Pengertian Suatu rangkaian kegiatan dalam mempersiapkan
sayuran yang siap diolah meliputi kegiatan membersihkan, memotong, dan mengupas sesuai dengan menu, standar porsi, standar bumbu, standar hygiene sanitasi bahan makanan dan jumlah pasien yang di layani. Tujuan Tersedianya sayuran yang siap untuk diolah/ di masak oleh petugas pengolahan. Kebijakan Keputusan Direktur RSUD ULIN Banjarmasin No.188.4/0230/Kep.KUM/2014tentang kebijakan pelayanan Gizi di RSUD Ulin Banjarmasin. Prosedur 1. Petugas unit gudang basah menghitung dan membagi jumlah sayuran yang akan digunakan. 2. Serah terima sayuran kepada petugas persiapan/ pengolahan makanan di unit makanan VIP, kelas I,II dan III. a. Persiapan sayura untuk makan siang dan makan pagi esok harinya, diserahkan langsung pada petugas persiapan/pengolahan dinas pagi. b. Persiapan sayuran untuk makan malam di simpan di ruang persiapan/cold storege untuk di kerjakan oleh petugas pengolahan dinas sore. 3. Petugas di unit persiapan sayuran, melakukan kegiatan pemotongan, pengupasan, pencucian dan pembersihan sayuran. 4. Sayuran yang telah dicuci dan dibersihkan, siap untuk diolah sesuai standar resep dan menu. 5. Bila ada stok sayuran, diberi etiket dan disimpan di cold storage. SOP Persiapan Bumbu
SOP Persiapan Bumbu
Pengertian Suatu proses kegiatan pembersihan, pengupasan,
pemotongan, penghalusan bumbu sesuai dengan menu dan standar bumbu.
Tujuan Tersedianya bumbu yang siap untuk dimasak sesuai
dengan menu dan standar bumbu. Kebijakan Keputusan Direktur RSUD ULIN Banjarmasin No.188.4/0203/Kep.-KUM/2014 tentang kebijakan Gizi di RSUD Ulin Banjarmasin. Prosedur 1. Petugas persiapan bumbu menyiapkan bahan bumbu sesuai dengan menu dan standar bumbu. 2. Bahan bumbu,dibersihkan dan di cuci (Kecuali bumbu kering). 3. Bumbu disiapkan untuk menu siang, sore dan pagi hari berikutnya. 4. Bahan bumbu di haluskan dan dilakukan penapisan. 5. Standar bumbu di tapis/ di saring dilakukan peracikan sesuai dengan standar bumbu dan menu. 6. Bumbu yang telah jadi, diserahkan kepada petugas pengolahan makanan dengan ketentuan sebagai berikut: a.Simpan bumbu yang telah di masak di dalam chiller dengan diberi etiket bubu sesuai menu. b. Simpan sisa/stok bahan bumbu di chiller untuk bumbu segar dan di lemari ruang penyimpanan untuk bahan bumbu kering. SOP Persiapan Nabati
SOP Persiapan Nabati
Pengertian Suatu proses kegiatan pembersihan dan pencucian lauk
nabati (tahu/tempe) untuk menghilangkan kotoran yang menempel.
Tujuan Tersedianya bahan makanan (lauk nabati) yang siap
untuk didistribusikan sesuai dengan menu,jumlah pasien dan standar porsi. Kebijakan Keputusan Direktur RSUD ULIN Banjarmasin No.188.4/0203/Kep.-KUM/2014 tentang kebijakan Gizi di RSUD Ulin Banjarmasin. Prosedur 1. Petugas unit gudang basah menghitung dan membagi jumlah lauk nabati (tahu/tempe) dan memberi etiket mengeni jumlah lauk nabati yang akan digunakan. 2. Serah terima lauk nabati kepada petugas persiapan/pengolahan makanan di unit makanan VIB, kelas I, II, dan III. a. Untuk persiapan lauk nabati makan siang diserahkan langsung pada petugas persiapan/pengolahan. b. Untuk persiapan lauk nabati makan sore di simpan di ruang persiapan bahan makanan. 3. Petugas di unit persiapan, membersihkan dan mencuci lauk nabati. 4. Petugas nabati yang telah dibersihkan, siap untuk diolah sesuai standar resep dan menu. 5. Bila ada stock lauk nabati yang sudah dibersihkan, diberi etiket dan disimpan di cold storage. SOP Persiapan Hewani
SOP Persiapan Hewani
Pengertian Suatu proses kegiatan pembersihan dan pencucian lauk
hewani (ayam/ikan/daging) untuk membuang kotorannya. Tujuan Tersedianya bahan makanan (lauk hewani) yang siap untuk didistribusikan sesuai dengan menu, jumlah pasien dan standar porsi. Kebijakan Keputusan Direktur RSUD ULIN Banjarmasin No.188.4/0203/Kep.-KUM/2014 tentang kebijakan Gizi di RSUD Ulin Banjarmasin. Prosedur 1. Petugas unit gudang basah menghitung jumlah lauk hewani dan memberi etiket mengenai jumlah lauk hewani yang akan digunakan. 2. Serah terima lauk hewani kepada petugas persiapan pengolahan makanan di unit makanan VIP, kelas I, II dan III. a. Untuk persiapan lauk hewani makan siang diserahkan langsung pada petugas persiapan/pengolahan. b. Untuk persiapan lauk hewani makan sore dan pagiberikutnya di simpan di ruang penyimpanan bahan makanan (frezer/cold storage). 3. Petugas di unit persiapan, membersihkan, mencuci dan membuang kotoran yang masih ada pada lauk hewani. 4. Lauk hewani yang telah dibersihkan dan dicuci siap untuk diolah sesuai standar resep dan menu. 5. Bila ada stok lauk hewani yang sudah dibersihkan, diberi etiket dan disimpan di frezer/cold storage. SOP penyedian makanan
SOP penyediaan makanan
Pengertian Kegiatan untuk menyediakan makanan pegawai
tertentu untuk memenuhi gizi saat bekerja.
