Bogor,Februari 2020
ABSTRACT
Bhumi Merapi Agro Tourism its a business that is engaged with tourism
and education services. Bhumi Merapi Agro Tourism benefits with a greater
proportion of service products, one of them is hydroponics training. The
company experiences obstacles in carrying out training and marketing
activities in the training services due to lack of quantity and quality of human
resources. To handle this, the authors analyze the strategy in increasing the
company's key resources and key activities using a business model canvas
that results in the development of partial BMCs. Key resources are
improved, namely the number of experienced workers in the field of plants
and have expertise in management. Key activities such as training and
marketing activities are expected to be increased to increase company
income.
Keywords: business model canvas, hydroponic training, key resource
RINGKASAN
Laporan Akhir
sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Ahli Madya pada
Program Studi Manajemen Agribisnis
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam kegiatan praktik kerja lapangan yang dilaksanakan sejak bulan
Febuari 2019 sampai April 2019 ini ialah peningkatan penerimaan dengan judul
pengembangan pelatihan unit bisnis hidroponik pada Agrowisata Bhumi Merapi.
Dalam penyusunan Kajian pengembangan Bisnis ini, penulis menyadari
bahwa masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan Kajian
pengembangan Bisnis ini. Penulisan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak yang ikut serta memberikan dukungan. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan terimakasih kepada Bapak Khoirul Aziz Husyairi, SE, M.Si
selaku dosen pembimbing dan Bapak Andri Nafrudin dari Agrowisata Bhumi
Merapi sebagai pembimbing lapangan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis,
mohon maaf apabila terjadi keselahan dalam penulisan. Atas perhatiannya
penulis mengucapkan terimakasih
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR LAMPIRAN v
1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Tujuan penulisan laporan 2
2 METODE KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS 3
2.1 Lokasi dan waktu 3
2.2 Metode Pengumpulan Data 3
2.3 Metode Kajian 3
2.3.1 Bisnis Model Canvas (BMC) 4
2.3.2 Analisis SWOT 6
2.3.3 Peramalan ( forcasting ) 7
2.3.4 Analisis Finansial 8
3 KERAGAAN PERUSAHAAN 11
3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan 11
3.2 Aspek Organisasi dan Manajemen Perusahaan 12
3.3 Aspek Sumberdaya Perusahaan 14
3.3.1 Sumberdaya Fisik 14
3.3.2 Sumberdaya Manusia 15
3.3.3 Sumberdaya Keuangan 15
4 PEMBAHASAN 16
4.1 Identifikasi Usaha 16
4.1.1 Potensi usaha 16
4.1.2 Prospek Usaha 21
4.1.3 Permasalahan usaha 23
4.2 Analisis Pengembangan Usaha 24
4.2.1 Permasalahan Pengembangan Usaha 24
4.3 Rekomendasi Pengembangan Bisnis 25
4.4 Tahapan Pengembangan Bisnis 39
5 SIMPULAN SARAN 46
5.1 Simpulam 46
5.2 Saran 46
DAFTAR PUSTAKA 47
LAMPIRAN 49
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
1. PENDAHULUAN
Agrowisata adalah salah satu bentuk pariwisata yang objek wisata utamanya
adalah lanskap pertanian, maka dapat dilihat bahwa Agrowisata merupakan wisata
yang memanfaatkan objek-objek pertanian. Agrowisata, wisata argo atau wisata
pertanian merupakan penggabungan aktivitas wisata dan aktivitas pertanian.
(Nurisjah, 2001).
Agrowisata Bhumi Merapi merupakan salah satu tempat wisata edukasi
pertanian di daerah Kabupaten Sleman yang memiliki berbagai jenis wahana satwa
dan tanaman seperti wahana kelinci, kambing etawa, mamalia dan burung hantu,
tangkap ikan, terapi ikan, reptile, rusa, kuda tunggang, domba merino dan
hidroponik. Perusahaan juga menyediakan berbagai macam paket wisata seperti
fieldtrip, outbound, pelatihan hidroponik dan kemah.
Saat ini dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, paket wisata yang
kurang diperhatikan oleh Agrowisata Bhumi Merapi adalah paket wisata pelatihan
hidroponik. Perusahaan kurang menjalankan paket pelatihan hidroponik
dikarenakan kurangnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia serta input dan
fasilitas penunjang hidroponik. Sehingga penerimaan yang didapat perusahaan
kurang maksimal. Berikut merupakan penerimaan yang didapat perusahaan pada
tahun 2016-2018.
Menurut Badan Pusat Statistik (2018) luas lahan pertanian pada provinsi D.I.
Yogyakarta pada tahun 2016 seluas 53 984.6 hekar dan berkurang pada tahun 2017
menjadi 51 343 hektar. Luas lahan pertanian akan semakin berkurang seiring
berkembangnya jumlah penduduk. Lahan pertanian akan dijadikan bangunan
perumahan dan infrastruktur lain untuk menunjang kehidupan masyarakat. Berikut
Tabel jumlah penduduk D.I Yogyakarta.
