Anda di halaman 1dari 66

ANALISIS KEFARMASIAN

PADA PASIEN DENGAN ACUTE KIDNEY INJURY,


SEPSIS, PNEUMONIA CAP DAN URINARY TRACT
INFECTION
DI RUANG 25

KELOMPOK II

YUNIDA RIZQI LESTARI

NELLA PUSPA SARI

MIDA PRATIWI

FERA NORMALIZA

AULIA FITRI

SEKOLAH PASCASARJANA PROGRAM STUDI FARMASI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
PROFIL PASIEN
Nama Pasien Ny. PN

Umur / BB / TB 58 tahun / 35 kg / 155 cm


Status Umum
Alamat -
MRS/ KRS 15-01-19/ 26-01-19
Alasan MRS Penurunan kesadaran sejak 3 hari yg lalu, tidak makan dan minum sejak 2
minggu yang lalu, BAK sulit 1 minggu (dipasang kateter keluar 1500 cc urin)

Diagnosa awal AKI stage 3, Pneumonia CAP, DOC, Septic condition, Hepatitis B, Candidiasis oral
Diagnosa akhir AKI stage 3, Pneumonia CAP, Candidiasis oral, Mild Hipokalemia, Ulkus Dekubitus
Grade 1, CVA trombosis (onset H-12)
Riwayat penyakit saat ini AKI stage 3, Pneumonia CAP, Hepatitis B, Candidiasis oral, Sepsis, UTI, Ulkus
Dekubitus

Riwayat pengobatan Tidak ada


Riwayat penyakit dahulu Hepatitis B
Riwayat Terapi
Pada 15 Jan 2019, pasien ditransfer Pada 18 Jan 2019, pasien pindah ruang
dari IGD ke R.26 HCU IPD. Dengan R.25
kondisi: GCS: 456
 GCS : 345 TD : 110/80 Riwayat Pengobatan:
 TD : 120/70 mmHg HR : 93
 Nacl 0,9% 500 cc
 Dextrose 5% 500cc
 HR : 84 x/menit Suhu; 36  Omeprazole 1x 40mg
 RR : 20 x/menit  Metoclopramid 3 x 10
RR :20 mg
 Suhu : 36 C  Levofloxacin 500
Pada 16 Jan 2019, pasien melakukan mg/48 jam
HD cito  Ceftriaxone 2 x 1gram
 CaCO3 5 x 500mg PO
Koreksi Kalium di IGD
Dilakukan 3 siklus: Koreksi hiperkalemia diberikan,
1. Koreksi kalium pada pukul 19.30  Kalsium glukonat
2. Koreksi kalium pada pukul 22.00  Dextrose 40%
3. Koreksi kalium pada pukul 23.00  Insulin
PATOGENESIS
ACUTE KIDNEY INJURY
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
S
T
A
G
E
GFR: 4 ml/menit
Pasien melakukan HD cito pada tanggal 16 januari 2019
Kriteria Hemodialisis Emergency

 Severe hiperkalemi  >7 mmol/L


(yang sudah tidak dapat diterapi
secara farmakologi)
 Edema pulmonary
 Severe asidosis metabolik  pH
<7.2 atau BE <-10
 Ureamic encephalopathy
 Ureamic pericarditis
Kenaikan serum kreatinin akibat kerusakan ginjal.
Hemodialisis efektif dalam meningkatkan serum
Target Hb pada pasien AKI yaitu, ≥ 8 g/dl
kreatinin mendekati nilai normal.
HIPERKALEMIA Serum Kategori
potassium

5.5–6.5 Mild
mmol/l
6.5–7.5 moderate
mmol/ l
>7.5 mmol/l Severe
Treatment
Hyperkalemia

(Dickerson, N Roland., 2015)


HIPERNATREMIA

Sam R, Ing TS. Sodium and water disturbances. In: Lai KN, ed. A practical manual of renal
medicine, nephrology, dialysis and transplantation. Singapore: World Scientific Publishing C.;
2009:45-79.
HIPERNATREMIA

