Sap Risiko Jatuh
Sap Risiko Jatuh
Coach :
Dr. H. Rahmadi, M.Si
Mentor :
M.Fakhruddin Noor, S.KM., MKM
Oleh :
Nindya Chrysanti, A.Md.Kep
A. ANALISA DATA
1. Kebutuhan peserta didik
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak instansi yaitu
bapak M.Fakhruddin Noor, S.KM., MKM pada tanggal 19 Mei
2019, didapatkan data bahwa orang tua anak dengan thalasemia
masih belum memahami mengenai risiko jatuh yang kemungkinan
besar dapat terjadi kepada anaknya padahal naknya sudah
diberikan penanda risiko jatuh pada gelang identitasnya berupa
stiker berwarna kuning. Salah satu contoh kurangnya pengetahuan
tadi ialah pasien anak tersebut terkadang diajak berkeliling rumah
sakit entah untuk sekedar berjalan-jalan mengurangi stress
hospitalisasi ataupun untuk membeli jajanan dikantin. Maka dari itu
perlu diadakan penyuluhan mengenai pengertian risiko jatuh, jenis
penanda risiko jatuh, tujuan penanda risiko jatuh, penatalaksanaan
pencegahan terhadap jatuh.
D. MATERI (TERLAMPIR)
1. Pengertian risiko jatuh
2. Jenis penanda risiko jatuh
3. Tujuan penanda risiko jatuh
4. Penatalaksanaan pencegahan terhadap jatuh
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. MEDIA
1. Leaflet
H. EVALUASI
1. Mengajukan pertanyaan lisan.
a. Tes awal.
Menanyakan apa yang dimaksud dengan risiko jatuh secara
umum?
b. Tes akhir
Menanyakan kepada orang tua anak dengan thalassemia
pengertian dari risiko jatuh, jenis penanda risiko jatuh , tujuan
penanda risiko jatuh serta tindakan pencegahan terhadap jatuh
2. Observasi.
Respon/tingkah laku orang tua saat diberi pertanyaan: apakah
diam atau menjawab (benar atau kurang tepat).
Orang tua antusias atau tidak.
Orang tua mengajukan pertanyaan atau tidak.
MATERI
A. Pengertian
Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seseorang mengalami
jatuh dengan atau tanpa disaksikan oleh orang lain, tidak sengaja/tidak
direncanakan, dengan arah jatuh ke lantai, dengan atau tanpa
mencederai dirinya. Penyebab jatuhdapat meliputi faktor fisiologis
(pingsan) atau lingkungan (lantai licin). Risiko jatuh adalah pasien yang
beresiko untuk jatuh yang umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan
dan faktor fisiologis yang dapat berakibat cidera.