v14 No3 C 2 Almunadi 37 40 PDF
v14 No3 C 2 Almunadi 37 40 PDF
Abstract: Soil is a good medium for growth and proliferative of variety of microorganisms. Development of cultivation
methods is necessary carried out to obtain unculturable microorganisms which cannot be cultivated in conventional media.
Based on above, Soil bacteria was isolated from forest soil of Indralaya Unsri campus using soil extract medium. Eight
bacteria signed H1, H2, H3, H4, H5, H6, H7 and H8 were isolated. Characterization of H2, H3, H4 , H5 and H6by activity
test toEsherichia coli dan Staphylococcus aureusresulted that bacteria H2, H3, H% and H6 showed positif result for
growth inhibition of E. coli , while bacteria H2, H3, H4, H5 and H6 showed positif result for growth inhibition of S.
aureus. These results suggested that bacteria H2, H3, H4, H5, and H6 has a potential as bacteria producing antibiotics.
Keywords: microorganism unculturable, soil-extract agar medium, activity test
Juli 2011
man , yang akan tumbuh ketika ada kelembapan. Se- malam. Saring dengan kertas saring sehingga di-
bagian besar mikroba tumbuh dan berkembang biak dapat ekstrak sample tanah
di permukaan tanah, bahkan pada segumpal tanah
dapat tumbuh beraneka ragam mikroorganisme. Un- 4. Skrining bakteri yang dapat tumbuh pada media
tuk menguji kandungan mikroorganisme pada partikel agar ekstrak tanah: 100 ul ekstrak tanah dise-
tanah, dapat diamati dengan mikroskop
uorosen, barkan pada media agar ekstrak tanah dan me-
caranya tanah yang akan dilihat kandungan mikroor- dia 1/4NA. Inkubasi pada 30 C selama 2-3 hari
ganismenya di stain dengan dye yang bisa ber
uoresen hingga didapatkan bakteri yang tumbuh. Ambil
misalnya acridine orange. Sedangkan untuk menga- beberapa koloni yang tumbuh tersebut, lakukan
mati mikroorganisme spesik dalam partikel tanah da- pengenceran hingga didapat 100-1000 kali tum-
pat digunakan stain dengan antibiotic atau logenik. buhkan pada media yang sama hingga didapatkan
Lebih jauh skening dengan mikroskop electron dapat koloni yang seragam.
memberikan informasi tentang morfologi dan jumlah 5. Pertumbuhan bakteri di media nutrient agar
sel pada permukaan partikel [2] (NA): bakteri yang sudah tumbuh di media
ekstrak tanah ditumbuhkan pada media NA,
2.2 Senyawa Antibiotik inkubasi pada suhu 30 C. Amati pertumbuhan
Antibiotika berasal dari kata "anti" yang berarti lawan setelah satu hari
dan "bios"yang berarti hidup merupakan senyawa- 6. Uji pewarnaan Gram positif/negatife : Uji pewar-
senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme naan untuk menentukan gram positif/negative di-
terutama fungi dan bakteri yang memiliki khasiat lakukan dengan prosedur standar dilihat dibawah
mematikan dan menghambat pertumbuhan kuman, mikroskop.
sedangkan toksisitasnya bagi manusia relative kecil.
Antibiotika pertama kali diketemukan oleh dr Alexan- 7. Uji antibiotic menggunakan metode cakram
der Fleming dari Inggis tahun 1928. Secara umum (prosedur Kirby-Bauer): Inokulasi bakteri yang
antibiotic dibuat secara mikrobiologi dengan membi- akan diuji menggunakan 5 mL media cair, biarkan
akkan fungi dalam tangki yang berisi nutrient khusus tumbuh hingga fasa logaritms (OD sekitar 0,8).
bagi bakteri. Oksigen dan atau udara steril disalurkan Tranfer mikroba yang telah tumbuh ( E.coli
ke dalam cairan pembiakan guna mempercepat per- dan S.aureus secara terpisah pada plate masing-
tumbuhan fungi dan meningkatkan produksi antibi- masing). Dengan menyebarkan secara merata
otiknya. Setelah diisolasi dari cairan kultur, antibiotic kemedia padat. Cakram yang telah mengan-
dimurnikan dan aktivitasnya ditentukan. Sekitar 70% dung (yang telah dicelupkan ) bakteri uncultur-
metabolit-metabolit antibiotika baru yang digunakan able ditempatkan pada plate. Setelah diinkubasi,
sekarang dihasilkan dari Actinomycetes [3,4] . Salah amati zona bening/clear zone adalah yang meru-
satu cara esien untuk menemukan metabolit antibi- pakan petunjuk bahwa bakteri itu mampu meng-
otik baru melalui isolasi mikroorganisme baru, dan se- hambat pertumbuhan E.coli dan S. aureus.
jumlah pendekatan digunakan untuk tujuan tersebut.
