan sesuai dengan prosedur tersebut di
seluruh dunia, tentunya dengan tetap memperlihatkan perbedaan kondisi di masing-masing
lapangannya.

Pekerjaan Pile Cap

Peralatan yang digunakan: Aspek K3 yang digunakan :


o Sekop o Dump Truck o Helm
o Pacul o Rompi
o Gerobak Dorong o Sarung Tangan
o Masker
o Rambu K3

Tahapan Pekerjaan ;

36 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

37 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Urugan Pasir Bawah Pondasi

38 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Peralatan yang digunakan: Aspek K3 yang digunakan :


o Sekop o Dump Truck o Helm
o Pacul o Rompi
o Gerobak Dorong o Sarung Tangan
o Masker
o Rambu K3

Tahapan Pekerjaan ;
1. Urugan pasir dibawa ke lokasi pekerjaan menggunakan dump truck, dan diturunkan di
dekat area lokasi urugan
2. Lakukan pengukuran awal sebelum dimulai pekerjaan urugan pasir bawah pondasi
3. Material Pasir urug dibawa menggunakan gerobak dorong
4. Material pasir urug diratakan menggunakan mistar dengan ketebalan sesuai Gambar
Shop Drawing
5. Pekerjaan urugan dikontrol menggunakan waterpass, apabila telah selesai maka
dilakukan pengukuran Bersama oleh surveyor, Direksi, dan Konsultan Pengawas
sebagai dasar perhitungan pembayaran

39 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Pasangan Batu Kosong

Peralatan yang digunakan: Aspek K3 yang digunakan :


o Gerobak Dorong o Helm o Masker
o Dump Truck o Rompi o Rambu K3
o Sarung Tangan

Tahapan Pekerjaan ;

40 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

1. Material Batu Kali dibawa ke lokasi pekerjaan menggunakan dump truck, dan
diturunkan di dekat area lokasi urugan
2. Lakukan pengukuran awal sebelum dimulai pekerjaan urugan pasir bawah pondasi
3. Material Batu Kali dibawa menggunakan gerobak dorong
4. Material Batu Kali disusun secara manual oleh Pekerja dengan ketebalan sesuai
Gambar Shop Drawing
5. Pekerjaan Pasangan Batu Kosong dikontrol menggunakan waterpass, apabila telah
selesai maka dilakukan pengukuran Bersama oleh surveyor, Direksi, dan Konsultan
Pengawas sebagai dasar perhitungan pembayaran

Pondasi Menerus Batu Kali

41 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Peralatan yang digunakan: Aspek K3 yang digunakan :


o Sekop o Dump Truck o Helm
o Pacul o Rompi
o Gerobak Dorong o Sarung Tangan
o Concrete Mixer o Masker
o Bak Ukur o Rambu K3

Tahapan Pekerjaan ;
1. Material Batu Kali, Pasir Pasang dibawa ke lokasi pekerjaan menggunakan dump truck,
dan diturunkan di dekat area lokasi pekerjaan
2. Lakukan stake out sebelum dimulai pekerjaan Pondasi Menerus Batu Kali
3. Campuran Mortar dibuat menggunakan concrete mixer agar didapatkan campuran
mortar yang homogen sesuai dengan Job Mix Design yang disetujui oleh Direksi dan
Konsultan Pengawas
4. Pondasi batu kali disusun sedemikian rupa sehingga celah-celah yang ada terisi oleh
batu kali dan campuran mortar
5. Apabila telah selesai maka dilakukan pengukuran Bersama oleh surveyor, Direksi, dan
Konsultan Pengawas sebagai dasar perhitungan pembayaran

42 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Pekerjaan Konstruksi Beton Bertulang (Sloof, Kolom, Ring Balk, Balok, Plat
Lantai)

43 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Peralatan yang digunakan: Aspek K3 yang digunakan :


o Sekop o Helm
o Pacul o Rompi
o Gerobak Dorong o Sarung Tangan
o Concrete Pump o Masker
o Bak Ukur o Rambu K3
o Truck Mixer
o Concrete Vibrator

Tahapan Pekerjaan untuk Pekerjaan Konstruksi Beton Bertulang adalah sebagai berikut :

PEKERJAAN PEMBESIAN
Asumsi :

44 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

1. Pekerjaan dilakukan secara manual dan alat bantu berupa bar bender dan bar
cutter
2. Lokasi pekerjaan : Struktur beton bertulang

Peralatan :
1. Bar Bender dan Bar Cutter
2. Alat bantu lainnya

Uraian Pekerjaan :
1. Material baja tulangan didatangkan dar! pabrik/supplier ke lokasi pekerjaan
dengan mutu dan ukuran sesuai dengan standard yang telah ditentukan dalam
spesifikasi teknis Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Rencana, digunakan besi
dari mutu :
Mutu Baja tulangan adalah BJTP U-24 (fy = 240 MPa)
Atau ditentukan lain di dalam dokumen spesiftkasi teknis pada dokumen lelang
2. Material diletakkan pada stock area material baja tulangan atau dalam gudang
proyek
3. Siapkan gambar kerja beserta Bar Bending Schedule (BBS)
4. Siapkan Material besi lengkap dengan ukuran yang telah ditentukan
5. Siapkan peralatan yang diperlukan seperti, Bar bender, Bar Cutter, Gegep, dll
6. Potong besi sesuai dengan Panjang yang dibutuhkan, sesuai dengan ukuran yang
telah dibuat dalam Bar Bending Schedule
7. Bentuklah besi beton yang telah dipotong sesuai dengan gambar kerja yang telah
disetujui.

45 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

8. Pastikan bahwa jarak tekukan harus sesuai dengan yang telah disyaratkan.
9. Untuk mengetahui jarak besi satu dengan yang lainnya, maka lantai kerja harus di
-marking
10. terlebih dahulu dengan menggunakan kapur tulis.
11. Pemasangan besi dimulai dari lapisan bawah terlebih dahulu dan dilanjutkan
dengan cakar ayam.
12. Setelah bagian bawah selesai dipasang, dilanjutkan dengan lapisan atasnya.
13. Besi di-ikat sebaik mungkin.
14. Pemasangan beton decking pada daerah dinding.

PEKERJAAN BEKISTING

46 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

47 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

48 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Uraian Pekerjaan :
1. Memilih sistem, rencana dan persiapan kerja
 Spesifikasi pekerjaan bekisting dikenali dan dipahami
 Lokasi dan kebutuhan konstruksi bekisting diidentifikasi dari gambar pekerjaan beton
 Sistem bekisting dipilih sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan sistem perancah yang
digunakan.
2. Melaksanakan pekerjaan persiapan pembuatan dan pemasangan bekisting
 Material/ kuantitas kebutuhan sistem bekisting ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan
spesifikasi konstruksi bekisting
 Peralatan keamanan dan keselamatan diri dipilih, dan dipakai dengan benar.
 Peralatan pertukangan dipilih dan dipakai secara benar dan dicek kemampuannya.
 Kunci titik acuan/garis/grid diletakkan secara tepat sesuai dengan gambar kerja atau
shop drawing.
 Papan-papan/ panel penutup bekisiting dipotong sesuai kebutuhan
3. Merakit bekisting kolom
 Sistem sambungan dan sistem perkuatan bekisting kolom dipilih sesuai dengan
kebutuhan atau gambar shop drawing.
 Papan-papan atau panel kayu lapis yang telah dipotong dirakit menjadi bekisting sesuai
dengan bentuk dan ukuran kolom, sebagaimana gambar shop drawing
 Perkuatan-perkuatan bekisting dipasang untuk menjamin bekisting tidak berubah bentuk
akibat tekanan cor beton.
4. Memasang bekisting kolom atau dinding
 Bekisting kolom atau dinding didirikan pada tempat dan elevasi yang telah ditentukan
sesuai dengan gambar kerja atau shop drawing

49 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

 Perkuatan diagonal dipasang, kevertikalan diukur dengan lot, kemudian perkuatan


diagonal dimatikan.
5. Memasang bekisting balok dan pelat lantai
 Papan-papan/ panel penutup bekisting dipotong dan dipasang di atas perancah sesuai
dengan bentuk balok/ pelat lantai
 Perkuatan-perkuatan bekisting dipasang untuk menjamin bekisting tidak berubah bentuk
akibat tekanan cor beton.
 Lis tali air, nat, dll, dipasang sesuai dengan gambar
6. Membereskan pekerjaan
 Daerah kerja dibereskan.
 Limbah dan bahan-bahan sisa yang tidak diperlukan dibuang, sisa kayu yang masih
dapat dipakai disimpan.
 Peralatan dan alat bantu kerja dibersihkan, disimpan dan dirawat.

PEKERJAAN BETON

Asumsi :
Pekerjaan menggunakan alat berat
o Batching Plant sebagai Produksi Beton
o Concrete Pump sebagai alat bantu penuangan
o Concrete Vibrator sebagai alat pemadat beton

Uraian:
Pekerjaan Persiapan
1. Pekerjaan yang termasuk dalam hal ini adalah pekerjaan struktur beton.
2. Material campuran beton (semen, pasir, agregat) yang dicampur dalam Batching Plant
didatangkan ke lokasi pekerjaan dalam bentuk beton Ready Mix dan dihantar menggunakan
Truck Mixer, material beton Non-Ash
3. Selama pengiriman, silinder mixer/wadah beton pada truck mixer terus berputar mengaduk
material beton dengan putaran yg telah dipersyaratkan sehingga kondisi material beton tetap
terjaga mutunya dan tidak kering
Untuk semen, saat penyimpanan material semen dilakukan perlakuan khusus yaitu tempat
penyimpanan yang tahan cuaca, yang kedap udara dan mempunyai lantai kayu yang lebih
tinggi dari tanah sekitar 10 cm dan kantong semen ditumpuk tidak melebihi 2 m atau
ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.
4. Mutu beton yang digunakan sesuai dengan mutu beton pada dokumen lelang yang diminta
dan mengacu pada Standar Nasional lndonesia
5. Jenis semen Portland yang digunakan sesuai dengan permintaan dokumen lelang
6. Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya digunakan
air bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula
atau organic. Air diuji sesuai dan harus memenuhi ketentuan dalam spesifikasi teknis
7. Aggregat, kasar dan halus yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan permintaan dari
spesifikasi dokumen lelang dan telah mendapat persetujuan Direksi dan Konsultan Pengawas

Pencampuran dan Penakaran

50 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

1. Rancangan Campuran Proporsi bahan dan berat penakaran menggunakan metode


sesuai yang disyaratkan dalam PBI-1971 dan standard lain yang ditentukan dalam
spesiflkasi teknis.
2. Campuran Percobaan dilakukan dan hasH dari percobaan tersebut akan dijadikan
acuan pembuatan beton pada saat dilakukan pekerjaan beton dilapangan dan
disaksikan oleh Direksi dan Konsultan Pengawas.
3. Campuran percobaan sesuai dengan permintaan spesifikasi dalam dokumen lelang
dan mendapat persetujuan dari Direksi dan Konsultan Pengawas
4. Ketentuan sifat-sifat campuran sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen lelang.
Mutu beton yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah beton dengan mutu sesuai
dengan spesifikasi teknis dalam dokumen lelang. Karakteristik dari mutu beton sesuai
dengan spesifikasi teknis dalam dokumen pelelangan
5. Pencampuran Untuk beton dengan pertimbangan lain pada bagian -bagian tertentu
dapat menggunakan beton konvensional dengan persetujuan Direksi dan Konsultan
Pengawas :
 Beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis mixer / Batching
Plant alat ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang
digunakan dalam setiap penakaran.
 Pertama-tama alat pencampur diisi dengan aggregat,pasir dan semen yang telah
ditakar, selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan.
 Waktu pencampuran diukur pada saat air mulai dimasukan dalamcampuran
bahan kering. Seluruh air yang diperlukan dimasukan sebelum waktu
pencampuran telah berlangsung 1/4 bagian. Waktu pencampuran untuk mesin
kapasitas 3,4 m3 atau kurang selama 1.5 menit; untuk mesin lebih besar waktu
ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3

Pelaksanaan Pengecoran
1. Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu,
bendrat, paku dan sampah lainnya dengan penghisap debu, kompresor dan atau air.
2. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat. Sambungan dengan pengecoran
sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan
dari genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang
diperlukan telah diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan Konsultan Pengawas.
3. Pengecoran dan truck mixer dituang ke bak penampungan pada concrete pump /
Crane with bucket cor yang untuk selanjutnya dituangkan langsung ke tempat
pengecoran. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter atau
2 meter
4. Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang
memadai. Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya
dan agar tidak terjadi kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau
penutup dari beton
5. Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi
dengan Indera pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekuensi suara yang
dihasilkan rendah dan semakin meninggi. Saat frekuensi suara yang dihasilkan
konstan dimungkinkan pemadatan sudah cukup. Atau ditentukan sesuai dengan
spesifikasi teknis dalam dokumen lelang.

51 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

6. Pada saat mobil mixer pertama dituang, ambil sample 3 buah, baik kubus maupun
silinder.
7. Pengambilan selanjutnya adalah pada mixer ke-2 sampai ke-5 dengan jumlah 3 buah
juga (diambil secara acak)
8. Pengambilan selanjutnya adalah pada mixer ke-6 sampai ke-10 dengan jumlah 3
buah juga (diambil secara acak)
9. Pengambilan selanjutnya adalah pada mixer ke-11 sampai ke-20 dengan jumlah 3
buah juga (diambil secara acak)
10. Pengambilan selanjutnya adalah pada mixer ke-21 sampai ke-30 dengan jumlah 3
buah juga (diambil secara acak)
Proses dilanjutkan terus sesuai dengan volume beton yang akan dituang
11. Cara pengambilan sampel beton
 Siapkan cetakan Silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm
 Cetakan silinder diletakan pada pelat baja yang telah dibersihakan dan dalamnya
telah diolesi minyak pelumas seperlunya untuk mempermudah pelepasan beton
cetakannya.
 Adukan beton yang dipakai pada pengujian slump test dimasukan ke dalam
cetakan yang dibagi dalam tiga lapisan yang sama.
 Adukan beton ditusuk-tusuk sebanyak 10 kali tiap lapisan.
 Bagian atasnya diratakan dan diberi kode tanggal pembuatan.
 Benda uji didiamkan selama 24 jam dan direndam dalam air (curing) selama
waktu tertentu, kemudian diserahkan ke laboratorium untuk dilakukan pengetesan
beton pada usia 7, 14 dan 28 hari.
12. Apabila pengecoran telah selesai, selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai
spesifikasi teknis.
13. Test Uji Beton (Test Kuat Tekan)
 Test Uji Beton dilakukan dengan mesin uji kuat tekan yang dilakukan di Batching
Plant atau Laboratorium independent yang ditunjuk dan disetujui oleh Direksi dan
Konsultan Pengawas
 Ambil benda uji dari bak perendam yang direndam selama 7, 14 dan 28 hari,
bersihkan dengan kain untuk menghilangkan kotoran yang menempel.
 Timbang berat benda uji dan hitung luas permukaannya.
 Letakkan benda uji pada mesin tekan secara sentries.
 Mesin tekan dioperasikan dengan penambahan beban yang konstan berkisar
antara 2 sampai 4 kg/cm2 per detik.
 Pembebanan dilakukan sampai benda uji menjadi hancur, kemudian mencatat
beban maksimum yang terjadi selama pemeriksaan.
14. Test Beton (Slump Test)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kadar air beton/kelecakan beton yang
berhubungan dengan mutu beton. Cara pengujiannya adalah sebagai berikut :
 Siapkan peralatan uji slump yaitu, kerucut Abrams dengan ukuran diameter bawah
20 cm dan diameter atas atas 10 cm, serta tinggi 30 cm. siapkan juga tongkat
baja dengan panjang 60 cm dan diameter 16 mm.
 Kerucut Abrams diletakkan diatas plat besi.

