Additional
People Development
Prinsip Dasar Menangani AC
2
Prinsip Dasar Menangani AC
3
Prinsip Dasar Menangani AC
4
Prinsip Dasar Menangani AC
Identifikasi Bahaya
5
Prinsip Dasar Menangani AC
Apabila bagian tubuh mengalam kontak fisik atau terkena refrigerant, maka langkah – langkah di bawah ini
(untuk mencegak cidera yang lebih parah) :
1. Bilas bagian yang terkena refrigerant dengan air dingin minimal selama sepuluh menit.
2. Cepat cari bantuan kesehatan untuk orang yang cidera.
3. Jika refrigerant mengenai wajah, hal penting yang perlu diperhatikan adalah jangan mengucek-ngucek
mata. Akan sangat memungkinkan saraf-saraf optik dapat membeku kemudian tergores ketika mata
digosok-gosok untuk menghilangkan rasa tidak nyaman
4. Lakukan langkah-langkah yang sama, membilas dengan air dingin untuk menaikan temperature
kemudian menutupi bagian yang terpapar dengan kain steril untuk mencegah debu menempel. Pada
situasi seperti ini sangat luar biasa pentingnya untuk memastikan korban mendapatkan pertolongan
kesehatan secepat mungkin.
6
Prinsip Dasar Menangani AC
1. Mendinginkan suhu ruangan dengan cara memindahkan panas dari dalam kabin.
2. Mengeringkan udara di dalam ruangan dengan cara memindahkan panas. Hal ini akan
menyebabkan uap air yang terkandung di dalam udara akan berkondensasi (kelembaban yang
rendah)
7
Prinsip Dasar Menangani AC
Ketika panas itu dipindahkan dari dalam sebuah zat, maka sebagai hasilnya zat tersebut akan menjadi
dingin.
Panas dapat diukur intensitas (thermometer) dan kuatitasnya (British Thermal Unit/BTU)
1 BTU dispesifikasikan sama dengan sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu setinggi 1oF
pada 1 pound air (atau setinggi -17oC pada 473.6 ml air)
8
Prinsip Dasar Menangani AC
Perpindahan Panas
Konveksi adalah pergerakan panas yang timbut akibat adanya sirkulasi zat cair dan gas.
Radiasi adalah pergerakan panas melalui media udara yang mana media itu sendiri tidak menjadi panas.
9
Prinsip Dasar Menangani AC
Air meresap panas dari nyala api dan berubah menjadi gas atau
uap air.
Panas Laten
Panas laten dikenal dengan panas yang tersembunyi, panas laten adalah energi panas yang dibutuhkan
untuk merubah bentuk suatu zat tanpa merubah temperaturenya.
Energi panas ini tidak dapat dirasakan dan diukur menggunakan thermometer akan tetapi dapat diserap
dan dikeluarkan pada titik tertentu dimana saat terjadinya perubahan bentuk pada komposisi dari suatu
zat.
Prinsip Dasar Menangani AC
Panas Sensible
Dikenal dengan panas yang terukur, panas sensible dapat dirasakan dan diukur dengan thermometer.
Sebuah contoh yang baik dari panas sensible adalah perubahan suhu yang terjadi pada saat air berubah
bentuk dari padat ke uap. Pergerakan suhu menuju 100 derajat sangatlah mudah untuk di lihat dan diukur.
Prinsip Dasar Menangani AC
Tekanan vs Temperature
Meningkatkan tekanan menyebabkan air mendidih pada temperature yang lebih tinggi, sedangkan
menurunkan tekanan (menciptakan hampa udara) akan menyebabkan air mendidih pada temperature
yang lebih rendah.
Tekanan dapat diturunkan (sampai hampa udara tercipta) hingga mencapai suatu titik dimana air dapat
mendidih tanpa nyala api.
Prinsip Dasar Menangani AC
Tekanan vs Temperature
Pada air conditioning system, merubah tekanan di sistem akan mengontrol temperature cairan refrigerant.
Hal ini mengontrol seberapa banyak panas yang dipindahkan dari udara ke dalam refrigerant.
Gambar diatas menunjukan sebuah manifold gauge dipasang pada vacuum pump dan bejana yang berisi air.
Vacuum pump tersebut menurunkan tekanan di bejana sehingga menciptakan kondisi hampa. Air akan
mendidih pada suhu ruangan 21.67°C (71°F) dengan kondisi vacuum 0.71 in.Hg (0.35 psi)
Prinsip Dasar Menangani AC
Karakteristik Refrigerant
Zat kimia yang digunakan di system air conditioning dinamakan Refrigerant. Banyak jenis refrigerant yang
tersedia. Yang pasti, setiap cairan yang mendidih pada temperature yang mendekati titik beku air dapat
digunakan sebagai refrigerant.
