Disaster Nursing Kebakaran
Disaster Nursing Kebakaran
Dosen Pembimbing
SITI ROMADHONI S.KEP., NS, M. KEP
Oleh :
NAMA : NURWAHYUDIN
NIM : 0513096
1. Tujuan utama
Tujuan tindakan asuhan keperawatan komunitas pada bencana ini adalah
untuk mencapai kemungkinan tingkat kesehatan terbaik masyarakat yang
terkena bencana tersebut
2. Peran Perawat
a. Peran dalam Pencegahan Primer
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan timperawat dalam masa pra
bencana ini, antara lain:
1. Mengenali instruksi ancaman bahaya kebakaran;
2. Menyiapkan peralatan kesehatan di daerah rawan kebakaran;
3. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan saat fase emergency
(makanan, air, obat-obatan, pakaian dan selimut, serta tenda);
4. Melatih penanganan pertama korban bencana kebakaran baik
mengembangkan kemampuan sendiri maupun melatih masyarakat
umum agar dapat melaksanakan penanganan pertama;
5. Berkoordinasi berbagai dinas pemerintahan, organisasi lingkungan,
palang merah nasional maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan
dalam memberikan penyuluhan dan simulasi persiapan menghadapi
ancaman bencana kepada masyarakat.
Pendidikan kesehatan diarahkan kepada :
1. Usaha pertolongan diri sendiri (pada masyarakat tersebut),
2. Pelatihan pertolongan pertama dalam keluarga seperti menolong
anggota keluarga dengan kecurigaan fraktur tulang , perdarahan,
dan pertolongan pertama luka bakar,
3. Memberikan beberapa alamat dan nomor telepon darurat seperti
dinas kebakaran, RS dan ambulans.
4. Memberikan informasi tentang perlengkapan yang dapat dibawa
(misal pakaian seperlunya, portable radio, senter, baterai),
5. Memberikan informasi tempat-tempat alternatif penampungan atau
posko-posko bencana.
b. Peran Perawat dalam Keadaan Darurat (Impact Phase)
Perawat harus melakukan pengkajian secara cepat untuk memutuskan
tindakan pertolongan pertama. Ada saat dimana ”seleksi” pasien untuk
penanganan segera (emergency) akan lebih efektif. (Triase )
TRIASE :
Merah paling penting, prioritas utama. keadaan yang mengancam
kehidupan sebagian besar pasien mengalami hipoksia, syok, trauma
dada, perdarahan internal, trauma kepala dengan kehilangan kesadaran,
luka bakar derajat I-II
Kuning --- penting, prioritas kedua. Prioritas kedua meliputi injury
dengan efek sistemik namun belum jatuh ke keadaan syok karena dalam
keadaan ini sebenarnya pasien masih dapat bertahan selama 30-60
menit. Injury tersebut antara lain fraktur tulang multipel, fraktur
terbuka, cedera medulla spinalis, laserasi, luka bakar derajat II
Hijau --- prioritas ketiga. Yang termasuk kategori ini adalah fraktur
tertutup, luka bakar minor, minor laserasi, kontusio, abrasio, dan
dislokasi
Hitam --- meninggal. Ini adalah korban bencana yang tidak dapat
selamat dari bencana, ditemukan sudah dalam keadaan meninggal
c. Peran perawat di dalam posko pengungsian dan posko bencana
Memfasilitasi jadwal kunjungan konsultasi medis dan cek kesehatan
sehari-hari
Tetap menyusun rencana prioritas asuhan keperawatan harian
Merencanakan dan memfasilitasi transfer pasien yang memerlukan
penanganan kesehatan di RS
Mengevaluasi kebutuhan kesehatan harian
Memeriksa dan mengatur persediaan obat, makanan, makanan khusus
bayi, peralatan kesehatan
Membantu penanganan dan penempatan pasien dengan penyakit
menular maupun kondisi kejiwaan labil hingga membahayakan diri dan
lingkungannya berkoordinasi dengan perawat jiwa
Mengidentifikasi reaksi psikologis yang muncul pada korban (ansietas,
depresi yang ditunjukkan dengan seringnya menangis dan mengisolasi
diri) maupun reaksi psikosomatik (hilang nafsu makan, insomnia,
fatigue, mual muntah, dan kelemahan otot)
Membantu terapi kejiwaan korban khususnya anak-anak, dapat
dilakukan dengan memodifikasi lingkungan misal dengan terapi
bermain.
Memfasilitasi konseling dan terapi kejiwaan lainnya oleh para psikolog
dan psikiater
Konsultasikan bersama supervisi setempat mengenai pemeriksaan
kesehatan dan kebutuhan masyarakat yang tidak mengungsi