Tujuan Terpenuhinya kebutuhan gizi pegawai saat bekerja.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD ULIN Banjarmasin No.188.4/0203/Kep.-KUM/2014 tentang kebijakan Gizi di RSUD Ulin Banjarmasin. Prosedur Setiap akhir bulan, semua SMF, instalasi atau ruangan menyerahkan daftar dinas setiap bulannya. Instalasi Gizi menyediakan makanan sesuai dengan jumlah pegawai dan standar yang sudah ditetapkan untuk mendapatkan makanan. Pegawai yang mendapatkan makanan mengambil makanan ke instalasi gizi kecuali untuk dokter Residen diantar oleh tenaga distribusi makanan Instalasi Gizi ke tempat residen masing – masing. Peralatan makan diantar ke Instalasi Gizi sudah dalam keadaan bersih, kecuali untuk dokter residen diberikan dalam bentuk nasi kotak.
Unit Terkait SMF, IRNA.
SOP penyiapan makanan
SOP penyiapan makanan
Pengertian Suatu kegiatan di ruang pengolahan makanan mulai
dari makanan selesai dimasak, disimpan sebentar sampai makanan siap didistribusikan ke ruang rawap inap. Tujuan Memelihara keamanan dan meminimalkan terjadinya kontaminasi makanan. Kebijakan Keputusan Direktur RSUD ULIN Banjarmasin No.188.4/0203/Kep.-KUM/2014 tentang kebijakan Gizi di RSUD Ulin Banjarmasin. Prosedur Tenaga penyiapan Makanan memakai APD Makanan yang sudah masak dipindahkan dari tempat memasak (Kompor) ke tempat penyajian makanan yang tertutup. Makanan disajikan di tempat makan pasien (sistem sentralisasi) dan di rantang tertutup (sistem desentralisasi) sesuai dengan daftar pesanan makanan dari masing – masing ruang rawap inap. Makanan siap di distribusikan ke ruang rawat inap. Unit Terkait - SOP Distribusi makanan pasien sistem sentralisasi
SOP Distribusi makanan pasien sistem sentralisasi
Pengertian Distribusi makanan sentralisasi adalah system
distribusi yang dipusatkan yaitu makanan yang dibagi dan disajikan dalam alat makan pasien di ruang pengadaan makanan/produksi makanan. Tujuan Tersedianya makanan untuk pasien sesuai dengan jumlah dan macam diet yang dipesan dari ruangan hingga dapat dinikmati oleh pasien secara aman. Kebijakan Keputusan Direktur RSUD ULIN Banjarmasin No.188.4/0203/Kep.-KUM/2014 tentang kebijakan Gizi di RSUD Ulin Banjarmasin. Prosedur 1. Makanan diambil oleh petugas distribusi makanan ke unit pengolahan/ produksi makanan sesuai dengan permintaan makanan dari Ruang rawat inap. 2. Petugas distribusi makanan mengecek kelengkapan makanan dan menutup alat makan dengan tutup alat makan. 3. Petugas distribusi makanan membawa makanan dari unit pengolahan makanan ke ruang rawat inap dengan menggunakan kereta makanan tertutup yang telah disediakan. 4. Petugas distribusi menyerahkan makanan ke petugas ruang rawat inap (pekarya / perawat ) dengan terlebih dahulu mengisi buku serah terima makanan dalam keadaan bersih dan aman. 5. Pekarya/Perawat ruang rawat inap membagikan makanan ke pasien sesuai dengan dietnya. Jam distribusi makanan : - Makan pagi : 06.30 – 07.30 WITA. - Makan siang : 11.30 – 12.30 WITA - Makan sore : 16.00 – 17.00 WITA - Snack Pagi : 09.00 – 10.00 WITA - Snack Sore : 15.00 – 15.30 WITA 6. Dua jam setelah pembagian makanan, alat makan kotor diambil kembali oleh tenaga distribusi makanan untuk dibersihkan. 7. Distribusi Makanan pasien menggunakan Sistem Sentralisasi untuk kelas II dan III Unit Terkait Ruang rawat Inap SOP Distribusi makanan pasien sistem desentralisasi
SOP Distribusi makanan pasien sistem desentralisasi