Lokasi pengumpulan data dan studi informasi dalam pembuatan Bisnis Model
Canvas (BMC) ini bertempat di Agrowisata Bhumi Merapi berlamat jalan. Kaliurang
Kilometer 20. Sawangan. Hargobinangun. Pakem. Sleman. Yogyakarta.
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan selama 3 bulan dimulai pada tanggal 4 Febuari
2019 sampai dengan 27 April 2019.
1. Customer Segmentation
Menurut Osterwalder & Pigneur (2010, hal 20), pelanggan merupakan kunci
utama dalam mendapatkan keuntungan, tanpa pelanggan maka sebuah perusahaan
tidak dapat bertahan lama dalam bisnis yang mereka bangun. Berdasarkan teori dari
(Ostewalder & Pigneur , 2010, hal 20-21), mereka membagi dua segmen pasar
berdasarkan kebutuhan, perilaku konsumen yaitu segmen kelas menengah atas dan
segmen kelas menengah bawah.
2. Value Proposition
Value Proposition menurut Kotler dan Keller (2012: 10) yaitu serangkaian
keuntungan yang perusahaan tawarkan kepada pelanggan untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan. Proposi nilai yang sifatnya tidak berwujud dengan suatu
penawaran. Penawaran dapat berupa suatu kombinasi produk, jasa, informasi dan
pengalaman.
5
3. Channel
Channel merupakan media dimana perusahaan dapat menyalurkan produknya
atau Value Propositions yang ditawarkan kepada Customer Segments..
(Osterwalder & Pigneur, 2010). Ada beberapa fungsi dari channel antara lain :
a. Meningkatkan kesadaran kepada pelanggan atas
produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
b. Membantu pelanggan dalam mengevaluasi proposisi
nilai dari perusahaan.
c. Memungkinkan bagi pelanggan dalam membeli produk
atau jasa yang lebih spesifik.
d. Memberikan proposisi nilai perusahaan kepada pelanggan.
e. Memberikan layanan pendukung pasca pembelian kepada
pelanggan.
4. Customer Relationship
Customer Relationship Menurut Osterwalder & Pigneur (2010, p28),
Customer Relationship adalah jenis hubungan yang dibangun oleh perusahaan
sesuai dengan segmen pelanggan yang memiliki karakteristik yang berbeda.
5. Revenue Stream
Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010, hal 30) Revenue Stream adalah arus
pendapatan menampilkan keadaan dari keuangan perusahaan yang diperoleh dari
uang tunai dari setiap segmen konsumen. Sebuah bisnis model dapat melibatkan dua
tipe revenue streams yang berbeda, antara lain :
a. Transaction Revenues, yaitu transaksi yang diperoleh
dari sekali pembayaran dari pelanggan.
b. Recurring Revenues, yaitu transaksi yang diperoleh
dari pembayaran yang masih berkelanjutan untuk
memberikan value proposition kepada pelanggan dan
menyediakan layanan customer support kepala
pelanggan setelah pembelian.
6. Cost Structure
Struktur biaya menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk
menjalankan kegiatan bisnis. Struktir biaya menjelaskan biaya terpenting yang
muncul ketika mengoperasikan model bisnis tertentu. Menurut Osterwelder dan
Pignuer (2012). blok cost structure menjelaskan biaya yang terpenting yang muncul
ketika mengoperasikan model bisnis tertentu. Pada dasarnya cost structure
merupakan sebuah gambaran usaha yang digambarkan dengan biaya- biaya yang
akan dilakukan oleh perusahaan.
7. Key resources
Menurut Osterwalder & Pigneur (2010, hal 34), key resources merupakan asset
yang sangat penting yang diperlukan untuk membuat bisnis dapat berjalan. Setiap
6
8. Key activities
Menurut Osterwalder & Pigneur (2010, hal 36), key activities menggambarkan
aktifitas penting yang dilakukan oleh perusahaan agar bisnis yang dilakukan dapat
bekerja dengan baik. Key Activities dapat dikategorikan menjadi tiga bagian
menurut (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal 37) yaitu :
9. Key Partnership
Menurut Osterwalder & Pigneur (2010, hal 38) perusahaan membentuk aliansi
atau kerja sama karena berbagai alasan. Biasanya perusahaan menciptakan untuk
mengoptimalkan bisnis, mengurangi terjadinya resiko, dan untuk memiliki daya
saing yang tinggi dengan para kompetitornya.
7
2 Value
Propositions
3 Channel
4 Customer
Relationship
5 Revenue Stream
6 Key Resource
7 Key Activities
8 Key Partnership
9 Cost Structure
8
Keterangan rumus :
F t + 1 = ꭤ Xt + (1 − ꭤ )Ft
t = Periode saat ini
α = Konstanta Exponential Smoothing
Xt =Permintaan pada periode t
Ft = Peramalan pada periode t
Ft+1 = Peramalan untuk periode yang akan datang
Pada metode single exponential smoothing bobot yang diberikan pada data
yang ada adalah sebesar α untuk data yang terbaru, α (1-α) untuk data yang lama,
α(1-α)2 untuk data yang lebih lama, dan seterusnya. Besarnya α adalah antara 0 dan
1. Semakin mendekati 1 berarti data terbaru lebih diperhatikan. Pada model
peramalan yang telah didapatkan hasil perhitungannya kemudian divalidasi dan
dievaluasi dengan memakai beberapa ukuran variable. ukuran yang biasa
digunakan adalah sebagai berikut :
1
MAD = ∑|Xt − Ft|
N
9
TR
𝑅/𝐶 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 =
TC
TR : Total revenue atau pendapatan
TC : Total cost atau total biaya
3 KERAGAAN PERUSAHAAN
memberikan wortel untuk domba dan rusa serta wahana untuk menunggangi kuda.