Refrigerant haruslah :
a. Tidak beracun
b. Tidak mudah meledak
c. Tidak korosif
d. Tidak berbau
e. Mudah bercampur dengan oli
Prinsip Dasar Menangani AC
Refrigerant yang pertama kali memenuhi syarat-syarat dan telah digunakan pada sistem air conditioning
yang lama adalah "Refrigerant 12" atau "R-12." Nama kimiawinya adalah dichlorodifluoromethane.
Sifat – sifat operasional R12 (sesuai digunakan di bidang otomotif) :
a. Mendidih pada suhu -29,9oC di permukaan laut
b. Stabil saat beroperasi di suhu yang tinggi maupun rendah
c. Tidak bereaksi dengan logam kebanyakan (besi, alumunium, tembaga dan baja)
d. Dapat larut dengan oli
e. Tidak berekasi dengan karet
Catatan : R12 atau refrigerant yang berbahan chlorine dapat merusak lapisan ozon
Prinsip Dasar Menangani AC
HFC-134a merupakan refrigerant pengganti untuk R12, akan tetapi tidak bisa digunakan untuk mengganti
R12 karena kedua refrigerant ini tidak dapat dicampur karena :
a. Sisa – sisa R12 dapat mengakibatkan kerusakan kimiawi pada HFC-134a
b. Dessicant yang digunakan pada sistem R12 akan rusak ketika digunakan HFC 134a
Sistem HFC 134q membutuhkan pelumas yang terbuat dari Poly Alkylene Glycol.
Titik didih yang rendah -22oF (-30oC) untuk R12, -46oF (-43oC) untuk R22 dan -15oF (-26oC) untuk HFC
134a.
Prinsip Dasar Menangani AC
Gambar di bawah menunjukan sebuah bejana yang terbuka berisi refrigerant R134a dengan suhu
ruangan. Panas yang berasal dari ruangan menyebabkan refrigerant itu mendidih. Pada saat refrigerant
mendidih, panas di ambil dari sekeliling area.
Ketiadaan panas meyebabkan disekitar area tersebut terasa dingin. Akan tetapi, system seperti diatas
tidak ekonomis dan tidak baik untuk lingkungan.
Prinsip Dasar Menangani AC
Gambar di bawah menunjukan penambahan sebuah compressor dan sebuah bejana tekanan tinggi. Pada
saat refrigerant cair mendidih, uap/gas yang dihasilkan diarahkan menuju compressor melalui sebuah
hose.
Compressor akan menaikkan tekanan uap/gas.
Panas akan mengalir dari uap yang bertekanan tinggi menuju ke area sekitar. Kemudian uap bertekanan
tinggi tersebut menjadi dingin dan berubah bentuk menjadi cairan bertekanan tinggi.
Prinsip Dasar Menangani AC
Oli yang digunakan pada air conditioning system kendaraan adalah oli yang diformulasikan khusus agar
tidak berbusa dan bebas dari sulfur dan dikenal dengan nama oli refrigerant.
21
Identifikasi Komponen Pada AC System
Compressor
Fungsi utama dari compressor air conditioning adalah untuk menaikan tekanan refrigerant. Untuk
mencapai hal tersebut, compressor membuat inlet (low atau suction) dalam kondisi bertekanan rendah
sehingga menyebabkan refrigerant gas yang membawa panas laten dihisap dari evaporator.
Proses pembentukan keadaan yang bertekanan rendah ini adalah penting untuk membuat valve expansi
dapat mengukur jumlah yang tepat dari refrigerant yang menuju ke evaporator.
Ketika refrigerant gas ditingkatkan tekanannya, temperaturenya juga meningkat. Pada saat kedua-duanya
meningkat, refrigerant akan berkondensasi secara cepat pada saat melalui condenser.
Identifikasi Komponen Pada AC System
Compressor
Identifikasi Komponen Pada AC System
Resiprocating type terdiriri dari satu piston atau lebih yang bergerak pada sebuah up-and-down motion
menggunakan dua valve— inlet dan discharge —untuk mengontrol keluar masuknya gas refrigerant.