Sam R, Ing TS. Sodium and water disturbances. In: Lai KN, ed. A practical manual of renal
medicine, nephrology, dialysis and transplantation. Singapore: World Scientific Publishing C.;
2009:45-79.
Treatment Hipernatremia

(Dickerson, N Roland., 2015)


HIPERFOSFATEMIA

Saliba, Wissam MD and El-Haddad, Boutros., 2007


(Dickerson, N Roland., 2015)
PATOGENESIS
SEPSIS
PATOFISIOLOGI

(Setiawan, D et al, 2018)


PATOGENESIS
PNEUMONIA CAP
PATOFISIOLOGI
PATOGENESIS
URINARY TRACT INFECTION
PATOFISIOLOGI
Tanda- Tanda Vital

Tanggal
Parameter Nilai Normal
15/1 16/1 17/1 18/1 19/1 20/1 21/1 22/1 23/1 24/1 25/1

TD 120/80 mmHg 129/76 150/80 149/80 130/80 140/80 130/80 140/70 139/72 130/80 130/75 130/80

Nadi 80-85x/menit 112 84 95 92 99 92 84 90 85 75 89

RR 18-22x/menit 24 24 24 20 18 20 20 20 20 20 20

Suhu 36,6-37°C 36 36,8 36 38,2 38,2 36,5 36,7 36,5 36,8 36.8 36.7

GCS 456 365 335 456 456 456 456 456 456 456 456 456

Tanggal
Parameter
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Tanda- tanda Lemas v v v v v v v v v v V
Klinis Sesak v v v v v v v v v v V
Mual v V v v v v v v v v v
Muntah - - - V V - - - - - -
Tanda- Tanda Vital

Tanggal
Parameter Nilai Normal
26

TD 120/80 mmHg 140/90

Nadi 80-85x/menit 89

RR 18-22x/menit 20

Suhu 36,6-37°C 36.4

GCS 456 456

Tanggal
Parameter
26
Tanda- tanda Lemas V
Klinis Sesak -
Mual -
Muntah -
Tanggal Pemeriksaan
Hematologi Parameter Normal
15 17
11,4-15,1
Hemoglobin 12,30 11,60
g/dL
Faal Hati dan Ginjal 4,0-5,5
Eritrosit 4,13 3,65
108/µL
Tanggal Pemeriksaan 4,3-10,3
Parameter Normal Leukosit 17,91 17,63
14/1 17/1 20/1 21/1 108/µL
AST/SGOT 0-40 U/L 15
Hematokrit 40-47 % 38 33,30
ALT/SGPT 0-41 U/L 5
16,6-48,5 MCV 80-93 fL 92 91,20
Ureum 363,40 117,70 114,70 52,30 MCH 27-31 Pg 29,80 31,80
mg/dL
<1,2 MCHC 32-36 g/dL 32,40 34,80
Kreatinin 9,63 2,20 2,27 0,83
mg/dL
3,5- 5,5 0,150-
PCT 0,14 0,10
Albumin 0,400%
g/dl
142-424
< 1.0 mg/ Trombosit 110 80
Br il. Total 108/µL
dl
Eosinofil 0-4 % 0 0,1
<0,25
Bil. direct Basofil 0-1 % 0,1 0,1
mg/dl
Neutrofil 51-67% 92,6 89,7
< 0,75
Bil. Indirek Limfosit 25-33% 3,2 3,7
mg/dl
Monosit 2-5 % 4,1 6,4
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Normal
14/1/19
pH 7,35-7,45 7,27
pCO2 35-45 mmHg 37,1
Analisis Gas Darah pO2 80-100 mmHg 205.1
HCO3 21-28 mmol/L 17
Bassa excess (BE) (-3)-(+3) -10,1
Saturasi O2 >95% 99,9
Hb 11,8