Pada saat itu modal yang digunakan adalah Rp 2 000 000 000 000 yang digunakan
untuk pembangunan di Zona Barat dan Rp 6 000 000 000 000 – 7 000 000 000 000
untuk pembangunan di Zona Timur.
Agrowisata Bhumi Merapi memiliki segmentasi utama yaitu keluarga.
Aktivitas yang dilakukan perusahaan yaitu memberikan fasilitas kenyamanan dan
pengetahuan kepada pengunjung agar dapat berwisata dan belajar dengan
menyenangkan. Produk yang ditawarkan perusahaan terbagi menjadi dua unit bisnis
usaha yaitu proses produksi jasa dan proses produksi produk fisik yang merupakan
aliran penerimaan pada business model canvas Agrowisata Bhumi Merapi. Proses
produksi produk Agrowisata Bhumi Merapi sebagai berikut :
1. Pemilik
Pemilik melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap seluruh
kegiatan yang berjalan di Agrowisata Bhumi Merapi. Pemilik juga akan
meminta laporan langsung mengenai kegiatan di Bhumi Merapi kepada
seluruh karyawan secara pribadi.
2. Direktur
Direktur bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di perusahaan mulai
dari administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang (pakan hewan
perlengkapan acara dan lain-lain). Spesifikasi untuk menjadi seorang direktur
Agrowisata Bhumi Merapi yaitu, Pendidikan minimal S1, memiliki
pengetahuan mengenai administrasi dan keuangan, memiliki pemahaman
tentang kegiatan bisnis pada perusahaan jasa, jujur, mengerti tentang satwa,
memiliki jiwa kepemimpinan, adil dan dapat mengambil keputusan dengan
tepat.
3. Wakil direktur
Wakil direktur memiliki tanggung jawab dn tugas untuk membantu
14
4. Bendahara
Bendahara melakukan pencatatan dan pengawasan terhadap penerimaan
dan pengeluaran biaya yang ada pada perusahaan. Spesifikasi untuk menjadi
bendahara yaitu, memahami bidang administrasi dan keuangan, dapat
membuat laoran keuangan, jujur, dan bertanggung jawab.
5. Karyawan
Meiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengikuti arahan dari direktur
utama dan melakukan tugas sesuai dengan divisi masing-masing. Spesifikasi
menjadi karyawan Agrowisata Bhumi Merapi yaitu,memahami jam kerja
dalam perusahaan jasa terutama agrowisata, memahami waktu libur dalam
usaha agrowisata, memahami aktivitas kunci pada perusahaan jasa khususnya
agrowisata, bertanggung jawab dan jujur.
1. Bangunan
Bangunan yang dimiliki oleh Agrowisata Bhumi Merapi terdiri dari
beberapa bangunan seperiti tujuh pendopo, Mess karyawan, tempat
pembelian tiket masuk, bangunan tempat menjual makanan hingga
kandang mamalia dan burung hantu, kelinci, burung suren dan
jalak, ayam kapas, domba, kambing, kuda, reptile, kolam ikan,
kandang rusa dan rumah hobbit.
2. Lahan
Agrowisata Bhumi Merapi memiliki Lahan usaha dengan luas 6.3
hektar yang digunakan dalam menjalankan suatu usaha.
Agrowisata Bhumi Merapi berlokasikan di daerah pegunungan
Merapi tepatnya di jalan Kaliurang KM 20 yang memiliki suhu
yang cukup rendah yaitu 16-26°C.
15
3. Kendaraan Operasional
Agrowisata Bhumi Merapi memiliki 2 unit mobil pick up yang
digunakan untuk mengangkut alat-alat outbound dari gudang ke
lokasi outbound dan sebaliknya serta untuk membeli input untuk
operasional kegiatan. Selain itu biasanya mobil pick up juga
digunakan untuk mengangkut pakan sapi yang dimiliki direktur
Agrowisata Bhumi Merapi ke lokasi peternakan Sapi.
Sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
suatu peruahaan disamping faktor yang lain seperti modal. Sumber daya yang
dimiliki oleh Agrowisata Bhumi Merapi terdiri dari 34 karyawan dengan satu orang
direktur, dua wakil direktur dan satu bendahara. Agrowisata Bhumi Merapi buka
setiap hari, dari hari senin-minggu pukul 08.00-17.00. Gaji yang diberikan untuk
tenaga kerja setiap bulan sekali sesuai dengan Upah Minimun Regional (UMR)
Sleman yaitu sebesar RP 1 700 000. Karyawan akan mendapatkan bonus tambahan
jika usaha Agrowisata Bhumi Merapi mendapatkan keuntungan yang meningkat
dan akan dikurangi Rp 100 000 jika mengambil cuti saat weekend. Selain gaji
tenaga kerja, juga disediakan sarapan pagi hingga makan malam dan tempat tinggal
bagi yang tinggal di Agrowisata Bhumi Merapi. Berikut diuraikan rincian tenaga
kerja yang ada saat ini.
4 PEMBAHASAN
1. Customer segments
Perusahaan melakukan segmentasi kepada konsumen dengan
mengelompokkan segmen pasar yang dituju. Tujuan dalam pengelompokan pasar
untuk membagi pasar menjadi kelompok yang berbeda- beda (heterogen) menjadi
kelompok-kelompok pasar yang homogen, di mana setiap kelompok bisa
ditargetkan untuk memasarkan suatu produk sesuai dengan kebutuhan, dan
keinginan yang ada di pasar tersebut. Agrowisata Bhumi Merapi yang merupakan
perusahaan dibidang jasa dengan memiliki dua jenis produk yaitu produk jasa dan
produk sampingan. Berikut merupakan segmen pasar untuk jenis produk jasa
maupun produk sampingan yang dimiliki oleh Agrowisata Bhumi Merapi.
2. Value propositon
Value atau manfaat yang diberikan Agrowisata Bhumi Merapi kepada
pengunjungnya dengan memberikan Nilai value atau nilai yang diberikan kepada
customer yaitu memberikan jasa wisata sambil belajar dengan kegiatan kunjungan
umum, field trip, outbond, kemah dan pelatihan. Hal ini sesuai dengan visi nya yaitu
menjadikan Agrowusata Bhumi Merapi sebagai wisata edukasi pertanian terbaik di
jogja dengan menjalankan misi berupa memberikan pelayanan yang maksimal,
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan jumlah wahana, dan
memberikan kenyamanan kepada pengunjung. Selain memiliki value wisata dan
edukasi perusahaan juga memiliki manfaat lain yaitu lokasi yang mudah dijangkau.
18
3. Channel
Cara yang digunakan perusahaan dalam menjangkau pelanggan yaitu dengan
menggunakan bauran promosi personal selling (penjualan personal) dan direct
marketing (penjualan langsung). Bauran promosi personal selling yang dilakukan
perusahaan yaitu dengan mendatangi langsung ke konsumen, seperti sekolah
kemudian menawarkan, mempresentasikan dan mengajukan proposal. Bauran
promosi direct marketing dilakukan perusahaan setelah melakukan personal selling,
pihak perusahaan akan meminta pihak konsumen untuk bertukar nomor telepon
agar pihak konsumen dapat merespon atau memberikan jawaban melalui telepon
atau email atas tawaran yang diberikan dan sebaliknya perusahaan dapat
menghubungi pihak konsumen untuk menawarkan promo serta menawarkan
kegiatan terbaru yang terdapat di Bhumi Merapi.
4. Customer Relationship
Agrowisata Bhumi Merapi menjalin hubungan dengan pelanggannya melalui
pelayanan yang baik, respon perusahaan yang cepat, komunikasi yang baik. Dalam
melakukan kegiatannya karyawan akan memberikan pelayanan seperti mengarhkan
dan membantu memakirkan kendaraan pengunjung, mengantarkan dan
menjelaskan mengenai informasi mengenai satwa dan tanaman, merespon dengan
ramah, memastikan fasilitas kemah terpenuhi, menemani dan menjelaskan
pengunjung survey dan sebagainya.
5. Revenue Stream
Agrowisata Bhumi Merapi membagi menjadi dua produk pada kegiatan
bisnis yaitu produk jasa (kunjungan umum, field trip, outbond, kemah dan
pelatihan) dan produk sampingan.(pakan hewan, makanan dan minuman, terapi
ikan, tangkap ikan, tanaman dan tunggang kuda) Setiap produk yang ditawarkan
perusahaan kepada pengunjung memberikan penerimaan bagi perusahaan. Berikut
merupakan presentase data sumber penerimaan dari produk utama dan produk
sampingan pada Agrowisata Bhumi Merapi.
19
6. Cost Structure
Struktur biaya adalah daftar biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Agrowisata Bhumi Merapi memiliki biaya investasi perusahaan saat ini sebesar Rp
133 801 000. Biaya operasional perusahaan terbagi menjadi dua yaitu biaya tetap
dan biaya variabel, biaya tetap perusahaan saat ini sebesar Rp 252 934 000 dan
biaya variabel saat ini sebesar Rp 2 881 066.
7. Key resources
Agrowisata Bhumi Merapi memiliki sumberdaya fisik berupa lahan dengan
luas 6.3 hektar yang terletak di jalan Kaliurang KM.20, Sawangan, Hargobinangun,
Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi Agrowisata
Bhumi Merapi ini cukup strategis karena berdekatan dengan objek-objek wisata
lainnya seperti museum merapi dan wisata jeep tour Merapi. Adanya pemandangan
20
a. Sumberdaya fisik
Sumberdaya fisik adalah sumberdaya pendukung berupa sarana dan
prasarana dalam menyediakan jasa edukasi dan wisata kepada pengunjung.