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
3 METODE
4.1 Isolat Bakteri Tanah
1. Persiapan media ekstrak tanah dilakukan seba- Berbagai macam mikroorganisme atau bakteri tum-
gai berikut: 1000 g tanah dicampur dengan 2 L buh dengan baik di tanah. Kompleksnya nutrisi untuk
NaOH 50 mM dan inkubasi semalam pada tem- pertumbuhan bakteri yang terkandung dalam tanah
perature kamar. Campuran disaring dan disen- menyebabkan bakteri yang tumbuh sangat beragam.
trifugasi selama 60 menit pada 18.000 rpm. Laru- Dengan demikian banyak bakteri yang dapat tumbuh
tan supernatant disterilisasi menggunakan 0, 2 di media tanah secara alami, yang akan sulit diisolasi
um membrane lter. Media soil ekstrak dibuat langsung yang kaya nutrisi seperti media NA yang bi-
dengan mencampur ekstrak tanah 500 mL/L dan asa digunakan di lab. Sampel tanah yang diambil di
agar 15 g/L. lokasi hutan kampus Indralaya, dilakukan ekstraksi de-
2. Persiapan media NA dilakukan sebagai berikut ngan merendam tanah tersebut dalam air, sehingga di-
10 gram NA dan 12 gram bakto agar dilarutkan harapkan seluruh nutrisi yang dibutuhkan untuk per-
dalam akuades, sterilisasi dengan autoklav selama tumbuhan bakteri terekstrak dengan baik. Dilakukan
15-20 menit pada 115 C. penambahan sikloheksimid pada media dimaksudkan
untuk menekan pertumbuhan jamur, sehingga dihara-
3. Persiapan sample ekstrak tanah: 100 gram tanah pkan hanya bakteri saja yang dapat tumbuh pada me-
direndam dalam 1 liter akuades steril selama se- dia tersebut. Setelah diinkubasi pada suhu 30 C se-
14308-38
Almunady/Isolasi Mikroba Penghasil . . . Jurnal Penelitian Sains 14 3(C) 14308
lama 3-5 hari terlihat isolate bakteri-bakteri tumbuh tanah yang berperan penting dalam degradasi polimer
seperti terlihat pada gambar 1. organic. Actinomycetes juga penting sebagai sumber
bakteri penghasil antibiotika [5]
14308-39
Almunady/Isolasi Mikroba Penghasil . . . Jurnal Penelitian Sains 14 3(C) 14308
dan H6 berpotensi menghambat pertumbuhan S. eu- [4] Ara, I., Matsumoto, A., Bakir, M. A., Kudo, T., Omura,
reus dimana H2 memberikan efek inhibisi terhadap S. S., and Takahashi, Y.,(2008) Actinomadura
eureus lebih lemah disbanding H3, H4, H5 dan H6.
maheshkhaliensis sp. No 01., a novelactinomycetes isolated
from mangrove rhizosphere soil of Maheshkali, Bangladesh.
Kontrol artinya kertas cakram yang direndam hanya J. Gen. Appl. Microbiol. 54 : 335-342.
dalam media NB tanpa isolate bakteri uji. Hasil ini [5] Widyastuti, Y., and Ando, K., (2009), Taxonomic and
menyarankan bahwa H3, H4, H5 dan H6 sebagai bak- ecological studies of yeast/ yeast like fungi and
teri penghasil antibiotika yang menghambat pertum- actinomycetes, Report of joint research between LIPI
Indonesia and NITE Japan.
buhan bakteri S. eureus
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
[1] Hashizume, A., Fudou, R., Jojima, Y., Nakai, R., Hiraishi,
A., Tabuchi, A., Sen, K., and Shibai, H., (2004) Rare
bacterium of new genus isolated with prolonged enrichmen
culture, Bioschi. Biotechnol. Biochem 68: 28-35
[2] Madigan. M. C., Martinko, J. M., and Parker, J.,
(2000)Biology of Microorganism. Prentice Hall, USA.
[3] Cai Yan , 2001, Classication and salt tolerance of
actinomycetes in the Qing hai lake water and lake side
saline soil, Journal of suistanable Development, Vol 2,
No.1
14308-40