52 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

 Kemudian adukan beton dimasukan dalam tiga lapis yang sama tebalnya. Setiap
lapis ditusuk 25-30 kali dengan menggunakan tongkat baja supaya adukan yang
masuk ke dalam kerucut lebih padat.
 Adukan yang jatuh disekitar kerucut dibersihkan, lalu permukaannya diratakan
dan kerucut ditarik vertical dengan hati-hati.
 Kerucut Abrams dibuka dan penurunan puncak kerucut diukur terhadap tinggi
semula.
 Hasil pengukuran inilah yang disebut nilai slump dan merupakan nilai kekentalan
dari adukan beton tersebut.
 Adukan beton dengan hasil slump yang tidak memenuhi syarat tidak boleh
digunakan.

Kondisi Khusus
 Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan
pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan
khusus
 Penggunaan tersebut dengan persetujuan Ahli / Pengawas

53 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

54 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

55 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

56 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

2.2.2 Pekerjaan Dinding dan Rangka Bangunan


PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN PENUTUP ATAP
Pekerjaan Rangka Atap Baja Ringan
Pekerjaan Rangka konstruksi Baja Ringan dengan lokasi pekerjaan di sesuai gambar
kerja.

Bahan
1. Mutu baja Ringan yang digunakan untuk seluruh konstruksi adalah dari jenis yang
sama kualitasnya dan sesuai spesifikasi teknis dan boq Profil/jenis baja yang diminta
sesuai dengan dokumen pelelangan
2. Bahan diperoleh dari Suplier / Distributor yang dikenal dan disetujui Direksi dan
Konsultan Pengawas.
3. Material dalam kondisi lurus, tidak cacat dan tidak ada karatnya.

Peralatan
1. Mesin potong
2. Palu
3. Water Pass
4. Meteran
5. Excavator sebagai alat erection
6. Alat bantu

Uraian Kerja
1. Seluruh pekerjaan baja pada pekerjaan ini akan mengacu pada persyaratan yang
telah ditentukan dalam spesifikasi teknis.
2. Pengujian/tes material oleh badan independent hasil test tersebut diberikan kepada
Direksi Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan terhadap bahan
konstruksi tersebut.
3. Material baja yang digunakan didatangkan dari supplier ke lokasi pekerjaan dan
disimpan pada tempat penyimpanan proyek/Gudang/Storage.
4. Penviapan Shop Drawing/gambar rencana yang berisi Jumlah Baja dalam Kg, type
baja, ukuran, dimensi, dsb. Shop drawing diajukan untuk mendapatkan persetujuan
dari Direksi dan Konsultan Pengawas.
5. Pabrikasi bentuk struktur bangunan baja dilakukan dilokasi bengkel kerja/workshop.
Bentuk dan dimensi dibuat dan dikerjakan seakurat mungkinmengacu pada gambar
rencana.
6. Pemotongan elemen dilaksanakan dengan rapih dan dilakukan dengan alat pemotong
listrik Pemotongan dengan mesin Las tidak diperbolehkan.
7. Pembuatan lobang bolt untuk dudukan bolt dengan alat bor mekanik pada
titik/bidang yang sesuai dengan gambar rencana.
8. Pekerjaan ini dilakukan dengan tenaga ahli. Pekerjakan dilakukan dengan maksimal
dan menghasilkan hasil yang rapat dan presisi.
9. Baut dilengkapi dengan 2 buah ring, masing-masing 1 buah pada kedua sisinya. Mutu
pelat ring sesuai dengan mutu baut atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.
10. Sambungan-sambungan dengan bolt dibuat untuk dapat memikul gaya

57 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

11. Semua tahapan dan detail pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada
dalam dokumen lelang
12. Erection Struktur bangunan Baja Ringan pada kolom/lokasi pekerjaanyang telah
selesai dikerjakan terlebih dahulu. Erection menggunakan alatbantu Katrol. Erection
mengarahkan rangka baja ke tempat dudukan untuk kemudian dibantu dengan
tukang, dan tenaga kerjastruktur baja ditepatkan secara presisi diatas
lokasi/dudukan.
13. Pengikatan struktur baja Ringan pada dudukan dengan bolt sesuai dengan lobang
yang telah dibuat. Pengikatan/pengecangan dilakukan dengan sangat kuat dan
merata pada tiap bolt dengan kunci momen.
14. Sabuk pengaman dan tali-tali akan digunakan oleh para pekerja pada saat bekerja
ditempat yang tinggl, disamping pengaman yang berupa "platform" atau jaringan.
15. Toleransi penyimpangan kolom dari sumbu vertikal tidak boleh dari 1/500 dari tinggi
vertikal kolom atau ditentukan lain sesual spesifikasi teknis.
16. Pengecekan dan pengetesan oleh Direksi dan Konsultan Pengawas.
17. Perlindunqan dengan melakukan Pengecatan sesuai dengan spesiflkasi teknis.

58 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Pekerjaan Penutup Atap


Material sesuai yang dipersyaratkan BQ, Spesifikasi teknis dan Gambar
Pekerjaan atap meliputi pemasangan atap, beserta wuwung, akhir wuwung, penutup jurai
dan samping sesuai dengan gam bar kerja, tahapan pekerjaannya meliputi :
1. Semua elemen-elemen atap ukuran tanpa menimbulkan distorsi atau kerusakan lain.
Pemotongan elemen dilaksanakan dengan rapi Setelah difabrikasi maka dibedakan dan
diberi kode dengan jelas sesuai bagian masing-masing agar dapat dipasang dengan
mudah.
2. Sebelum pemasangan penutup atap terlebih dahulu dicek kemiringan atap dan
kekuaatan sambungan antar komponen rangka atap.
3. Pemasangan penutup atap dipasang dari bawah ke atas, kemudian dilanjutkan
pemasangan kesamping dengan arah tetap dari bawah keatas dan seterusnya.

59 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Pemasangan bubungan/ capping, ditempatkan pada ternpat yang disediakan, dengan


memperhatikan pemasangan penangkal petir.
4. Pada kedua sisi tepi arah memanjang penutup bubungan/ capping, ditarik sesuai
dengan bentuk.
5. Pelaksanaan lainnya sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis.

60 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

1.4 PEKERJAAN ARSITEKTUR

61 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

PEKERJAAN DINDING
LINGKUP PEKERJAAN
1. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan/material, peralatan dan
alat Bantu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Item pekerjaan yang dilakukan, diantaranya :
 Pasangan batu bata dinding ½ batu
 Sesuai detail pelaksanaan yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan atau atas
petunjuk Direksi dan konsultan pengawas / MK

Peralatan yang digunakan: Aspek K3 yang digunakan :


o Sekop o Helm
o Waterpass o Rompi
o Gerobak Dorong o Sarung Tangan
o Concrete Mixer o Masker
o Meteran o Rambu K3
o Alat Bantu

PENGENDALIAN MUTU

62 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Mutu yang diharapkan :


1. Pemasangan batu bata dengan hasil yang rapi, sama tebal, lurus, tegak dan pola ikatan
yang terjaga baik di seluruh pekerjaan
2. Elevasi dinding sesuai dengan rencana
3. Kuat dan tidak gampang retak

TAHAPAN DAN CARA PELAKSANAAN

63 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN


LINGKUP PEKERJAAN
1. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan/material, peralatan dan
alat Bantu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Item pekerjaan yang dilakukan, diantaranya :
 Pembuatan plester pasangan
 Pembuatan acian lapisan bidang permukaan
 Sesuai detail pelaksanaan yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan atau atas
petunjuk Direksi dan konsultan pengawas / MK

64 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Peralatan yang digunakan: Aspek K3 yang digunakan :


o Sekop o Helm
o Waterpass o Rompi
o Gerobak Dorong o Sarung Tangan
o Concrete Mixer o Masker
o Meteran o Rambu K3
o Alat Bantu

PENGENDALIAN MUTU
Mutu yang diharapkan :
1. Ketebalan plesteran yang sama dan rata
2. Plesteran yang halus dan bersih
3. Tidak gampang retak & pecah

Uraian Pelaksanaan meliputi :


1. Pekerjaan dilaksanakan setelah pekerjaan bidang beton dan pasangan bata ringan selesai
sampal atas dan juga pekerjaan Instalasi pipa listrik dan plumbing telah selesai
dikerjakan serta mendapat persetujuan dari direksi/konsultan pengawas.
2. Pencampuran material plesteran harus sesual dengan komposisi,
3. Sebelum pelaksanaan plesteran diberi kepalaan setiap jarak 1 m dengan ketebalan sesuai
ketebalan,
4. Jika kepalaan sudah terpasang plesteran bisa dimulai dengan menggunakan alat bantu
jidar aluminium agar permukan rata,

65 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

5. Untuk meratakan dilakukan penggosokan dengan menggunakan roskam.

Metode Pelaksanaan Plesteran sebagal berikut :


1. Persiapan bahan dan peralatan yang akan digunakan untuk pekerjaan plesteran.
2. Sebelum memulai plester hal-hal dibawah ini harus sudah selesai, diantaranya pipa
conduit, sparing & perpipaan ME
3. Periksa jika ada permukaan beton, maka harus dikasarkan dengan ditarik dengan jarak
sekitar 5 cm sampai 90% dari keseluruhan permukaan beton yang akan diplester,
sambungan beton dengan bata perlu dipasang kawat ayam.
4. Tembok yang akan diplester dibagi dalam beberapa bagian bidang tembok, untuk
merentangkan benang.
5. Pada keempat sudut petak tembok dipasang paku dengan kepala menonjol ± 3 cm dari
bidang tembok, untuk merentangkan benang.
6. Jarak benang dari sisi tembok 1.5 cm dan bila ada tembok yang menempel pada benang,
maka temboknya harus dipahat dulu supaya didapat plester sama tebal dan rata.
7. Periksa penerangan yg cukup, jelas terlihat tarikan benang & garis marking.
8. Periksa penggunaan alat kerja yang benar seperti mal, jidar aluminium dan siku besi
untuk sudutan.
9. Pekerjaan plesteran dimulal dengan jalan membuat kepalaan plesteran pada sisi vertical
dengan jarak 1 m sesuai dengan ketebalan plesteran yang diinginkan, cek dengan lot dan
jidar aluminium. Diamkan kepalaan paling tidak 1 hari supaya kering.
10. Sebelum melakukan pekerjaan plesteran basahi permukaan bata ringan / beton dengan
air secukupnya, air yang dgunakan untuk membasai dinding atau untuk membuat adukan
tidak boleh mengandung zat kimia seperti asam dan garam.
11. Proteksi (tutup) lubang socket/saklar sementara dengan kertas
12. Buat adukan plesteran sesuai komposisi, periksa proporsi adukan plesteran
13. Kamprot merata pada permukaan dinding, untuk beton dahulul dengan olesan calbond,
termasuk instalasi M&E (point 2). Aduka plesteran dapat dikamprotkan secara merata
dari bawah ke atas diantara kedua kepalaan plesteran, setelah itu diratakan dengan
menggunakan jidar alumunium, untuk jidar yang digunakan harus lebih Panjang dari
jarak kepalaan plesteran, rata, dan lurus.
14. Periksa pelaksanaan plester tidak melebihi 2 hari sejak dibuat kepalaan / kelabangan
serta 1 hari sejak dari kamprotan guna mencegah perbedaan muai / susut yang
mengakibatkan keretakan, dicek identifikasinya dengan tulisan kapur didinding, dan lain-
lain
15. Pertemuan plesteran yang bertemu dengan jenis pekerjaan lain (kusen, dsb), dibuat tali
air dengan lebar minimal 7 mm dalam 5 mm, kecuali ditentukan lain
16. Potong batas bawah & atas plaster sesuai ukuran dalam shop drawing
17. Setelah plester selesai, perlu curing minimallx sehari dalam waktu 3 hari
18. Setelah itu dilanjutkan pekerjaan acian dinding.

66 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Metode Pelaksanaan Acian sebagai berikut :


1. Persiapkan bahan dan peralatan sesuai kebutuhan.
2. Campur Mortar mix type untuk acian dengan air secukupnya sampai adonan seperti
adonan roti, tidak terlalu encer tapi juga tidak terlalu kental.
3. Bersihkan dasar permukaan yang akan diaci dari serpihan, kotoran dan minyak yang
dapat mengurangi daya rekat adukan.
4. Siram dinding bata rinqan yang akan diaci dengan air hingga basah dan tunggu sebentar
(agar dinding tidak banyak menyerap air semen dan mempercepat proses perekatan)
5. Aplikasikan acian ke permukaan dinding dengan menggunakan cetok
6. Ratakan dan Halus kan dengan menggunakan Roskam dan ulangi sampai rata. Lakukan
pengacian pada satu per satu blok dinding.
7. Anda dapat menghaluskan dan meratakan acian dengan kuas yang telah dicelupkan air.
8. Setelah agak kering, haluskan permukaan acian dengan menggunakan kertas bekas
semen sampai rata dan halus.
9. Lakukan pengacian pada satu per satu blok dinding bata. Jangan pernah
mengerjakannya setengah-setengah. Pertemuan acian yang lama dengan acian yang
baru akan menyisakan bekas sambungan
10. Hindari menyimpan adonan act terlalu lama, karena apabila terlalu lama disimpan maka
adonan tersebut bisa saja rusak dan tidak berfungsi maksimal lagi.

67 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

11. Hindari mengaci terlalu tebal, karena jika ketebalan aci tersebut melebihi batas normal
maka akan mengalami kesulitan pada saat proses perataannya.
12. Tebal acian yang di anjurkan adalah 1,5 - 2,0 mm, tergantung kerataan dasar
permukaannya.
13. Jika plesteran gompal atau retak lakukan perbaikan sebelum mengaci. Acian tidak dapat
menutup retak atau gompal.
14. Untuk melanjutkan ke pengerjaan pengecatan tunggu lapisan acian hingga benar-benar
kering, agar hasH yang dicapai maksirnal.
15. Jika ingin mendapatkan hasil yang lebih maksimal, tahan terhadap rembesan dan
keretakan anda dapat mencampurkan lem putih pvac yang berfungsi sebagai perekat
yang sudah dicaikan kedalam adonan acian.
16. Setelah kering bisa dicek dengan menggunakan jidar apakah hasilnya sudah rata.
Pengecekan bisa dilakukan menggunakan sinar. Karena permukaan yang bergelombang
akan kelihatan apabila diberi cahaya,

Pekerjaan Plesteran dan Acian Kolom Beton


Finishing kolom bisa dilakukan dengan dua cara yaitu :

68 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

1. Diplester terlebih dahulu jika permukaan kolom belum datar atau ada cembungan.
Setelah diplester, tunggu kering terlebih dahulu selama 2-3 hari kemudian diaci.
2. Langsung diaci atau skim coat lang sung menggunakan semen mortar seperti drymix,
MU, dan sebagainya. Kondisi ini dilakukan jika permukaan beton sudah dalam keadaan
datar.