Sumber daya fisik dan kegunaan yang dimiliki Agrowisata Bhumi Merapi dapat
dilihat pada Tabel 8.
b. Sumberdaya manusia
Agrowisata Bhumi Merapi memiliki total karyawan sebanyak 34 orang.
Satu direktur yang merangkap jabatan sebagai marketing, dua wakil direktur
dengan wakil direktur pertama yang bertugas hanya dibagian pembangunan
saja dan wakil direktur kedua yang membantu direktur serta membantu
kegiatan dilapangan dan satu bendahara serta karyawan yang terbagi menjadi
25 karyawan laki-laki dan 5 karyawan perempuan.
8. Key activities
Kegiatan yang dilakukan oleh Agrowisata Bhumi Merapi terbagi menjadi dua
aktivitas yang berdasarkan jenis produk yang dihasilkan yaitu produk jasa dan
produk sampingan. Produk jasa seperti field trip, outbond, kunjungan umum, kemah
dan pelatihan sedangkan produk sampingan seperti menyediakan pakan hewan
seperti pakan kelinci, rusa domba dan anakan kambing etawa, penjualan souvenir
dan aksesoris, makanan dan minuman, penjualan kopi luwak, terapi ikan, tangkap
21
ikan, tanaman hias dan tunggang kuda. Berikut aktivitas yang dilakukan perusahaan
berdasarkan produk yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 9.
9. Key partneship
Agrowisata Bhumi Merapi bekerjasama dengan beberapa mitra penyedia
input seperti penyediaan alat dan bahan hidroponik dan penunjang kegiatan
hidroponik. Input hidroponik berasal dari toko Batu Putih dan Amboja, dan untuk
modul pelatihan hidroponik perusahaan bekerja sama dengan usaha percetakan.
1. Value proposition
Agrowisata Bhumi Merapi menawarkan beberapa manfaat yang bisa
dirasakan oleh pengunjung yaitu memberikan jasa wisata dan edukasi, tempat yang
nyaman, fasilitas yang lengkap, ilmu yang bermanfaat dan kemudahan yang dapat
dirasakan oleh pengunjung seperti kemudahan akses ke lokasi wisata. Perusahaan
22
2. Customer Segments
Blok Customer Segments pada perusahaan saat ini yaitu semua masyarakat
yang menyukai tanaman hidroponik atau tertarik dengan hidroponik. oleh karena itu
perusahaan perlu menambah cakupan segmentasi demografi seperti pensiunan,
komunitas, calon wirausaha dan vegetarian.
3. Channel
Blok Channel berdasarkan potensi perusahaan saat ini hanya dilakukan secara
offline sedangkan pada era modern saat ini masyarakat sudah menggunakan internet
dalam melakukan berbagai kegiatan. Untuk itu perusahaan perlu melakukan
peningkatan dalam memasarkan secara online. Perusahaan terlalu fokus dalam
memasarkan offline dengan mengajukan proposal atau promosi dari mulut ke mulut.
Perusahaan dalam memasarkan secara online belum maksimal karna hanya
menggunakan instagram untuk mengupload foto kegiatan pada Agrowisata Bhumi
Merapi.
4. Customer Relationship
Customer Relationship yang dilakukan perusahaan saat ini seperti
menyampaikan informasi mengenai wahana dan memberikan pelayanan terbaik
kepada pengunjung untuk menciptakan dampak positif dalam benak pelanggan.
Pada blok Customer Relationship diharapkan dapat meningkatkan pelayanan terkait
dengan pengembangan wahana yang akan dikembangkan perusahaan dengan cara
konsisten dalam menyampaikan informasi mengenai wahana hidroponik.
5. Revenue stream
Blok Revenue stream dapat dikembangkan dengan menciptakan sumber
penerimaan lain yang masih dapat diperoleh perusahaan. Perusahaan dapat
mengoptimalkan wahana yang sudah ada atau menambahkan wahana baru, seperti
perusahaan dapat mengoptimalkan pelatihan hidroponik di wahana hidroponik.
Pengoptimalan pelatihan hidroponik dapat dilakukan dengan cara memaksimalkan
media pemasaran baik offline maupun online dan merekrut tenaga berpengalaman
untuk bertanggung jawab pada setiap kegiatan hidroponik. Promosi yang menarik
seperti membuat konten dan poster serta memasukkan starter kit sebagai bonus
pelatihan untuk menarik perhatian dan minat pengunjung.
6. Cost structure
23
7. Key resource
Sumber daya perusahaan diharapkan dapat dikembangkan berdasarkan pada
tujuan yaitu pengembangan pelatihan hidroponik yang akan dilakukan perusahaan.
Penambahan sumber daya yang ditambahkan adalah sumber daya fisik, sumber
daya manusia dan sumber daya finansial. Sumber daya fisik berupa perbaikan
fasilitas seperti atap plastik uv, pembuatan mini greenhouse, penambahan instalasi
hidroponik dan bangku taman dan penambahan sumber daya manusia sebanyak dua
orang.
8. Key activities
Aktivitas yang perlu ditingkatkan perusahaan untuk mengembangkan
pelatihan hidroponik pada perusahaan berupa pemasaran dan meningkatkan sumber
daya perusahaan. Perusahaan dapat membuat poster mengenai pelatihan
hidroponik, memposting foto pelatihan di instagram, membuat konten-konten
mengenai hidroponik, memasang iklan di instagram, melakukan giveaway dan
games berhadiah.
9. Key partner
Kerjasama yang dilakukan oleh Agrowisata Bhumi Merapi dalam
pengembangan saat ini ialah selain bekerja sama dengan toko penyedia input saja.
Pada pengembangan pelatihan hidroponik perusahaan akan meningkatkan kerja
sama dengan online travel agent dan usaha percetakan dalam memasarkan dan
menunjang kegiatan pelatihan hidroponik.
Key Partnership Sudah memiliki Tidak ada kontrak Kerjasama Banyaknya wisata
langganan input sah secraa hukum dengan media alam di Yogyakarta
online dan travel
agent
Peraturan
Biaya tiket masuk Biaya operasional Menekan biaya dengan
Cost Structure pemerintah
murah relatif tinggi alternatif lain mengenai
gaji
dan pajak
25
1. Key Resource
Potensi yang terdapat pada Agrowisata Bhumi Merapi dengan manfaat yang
ditawarkan yaitu perusahaan yang menawarkan jasa pelatihan hidroponik sekaligus
berwisata , perusahaan memiliki modal yang cukup besar untuk melakukan
pengembangan fasilitas hidroponik dan sumber daya manusia serta merupakan
salah satu destinasi yang selalu didatangi wisatawan. Dengan adanya potensi yang
dimiliki oleh perusahaan, maka terdapat prospek (future condition) yaitu perusahaan
dapat menjadi tempat pelatihan hidroponik sekaligus wisata dan belajar satu-
satunya di Sleman yang memiliki fasilitas yang lengkap. Dengan adanya potensi dan
prospek yang dapat digunakan, maka terdapat permasalahan yaitu perusahaan perlu
menambah dan merekrut tenaga kerja berpengalaman dan memperbaharui fasilitas
untuk menunjang kegiatan operasional.
2. Key Activities
Potensi yang terdapat pada Agrowisata Bhumi Merapi adalah perilaku
pengunjung Agrowisata Bhumi Merapi yang banyak menggunakan internet dan
sosial media. Dengan adanya potensi yang dimiliki oleh perusahaan, maka terdapat
prospek (future condition) yaitu perusahaan dapat menggunakan internet dan
instagram untuk melakukan pemasaran secara online. Dengan adanya potensi dan
prospek yang dapat digunakan, maka terdapat kesenjangan yaitu promosi yang
dilakukan belum maksimal.
3. Key Partnership
Potensi yang terdapat pada Agrowisata Bhumi Merapi yaitu tempat wisata dan
edukasi yang menyediakan pelatihan hidroponik. Dalam kegiatannya perusahaan
memerlukan mitra dalam menunjang kegiatan pelatihan tersebut. Agrowisata
26
Bhumi Merapi merupakan tempat wisata edukasi yang juga akan selalu didatangi
pengunjung baik lokal maupun mancanegara. Dengan adanya potensi yang dimiliki
oleh perusahaan, maka terdapat sebuah prospek (future condition) yaitu perusahaan
dapat bekerja sama dengan online travel agent dan usaha percetakan untuk
pembuatan modul pelatihan. Dengan adanya potensi dan prospek yang dapat
digunakan, maka terdapat kesenjangan yaitu kurangnya partner kerjasama dalam
pemasaran kegiatan operasional.
Keterangan :
: Pengembangan yang dipengaruhi blok lain
27
1. Key Resource
Rekomendasi dalam meningkatkan sumberdaya perusahaan adalah
menambah tenaga kerja dan memperbaharui fasilitas hidroponik. Penambahan
tenaga kerja dan fasilitas hidroponik diharapkan dapat memfokuskan perusahaan
untuk mengelola setiap divisi terutama divisi hidroponik dengan maksimal.
Penambahan tenaga kerja dilakukan agar perusahaan tidak perlu lagi melakukan
pekerjaan ganda pada karyawan dan membiarkan karyawan fokus dengan
pekerjaannya agar maksimal. Pembaharuan fasilitas hidroponik juga diharapkan
dapat memberikan kenyamanan kepada pengunjung atau peserta pelatihan yang
datang. Pembaharuan fasilitas dapat berupa menambah instalasi dan jenis sayuran
hidroponik dan menambah bangku taman untuk praktik pelatihan.
