MANAJEMEN KEPERAWWATAN
“Gaya Kepemimpinan Menurut Teori X dan Teori Y”
DISUSUN OLEH :
Adrianus Asa Bere Loy (1211043)
Arif Dwi Kurniawan (1211024)
Fitriana Khusnul F. (1211009)
Mariana Kehi (1312089)
Nurvina Taurimasari (1211025)
Waluyo Dwi Oktavianto (1211036)
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “Gaya
Kepemimpinan Menurut Teori X dan Teori Y” ini dapat terselesaikan. Makalah
ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan. Saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
a. Tujuan Umum
Memberikan pemahaman tentang Gaya Kepemimpinan Meurut Teori X
dan Y
b. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan tentang gaya kepemimpina menurut Teori X dan Y
2. Menjelaskan kesesuaian teori gaya kepemimpina menurut Teori X
dan Y
3. Menjelaskan kekuatan gaya kepemimpina menurut Teori X dan Y
4. Menjelaskan keburukan gaya kepemimpina menurut Teori X dan Y
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
bagi mencapai hasil kajian dan keputusan yang boleh membawa kepentingan pada
masa akan datang.
Teori organisasi juga mempunyai kepentingan-kepentingan mengkaji sifat
manusia dalam satu organiasi atau kelompok masyarakat. Antara kepentingan
teori organiasai ialah:
a. Menyediakan pemahaman dan penghargaan tentang apa yg berlaku dalam
sesebuah organisasi;
b. Membantu seseorang itu untuk mendalami dan memahami aspek-aspek
organisasi yang signifikan agar menjadi seseorang pemimpin yang baik.
c. Mengenalpasti pembolehubah-pembolehubah dan menyediakan model
agar para pengurus tahu bagaimana untuk menganalisis dan menerangkan
apa yang berlaku dipersekitaran organisasi dan seterusntya membolehkan
mereka melaksanakan fungsi pengorganisasian ke arah yang lebih
berkesan; dan
d. Mendedahkan pelbagai aspek kehidupan dalaman dan luaran organisasi.
10
Gambar 2. 2 Teori X dan Y oleh McGregor
‘Theory X’ ‘Theory Y’
management
staff
staff management
11
membutuhkan arahan dari pimpinannya karena mereka tidak dapat bergerak
sendiri. Menurut Rivai (2003), kepemimpinan otoriter adalah gaya kepemimpinan
yang menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan
pengembangan strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan
dalam organisasi.
Pemimpin ini memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil
dari dirinya secara penuh. Selain itu, pemimpin ini akan membagi tugas dan
tanggung jawab sesuai keinginannya sendiri, sedangkan bawahannya hanya akan
melaksanakan tugas yang diberikan tersebut. Berikut ciri-ciri gaya kepemimpinan
bertipe otoriter:
a. Tanpa musyawarah;
b. Tidak mau menerima saran dari bawahan;
c. Mementingkan diri sendiri dan kelompok;
d. Selalu memerintah;
e. Memberikan tugas mendadak;
f. Cenderung menyukai bawahan yang ABS (asal bapak senang);
g. Sikap keras terhadap bawahan;
h. Setiap keputusannya tidak dapat dibantah;
i. Kekuasaan mutlak di tangan pimpinan;
k. Bertindak sewenang-wenang;
p. Selalu tertutup;
q. Suka mengancam;
12
r. Kurang menghiraukan usulan bawahan;
b. Tenggang rasa;
k. Mawas diri;
o. Lapang dada;
p. Terbuka;
r. Tidak sombong;
15
dalam pengambilan keputusan, namun tetap pemimpinlah yang akan menjaga
kekuasaan untuk melaksanakan keputusan tersebut.
3.1 KESIMPULAN
Individu (pegawai/ karyawan dalam suatu organisasi) diasumsikan oleh
McGregor memiliki perilaku berdasarkan teori X dan teori Y. Teori X yaitu
dimana seseorang berperilaku cenderung tidak memiliki motivasi, menunggu
untuk diperintah atasan, tidak memiliki inisiatif, dan sebagainya. Sedangkan teori
Y yaitu kebalikan dari teori X, dimana seseorang bermotivasi dan berinsiatif
tinggi, mudah berkembang, dan sebagainya.
Antara teori X dan teori Y ini sebenarnya bukan berarti yang satu lebih
baik dariapada yang lainnya. Namun teori ini lebih untuk mengarahkan kepada
bagaimana tindakan seseorang pemimpin untuk memimpin atau menghadapi
pegawai/ karyawannya yang memiliki berbagai perbedaan karakter/ perilaku. Bagi
pegawai yang diasumsikan berperilaku teori X, maka gaya kepemimpinan yang
tepat yaitu dengan gaya otoriter dan sentralistik. Sedangkan bagi pegawai yang
berperilaku teori Y, maka gaya kepemimpinan yang tepat adalah gaya demokratis
dan partisipatif.
Dengan teori ini para pemimpin dapat memberikan sikap yang tepat
sehingga pegawai/ karyawannya dapat melaksanakan tugas dengan baik untuk
mencapai tujuan organisasi. Selain itu, berdasarkan penjelasan teori X dan Y ini
dapat diketahui bahwa seorang pemimpin terkadang harus egois dan terkadang
pula harus demokratis, tergantung perilaku pegawai/ karyawan yang dipimpin.
3.2 SARAN
Dengan mengetahui gaya dan model kepemimpinan yang ada diharapkan
perawat bisa mengetahiu gaya dan model kepemimpinan mana yang pantas dan
harus kita terapkan dalam keadaan dan situasi tertentu. Jangan sampai salah
mengambil tindakan karena setiap situasi dan kondisi selalu berubah.
18
DAFTAR PUSTAKA
19