Nadya Indriyani (E10018014)
Nadya Indriyani (E10018014)
OLEH
NADYA INDRIYANI
E10018014
A
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan laporan semester praktikum “Tingkah Laku
Ternak” ini dengan tepat waktu. Saya ucapkan terima kasih kepada para asisten
dosen yang telah membimbing kami selama praktikum.
Saya menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna dan masih
terdapat banyak kesalahan.Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun agar laporan ini dapat lebih baik lagi dari sebelumnya.
Semoga laporan mid semester biologi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
khususnya saya sendiri.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum tingkah laku ternak adalah agar praktikan dapat
mengetahui cara pengendalian terhadap ternak (kambing) sehingga praktikan
tidak dikendalikan oleh ternak dan mengetahui umur kambing dari kondisi gigi.
1.3 Manfaat
2
Manfaat yang di dapat setelah melakukan praktikum ini adalah praktikan
dapat mengetahui cara pengendalian ternak kambing berupa cara melepas dan
mengikat kembali tali ternak ke tiang, menuntun ternak berjalan dan mengetahui
umur kambing dari kondisi gigi agar mempermudah manajemen pemeliharaan
dan pemilihan ternak yang baik untuk acara-acara keagamaan dan lain sebagainya.
BAB II
3
MATERI DAN METODA
2.2 Materi
4
atas dan bawah, dan tiga buah gigi molar pada rahang atas dan bawah (Sulastri
dan Sumadi, 2012). Menurut penelitian sudarisma (1987) mendapatkan rata-rata
bobot kambing PE betina berturut-turut 15,88 ; 26,83 ; 29,60 ; 32,11 dan 35,57 kg
pada gigi seri permanen nol, dua, empat, enam dan delapan buah.
2.3 Metoda
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
5
Peternakan Mad Beken yang terletak di Jalan Kapten Patimura Km. 10
Kenali Besar. Tanjung Pinang Kec. Jambi Timur, Jambi. Dengan peternak
bernama Putra merupakan peternakan kambing yang menjual beberpa jenis
kambing baik kambing yang dipelihara ataupun kambing potong. Ada beberapa
jenis kambing yang terdapat disana yaitu kambing kacang dan PE.
Pada praktikum kali ini saya kebagaian mengendalikan kambing jenis
etawa (PE), dengan ciri cirinya yaitu telinganya panjang dan terkulai ke bawah,
dahi dan hidungnya cembung, tanduknya pendek, warna bulunya putih coklat dan
sedikit berwarna hitam. Pengendalian ternak kambing yang dikandangkan tidak
terlalu sulit dibandingkan dengan ternak kambing yang digembalakan karena
ternak cenderung penurut dan tidak agresif.
Hasil pengamatan jenis ternak kambing PE (peranakan etawah) yang ada
dikandang, tata cara pengendalian kambing yaitu dengan cara menarik tali yang
ada dilehernya, jika ternak tidak mau diarahkan maka tarik tali ketas sampai
kepala ternak terangkat sedikit lalu kendalikan ternak, namun selain cara itu
terdapat cara pengendalian lain yaitu dengan memegang punduk ternak tersebut
maka ternak akan cenderung baik untuk dikendalikan.
Hasil pengamatan selanjutnya pada jenis ternak kambing PE (peranakan
etawah yang berada dikandang peternakan Mad beken yaitu dengan melihat umur
ternak melalui giginya karena lebih mudah untuk dipahami dibandingkan dengan
cara lainnya, hasil pengamatan saya pada jenis kambing PE ini berumur 3 tahun
karena gigi seri susu sudut ternak telah digantikan dengan sepasang gigi seri
permanen intermedial, gigi ternak masih rapat-rapat dan berjumlah 7 buah, dan
telah berwarna putih kecoklatan di sela-sela gigi.
Gigi seri susu pada kambing berjumlah 4 pasang (2DI1, 2DI2, 2DI3,
2DI4). Cempe berumur 1 hari sampai 1 minggu memiliki sepasang gigi seri susu
sentral (2DI1), pada umur 1 - 2 minggu terdapat sepasang gigi seri susu lateral
(2DI2 ), pada umur 2 - 3 minggu terdapat sepasang gigi seri susu intermidial
(2DI3), dan pada umur 3 - 4 minggu terdapat sepasang gigi seri susu sudut
(2DI4 ). Pada umur 1 - 1,5 tahun, 2DI1 digantikan oleh sepasang gigi seri
permanen sentral (2I1). Pada umur 1,5 - 2,5 tahun, 2DI2 digantikan oleh sepasang
gigi seri permanen lateral (2I2). Pada umur 2,5 – 3,5 tahun, 2DI3 digantikan oleh
6
sepasang gigi seri permanen intermedial (2I3 ). Pada umur 3,5 – 4,0 tahun, 2DI4
digantikan oleh sepasang gigi seri permanen sudut (2I4) (Frandson, 1993).
BAB IV
KESIMPULAN
7
Kesimpulan dari praktikum tingkah laku ternak adalah pengendalian
tingkah laku ternak dilakukan agar praktikan dapat mengendalikan dan tidak
dikendalikan oleh ternak. Pengendalian terhadap ternak dapat dilakukan dengan
baik apabila praktikan merasa tenang dan tidak merasa takut terhadap ternak
tersebut. Dalam menentukan umur ternak melalui kondisi gigi diperlukan
konsentrasi dalam melihat kondisi gigi ternak agar didapatkan hasil yang akurat.
8
DAFTAR PUSTAKA
Pamungkas, F.A. Batubara, A.. Doloksaribu, M., Dan Sihite, E. 2009. Petunjuk
Teknis Potensi Beberapa Plasma Nutfah Kambing Lokal Indonesia.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan : Bogor
Sudarisma, M., 1987. Hubungan Antara Bobot Badan dengan Lingkar Dada pada
Kambing Peranakan Etawah Betina. Skripsi Sarjana Peternakan Fakultas
Peternakan Universitas Udayana Denpasar.
Sulastri Dan Sumadi. 2012. Pendugaan Umur Berdasarkan Kondisi Gigi Seri
pada Kambing Peranakan Etawah di Unit Pelaksana Teknis Ternak
Singosari, Malang, Jawa Timur. Jurnal Petrnakan. 1(1) : 1-10
LAMPIRAN TLT.zip