Satu siklus penuh inlet-discharge menghasilkan satu putaran penuh dari compressor crankshaft. Piston
dapat digerakkan secara reciprocating dan dibagi dalam 3 metode, sebagai berikut :
1. Conventional
2. Single Action Piston Swash Plate
3. Dual Piston Swash Plate Compressor
Identifikasi Komponen Pada AC System
- Menggunakan crankshaft/poros engkol yang dihubungkan ke piston dengan connection rod, sama
halnya dengan ruang bakar engine.
- Piston ditempatkan tegak 90o ke crankshaft. Jadi saat shaft berputar dan con rod bergerak naik dan
turun dan crank shaft bergerak mendororong dan menarik piston naik turun menghasilkan langkah
hisap dan buang. Sisi masuk dan buang pada compressor type ini biasanya memiliki dua piston yang
memberikan keseimbangan yang baik (mengurangi Vibrasi) dan menjaga ukuran nya lebih padat.
- Piston pada type ini biasanya lebih besar dibandingkan compressor type lainnya yang menggunakan
swash plate. Compressor ini menggunakan reed valve seperti semua jenis compressor type
reciprocating.
Identifikasi Komponen Pada AC System
Single action piston swash plate bersudut (angle plate) yang terpasang tetap sejajar dengan crankshaft yang mana
berputar secara axial. Piston ditempatkan secara mendatar menyebabkan piston bergerak reciprocating secara
pararel dengan shaft.
Identifikasi Komponen Pada AC System
Dual Piston swash plate compressor, prinsip kerjanya sama dengan type single acting swash plate compressor, tetapi
piston pistonnya double di ujung, yang berarti semua pistonnya dapat mengompres refrigerant pada masing masing
langkah disetiap arah cylindernya (Caterpilar haul truk, dll). Swash plate dipasang tetap sejajar dengan crankshaft
seperti halnya type single acting, tapi Piston pistonnya pada sepasang slipper shoes (sepatu pelicin) yang duduk di
bola besi nya
Identifikasi Komponen Pada AC System
AC Compressor type ini tidak menggunakan piston dan hanya memiliki satu valve - discharge. Putaran Vane di
lindungi terhadap compressor housing dengan menggunakan gaya centrifugal dan pelumasan oli. Vane/ baling baling
yang terus menerus menghembuskan refrigerant berupa gas bertekanan melalui sisi High nya, dia tidak bisa
mengatasi masalah dengan kelebihan suara/noise dan mengurangi output nya saat idle atau putaran rendah, yang
memang lebih berpengalaman dibanding dengan type reciprocating.
Identifikasi Komponen Pada AC System
Condensor
Kondensor merupakan rangkaian pipa-pipa yang tersambung satu dengan yang lainnya sehingga membentuk jalur
yang panjang untuk dilewati oleh refrigerant.
Kondensor terletak di bagian depan kendaraan di antara grill dan radiator.
Di bagian atas terdapat inlet dan di bagian bawah terdapat outlet yang terhubung dengan receiver dryer.
Prinsip kerja :
Gas bertekanan dan bersuhu tinggi dari compressor akan masuk melewati inlet berkondensasi menjadi cairan
setelah meninggalkan kondensor (melalui outlet).
Type dasar Condensor :
- Ram Air
- Forced Air
Identifikasi Komponen Pada AC System
Condenser dapat menggunakan type Thermo fan (kipas) untuk mengalirkan udara yang melewatinya. Ada
juga yang menjadi satu bagian dari engine fan atau menggunakan hidrolik fan yang terpisah dari engine
yang dipakai hanya untuk penggunaan A/C saja.
Identifikasi Komponen Pada AC System
Pada beberapa sistem AC, Fix Orifice Tube (FOT) digunakan sebagai pengganti TX valve. FOT dipasang pada jalur
inlet evaporator.
FOT berdiameter tetap sehingga tidak dapat mengatur aliran dan jumlah refrigerant.
Terdapat 2 screen pada masing – masing ujung dari FOT.
2 O-ring yang yang diposisikan untuk seal melawan kebocoran yang melewati bagian luar FOT, 2 bagian ditempelkan
pada tool ketika memasang dan melepas FOT.
Identifikasi Komponen Pada AC System
Accumulator
Accumulator berfungsi :
- Vapor line / bagian pemisah antara gas dan moisture (campuran yang mengandung air) pada kantong desiccant
- Sebagai pemisah moisture dari refrigerant dan oli di bleed line.
- Untuk melewatkan oli mengalir kembali ke dalam kompresor.
Pada sistem orifice tube, refrigerant cair yang meninggalkan evaporator dapat membuat kompresor rusak.