Berikut ini langkah cara plesteran kolom :


1. Persiapkan peralatan-peralatan dan bahan material terlebih dahulu.
2. Peralatan yang digunakan adalah jidar aluminium berukuran 11x3" yang digunakan untuk
profil dan penjidaran.
3. Bahan-bahan yang dlgunakan adalah pasir, semen PC dan air. Dianjurkan untuk
menggunakan pasir yang berkualitas baik seperti tidak berwarna coklat, tidak terlalu
lembut dan bersih dari kandungan lumpur.
4. Bahan tambahan lalnnya blla diperlukan adalah slkabond dan kawat ayam.
5. Buat sipatan atau marking terlebih dahulu untuk menentukan tebal plesteran dan acian
kolom.
6. Memasang profil pada sisi kanan dan kiri kolom dengan holow aluminium 1"x3". Seperti
pada gambar di bawah ini. Cara pemasangan hollow dengan dijepit menggunakanbesi
beton.
7. Sebaiknya gunakan 1 tukang dan 1 kenek untuk 1 plesteran kolom. Jika permukaan
beton pada kolom terlalu halus atau liein maka bisa diberi sikabond terlebih dahulu agar
daya lekat antara plesteran dengan beton menlngkat. Alternatif lain adalah dengan ciping
permukaan beton agar menjadi kasar.
8. Membuat adukan plesteran dengan perbandingan 1 Pc : 4 Ps.
9. Jika penebalan plesteran lebih dari 3 cm, bisa menggunakan kawat ayam. Pertama
dikamproti terlebih dahulu. Setelah kering dlberl kawat ayam lalu diplester lagi.
10. Ratakan permukaan plesteran dengan jidar aluminium agar hasil lebih rata.
11. Setelah plesteran kering sekitar 2 hari, lakukan pekerjaan acian dengan menggunakan
semen PCe.
Alasan menggunakan semen konvensional, pada sudutan atau sponengan lebih awet dan
tidak rusak.
12. Metode pelaksanaan acian sama dengan pekerjaan plesteran.

PEKERJAAN KUSEN PINTU, JENDELA DAN BOUVENLICHT


LINGKUP PEKERJAAN

69 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

1. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan/material, peralatan dan
alat Bantu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Item pekerjaan yang dilakukan, diantaranya :
 Pembuatan kusen pintu, jendela, dan bouvenlicht
 Pembuatan kusen pintu, jendela, dan bouvenlicht
 Sesuai detail pelaksanaan yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan atau atas
petunjuk Direksi dan konsultan pengawas / MK

Peralatan yang digunakan: Aspek K3 yang digunakan :


o Sekop o Helm
o Waterpass o Rompi
o Gerobak Dorong o Sarung Tangan
o Concrete Mixer o Masker
o Meteran o Rambu K3
o Alat Bantu

PENGENDALIAN MUTU
Mutu yang diharapkan :
1. Dimensi sesuai rencana
2. Pasangan Kusen yang lurus dan rapih
3. Kualitas sesuai spesifikasi

TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

70 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING KERAMIK

71 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

LINGKUP PEKERJAAN
1. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan/material, peralatan dan
alat Bantu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Item pekerjaan yang dilakukan, diantaranya :
 Pemasangan Lantai Keramik
 Pemasangan Lantai Keramik KM
 Pemasangan Dinding Keramik KM
 Sesuai detail pelaksanaan yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan atau atas
petunjuk Direksi dan konsultan pengawas / MK

Peralatan yang digunakan: Aspek K3 yang digunakan :


o Meteran o Helm
o Waterpass o Rompi
o Gerinda Potong o Sarung Tangan
o Concrete Mixer o Masker
o Alat Bantu o Rambu K3

Tahapan Pelaksanaan meliputi :

72 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

1. Seluruh tahapan pekerjaan ini mengacu pada tahapan pekerjaan yang ada pada
spesifikasi teknis.
2. Sebelum pekerjaan dimulai, dibuat shop drawing sesuai ukuran dilapangan.
Dijelaskan awal patokan pemasangan, modul bahan dipakai, system pemasangan dan
buangan akhir
3. Sebelum dipasang keramlk terlebih dahulu dibasahkan dan direndam dalam air bersih
sampai jenuh.
4. Potongan Keramik menu rut ukuran dan detail dllakukan dengan mesin pemotong gergaji
putar.
5. Keramik dipasangkan dengan adukan sesuai spesifikasi teknis, naad dengan kedalaman 2
mm untuk keramik atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis. Pemasangan tile grant
(pengisian naad) sesuai dengan ketentuan pabrik
6. Pasang benang untuk menentukan layout keramik yang telah ditentukan dan pasang
sebaris keramik yang digunakan sebagai acuan untuk pemasangan berikutnya
7. Pemasangan dilakukan dari arah bawah ke atas (dinding), dari tengah ke tepi (lantai).
8. Pada pemasangan tile, tempelkan dibagian belakang tile adukan dan ratakan, kemudian
keramik yang diberi adukan ini ditekankan ke plesteran dasar, kemudian permukaan
keramik dipukul perlahan-Iahan hingga mortar perekat menutupi penuh bagian belakang
keramik dan sebagian tertekan keluar dari tepi keramik.

9. Tiap hari pemasangan, tidak diperkenankan memasang tile dengan ketinggian lebih dari
ketentuan berikut :
 1,2 m -1,5 m, untuk tile tinggi 60 mm
 0,7 m - 0,9 m, untuk tile tinggi 90 - 120 mm
 Max 1,8 rn, untuk semi porcelain tile.
 Atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis
10. Setelah terpasang, jarak antara masing-masing sama dan membentuk garis lurus, bidang
permukaan dinding rata water pass.
11. Jika tile sudah terpasang, mortar yang berada di naad dikeluarkan dengan sikat atau
cara lain yang tidak merusakkan permukaan tile.
12. Setelah terpasang dan adukan mengeras, keramik dibersihkan dengan kain lap basah dan
dilindungi dari lalu lintas beban atau kotoran.
Pekerjaan ini dilakukan oleh tenaga kerja yang telah berpengalaman dalam bidangnya dan
menghasilkan hasil pasangan dinding keramik yang sangat bagus dan maksimal.

Persiapan
1. Siapkan tenaga kerja , bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
2. Bahan - bahan dltempatkan didekat pekerjaan pemasangan
3. Siapkan dan bersihkan lokasi pekerjaan yang sudah siap untuk dipasang keramik dinding
dan keramik lantai
4. Pilih seluruh keramik yang akan dipasang ,sehingga ukurannya sama dan tidak ada cacat
5. Rendam keramik yang akan dipasang hingga jenuh kerja
6. Periksa dan siapkan saluran-saluran instalasi yang harus tertanam dibelakang keramik
dengan benar.
7. Siapkan lampu penerangan untuk kemudahan pemasangan dengan baik
8. Persiapkan adukan spesi atau dengan menggunakan mortar mix

73 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Pelaksanaan Pemasangan Keramik Dinding


1. Marking dan Leveling
 Buat garis garis sipatan waterpas pada dinding keramik ± 1,00 m untuk penentuan
pelf ketinggian.
 Buatlah lot-lotan pada dinding dan lantai di tiap pojokan ruangan sekaligus sikuannya
dan garis pertengahan dinding untuk pembagian keramik.
 Ukurlah jarak - jarak dinding ruangan lebar dan tingglnya, berikut bagian bagian yang
terpasang pada ruangan tersebut.
 Pasang benang untuk kepalaan dan periodik kekencangan /elevasi
2. Pelaksanaan pemasangan keramik dinding
 Sebagai patokan pemasangan menglkutl gambar rencana pemasangan /shop drawing
yang dibuat sebelumnya
 Bedasarkan lotan dan garis tengah dinding , dipasang horizontal satu baris keramik di
bagian bawah dinding, dan dua baris vertikal di bagian pinggir dinding sebagai aeuan
kepalaan pasangan
 Pemasangan keramik kepalaan yang horizontal dimulai dari tengah dinding menuju ke
arah pinggir dan untuk vertikal dari bawah ke atas
 Pasangan keramik bag ian pinggir tidak boleh terdapat potongan keeil harus > ½
keramik
 Pasangan keramik harus mengikuti tarikan benang horizontal yang waterpas dan
benang lotan untuk pasangan vertikalnya
 Untuk pasangan baris pertama keramik harus diplot dulu agar sesuai dengan gambar
rencana dan tidak terdapat bagian potongan yang keell dipinggir
 Tiap baris pasangan keramik nad - nad nya harus dijamin lurus dan sejajar
vertikalnya maupun horizontalnya
 Spesi pasangan harus mempergunakan campuran yang kuat dan kedap air, cara
pemasangannya spesi harus dipasang pada keramik dulu baru ditempelkan pada
dinding dan lantai dengan cara ditekan dan diketok - ketok sampai rata dan padat
 Pasangan keramik harus padat dan rata tidak boleh terdapat bagian yang kosong
 Sebelum pemasangan keramik dilakukan dindlng maupun keramiknya harus dibasahi
air terlebih dahulu

74 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

 Setelah keramik kepalaan terpasang , untuk pemasangan keramik selanjutnya


dilakukan dari arah bagian bawah menuju ke atas , agar pasangan yang baru
tertahan bagian bawahnya
 Untuk mendapatkan permukaan yang rata, pasangan keramik tiap baris harus ditap
(diratakan) dengan jidar panjang dan diraba dengan tangan tiap sambungan nad
keramik
 Nad - nad keramik yang diberi celah, pengisianya dengan mengoleskan adonan
semen kental atau adonan dengan bahan khusus untuk nad keramik disesuaikan
warna keramik (semen warna)
 Harus diperhatikan tiap acesories , kran-kran air, saklar-saklar listrik dll ,sebaiknya
dipasang pada persilangan tegel keramik
 Pertemuan nad keramik pada pojokan harus ketemu dan sudutnya harus siku dan
lurus
 Pertemuan keramik pada pojokan dipingul (dibulatkan) atau diselep serong (adu
manis)

3. Grouting
 Pembersihan nat / siar, dengan alat yang tipis dan kaku, agar kotoran yang mengeras
dapat dibersihkan

75 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

 Pembuatan adonan untuk pengisian nat untuk dinding dibuat tidakmengeras dapat
dibersihkan
 Pembuatan adonan untuk pengisian nat untuk dinding dibuat tidak terlalu encer
 Proses grouting dilakukan dengan arah diagonal, agar adonan bisa diktekan dan
masuk kedalam celah atau rongga dengan sempurna
 Setelah grouting selesai dan dipastlkan celah atau rongga terisi penuh kemudian beri
waktu jeda kurang lebih 3-5 menit agar adonan sedikit mengering, dilakukan
pembersihan dengan cara gosok permukaan keramik secara memutar atau diagonal
dengan kain lap setengah basah, bersihkan kain lap kemudian gosok kembali
permukaan keramik hingga kotoran kasar bersih,lakukan 2-3 kali gosokan
 Kemudian gosok kernbali permukaan keramik dengan kain lap kering secara
berulang– ulang hingga permukaan keramik bersih dan mengkilat.

Pelaksanaan Pemasangan Keramik Lantai


1. Marking dan Leveling
 Buat garis garis sipatan waterpas pada dinding keramik ± 1,00 m untuk penentuan
pelf ketinggian.
 Buatlah lot-lotan pada dinding dan lantai di tiap pojokan ruangan sekaligus sikuannya
dan garis pertengahan dinding untuk pembagian keramik.
 Ukurlah jarak - jarak dinding ruangan lebar dan tingglnya, berikut bagian bagian yang
terpasang pada ruangan tersebut.
 Pasang benang untuk kepalaan dan periodik kekencangan /elevasi
2. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
 Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor akan memberitahukan kepada Konsultan
Pengawas / Direksi guna pemeriksaan awal dan ijin pelaksanaan pekerjaan
 Siapkan peralatan dan bahan - bahan yang akan digunakan.
 Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain – lain
 Sortir homogenous agar menghasilkan keseragaman ukuran / dimensi, presisi, warna.
 Rendam homogenous/keramik yang akan dlpasang kedalam bak air
 Homogenous / keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat tatakan
homogenous / keramik, setelah proses perendaman.
 Tentukan garis dasar pasangan serta pell dar! lantal. Penentuan persiapan ini untuk
seluruh kesatuan.

76 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

 Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada shop
drawing. Kedudukan benang harus datar dan siku, apabila dinding yang ada adalah
dinding homogenous / keramik, maka kedudukan nad lantai harus disesuaikan
dengan yang ada pada dinding.
 Cek kesikuan homogenous/keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi
homogenous dengan waterpass.
 lsi bagian / daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukan / spesi.
 Setelah itu pasang homogenous berikutnya sesuai posisinya sampai selesai, usahakan
supaya tidak ada las - lasan.
 Jika homogenous sudah terpasang semua, ketuk permukaan homogenous dengan
palu karet untuk men-datarkan / meratakan permukaan homogenous supaya tidak
rusak / cacat.
 Setelah itu cek kerataan elevasi homogenous dengan waterpass.
 Bersihkan permukaan pasangan homogenous yang telah terpasang dengan kain / lap
basah sampai bersih.
 Untuk menghindari naiknya lantai (menggelembungnya lantai) maka buatlah delatasi.

3. Grouting
 Pembersihan nat / siar, dengan alat yang tipis dan kaku, agar kotoran yang
mengeras dapat dibersihkan
 Pembuatan adonan untuk pengisian nat untuk dinding dibuat tidakmengeras dapat
dibersihkan

77 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

 Pembuatan adonan untuk pengisian nat untuk dinding dibuat tidak terlalu encer
 Proses grouting dilakukan dengan arah diagonal, agar adonan bisa diktekan dan
masuk kedalam celah atau rongga dengan sempurna
 Setelah grouting selesai dan dipastlkan celah atau rongga terisi penuh kemudian beri
waktu jeda kurang lebih 3-5 menit agar adonan sedikit mengering, dilakukan
pembersihan dengan cara gosok permukaan keramik secara memutar atau diagonal
dengan kain lap setengah basah, bersihkan kain lap kemudian gosok kembali
permukaan keramik hingga kotoran kasar bersih,lakukan 2-3 kali gosokan
 Kemudian gosok kernbali permukaan keramik dengan kain lap kering secara
berulang – ulang hingga permukaan keramik bersih dan mengkilat.

PEKERJAAN PLAFOND
LINGKUP PEKERJAAN
1. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan/material, peralatan dan
alat Bantu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Item pekerjaan yang dilakukan, diantaranya :
 Pemasangan rangka plafond
 Pemasangan penutup plafond
 Sesuai detail pelaksanaan yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan atau atas
petunjuk Direksi dan konsultan pengawas / MK

Peralatan yang digunakan: Aspek K3 yang digunakan :


o Sekop o Helm
o Waterpass o Rompi
o Gerinda Potong o Sarung Tangan
o Concrete Mixer o Masker
o Meteran o Rambu K3
o Alat Bantu

78 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEKERJAAN PENGECATAN

79 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

LINGKUP PEKERJAAN
1. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan/material, peralatan dan
alat Bantu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Item pekerjaan yang dilakukan, diantaranya :
 Pengecatan Plamuur
 Pengecatan Cat Dasar
 Pengecatan cat finishing (penutup)
 Sesuai detail pelaksanaan yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan atau atas
petunjuk Direksi dan konsultan pengawas / MK

Peralatan yang digunakan: Aspek K3 yang digunakan :


o Meteran o Helm
o Roll Cat o Rompi
o Kuas o Sarung Tangan
o Bak Cat o Masker
o Alat Bantu o Rambu K3

Persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan cat dinding.

80 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

2. Approval material yang akan digunakan.


3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : cat dinding emultion, plamir dinding, sealer, alkali
(anti jamur), ampelas, air , dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : steiger, roll, bak rool, kuas, kape, dll.

