Anda di halaman 1dari 48

SOAP PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI IV

PRAKTIKUM II
DIABETES MELLITUS

OLEH :
KELOMPOK 5 – A3D
Feliana Gita 18021137
Ayu Felia Firmayanthi 18021138
Cici Kurnia Youshanti 18021139
I Gede Yuda Sanjaya 18021140
I Wayan Pajar Pangestu 18021141

Hari, Tanggal Praktikum : 17 November 2021


Nama Dosen: apt. IB Maharjana., S.Farm., M.FarmKlin

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BALI
INTERNASIONAL DENPASAR
2021
STUDI KASUS
Tabel 1. Data Pasien

Nama Pasien Ny. KR


Umur 67 Tahun
MRS 20 September
Ruangan Bangsal XX
Berat Badan/Tinggi Badan 87 kg/163 cm
Riwayat Penyakit DM ±15
Riwayat Alergi Obat Tidak Ada Riwayat Alergi Obat
Riwayat Penyakit Keluarga NA (not available)
Riwayat Sosial NA (not available)
Diagnosis MRS CKD , DM

Pasien MRS dengan keluhan lemas dan nafas tersengal sengal,terkadang ada
rasa mual - mual tetapi tidak muntah. Pasien diketahui pernah minum jamu-jamuan
saat tidak fit. Pasien mengaku telah lama menderita penyakit DM, Pasien dirumah
biasa menggunakan insulin Novorapi 3x 24 IU, dan Lantus 20 IU. Amlodipin 10mg 1x
sehari, dan Atorvastatin 10 mg 1x sehari dan Metformin 3x500mg. Di Rumah Sakit
pasien mendapatkan terapi seperti yang ditampilkan pada Tabel dibawah ini

Sebagai seorang Pharmasist, analisa Kasus berikut


Tabel 2. Terapi yang Diberikan saat Dirawat di Rumah Sakit

Tgl
Nama obat
20 21 22 23
Lasix inj 1-0-0 √ √ - -
Lasix inj 2-0-0 - - √ √
Ondansetron inj 2x1 - - √ √
Omeprazol inj 2x1 - - - -
Amlodipin - √ √ √
Candesartan TI 80 mg tab 1-0-0 - - - -
Asam folat - √ √ √
Paracetamol tab 3x1 Kp Kp Kp Kp
NS atau RL √ √ √ √
Actrapid 16 iu 3x1 √ √ √ √
Lantus 12 iu 1x1 - - - √
Lactulosa syr 3xCI - - - -

Tabel 3. Tanda-tanda vital

Tgl
TTV 20 21 22 23
BP(mmHg) 140/70 130/60 130/80 140/70
N(x/min) 88 86 72 88
Suhu(oC) 37 36,5 37 37
RR (x/min) 20 26 26 20

Tabel 3. Tanda-tanda laboratorium


Tgl
Parameter 20 21 22 23
Glukosa 90 160 150 160
Cholesterol 210 207 - 210
TG 155 - -
Cr 3,4 3,3
FORM SOAP
Nama Pasien : NY. KR
Usia : 67 tahun
Tanggal MRS : 20 September
Tanggal KRS :
Alergi : Tidak Ada
Riwayat Penyakit : Diabetes Mellitus Tipe II, CKD
Riwayat Pengobatan :
OBAT INDIKASI DOSIS TERAPI (LITERATUR)
Insulin Novorapi 3x 24 IU Diabetes Mellitus 0,5 – 1 IU / kg BB per hari
Lantus 20 IU Diabetes Mellitus 0,2 – 10 unit / kg 1x1
Amlodipin 10mg 1x sehari Hipertensi 5 – 10 mg per hari
Atorvastatin 10 mg 1x sehari Dislipidemia 10 – 20 mg 1x1
Metformin 3x500mg Diabetes Mellitus 500 – 800 mg 2-3x / hari