Sehingga diperlukan akumulator yang ditempatkan di suction line setelah evaporator.
Identifikasi Komponen Pada AC System
Evaporator
Evaporator
Thermostat , juga biasa disebut de-icing switch yang control pengoperasiannya berdasarkan Magnetic
clutch. Switch ini berada di dalam kendaraan, yang biasanya di pasang dekat dengan evaporator.
Identifikasi Komponen Pada AC System
Pressure Switch
Di karenakan Peraturan tentang polusi mengenai gas refrigerant sangat penting, maka pressure switch
merupakan component wajib pada sebuah Air Conditioning system, dan digunakan untuk mencegah
banyaknya refrigerant yang lepas ke udara atau atmosphere bebas saat terjadi kerusakan pada sistem.
Ada 4 tipe pressure switch :
High Pressure (300 psi)
Low Pressure (5 psi)
Hide Side Low Pressure (37 psi)
Binary atau Combination Pressure
Identifikasi Komponen Pada AC System
On Delay Timer
Beberapa air conditioning system dari machine CAT menggunakan pressure switch dan On delay timer
assy (group) untuk refrigerant compressor, yang digunakan untuk melindungi air conditioning system.
Untuk mengetahui / mendiagnose fault atau kesalahan/kerusakan pada on delay timer assy refrigerant
compressor, key switch harus on dan air conditioning switch aktif.
Note; ON delay timer assy akan menunda power supply ke coil compressor clutch untuk 30 detik setelah
air conditioning switch di aktifkan.
AC Basic Operasi
37
AC Basic Operasi
Compressor
Refrigerant masuk kedalam compressor melalui sisi inlet (suction). Di point ini , refrigerant disebut sebagai Low
pressure gas yang berisi dengan panas yang telah diserap melalui evaporator. Panas bermuatan gas ini di compress
melalui pergerakan compressor kemudian tekanan refrigerant ini dinaikan ke point diantara kira kira 850 – 1800 Kpa.
Kisaran/Range pressure yang berhubungan dengan Ambient air temperature (temperature udara luar); yaitu semakin
tinggi ambient temperature , maka semakin tinggi tekanan. Pergerakan compressi dari refrigerant yang berupa gas
juga akan menaikan temperaturenya.
Kenaikan suhu ini akan ditambah menjadi panas yang sudah diperoleh dari evaporator. High pressure, high
temperature gas akan dikeluarkan (discharge) dari sisi high pressure compressor dan kemudian berjalan ke
condensor.
AC Basic Operasi
Setelah meninggalkan receiver-dryer high pressure liquid refrigerant harus melewati small orifice (lubang penghambat
kecil) sebelum masuk ke dalam evaporator.
Bekerjanya orifice ini adalah sebagai pengukur atau control pengendali jumlah atau banyaknya refrigerant yang masuk
ke dalam evaporator dengan menghambat aliran nya.
Dengan menghambat aliran refrigerant, maka high pressure liquid refrigerant akan diturunkan tekanan nya (decrease
pressure)
AC Basic Operasi
Sebuah thermostatic expansion valve yang sederhana terdiri dari sebuah ruang dan sebuah katup yang
bekerja. Jumlah refrigerant yang mengalir melalui valve diukur oleh besar kecilnya pembukaan valve
tersebut.
Refrigerant masuk ke inlet screen dalam bentuk cairan bertekanan tinggi. Alirannya dibatasi oleh sebuah
lubang pengukur yang harus dilewati, setelah refrigerant melewati lubang tadi, akan berubah dari cairan
bertekanan tinggi
menjadi cairan bertekanan rendah (atau berubah dari sisi yang tinggi ke sisi yang rendah).
AC Basic Operasi
Operasi dari externall-equalized valve adalah sama dengan type internall kecuali pressure evaporator menyuplai balik
di sisi bawah dari diaphragm dari equalizing line tail pipe pada outlet evaporator.
Hal ini sebagai penyeimbang /balancing temperature pada tail pipe melalui expansion valve , thermal bulb melawan
pressure evaporator diambil dari tail pipe.
AC Basic Operasi
Eveporation
AC Maintenance Procedure
46
AC Maintenance Procedure
Recover AC Refrigerant
Berikut langkah langkah dasar yang harus di ikuti untuk merecover refrigerant dari Ac system ;
- Biarkan Air Conditioning system pada mesin menyeimbangkan tekanan sebelum memulai proses recovery.
- Yakinkan Anda benar benar perduli tentang bagaimana recovery mesin ini bekerja
- Membuang atau meng evakuasi sejumlah udara dari service hose
- Tempatkan AC koneksi point dan hubungkan hose hose dengan benar.
- BUKA service valve dan ikuti instruksi untuk menggunakan recovery station
- Ketika semua refrigerant telah di recovery dari system, TUTUP Manifold service valve
- Lepaskan recovery unit dari kendaraan sesuai dengan prosedur pengoperasian
- Cek Recovery station Oil trap/ penampung oil untuk melihat berapa banyak oil yang juga di recovery dari system
dengan refrigerant dan catat jumlahnya pada lembar service
AC Maintenance Procedure
Vacuum Procedure
Install Gauge
1. Connect manifold gauges set ke service port dekat dengan compressor. Service port untuk pengisian berada dekat
dengan refrigerant lines. Connect low pressure hose ke service port sisi suction dari compressor. Connect high pressure
ke service port sisi dischargenya compressor. Pastikan untuk pemasangannya valve coupler nya diputar berlawanan arah
jarum jam (tertutup.
2. Putar pressure valve searah jarum jam dan pastikan kedua pressure valve dimanifold gauge pada posisi tertutup.
3. Tempatkan kain /majun bersih pada charging fitting hose saat akan melepaskan gauge manifold set. Ini untuk mencegah
spray pada compressor oil. Buka low pressure valve pada gauge set setengah putaran. Biarkan valve tebuka sampai
jarum pada low pressure gauge bergerak turun mencapai 29.93 in hg, dalam hal ini untuk flush air/membuang tekanan
angin pada low pressure hose. Dan juga flush udara pada gauge set. Close/tutup low pressure valve pada gauge set.
4. Ulangi process ini pada sisi high pressure valve. Kencangkan charging hose fitting di manifold gauge assy
AC Maintenance Procedure
Vacuum Procedure
AC Maintenance Procedure
Vacuum System
1. Check oil level di vacuum pump. Tambahkan oil jika kurang. Jika terkontaminasi dengan system ganti
oil vacuum pump
2. Connect electrical plug dari vacuum pump ke outlet yang diperbolehkan /standart.
3. Connect charging hose (3) ke inlet fitting pada vacuum pump.
4. Untuk mengaktifkan pump motor. Aktifkan power switch pada posisi on
AC Maintenance Procedure
Vacuum System
5. Buka valve (8) pada vacuum pump. Buka valve low pressure saja pada gauges block selama 5 -10
menit dan perhatikan kedua low dan high pressure gauges. Kedua gauges harus drop/turun
tekanannya secara seimbang/ sama, jika tidak kemungkinan ada blocked/ kebuntuan di dalam system
dan perlu investigasi lebih lanjut,Jika kedua gauges drop seimbang setelah 5 - 10 menit , high side
valve kemudian dapat dibuka.\
6. Operasikan vacuum pump sampai low pressure mengindikasikan tekanan/pressure antara 1000 to
10,000 torr. (29.60 to 29.95 in hg) Setelah vacuum di dalam system mencapai angka tersebut, tutup
vented exhaust valve(8) dan Low pressure – High pressure valve serapat mungkin.
Pastikan/perhatikan pergerakan Pointer/ jarum penunjuk, jika tidak bergerak, lanjutkan utnuk
mengoprasikan vacuum pump selama 60 menit setelah vented valve exhaust tertutup. JIka anda
memiliki waktu yang cukup dan memungkinkan, lakukan proses vakum lebih lama.
AC Maintenance Procedure
Pengisian oli kompresor harus diisi melalui plug oli sesuai dengan
spesifikasi.
Jika kekurangan sejumlah oil dirasakan masih dibutuhkan ke dalam
system berdasar kan luasnya kapasitas refrigerant, hal ini bisa
dilakukan dengan penyuntikan/injek kedalam HIGH side ketika
melakukan charging system
dengan refrigerant.
Dilarang mengisi oli melalui Low side hose dekat dengan compressor,
karena hal ini dapat menyebabkan menjadi hydraulic lock pada oil dan
dapat mengalami kerusakan.
AC Maintenance Procedure
Prosedur Penggantian Oli – Compressor Denso (Plug oil fill not available)
1. Kencangkan charging hose dengan tangan saja (3) dari manifold gauge set langsung ke valve (13)
pada tangki refrigerant (12). Buka valve (13) pada bagian atas tangki refrigerant (12). Cara ini untuk
mengalirkan refrigerant melalui charging hose (3) ke manifold gauge set (6)
2. Kendorkan hose (3) pada manifold gauge set (6) 2 sampai 3 detik , kemudian kencangkan connection
nya . procedure ini untuk membuang udara dari lines – hose .