Pekerjaan pengecatan
1. Aplikasi pengecatan dengan menggunakan roll dan untuk bagian sudut menggunakan
kuas.
2. Pastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak lembab.
3. Proteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari tumpahan cat.
4. Permukaan dinding dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan diampelas, sikat
kawat atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran + aci yang tidak rata).
5. Setelah permukaan dinding bersih, diberi lapisan plamir dinding supaya pori-pori/lubang-
lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.
6. Setelah plamir kering, permukaan dinding diampelas lagi agar mendapatkan permukaan
yang bersih/halus.
7. Selanjutnya permukaan dinding diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat cat). Apabila
setelah disealer timbul retak rambut, maka dilakukan plamir ulang dan diampelas.
8. Untuk dinding luar terlebih dahulu diberi lapisan alkali untuk anti jamur/lumut. Kemudian
dilakukan pengecatan finish untuk dinding minimal 2 (dua) lapis dengan menggunakan
cat dinding emultion.
9. Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.

81 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

1.5 PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLUMBING

82 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

PEKERJAAN SANITAIR
Pekerjaan sanitair merupakan pekerjaan pemasangan fasilitas dalam kamar mandi, toilet dan
pantry. Pekerjaan pemasangan fasilitas sanitair tersebut dikerjakan berkaitan dengan finishing
lantai dan dinding serta meja untuk menempatkan beberapa item sanitair seperti wastafel dan
kitchen zink. Metode kerjanya dengan memasang bagian dari item sanitair yang ada di dalam
dinding atau lantai terlebih dahulu sebelum pekerjaan pasangan keramik atau plesteran
dilaksanakan. Selanjutnya bagian yang masih terpisah dapat dipasang setelah pekerjaan finishing
lantai dan dinding selesai dilaksanakan.

Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan :


1. Pekerjaan harus dilaksanakan dan dipasang sesuai gambar dan spesifikasi teknis.
2. Dalam pemasangan 1 unit sanitari adalah 1 set lengkap dengan aksesoriesnya yang
mana dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga tidak meninggalkan fungsi dalam
1 set sanitary.
3. Sebelum pemasangan sanitair ini terlebih dahulu dicek ulang kembali posisi dan ukuran
harus sesuai dengan jenis materialnya yang akan dipasang
4. Dalam pemasangan sanitary ini setelah selesai pemasangan pemipaan dan telah dites,
baik tekanan maupun perendaman, agar tidak timbul kebocoran pada instalasi.

83 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

LINGKUP PEKERJAAN
1. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan/material, peralatan dan
alat Bantu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Item pekerjaan yang dilakukan, diantaranya :
 Pemasangan Closet Jongkok
 Pemasangan Kran Double tap dan Hand Shower
 Pemasangan Floor Drain
 Sesuai detail pelaksanaan yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan atau atas
petunjuk Direksi dan konsultan pengawas / MK

Peralatan yang digunakan: Aspek K3 yang digunakan :


o Alat Bantu o Helm
o Rompi
o Sarung Tangan
o Masker
o Rambu K3

Persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan sanitair.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain: Kran Double tap, Hand Shower, floor drain, seal tape,
sealant, dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : bor, gerinda, waterpass, obeng, kuncl pas, gun
sealant, dll
6. Terlebih dahulu dilakukan pengukuran (marking area0) untuk titik penempatan dan elevasi
ketinggian alat sanitair
Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pelaksanaan pekerjaan pemasangan sanitair dan asseccoriesnya dapat dikerjakan
bersamaan dengan pekerjaan pengecatan atau pad a saat bangunan pada tahap

84 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

penyelesaian untuk serah terima, hal ini dilakukan untuk menjaga alat-alat sanitair tersebut
tidak rusak/hilang sebelum bangunan digunakan.
2. Beri tanda (marking area) untuk penempatan posisi alat sanitair
3. Pastikan posisi titik inlet untuk connect ke alat sanitair sudah terpasang sesuai dengan
gambar kerja.
4. Untuk inlet berupa drat, penyambungan terlebih dahulu menggunakan seal tape.
5. Pasang alat sanitary pada posisi yang telah diberi tanda.
6. Proteksi alat sanitair yang sudah terpasang.
7. Pemasangan dengan ketinggian dan konstruksi pemasangan mengacu pada gambar kerja
serta petunjuk-petunjuk pemasangan dari prosedusen yang diterangkan dalam brosur-
brosur.
8. Pemasangan oleh tenaga ahli yang berpengalaman
9. Pemasangan baik, rapi, lurus, waterpass dan berslh dari kotoran, noda, serta
penyambungangan instalasi plumbing tidak bocor.
10. Untuk testing pada pekerjaan sanitair adalah test fungsi alat sanitair.

PEKERJAAN PLUMBING
LINGKUP PEKERJAAN
1. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan/material, peralatan dan
alat Bantu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Item pekerjaan yang dilakukan, diantaranya :
 Pemasangan Pipa Air Bersih
 Pemasangan Pipa Air Bekas dan Kotor
 Pemasangan Drainase Air Hujan Bangunan
 Sesuai detail pelaksanaan yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan atau atas
petunjuk Direksi dan konsultan pengawas / MK

Peralatan yang digunakan: Aspek K3 yang digunakan :


o Theodolite o Helm
o Waterpass o Rompi
o Meteran o Sarung Tangan
o Hammer & Scroop o Masker
o Alat Bantu o Rambu K3

85 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

A. Instalasi Air bersih


1. Dalam instalasi air bersih hal pertama yang perlu diketahui lebih dahulu adalah denah
plumbing dan diagram isometri untuk menentukan jalur-jalur instalasi pipa-pipa yang
akan dipasang.
2. Pemasangan pipa dilakukan setelah pasangan bata selesai namun sebelum plesteran dan
acian. Hal ini dilakukan untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan pada
dinding.
3. Khusus pemasangan di luar bangunan ( contohnya : pipa saluran air hujan), sebaiknya
dikerjakan setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
4. Pipa yang melalui pelat dak, balok atau kolom beton harus dipasang secara sparing atau
pemipaan dilakukan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
5. Pipa yang telah diposisikan secara tepat harus segera ditutup dengan plug / dop yang
kuat untuk menghindari kotoran / adukan masuk yang dapat menyebabkan
penyumbatan.
6. Hindari belokan pipa / knik pipa dari daerah pembakaran.
7. Posisi pipa yang hendak diletakan di kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter.
8. Penempatan rencana instalasi air bersih dilakukan pada perempatan nat keramik / as
keramik (agar simetris dengan luas keramik).
9. Setelah instalasi selesai terpasang segera lakukan uji tekanan pipa : Untuk pipa Gip max.
10 bar ; Untuk pipa PVC max. 6 bar

86 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

B. Instalasi air Kotor


1. Hal yang perlu diketahui dalam instalasi air kotor adalah denah instalasi dan diagram
isometris pipa air kotor serta jalur pembuangannya.
2. Dalam bagian perencanaan instalasi air kotor, hindari terlalu banyak percabangan yang
dapat merepotkan pada sesi pengerjaan.
3. Pemasangan sambungan antar pipa harus betul-betul rapat.
4. Untuk air bekas mandi / cuci harus dibuat sebuah manhole untuk mengontrol
pembersihan (bak kontrol) pada tempat-tempat tertentu.
5. Lubang saluran pembuang harus diberikan sebuah saringan.
6. Sparing harus dibuat melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton (yang diatas plat =
25 cm, sedang yang dibawah plat = 15 cm).
7. Posisi sparing harus disesuaikan dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan). Jika
saniter belum ditentukan , dapat dipakai sistem Block Out.
8. Sparing clean out harus dipasang secara bersamaan dengan sparing closet (jika ada), di
mana letak sparing clean out sebaiknya berada di samping atau dekat sparing closet,
fungsinya adalah sebagai pembersihan apabila pada closet terjadi penyumbatan.
9. Fan out hanya dipasang bila dalam instalasi saluran kotor terdapat banyak percabangan
dengan saluran pembuangan melalui shaft. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tekanan
udara pada pipa pada saat closet diberi banyak air.
10. Floor drain sebaiknya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan bak.

C. Saluran Air Hujan


1. Pipa air hujan sebaiknya diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah dilengkapi
torong talang.
2. Pipa saluran air hujan dapat dipasang secara menempel pada dinding luar dengan
menggunakan klem atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 inch.
3. Bila saluran pembuangan air hujan berupa saluran tertutup, harus dibuat sebuah bak
kontrol pada pertemuan pipa air hujan dan dilengkapi dengan saluran pembuang.
4. Bila terdapat sambungan pada pipa, arah shock harus menghadap ke atas, dan
penyambungannya harus benar-benar kuat agar mencegah kebocoran yang rentan
terjadi.

D. Saluran Pipa WC menuju septictank

1. Pipa saluran dari closet menuju septictank harus dicermati kemiringannya, kemiringan
pipa merupakan hal yang dapat memperlancar ataupun menghambat penyaluran
kotoran ketika dilalui dengan air, syarat minimal kemiringan pipa ini adalah 2 %.
2. Pipa pada bagian ini sebaiknya menggunakan pipa kualitas baik (minimal type D).
3. Hindari percabangan pipa yang ditanam di tanah (untuk bangunan 1 lantai), karena bila
terjadi penyumbatan akan sulit untuk memperbaikinya. Untuk bangunan bertingkat (ada
shaft) harus dilengkapidengan clean out dan fan out.

87 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

PEKERJAAN ELEKTRIKAL
PEMASANGAN INSTALASI KABEL
LINGKUP PEKERJAAN
1. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan/material, peralatan dan
alat Bantu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Item pekerjaan yang dilakukan, diantaranya :
 Pemasangan Instalasi Kabel Listrik
 Sesuai detail pelaksanaan yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan atau atas
petunjuk Direksi dan konsultan pengawas / MK

Peralatan yang digunakan: Aspek K3 yang digunakan :


o Tang o Helm
o Pemotong Pipa Condoit o Rompi
o Meteran o Sarung Tangan
o Alat Bantu o Masker

Tahapan Pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :

88 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

1. Pekerjaan marking untuk posisi pipa conduit, atur jarak conduit satu dengan yang lain
kurang lebih 10 cm
2. Pasang Pipa PVC Konduit sesuai Shop Drawing
3. Masukan kawat pancingan ke dalam pipa conduit
4. Tarik Kabel listrik dengan bantuan kawat pancingan tersebut
5. Tandai kabel yang telah ditarik sesuai grup dengan lakban dan spidol
6. Sambungkan Kabel satu dengan yang lain sesuai dengan Shop Drawing di dalam tee
doos
7. Pekerjaan pengetesan kabel dengan cara test marger

PEMASANGAN LAMPU
LINGKUP PEKERJAAN
1. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan/material, peralatan dan
alat Bantu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Item pekerjaan yang dilakukan, diantaranya :
 Pemasangan Fitting Lampu dan Lampu
 Sesuai detail pelaksanaan yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan atau atas
petunjuk Direksi dan konsultan pengawas / MK

Peralatan yang digunakan: Aspek K3 yang digunakan :


o Tang o Helm
o Test Pen o Rompi
o Obeng o Sarung Tangan
o Bor Listrik o Masker
o Scaffolding
o Alat Bantu

Tahapan Pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :


1. Pengecekan Material lampu sesuai spesifikasi teknis dan Dokumen Lelang

89 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

2. Pemasangan Ballast dan Kapasitor


3. Pemasangan fitting-fitting lampu
4. Pemasangan frame/armature lampu
5. Penyambungan instalasi kabel

PEMASANGAN MCB, SAKLAR DAN STOP KONTAK


LINGKUP PEKERJAAN
1. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan/material, peralatan dan
alat Bantu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Item pekerjaan yang dilakukan, diantaranya :
 Pemasangan Saklar Tunggal dan Ganda
 Pemasangan Stop Kontak
 Pemasangan MCB
 Sesuai detail pelaksanaan yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan atau atas
petunjuk Direksi dan konsultan pengawas / MK

Peralatan yang digunakan: Aspek K3 yang digunakan :


o Tang o Helm
o Test Pen o Rompi
o Obeng o Sarung Tangan
o Bor Listrik o Masker
o Alat Bantu

90 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Tahapan Pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :


1. Pemasangan inbowdoos saklar, stop kontak, MCB
2. Penyambungan Kabel instalasi
3. Pemasangan frame luar saklar, stop kontak, MCB

PEMASANGAN AIR CONDITIONING

91 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

LINGKUP PEKERJAAN
1. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan/material, peralatan dan
alat Bantu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Item pekerjaan yang dilakukan, diantaranya :
 Pemasangan Air Conditioning
 Sesuai detail pelaksanaan yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan atau atas
petunjuk Direksi dan konsultan pengawas / MK
Dalam pelaksanaan proyek ini, pihak kontraktor harus melihat bahwa pekerjaan ini
dilakukan dengan tanpa mengganggu peralatan /perangkat- perangkat yang ada di gedung,
untuk itu beberapa langkah perlu untuk dilakukan.

Langkah Pertama adalah pihak kontraktor harus membuat :

1. Perencanaan detail pelaksanaan dari sistem AC yang tertuang di dalam RKS dan gambar
perencanaan yang telah dibuat oleh pihak konsultan serta sesuai dengan schedule
pelaksanaan yang telah ditetapkan.
2. Kontraktor harus mengecek dan mere-chek terhadap unit-unit eguipment yang akan
dipakai dan apabila terdapat keragu-raguan harus segera menanyakan ke Konsultan
Perencana/PENGAWAS dan apabila terjadi kesalahan sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
3. Mengadakan konsultasi dengan pihak Konsultan PENGAWAS yang telah ditunjuk oleh
pihak pemberi tugas tentang detail desain, perencanaan detail pelaksanaan kontruksi
dari sistem AC. Jika Pemberi Tugas belum setuju dengan perencanaan kontraktor,
karena dianggap tidak sesuai dengan RKS dan Desain yang telah ditentukan
konsultan, maka harus mengadakan perubahan sesuai dengan permintaan dan hasil
diskusi dengan pihak Pemberi Tugas. Pihak Pemberi Tugas berhak memutuskan untuk
merubah sedikit dari desain yang telah ditentukan oleh konsultan seandainya terjadinya
perubahan bentuk dan ukuran fisik dari gedung, sehingga tidak memungkinkan desain
dari konsultan diterapkan.
4. Seandainya pihak Pemberi Tugas setuju dengan Perencana, Kontraktor berhak untuk
melakukan pekerjaannya dengan memasang terlebih dahulu peralatan-peralatan yang
telah disiapkan dan diperiksa bersama dengan pihak Pemberi tugas / Konsultan
PENGAWAS baik dari segi spesifikasi peralatan, Bill Of Quantity.
5. Langkah ke empat adalah jika pihak kontraktor akan memasang unit-unit AC seperti
Outdoor Unit (OU), Indoor Unit (IU), ventilasi mekanis dan assesorisnya, maka pihak
kontraktor, Konsultan PENGAWAS dan pemberi tugas harus mengadakan diskusi tentang
cara terbaik untuk pemasangan tersebut.
6. Langkah ke lima adalah kontraktor perlu memperhatikan bahwa pemasangan peralatan
harus berada pada ruang peralatan utama dan assesoris lainnya serta sudah
dihubungkan dengan central kontrol panel, maka sistem AC siap untuk dihubungkan
dengan Catu Daya (PU-AC).
7. Langkah ke enam adalah jika pihak kontraktor telah memasang semua unit peralatan
utama, alat pembantu dan assesoris lainnya serta sudah dihubungkan dengan central
control panel, maka sistem AC siap untuk dihubungkan dengan Catu Daya (PU-AC).