FIR

FIR JAWABAN
Bagaimana gaya hidup pasien? Pasien tidak merokok dan tidak
minum alkohol
Berapa kadar hba1c pasien? 7,6
Apakah pasien minum obat rutin sebelumnya? Iya rutin
Apakah mual yang dirasakan pasien sebelumnya Tidak, mual sudah hilang
masih terasa?
Apakah pasien masih mengeluhkan sakit kepala? Iya kadang-kadang
Apakah pasien memiliki riwayat hipertensi? Iya, ada
Berapakah dosis asam folat yang dikonsumsi 100 mcg 1x1
pasien?
Berapakah nilai GFR pasien? nilai GFR 22,05 hasil itungan
stage 4 CKD
 Subjective
Pasien MRS pada tanggal 20 September dengan keluhan lemas dan nafas tersengal
sengal,terkadang ada rasa mual - mual tetapi tidak muntah. Pasien diketahui pernah
minum jamu-jamuan saat tidak fit. Pasien mengaku telah lama menderita penyakit
DM.

 Objective
Tanda-tanda vital

Tgl
TTV 20 21 22 23
BP(mmHg) 140/70 130/60 130/80 140/70
N(x/min) 88 86 72 88
Suhu(oC) 37 36,5 37 37
RR (x/min) 20 26 26 20

Tanda-tanda laboratorium
Tgl
Parameter 20 21 22 23
Glukosa 90 160 150 160
Cholesterol 210 207 - 210
TG 155 - -
Cr 3,4 3,3
 Assessment

Problem Medik Obat DRP Evidence Based Medicine


DM Tipe II Actrapid 16 iu 3x1 M1.2 Efek obat tidak Berdasarkan literature PERKENI
Lantus 12 iu 1x1 optimal (2019) yang menyatakan bahwa
P3.2 Dosis Obat Terlalu insulin dapat digunakan sebagai
Tinggi terapi untuk pasien yang mengalami
I3.2 Mengubah dosis obat kondisi gangguan fungsi ginjal,
namun karena efektivitasnya belum
dapat mengatasi kadar gula dalam
darah maka perlu ditambahkan terapi
oral untuk meningkatkan efektivitas
terapinya. Pada pemberian Actrapid
dan Lantus tetap diberikan.
Menurut jurnal yang berjudul “7.
Approaches to Glycemic Treatment”,
dimana pasien dengan glukosa darah
>300– 350 mg/dL (16.7–19.4
mmol/L) dan/atau A1C is >10–12%
(86–108 mmol/mol) penggunaan
kombinasi insulin (Basal-Bolus)
sangat disarankan, sehingga
pemberian terapi pasien (Dirumah
sakit) telah tepat dan hanya perlu
dilakukan penyesuaian dosis
berdasarkan kondisi pasien Insulin
Bolus (Actrapid) berada diatas range
dan diberikan regimen dosis baru
yaitu 6 iu 3 x 1 pemberian setelah
makan. Pemberian dosis insulin
basal bolus dapat dititrasi apabila
tidak
memberikan efek.
Metformin merupakan pilihan lini
pertama untuk penggunaan obat
oral karena efektivitasnya yang
baik (Dipiro, 2015).