Tanggal
Parameter Normal
14 15 16 17 20

Natrium (Na) 136-145 mmol/L 148 149 159 143 138

Kalium (K) 3,5-5,0 mmol/L 5,86 5,47 4,67 3,89 2,97


Elektrolit
Klorida (Cl) 98-106 mmol/L 111 109 120 107 99

7,6- 11.0
Calcium /Ca 10,6
mmol/L

Phosphor/ PO4 2,5-7,0 mmol/L 8,1


Urinalisis

Tgl. dan Hasil Tgl. dan Hasil


Parameter Normal Parameter Normal
14/1 14/1
Kekeruhan Jernih 10x
Warna Kuning Epitel ≤3 1.0
pH 4.5-8.0 6.0 Silinder Positif
Berat Jenis 1.005-1.030 1.020 1 (-) Silinder hialin
Glukosa Negatif Negatif 2
Protein Negatif 1 (+) 40x
Keton Negatif Negatif Eritrosit Lpb ≤ 3 108.0
Bilibirubin Negatif Negatif Eumorfik 10%
Urobilinogen >17 mmol/L 3.2 Dismorfik 90%
Nitrit Negatif Negatif Leukosit Lpb ≥ 5 3.9
Leukosit Negatif Negatif Kristal Lpb -
Darah Negatif 3 (+) Bakteri ≤ 93 x 10.000 9.9
Lain-lain -
Hasil Kultur darah:
16/1/2019  tidak ditemukan pertumbuhan koloni kuman (aerob)
18/1/2019  tidak ditemukan pertumbuhan koloni kuman (aerob)
22/1/2019  tidak ditemukan pertumbuhan koloni kuman (aerob)

24/1/2019
Pemeriksaan USG Abdomen
Simpulan: secara sonografi, ren bilateral dalam batas normal,
penebalan dinding VU suspek cystitis.

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Hepatitis B Reaktif
Non Reaktif <1.00
(HbsAg) S/CO 11.18
Hepatitis C Negatif Negatif <1.00
(Anti HCV) COI S/CO 0.067 Negatif >1.20
Terapi selama di RS
OBAT DOSIS Rute 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
NRBM/
Oksigen lpm 6 6 6 4 4 4 4 4 4 4 4
NC
1:1~1000
NS : D5 IVFD V V STOP
cc/24jam

NS 0.45% : D5 20 tpm IVFD - - V - - - - - - - -

NS 0.9% 10 tpm IVFD - - - V V V V V V V V

Omeprazole 1 x 40 mg IV V V V V V V V V V V V

Metoclopramid 3 x 10 mg IV V V V V V V V V V V V

Levofloxacin 500 mg/48 jam IV V - V - V - V - STOP

Ceftiaxone 2 x 1 gram IV V V V V V V V V STOP

Kalsium Karbonat 3 x 500 mg PO V V V V V V V V V V V

Paracetamol 3 x 500 mg PO - - - V V - V V V V V

Nistatin Drop 4 x 4 cc PO - - - - V V V V V V V

Kalitake 3 x 5 gr PO V STOP

Gentamicin Zalf 2 x 1 pada gluteus Topikal - - - - - - - - - V V


OBAT DOSIS Rute 26

Oksigen lpm NC -

1:1~1000
NS : D5 IVFD -
cc/24jam

NS 0.45% : D5 20 tpm IVFD -

NS 0.9% 10 tpm IVFD V

Omeprazole 1 x 40 mg IV V

Metoclopramid 3 x 10 mg IV -

Levofloxacin 500 mg/48 jam IV -

Ceftiaxone 2 x 1 gram IV -

Kalsium Karbonat 3 x 500 mg PO V

Paracetamol 3 x 500 mg PO V

Nistatin Drop 4 x 4 cc PO V

Kalitake 3 x 5 gr PO -

Gentamicin Zalf 2 x 1 pada gluteus Topikal V


PROBLEM Oral
Candidiasis
MEDIS Ulkus
Dekubitus
Hipernatremia Grade I

ACUTE
Hiperphospatemia
KIDNEY UTI
INJURY

SEPSIS
Hiperkalemia
Pneumonia
CAP
ACUTE KIDNEY INJURY
(AKI)
Subyektif Obyektif Assesment Planning
- Fosfor/PO4: Kalsium Karbonat (CaCO3) Monitoring:
8,1 mmol/l Kadar fosfat dgn
Indikasi: Hiperfosfatemia target 2.5-7.0
Dosis Literatur: 600 mg hingga 15 g/hari. mmol/L
Dosis pemakaian: 3 x 500 mg secara peroral (dosis
sesuai) Plan: Terapi
dilanjutkan.
Mekanisme: Fosfat yang berlebih akan diikat oleh
kalsium karbonat di saluran pencernan dan akan di
eskresi melalui feses sehingga kadar fosfat dalam tubuh
akan menurun.