Pengertian Distribusi makanan desentralisasi adalah suatu proses
distribusi makanan yang tidak dipusatkan yaitu makanan dibawa dari ruang pengadaan/produksi makanan ke ruang perawatan pasien dalam jumlah banyak/besar, kemudian makanan dipersiapkan ulang dan disajikan ke alat makan pasien sesuai dengan dietnya. Tujuan Tersedianya makanan untuk pasien sesuai dengan jumlah dan macam diet yang dipesan dari ruangan hingga dapat dinikmati oleh pasien secara aman. Kebijakan Keputusan Direktur RSUD ULIN Banjarmasin No.188.4/0203/Kep.-KUM/2014 tentang kebijakan Gizi di RSUD Ulin Banjarmasin. Prosedur 1. Makanan diambil oleh petugas distribusi makanan ke unit pengolahan makanan sesuai dengan permintaan makanan. 2. Petugas distribusi makanan membawa dari unit pengolahan makanan ke pantry Ruang rawat inap dengan menggunakan kereta makanan yang telah disediakan. 3. Petugas distribusi makanan menyajikan makanan ke tempat makan pasien (alat makan pasien ) dengan memperhatikan etiket diet pasien yang telah dibuat. 4. Makanan pasien ditutup dengan plastik wrapping untuk menjaga hygiene dan estetika makakan. 5. Petugas distribusi makanan mengecek ulang kelengkapan dan kesesuaian diet pasien dengan permintaan makanan dalamkeadaan bersih dan aman. 6. Petugas distribusi makanan memastikan bersama perawat rawat inap kesesuaian jumlah dan jenis diet pasien dengan menggunakan buku diet. 7. Pasien Distribusi makanan pasien dengan sistem Desentralisasi untuk kelas I, Utama dan VIP. 8. Petugas distribusi makanan mengantarkan makanan ke masing – masing ruangan pasien dengan etika sebagai berikut : - Ketuk pintu dan ucapkan salam - Meletakkan makanan ditempat yang disediakan ( meja makan pasien ) - Mempersilahkan makanan kepada pasien Jam pembagian makanan : - makan pagi : 06.30 – 07.30 WITA. - Makan Siang : 11.30 – 12.30 WITA. SOP Persiapan bahan makanan
SOP Persiapan bahan makanan
Pengertian Persiapan bahan makanan merupakan serangkaian
kegiatan dalam mempersiapkan bahan makanan yang siap diolah meliputi membersihkan, memotong, mengupas, dan menghaluskan sesuai dengan menu, standar porsi, standar bumbu dan jumlah pasien yang dilayani. Tujuan Mempersiapkan bahan – bahan makanan, serta bumbu- bumbu sebelum dilakukan proses pengolahan. Kebijakan Keputusan Direktur RSUD ULIN Banjarmasin No.188.4/0203/Kep.-KUM/2014 tentang kebijakan Gizi di RSUD Ulin Banjarmasin. Prosedur 1. Bahan makanan yang sudah diterima oleh pemeriksa bahan makanan berupa sayur, lauk hewani, lauk nabati, bumbu dll ditimbang sesuai dengan jumlah pasien dan jenis menu oleh petugas gudang basah kemudian diserahkan ke masing – masing unit. 2. Sayuran yang sudah ditimbang diserahkan kepada petugas persiapan untuk dilakukan pemotongan dan pembersihan. 3. ikan, daging dan ayam diserahkan kepada petugas pengolahan makanan pembersihan sesuai standar yang sudah ditetapkan. 4. Bumbu dapur diserahkan kepada petugas persiapan bumbu untuk dilakukan pemberian, pemotongan, penghalusan dan pencampuran bumbu sesuai standar bumbu yang berlaku. 5. Semua bahan makanan yang sudah dipersiapkan diserahkan ke unit dapur masing – masing untuk dilakukan pengolahan makanan. SOP Pengolahan snack pasien
SOP Persiapan bahan makanan
Pengertian Suatu proses kegiatan penyediaan snack untuk pasien
sesuai dengan menu, jumlah pasien dan standar porsi. Tujuan Tersedianya makanan selingan (Snack) untuk pasien yang siap dan aman untuk pasien untuk dikonsumsi sesuai dengan menu,jumlah pasien dan standar porsi. Kebijakan Keputusan Direktur RSUD ULIN Banjarmasin No.188.4/0203/Kep.-KUM/2014 tentang kebijakan Gizi di RSUD Ulin Banjarmasin. Prosedur 1. Snack pasien diolah sehari sebelumnya sesuai denganmenu snack dan jumlah pasien. 2. Siapkan bahan makanan dan alat yang diperlukan sesuai standar resep dan jumlah pasien. 3. Lakukan proses pembuatan snack sesuai dengan standar resep. 4. Setelah snack sudah matang, diinginkan dan kemas serta diberi labeling. 5. finishing snack dilakukan keesokan harinya sebelum snack didistribusikan ke pasien ruang rawat inap. SOP penggunaan pisau
SOP Penggunaan pisah
Pengertian Merupakan salah satu proses penggunaan benda tajam
yang berfungsi untuk memotong, mengiris dalam persiapan bahan makanan sebelum proses pemasakan. Tujuan Untuk menghindari kontaminasi silang antar bahan makanan. Kebijakan Keputusan Direktur RSUD ULIN Banjarmasin No.188.4/0203/Kep.-KUM/2014 tentang kebijakan Gizi di RSUD Ulin Banjarmasin. Prosedur 1. Ambil pisau ditempat penyimpanan pisau dan sesuai dengan penggunaan serta tugas masing -masing. 2. Pisau merah/pink dan talenan pink untuk persiapan/ pemotongan buah, dan dilakukan oleh petugas persiapan buah/snack. 3. Pisau Hijau dan talenan hijau untuk persiapan/pemotongan sayur dan dilakukan oleh petugas persiapan sayur. 4. Pisau biru dan talenan biru untuk persiapan/ pemotongan sayur dan dilakukan oleh petugas persiapan lauk. 5. Pisau hitam dan talenan putih untuk persiapan lauk nabati dan dilakukan oleh petugas persiapan sayur. 6. Selesai pemakaian pisau dan talenan dibersihkan dan dikeringkan kemudian disimpan ditempat yang tertutup. SOP persiapan buah
SOP Persiapan buah
Pengertian Suatu proses kegiatan pembersihan, pencucian,
pengupasan, pemotongan buah sesuai dengan menu, jumlah pasien dan standar porsi. Tujuan Tersedianya bahan makanan (buah) yang siap untuk didistribusikan sesuai dengan menu, jumlah pasien dan standar porsi. Kebijakan Keputusan Direktur RSUD ULIN Banjarmasin No.188.4/0203/Kep.-KUM/2014 tentang kebijakan Gizi di RSUD Ulin Banjarmasin. Prosedur 1. Penanggung jawab gudang basah menyerahkan buah yang telah diperiksa pada petugas persiapan buah. 2. Petugas persiapan, mengecek, mempersiapkan dan menghitung buah untuk menu siang, sore dan pagi hari berikutnya sesuai dengan menu. 3. Petugas menyalurkan kepada pencucian, pembersihan dan pemotongan buah. 4. Khusus buah potong (semangka, pepaya, melon) dilakukan pembungkusan buah. 5. Buah yang telah dipersiapkan,diserahkan kepada petugas distribusi makanan. 6. Simpan sisa/stok buah di ruang penyimpanan buah (chiller). 7. Lakukan pencatatan stock buah di ruang penyimpanan buah. SOP pemakaian APD
SOP Pemakaian APD
Pengertian Suatu proses kegiatan memakai alat pelindung diri
(apcorn) untuk melaksanakan kegiatan di instalasi gizi.
Tujuan 1. Sebagai acuan dalam memakai APD (alat pelindung
diri). 2. Mencegah penularan melalui makanan. Kebijakan Keputusan Direktur RSUD ULIN Banjarmasin No.188.4/0203/Kep.-KUM/2014 tentang kebijakan Gizi di RSUD Ulin Banjarmasin. Prosedur 1. Petugas datang. 2. Masukkan tas ke locker. 3. Ganti sepatu dengan sepatu kerja. 4. Petugas memakai pakaian kerja dan alat pelindung diri (celemek, penutup kepala, masker, sarung tangan plastik). 5. Masker dan sarung tangan digunakan di persiapan buah, pengolahan dan distribusi makanan. 6. Cuci tangan dengan cara 6 langkah pada five moment.