Oleh
Imam Mansyur, S.Kep
NIM. 192311101131
Laporan Tugas Program Profesi Ners Stase KDP yang disusun oleh:
Hari :
Tanggal :
FAKULTAS KEPERAWATAN
Mengetahui,
PJ Program Profesi Ners PJMK
Menyetujui,
Wakil Dekan I
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ASUHAN KEPERAWATAN............................. iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
LAPORAN PENDAHULUAN..... .................................................................... v
A. Definisi Gangguan Nutrisi........................................................................... 1
B. Epidemiologi................................................................................................ 1
C. Etiologi......................................................................................................... 2
D. Tanda dan Gejala.......................................................................................... 2
E. Patofisiologi dan Clinical Pathway.............................................................. 3
F. Penatalaksanaan Medis................................................................................ 5
G. Penatalaksanaan Keperawatan..................................................................... 10
a. Diagnosa Keperawatan yang Sering Muncul.......................................... 10
b. Perencanaan/Nursing Care Plan ............................................................ 11
H. Penatalaksanaan Berdasarkan Evidence Based Practice in Nursing........... 13
I. Daftar Pustaka...............................................................................................14
iii
1
LAPORAN PENDAHULUAN
B. Epidemiologi
Kurangnya kebutuhan nutrisi di karenakan salah satu penyebabnya yaitu
deabetes melitus (DM) diamana semakin banyak kekurangan nutrisi terutama di
negara berkembang. World Health Organization (WHO) tahun 2017 jumlah
penderita diabetes telah meningkat dari 108 juta di tahun 1980 menjadi 422 juta
pada tahun 2014. Prevalensi global diabetes dikalangan orang dewasa di atas 18
tahun telah meningkat dari 4,7% pada tahun 1980 menjadi 8,5% pada tahun 2014.
Prevalensi diabetes meningkat lebih cepat di negara negara berpenghasilan
menengah dan rendah. Sampai saat ini di laksanakan di Indonesia, kekerapan
diabetes di Indonesia berkisar antara 1,4 dengan 1,6% pada tahun 2013.
2
C. Etiologi
1. Efek dari pengobatan
2. Mual/ muntah
3. Gangguan intake makanan
4. Radiasi/ kemoterapi
5. Penyakit kronis
6. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori
akibat penyakit infeksi atau kanker
7. Disfagia karena adanya kelainan persarafan
8. Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit / intoleransi laktosa
9. Nafsu makan menurun (Wartonah & Alimul, 2006).
2. Clinical Pathway
Intensivitas Respon Insulin
Hiperglikemi
Hati merespon dengan melakukan
glukoneogenesis (asam amino,
asam lemak, glikogen) Peningkatan pengeluaran
glukosan dalam urin
Penurunan BB
Resiko Kekurangan
volume cairan
Ketidakseimbangan Nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
5
F. Penatalaksanaan Medis
1. Nutrisi enteral
Metode pemberian makanan alternative untuk memastikan kecukupan
nutrisi meliputi metode enteral (melalui system pencernaan). Nutrisi enteral
juga disebut sebagai nutrisi enteral total (TEN) diberikan apabila klien tidak
mampu menelan makanan atau mengalami gangguan pada saluran
pencernaan atas dan transport makanan ke usus halus terganggu. Pemberian
makanan lewat enteral diberikan melalui slang nasogastrik dan slang
pemberian makan berukuran kecil atau melalui slang gastrostomi atau
yeyunostomi.
2. Nutrisi parenteral
Nutrisi parenteral (PN), juga disebut sebagai nutrisi parenteral total (TPN)
atau hiperalimentasi intravena (IVH), diberikan jika saluran gastrointestinal
tidak berfungsi karena terdapat gangguan dalam kontinuitas fungsinya atau
karena kemampuan penyerapannya terganggu. Nutrisi parenteral diberikan
secara intravena seperti melalui kateter vena sentral ke vena kava superior.
Makanan parenteral adalah larutan dekstrosa, air, lemak, protein, elektrolit,
vitamin, dan unsure renik, semuanya ini memberikan semua kalori yang
dibutuhkan. Karena larutan TPN bersifat hipertonik larutan hanya dimasukkan
ke vena sentral yang beraliran tinggi, tempat larutan dilarutkan oleh darah
klien ( Kozier, 2011).