92 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

8. Langkah ke tujuh adalah pihak kontraktor dan Konsultan PENGAWAS disaksikan oleh
Pemberi Tugas mengadakan pengujian semua unit AC dan ventilasi mekanis bersama-
sama.
9. Langkah ke Delapan adalah pihak kontraktor harus membuat laporan tentang
semua pekerjaan yang telah dilakukan kepada pihak Konsultan PENGAWAS.
10. Jika terdapat kesalahan/kekeliruan dalam memilih unit/equipment maka kontraktor harus
bersedia menggantinya tanpa biaya tambahan.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN AIR CONDITIONING DAN VENTILASI MEKANIS

1. SPLIT UNIT
A. Lingkup Pekerjaan.
Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan AC Split seperti
ditunjukkan pada gambar – gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.

B. Umum.
Spesifikasi teknis berikut ini menjelaskan hanya ketentuan-ketentuan dasar saja,
untuk ketentuan dari kapasitas dan lain-lainnya lihat gambar/schedule peralatan.
Semua AC split dan AC Casstte harus memenuhi standart ARI 441.

C. Spesifikasi Teknis.
 Split system air conditioning yang digunakan adalah dari type air cooled split dan air
cooled condensing unit. Pemasangan seluruh peralatan ini harus sesuai dengan
schedule dari pabrik pembuatnya
 Outdoor Unit dari type air cooled secara utuh berasal dari assembling pabrik (factory
assembled) terhadap semua komponen, pengabelan listrik dan control, pemipaan
refrigerant, leakage testing untuk seluruh sistem.
 Compressor hendaknya dari jenis Rotary Hermatic untuk jenis wall mounted
yang didinginkan oleh gas refrigerant dan motor dilindungi secara “inherent”. Coil
condenser harus terbuat dari tembaga, fin dari aluminium yang direkatkan secara
mekanis. Fan condenser harus dari jenis propeller dan dihubungkan langsung dengan
fan motor.
 Coil harus sudah diuji terhadap kebocoran dan telah didehydrated dan dilapisi gas
refrigerant secukupnya dari pabrik pembuatnya.
 Fan harus telah dibalance statis maupun dinamis dipabriknya. Fan motor hendaknya
dari jenis permanent split capasitor yang dilindungi secara inherent serta mempunyai
bantalan peluru yang dilumasi secara tetap. Dinding dan rangka hendaknya telah
dicat anti karat dan sesuai untuk pemasangan di luar.
 Evaporator blower terbuat dari jenis wall mounted sesuai dengan kebutuhan.
Fan terbuat dari jenis centrifugal dan telah dibalance di pabrik, baik secara statis
maupun secara dinamis.
 Dinding unit minimal dari plat besi ukuran 20 gauges. Seluruh panel atau lubang –
lubang berpintu harus dapat dengan mudah dibuka dan rangka hendaknya dilengkapi
dengan titik –titik penyangga yang telah diperkuat. Dinding dan rangka hendaknya
dilapisi dengan cat anti karat.
 Rak pengembunan air hendaknya terletak di bawah coil pendingin dan harus cukup
besar untuk menampung seluruh pengembunan uap air dari coil pada kondisi

93 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

maksimal. Dinding pada unit ini hendaknya diisolasi yang mulai pada daerah/tempat
masuk sampai keluarnya udara pada unit tersebut.
 Isolasi harus cukup kuat, tebal serta berat jenisnya cukup untuk menghalangi
terjadinya pengembunan. Isolasi harus tahan terhadap aliran udara dan tahan api
sesuai dengan persyaratan NFPA-20 standart.

2. EXHAUST FAN

A. Lingkup Pekerjaan.
Lingkup pekerjaan untuk item ini adalah pengadaan dan pemasangan fan seperti
ditunjukkan pada gambar – gambar rencana yang melengkapi dokumen .

B. Umum.
 Spesifikasi teknis berikut ini menjelaskan hanya ketentuan-ketentuan dasar saja,
untuk ketentuan dari kapasitas dan lain-lainnya lihat gambar/schedule
peralatan.
 Fan harus sudah mendapatkan sertifikat sesuai dengan standart yang berlaku
di negara dimana fan tersebut dibuat untuk testing dan rating (performance).
 Sound pressure level harus dilengkapi dalam dB dengan RE 10-12 watt pada octave
band mid freq. 60 – 4000 Hz.
 Dasarnya semua fan harus mempunyai noise level yang rendah dalam
operasinya dan dalam batas yang normal.

C. Spesifikasi Teknis.
Centrifugal Fan
 Fan dari jenis centrifugal forward curve atau backward curve (airfoil) dan
direncanakan suatu putaran yang tenang dengan komponen – komponen
sebagai berikut :
 Volute casing dari galvanized steel.
 Impeller dari mid steel.
 Shaft dari mid steel.
 Pelumasan memakai grease ball atau roller bearing.
 Fan dan motor duduk pada suatu rangka dudukan (base frame) dengan posisi
motor dapat diatur untuk ketegangan tali kipas (bila motor dan fan tidak
terhubung langsung).

Axial Fan
 Impeller fan dari type airfoil blade, adjustable pitch.
 Material fan :
 Casing dari hot dipped galvanized steel.
 Impeller dari aluminium die-cast.
 Shaft dari carbon steel.
 Pelumasan dari grease ball bearing
 Fan lengkap dengan counter flens untuk penyambungan ke ducting.

94 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

 Dilengkapi dengan accessories bell mouth (inlet cone) bila inlet suction tidak
disambungkan ke duct (seperti ditunjukkan dalam gambar).

Propeller Fan ( Wall / Ceiling Fan )


 Fan dari type propeller untuk dinding maupun ceiling kecuali bila dinyatakan
ceiling fan dari type centrifugal seperti ditunjukkan dalam gambar.
 Untuk fan dinding yang berhubungan dengan luar lengkap dengan automatic
shutter dari jenis aluminium.
 Untuk high-pressure fan, rangka terbuat dari baja yang dicat anti karat dengan
impeller dari aluminium die-cast.
 Untuk intake atau pressurized fan bila diperkirakan akan terkena air hujan harus
dipasang canopy lengkap dengan galvanized wire mesh. Bahan canopy dari
galvanized sheet BJLS 80
 Rangka dudukan fan pada dinding dari baja dengan baut – baut yang tahan karat.

PEMIPAAN.
 Jalur –jalur pipa yang terlihat pada gambar rencana adalah gambar dasar yang
menunjukkan route dan ukuran pipa. Contractor wajib menyesuaikan dengan shop
drawing dan dengan jalur –jalur instalasi lainnya berikut detail dan potongan –
potongan yang diperlukan.

Material
 Pipa refrigerant : pipa tembaga atau sesuai spesifikasi pabrik.
 Pipa condensasi : pipa PVC klas AW.

Konstruksi Pemasangan Pipa


 Pipa sampai diameter 2” – sambungan ulir.
 Pipa di atas diameter 2,5” – sambungan flens/las.
 Pipa sebelum dipasang harus dibersihkan dahulu bagian dalamnya dari kotoran –
kotoran yang melekat.
 Setiap potongan pipa dengan las/gergaji harus dibersihkan dahulu dari sisa –sisa
las/gergaji, diratakan sehingga mencapai ukuran asli.
 Untuk sambungan ulir harus memakai seal tape dan tidak diperkenankan memakai
plumber rope.
 Pipa – pipa yang menembus dinding atau plat beton harus memakai sleeve dan
sekitarnya diisi dengan bahan caulking.
 Jarak gantungan pipa / penyanggah tidak boleh lebih dari :
Sampai diameter ½” berjarak 1,5 mm
Diameter ¾” s/d 1” berjarak 2,0 mm
Diameter 1 ¼ ” s/d 2 ½ ” berjarak 2,3 mm
Diameter 3” s/d 5” berjarak 2,5 mm
Diameter 6” ke atas berjarak 3,0 mm
 Pipa – pipa yang ditahan lantai ditunjang pakai clamp atau collar yang dipasang erat
pada pipa dan bertumpu pada floor memakai rubber pad.
 Semua pipa harus dipasang sejajar dengan dinding/bagian dari bangunan pada arah
horizontal maupun vertical.

95 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

 Sudut belokan yang diperbolehkan adalah 90˚ dan 45˚. Pipa pembuangan menggunakan
long radius dan jika kondisi tidak memungkinkan maka penggunaan short radius harus
mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Perencana dan Konsultan PENGAWAS.
 Semua pipa harus bertumpu pada support dengan baik.
 Sebelum pipa dipasang, support harus dipasang dahulu dalam keadaan sempurna.
 Pipa dan fitting harus bebas dari tegangan dalam yang diakibatkan dari bahan yang
dipaksakan.

Isolasi Pipa
 Pipa yang diisolasi adalah pipa refrigerant dan pipa kondensasi.
 Ketebalan isolasi pipa adalah :
- Diameter s/d 1” - Tebal ¾ “
- Diameter 1½ “ s/d 4” - Tebal 1 “
- Diameter 2½ “ s/d 4” - Tebal 1 “
- Diameter 5” ke atas - Tebal 1½ “
 Setelah diisolasi dibalut dengan vinyl tape atau yang dianjurkan oleh pabrik pembuat
isolasi.
 Perlindungan isolasi terhadap kerusakan.
 Untuk pipa dan alat bantu pipa (accessories) yang diisolasi dan berada di :¾ Ruang
terbuka (pipa terlihat).¾ Ruang terbuka yang terkena hujan.
Harus memakai metal jacketing dari bahan aluminium tebal 0,5 mm dengan sistem
sambungan yang sedemikian rupa sehingga mudah dilepas tanpa merusak pelindungnya.
 Setiap gantungan pipa yang diisolasi tanpa memakai metal jacketing, antara klem
gantungan dan isolasi harus memakai metal dudukan (saddle) dari BJL80 selebar 6 “ dan
setengah lingkaran atau penuh dan sesuai type gantungan.

Pipa Pembuangan Air


 Kontraktor harus memasang pipa pembuangan air (drain) dari mesin – mesin AC sampai
ke tempat pembuangan yang terdekat/tersembunyi atau yang tidak mengganggu.
 Bahan yang digunakan adalah PVC klas AW.
 Pipa condensasi drain harus dilengkapi dengan bak control, leher angsa serta peralatan
lain yang diperlukan. Pipa diberi isolasi yang harus terbuat dari bahan fiberglass tahan
api setebal 1” kemudian dilapisi dengan “vapor barrier” dan diperkuat dengan
adhesive tape/aluminium tape.
 Jika pipa menembus dinding, lantai, langit – langit dan lain – lain, pipa harus diberi
lapisan isolasi getaran yang dilindungi dengan pipa yang lebih besar ukurannya.

Sambungan Pipa

96 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

 Sambungan pipa refrigerant harus menggunakan fitting yang sesuai dengan diameter
pipanya dan menggunakan system sambungan las perak.
 Untuk pipa – pipa lurus yang panjangnya lebih dari 40 m dan pada tempat – tempat yang
dianggap perlu harus dilengkapi dengan sambungan expansi (expansion joint).
 Pada setiap sambungan pipa harus memakai balok kayu berbentuk lingkaran penuh dari
kayu jati selebar 2 “ dan setebal sama dengan isolasi. Ukuran diameter dalam kayu tepat
sama dengan diameter luar pipa. Sambungan antara kayu dan isolasi harus rapat dan
memakai perekat.
 Selanjutnya pada sambungan tersebut dibalut dengan adhesive aluminium foil tape
selebar 8 “.

a. Perlengkapan
1. Duck tape atau blebed
2. Bracket out door/blower
3. isolasi hitam
4. pipa AC
5. kabel
6. 4 set baut dan 4 set dinabol
7. viser 5 buah dan baut sekrup 5 buah
8. klem kabel nomor 8
b. Peralatan
1. bracket out door/blower
2. 2 buah kunci inggris 4.obeng + -
3. Palu
4. Tatah
5. kunci pas 12-13
6. kunci L kecil
7. alat pliringan/alat pelebar ujung pipa AC
8. pemotong pipa AC
9. mata bor nomor 6 dan 10
10. mata bor bobok diameter 5 cm
11. bor listrik beton
12. meteran
13. waterpas pendek bermaghnet
14. waterpas Panjang
15. balpoin
16. tangga lipat

Aspek K3 yang digunakan :


o Helm
o Rompi
o Sarung Tangan
o Masker
o Rambu K3
Tahapan pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :

97 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

1. buka wadah indoor dan kita keluarkan indornya dari wadah dan posisikan indoor dengan
posisi tengkurap.
2. ukurlah dengan meteran dengan cara menempatkan ujung meteran dari pangkal pipa
indoor ke pinggir bracket.setelah di ukur lalu di ingat berapa jaraknya dan lepas bracket
indoor
3. setelah bracket indoor dilepas lalu balik lagi,buka tutup indoor lalu buka lagi tutup yang
ada pada kanan indoor, buka dengan obeng maka akan terlihat seperti itu adalah tempat
pemasangan kabel dan posisi kabel sudah terpasang,yang perlu di ingat saat
pemasangan kabel
4. Pasang bracket indoor.
a. caranya bracket di tempelkan pada dinding dan di luruskan menggunakan waterpas
yang kecil bermagnet supaya tidak jatuh.
b. setelah lurus lalu kasih tanda menggunakan balpoin pada lubang bracket di setiap
sudut bracket dan di tengahnya juga,berarti ada 5 tanda.
c. Sementara kita lepas bracketnya dan tanda tadi di bor dengan kedalaman 3.5 cm
menggunakan mata bor nomor 6.
d. setelah di bor lalu masukan viser ke lubang bor-boran dan terapkan bracket pada
lubang bor tadi.
e. pasang baut sekrup supaya bracket menempel dengan kuat. Setelah selesai pasang
indoornya.
5. ambil indoor dan terapkan pada bracket yang tadi telah di pasang.
a. caranya letakkan posisi tangga pas di bawah bracket, lalu ambil in doornya
pasangkan pada bracket.
b. adapun cara mudahnya yaitu kabel untuk ke out door di masukan pada lubang
terlebih dahulu.setelah masuk tinggal pipanya dimasukin sampai benar-benar
terpasang dengan rapat.
6. Potonglah pipa AC sepanjang yang di butuhkan.standar panjang pipa biasanya 2m dan
maksimal 7m. apabila pipa lebih dari 7m maka freon akan berkurang lebih banyak dan
solusinya adalah dengan cara isi ulang freon. setelah pipa di potong lalu ujungnya di
masukin nepel atau semacam baut bagi yang belum mengenal nepel. Pliring satu persatu
ujung pipa.ada pun contoh gambar cara pliring pipa
7. Cara memasang bracket out door.namanya juga out door berarti bracket harus di pasang
di luar ruangan. Kenapa harus di luar ruangan,karena out door/blower adalah sebuah
mesin yang bekerja untuk pendinginannya.setiap mesin bekerja pasti mengeluarkan
panas dan alangkah baiknya diletakan di luar ruangan.
a. Letakan tangga tepat berada di bawah tempat yang akan di pasang
bracket.setelah itu kita ukur berapa panjang lubang dudukan antar kedua
baut.misalnya panjang 47cm.
b. langsung saja ambil waterpas panjang lalu tempel pada permukaan tembok
secara horisontal.ukur sepanjang 47cm dan pakaikan tanda dengan balpoin.
c. setelah itu bracket kita terapkan di lubang bagian atas pada tanda tadi dan
lubang bagian bawah tandai juga dengan balpoin lalu yang satunya lagi
demikian.berarti ada 4 tanda untuk pemasangan bracket.
d. tanda itu lalu di bor memakai mata bor nomor 10.setelah di bor empatnya kira-
kira sedalam panjang dinabol,supaya dinabol bisa masuk.

