Anda di halaman 1dari 3

Oral Presentation (AEVI-11)

Investigasi Outbreak Pneumonia pada Peternakan X di Kabupaten Banyumas Tahun


2018

Basuki R.S1, Enggar K1*, Suhardi1, D. Pratamasari1, Bagoes P1

1) Medik Veteriner, Balai Besar Veteriner Wates

*Corresponding author’s email: bsuryanto3@gmail.com

Keywords: Pneumonia, Saanen.

PENDAHULUAN
Semua rumpun kambing pada dasarnya
dapat diperah dengan jumlah produksi susu yang
beragam. Beberapa jenis kambing yang dianggap
benar-benar sebagai kambing perah diantaranya
adalah Saanen, Jamnapari, Toggenberg, Anglo,
Nubian, British Alpin dan Etawah. (Sutama, 2007).
Penyakit yang sering terjadi pada ternak kambing
perah adalah diare. Penyebab penyakit utama yang Jenis dan waktu vaksinasi : tidak
diidentifikasi adalah coccidiosis, disertai oleh dilakukan vaksinasi
pneumonia, yang menyebabkan kematian yang
sangat tinggi di antara anak-anak kambing. Mortalitas:
Masalah penyakit ini sebagian besar terkait dengan Bulan Jumlah Jumlah Mati
manajemen, dan diperburuk oleh kepadatan yang kambing (cempe)
berlebihan dan akibatnya kebersihan yang buruk;
tetapi kehadiran rotavirus mungkin juga Desember 284 44(37,9%)
signifikan. Peternakan kambing seperti semua 2017
usaha peternakan lainnya, sangat dipengaruhi oleh Januari 2018 256 28 (19,2%)
tiga faktor utama, yaitu Breeding, Feeding dan
Februari 2018 204 6(7,5%)
Management.
Anamnesa :
MATERI DAN METODE
Kambing Saanen berasal dari Australia,
Investigasi Lapangan dan Pemeriksaan
Gejala utama batuk, keluar lendir dari hidung,
laboratorium.
nafsu makan menurun dan kadang diare. Gejala
kematian lain ada yang tidak menunjukkan gejala
HASIL DAN PEMBAHASAN
sakit, beberapa jam kemudian mati ( pada anakan
Informasi awal dari laporan dan
umur 7-14 hari ). Kejadian terutama pada anak
permintaan investigasi dari BBPTU_HPT
kambing lepas sapih Sudah di lakukan pengobatan
Baturaden terkait kematian beruntun pada Farm
antibiotic dan ditambahkan blower udara untuk
Kambing Saanen, dari bulan Desember 2017
memperlancar sirkulasi udara, jaring penahan
hingga bulan Februari 2018. Selanjutnya dilakukan
hembusan angin dan embun
investigasi dari Balai Besar Veteriner Wates pada
Faktor Resiko :
tanggal 12 Februari 2018. Saat invetigasi
Sumber minum yang berasal dari air
dilakukan nekropsi pada kambing yang mati, dan
sumur dan ditampung di tanki besar dan
dilakukan pengambilan contoh organ untuk
disalurkan ke semua kandang. Lokasi berbatas
dilakukan pemeriksaan laboratorium.
pagar farm, lalu lintas sangat terbatas, Fluktuasi
Pemeriksaan juga dilakukan terhadap pakan dan
suhu sering terjadi, kelembaban pernah terukur
air minum. Dilakukan anamnesa awal untuk
hingga 90% pada saat tertentu
menggali informasi dasar dengan hasil sebagai
berikut:
Lokasi Peternakan: BBPTU-HPT
Baturaden, Desa Limpakuwus, Kec, Sumbang,
Banyumas, Jawa Tengah. Longitude (x) : :-
7.3022577, Latitude (Y) : 109,2530977.

Proc. of the 20th FAVA CONGRESS & The 15th KIVNAS PDHI, Bali Nov 1-3, 2018 | 419
Kurva Epidemik Kematian Kambing Saanen Hasil pengujian histopatologi:
Kode 6: Deplesi limfosit limpa, kongesti jantung,
Jumlah Mati kongesti hati dan degenerasi melemak,
proliferasi ductus biliverus, hemoragik
50 pneumonia.
40 Kode 7: Hemoragik glomerulonefritis,
30 suppuratif bronchopneumonia berat, kongesti
20 hati dan degenerasi centrolobuler, kongesti
10 jantung, dan kongesti usus.
Jumlah
0
Mati
Hasil pengujian Laboratorium Bakteriologi No.Epi :
01480233
KODE EARTAG PENGUJIAN
N0 JNS SAMPEL JML
/KET HASIL UJI BAKTERIOLOGI HSL KEPEKAAN AB
1 Swab hidung 5 1 S.0767 Staphylococcus sp P
2 2 S.0184 E. Coli FEP
AMP/S/TE/E/CN/K/M
3 3 S.0795 Streptococcus sp
EM /S3
Streptococcus sp
Foto Hasil Nekropsi
4 4 S.0816 -
5 5 S.0804 Staphylococcus sp -
6 Isi rumen 1 6 S.0840 Staphylococcus sp P

7 Cairan omphalitis 1 7 S.0823 Enterobacter P/AMP/TE/E/CN

8 Cairan thorax 1 7 S.0823 Enterobacter P/AMP/TE/E/CN


9 paru 1 6 S.0840 Negatif -
10 hati 1 6 S.0840 Negatif -
11 jantung 1 6 S.0840 Staphylococcus sp S/TE/CN/OT/S3
12 paru 1 7 S.0823 Negatif -
13 hati 1 7 S.0823 Negatif -
14 jantung 1 7 S.0823 Negatif -

Kongesti paru paru Paru paru penuh eksudat Keterangan :


P = Penicillin AMP = Ampicillin S = streptomycin TE =
Tetrasiklin K = Kanamycin OT = Oxytetrasiklin FEP = Cefepime
MEM = Meropenem S3 = Sulfonamide

Empat tahapan manajemen kesehatan


ternak yang perlu diperhatikan dalam membangun
usaha ternak kambing, yaitu tahap pemilihan
lokasi, tahap persiapan dan pengadaan ternak,
tahap adaptasi, dan tahap pemeliharaan. Pada
Cairan dirongga dada Ginjal berwarna merah kasus ini penyakit viral seperti orf dan scabies
warna kuning kecoklatan gelap pernah diketemukan pada awal kedatangan di
bulan Nopember 2017. Kasus diare banyak
Foto hasil Uji histopatologi diketemukan, pada saat perubahan cuaca
mendadak serta perpindahan ternak ke lokasi baru
dapat menyebabkan ternak mengalami stress,
sehingga memicu dan memperparah gejala diare.
Hasil nekropsi dan histopatologi menunjukkan
pneumonia berat pada paru-paru. Kasus
pneumonia kompleks pada kambing dapat
disebabkan oleh Chlamydiae, Pasteurella multocida
dan atau Pasteurella haemolytica, Mycoplasma,
Akut supuratif pneumonia Akut suppuratif pneumonia,virus parainfluenza-3, stress dan penyebab
berat disertai inf Bakteri infiltrasi sel radang disertaisekunder lainnya ( Jensen, 1982). Pada kasus
bentuk coccus soliter(A) edema dan jar ikat fibrin pdpneumonia biasanya ditandai dengan keluarnya
alveoli paru eksudat mukopurulent keluar dari hidung,
kesulitan bernafas dan disertai dengan batuk dan
pada hasil nekropsi paru paru mengalami kongesti.
Pneumonia umumnya terjadi pada semua breed
dan jenis kelamin, meskipun domba penggemukan
umur 5-7 bulan dan anak domba umur 0,5 – 2
bulan lebih rentan dan tingkat insidensinya lebih
tinggi daripada domba dari kelompok usia lain
(Jansen.1982)
Edema dg fibrin, bakteri Infiltrasi sel radang Penemuan bakteri lain yang tidak patogen
bentuk batang sel radang pd didominasi sel neutrofil pd seperti Streptococcus sp., Bacillus sp., dan
tubulus ginjal (panah) tubulus ginjal (A) Staphylococcus sp,. merupakan beberapa kuman