A. Sumberdaya Fisik
Sumberdaya fisik merupakan salah satu aset perusahaan yang berwujud
seperti bangunan, lahan, kendaraan dan lain-lain. Sumberdaya fisik yang
harus ditingkatkan perusahaan dalam menjalankan rekomendasi ide
pengembangan Optimalisasi Pelatihan Hidroponik ini adalah sebagai
berikut
a) Instalasi Hidroponik
Instalasi hidroponik pada Agrowisata Bhumi Merapi saat ini
menggunakan pipa paralon dengan ukuran panjang, model dan jumlah
lubang yang berbeda. Pada Agrowisata Bhumi Merapi terdapat 4
model instalasi yaitu instalasi dengan desain pipa lurus, bertingkat,
seperti ular dan seperti huruf S. Terdapat juga instalasi hidroponik
dengan menggunakan baki dengan air mengapung. Penambahan
jumlah instalasi hidroponik sebanyak 2 instalasi dengan ukuran
panjang setiap paralon 1 meter yang akan disusun sebanyak 4 susun
paralon dengan jumlah 10 lubang setiap paralon, 1 instalasi dengan 4
susun paralon dengan ukuran 2 meter dan 1instalasi berbentuk huruf
S dengan ukuran 0.5 meter serta 2 pompa akuarium untuk
mengalirkan airnya ke tanaman.
28
b) Mini greenhouse
Pembuatan mini greenhouse ditujukan untuk tempat menanam bibit
tanaman. Mini greenhouse memiliki fungsi yang sama seperti
greenhouse untuk melindungi tanaman dari sinar matahari langsung
dan meminimalisir serangan hama. Mini greenhouse akan dibuat dari
pigura kayu ringan dengan ukuran 42 x 60 cm sebanyak 4 buah dan
disusun menjadi 2 tingkat serta atapnya akan dibentuk segitiga dan
dilapisi plastik UV.
c) Bangku Taman
Penambahan fasilitas baru yang direkomendasikan yaitu bangku
taman dengan ukuran 120 x 35 x 45 cm sebanyak 2 unit untuk
menunjang kenyamanan peserta. Bangku taman akan diletakkan di
samping jalan setapak menuju hidroponik.
d) Plastik UV
Plastik uv untuk melindungi tanaman dari sengatan matahari langsung
yang terdapat di Agrowisata Bhumi Merapi sudah mengalami
kerusakan seperit plastik yang berlubang dan robek sehingga ketika
hujan greenhouse mengalami kebocoran dan juga mengganggu
pemandangan. Rekomendasi yang akan dilakukan yaitu mengganti
plastik uv dengan yang baru dengan ukuran 50 meter.
B. Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia merupakan unsur terpenting dalam setiap kegiatan
perusahaan. Sumberdaya yang dibutuhkan untuk rekomendasi
pengembangan ini sebanyak 2 tenaga kerja adapun deskripsi dan spesifikasi
pekerjaannya sebagai berikut.
2. Key Activities
Aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam pengoptimalan pelatihan
hidroponik di Agrowisata Bhumi Merapi berupa aktivitas produksi dan aktivitas
jaringan. Aktivitas produksi dapat berupa penyediaan bahan baku, proses produksi,
dan desain. Aktivitas jaringan dapat berupa pemasaran online.
A. Aktivitas Produksi
berupa bibit tanaman, rockwool, nutrisi ab mix dan air. Peralatan yang
dibutuhkan baki, netpot, kain flanel, sprayer dan alat TDS meter. Bahan baku
tersedia di Toko Batu Putih yang terletak di jl Kaliurang Km 15.
b. Produksi Tanaman
Tanaman hidroponik yang ditanam Agrowisata Bhumi Merapi berupa
sayuran kangkung, sawi sendok dan selada.Agrowisata Bhumi Merapi
menanam sayuran hidroponik tersebut mulai dari bibit yang kemudian ditanam
di media tanam rockwool.
B. Aktivitas Jaringan
a) Poster
Poster merupakan cara pemasaran secara offline atau langsung. Pembuatan
poster hidroponik ini bertujuan untuk mengenalkan, menginformasikan dan
untuk menarik minat pengunjung. Poster hidroponik ini akan memuat apa saja
yang akan didapatkan peserta jika mengikuti pelatihan hidroponik di
Agrowisata Bhumi Merapi Poster akan dibuat sebanyak 10 lembar untuk
diletakkan di beberapa tempat wahana termasuk wahana hidroponik. Desain
poster yang akan dibuat seperti berikut.
31
b) Instagram
Instagram merupakan sebuah aplikasi untuk berbagi foto, video dan fitur-
fitur yang tersedia sehingga dapat mendukung sebuah konten dimana
gambar produk yang di upload didalamnya terlihat menarik dan sederhana.
Instagram juga dijadikan sebagai salah satu media yang efektif dalam
melakukan promosi ataupun penjualan karena pengguna instagram aktif
mencapai 300 miliar pengguna dan pengguna instagram juga terhubung
dengan aplikasi lainnya seperti facebook.. Instagram memiliki fitur khusus
untuk melakukan promosi. Biaya promosi di Innstagram cukup terjangkau
yaitu mulai dari Rp 20 000 per iklan. Target konsumen juga dapat
disesuaikan tergantung kebutuhan pemasaran. Perusahaan dapat mencoba
memasarkan pelatihan hidroponik ini melalui fitur khusus promosi di
instagram untuk menjangkau dan meningkatkan jumlah pengunjung.
c) Hashtag Instagram
Hasthtag atau tanda pagar di instagram mempunyai fungsi untuk
pengelompokkan konten. Hashtag bisa digunakan untuk ditambahkan pada
postingan berupa foto, video, gambar atau info seputar event, dan lain-lain.