98 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

e. setelah dinabol di masukan pada bor-boran tadi lalu kencangkan sampai benar-
benar terpasang dengan kuat.
8. Cara memasang pipa AC.
a. ambil pipa yang tadi sudah di pliring,terapkan ujung pipanya pada sambungan
pipa indoor lalu kencangkan nepelnya menggunakan kunci inggris,pakai kunci
tersebut dua-duanya karena yang satu untuk menahan dan satunya untuk
mengencangkan,begitu yang satunya.
b. perlu di ingat saat nepel dikencangkan jangan sampai terlalu kencang atau tidak
kencang bisa mengakibatkan kebocoran freon.
c. apabila sudah terpasang lalu arahkan ujung pipa ke sebelah kanan bracket
caranya apabila pipa terlalu panjang maka pipa di bentuk melingkar.bagian ini
harus sangat hati-hati karena pipa tidak bisa menekuk dengan tajam karena
apabila pipa sampai terlalu menekuk dapat mengakibatkan freon tidak bisa
mengalir di dalam pipa,alias bumpet.solusinya pipa harus diganti lagi dan kembali
ke tahap pliring.
d. setelah itu tempelkan kabel lalu dililit menggunakan blebed sampai ujung pipa
9. Memasang out door dan memasang apa yang untuk ke out door.
a. caranya angkat dahulu blowernya,gunakan bahu sebagai penyangga beban agar
terasa lebih ringan lalu naiki tangganya letakan di bracket tersebut.yang belum
terbiasa pasti akan merasakan kesusahan saat meletakan blower ke
bracket.paskan lubang bautnya antara bracket dan blower supaya bisa di pasang
baut pada tiap sudut blower dan kencangkan.
b. selanjutnya pasang ujung pipa pada sambungan disebelah kanan blower dengan
cara sedikit menekuk pipanya dan arahkan ke sambungan tersebut lalu
kencangkan nepelnya begitupun yang satunya demikian. Cara mengencangkannya
sama seperti tadi.jangan sampai terlalu kencang atau kurang kencang, kalau
terlalu kencang pipa akan pecah dan akan mengalami kebocoran.kalau sampai
pecah lakukan tahap pliring tadi.
c. selanjutnya memasang kabel untuk blower,caranya buka tutup di bagian sebelah
kanan blower menggunakan obeng plus. pemasangannya sama seperti saat
memasang kabel di indoor.biasanya warna coklat untuk kabel positif,warna biru
untuk kabel negatif dan kuning untuk kabel ground. setelah kabel terpasang lalu
tutup lagi.
d. sekarang tinggal membuka freon.caranya buka tutup pengaman sebelah kanan
nepel.terdapat 3 tutup pengaman,lepaskan semua dengan kunci inggris.setelah itu
ambil kunci L,cari kunci yang pas lalu masukan kunci pada jalur pipa yang kecil
dan putar ke kiri alias kendorkan seditlkit selama 3detik lalu tutup lagi.lalu tekan
pentil yang ada di jalur pipa besar sampai tekanan benar-benar kecil.cara ini untuk
mengeluarkan udara yang ada di dalam pipa supaya isinya tergantikan dengan
freon.kendorkan lagi sampai pol,sampai mentok sehingga freon mengalir semua di
pipa kecil terus gantian membuka pipa yang satunya lagi yaitu pipa yang
besar.sampai pol juga. tutup pengaman tadi yang dilepas lalu pasang lagi seperti
semula. ada juga gambarnya saat membuka freon

99 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

10. Memasang kabel listrik.


a. caranya apabila sudah terpasang stop kontak maka tinggal pasang jack saja.pada
saat memasang kabel jack, warna kabelnya bebas kecuali warna kuning tetap di
posisi ground. stelah terpasang lalu tancapkan ke stop kontak dengan membaca
doa supaya AC langsung menyala dan bekerja dengan lancar.
b. Apabila terdengan suara "bip" maka AC sudah menyala.tinggal kabel listrik di klem
supaya lebih rapi. program remote terlebih dahulu.yaitu tombol mode di posisi
cool,suhu di posisi paling rendah, fan di posisi cepat.tunggu sekitar 5 detik,
apabila out door sudah bekerja dan udara di ruangan pasti akan dingin.

PEMASANGAN FIRE FIGTHING


I. Gambaran Umum
Pada umumnya sistem pemadam api di gedung dapat diklasifikasikan :
Sistem Proteksi Kebakaran : untuk memperingatkan penghuni bahwa telah terjadi
kebakaran. Smoke detector dan heat detector untuk mendeteksi kebakaran sebelum
kebakaran meluas

II. Standar Aturan / Regulasi


1. National Fire Protection Association (NFPA)
2. Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) DKI Jakarta
3. American National Standards Institute ( ANSI )
4. Peraturan Plumbing Indonesia

III. Komponen – Komponen Sistem Fire Fighting


 Pompa Hydrant
 Hydrant Pillar
 Siamesse Connection
 Indoor Hydrant Box
 Instalasi Sprinkler Head
 Instalasi Pemipaan menggunakan pipa Black Steel medium class

INSTALASI PIPA INDOOR HYDRANT

100 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

SPRINKLER
1. Marking jalur pipa sesuai dengan gambar perencanaan
2. Potong pipa sesuai dengan kebutuhan
3. Cat Pipa BS dengan warna merah
4. Pasang Pipa sesuai ukuran pada shop drawing, pemasangan menggunakan gantungan
untuk pipa dalam posisi horizontal dan menempel pada dinding shap dengan diklem
untuk pipa pada posisi vertical
5. Pasang pipa sesuai ukuran pada shop drawing, pemasangan menggunakan gantungan
untuk pipa dalam posisi horizontal dan menempel pada dinding shap dengan diklem
untuk pipa pada posisi vertical

INSTALASI PIPA OUTDOOR HYDRANT


1. Sebelum disimpan di galian pipa, terlebih dahulu pipa dilapisi dengan zinc cromate dan
dibalut dengan karung goni
2. Dibawah pipa/pada dasar galian dilapisi dengan pasir dan pipa juga ditimbun dengan
lapisan pasir
3. Timbun kembali lapisan diatas pasir pada lubang galian sampai rata kembali dengan
tanah disekitarnya

101 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

PEKERJAAN GAS MEDIS DI RUMAH SAKIT

102 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

1.1 Cakupan
1. Sistem Oksigen (O2)
2. Sistem Nitrous Oxide (N20)
3. Sistem Karbon Dioksida (C02)
4. Siatem Nitrogen (N2)
5. Sistem Medical Compressed Air ( Air )
6. Sistem Medical Vacuum (VAC)
7. Sistem Pembuangan Gas Anesthesi (WAGD)

2.1 Pekerjaan Terkait


1. Sistem Pemipaan dengan tembaga
2. Sistem Kontrol system / network BAS
3. Sistem Pengetesan system dan instalasi
4. Sistem Standart mutu produk
5. Training petugas

3.1 Persyaratan Umum


1. Pensuplaian, instalasi dan pengetesan termasuk dalam sistem pemipaan gas medik
adalah system yang sangat penting dan khusus serta dikerjakan oleh pekerja yang
khusus.
2. Komponen - komponen yang termasuk didalamnya, tetapi tidak dibatasi diantaranya:
a. Pipa tembaga, Fitting, Valves, Box Valves Alarm dan alat sensor serta Outlet Gas
Medik
b. Pompa Vacuum, Motor, Control Panel dan Tangki beserta kelengkapannya
c. Compressor Air, Motor, Control Panel, Alat pengering, Alat Penyaring,Tangki beserta
kelengkapannya
d. Manifold beserta kelengkapannya
e. Zone box Valve atau katub pembagi area
f. Control Panel Gas atau Area Alarm
g. Instalasi pipa tembaga type L
h. Wall outlet gas
3. Menyerahkan pengaturan shop drawings untuk menjelaskan metode pelaksanaan :
a. Pemenuhan denah instalasi yang akan terpasang.
b. Dimensi peralatan dan tampilan komponen yang akan dipasang.
c. Pengaturan dimensi pipa dan tata letak komponen.
d. Diagram instalasi pipa dan control.
e.
4. Menyediakan data dan meyerahkan dokumen persetujuan material dan komponen :
a. Pengidentifikasian seluruh komponen dalam daftar peralatan pada tiap sistem.
b. Nama dan alamat pabrik pembuat peralatan
c. Diagram pemasangan instalasi dari seluruh alarm dan komponen elektrik.
d. Buku pedoman perbaikan dan training untuk operator.
e. Laporan hasil uji coba / Sertifikat pabrik.

4.1 Jaminan Kualitas

103 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Seluruh peralatan pemipaan, instalasi dan uji coba akan dilengkapi dengan edisi terakhir
( meliputi revisi dan perubahan ) dari standar dan kode yang mengacu kepada :

1. NFPA 99 Fasilitas Perawatan Kesehatan ( 1999 )


2. NFPA 70 Kode Elektrik Nasional.
3. NFPA 50 Sistem 02 pada perlindungan konsumen.
4. CSA Z305. 1-1992 Sistem Pemipaan Gas Medik Tidak Mudah Terbakar.
5. ASTM B-819/280 Spesifikasi Standar Untuk Pipa Tembaga Tanpa Kelm Pada Sistem
Pemipaan Gas Medik.

6. UL Quality control product


7. CGA G-4. 1 Peralatan Kebersihan Untuk Servis Oksigen.
8. CGA V-1 Outlet Valve Cylinder Compressor Gas dan Penghubung Inlets
9. HTM 2022 Medical gas pipeline system

5.1 Pabrik
a. Suatu pabrik dapat menyediakan peralatan sistem gas medik sekaligus sebagai
sumber pensuplai. Pada pabrik tersebut harus tersedia sebuah produk khusus untuk
pemeriksaan pada waktu tertentu oleh kontraktor selama penginstalan peralatan
sistem pemipaan. Pabrik harus memiliki distributor dalam negri agar menjamin
pasokan dan perawatan komponen.
b. Pabrik/kontraktor wajib bersedia diadakan kunjungan atau pemeriksaan system dan
produk yang telah dipasang, serta dapat memperlihatkan populasi produk yang telah
dipergunakan di instansi lain. Dapat memberikan bukti keaslian produk dari Negara
asal.

BAGIAN 2 – PRODUK
2.1. Pipa, Fitting dan Sambungan
1. Pemipaan : seluruh distribusi sistem pemipaan gas medis menggunakan pipa
tembaga yang memiliki standart khusus gas medis dianataranya ASTM – B 280, 819
Type “ L “
2. Fitting: seluruh fitting terbuat dari tembaga dengan standart type “ L “
3. Sistem pengelasan : semua sambungan pipa gas medis di sambung mengunakan
pengelasan perak dengan Acytelin/Elpiji dan Oksigen.dan dikerjakan oleh tenaga
yang sudah berpengalaman dibidang pengelasan tembaga.
4. Jika tahap pengelasan sudah selesai harus dilakukan pembersihan instalasi pipa
dengan udara tekan dan nitrogen yang dialirkan keseluruh instalasi pipa hingga
kotoran dan sisa pengelasan tidak ada yang tertinggal di dalam instalasi.
5. Pengetesan : setelah dilakukan pengelasan harus dilakukan pemeriksaan kebocoran
setiap sambungan atau instalasi masing-masing gas dengan ketentuan test tekan 2
kali tekanan kerja selama 2 x 24 jam tanpa ada perubahan tekanan.

2.2. Shut-Off Valve

104 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

1. Valve harus didesain dalam sistem 4 baut, berbadan perunggu, berpenutup ganda,
berujung penuh, bertype bola menyatu dengan pengaman teflon (TFE) dan segel
Viton, cincin kemas “O”, bola perunggu yang disegel langsung, bukti pemadaman
batang, bertekanan sampai 4137 kPa (600 psig)
2. Valve harus dioperasikan hanya oleh sebuah pengungkit dengan arah seperempat
dari posisi buka penuh ke posisi tutup penuh. Semua valve harus dilengkapi dengan
tipe “K”yang telah dicuci dan dilumasi untuk perluasan pipa tembaga pada tepi
kedua inlet dan outlet dari ujung valve sebagai fasilitas instalasi.
3. Valves harus didesain seperti itu agar dapat “berputar keluar” selama insatalasi
untuk mencegah terjadinya kerusakan selama operasi tembaga. Sebuah label
menunjukkan kesesuaian gas dan nilai tekan yang harus terpasang pada masing-
masing valve
4. Setiap valve harus telah dicuci dan dilumasi untuk oksigen dan perluasan pipa yang
terpasang pada kedua ujungnya. Dan dinyatakan lulus test tekanan oleh UL dan
CSA.

2.3. Box Zone Valve


1. Masing-masing box zone valve harus terdiri dari komponen yang menyertainya.Box
valve baja dapat dipasang tunggal atau ganda dengan perpanjangan tabung, lensa
alumunium dan jendela cabut yang dapat dipindahkan.
2. Box valve harus dirancang dengan panjang dan lebar sesuai jumlah Valve lengkap
dengan enamel yang dibakar pada ujungnya. Pada sisi yang berlawanan dari box,
akhirnya dapat disetel menjadi 2 bagian yang bertujuan sebagai alat pendukung
pemasangan. Box Valve Baja harus dapat menampung berbagi sudut dinding
yang ketebalannya antara 1mm atau 1,5 mm serta harus sesuai.
3. Bingkai pintu harus dirancang dari alumunium sehingga dapat dipasang di belakang
box dengan skrup yang tersedia. Bagian depan yang mudah dipindahkan harus
tersusun atas jendela transfaran dengan sebuah cincin tarik yang menjadi pusat
jendela.
4. Akses zone shut off valve harus dengan tarikan dari cincin rakitan untuk
memindahkan jendela dari bingkai pintu. Jendela dapat diinstal ulang tanpa
menggunakan alat akan tetapi hanya setelah pegangan valve telah dikembalikan
pada posisi buka.
5. Valve harus didesain dalam sistem 4 baut, berbadan perunggu, berpenutup ganda,
berujung penuh, bertype bola menyatu dengan pengaman teflon (TFE) dan segel
Viton, cincin kemas “O”, bola perunggu yang disegel langsung, bukti pemadaman
batang, bertekanan sampai 2760 kPa (400 psig). Valve harus dioperasikan hanya
oleh sebuah pengungkit dengan arah seperempat dari posisi buka penuh ke posisi
tutup penuh. Semua valve harus dilengkapi dengan tipe “K”yang telah dicuci
dan dilumasi untuk perluasan pipa tembaga untuk kesesuaian panjang di bawah tepi
bok.
6. Masing-masing valve harus disupplai dengan mengidentifikasi gantungan pada baut
ke atas badan valve dengan tujuan agar diperbolehkan memasang label pada gas.
Kemasan label harus tersedia dalam masing-masing kotak valve dan diaplikasikan
oleh pemasang.

105 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

7. Pressure gauge akan terbaca pada 0-700 kPa (0-100 psig) untuk semua gas kecuali
nitrogen yang akan terbaca pada 0-2000 kPa (0-300 psig) dan vacum yang akan
terbaca pada -100-0 kPa (0-30” Hg).

