Essay Tentang Kepemimpinan Serta Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan
Essay Tentang Kepemimpinan Serta Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan
PENDAHULUAN
1
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah sebuah organisasi pengkaderan
penting untuk melihat kualitas dan kuantitas kader itu sendiri. Kader HMI
merupakan kaum intelektual yang memiliki tanggung jawab dalam bidang
akademis maupun dalam bidang keorganisasian. Masing – masing tanggung
jawab dalam bidang tersebut hendaknya dijadikan motivasi bagi para kader
untuk mewujudkan visi HMI “,,,,,,”Dalam pengkaderan HMI terdapat pelatihan
kader berbasis kepemimpinan, pada tingkat komisariat atau tingkatan awal
setelah masa perkenalan calon anggota (maperca) yaitu Latihan Kader 1 (LK1).
Inilah dasar penanaman nilai pengkaderan berbasis kaum intelektual tingkat
pertama.
HMI cabang Ciputat, dengan sejarahnya yang panjang berdiri pada tahun
1960-an telah memiliki kader dengan intelektualitas yang tidak diragukan.
Seperti Nukholis Majid (cak Nur) yang identik dengan Nilai-nilai Dasar
Perjuangan (NDP) HMI. Tokoh nasional saat inipun seperti Azyumardi Azra
dan Komaruddin Hidayat lahir dari kawasan intelektual Ciputat.
Komisariat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (Komfakdik)
merupakan komisariat yang baru berdiri pada tahun 2005 dan merupakan
komisariat yang baru di lingkungan HMI cabang Ciputat. Dalam proses
dinamisasi pengkaderan yang terjadi pada Komfakdik ini mengalami pasang
surut. Begitu juga kualitas intelektual dan kuantitas kader tersebut.
Saat ini (Tahun 2014 M) jiwa kepemimpinan dalam tiap kader komfakdik
mengalami penurunan yang tinggi. Maka penulis mencoba membuat makalah
yang bertema krisis kepemimpinan; membangun mentalitas pemimpin dalam
jiwa kader HMI KOMFAKDIK . Yang merupakan bahan tulisan yang menjadi
refleksi, evaluasi dan solusi dalam menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam
kalangan kader HMI KOMFAKDIK.
2
B. Tujuan Penulisan
Makalah ini merupakan sebuah tulisan yang menjadi salah satu persyaratan
untuk mencalonkan diri sebagai formatur Komisariat Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan (Komfakdik) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang
Ciputat. Dan tulisan ini sebagai bahan refleksi dan evaluasi bersama dalam
menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam diri
kader di KOMFAKDIK.
C. Rumusan Masalah
Penulis mencoba merumuskan makalah ini menjadi beberapa tahap
pemahaman, dimulai dari makna pemimpin sampai dengan makna intelektual itu
sendiri, yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Pengertian pemimpin dan kepemimpinan
2. Mengetahui fungsi pemimpin dalam sebuah organisasi
3. Bagaimana cara menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam setiap kader
4. Penerapan konsep pengkaderan HMI dengan penanaman mentalitas
kepemimpinan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
B. Fungsi Pemimpin Dalam Suatu Organisasi
HMI berfungsi sebagai organisasi yang menciptakan pemimpin masa depan,
yang mempunyai kapasitas dan kapabilitas yang memadai. Adapun menurut Prof. Dr.
Sondang P. Siagian, MPA, (1988:46-73) sedikitnya ada lima fungsi dari pemimpin.
5
C. Cara Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan Kepada Setiap Kader
.
Wujud profil kader HMI, secara jelas tersirat dalam tujuan HMI; “terbinanya
insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islamdan bertanggung jawab
atas terwujudnya masyarakat adil-makmur yang diridhai Allah SWT” yang biasa
disebut 5 kualitas insan cita HMI. Lima kualitas insan cita HMI sebagai kelompok
inteligensia atau intelektual kader HMI dapaat digambarkan dengan: a) tipe
konseptor, b) tipe solidarity maker, c) tipe problem solving, d) tipe administrator atau
pelaksana, dan e) tipe negarawan.
6
D. Penerapan konsep pengkaderan HMI dengan penanaman mentalitas
kepemimpinan
Dalam modul latihan kader satu yang diterbitkan oleh pengurus HMI cabang
Ciputat memiliki beberapa unsur materi yang dilakukan pada pendidikan HMI.
