Supaya komplikasi tak semakin parah, perlu dibantu dengan menghindari beberapa jenis
makanan. Dilansir dari Healthline, penderita hemofilia sebaiknya menghindari makanan tinggi
lemak dan gula. Makanan yang digoreng, snack, permen, serta soda pun sebaiknya tidak
dikonsumsi terlalu sering. Selain itu juga penderita hemofilia dianjurkan untuk:
Tidak mengonsumsi porsi besar jus kemasan yang cenderung mengandung banyak pemanis
buatan.
Tidak mengonsumsi minuman ringan, minuman berenergi, dan teh manis
Tidak mengonsumsi banyak saus
Tidak mengonsumsi banyak mentega ataupun olahan susu tinggi lemak
Konsumsi suplemen pun patut diperhatikan. Bahkan, sebaiknya penderita hemofilia tidak
mengonsumsi suplemen, baik itu bahan kimia maupun herbal, bila tidak mendapat anjuran
langsung dari dokter. Pasalnya, vitamin E atau minyak ikan tidak baik dikonsumsi oleh penderita
hemofilia karena dapat mencegah trombosit darah menggumpal. Suplemen herbal tertentu dapat
memperburuk perdarahan, seperti:
Ginseng
Ginkgo biloba
Bawang putih
Jahe
Protein sangat dibutuhkan dalam proses pembekuan darah, sementara zat besi dibutuhkan
untuk mengganti darah yang hilang. Oleh sebab itu, pastikan penderita hemofilia mendapatkan
asupan protein, baik itu dari protein hewani (daging merah tanpa lemak) maupun nabati yang
tanpa lemak jenuh (tidak digoreng dalam minyak). Zat besi pun bisa didapatkan dari konsumsi
dua jenis makanan tersebut.
Memperingati Hari Hemofilia Sedunia, mari tingkatkan kesadaran dan pengetahuan akan
kelainan genetik pada darah ini. Dari segi pengaturan pola makan, jauhkan penderita hemofilia
dari makanan berlemak jahat dan mengandung tinggi gula, termasuk beberapa jenis suplemen.
Jika pantangan tersebut tidak dipatuhi, bisa-bisa tubuh penderita akan semakin kehilangan
kemampuannya dalam pembekuan darah, sehingga kondisinya makin memburuk.