2.4 OUTLET GAS MEDIS


2.4a Outlet Gas Medis (“Ohmede Compatible”) Cepat-Terhubung
1. Outlet Gas Medis harus sesuai dengan “Ohmeda” dengan pertukaran Cepat-
Terhubung pada dinding outlet yang dirancang untuk menyembunyikan pipa.
Outlet ganda yang sudah mempunyai pusat tempat garis pada 127 mm (5”)
diantara pelayanan gas.
2. Masing-masing Cepat-Terhubung pada outlet sudah memiliki kode pewarnaan
berukuran besar pada plat untuk didata yang mendekati aesthetic. Pada plat yang
dirakit harus memiliki lencana index untuk keamanan penguncian gas yang
spesifik permukaan nya pada plat sesuai besi tajam yang digantung pada plat.
3. Salah satu buah plat chromed fascia yang sudah ditutup pada plat. Dengan kotak
bagian belakang yang digantung. Outlet harus disesuaikan ukurannya dari 10 mm
(3/8”) sampai 32 mm (1-1/4”) dengan ketebalan dinding yang bervariasi.
4. Outlet yang dirancang harus termasuk gas yang spesifikasinya 1.6 mm (16 ga)
baja yang digantung pada plat dirancang untuk lokasi outlet ganda. Pada
beberapa pesanan 127 mm (5”).
5. Masing-masing kotak kasar harus sesuai pada type “K” 6.4 mm (1/4”) pada sisi
diameter potongaan pipa tembaga inlet, yang perak pada badan outlet. Badan
harus berukuran 32 mm (1-1/4”) diameter perbuahnya. Untuk tekanan pelayanan
gas yang positiv, outlet harus dilengkapi dengan pemeriksaan valve yang utama
dan kedua. Pemeriksaan valve yang kedua harus ditingkatkan minimal 1379 kPa
(200 psi) bahkan pemeriksaan valve yang utama dipindahkan untuk perawatan.
6. Palang pintu/valve dirakit sesuai dengan Ohmede Cepat-Terhubung dan menerima
hanya untuk pelayanan adaptasi Ohmede jenis gas yang spesifik.
7. Semua outlet harus terdaftar pada UL, disetujui oleh CSA, dirakit oleh pabrik
sendiri, dicoba, dibersihkan untuk pelayanan oksigen, dan disuplai dengan
melindungi permukaan dan dibungkus untuk melindungi outlet selama
penanganan dan pemasangan pada letak pekerjaan.

2.4b. Outlet Gas Medis DISS


1. Outlet Gas Medis harus sesuai dengan Diameter Index Safety System (DISS)
pada dinding outlet yang dirancang untuk menyembunyikan pipa.
2. Masing-masing DISS pada outlet sudah memiliki kode pewarnaan berukuran besar
pada plat untuk didata yang mendekati aesthetic. Pada plat yang dirakit harus
memiliki lencana index untuk keamanan penguncian gas yang spesifik permukaan
nya pada plat sesuai besi tajam yang digantung pada plat.
3. Salah satu buah plat chromed fascia akan menutup outlet. Dengan kotak bagian
belakang yang digantung. Outlet harus disesuaikan ukurannya dari 10 mm (3/8”)
sampai 32 mm (1-1/4”) dengan ketebalan dinding yang bervariasi.

106 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

4. Outlet yang dirancang harus termasuk gas berspesifikasi 1.6 mm (16 ga) baja
yang digantung pada plat dirancang untuk lokasi outlet ganda. Pada beberapa
pesanan 127 mm (5”).
5. Masing-masing kotak kasar harus sesuai pada type “K” 6.4 mm (1/4”) pada sisi
diameter potongaan pipa tembaga inlet, yang perak pada badan outlet. Badan
harus berukuran 32 mm (1-1/4”) diameter perbuahnya. Untuk tekanan pelayanan
gas yang positiv, outlet harus dilengkapi dengan pemeriksaan valve yang utama
dan kedua. Pemeriksaan valve tang kedua harus ditingkatkan pada minimal 1379
kPa (200 psi) bahkan pemeriksaan valve yang utama dipindahkan untuk
perawatan.
6. Palang pintu/valve dirakit sesuai dengan DISS dan menerima hanya untuk
melayani adaptasi DISS jenis gas yang spesifik.
7. Semua outlet harus terdaftar pada UL, disetujui oleh CSA, dirakit oleh pabrik
sendiri, dicoba, dibersihkan untuk pelayanan oksigen, dan disuplai dengan
melindungi permukaan dan dibungkus untuk melindungi outlet selama
penanganan dan pemasangan pada letak pekerjaan.

2.5 Lokasi Panel Alarm (Digital) :


1. Masing-masing lokasi alarm harus berdasarkan mikroprosesor dan mikroprosesor
itu sendiri masing-masing dipajang pada papan pensensoran. Pensensoran harus
mampu dilokasikan ( kotak alarm) atau diatur dengan menggantung garis pipa
pada sepasang kawat yang terbelit sampai 1,524 m (5000 ft). Masing-masing unit
yang disensor dan unit yang dipajang harus mempunyai gas yang spesifik; i.e.
sensor gas yang spesifik dengan DISS nut & nipple, modul yang terpajang dengan
pesan yang rusak pada pemeriksaan sensor / penghubung.
2. Masing-masing lokasi alarm harus sesuai pada area yang akan terpasang dengan
ketebalan baja(1.3 mm) dan dipasang untuk memudahkan pemeriksaan dan
perawatan.
3. Masing-masing pelayanan yang spesifik harus terus dimonitor berdasarkan sensor
mikroprosesor. Tekanan atau vacum harus dipajang melalui Digital merah LED.
Untuk pelayanan tekanan harus berukuran 0-1724 kPa ( 0-250 psig). Untuk vacum
harus berukuran -100-0 kPa (0-30” Hg). Masing-masing tekanan harus
diindikasikan dengan lampu indikasi MERAH alarm dengan Tekanan RENDAH atau
TINGGI, lampu berwarna KUNING indikasi berbahaya mendekati tekanan rendah
atau tinggi sedang lampu berwarna HIJAU kondisi tekanan NORMAL, suplai power
alarm dengan tegangan 220 V.
4. Alarm harus berukuran parameter; Tinggi/Rendah yang diatur, unit
Imperial/metric dan Pengulangan alarm yang memungkinkan (1 sampai 60 menit).
Parameter itu bias diakses dengan fungsi mode kalibrasi pada alarm. Pengaturan
harus disetel melalui dua papan tombol penekan. Alarm harus didiagnosis sendiri
dengan pesan rusak yang terpajang pada perawatan.
5. Masing-masing pelayanan harus dilabelkan dengan kode label pewarnaan ISO
atau USA, dan sinyal alarm harus kelihatan berjarak 12 m (40 ft) dan harus
kelihatan jika sinar lain masuk ke ruangan.

6. Masing-masing pelayanan gas harus mudah untuk mengatur monitor pada tingkat
tinggi dan rendahnya alarm. Lokasi alarm juga harus mampu terhubung dengan

107 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Sistem Manajemen Informasi rumah sakit Amico (AIMS) untuk memudahkan


pemantauan tekanan.

2.6. Sistem Manajemen Informasi Network


1. Sistem Manajemen Informasi sesuai dengan kebutuhan perkembangan teknologi
yang sudah dituntut lebih canggih dan mampu memberikan pelayanan informasi
yang akurat dan handal.
2. Network system harus berdasar pada microprocessor yang merupakan masukan
jaringan dari Microsoft Window. Hal ini berlanjut dengan pemeriksaan perangkat
medik seperti Area Alarm, Master Alarm, Manifold, Compressor Air, Pompa
Vacuum dan Tangki Liquid. Network akan akses dengan internet atau LAN yang di
operasikan dengan PC.
3. Kondisi alarm harus selalu ditampilkan pada PC agar garfik yang menggambarkan
perangkat dan kondisi yang salah dan tidak berfungsi dapat terdeteksi.
4. Sistem network terdiri dari jaringan penghubung modul pada masing-masing
perangkat medik. Sebuah modul hub gerbang yang akan langsung di akses dalam
PC.
5. Sistem network akan dapat difungsikan oleh pengguna yang memiliki kemampuan
pada situasi, jarak dan kondisi alarm sehingga dapat terpantau dimanapun.
6. Sistem networking mempunyai kapasitas untuk e-mail dan pemberian nomor
halaman dengan kondisi seleksif dari pengguna.
7. Tiap kondisi alarm akan dimonitor pada Vacuum dan Sistem Air ( Contohnya;
Status Pompa yang digunakan,Jadwal perawatan, Pengering Tak Berfungsi, dan
Temperatur Tinggi.
8. Sistem network akan memantau kemampuan jadwal pemeliharaan pada medical
compressor air dan medical vacuum system secara on line.
9. Sistem network akan menghasilkan setiap kejadian error pada system gas medis
pada PC dengan berdasar pada standar laporan medical gas dan dapat dicetak.

2.7 Digital Manifold Tekanan Tinggi (Sumber Utama pada Penyuplaian) Gas O2, N20,
N2 dan CO2
1. Manifold , O2,N2O,N2 dan CO2 harus beroperasi secara automatis berpindah jika
tekanan silinder sebelah kiri habis / low pressure segera pindah ke kanan dengan
tekanan yang lebih tinggi tanpa melakukan tindakan apapun dan berpindah secra
aman. Manifold dilengkapi alat utama dengan 4 unit regulator tekana, 2 regulator
tekanan tinggi dan 2 regulator tekanan rendah.
2. Perlengkapan kontrol harus dibuat secara seri untuk mengurangi tekanan silinder
ke garis pengiriman tekanan. Unit ini harus mampu secara otomatis merubah dari
silinder utama ke silinder kedua tanpa rasa berat atau fluktuasi dalam pengiriman
tekanan. Manifold harus diblokan jika dalam perbaikan atau perawatan.
3. Manifold dilengkapi dengan sensor mikroprosesor dirakit untuk penyediaan
pengeluaran indikasi tekanan yang lebih akurat dan ama, dilengkapi dengan
indicator tekanan digital.
4. Untuk menghindari kelebihan tekanan baik disuplai sistem pendistribusian gas dan
manifold harus dipasang sensor tekanan tinggi / safety valve.
5. Pressure Gauge harus dipasang dengan lampiran kearah masing-masing tekanan
tinggi regulator dan juga pada pengeluaran akhir untuk pengiriman pipa tekanan.

108 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Gauge akan menjadi indikasi yang diatur tekanannya kekiri dan kekanan pada
manifold
6. Kontrol panel terdiri dari enam warna LED, tiga untuk Bank Kiri dan tiga untuk
Bank Kanan; HIJAU berarti Bank dapat digunakan, suplai gas berarti dalam
keadaan siap sedangkan LED warna MERAH berarti Bank dalam keadaan kosong.
LED warna KUNING kondisi manifold Siap PAKAI / STAND BY Baik itu bank kiri
maupun kanan keduanya merupakan tekanan dan jalur tekanan utamanya
diletakkan di pintu depan rak LED. Seluruh tekanan transduksi, tombol mikro, dan
tampilan LED sebelum dikawati harus dihubungkan ke papan lingkar
mikroprocessor. Manifold mampu dihubungkan dengan pilihan pada Sistem
Manajemen Informasi rumah sakit. ( LAN )
7. Header Bar : adalah pusat instalasi bertekanan tinggi harus dilengkapi dengan
pengaman / check valve yang dapat menutup secara otomatis jika mengalami
kebocoran. Untuk itu header bar harus memiliki standart test dari UL dan diperiksa
CSA.
8. Manifold harus mempunyai ketetapan dalam seleksi bidang pada psi atau tampilan
BAR.
9. Manifold harus menyediakan auto power, 240 VAC. Untuk control senseor
network dan LED.
10. Manifold harus terdaftar UL, CSA dan standar ISO / NFPA 99

2.12 Mesin Vacuum dan Kompress Air


1. Medical Vacuum system dan Medical compress Air adalah system khusus untuk
melayani rumah sakit yang memiliki ketentuan dan syarat yang khusus.
2. Semua mesin di disain ganda atau dobel sistem dengan masing-masing unit
ditentukan dengan jumlah medical outlet yang terpasang,tekanan maksimum 10
bar untuk compress air dan 50 mmhg untuk mesin vaccum, Kapasitas tangki dan
bentuk tangki disesuaikan dengan kapasitas mesin dan kondisi ruang.
3. Mesin compress air harus oil free dilengkapi dengan system driyer dan filter agar
menjamin kandungan gas menjadi lebih kering, dengan kapasitas yang
disesuaikan dengan kapsitas mesin.
4. Masing-masing mesin compressor harus type scroll agar menjamin kompresi udara
yang stabil, tidak berisik dan tahan lama.
5. Untuk mesin medical vaccum menggunakan type rotary vane agar kondisi lebih
tahan lama, tidak bersik dan dilengkapi dengan filter.
6. Masing-masing mesin dilengkapi dengan panel control dengan system bergantian
dan dilengkapi hour meter / HM untuk memudahkan pengontrolan perawatan
berkala, dioperasikan dengan system AUTO dan MANUAL dengan panel control
system layar sentuh / digital.

Mesin Medical gas harus diletakan dalam ruangan khusus dilengkapi dengan system Ventilasi
udara yang cukup dan diberikan tanda-tanda yang khusus pula. Ruangan mesin dan tabung gas
sebaiknya diberi tembok pemisah agar menjamin keamanan ruang gas medis.Rata-rata ruang
sentral gas medis 6 meter x 4 meter.

109 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

PEKERJAAN CCTV SYSTEM


LINGKUP PEKERJAAN
1. Pengadaan dan Pemasangan system CCTV yang terdiri dari Digital Video Recorder (DVR),
Camera/Lensa, Monitor dan aksesoris
2. Pengadaan dan Pemasangan kabel instalasi dari DVR ke Camera lengkap dengan
supportnya
3. Pengadaan dan pemasangan rak/meja peralatan utama di ruang operator
4. Pengadaan dan pemasangan instalasi kabel power/stop kontak untuk system CCTV

110 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

PEKERJAAN NURSE CALL


LINGKUP PEKERJAAN
1. Pengadaan dan Pemasangan Nurse Call Equipment yang terdiri dari Sound System,
Speaker, Junction box dan material bantu
2. Pengadaan dan pemasangan instalasi kabel power/stop kontak untuk system Nurse Call

Hal yang harus diperhatikan :


a. Dalam pemasangan instalasi tata suara, selalu dikoordinasikan ke pekerjaan sipil, arsitek
dan instalasi ME yang lain agar tercipta kerjasama yang baik
b. Koordinasikan titik saklar/stop kontak pada arsitek, terutama pada dindin yang
mempunyai finishing keramik

Material yang digunakan :


a. Main Equipment of Sound System
b. Speaker (Ceiling, Wall, Column & Horn Speaker)
c. Kabel-kabel instalasi dan Konduit
d. Junction Box
e. Material Bantu
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Sistem Tata Suara :

111 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

1. Pemasangan Conduit
2. Penarikan Kabel Instalasi Tata Suara
3. Pemasangan speaker unit
4. Pemeriksaan/Pengetesan jaringan/Instalasi
5. Pemasangan Unit tata suara utama

Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan Column Speaker :


1. Marking Lokasi tempat column speaker yang akandipasang dan pastikan instalasi sudah
terpasang dengan baik
2. Pasang braket dengan penguay dynabolt
3. Kemudian pasang column Speaker dan sambungkan instalasinya
4. Lindungi column Speaker dari debu dan kotoran dengan menggunakan plastic, apabila
belum digunakan

Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan Publi Address :


1. Pekerjaan marking pada permukaan plafond sesuai titik-titik point pada gambar
perencanaan
2. Buat lubang pada plafond sesuai cetakan frame speaker
3. Pasang Ceiling Speaker dan sambungkan dengan instalasinya
4. Kencangkan ceiling Speaker dengan cara menyekrup ke panel plafond
5. Lindungi Ceiling Speaker yang telah terpasang dengan masking tape agar terhindar dari
kotoran/debu

112 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

PEKERJAAN PENYAMBUNGAN LISTRIK


Pekerjaan penyambungan listrik dilakukan oleh pihak terkait (PLN)

PEKERJAAN PENYAMBUNGAN PDAM


Pekerjaan penyambungan PDAM dilakukan oleh pihak (PDAM)

PEKERJAAN STP BIOTANK


1. Pekerjaan Persiapan

1.1. Memeriksa kembali gambar dan spesiftkasi pekerjaan yang akan dilaksanakan.
1.2. Membuat gambar penjelasan / gambar perubahan bila perlu.
1.3. Berkoordinasi dengan konsultan pengawas untuk memperoleh rencana jadwal
pelaksanaan pekerjaan sipil
1.4. Membuat Jadwal Pelaksanaan pekerjaan yang mengacu pada rencana pelaksanaan
pekerjaan sipil.
1.5. Menghitung bobot dart masing-maslng pekerjaan, lalu membuat rencana bobot prestasi
mingguan dan komulatifnya, kemudian melengkaapi kurva S
1.6. Membuat manpower Planning
1.7. Membuat Material Schedule
1.8. Melaporkan rencana pelaksanaan kepada Konsultan pengawas.
1.9. Membuat rencana perbaikan bila diperlukan.
1.10. Mengajukan Contoh material yang akan dlgunakan.
1.11. Mengadakan material, alat kerja dan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan rencana
pelaksanaan.

