PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
2.1.1 Pre Eklampsia
Pre Eklampsia adalah tekanan darah tinggi yang disertai dengan proteinuria ( protein dalam
air kemih) atau edema yang terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah
persalinan ( Manuaba, 1998).
Pre eklamsia adalah toksemia pada kehamilan lanjut yang ditandai oleh hipertensi, proteinuria, dan
edema ( kamus saku kedokteran derland ).
2.1.2 Eklampsia
Eklampsia adalah preeklampsia yang disertai kejang ataukoma yang timbul bukan akibat
kelainan neorologi. Superimposed merupakan preeklampsia dan ekslampsia pada pasien yang
menderita hipertensi kronik ( mansjoer, 2000).
a. Tujuan diet
Mencapai dan mempertahankan status gizi normal
Mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal
Mencegah atau mengurangi tekanan darah tinggi
Mencapai keseimbangan nitrogen
Menjaga agar berat badan tidak melebihi normal
Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor resiko lain atau penyulit baru pada saat
kehamilan atau setelah melahirkan.
b. Syarat diet
Energi dan semua zat gizi cukup. Dalam keadaan berat makanan diberikan secara
berangsur angsur sesuai kemampuan pasien menerima makanan. Penambahan
energi tidak lebih dari 300 kkal dari makanan diet sebelum hamil.
Garam diberikan rendah sesuai dengan berat ringan nya retensi garam atau air.
Penambahan berat badan diusahakan dibawah 3 kg/bulan atau dibawah 1
kg/minggu.
Protei tinggi ( 1,5 g/kg BB)
Lemak sedang, sebagian lemak merupakan lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tak
jenuh ganda
Vitamin cukup, vit c dan vit B6 sedikit lebih tinggi
Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makanan pasien
Mineral cukup terutama kalsium dan kalium
Cairan diberikan 2500 ml /hari. Pada keadaan oliguria cairan dibatasi dan
disesuaikan dengan cara yang dikeluarkan melalui urin, muntah, keringat, dan
pernafasan.
c. Macam macam diet dan indikasi pemberian
Diet preeklampsia I
Diberikan pada pasien preeklampsia berat. Diet ini diberikan sebagai makanan perpindahan
dari pre eklampsia I atau kepada pasien yang tidak begitu berat. Makanan berbentuk saring
atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam 1. Makanan ini cukup energi dan zat gizi
lainnya.
Diet Preeklampsia II
Diberikan sebagai makanan perpindahan preeklamsia 1 makanan ini juga tidak begitu berat
dan makanan nya berbentuk lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam.
Diet Preeklampsia III
Diberikan sebagai perpindahan preeklampsia II atau pada pasien preeklampsia ringan.
Makanan ini mengandung protei tinggi dan garam rendah diberikan dalam bentuk lunak atau
biasa. Makanan ini cukup semua zat gizi karena jumlah energinya sesuai dengan kenaikan
berat badan.
d. Pembagian makanan dan waktu pemberian makanan preeklamsia I
Preeklampsia adalah tekanan darah tinggi disertai dengan proteinuria atau edema yang terjadi pada
kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan.
Eklampsia adalah preeklampsia yang disertai kejang atau koma yang timbul buakan akibat kelainan
neurologi. Superimposed merupakan eklampsia dan preeklampsia pada pasien yang menderita
hipertensi kronik.
Kekurangan zat gizi masih menjadi masalah terbesar di belahan dunia ini termasuk diindonesia.
Masalah gizi akan berdampak pada lemahnya daya saing bangsa akibat tingginya angka kematian dan
kesakitan. Golongan yang rentan kekurangan gizi adalah ibu hamil bayi dan balita. Kematian karena
eklampsia meningkat tajam dibandingkan pada tingkat pre eklamsia berat.