ESO: hiperkalsemia, konstipasi, diare, mual

DRP: Tidak ada.


Subyektif Obyektif Assesment Planning
- Kalium: Kalitake (Kalsium Polistirene Sulfonate) Monitoring:
14/1: 5.86 Kalitake digunakan 1x pada tanggal 14, kemudian dihentikan Nilai kalium dgn
15/1: 5.47 karena nilai kalium sudah memenuhi target terapi. target 3.5-5.0
mmol/L
16/1: 4.67
Indikasi: Hiperkalemia Koreksi nilai kalium
17/1: 3.89 Dosis Literatur: 1x 5 gram (1 sachet)
20/1: 2.97 Dosis pemakaian: 1x 5 gram/hari  dipakai sekali tgl 15 Jan Plan: Terapi
22/1: 3.39 Mekanisme: sebagai resin penukar ion, resin Ca2+ dan mengikat dihentikan.
K+ melalui adsorbsi. Pada konsumsi per oral obat ini
mengakibatkan terjadinya proses pertukaran ion dlm traktus GI
diekskresi melalui feses. Kalitake tidak mempengaruhi aktivitas
motorik secara spontan.

ESO: intestinal perforasi dan obstruksi, konstipasi, mual, muntah,


perut tidak nyaman, hipokalemia

DRP: Tidak ada.


Kalsium Polistirene Sulfat dapat mengatasi
hiperkalemi ringan pada pasien dgn
gangguan fungsi ginjal.
Subyektif Obyektif Assesment Planning
- Natrium: Infus NS 0,45%: D5 (sodium clorida0,45%: dextrose 5%) Monitoring:
14/1: 148 Nilai natrium dgn
15/1: 149 Digunakan 1x tanggal 17, kemudian terapi dihentikan karena target 136-145
16/1: 159 sudah memenuhi target terapi. mmol/L
17/1: 143 Indikasi: hipernatrium Koreksi natrium
20/1: 138 pasien
22/1: 133 Dosis pemakaian: 20 tpm (sesuai kebutuhan) Plan:
Cairan pengganti = Total Body Water x Terapi dilanjutkan
TBW = 0,4 – 0,6 (BB 35 kg) = 14-21 hingga memenuhi
Cairan penganti = 14 x = 1,9 L target terapi.
Cairan pengganti = 21 x = 2,8 L
Factor tetesan = 15 tetes (makro)
Pemberian = 1900 ml/ 1440 menit x 15 = 19,79 20 tpm
Pemberian 2800 ml/ 1440 menit x 15= 29,16 tpm 29 tpm
Pemakaian yang dianjurkan pada pasien adalah 20-29 tpm
Pasien Hipernatremi yg intolerate oral
water, harus diberikan 5% Dextrose atau
0.45 natrium klorida.
PNEUMONIA CAP
Subyektif Obyektif Assesment Planning
Sesak napas RR= 24x/menit Injeksi Levofloxacin Monitoring:
Demam Leukosit: Indikasi: Terapi empiris untuk S. Pneumococus Nilai leukosit
14/1; 17,91 (turun), neutrofil
17/1; 17,63 Dosis terapi: 500 mg IV/48 jam (turun) dan limfosit
Neutrofil Dosis Literatur: 750 mg i.v. initial dose, dilanjutkan (naik).
14/1; 92,6% 500 mg/48 jam IV (PPAM RSSA, 2018)  Adjustment Tidak terjadi sesak
17/1; 89,7% dose napas.
Limfosit
14/1; 3,2% Mekanisme kerja: Monitoring ESO
17/1; 3,7% Levofloxacin memberikan aksinya dengan potensial: sakit
ClCr: 3.52 ml/menit menghambat topoisomerase II bakteri (DNA girase) kepala, diare, mual
dan topoisomerase IV yang mengganggu replikasi, dan insomnia
transkripsi, perbaikan, dan rekombinasi DNA bakteri.
ESO : Rekomendasi:
Fotosensitivitas, ruam, sakit kepala , insomnia , Pemberian dimulai
dizziness , nausea, vomiting diarrhea , constipation dgn dosis initial
750 mg/48 jam
DRP: Tidak ada.
(PPAM RSSA, 2018)