2. Pekerjaan Shop Drawing

2.1. Penggaambaran penempatan posisi peralatan Sewerage Treatment Plant


2.1.1.Peninjauan kelapangan untuk penggambaran yang memerlukan detail pemasangan.

3. Pengajuan Shop Drawing

3.1. Untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi


3.2. Memastikan bahwa shop drawing yang dibuat dapat dilaksanakan di lapangan.

4. Pengajuan Uraian Teknis dan Spesifikasi Material

4.1. Untuk mendapatkan persetujuan dari konsultan


4.2. Disesuaikan dengan spesifikasi teknis.
4.3. Memastikan apakah ukuran / dimensi dari material yang diajukan dapat dipasang
dilapangan.

5. Pekerjaan Pemasangan Pondasi

5.1. Dilaksanakan sesuai dengan shop drawing


5.2. Pemasangan dengan serapih mungkin (dimensi tank aksesoris)
5.3. Pemasangan dihindari dari pipa atau drainase yang lain.
6. Pemasangan STP Biotank

113 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

6.1. Setelah pondasi dibuat BioTank, Blower, screening, filter press & pompa-pompa dipasang
pada posisi menu rut ketentuan yang tercantum di dalam gambar rencana dan dengan
sistem, tata letak, tata cara dan peralatan pemasangan menurut aturan/ketentuan dari
pabriknya.
6.2. Pekerjaan instalasi kabeling dan panel menurut ketentuan yang tercantum di dalam
gambar rencana dan dengan sistem, tata-Ietak, tata-cara dan peralatan pemasangan
menurut aturan/ketentuan dari pabriknya.
6.3. Test Hubungan Kabel dan panel
6.3.1. Untuk memastikan semua Instalasi yang dipasang telah berfungsi
6.3.2. Dengan menggunakan multimeter dan megger dan dengan bantuan HT (handy
talky) mensuplay panel yang dicoba
6.3.3. Testing dan Commisioning.

114 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

1.6 PEKERJAAN SUMBER PENGAIRAN

Peralatan yang digunakan: Aspek K3 yang digunakan :


o Mesin Las o Helm
o Mesin Pemotong Besi o Rompi
o Alat bantu o Sarung Tangan
o Masker
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan sebagai berikut :
1. Kontraktor mengajukan gambar shop drawing kepada Direksi dan Konsultan Pengawas

115 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

2. Setelah disetujui, tenaga kerja melakukan pabrikasi rangka toren sesuai dengan gambar shop
drawing yang telah disetujui di workshop
3. Saat rangka toren dalam proses pabrikasi di workshop, Tenaga kerja membuat pondasi untuk
rangka toren di lokasi pekerjaan
4. Setelah selesai dipabrikasi, rangka toren dirakit sedemikian rupa sehingga sesuai dengan shop
drawing yang telah disetujui
5. Selesai dirakit, rangka toren tersebut dilapisi dengan cat penutup untuk menghindari karat
pada rangka toren
6. Setelah selesai perakitan rangka toren dan Pembuatan pondasi rangka toren, maka rangka
toren dimobilisasi ke lokasi pekerjaan untuk dilakukan instalasi pada pondasi yang telah
disediakan
7. Setelah selesai diinstall, maka toren air bias dinaikan ke atas rangka toren dan dilakukan
pemasangan instalasi pipa air bersih dari toren menuju bangunan
8. Setelah selesai dilakukan pengukuran Bersama dengan Direksi dan Konsultan pengawas
sebagai dasar perhitungan pembayaran

PEKERJAAN BOR SUMUR DALAM (DEEP WELL)


LINGKUP PEKERJAAN

116 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Termasuk pengadaan dan pemasangan pompa deep well tipe submersible pump kapasitas 180
Itr/menit, head 8 bar, daya listrik 4 kW/380 V/3 Ph/50 Hz. Automatic by LS c/w panel kontrol,
kabel power dan feeder instalasi pemipaan, screen, bak kontrol, water meter air, valve-valve,
lengkap dengan bak kontrol sumur dan water meter. sampai dengan sistem bekerja dengan baik.
Termasuk Perijinan. Pengujian dan Geolistrik
Deep Well adalah sumur bor yang mengambil sumber air tertekan dari lapisan Aquifer atau Zona
Jenuh dibawah tanah. Kedalaman pengeboran deepwell umumnya berkisar antara 60 s.d 300
meter atau tergantung dari kondisi hidrogeologi dan izln yang diberikan oleh Dinas
Pemerintahan setempat. Keuntungan menggunakan Deep Well adalah ketersediaan airnya besar,
selain itu lapisan aquifer yang mengandung air asin maupun payau dapat dihindari.

NO PERALATAN NO MATERIAL
1 Mesin Bor 1 Pompa Bore Hole (Deep Well)
2 Pompa Sirkulasi (Sub Mersible) 2 Pipa Casing (PVC/GIP/CIP)
3 Mesin Bor 3 Pipa Scree (Saringan)
4 Mesin Cutter 4 Gravel Pack
5 Tackle 5 Meter Air
6 Kunci Pipa 6 Valve-valve
7 Drum Air
8 Pacul
9 Drum Air
10 Alat Geolistrik (Electrical Log)

117 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Tahapan Pekerjaan Deep Well


1. Persiapan
a. Pengurusan ijin-ijin
b. Pekerjaan Mobilisasi, meliputi mobilisasi :
 Peralatan,
 Bahan-bahan pemboran
 Personel ke lokasi pemboran
 Persiapan Lokasi, meliputi :
 Pembersihan, perataan dan pengerasan lokasi untuk posisi tumpuan
mesin bor.
 Pembuatan bak lumpur, bak kontrol dan saluran untuk sirkulasi lumpur
bor.
 Pasang casing pengaman sedalam 1-2 m pada posisi titik bar lapisan
tanah paling atas yang akan dibor mudah runtuh
 Setting mesin bor beserta Menara (Rig)
 Setting Pompa Lumpur beserta selang-selangnya
 Penyediaan Air serta pengadukan lumpur bor untuk sirkulasi pemboran

118 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

2. Pemboran Awal (Pilot Hole)


Tujuan : untuk pemboran tahap awal dengan diameter lobang kedalaman sampai
kedalaman yang dikehendaki.
a. Pemboran pilot hole dengan sistem bor putar (rotary drilling) yang disertai dengan
sirkulasi lumpur bar (mud flush) kedalam lubang bor, diameter pilot hole tergantung
ukuran casinq yang dipasang.
b. Ambil sample gerusan (pecahan) formasi lapisan dalam setiap meternya.
c. Masukan sample lapisan tanah kedalam plastic/kotak sample dan diberi nomor sesuai
dengan kedalamannya

3. Electrical Logging
Tujuan : untuk mengetahui letak akuifer air, sebagai penentu konstruksi saringan
a. Lakukan Electrical Loging dengan menggunakan alat Electrical Log, dengan
menggunakan konfigurasi titik tunggal (dimana elektroda arus dimasukan kedalam
lubang bor dan elektroda yang lain ditanam dipermukaan)
b. Dan seterusnya lakukan prosedur electrical logging sampai dengan didapatkan final
report electrical logging

4. Pembersihan Lubang Bor (Reaming Hole)


Tujuan : untuk memperbesar lubang bor sesuai dengan diameter konstruksi pipa casing
dan saringan

119 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

a. Tahap pekerjan reaming sama seperti pada tahap pekerjaan pilot hole, hanya pada
pekerjaan reaming cutting
b. Ideal selisih diameter lobang bor dengan pipa casing adalah 4-6 inchi. Hal ini
dimaksudkan untuk mempermudah masuknya konstruksi pipa casing dan saringan

5. Pemasangan Pipa Casing dan Screen (Saringan)


Tujuan : untuk meletakan pipa casing dan saringan (screen), peletakan konstruksi saringan
(screen) harus didasarkan atas hasil electrical logging dan Analisa cutting. Selain itu juga
didasarkan atas kondisi hidrogeologi daerah pemboran
a. Siapkan pipa casing dan screen.
b. Masukan Pipa screen dan casing secara bertahap ke lubang pemboran, lebih dahulu
pipa scree disisi bawah, selebihnya disisi atas disambung dengan pipa casing

6. Pengisian Kerikil Pembalut (Gravel Pack)


Tujuan : untuk menyaring masuknya air dari formasi lapisan akuifer kedalam saringan dan
mencegah masuknya partikel kedl seperti pasir ke dalam lubang saringan.
a. Tuang gravel pack pada rongga antara konstruksi pipa casing dengan dinding
lubang bor.
b. Penuangan gravel pack dibarengi dengan sirkulasi

7. Pencucian dan Pembersihan (Well Development)


Tujuan : untuk membersihkan dinding zona invasi akuifer serta kerikil pembalut dari
partikel halus, agar seluruh bukaan pori/celah akuifer dapat terbuka penuh sehingga air
tanah dapat mengalir kedalam lubang saringan dengan sempurna.
a. Lakukan Well Development dengan cara Water Jetting.
b. Masukkan Jetting Tool kedalam sumur dalam pada tiap-tiap interval saringan secara
berurutan dari bawah keatas dengan penghantar pipa bar yang dihubungkan
dengan pompa tekan yang memompakan air bersih kedalam sumur dalam.
c. Nyalakan pompa air bersih untuk water jetting.
d. Operasikan jetting tool dengan digerakkan berputar-putar atau dengan memutar-
mutar pipa penghantamya dan nark turun sepanjang saringan.

120 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

e. Lakukan pengecoran (Grouting) sebagai penguat tumpuan/tumpuan konstruksi pipa


casing dan untuk mencegah masuknya air permukaan/air atas kedalam pipa casing
melalui saringan

8. Uji Pemompaan (Pumping Test)


Tujuan : untuk mengetahui kondisi akuifer, kapasitas serta kualitas sumur dalam.
a. Catat data-data dalam uji pemompaan meliputi ; muka air tanah awal
(pizometrikawal), debit pemompaan, penurunan muka air tanah selama pemompaan
(draw down) waktu semenjak dimulai pemompaan, kenaikan air tanah setelah
pemompaan saat pompa dimatikan
b. Lakukan uji pemompaan bertahap (step draw-down test), dilakukan 3 step, masing-
masing selama 2 jam dengan variasi debit yang berbeda
c. Lakukan uji pemompaan panjang, dilakukan selama 2x 24 jam dengan debit tetap.
d. Ambil sample air 3 kall pada saat ujl pemompaan panjang, yaitu pada awal
pemompaan, pertengahan dan akhir pemompaan. Sample air digunakan untuk
Analisa kualitas air. Kualitas air yang dianalisa meliputi ; PH, kadar unsur-unsur kimia
terkandung dalam air & jumlah zat pada terlarut

121 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

9. Finishing
a. Pasang pompa submersible permanent, panel listrik serta instalasi kabel-kabelnya.
b. Buat bak kontrol/manhole apabila well head posisinya dibawah level tanah,
pembuatan apron apabila well head posisinya diatas level tanah.
c. Sambungkan instalasi perpipaan dar; deepwell ke bak penampungan
d. Pembersihan dan perapihan lokasi.

III. TAHAP PEMELIHARAAN PEKERJAAN

122 | P a g e
CONSTRUCTION PEMBANGUNAN BARU
METHOD GEDUNG/INSTALASI RSUD PLOSO
2019

Adapun prosedur standar dari masa pemeliharaan ini adalah sebagai berikut :
1. Kontraktor mempunyai tim yang dibentuk secara khusus untuk menangani proyek yang
sedang dalam masa pemeliharaan.
2. Tim ini akan bekerja sama dengan tim proyek yang dipimpin oleh PM selama Masa
pemeliharaan proyek.
3. Sebelum masa pemeliharaan dimulai, PM menyampaikan pesan tertulis kepada manajemen
konstruksi / wakil pemilik proyek yang berisi informasi relevan dari masa pemeliharaan
proyek.
4. PM adalah pegawai yang bertanggung jawab selama masa pemeliharaan proyek.
5. Tanggung jawab Kontraktor selama masa pemeliharaan proyek adalah :
Memperbaiki kerusakan atau ketidaksempumaan pekerjaan yang terdapat di dalam daftar
kerusakan yang ada dalam Provisional Hand Over
Membuat laporan yang dibutuhkan untuk dihubungkan dengan administrasi pekerjaan
pemeliharaan
6. Variation order (VO) yang diminta oleh owner selama periode ini harus mengikuti kondisi
dari dokumen kontrak
7. Kontraktor akan memperbaiki pekerjaan yang tidak memuaskan berdasarkan spesifikasi
teknik, dokumen kontrak dan standar kualitas dari dari Kontraktor.
8. Aspek Keselamatan, housekeeping dan lingkungan akan dipertimbangkan secara konsisten
oleh tim selama masa pemeliharaan ini.
9. Jika tim yang ditugaskan tidak bisa melaksanakan tugas-tugas mereka berdasar pada
prosedur dengan baik, PM akan menyusun pengganti.
10. Ketika masa pemeliharaan berakhir dan pekerjaan perbaikan dalam list kerusakan dan
komplain telah dilaksanakan menurut standar dan spesifikasi, PM akan menyampaikan
laporan bahwa periode kewajiban telah selesai dan menyertakan informasi terkait tentang
penyelesaian dari daftar kerusakan dan komplain lainnya.
11. Owner / managemen konstruksi akan memeriksa laporan bersama dengan Kontraktor
12. Hasil dari pemeriksaan yang dibuat dalam form " minutes of inspection" akan
ditandatangani bersama oleh owner / manajemen konstruksi dan Kontraktor
13. Final Hand Over (FHO) ditandatangani oleh owner dan Kontraktor.

Adapun personil dan deskripsi tugasnya adalah sebagai berikut:


1. Kontraktor akan menempatkan personil dan tenaga kerja selama masa pemelihraan di
bawah tanggung jawab dari PM
2. Tim akan selalu siap di lokasi selama masa pemeliharaan
3. Tugas utama dari tim ini adalah untuk menjamin perbaikan dari pekerjaan cacat selama
masa konstruksi untuk pekerjaan yang tidak sempurna
4. Tim ini bertugas :
a. Mengkoordinasi pekerja untuk memperbaiki pekerjaan cacat
b. Mengikuti inspeksi yang berhubungan dengan temuan pekerjaan cacat
c. Membuat laporan

123 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai