Anda di halaman 1dari 42

RHEUMATOID

ARTHRITIS, GOUT, OA,


HIPERTENSI DAN ANEMIA
Edwin Widiantoro I1C015001
Wulan Sekarsari I1C015015
Kirana Inas Farraswati I1C015027
Fuzilestari Nur A. I1C015039
Nada Subuh Yatitis I1C015053
Anglien Siti I1C015067
Nurul Hamidah I1C015079
Agustina Windi A. I1C015091
Annisa Rifki S. I1C015103
OUTLINE
1. KASUS
2. PATOFISIOLOSI
3. GUIDELINE TERAPI
4. SOAP
5. KIE
6. MONITORING
KASUS

Nama : Tn. Mi No RM : 879xxx Tgl. MRS: 31/1/2015


Tgl Lahir/umur : 63 th BB: 75 kg TB: 170 cm Tgl. KRS:
Riwayat MRS : Bangun kaku badan dan kaki sulit digerakkan
Riwayat Penyakit : Asam urat tinggi Gout
Diagnosis: Rheumatoid Arthritis
Status Jaminan : Umum
Alergi Makanan: - Alergi obat: -
Terapi yang telah diterima pasien

Aturan
Terapi Nama obat 23 24 25 26 27 28 29 30
pakai

Inj. ketorolac 3x1A V V V V V V V V


Inj. Rantin 3x1A V V V V V V V V
Parenteral
62,5mg/12
Inj, MP V V V V V V V V
jam
Amlodipin 1 x 1 tab - V V V V V V V
Valsartan 1 x 1 tab - V V V V V V V
Oral Allopurinol 1 x 300 mg - - V V V V V V
Meloxicam 2 x 1 tab - - V V V V V V
Neurobion 1 x 1 tab - - V V V V V V
IVFD NaCl 20 tpm V V V V V V V V
PATOFISIOLOGI
Kristal

Penumpukan asam urat

inflamasi Aktivasi respon inflamasi sel imun

Gout/Asam Urat Mengaktivasi NLRP3 inflamasom

Meningkatkan produksi IL

Kelainan sistem imun/autoimun

Rheumatoid Artrhitis
Meningkatkan Osteoarthritis
Menyebabkan kekakuan di sendi progression
keparahan nyeri dan arteri darah
sendi
Elastisitas pembuluh darah menurun

Vasokontriksi
Mengaktivasi sistem
RAA Hipertensi
GUIDELINE ACUTE GOUT

(Dipiro et al., 2008)


GUIDELIN HYPERUICEMIA in GOUT

(Dipiro et al., 20015)


GUIDELINE
HIPERTENSI
EMERGENCY
GUIDELINE OSTEOARTHRITIS

(AFP, 2012)
GUIDELINE HIPERTENSI

(Panoulas, et al., 2008)


GUIDELINE ANEMIA

(Dipiro, 2008)
SOAP

SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLAN


SUBJECTIVE

Nama : Tn. Mi No RM : 879xxx Tgl. MRS: 31/1/2015


TB:
Tgl Lahir/umur : 63 th BB: 75 kg 170 Tgl. KRS:
cm
Riwayat MRS : Bangun kaku badan dan kaki sulit digerakkan
Riwayat Penyakit : Asam urat tinggi Gout
Diagnosis: Rheumatoid Arthritis
Status Jaminan : Umum
Alergi Makanan: - Alergi obat: -
OBJECTIVE (data klinis)

Parameter Nilai
23/1 24/1 25/1 26/1 27/1 28/1 29/1 30/1 Ket
Normal
TD 170/ 170/1 150/1 160/1 160/1 156/1 170/1 160/1 Meningkat
120/80
(mmHg) 100 00 00 00 00 00 10 10 (Hipertensi)
Nadi
80-100 80 80 80 80 80 80 80 80 Normal
(x/menit)
Suhu (˚C) 37 36,1 36,4 36,3 36,3 36,3 36,1 36,3 36,1 Normal
Nafas
16-20 22 18 18 20 24 20 20 20 Normal
(x/menit)
OBJECTIVE (data lab.)

Pemeriksaan Satuan Normal 23/1 Keterangan Interpretasi


Hb gr/dL 13-18 11,9 Menurun Anemia
Leukosit /mm3 3200-10000 17170 Meningkat Inflamasi
Hct % 40-50 34 Menurun Anemia
Eritrosit sel/mm3 4,4 - 5,6.106 4,5 Normal -
Trombosit /mm3 170 – 380.103 385.000 Normal -
MCV fL 80 – 100 74,3 Menurun Anemia
MCH pg/ sel 28– 34 26,4 Menurun Anemia
MCHC g/dL 32 – 36 35,5 Normal -
RDW % 11-16 14,6 Normal -
MPV µm3 6,5- 11,0 10,6 Normal -
OBJECTIVE (data lab.)

Pemeriksaan Satuan Normal 23/1 Keterangan Interpretasi


Basofil % 0-2 0,3 Normal -
Eosinofil % 0-6 1,8 Normal -
Batang % 0-12 1,8 Normal -
Segmen % 36-73 82,2 Meningkat Infeksi
Respon
Limfosit % 15-45 6,3 Menurun terhadap
inflamasi
Monosit % 0-10 7,6 Normal -
Kolesterol Total Mg/Dl <220 154 Normal -
Ureum Darah mg/dL 10-50 70,6 Meningkat Gout
Kreatinin Darah mg/dL 0,6-1,3 1,02 Normal -
Asam Urat mg/dL 3,6-8,5 12,5 Meningkat Gout
ASSESMENT
Terapi yang telah diterima oleh pasien

Aturan
Terapi Nama obat 23 24 25 26 27 28 29 30
pakai

Inj. ketorolac 3x1A V V V V V V V V


Inj. Rantin 3x1A V V V V V V V V
Parenteral
62,5mg/12
Inj, MP V V V V V V V V
jam
Amlodipin 1 x 1 tab - V V V V V V V
Valsartan 1 x 1 tab - V V V V V V V
Oral Allopurinol 1 x 300 mg - - V V V V V V
Meloxicam 2 x 1 tab - - V V V V V V
Neurobion 1 x 1 tab - - V V V V V V
IVFD NaCl 20 tpm V V V V V V V V
PROBLEM MEDIK GOUT
Subjektif : -
Objektif : Kadar asam urat mencapai 12,5 mg/dl
Assesment
DRP : Terapi kurang tepat

Uraian DRP Plan Penatalaksanaan DRP

Pada tatalaksana pada Pharmacotherapy Handbook, Edisi Menggantikan meloxicam dengan


9 tahun 2015 terapi hyperuricemia pada gout, untuk kolkisin sebanyak 0,6 mg dua kali
firstline diberikan obat allupurinol dan kolkisin. Namun sehari. (Dipiro, 2015)
pasien diberikan terapi allupurinol dan meloxicam.
PROBLEM MEDIK GOUT
Subjektif : -
Objektif : Kadar asam urat mencapai 12,5 mg/dl
Assesment
DRP : Over dosage

Uraian DRP Plan Penatalaksanaan DRP

Menurut Pharmacotherapy Handbook, Edisi 9 tahun Menurunkan dosis allupurinol


2015, Allupurinol yang diberikan untuk terapi menjadi 100 mg 1 x sehari.
hyperuricemia pada gout diberikan sebanyak 100 mg 1 x
sehari. Akan tetapi pada kasus diberikan sebanyak 300
mg 1 x sehari.
PROBLEM MEDIK RA
Subjektif : Kaku badan, Kaki sulit digerakkan saat bangun tidur
Objektif : Leukosit meningkat: 17,70, limfosit menurun: 6,3, segmen meningkat: 82,2
Assesment
DRP : Kebutuhan terapi tambahan

Uraian DRP Plan Penatalaksanaan DRP


Pasien mengalami RA dan hanya diberikan terapi Menambahkan terapi
golongan kortikosteroid berupa methylprednisolon. methotrexate diberikan dengan
Sedangkan menurut algoritma pada European dosis 7,5 mg/ minggu dan dapat
League Againts Rheumatism EULAR (2016), ditingkatkan secara bertahap
terapi rheumatoid arthritis lini pertama adalah hingga 15 mg/ minggu selama 3
methotrexate yang dapat dikombinasikan dnegan bulan (Mota et al., 2013).
glukokortikoid, sehingga didapatkan DRP berupa
kebutuhan terapi tambahan (Smolen et al., 2016).
PROBLEM MEDIK RA
Subjektif : Kaku badan, Kaki sulit digerakkan saat bangun tidur
Objektif : Leukosit meningkat: 17,70, limfosit menurun: 6,3, segmen meningkat:
82,2
DRP : Kebutuhan terapi tambahan

Uraian DRP Plan Penatalaksanaan


DRP
Pasien mengalami rheumatoid arthritis dan sudah diberikan Mengganti pemberian
terapi kortikosteroid berupa methylprednisolon. Menurut methylprednisolon
(Dipiro, 2008; Mota et al., 2013) kortikosteroid prednisone dengan prednisone untuk
lebih efektif dalam menurunkan timbulnya gejala terapi rheumatoid
rheumatoid arthritis dan dapat meningkatkan remisi penyakit arthritis.
sebesar 22,7%.
PROBLEM MEDIK ANEMIA

Subjektif : -
Objektif : Trombosit meningkat 385. 103
/mm3; Hb menurun 11,9 g/dL; Hct menurun
34 %; MCV menurun 74,3 (fL); MCH
menurun 26,4 pg/sel
Assesment
DRP : Terapi tidak efektif

Uraian DRP Plan Penatalaksanaan DRP


Anemia sangat berpengaruh pada morbiditas pada Ferro Sulfate 324 mg x 75 tablet selama 25
pasien dengan RA. Klasifikasi Anemia berdasarkan hari (Alleyne,2008). Ferro sulfate memiliki
nilai MCV dikategorikan MCV rendah dengan 74,3. indikasi sebagai terapi defisiensi besi,
Anemia pasien termasuk IDA (Anemia defisiensi besi) sehingga ferro sulfate merupakan
Coppelmi & Motta, 2015). Namun pasien diberikan pengobatan yang tepat untuk pasien
neurobion, yang memiliki indikasi sebagai terapi dengan anemia defisiensi besi (IDA)
defisiensi vitamin B1, B6, & B12 sehingga didapatkan (PIONAS, 2018).
DRP berupa terapi tidak efektif (MIMS, 2017)
Guideline Anemia Defisiensi Besi
PROBLEM MEDIK HIPERTENSI
Subjektif : -
Objektif : TD : 150/100 hingga 170-100
Assesment
DRP : Terapi tidak efektif

Uraian DRP Plan Penatalaksanaan


DRP
Pasien diberikan terapi valsartan dan amlodipin. Penggantian terapi
Berdasarkan Panoulas et al, (2008) 6 langkah manajemen valsartan menjadi terapi
hipertensi pada pasien reumatoid artritis yaitu pasien losartan
dapat diberikan kombinasi losartan dan CCB karena
losartan telah terbukti efektif selain itu juga memiliki
tingkat penurunan asam urat lebih tinggi dibanding
valsartan (Choi, 2012).
PLAN
Metoclopramide Vitamin B6

TUJUAN TERAPI

•Mengatasi nyeri akibat gout, RA, dan OA.


•Mencegah progesifitas penyakit gout, RA, dan OA
•Mengatasi anemia yang dialami pasien
•Menormalkan tekanan darah pasien
Ranitidine
PLAN GOUT
Terapi Farmakologi
Nama Obat (dan Alasan Penggunaan) Aturan Pakai
Obat yang digunakan yaitu Inj. Ketorolac Ketorolac: 1 ampul (30 mg) 3 x sehari
untuk penanganan gout akut. Sedangkan selama 8 hari.
untuk profilaksis menggunakan obat Allupurinol: 100 mg 1 x sehari selama
allopurinol dan colchicines. Hal ini sesuai dua minggu.
dengan guideline dipiro, first line untuk Kolkisin: 0,6 mg 2 x sehari selama dua
terapi gout akut menggunakan obat golongan minggu.
NSAID dan untuk firstline terapi (Dipiro, 2015).
hyperuricemia pada gout diberikan
Allupurinol dan kolkisin. (Dipiro, 2015)
PLAN RA
Terapi Farmakologi
Nama Obat (dan Alasan Penggunaan) Aturan Pakai
Methotrexate merupakan obat golongan Dosis 7,5 mg/ minggu dan dapat
DMARD yang memiliki efektivitas yang ditingkatkan secara bertahap hingga 15
bagus dan menunjukkan hasil yang baik untuk mg/ minggu selama 3 bulan (Dipiro,
jangka waktu yang panjang dan memiliki 2008; Mota et al., 2013).
harga yang murah. Methotrexate juga
menunjukkan penurunan komordibitas dan
mortalitas pada Rheumatoid Arthitis (Smolen
et al., 2016).
PLAN RA
Terapi Farmakologi
Nama Obat (dan Alasan Penggunaan) Aturan Pakai

Prednisone dipilih karena lebih efektif dalam Dosis prednisone oral yaitu 7,5 mg per
menurunkan timbulnya gejala rheumatoid hari dengan jangka waktu penggunaan
arthritis dan meningkatkan remisi penyakit selama 3 bulan (Dipiro, 2008; Mota et
sebesar 22,7% (Dipiro, 2008; Mota et al., al., 2013).
2013).
PLAN ANEMIA
Terapi Farmakologi
Nama Obat (dan Alasan Penggunaan) Aturan Pakai

Ferrous sulfate kaena suplemen zat besi oral Ferro Sulfate 324 mg x 75 tablet
yang paling murah dan paling umum selama 25 hari (Alleyne,2008)
digunakan serta memiliki efek sampig yang
lebih ringan dibandingkan yang lainnya
PLAN HIPERTENSI
Terapi Farmakologi
Nama Obat (dan Alasan Penggunaan) Aturan Pakai
Losartan karena merupakan pilihan terapi
pada pasien hipertensi dengan RA, termasuk 1xsehari tablet selama 7 hari
dalam uricosuric antihipertensive yang dapat
mamiliki efek penurunan kadar asam urat
(Pall et al, 2013)

Amlodipine karena merupakan CCB yang 1x 1 tablet selama 7 hari


disarankan pada pasien hipertensi dengan RA
(Pall et al, 2013)
S A R A N T ER A P I P A S I E N
Obat Dosis Frekuensi
Methotrexate 7,5 mg/ minggu dan dapat 3 bulan
ditingkatkan secara bertahap
hingga 15 mg/ minggu
Prednisone 1 x 1 tablet (7,5 mg) 3 bulan
Ketorolac 30mg 1 ampul 3xsehari 8 hari
Rantin 50mg IV 3xsehari 1 ampul 8 hari
Allopurinol 100mg 1xsehari 2 minggu
Kolkisin 0.6mg 2xsehari 2 minggu
Ferro sulfat 324mg 25 hari
Losartan 1 tab 1xssehari 7 hari
Amlodipin 1 tab 1xsehari 7 hari
PLAN TERAPI NONFARMAKOLOGI
1. Gout
• Penurunan berat badan (bagi yang obes)
• Menghindari makanan (misalnya yang mengandung purin tinggi) dan minuman
tertentu yang dapat menjadi pencetus gout
• Mengurangi konsumsi alkohol (bagi peminum alkohol)
• Meningkatkan asupan cairan
• Terapi es pada tempat yang sakit
(Depkes RI, 2006)
2. Rheumatoid Arthritis
• Istirahat untuk mengurangi tekanan pada sendi yang meradang
• Terapi fisik dengan alat bantu (tongkat) untuk mempertahankan mobilitas
• Terapi okupasi
• Penurunan berat badan
• Pembedahan
(Dipiro et al., 2008)
3. Anemia
Mengonsumsi sayuran, biji-bijian, susu, telur, daging, dan ikan. Daging, jus jeruk,
makanan kaya asam askorbat harus disertakan dengan makanan (Dipiro et al., 2008).

4. Hipertensi
Berolahraga secara teratur, diet kaya buah-buahan, sayuran, rendah lemak serta
lemak jenuh dan diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) (Sneltzer &
Bare, 2002).
KONSELING, INFORMASI DAN EDUKASI
KIE UNTUK PASIEN
• Minum obat sesuai yang dianjurkan
• Melakukan gaya hidup sehat sesuai terapi non farmakologi
• Jika terjadi efek samping diharapkan melapor kepada petugas kesehatan
• Dianjurkan minum obat sesuasi aturan pakai secara teratur
• Diet garam
• Cek tekanan darah setiap hari selama di rumah sakit
• Cek tekanan darah minimal 6 bulan sekali setelah pengobatan RA selesai

KIE UNTUK KELUARGA PASIEN


• Motivasi pasien untuk melaksanakan pola hidup sehat dan mengurangi
makanan yang mengandung purin.
• Memotivsi pasien untuk melakakukan diet sehat
• Menurunkan tingkat stress pasien
• Memetivasi pasien untuk meningkatkan asupan cairan
• Keluarga pasien memastikan pasien meminum obat secara teratur
KONSELING, INFORMASI DAN EDUKASI
K I E U N T U K T E N A G A K E S E H ATA N
• Memotivasi pasien untuk minum obat secara teratur
• Memotivasi pasien untuk melakukan gaya hidup sehat
• Memantau efeksamping obat berupa gangguan GI dan Peningkatan
tekanan darah
• Melakukan tes tingkat nyeri pasien, apabila obat anti nyeri yang diberikan
tidak mampu mengurangi rasa nyeri, bisa mengganti obat dengan
sepengetahuan apoteker.
• Monitor peningkatan tekanan darah
• Memantau kepatuhan pasien minum obat
• Penggunaan kortikosteroid tidak boleh lebih dari 3 bulan
• Lakukan pemeriksaan enzim hati secara periodik, sesuaikan dosis jika
terjadi peningkatan ALT dan AST yang signifikan
• Monitoring efikasi dari penggunaan kombinasi methotrexate dan
prednisone. Dilihat adanya peningkatan kualitus hidup pasien selama 3
bulan dan tercapainya target terapi dalam 6 bulan
• Tenaga kesehatan turut serta dalam terapi okupasi pasien.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

Nama Obat Jadwal Manfaat Hal yang perlu diperhatikan


Minum

Methotrexate 7,5 mg/ Antiinflamasi dan  Lakukan pemeriksaan enzim hati


minggu imunosupresan secara periodik, sesuaikan dosis
jika terjadi peningkatan ALT dan
AST yang signifikan
 Apabila terjadi efek samping yang
tidak diinginkan segera hubungi
dokter
Prednisone 1 x 1 tablet Sebagai  Penggunaan kortikosteroid pada
setiap 24 antiinflamasi pasien tidak boleh lebih dari 3
jam sebelum onset bulan
DMARD tercapai  Penggunaan kortikosteroid tidak
maksimal boleh dalam dosis yang tinggi
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

Ketorolac 3 x sehari Sebagai  Penggunaan dosis berlebih dapat


setiap 8 antiinflamasi menyebabkan GI bleeding
jam penderita gout dan
OA
Rantin 3 x sehari 1 Sebagai profilaksis  Diinjeksikan sebelum makan
ampul stress ulcer
setiap 8
jam

Allopurinol 1 x sehari Menghambat  Penggunaan dosis tinggi dapat


setiap 24 enzim xantin menyebabkan hipersensitivitas
jam oksidase

Kolkisin 2 x sehari Antiinflamasi pada  Dosis tinggi dapat menyebabkan GI


setiap 12 penderita gout dan bleeding
jam OA
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

Ferro 1 x sehari Mengatasi


sulfat setiap 24 jam anemia -

Losartan 1 x sehari Mengontrol  Digunakan setelah makan


setiap 24 jam tekanan darah

Amlodipin 1 x sehari Mengontrol  Digunakan setelah makan


setiap 24 jam tekanan darah
MO N I T O R I N G
Monitoring Jadwal Target
Obat
Keberhasilan ESO Pemantauan Keberhasilan
Methotrexate  Nyeri dan  Hepatotoksik (parameter 1 bulan sekali  RF<60%
kekakuan monitoring : AST, ALT, alkaline  Tidak
berkurang phospate, albumin, total bilirubin ditemukan
dan uji hepatitis B & C) anti-CCP
 Bengkak pada
pada
sendi  Myelosuppression (parameter
pemeriksaa
berkurang monitoring: adanya pusing yang
n klinis
berlebih, mudah mengalami
 Kehangatan  Leukosit
pendarahan, lebam atau mudah
berkurang normal,
terinfeksi), mual dan muntah
pada sendi yaitu 3200-
(Dipiro, 2008).
yang bergerak 10000/mm3
Prednisone secara aktif  Hipertensi apabila digunakan 1 bulan sekali Nyeri sendi
 Berkurangnya dosis berlebih atau toksik berkurang
kelembutan (parameter monitoring : tekanan
palpasi sendi darah),

(Dipiro, 2008)  Hiperglikemi (parameter


monitoring : kadar gula dalam
darah, poliuria dan polidipsi
(Dipiro, 2008).
MO N I T O R I N G
Monitoring Jadwal Target
Obat
Keberhasilan ESO Pemantauan Keberhasilan
Ketorolac  Nyeri GI bleeding, diare, konstipasi, mual Setiap hari Nyeri sendi
berkurang muntah (drugs.com., 2018). berkurang