(Medscape)
SEPSIS
Subyektif Obyektif Assesment Planning
- Leukosit: Injeksi Ceftriaxone Monitoring:
14/1; 17,91 Indikasi: antibakteria pada sepsis Penurunan nilai
17/1; 17,63 leukosit (turun),
Neutrofil Dosis terapi : 2x 1 g (sudah sesuai literatur terapi) netrofil (turun),
14/1; 92,6% Dosis literatur :1g setiap 8 jam, selama 7-10 hari limfosit (naik)
(PPAM RSSA, 2018). Ceftriaxone tidak perlu
17/1; 89,7% Tanda-tanda vital
adjustment dose.
Limfosit normal
14/1; 3,2% Mekanisme:
17/1; 3,7% Mekanisme Menghambat DNA-gyrase pada Plan: lakukan
organisme yang rentan; dan Menghambat relaksasi kultur ulang dan
ClCr: 3.52 ml/menit DNA superkoil dan meningkatkan kerusakan DNA pemeriksaan
beruntai ganda dapat mengcover bakteri E. coli, darah lengkap
spesies Klebsiella, dan gram negatif yang lainnya, P.
auroginosa

ESO: Diare, ruam, sariawan

DRP: Tidak ada.


URINARY TRACT
INFECTION
Subyektif Obyektif Assesment Planning
Pasien Leukosit: Injeksi Ceftriaxone Monitoring:
mengeluh 14/1; 17,91 Indikasi: antibakteria pada UTI Hasil urinalisis
susah BAK 17/1; 17,63 bakteri
selama 1 Neutrofil Dosis terapi : 2x 1 g (sudah sesuai literatur terapi) Penurunan nilai
minggu 14/1; 92,6% Dosis literatur :1g setiap 8 jam, selama 7-10 hari leukosit
(PPAM RSSA, 2018). Ceftriaxone tidak perlu
SMRS. 17/1; 89,7%
adjustment dose.
Limfosit Plan: lakukan
14/1; 3,2% Mekanisme: kultur ulang dan
17/1; 3,7% Mekanisme Menghambat DNA-gyrase pada pemeriksaan DL
ClCr: 3.52 ml/menit organisme yang rentan; dan Menghambat relaksasi
Bakteri urin: DNA superkoil dan meningkatkan kerusakan DNA
9.9 x 10.000/ml beruntai ganda dapat mengcover bakteri E. coli,
spesies Klebsiella, dan gram negatif yang lainnya, P.
auroginosa

ESO: Diare, ruam, sariawan

DRP: Tidak ada.


Terapi Antrimicroba yang direkomendasikan untuk terapi UTI pada
pasien dengan gagal ginjal yaitu golongan Fluoroquinolon,
Sefalosporin generasi 3, atau golongan Amino Glikosida.
(Grabe M, et., al, 2015)
NAUSEA and VOMITING
Subyektif Obyektif Assesment Planning

Mual - Injeksi Metoclopramid Monitoring terapi: Tidak


Muntah terjadi muntah, mual
INDIKASI: untuk mengatasi mual, muntah
Dosis: 3 x 10mg sehari Monitoring ESO potensial:
Dosis Literatur: 3x 10 mg sehari (BNF) pusing, diare,
ekstrapiramidal (reaksi
MEKANISME: memblokir reseptor dopamin dan distonia akut, biasanya
menghalangi reseptor serotonin di zona pemicu otot wajah, leher lidah),
kemoreseptor SSP, meningkatkan respon terhadap kekakuan otot
asetilkolin jaringan di saluran GI atas yang menyebabkan
peningkatan mortilitas dan pengosongan asam lambung Rekomendasi: maksimal
cepat tanpa merangsang sekresi asam lambung pemberian terapi yaitu 5
ESO: pusing, mengantuk, diare, ekstrapiramidal hari
Subyektif Obyektif Assesment Planning
Mual - Injeksi Omeprazole Monitoring terapi:
Muntah Tidak terjadi mual, muntah
INDIKASI: mencegah sekresi asam lambung sehingga
mengurangi mual dan muntah Monitoring ESO potensial:
Dosis: 1x 40 mg i.v nyeri abdominan, diare,
Dosis Literatur: 1x 40mg iv (DIH) pusing

