Anda di halaman 1dari 8

Nama : Afif Nurrohman

NIM/Kelas : 1717402091 / 6 PAI C

Mata Kuliah : Pembelajaran PAI bagi ABK

Dosen Pengampu : Anggitiyas Sekarinasih, M.Pd.

1. Penyebab terjadinya kelainan dapat dikelompokkan berdasarkan waktu atau


masa terjadinya kelainan. Sebutkan ketiga kelompok penyebab tersebut, dan
beri contoh masing-masing kelompok! Di antara ketiga jenis penyebab tersebut,
yang manakah yang menurut Anda paling menakutkan ibu yang sedang hamil?
Berikan penjelasan atas jawaban tersebut!

Jawaban :

Berdasarkan waktu terjadinya, penyebab kelainan dapat dibagi menjadi tiga


kategori seperti berikut:

a. Penyebab Prenatal, yaitu penyebab yang beraksi sebelum kelahiran


Contoh : Terserang virus rubela, pada saat mengandung mengalami trauma atau
salah minum obat, yang semuanya ini berakibat bagi munculnya kelainan
pada bayi.
b. Penyebab Perinatal, yaitu penyebab yang muncul pada saat atau waktu proses
kelahiran
Contoh : Ketika proses kelahiran keterlambatan memberi oksigen, kecerobohan
menggunakan alat-alat atau kelebihan memberi oksigen akan mengundang
munculnya kelainan yang tentu saja akan mengagetkan orang tua bayi.
c. Penyebab Postnatal, yaitu penyebab yang muncul setelah kelahiran
Contoh : kecelakaan, jatuh, atau kena penyakit tertentu
Dari ketiga kelompok berdasarkan waktu atau masa terjadinya, penyebab yang
menurut saya paling menakutkan bagi ibu hamil adalah penyebab prenatal, karena pada
masa prenatal merupakan waktu janin masih berada dalam kandungan. Di mana waktu-
waktu tersebut merupakan waktu yang rentan menyerang calon ibu yang akan
melahirkan sang buah hati, tentu tidak ada seorang ibu yang menginginkan calon buah
hatinya dilahirkan secara tidak normal atau memiliki kelainan.

2. Jika di kelas Anda ada anak berkelainan (misalnya anak tunagrahita ringan),
bagaimana reaksi anak-anak lain terhadap anak tersebut? Bandingkan reaksi
ini jika di sekolah terpadu ada anak tunanetra yang belajar bersama dengan
anak-anak normal. Apakah reaksi tersebut sama atau berbeda? Bagaimana
Anda dapat menjelaskan hal ini?

Jawaban :

Anak tunagrahita ringan masih dapat dididik. Berdasarkan tingkat kelainan


yang menimbulkan perbedaan dalam kebutuhan khusus inilah dibuat klasifikasi
anak mampu didik (tunagrahita ringan), artinya dalam realitasnya jika di kelas ada anak
berkelainan ( tunagrahita ringan ) masih bisa/mampu bergaul dengan siswa yang ada
di sekolah regular. Dan dengan definisi yang sudah disebutkan diatas bahwa
tunagrahita ringan ( artinya masih dapat di didik ) tidak menutup kemungkinan bisa
melakukan keterampilan sosial dengan cukup baik.

Dari pemahaman yang sudah di jabarkan diatas menurut saya, reaksi yang sama
juga dilakukan di sekolah terpadu misalkan ada anak tunanetra yang belajar bersama
dengan anak-anak normal, karena di satu sisi sekolah terpadu merupakan sekolah yang
diselenggarakan berada dalam satu komplek dan di kelola secara terpadu baik dari
aspek kurikulum, pembelajaran, guru, sarana dan prasarana, managemen dan evaluasi
sehingga menjadi sekolah yang efektif dan berkualitas tentunya SDM/para siswanya
juga memahami akan adanya anak-anak yang memiliki kelainan.
Hal ini bisa saja terjadi apabila pihak orang tua yang memiliki anak yang
berkebutuhan khusus, juga guru yang professional dalam bekerja, maupun masyarakat
pada umumnya menerima keberadaan anak-anak tersebut di sekolah, bahkan harus
selalu berupaya untuk membantu, mengembangkannya, walaupun sifatnya masih
terbatas.

3. Jika ada bayi yang menjadi penumpang pesawat terbang, pramugari akan
meminta ibu bayi untuk menutup telinga bayi dengan kapas. Jelaskan mengapa
hal tersebut dilakukan!

Jawaban :

A. Naik pesawat bikin nyeri telinga

Salah satu keluhan yang sering terjadi akibat naik pesawat adalah nyeri telinga.
Penyebab dari hal ini adalah perbedaan tekanan yang muncul di telinga tengah ketika
seseorang mengalami perubahan ketinggian di atas pesawat. Cara-cara yang umum
dilakukan untuk mencegah nyeri telinga saat naik pesawat adalah menyamakan
tekanan, misalnya dengan menguap atau mengunyah makanan. Saat melakukan kedua
hal tersebut, terasa bunyi “pop” dan telinga akan kembali terasa nyaman. Faktanya,
menguap dan mengunyah bisa menyamakan tekanan karena membuka tuba eustachius,
suatu saluran yang menghubungkan antara saluran napas dengan telinga tengah. Sama
seperti orang dewasa, bayi juga berisiko mengalami hal tersebut. Bahkan, rasa tidak
nyaman saat naik pesawat lebih mudah terjadi karena saluran penghubung antara
tenggorokan dan telinga tengah (tuba eustachius) bayi yang berukuran lebih kecil.
Ketika mengalami nyeri di telinga, wajar bila bayi akan menangis atau bertindak sedikit
rewel di pesawat. Tentunya hal tersebut adalah kejadian yang normal, mengingat orang
dewasa juga bisa terganggu atas rasa nyeri yang muncul. Pada kondisi seperti inilah
penutup telinga bayi bisa memberikan manfaat. Penutup telinga diyakini dapat
meredam perbedaan tekanan yang muncul antara telinga tengah dan telinga luar.
Dengan adanya penutup telinga yang mumpuni, bayi akan sedikit lebih nyaman saat
naik pesawat ketika libur Lebaran. Risiko terjadinya nyeri telinga ketika lepas landas
atau mendarat juga akan lebih rendah.

B. Meredam bising

Tak hanya itu, penutup telinga juga dapat meredam bunyi bising yang ditimbulkan oleh
mesin pesawat. Kebisingan dalam kabin pesawat bisa meliputi 60 bahkan 100 desibel.
Kebisingan ini cenderung meningkat ketika lepas landas. Dengan penggunaan penutup
telinga, level kebisingan yang dihadapi bayi dapat berkurang dan waktu istirahat bayi
selama perjalanan tidak terganggu. Bayi yang cukup istirahat akan lebih kooperatif dan
tidak mudah rewel. Jika penggunaan penutup telinga masih membuat si Kecil merasa
tidak nyaman saat naik pesawat, Anda perlu melakukan usaha tambahan untuk
membantu menyamakan tekanan di telinga tengah dan udara luar. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan menyusui bayi atau memberikannya camilan. Atau, bila bayi
terbiasa menggunakan empeng, orang tua bisa memberikannya untuk meredakan nyeri
pada telinga. Penggunaan empeng masih diperbolehkan asalkan seusai dengan usia si
Kecil. Selain itu, orang tua sebaiknya juga menghindari perjalanan libur Lebaran ketika
bayi sedang mengalami batuk atau pilek. Hal ini berkaitan dengan fisiologi tuba
eustachius yang tertutup lendir, sehingga nyeri telinga parah sangat mungkin terjadi.
Adanya infeksi telinga pada si Kecil juga merupakan alasan untuk menunda perjalanan.
Hal ini untuk mencegah terjadinya nyeri yang berlebihan, serta kejadian kerusakan
pada gendang telinga bila dipaksakan untuk naik pesawat. Contoh gejala infeksi telinga
adalah keluarnya cairan dari telinga, telinga tampak kemerahan, nyeri bila disentuh,
dan lewat pemeriksaan dokter ditemukan adanya kemerahan pada gendang telinga. Hal
yang bisa disimpulkan adalah, penutup telinga bayi untuk digunakan saat naik pesawat
membawa segudang manfaat. Akan tetapi, keputusan perlu atau tidaknya benda ini
dikembalikan lagi pada Anda sebagai orang yang paling tahu hal terbaik untuk si Kecil.
4. Kekurangan gizi dan yodium dipercaya dapat menurunkan tingkat
kecerdasan. Bagaimana pengaruh gizi dan yodium bagi munculnya kelainan
dan perkembangan anak selanjutnya!

Jawaban :

Gizi merupakan faktor penting dalam proses tumbuh kem bang fisik anak yang
sedang tumbuh dan berkembang. Gizi yang dibutuhkan meliputi air susu ibu (ASI),
energi, protein, lemak, hidrat arang/karbohidrat, vitamin dan mineral. Dalam
pemberian zat gizi diharapkan sesuai dengan pola menu seimbang dan besar .porsi
disesuaikan dengan daya terima anak.

Dalam memberi zat gizi anak, jumlah pemberian disesuaikan dengan


kecukupan gizi yang dianjurkan. Karena, tumbuh kembang anak mengalami dua phase,
yaitu phase growth spurt (pertumbuhan melonjak) dan phase growth plat.eu
(pertumbuhan mendatar). Pertumbuhan tinggi badan, berat dan usia untuk anak laki-
laki dan anak perempuan berbeda.

Produktivitas bayi berbeda dengan produktivitas kelompok umur yang lain.


Pémenuhan kebutuhan gizi (nutrien) merupakan faktor utama untuk mencapai hasil
tumbuh kembang agar sesuai dengan potensial genetiknya. Agar semua organ tubuh
tumbuh dan berkembang, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa tumbuh
Íkembang bayi -berlangsung dalam tiga tingkatan yang ineliputi sel, organ dan tubuh
terjadi dalam tiga tahapan, yaitu peningkatan jumlah sel (hiperplasia), peningkatan
jumlah dan berat sel (hiperlasia dan hipertropi) dan selanjutnya peningkatan besar dan
kematangan sel. (hipertropi).

Dari penelitian-penelitian yang dilakukan baik itu di indonesia maupun di luar


riegeri menunjukkan bahwa jumlah penderita kurang gizi khususnya kurang kalori dan
protein yang disingkat KKP terbanyak diderita oleh golongan usia 1 sampai 2 tahun.
Setelah dilakukan, penelitian lebih lanjut ternyata diketahui bahwa usia 1 sampai 2
tahun ini adalah usia penyapihan, yai tu masa peralihan dari makanan bayi ke makanan
biasa, serta diketahui pula. Pada usia tersebut memang diperlukan banyak zat-zat gizi
untuk tumbuh kembang yang optimal (Nanang.P, 1993:8).

Tujuan pemberian makanãn pada anak yang sedang tumbuh dan berkembang
ada lab memberikan zat gizi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik
dan psikomotor juga untuk melakukan aktivitas fisik. Makanan hénaaknya memenuhi
syarat kecukupan zat gizi sesuai dengan susunan menu seimbang dan besar porsi
disesuaikan dengan daya terima serta tidak lupa memperhatikan syarat kebersihan.

Iodium merupakan zat gizi esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan


manusia yang harus diperoleh dari luar. Kecukupan normal yang dianjurkan untuk anak
usia 7-12 tahun adalah 120 ug per hari. Apabila asupan iodium kurang maka kelenjar
tiroid tidak mampu mempertahankan sekresi hormon yang adekuat, sebaliknya asupan
yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Asupan iodium pada kadar
yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan gejala hipertiroid dan
tirotoksikosis. Menurut Dunn (2000) kelebihan iodium dapat meningkatkan kejadian
autoimun tiroid, kanker tiroid, dan iodine induce hyperthyroidism. Asupan iodium
yang berlebihan dapat menimbulkan gejala hipertiroid di masyarakat. Hipertiroid
ditandai dengan penurunan berat badan dengan atau tanpa penurunan nafsu makan,
hiperkinesia (fungsi motorik yang meningkat secara abnormal), banyak keringat,
kelemahan otot dan kelesuan, kegelisahan, mudah capek, sesak nafas gemetar (tremor),
debar jantung (palpitasi), mata melotot (eksotalmus), diare, rambut mudah rontok,
kelenjar gondok membesar, dan emosional, sulit konsentrasi yang berdampak pada
menurunnya prestasi belajar.

5. Menurut Anda, apa yang harus dipersiapkan oleh orang tua, agar anak
berkelainan atau ABK yang ada dalam keluarga dapat mengembangkan potensi
yang dimilikinya.

Jawaban :
Pada dasarnya pendidikan anak merupakan menjadi tanggung jawab orangtua
sebagai sentral pendidikan untuk anak yang paling penting dan menentukan. Selain itu
seorang anak memperoleh pendidikan, pengarahan, pembinaan serta pembelajaran
untuk yang pertama kalinya dari orangtua dalam lingkungan keluarganya. Sehingga
peran orang tua sangat penting dan menentukan dalam tumbuh kembang anak termasuk
bagi anak berkebutuhan khusus.

Orang tua merupakan guru bagi anak tidak terkecuali anak berkebutuhan
khusus dalam lingkungan keluarga, di mana orang tua merupakan guru yang pertama
kali memberikan pendidikan, pengarahan dan lain sebagainya. Kemudian ketika orang
tua mensekolahkan anak mereka yang mengalami kebutuhan khusus, maka segala
sesuatu yang disampaikan oleh guru di sekolah pastinya akan ditindak lanjuti oleh para
orang tua di rumah. Disinilah kita bisa melihat peran penting orang tua untuk
menjadikan anak berkebutuhan khusus menjadi seorang anak yang mandiri.

Menurut Hewett dan Frenk D., penanganan dan pelayanan orang tua terhadap
anak berkebutuhan khusus adalah sebagai berikut

A. Sebagai pendamping utama (as aids), yaitu sebagai pendamping utama yang dalam
membantu tercapainya tujuan layanan penanganan dan pendidikan anak.

B. Sebagai advokat (as advocates), yang mengerti, mengusahakan, dan menjaga hak
anak dalam kesempatan mendapat layanan pendidikan sesuai dengan karakteristik
khususnya.

C. Sebagai sumber (as resources), menjadi sumber data yang lengkap dan benar
mengenai diri anak dalam usaha intervensi perilaku anak.

D. Sebagai guru (as teacher), berperan menjadi pendidik bagi anak dalam kehidupan
sehari-hari di luar jam sekolah.

E. Sebagai diagnostisian (diagnosticians) penentu karakteristik dan jenis kebutuhan


khusus dan berkemampuan melakukan treatmen, terutama di luar jam sekolah.
Ketika potensi bakat anak berkebutuhan khusus muncul, maka pada umumnya
orang tualah yang pertama kali mengetahuinya. Berdasarkan pengamatan orang tua,
maka segala sesuatu yang terdapat pada diri anak kemudian diinformasikan kepada
guru guna dilakukan tindakan melalui program pembelajaran bagi anak berkebutuhan
khusus. Melalui program pendidikan tersebut diharapakan dapat mengembangkan
bakatnya.

Ketika orang tua sering melayani dan bersama dengan anak yang mengalami
kebutuhan khusus, dalam hal ini orangtua akan merasakan bahwa apa yang
dilakukannya adalah sesuatu yang bisa menjadi potensi bakat dalam bidang tertentu.
Dari situlah kemudian orang tua dapat melakukan sharing dengan guru di sekolah agar
bisa memberikan pendidikan khusus sesuai dengan bakatnya, sehingga mampu digali
dan dikembangkan bakatnya lebih dalam lagi. Sehingga dapat kesimpulan bahwa orang
tua haruslah lebih berperan aktif dalam mengembangkan pendidikan dan pembelajaran
anak berkebutuhan khusus. Karena orang tua adalah orang terdekat bagi anakanaknya
sehingga mereka bisa lebih tahu dan memahami anaknya sendiri menggunakan ikatan
batin atau perasan yang mereka miliki.

Anda mungkin juga menyukai