Hipertensi Amlodipin M1.2 Efek obat tidak Pada penderita diabetes tipe 2,
optimal hipertensi, dengan insufisiensi ginjal
P1.1 Pemilihan obat tidak (kreatinin serum > 1,5 mg / dl), ARB
tepat (bukan untuk indikasi telah menunjukkan dapat menunda
yang paling tepat) termasuk perkembangan nefropati (level A).
penggunaan obat yang Beberapa bukti menunjukkan bahwa
kontraindikasi ARB memiliki magnitude kenaikan
kalium yang lebih kecil dibandingkan
dengan ACE inhibitor pada pasien
dengan nefropati (Care, 2018).
Berdasarkan jurnal “Effects of
Angiotensin-Converting Enzyme
Inhibitors and Angiotensin II
Receptor Blockers on All-Cause
Mortality and Renal Outcomes in
Patients with Diabetes and
Albuminuria: a Systematic Review
and Meta-Analysis” penggunaan
ARB penurunan kelangsungan hidup
sebelum ESRD lebih lambat
dibandingkan ACE inhibitor.
Sehingga penggunaan ARB akan
lebih disarankan bagi pasien
(Medscape 2020).
Edema Lasix inj Tidak ada DRP Diuretik loop intravena merupakan
komponen penting dari pengobatan
PO, dan pedoman terbaru
mempertimbangkan diuretik IV
sebagai terapi lini pertama. Analisis
registri terbaru menunjukkan bahwa
diuretik IV diberikan kepada sekitar
90% pasien yang dirawat di rumah
sakit karena PO (Maccmurray et al,
2012).
Mual Muntah Ondansentron Tidak ada DRP Sebuah penelitian dibandingkan
dengan kelompok metoclopiramide
menunujukan Ondansetron secara
signifikan lebih efektif daripada
metoclopiramide dalam mengatasi
serta mencegah mual ( Khatereh
Isazadehfar. ,2017)
CKD (ginjal) Asam Folat Tidak ada DRP Kadar homosistein yang tinggi
merupakan salah satu faktor yang
berperan dalam patofisiologi stroke,
terutama stroke iskemik, pada pasien
GGK (Cheng et al, 2017). Asam folat
merupakan salah satu komponen
penting yang berperan dalam
metabolisme homosistein (Ciancolo
et al, 2017).
Dislipidemia - M1.2 Ada indikasi yang Berdasarkan literature perkeni 2019,
tidak diterapi tata laksana dislipidemia dengan
P1.6 Ada indikasi terapi obat penurunan fungsi ginjal dengan GFR
tidak diresepkan ˂60 mL/menit/1,73 m2 (rerata 26,6
mL/menit/1,73 m2 menggunakan
terapi golongan statin, dimana terapi
I3.6 Obat baru mulai tersebut secara bermakna
diberikan menurunkan kejadian aterosklerotik
mayor dan idak mengakibatkan
perburukan fungsi ginjal.
(PERKENI, 2019).
Golongan statin yang dipilihkan
yaitu Rosuvastatin dengan dosis
awal 5 mg 1xsehari.

 Plan
Problem Medik Terapi
Actrapid 6 iu 3x1
Diabetes Mellitus Lantus 12 iu 1x1
Metformin 500 mg 2x1

Hipertensi Irbesarta 150 mg / hari

Edema Paru Furosemid (Lasix inj) 20 mg / ampul

Mual dan Muntah Ondansentron 2x4 mg 1x1

CKD (Ginjal) Asam Folat 0,25 mg – 1 mg / hari

Dislipidemia Rosuvastatin 5 mg 2x1

Monitoring

• Efektivitas Terapi

1. Insulin Basal – Bolus (Lantus – Actrapid) : pemberian dosis insulin basal dapat
dititrasi apabila tidak memberikan efek, tetapi tetap berada pada range yang
telah dihitung sebelumnya.

2. Metformin : pemberian dosis metformin pada pasien dengan CKD stage 3b


dapat diberikan dalam 500 -1000 mg / hari mulai pemberian dosis dengan dosis
terkecil sangat disarankan untuk menhindari akumulasi metformin yang
meningkatkan resiko terjadi asidosis laktat
3. Rosuvastatin : dengan dosis awal 5 mg / hari, dosis dapat dititrasi apabila profil
lipid pasien tidak menunjukkan perbaikan. Peningkatan dosis statin harus
dilakukan secara hati – hati untuk menghindari terjadinya perburukan kondisi
ginjal pasien.

4. Irbesartan : monitoring tekanan darah pasien, irbesartan juga bertujuan untuk


tatalaksana diabetes nepropati pasien.

5. Lasix (Furosemid) : penggunaan Lasix dapat dihentikan apabila RR pasien telah


normal serta edema pasien telah hilang

• Efek Samping

1. Insulin dan Metformin : penurunan kadar gula darah dibawah normal


(hipoglikemia).

2. Irbesartan : diare, kelelahan, dyspepsia, mual, muntah, peningkatan kreatinin


serum.

3. Rosuvastatin: sulit menelan. suara serak. sakit kepala. kesulitan bergerak. nyeri
atau kram otot.

4. Asam Folat : mual, kehilangan nafsu makan, kembung, gangguan tidur.

5. Ondansentron : sakit kepala, nyeri perut, sembelit, pusing dan lelah

6. Furosemide inj : hiperurisemia dan hypokalemi


DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Association, 2016. 7. Approaches to glycemic treatment. Diabetes
care, 39(Supplement 1), pp.S52-S59.
Cheng Y, Kong FZ, Dong XF, Xu QR, Gui QG, Feng HX, dkk. 2017. Influence of renal
function on the association between homocysteine level and risk of ischemic
stroke. Am J Transl Res ; 9(10): 4553– 4563.
Ciancolo G, De Pascalis A, Di Lullo L, Ronco C, Zannini C, La Manna G. 2017. Folic
acid and homocysteine in chronic kidney disease and cardiovascular disease
progression: which comes first. Cardiorenal Med ;7:255–66.
DiPiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L. and DiPiro C. V., 2015,
Pharmacotherapy Handbook, Ninth Edit., McGraw-Hill Education Companies,
Inggris.
Khatereh Isazadehfar. 2017 .The Comparative Study of Ondansetron and
Metoclopramide Effects in Reducing Nausea and Vomiting After Laparoscopic
Cholecystectomy. Acta Med Iran ; 55(4):254-258.
Medscape. 2020. Irbesartan. [citied : 05 November 2020] available from :
https://reference.medscape.com/drug/avapro-irbesartan-342319
PERKENI. 2015. Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia.
Jakarta : PERKENI
LAMPIRAN SOAP INDIVIDU
A. Tl!Jk!AN PRA KTIK I!M
I . Mcngctahui latalaksana (Farmakulugi A N‹›n-F”amakoIngi).
2. Dapat mend clcsaikan kasus terkait hcpalilis kumplcks
menggunakan m*t‹xJe SOAP

STUDI KASLiC
I”abcl I . Inta Pa•icn
4•za Pasi«'a

20 September
Bangsal XX
• t &rni BndsnfTiuggi B•da• 87 kg/l63 cm
' Riwavat Pea3-akii l3M * 15
Rw I AH›igiObat Tidak Ada Riwayat Alcrgi Obat
Rlweyai Penyckii Kcleargs NA t c/ os'a/let/e)

Diagnosis MRS CKD . DM

Pasien MRS dengan kcluhan Icmas dan nafas tersengaJ scngal.tcrkadang ada rasa mual -
mual tctapi tidak muntah. Pasien diketahui pcmah minum jamu-jamuan saat tidak fit. Pasicn
mcngaku telah lama menderita pcnyaki‹ DM. Pasim dirumah biasa menggunakan insulin
Novorapi 3x 24 lLi. dan Lantus 20 IU. Amlodipin l0mg I x sehari, dan Atorvastatin 10 mg lx
schari dan Mctfumin 3x5tXhng. f3i Rumah Sakil pasim mendapatkan tcrapi seperti yang
ditampilkau pada label dibaaah ini
Sebagai seorsng Pharmasist, analisa Kesus f<ñkuc
Tatcl 2. Terapi g /y
Dirswa di Ruxiah

!mx inj 2-o•0


inj 2x1
Lh«uu 'i mejnuml inj 2n I

Aor•Pid l+ iu 3xI \ max.\‹n y x


tanue 12 Iu It6t•iq
* _ -

Tabcl 3• Tanda- vital pasim

Tabsl 4. Tan‹b-taeds Lgbotg

« TM
_’ ”’2U 21 22|;O
k
1..O ..
G7 fg)g)

. . ... ...
i‹ant «dQ
. . .. .
H ".".i l'cn':‹kii :...................... ............................................................

IO f7lcj G I S t’£›Cr i

6 c S OO md

9poFoh’ ittrn nwtth T


1‹dnk u dq OR F

]idqlt ndq

3O\ S} , g R /1 A C.E '


st ntodip i' i

Upc » w‹th
dapm*

berko‹ron Jangen ADD


ronu somy
Nama Pasien
Usia
Tanggal MRS
Tanggal KRS
Alergi
Riwayat Pcnyakit

Riwayat Pengobatan

OWA t^A:fis: O•: Tw•W C:V)

FIR
\
A (serta ›‹ puslakan dalam memberikan assessment)

a}

or•k:t•
-a-a
Pustaka :
kiwayat Pcnbobaian dc› ••c :

FIR
-.›...«,'<„„*’’°° ’"" °'* ^"›°'.«•›
’°'9’ noCC @ Cl^‹r‹ ,ru•mn ,¿ QidLem‹
FOR64 SOAP
Nama Pasicn
Usio
Tanggal MRS
Tanggal KRS
Alergi :. .^..ñ... .................................................................
R I TY2yd1 gM\dkit ' .. . . .. . . . . . . . .!.! *. . .. . . .. . . . . .. . . . ... . .......... .• . . .. . . . . . . .. • • . • . . • . • • . • •

Ri\vayat Pengobatan :

FIR

Dipindai dengan CamScanner


Dipindai dengan CamScanner
Dipindai dengan CamScanner
Dipindai dengan CamScanner
,,
*
0

Dipindai dengan CamScanner


Pustaka :

PERrEwi(»i). Pe l

Dipindai dengan CamScanner


T’•ORM SOAP
Nama Pasien : .S. :. .......... ........... ... ..... ..... ....
Usia : ..*..... fiD.....................................................................
Tanggal MRs : â..........¥!.*.*. ...............................................................
Tanggal KRS
Alcrgi
Riwayal Penyakit

Riwayat Pengobatan :

FIR
SâPO?Oh ¥flUG9A m£mlfi\ *T* e ’Ku‹mouoxemu"'

rtzsts*Aic m+x9Ttsa‹ui taa \c

Dipindai dengan CamScanner


g.
.....'..°..!.!....

Dipindai dengan CamScanner


Dipindai dengan CamScanner
..%...i.D°'..9. . o/ °.... !./.°..!.#..°..... ..!#.°!.°... .....!.% o!*..°...........

9O

Dipindai dengan CamScanner


A {sertakan pustakan dalam mrmbenkan asst ssment)

:i«"o°!i :o é fi«•at "s/o°x!: \/ :: "i"


...3.9.!..A3..........

*ERRPI

ai.. .. 4z. :..... .4!.f.°..*...:............................

Dipindai dengan CamScanner


Dipindai dengan CamScanner
..!.... R.%.!.f..°...*..! d.......#....!.%.....3..!....................
......

s et .. . ....!.......... ...I.1.°..h....!...<..fi!/....................................................
.. ... .. *..*'.9.•.!
! °•>!•› »i› zs ›>› !i* !
-“”v•“!!›-;x,“i!-,:°‘
“‘ “““
»s›•›!i ri› e» »!

“° "°' Dipindai dengan CamScanner


..............^....!.'.'.... '. !.......*. '......•.................... ........... . ....... .................................................................
.....:..tf 1.o..ft..°................. ............................ ja .... .t. ....
............9!.!.o?.!f.i9.....\.‹.......*..°.* ... da %... \!.°.* .!.!'b..*......'J.........

Dipindai dengan CamScanner


Pustaka :

%P+ben Mowocqt;ein‹r \vve on4 R'ce oe {tc\,e iC §tob. Rms prone;


get:QLbj: Nf*] -9TC3.

Dipindai dengan CamScann er

Anda mungkin juga menyukai