MEKANISME: Menekan sekresi asam lambung dengan


penghambatan spesifik H+/K+ATPase di sel parietal
gastic.
ESO: nyeri abdominan, disre, pusing (Lewandowski.,
2015)
ORAL CANDIDIASIS
Subyektif Obyektif Assesment Planning
Sariawan Terapi Nystatin drop @100.000 UI/ml Monitoring:
Nystatin drop PO Penurunan jumlah
4x 4cc Indikasi: lesi/warna putih di mulut
Pengobatan infeksi jamur rongga mulut yang rentan pasien
biasanya disebabkan oleh spesies Candida (DIH Ed 17)
Dosis literatur: Monitoring Efek Samping:
400.000 -600.000 unit PO 4 kali sehari (Medscape.com) Steve jhonson syndrom
1% hingga 10%:
Mekanisme: Gastrointestinal: Mual,
Mengikat sterol dalam membran sel jamur, mengubah muntah, diare, sakit perut
permeabilitas dinding sel yang menyebabkan lisis pada <1%: Reaksi
sel jamur (DIH Ed 17) hipersensitivitas
(DIH Ed 17)
Farmakokinetika: (medscape.com)
tidak terabsorbsi dengan baik, dan dieksresi melalui Plan: Konseling pasien
feses (dalam bentuk tidak berubah) untuk menggunakan obat
rutin.

DRP: Pasien tidak patuh.


ULKUS DEKUBITUS
Subyektif Obyektif Assesment Planning
Ulkus - Gentamicin Zalf 1% Monitoring efektivitas :
dekubitus Perbaikan dari ulkus, tidak
dibagian Dosis: 2x sehari dioleskan di glutea ada lesi, gatal berkurang
Dosis literatur: 3-4 kali sehari
punggung
Monitoring efek samping:
pasien Indikasi: ulkus dekubitus iritasi, panas dan perih
Mekanisme Kerja: antibakteri golongan makrolida.
Untuk basil gram negatif yang aerobik. Aktivitas
terhadap bakteri anaerob sangat rendah. Bekerja
sinergis dengan Beta-laktamase. Menganggu sintesis
protein bakteri dengan mengikat subunit riboson 30S
dan 50S.

DRP: -
Problem Medis Lain
Subyektif Obyektif Assesment Planning
Demam Suhu: Paracetamol 3x 500 mg PO Monitoring efektivitas :
18/1: 38.4 Suhu badan
17/1: 38,4 Dosis: 3x 500 mg
Dosis literatur: 3-4 kali sehari Monitoring efek
samping:
Indikasi: untuk demam pada pasien Monitoring SGOT dan
Mekanisme Kerja: Paracetamol sebagai antipiretik SGPT
yaitu dengan menghambat enzim siklooksigenase
(COX) dan mengganggu sintesis prostaglandin
inflamasi. Dimana COX-2 yang akan diinduksi oleh
sinyal inflasi seperti sitokin pirogenik, IL- 1, TNF dan
IL-6 dan lipopolisakarida bakteri.

ESO:
Hepatotoksik
DRP: -
Terapi Dosis KIE
Terapi Untuk demam/nyeri.