6
G. Penatalaksanaan Medis
a. Diagnosa Keperawatan yang sering muncul (PES)
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
berhubungan dengan asupan diet kurang ditandai dengan kram
abdomen, nyeri abdomen, gangguan sensasi rasa, berat badan 20%
atau lebih dibawah rentang berat badan ideal, kerapuhan kapiler, diare,
kehilangan rambut berlebihan, enggan makan, asupan nutrisi kurang
dari recommenden daily allowance (RDA), bising usus hiperaktif,
kurang informasi, kurang minat pada makan, tonus otot menurun,
kesalahan informasi, kesalahan persepsi, membran mukosa pucat,
ketidakmampuan memakan makanan, cepat kenyang setelah makan,
sariawan rongga mulut, kelemahan otot pengunyah, kelemahan otot
untuk menelan, penurunan berat badan dengan asupan adekuat.
a. Defisien volume cairan (00027) berhubungan dengan hambatan
mengakses cairan, asupan cairan kurang, dan kurang pengetahuan
tentang kebutuhan cairan ditandai dengan perubahan status mental,
penurunan turgor kulit, penurunan tekanan darah, penurunan tekanan
nadi, penurunan volume nadi, penurunan turgor lidah, penurunan
pengeluaran urine, penurunan pengisian vena, membran mukosa
kering, kulit kering, peningkatan suhu tubuh, peningkatan frekuensi
nadi, peningkatan hematokrit, peningkatan konsentrasi urine,
penurunan berat badan tiba-tiba, haus, dan kelemahan
7
b. Penatalaksanaan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC Paraf &
Nama
1. Ketidakseimbangan 1. Nafsu makan a. Manajemen Mual
nutrisi: kurang dari Indikator: Observasi tanda-tanda nonverbal
kebutuhan tubuh a. Hasrat/keinginan untuk dari ketidaknyamanan
Batasan karakteristik: makan Identifikasi faktor-faktor yang dapat
1. Berat badan 20% atau b. Mencari makanan menyebabkan atau berkontribusi
lebih di bawah rentang c. Menyenangi makanan terhadap mual
berat badan ideal d. Merasakan makanan Pastikan bahwa obat antiemetik yang
2. Bising usus hiperaktif e. Energi untuk makan efektif diberikan untuk mencegah
3. Cepat kenyang setelah f. Intake makanan mual bila memungkinkan
makan g. Intake untrisi Kendalikan faktor-faktor lingkungan
4. Diare h. Intake cairan yang mungkin membangkitkan mual
5. Gangguan sensasi rasa i. Rangsangan untuk Tingkatkan istirahat dan tidur yang
6. Kehilangan rambut makan cukup untuk memfasilitasi
berlebihan pengurangan mual
7. Kelemahan otot 2. Mual & muntah: efek Dorong pola makan dengan porsi
pengunyah yang mengganggu sedikit makanan yang menarik bagi
8. Kelemahan otot untuk Indikator: pasien
menelan a. Asupan cairan menurun
Timbang BB secara teratur
9. Kerapuhan kapiler b. Asupan makanan
Monitor efek dari manajemen mual
10. Kesalahan informasi berkurang
secara keseluruhan
11. Kesalahan persepsi c. Output urin menurun
12. Ketidakmampuan d. Kehilangan selera makan
b. Manajemen Muntah
memakan makanan e. Perubahan status nutrisi
Kaji emesis terkait warna,
13. Kram abdomen f. Penurunan berat badan
konsistensi, akan adanya darah,
14. Kurang informasi g. Gangguan aktivitas fisik
8
c. Manajemen Nutrisi
Tentukan status gizi pasien dan
kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan gizi
Identifikasi alergi atau intoleransi
makanan yang dimiliki pasien
Tentukan apa yang menjadi
preferensi makanan bagi pasien
Ciptakan lingkungan yang optimal
pada saat mengkonsumsi makanan
Anjurkan pasien untuk duduk pada
posisi tegak di kursi, jika
memungkinkan
Anjurkan keluarga untuk membawa
makanan favorit pasien sementara
berada di rumah sakit atau fasilitas
perawatan, yang sesuai
Bantu pasien membuka kemasan
makanan, memotong makanan, dan
makan, jika diperlukan
Monitor kalori dan asupan makanan
Monitor kecenderungan terjadinya
10
regulasi
2. Kehilangan cairan aktif
13
d. Daftar Pustaka
Adelin, R. 2016 Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus Dalam Masalah
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Di Ruang Laika Waraka Interna Rsud
Bahteramas Prov.Sultra
Alimul, A Aziz, 2006. Pengantar kebutuhan dasar manusia : aplikasi konsep
dan proses keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Bulechek, Gloria M et al. 2013. Nursing Intervention Classification (NIC).
United Kingdom: Elsevier.
Herdman, T. Heather. 2015. Nanda International Inc. Diagnosis
keperawatan: definisi & klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC.
Kozier, Barbara. 2010. Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses,
dan praktik edisi 7. Jakarta : EGC.
Moorhead,Sue et al. 2013. Nusing Outcomes Classification. United Kingdom:
Elsevier.
Wartonah, Tarwoto. 2006. KDM dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medi
2