Rantin  Tidak terjadi Mual muntah, depresi, vertigo Setiap hari Tidak terjadi
stress ulcer (drugs,com., 2018). stress ulcer

Allopurinol  Kadar asam Kemerahan pada kulit, iritasi 1 minggu Asam urat
urat normal lambung, hepatitis, hipersensitivitas sekali terkontrol,
 Berkurangnya (Dipiro, et al., 2008). <6mg/dL
nyeri sendi

Kolkisin • Nyeri Diare, mual muntah, nyeri lambung, Setiap hari Nyeri
berkurang sakit kepala (drugs.com. 2018). berkurang
MO N I T O R I N G
Monitoring Jadwal Target
Obat
Keberhasilan ESO Pemantauan Keberhasilan
Ferro sulfat Parameter klinis Demam, tinja kehitaman, Setiap hari  Hb normal, yaitu
pemeriksaan diare (drugs.com., 2018). 13-18g/dL
darah normal,  Hct normal,
meliputi yaitu 40-50%
pemeriksaan Hb,  MCV normal,
Hct, dan MCV. yaitu 80-100fl
Losartan Tekanan darah Kecemasan, depresi, mual Setiap hari
terkontrol muntah, detak jantung
meningkat (drugs.com.,
2018).
Tekanan darah
terkontrol,
Amlodipin Tekanan darah Diare, konstripasi, detak Setiap hari
<120/80mmHg
terkontrol jantung meningkat
(drugs.com., 2018).
D A F TA R P U S TA K A

AFP, 2012, Osteoarthritis: Diagnosis and Treatment, American Family Physician, (85) Number 1, p: 49-56.
Bedah Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2), Alih bahasa oleh Agung
Choi , Hyon K.,Lucia Cea Soriano, Yuqing Zhang, dan Luis A García Rodríguez, 2012, Antihypertensive drugs and risk of incident
gout among patients with hypertension : population based case-control study, BMJ 11 Februari 2012 ,
VOLUME 344
DiPiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L. and DiPiro C. V., 2015, Pharmacotherapy Handbook, Ninth Edit., McGraw-Hill Education
Companies, Inggris.
Dipiro, 2008, Pharmacotherapy: A Patophysiologic Approach, USA: McGraw Hill Company
Kohn, B.A., et al., 2016, Classifications in Brief Kellgren-Lawrence Classification of Osteoarthritis, Clin Orthop Relat Res,
(474):1886–1893
MIMS. 2011. MIMS Petunjuk Konsultasi Edisi III. Jakarta : VBM Medica
Mota et al., 2013. Guidelines for the drug treatment of rheumatoid arthritis. Revista brasileira de reumatologia, 53(2).
Nunik,Mas Ulfa,2017, Analisis efektivitas penurunan tekanan darah pada pasien Hipertensi Yang mendapat terapi obat
Antihipertensi golongan Angiotensin reseptor blocker’s (Candesartan,valsartan,kalium losartan). Jurnal pharmacy and
Science, Juli 2017, VOLUME 2
Pall, Dénes., Antónia Szántó, dan Csaba Farsang., 2013, treatment of hypertension in patients with rheumatic diseases, European
Society of Hypertension Scientific Newsletter:Update on Hypertension Management, No. 57
Panoulas, V. F., G. S. Metsio, A. V. Pace, H. John, G. J. Treharne, M. J. Banks dan G. D. Kitas., 2008, Hypertension in rheumatoid
arthritis, Rheumatology 2008;47:1286–1298
Panoulas, V.F., Holly J, George D.K., 2008, six step management of hypertension patient with reumatoid arthritis, PERSPECTIVE,
Future Rheumatol, 21-35
Price SA, Wilson LM. 2006. Patafisiologi; konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 6; Vol. 2. Jakarta: Penerbit Buku Kodokteran
EGC.
Smeltzer, S. C., Bare, B. G., 2001, “Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &Suddarth. Vol. 2. E/8”, EGC, Jakarta
Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G, 2002,Buku Ajar Keperawatan Medikal
Smolen et al. 2016. EULAR recommendations for the management of rheumatoid arthritis with synthetic and biological disease-
modifying antirheumatic drugs: 2016 update. Annals of the rheumatic diseases, 76(6).
Sudoyo AW, Bambang S, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4; jilid 3. Jakarta: InternaPublishing.
T HANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai