SKENARIO D BLOK 10
Kelompok 9
Tutor : dr. Vina Pramayastri
Nama Anggota :
Suci Dwi Cahya 702018056
Shafatasya Qadrunnada Purnama 702018058
Eldo Kusuma Wijaya 702018004
Hana Sulistia 702018049
Aninda Afrilia Aryani 702018100
Dhea Sinci OpiaNingrum 702018021
Mutiara Irma Khairunnisa 702018040
Dinda Arista 702018031
Tasya Aulia Dita 702018019
Putri Saudah Wulandari 702018030
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
BAB I
PENDAHULUAN
Tn. Galih diketahui menderita darah tinggi dan jarang kontrol ke dokter.
Beberapa hari ini, Tn. Galih sangat sibuk dengan pekerjaannya. Penyakit ini baru
pertama kali diderita oleh Tn. Galih.
Pemeriksaan Fisik :
Kepala : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil anisokor kanan lebih
besar daripada kiri.
- Jantung : batas jantung membesar, iktus kordis tidak tampak, bunyi jantung
normal, bising jantung shuffle sistolik (-), HR 108x/menit regular.
Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan (-) dan defans muskuler (-), bising usus normal.
Pemeriksaan Laboratorium : BSS (GDS) 140 mg%, kolesterol total 150 mg/dl.
2.3 Klarifikasi Istilah
Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan (-) dan defans muskuler (-), bising
usus normal.
No. 1 : “Tn. Galih, umur 49 tahun, seorang Guru dibawa ke IGD RS karena
mengalami kelemahan pada lengan dan tungkai kiri serta bicara pelo
secara tiba-tiba sejak 1 jam yang lalu ketika sedang mengajar. Menurut
temannya, sebelum dibawa ke rumah sakit, Tn. Galih mengeluh sakit
kepala diikuti dengan rasa kesemutan pada lengan dan tungkai kiri.
Saat di Rumah Sakit, Tn. Galih mengalami muntah kemudian tidak
sadarkan diri.
Vaskularisasi Otak
Arteri, disuplai oleh 2 arteri carotis dan 2 arteri vertebralis, kempat
arteri ini beranastomosis pada permukaan inferior otak dan membentuk
circulus willis (circulus arteriosus).
1. Arteri carotis interna
Keluar dari sinus cavernosus pada sisis medial proscessus
clinoideus anterior dengan menembus durameter, kemudian arteri
ini membelok menuju sulcus cerebri lateralis, bercabang menjadi 2
yaitu A. cerebri anterior dan A. cerebri media
Cabang-cabang cerebral a. carotis cerebral
1) A. opthalamica
2) A. communicans posterior
3) A. choroidea
4) A. cerebri anterior
5) A. cerebri media
2. Arteria verterbralis
Cabang dari pertama A. subcalvia, berjalan keatas melalui
foramne procesus tranvesus vertebra. Pembuluh darah ini masuk
ketengkorak melalui foramen magnum dan berjalan keatas, depan
dan medial medulla oblongata. Pada pinggiran pons arteri ini
bergabung dengan arteri dari sisi lainnya membentuk A. Basilaris.
Arteri basilaris dibentuk dari kedua A. vertebralis berjalan naik
kedalam alur pada permukaan anterior pons. Pada pinggir atas pons
bercabang 2 menjadi a. cerebri posterior.
Cabang-cabang
1) Cabang - cabang untuk pons, cerebellum dan telinga dalam
2) A. cerebri posterior
c. Apa makna Tn. Galih, umur 49 tahun, seorang Guru, dibawa ke IGS RS
karena mengalami kelemahan pada lengan dan tungkai kiri serta bicara
pelo secara tiba-tiba sejak 1 jam yang lalu ketika sedang mengajar ?
Jawab :
Maknanya, kelemahan pada lengan dan tungkai kiri (hemiparese) terjadi
karena kerusakan pada salah satu sisi otak (pada kasus : sisi sebelah
kanan otak) yang menimbulkan paralisis extremitas kontralateral
(Pinzon & Asanti, 2010). Bicara pelo (bicara tidak jelas) terjadi karena
kelumpuhan pada sistem saraf motorik terutama pada saraf yang
mengatur pergerakan bibir dan lidah (N. XII) sehingga menyebabkan
kelumpuhan pada otot disekitar mulut dan lidah seperti otot stiloglosus,
hipoglosus, genioglossus, longitudinalis inferior & superior, otot
masseter, otot buccinator, dan palatum yang menyebabkan gangguan
dalam menghasilkan suara pada proses bicara (Lindasay & Bone, 2004).