Materi tersebut adalah sejarah HMI, konstitusi HMI, Nilai Dasar Perjuangan (NDP),
Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan, dan teknik persidangan. Materi-materi
tersebut sebagai dasar pengembangan kader.
Peningkatan kapasitas ideologi kader HMI komfakdik yang saat ini menjadi
wacana menarik, karena tidak sedikit dari kader tersebut tidak mengerti dari tujuan
HMI itu sendiri. Inilah yang menjadikan rasa kepemilikan terhadap HMI dikalangan
komfakdik berkurang. Penerapan ideologi ini dilakukan tidak harus pada pelatihan
awal atau pendidikan dasar HMI tersebut, perlu adanya peningkatan kembali atau
pemahaman kembali dalam sebuah kajian diskusi.
7
Kapasitas kuantitas kader yang mumpuni dan ideologi kader yang tertanam
inilah yang akhirnya menciptakan kader HMI. Namun dengan adanya kuantitas yang
banyak dan ideologi yang tertanam akhirnya tidak akan menciptakan kader yang
memiliki insan cita berkualitas. Kajian pada tataran dunia kesehatan dan penanaman
keislaman pada diri kader menjadi perhatian khusus yang harus terus dilakukan
komisariat. Kajian-kajian kesehatan dan keislaman inilah yang akhirnya menjadi
nilai tambah kader dalam mencapai tujuan HMI.
8
BAB III
KESIMPULAN
Bahwa kepemimpinan itu tidak lepas dari pengaruh, mempengaruhi, dan yang
dipengaruhi. Banyak ahli yang mengemukakan tentang kepemimpinan seperti yang
diuraikan diatas, akan tetapi akan diambil suatu pengertian kepemimpinan secara
universal yaitu : gaya seorang pemimpin dalam mempengaruhi seseorang ataupun
kelompok guna agar yang dipengaruhi mengikutinya.
Setiap kader HMI adalah calon pemimpin-pemimpin masa depan yang harus
digali dan dilatih potensinya mulai dari mahasiswa. Pemimpin yang baik itu adalah
pemimpin yang mampu mengayomi aspirasi anggotanya dan mampu mempengaruhi
kader-kadernya untuk bekerja dalam mencpai tujuan dari organisasi tersebut. Kemudian
dari segi akademis, kader HMI harus mampu bersaing bahkan mampu menjadi yang
terdepan ketimbang mahasiswa-mahasiswa yang apatis, yang berada di sekeliling
mereka.
Untuk mendapatkan kader yang berprestasi dalam hal berorganisasi dan akademis
kader-kader HMI harus tahu isu-isu yang berkembang saat ini dan mencoba mengkritisi
sendiri masalah tersebut, dalam hal lain bisa juga berdiskusi dengan kader HMI lain
agar mengetahui lebih dalam situasi yang terjadi saat ini di sekitar kita.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
Curiculum Vitae
Pengalaman Organisasi :
Anggota OSIS MAN 2 Model Padangsidempuan, Bidang Pidato (Pidato Bhs.
Arab) (2009-2010 M)
Ketua UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) MAN 2 Model Padangsidempuan
(2010-2011 M)
Staf Ahli BEM Farmasi UIN Jakarta Divisi Kesenian dan Olah Raga (2012-
2014)
Pengurus HMI Komfakdik (2014-Sekarang)
Pengurus LKMI Komfakdik (2014-Sekarang)
Wakil Ketua Futsal Farmasi (2014-Sekarang)
Wakil Ketua KOMPASS Jakarta (Komnitas Mahasiswa Padangsidempuan dan
Sekitar) (2014-Sekarang)
Menteri Pemuda dan Olah Raga KMSU Jakarta (Komunitas Mahasiswa
Sumatera Utara) (2014-Sekarang)
Prestasi :
11
VISI DAN MISI PENCALONAN FORMATUR KOMISARIAT
Misi :
Peningkatan kuantitas kader komisariat berbasis mahasiswa kesehatan
(Quantity)
Penanaman ideologi HMI pada setiap kader (Sense of Belonging) dan ideologi
kepemimpinan dalam HMI
Menumbuhkan wacana berfikir kritis Kader terhadap dunia Kesehatan dan
keislaman (Quality)
Memupuk kembali mentalitas kepemimpinan terhadap kader HMI sebagai
pondasi awal menuju arah yang lebih baik lagi. (Quality).
12