Selama pubertas
lemak tubuh ↑ pd ♀ tetapi ↓ pd ♂,
♀ % lemak tubuh mencapai 25%
(2x lipat dari ♂)
Perubahan Psikologis dan Sosial
(Psikososial)
Masa badai
dan topan
(storm and stress)
Perubahan Psikososial
pada Remaja Pertengahan
Mengeluh orangtua terlalu ikut campur dalam kehidupannya
Sangat memperhatikan penampilan
Berusaha untuk mendapat teman baru
Tidak atau kurang menghargai pendapat orang tua
Sering sedih/moody
Mulai menulis buku harian
Sangat memperhatikan kelompok main secara selektif dan kompetitif
Mulai mengalami periode sedih karena ingin lepas dari orang tua
Perubahan Nilai
Remaja bersikap
ambivalen
Di lain sisi,mereka
menghendaki dan
menuntut kebebasan,
tetapi sering takut
bertanggung jawab
terhadap risiko
Perubahan dalam Hal yang Menarik Bagi Dirinya
dan Hubungan dengan Orang Lain
Ketertarikan
terhadap hal-hal
yang menarik
yang baru dan
lebih matang
Berisiko melahirkan
1. Kehilangan zat besi saat menstruasi
Bayi BBLR dan
2. Kebutuhan gizi yang meningkat Stunting
karena masa pubertas
Fakta tentang Anemia
Definisi Anemia
15
Mencegah Anemia
Anemia dapat dicegah dengan mengkonsumsi bahan makanan kaya
zat besi, asam folat, B12 dan vitamin C.
Obesitas
Kegemukan
Overweight
Kelebihan berat badan
Berhubungan dengan timbulnya asma dan Angka harapan hidup yang lebih pendek
penyakit pernapasan lainnya
Beban kesehatan yang lebih tinggi
Berhubungan dengan pubertas awal
Menurunkan produktivitas di tempat kerja
Berhubungan dengan kanker
Dua kali berisiko menderita diabetes
Berhubungan dengan masalah psikologis, misalnya
kecemasan, minder dan kelainan makan
Lebih besar kemungkinan mendapat bullied
Adiksi Zat Berbahaya (Rokok)
Rokok elektronik* (e-cigarettes)
*disebut juga vaporizer, vape, e-cig, e-juice, e-liquid, personal vapouriser (pv), juul, e-cigaro,
electrosmoke, green cig, smartsmoke, smartcigarette
DAMPAK
School Policy (Kebijakan):
Komitmen dan Manajemen Sekolah
Tujuan
Memastikan tersedianya
Peningkatan kemampuan akademik untuk mendorong dan meningkatkan
makanan sehat bergizi kebun sekolah, kantin sehat, dan
Kebun Penjaja pendidikan gizi
Kantin Makanan
sekolah Menciptakan wadah komunikasi untuk
sharing dan monitoring pengalaman
yang ada
Tujuan Information System (Sistem
Informasi):
Sharing and monitoring Kegiatan
NGTS
Strategi Gizi Untuk Prestasi
DePPIS Framework
Demand:
Adanya sesi edukasi secara rutin, dengan metode yang menarik
Supply:
• Penguatan kantin sehat sebagai akses terhadap makanan aman dan bergizi
• Penguatan sanitasi di sekolah
• Memiliki kebun gizi sebagai media literasi gizi dan sumber makanan
School Policy:
• Adanya komitmen tertulis sekolah yang berkaitan dengan gizi dan kesehatan
• Adanya kegiatan yang diinisiasi sekolah untuk mewujudkan komitmen tersebut
• Berjalannya manajemen gizi dan sanitasi berbasis sekolah
Information System:
Dilakukannya monitoring berkala terkait program Gizi untuk Prestasi
Contoh Proses Asuhan Gizi pada
Remaja Putri Yang Mengalami Anemia Gizi Besi
Antropometri:
Prevalensi/ proporsi status gizi remaja putri
Pengkajian
Laboratorium:
Prevalensi/ proporsi anemia pada remaja putri
Riwayat Gizi
• Data asupan zat besi total sehari kurang dari 20 mg/hari (AKG) dan data konsumsi protein, sayuran
dan buah-buahan
• Ketersediaan makanan sumber zat besi
• Pengetahuan remaja putri, orang tua dan keluarga tentang anemia dan pentingnya mengonsumsi
sumber zat besi dan vitamin C
• Ketersediaan dan distribusi TTD remaja putri
• Persepsi remaja putri tentang bentuk tubuh ideal (body image)
• Cakupan pemberian dan konsumsi TTD pada remaja putri yang diperoleh dari Kartu Suplementasi
Gizi dan Buku Rapor Kesehatanku
Riwayat Klien:
• Prevalensi/ proporsi remaja putri yang telah menstruasi
• Prevalensi/ proporsi keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
• Kondisi geografis, akses ke Posyandu Remaja atau fasilitas pelayanan kesehatan
• Daya beli masyarakat
• Dukungan sosial, budaya, psikologis, agama dan kebijakan
Contoh Proses Asuhan Gizi pada
Remaja Putri Yang Mengalami Anemia Gizi Besi
Problem (P)
Tingginya prevalensi/ proporsi anemia remaja putri di wilayah kerja Puskesmas X tahun…
Pengkajian
Etiologi (E)
• Rendahnya asupan protein hewani
• Rendahnya asupan sayuran dan buah-buahan
Diagnosis • Rendahnya asupan zat besi total
• Kurangnya pengetahuan keluarga dan remaja putri tentang anemia
Gizi • Kurangnya kepatuhan dalam mengonsumsi TTD
• Persepsi remaja putri yang salah tentang bentuk tubuh ideal (body image)
• Kondisi sosial ekonomi dan budaya yang tidak mendukung (adanya pantangan dalam makanan)
• Perencanaan kebutuhan dan distribusi TTD remaja putri yang kurang tepat
• Kurangnya edukasi tentang anemia dan manfaat TTD
Sign/Symptom (S)
Sesuai data dari pengkajian yang menjadi tanda dan gejala, contohnya:
• Rendahnya asupan makanan sumber zat besi pada remaja putri
• Rendahnya cakupan pemberian dan konsumsi TTD pada remaja putri
Contoh:
Tingginya prevalensi/proporsi anemia pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas A Tahun 2017 (P)
berkaitan dengan rendahnya konsumsi sumber protein hewani (E) ditandai dengan prevalensi/proporsi
asupan protein < 80% AKG sebesar 38%.
Contoh Proses Asuhan Gizi pada
Remaja Putri Yang Mengalami Anemia Gizi Besi
Pengkajian
Edukasi:
• Penyuluhan mengenai gizi seimbang, anemia pada remaja putri dan manfaat TTD
• Penyediaan sarana KIE berupa poster, leaflet dan brosur
Pengkajian
Diagnosis
Gizi
Bila tujuan intervensi tidak tercapai, maka perlu dilakukan pengkajian ulang.
Buku Panduan untuk
Penanggulangan Anemia Pada Remaja Putri dan WUS
Contoh KIE
yang dapat digunakan:
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/
Kesimpulan
• Masalah gizi yang sering ditemukan pada remaja meliputi anemia,
kurus, pendek dan obesitas.