3. Letakan tangki refrigerant (12) pada scale/pengukur (14) dan letakkan valve (13) pada posisi di
bawah/dibalik, kemudian check berat dari tangki. Buka high pressure valve (2) pada manifold gauge
set (6). Cara ini untuk melewatkan liquid refrigerant masuk kedalam system melalui sisi high pressure
pada compressor.
AC Maintenance Procedure
4. Selalu Check berat dari tangki refrigerant (12). Berat tangki akan berkurang sebanyak refrigerant yang masuk
kedalam system, tutup valve (13) dan tutup high pressure valve (2). Menutup valve valve ini untuk menghentikan
aliran refrigerant. Sebagai contoh ,terbaca 1.8 kg (4 lb) berarti dari refrigerant telah masuk ke dalam system
dengan kapasitas 1.8 kg (4 lb)
5. Dalam hal ini untuk memastikan system beroprasi dengan benar, disconnect/ lepaskan charging hose (3) pada
valve tank (12) dan lakukan performance check.
AC Maintenance Procedure
1. Hubungkan manifold gauge pada system, hose berwarna kuning pada botol refrigerant, Yang diisikan
harus gas (tabung pada posisi berdiri).
2. Buka valve pada botol refrigerant, kemudian kendurkan hose kuning pada manifold untuk membuang
udara yang terjebak dalam hose, lalu kencangkan lagi.
3. Cek digital scale, berapa banyak refrigerant yang telah masuk saat mengisi liquid untuk melanjutkan
pengisian dengan gas
4. Hidupkan mesin pada rpm High Idle.
5. Hidupkan switch AC dan blower pada posisi maksimal.
6. Isikan refrigerant pada sisi low dengan membuka valve secara bertahap. Cek scale sampai sejumlah
refigerant yang diperlukan (standart) telah mencukupi dan tutup valve low side.
7. Perhatikan pembacaan pada manifold gauge sesuaikan dengan spesifikasi
8. Lakukan proses performance test sesuai prosedur.
Note : jika compressor clutch putus (cut out), selama prosess pengisian refrigerant, posisikan off/tutup valve low side, dan buka
kembali valve saat compressor cut in untuk melanjutkan pengisian, Hal ini untuk mencegah pressure kembali ke tank, saat
equalize pressure terjadi dan menyebabkan high pressure.
AC Maintenance Procedure
Leak Detector
58
Troubleshooting AC Dan Terminology
Typical Problem AC
Terminology AC System
1.Compressor
Untuk mensirkulasikan refrigerant pada system AC, Mengkompressikan refrigerant bertekanan rendah
menjadi bertekanan tinggi kurang lebih (1,2 menjadi 13 Kg/cm2) dan temperaturnya tinggi ( 70 0C).
3.Reciever Dryer
Untuk menyaring kotoran, menyerap air (mengeringkan) refrigerant pada system dan untuk mengetahui
jumlah refrigerant.
Troubleshooting AC Dan Terminology
Terminology AC System
4.Expansion Valve
Memodulasi dan mengatur jumlah refrigerant yang akan dikirimkan kedalam evaporator berdasarkan
sensing bulb yang ditempatkan pada outlet evaporator.
5.Evaporator
Menyerap panas dari udara yang dilewatkan melalui fin fin pendingin, sehingga
udara dalam ruangan menjadi sejuk.
6.Condenser
Bersama sama dengan fan merubah refrigerant berbentuk gas bertekanan tinggi menjadi refrigerant
berbentuk cair bertekanan. Dengan cara mendinginkan/ menurunkan temperaturnya.
Troubleshooting AC Dan Terminology
Terminology AC System
7.Thermostat
Mengatur suhu ruangan dengan cara memutus dan menghubungkan arus ke magnetic clutch berdasarkan
temperature sensor.
8.Motor Blower
Untuk mensirkulasikan udara dalam ruangan melalui evaporator sehingga menjadi sejuk. Yang di lengkapi
dengan gate untuk memasukan udara luar ke dalam ruangan melalui Evaporator.
Terminology AC System
10.Ice Control
Untuk mencegah terjadinya ice/beku pada evaporator dengan memutus arus ke compressor.
11.Temperature Sensor
Terpasang di evaporator untuk mengetahui temperature udara yang masuk ku
ruangan/cabin, ada juga yang bersama thermostat untuk menjaga temperature
ruangan sesuai setting nya.