Pulang dan Paracetamol 3x 500 mg


Digunakan jika
demam/nyeri. Diminum
setelah makan.
KIE Untuk mencegah
mual/muntah.
Omeprazol 1x 20 mg
 Pasien dijadwalkan kontrol Digunakan saat perut
rutin kosong.
Digunakan 1 tab, 1x
 Menggunakan NGT Kalsium karbonat 3x 500 mg
minum setiap 8 jam.
flowcare diganti setelah 3
bulan Untuk sariawan.
Digunakan dengan cara
 Mobilisasi kanan dan kiri Nistatin drop 4x 4cc
dikumur kemudian
untuk mencegah ulkus ditelan.
dekubitus memberat
Untuk luka. Cuci tangan
2x pada sebelum dan sesudah
Gentamicin Zalf 1%
gluteus menggunakan, dioleskan
tipis pada luka 2x sehari.
DRP dan PLAN
DRP PROBLEM PLAN/REKOMENDASI

Pasien mengalami hipokalemi. Belum


ada terapi untuk mengatasinya. Disarankan untuk pemberian KSR
Nilai kalium pasien 2.96 mmol/L (Kalium Klorida). Berdasarkan
Ada indikasi tanpa obat
sehingga kalium yang dibutuhkan kebutuhan kalium pasien , KSR
pasien sebesar 16,17 meq setara 2 tab diberikan 1 tab/hari selama 2 hari.
KSR.

Ketidakpatuhan minum Pasien tidak menggunakan Nistatin Edukasi pasien untuk patuh minum
obat drop dari awal terapi hingga sekarang. obat.
KESIMPULAN
 Pasien pulang pada tanggal 26 Januari 2019, dengan diagnosis akhir AKI stage
3, Candidiasis oral, Hipokalemia, Ulkus dekubitus
 Pasien disarankan CT scan kepala dan konsultasi jika hasil CT scan sudah ada
ke bagian neuro
 Pasien mengalami perbaikan pada problem medis Sepsis, Pneumonia CAP dan
Cystitis sehingga terapi antibakteri dihentikan
DAFTAR PUSTAKA
Bonkat et al. 2017. “EAU Guidelines on Urological Infections.”
Nasir, Kiran, and Aasim Ahmad. 2014. “Original Article Treatment Of Hyperkalemia In Patients With
Chronic Kidney Disease : A Comparison Of Calcium Polystyrene Sulphonate And Sodium Polystyrene
Sulphonate Kiran Nasir , Aasim Ahmad.” 26(4): 455–58.
Nisha, R, Srinivasa Kannan Sr, Thanga Mariappan K, and P Jagatha. 2017. “Biochemical Evaluation of
Creatinine and Urea in Patients with Renal Failure Undergoing Hemodialysis .” 1(2): 1–5.
Onigbinde, Ayodele Teslim et al. 2011. “Management of Decubitus Ulcer Using Gentamycin Sulphate
Iontophoresis - A Case Study.” 9: 1–4.
Press, Dove. 2015. “Role of Duration of Catheterization and Length of Hospital Stay on the Rate of
Catheter-Related Hospital-Acquired Urinary Tract Infections.” : 41–47.
DAFTAR PUSTAKA
Rev, Expert, and Anti Infect. 2010. “Levofloxacin in the Treatment of Community- Acquired Pneumonia.” : 505–14.
Sagy, Mayer, Yasir Al-qaqaa, and Paul Kim. 2013. “De Fi Nitions and Pathophysiology of Sepsis.” (December): 260–
63.
Yu, Mi-yeon et al. 2017. “Long-Term Efficacy of Oral Calcium Polystyrene Sulfonate for Hyperkalemia in CKD
Patients.” : 1–11.
Zhao, Chen. 2016. “Efficacy of Nystatin for the Treatment of Oral Candidiasis : A Systematic Review and Meta-
Analysis.” : 1161–71.
Lawrence McMahon, Rob MacGinley. 2011. Biochemical and Haematological Targets: Haemoglobin Levels in
Patients Using Erthyropoiesis Stimulating Agents. The KHA-CARI Guidelines – Caring for Australasians with Renal
Impairment
Dional Setiawan, Harnavi Harun, Syaiful Azmi, Drajad Priyono. 2018. “Biomarker Acute Kidney Injury ( AKI ) Pada
Sepsis Tinjauan Pustaka.” 7(Supplement 2): 113–18

Anda mungkin juga menyukai