Ketika sedang mengajar berarti sedang melakukan aktivitas dan
termasuk dalam klinis stroke hemorragik. Biasanya perdarahan di
bagian dalam jaringan otak menyebabkan defisit neurologik fokal yang
cepat dan memburuk secara progresif dalam beberapa menit sampai
kurang dari 2 jam.
h. Apa makna saat di rumah sakit, Tn. Galih mengalami muntah kemudian
tidak sadarkan diri ?
Jawab :
Maknanya, hal tersebut terjadi karena pecahnya pembuluh darah di otak
sehingga tekanan intra kranial akan meningkat dan akan menekan pusat
kesadaran dan pusat muntah di medulla oblongata. Penurunan kesadaran
juga dapat menyingkiran diagnosis banding dari stroke iskemik.
a. Perdarahan Intraserebral
b. Perdarahan Subaraknoid
c. Perdarahan Subdural
2. Tn. Galih diketahui menderita darah tinggi dan jarang kontrol ke dokter.
Beberapa hari ini, Tn. Galih sangat sibuk dengan pekerjaannya. Penyakit ini
baru pertama kali diderita oleh Tn. Galih.
a. Apa makna Tn. Galih diketahui menderita darah tinggi dan jarang
kontrol ke dokter ?
Jawab :
Maknanya, hipertensi merupakan faktor resiko dari stroke. Faktor resiko
stroke meliputi : usia, jenis kelamin, herediter, ras/etnik (yang tidak
dapat dimodifikasi). Sedangkan faktor resiko yang dapat dimodifikasi
diantaranya : hipertensi, diabetes mellitus, TIA, hiperkolesterol,
obesitas, merokok, alkoholik, dan lain-lain.
(Mansjoer, 2010)
c. Apa makna beberapa hari ini, Tn. Galih sangat sibuk dengan
pekerjaannya ?
Jawab :
Maknanya, stress merupakan faktor pencetus dari kejadian stroke. Stress
dapat meningkatkan saraf simpatis yang akan mengaktifkan kelenjar
adrenal untuk mensekresikan katekolamin sehingga hormon stress
(epinephrine dan norepinephrine) meningkat yang akan menyebabkan
tekanan darah naik + (pada kasus) hipertensi kronik sehingga terjadi
ruptur pembuluh darah yang menyebabkan terjadi stroke hemorragik.
d. Apa saja komplikasi dari hipertensi ?
Jawab :
Bila Hipertensi berkelanjutan semakin berat dan kronis, maka akan
menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah dan menimbulkan
kerusakan pada organ, seperti jantung, ginjal, otak dan mata. Kerusakan
pada jantung yang diakibatkan Hipertensi misalnya berupa hipertrofi
ventrikel kiri, angina pektoris, gagal jantung, penyakit jantung koroner,
infark miokard dan kematian mendadak (Huether, 2017).
Komplikasi hipertensi berdasarkan terget organ, antara lain:
1. Serebrovaskular : stroke, demensia vaskular
2. Mata : Retinopati hipertensif (Hipertensi dapat menyebabkan
kelainan pada mata berupa retinopati hipertensif. Dengan
funduskopi tampak adanya perdarahan retina dengan atau tanpa
adanya pupil udema)
3. Kardiovaskular : penyakit jantung hipertensif, disfungsi atau
hipertropi ventrikel kiri, penyakit jantung koroner
4. Ginjal : nefropati hipertensif, albuminuria, penyakit ginjal kronis
5. Arteri perifer : klaudikasio intermiten
(Tobe, 2012).
f. Apa makna penyakit ini baru pertama kali diderita oleh Tn. Galih ?
Jawab :
Maknanya Tn. Galih mengalami serangan stroke untuk pertama kalinya.
Kemungkinan untuk prognosisnya lebih baik dibandingkan stroke
berulang serta dari pengaruh waktu, semakin cepat ditangani maka
prognosisnya lebih baik.
3. Pemeriksaan Fisik :
Kepala : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil anisokor kanan
lebih besar daripada kiri.
Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan (-) dan defans muskuler (-), bising usus
normal
c. Refleks Oppenheim
- Lakukan goresan sepanjang tepi depan tulang tibia dari atas ke
bawah dengan kedua jari telunjuk dan tengah.
- Respon : refleks seperti babinski. (positif jika abnormal)
d. Refleks Gordon
- Lakukan goresan atau memencet otot gastrocnemius.
- Respon : refleks seperti babinski. (positif jika abnormal)
e. Refleks Schaefer
- Lakukan pemencetan pada tendo Achilles.
- Respon : refleks seperti babinski. (positif jika abnormal)
f. Refleks Chaddock
- Lakukan goresan sepanjang tepi lateral punggung kaki di luar
telapak kaki dari tumit ke depan.
- Respon : refleks seperti babinski. (positif jika abnormal)
g. Refleks Rossolimo
- Pukulkan palu refleks pada dorsal kaki pada tulang cuboid.
- Respon : fleksi jari-jari kaki. fleksi jari-jari yang lain, adduksi ibu
jari. (positif jika abnormal)
(Bahar, A & Wuysang, D, 2015)
Jawab :
a. Anamnesis
Tn.Galih, umur 49 tahun, mengalami kelemahan pada lengan dan tungkai
kiri serta bicara pelo secara tiba-tiba sejak 1 jam yang lalu ketika sedang
mengajar. Sebelumnya Tn. Galih mengeluh sakit kepala diikuti rasa
kesemutan pada lengan daan tungkai kiri. Memiliki Rriwayat darah tinggi
tetapi jarang dikontrol ke dokter
b. Pemeriksaan fisik
GCS: E2 M4 V3 :Komposmentis
TD 220/110mmHg : hipertensi
Nadi 108x/menit reguler : takikardi
RR 28x/menit : takipneu
Ekstremitas : Lateralisasi sinistra, reflex patologis (+) sinistra:
Gangguan neurologis berupa hemiparese sinistra.
c. Pemeriksaan neurologis
Parase n. VII dan XII kiri, lateralisasi sinistra : Hemiparese kontralateral
sinistra
7. Apa saja diagnosis banding pada kasus?
Jawab :
Jawab :
CT Scan : menentukan jenis stroke yang terjadi apakah stroke iskemik atau
stroke hemoragik, memperlihatkan secara spesifik letak edema, posisi
hematoma, infark/iskemia.
MRI : menunjukan daerah yang mengalami hemoragik.
Angiografi serebral : mencari sumber perdarahan seperti
aneurisma/malformasi vaskuler.
Skor Stroke Siriraj :
Formula : (2,5 x derajatkesadaran) + (2 x vomitus) + (2 x nyerikepala) +
(0,1 x tekanan diastolik) - (3 x petanda ateroma) – 12
Interpretasi hasil :
+ + + Perdarahan
+ - - Perdarahan
- + - Perdarahan
- - + Iskemik
- - - Iskemik
Jawab :
Hemiparesi sinistra dan parese N.VII & N. XII sinistra e.c CVD Hemorragik
akibat dari hipertensi emergency.
b. Perdarahan Subaraknoid
c. Perdarahan Subdural
Jawab :
Untuk usia, stroke biasanya pada usia pertengahan (45-59th), tetapi
pada usia muda (25-44th) kejadian stroke meningkat dari tahun ke
tahun. Peningkatan usia seiring dampak kumulatif dari system
kardiovaskular akan meningkat pula resiko terjadinya serangan
stroke iskemik maupun hemorragic, bahkan menjadi 2x perdekade
setelah usia >55th.
Untuk jenis kelamin, pria lebih beresiko dibandingkan wanita, baik
iskemik maupun hemorragic, kecuali pada wanita usia 35-44 th
menggunakan alat kontrasepsi angka kejadian stroke dan penyakit
kasrdiovaskular meningkat. Sedangkan pada kelompok wanita usia >
85 th angka kejadian sama baik pria maupun wanita. (Rilantono Lily
I, 2012)
Sekresi katekolamin
TD meningkat pembuluh
darah
Peningkatan
hormone stress Terjadi proses inflamasi
(epinephrine &
norepinephrine)
Terbentuknya plak
Jantung memompa aneurisma
ekstra + stress
Jawab :
Oksigen 12 L/menit
Untuk tekanan intra kranial : Manitol 0,25 - 0,5 g/kgBB, tiap 4 jam.
Rehabilitasi (fisioterapi)
Edukasi
1. Penjelasan Sebelum MRS (rencana rawat, biaya, pengobatan,
prosedur, masa dan tindakan pemulihan dan latihan, manajemen
nyeri, risiko dan komplikasi).
2. Penjelasan mengenai stroke hemoragik, risiko dan komplikasi selama
perawatan.
Jawab :
Jawab :
Dubia ad bonam, jika di tatalaksana dengan cepat, dan apabila memburuk
prognosis berubah menjadi malam.
Jawab :
3B Gawat Darurat
“Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau
mencegah keparahan dan atau kecacatan pada pasien.Lulusan dokter mampu
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.”
Jawab :
Al-Baqarah : 153
“Hai orang-oarang yang beriman, mintalah pertolongan dengan sabar dan
salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”
2.7 Kesimpulan
Tn. Galih, 49 tahun, seorang Guru, mengalami hemiparese sinistra, parese N. VII
& N. XII serta penurunan kesadaran karena mengalami CVD Hemorragik akibat
dari Hipertensi Emergency.
2.8 Kerangka Konsep
FR : Hipertensi tak
terkontrol + FP : stress
TIK meningkat
Kelemahan Kesemutan Bicara pelo