420 | Proc. of the 20th FAVA CONGRESS & The 15th KIVNAS PDHI, Bali Nov 1-3, 2018
non patogen dari penyebab sekunder dari Nopember-Desember-Januari yang sangat drastis
pneumonia pada domba. Dari pengujian sehingga daya tahan kambing Saanen menurun,
laboratorium bakteriologi juga diidentifikasi terutama pada anakan, diikuti meningkatnya
beberapa bakteri yaitu Escherichia coli, Coliform bakteri dalam tubuh sehingga dalam jumlah
dan Enterobacter sp. E.coli sebetulnya merupakan banyak akan menyebabkan timbulnya penyakit,
jenis mikroorganisme yang biasa dari terdapat diperparah dengan situasi populasi yang mulai
dalam sistem pencernaan ternak. Beberapa strain resisten terhadap antibiotic tertentu sehingga
E. coli dapat menyebabkan diare parah dan bahkan pengobatan kurang memberikan hasil
kematian. E. coli akan menyebabkan jaringan epitel kesembuhan.
dalam usus berubah fungsi, dari mode penyerapan
(nutrisi) menjadi mode pengeluaran. Colibacillosis SIMPULAN
biasanya terjadi pada minggu pertama, terutama Kasus kematian beruntun pada Farm
pada anak kambing yang tidak cukup menerima Kambing Saanen merupakan Pneumonia kronis
kolustrum. E. coli dan virus mampu menyerang dengan penyebab bakteri, yang diidentifikasikan
secara bersama-sama sehingga menyebabkan berupa Staphilococcus sp, Enterobacters sp,
diare yang hebat. E. coli biasanya menjangkiti Streptococcus sp, E.coli dan Coliform
cempe yang baru berusia dibawah 14 hari, banyak
kasus terjadi pada usia kurang dari 1 minggu. E. coli PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
sering ditemukan sebagai infeksi lanjutan dari Tindakan yang dapat direkomendasikan
infeksi rotavirus dan coronavirus. Infeksi bakteri untuk mencegah atau mengendalikan Penumonia
menghasilkan semacam protein yang bersifat adalah :
racun yang dapat menganggu dinding usus. Ternak 1. Memindahkan sementara pada fase anakan
memberi reaksi terhadap racun ini dengan dari lokasi Farm ke lokasi yang lebih kondusif
memompa air dalam jumlah banyak ke sistem usus baik suhu, kelembaban, kecepatan angin/
dengan tujuan untuk membilas atau menyiram iklim, dan kehangatan.
racun ini. Beberapa bakteri yang bertanggung 2. Melakukan pengawasan dan penjadwalan
jawab terhadap infeksi ini adalah berasal dari jenis perubahan penggunaan antibiotic untuk
E. coli, Salmonella, dan Clostridium. Salmonella terapi, untuk mencegah terjadinya respon
menyerang lapisan lendir dalam usus kecil, resistensi terhadap antibiotik
menyebabkan peradangan dan pengikisan pada
lapisan usus. Tingkat kematian pada cempe yang UCAPAN TERIMA KASIH
terinfeksi Salmonella sangat tinggi, biasanya Penulis sampaikan kepada drh Bagoes
terjadi pada 12 - 48 jam setelah tanda tanda Poermadjaja Kepala Balai Besar Veteriner Wates ,
pertama muncul. Infeksi Salmonella pada cempe para penguji Medik dan Paramedik Laboratorium
dapat terjadi pada semua tingkat usia, tapi di Balai Besar Veteriner Wates sehingga laporan ini
biasanya terjadi pada usia diatas 6 hari. Mengingat dapat diselesaikan
ada lebih dari 1000 jenis bakteri Salmonella, dan
banyak isolat yang ditemukan merupakan jenis DAFTAR PUSTAKA
yang sangat tahan terhadap pola pola antimikroba. [1] E.F Donkin. Productivity And Diseases Of
Oleh sebab itu tes khusus (bacteriologic sensitivity Saanen, Indigenous And Crossbred Goats On
test) sangat kritis untuk menentukan jenis Zero Grazing. Journal Department of Animal
antibiotik yang cocok diberikan. Bakteri Health and Production Faculty of Veterinary
Clostridium dari tipe B, C dan D ini dapat Science Medical University of Southern Africa.
menyebabkan enterotoxemia, sebuah infeksi usus 1997
yang akut. Kondisi perubahan program pakan yang [2] Jajat Rohmana Dkk. Makalah Produksi
secara mendadak dapat mengakibatkan proses Kambing Dan Kerbau Perah Analisis Atas
pencernaan makanan yang kurang sempurna, Terjadinya Diare Pada Pemeliharaan Kambing
memperlambat pergerakan usus, menproduksi Perah. Fakultas Peternakan Universitas
gula, protein dan konsentrasi oksigen yang rendah Padjadjaran. Sumedang 2017
yang berujung pada lingkungan yang cocok untuk [3] Rue Jensen and Brinton L.Swift, Disease of
mempercepat pertumbuhan bakteri Clostridium. Sheep , Second edition,Wyoming State
Cempe yang terinfeksi menunjukkan gejala gelisah. Veterinary laboratory University of Wyoming,
Seringkali disertai ketegangan pada bagian perut. Laramie, 2018.
Cempe seringkali ditemukan telah mati tanpa [4] Soeripto, M. Poeloengan, S.M. Noor, S. Chotiah
gejala apa-apa. Biasanya terjadi pada usia kurang Dan Kusmiyati . Pneumonia Pada Kambing
dari 10 - 14 hari Dan Domba. Seminar Nasional Teknologi
Rekomendasi Balai Besar Veteriner Wates Peternakan Dan Veteriner.Balai Penelitian
berupa saran untuk memperhatikan manajemen, Veteriner.2001
kematian yang terjadi dimungkinkan karena
fluktuasi suhu dan kelembaban pada bulan

Proc. of the 20th FAVA CONGRESS & The 15th KIVNAS PDHI, Bali Nov 1-3, 2018 | 421

Anda mungkin juga menyukai