Hashtag juga digunakan untuk kebutuhan branding atau promosi. Agrowisata
Bhumi Merapi juga dapat menambah hashtag pada setiap postingan seperti
#pelatihanhidroponik serta menambah caption yang sesuai pada postingan. Hal
ini bertujuan untuk memudahkan para pengguna mencari produk kebutuhan
mereka.
d) Konten Instagram
Pemasaran konten adalah Pemasaran dan proses bisnis untuk membuat dan
mendistribusikan konten yang relevan dan berharga untuk menarik,
memperoleh, dan melibatkan audiens tertarget dan terdefinisikan dengan jelas
serta dapat dipahami dengan tujuan untuk mendorong profit dari setiap tindakan
pelanggan. Diharapkan dengan adanya keterlibatan audiens perusahaan
mendapatkan hasil atau respon yang yang baik. Konten yang baik yaitu konten
yang variatif dan informatif. Agrowisata Bhumi Merapi dapat membuat konten
seperti informasi seputar hidroponik, manfaat hidroponik, pengetahuan umum,
games, giveaway dan konten-konten yang dapat menimbulkan respon dari
pelanggan.
3. Key Partnership
Mitra yang dapat memperkuat posisi bisnis dalam melakukan pemasaran
melalui media online adalah pihak sosial media Instagram, dengan membuat konten
penawaran pelatihan hidroponik pada Agrowisata Bhumi Merapi. Konten yang
dibuat di Instagram berupa membuat pengetahuan tentang hidroponik, konten
games, giveaway, foto- foto peserta pelatihan hidroponik, foto tempat pelatihan di
Agrowisata Bhumi Merapi. Selain bermitra dengan sosial media perusahaan dapat
bermitra dengan biro perjalanan wisata atau travel untuk meningkatkan jumlah
peminat hidroponik dari luar kota maupun dalam kota.
b. Usaha Percetakan
Agrowisata Bhumi Merapi perlu bekerja sama dengan usaha yang
bergerak dibidang percetakan untuk mempermudah perbanyakan
modul materi pelatihan hidroponik yang akan dibagikan ke peserta
33
4. Customer Segment
Segmen konsumen yang dituju dalam ide pengembangan optimalisasi
pelatihan hidroponik yaitu seluruh masyarakat Indonesia yang berkunjung ke
Agrowisata Bhumi Merapi dan masyarakat yang tertarik dengan hidroponik.
Segmentasi konsumen dalam rekomendasi pengembangan optimalisasi pelatihan
hidroponik ini adalah komunitas, pensiunan, vegetarian dan calon wirausaha yang
ingin mulai berbisnis.
5. Value Proposition
Value propsition pada pengembangan ide bisnis ini yaitu merupakan wisata
edukasi yang menyediakan tempat yang nyaman dan teduh, fasilitas yang lengkap,
pemandu yang ramah dan berwawasan luas, harga terjangkau serta mendapatkan
ilmu yang bermanfaat. Adanya pengembangan pada blok key activities dan key
resource perusahaan dapat menambah beberapa fasilitas hidroponik dan merekrut
tenaga kerja baru yang berpengalaman.
6. Channels
Channels adalah cara perusahaan mempromosikan, mengenalkan produk dan
menyampaikan produk ke konsumen. Agrowisata Bhumi Merapi sebelumnya
mempromosikan pelatihan hidroponik melalui spanduk dan word to mouth. Namun,
dengan adanya pengembangan pada key resource, key activities dan key
partnership, Agrowisata Bhumi Merapi akan mulai memasarkan pelatihan
hidroponik dengan menggunakan sosial media berupa instagram dan poster.
Perusahaan akan menggunakan fitur-fitur yang terdapat pada instagram seperti
promosi iklan berbayar, hashtag dan pembuatan konten.
7. Customer Relationship
Customer Relationship adalah pembinaan hubungan dengan pelanggan yang
bertujuan untuk mendapatkan pelanggan baru (akuisisi), mempertahankan
pelanggan lama (retention), dan meningkatkan penjualan. Agrowisata Bhumi
Merapi dapat menjalin hubungan dengan pelanggan dengan dua cara yaitu :
a. Longterm:
hubungan jangka panjang yang dilakukan perusahaan dengan
pelanggan yaitu memberikan pelayanan terbaik, menawarkan
kembali untuk kunjungan selanjutnya dan menjalin hubungan
kerjasama.
34
b. Personal assistance :
Karyawan yang bertugas sebagai pemandu akan memberikan
informasi, menjelaskan dan mempraktikkan kepada pengunjung
mulai dari penyemaian hingga pemanenan hidroponik dan
menjelaskan juga mengenai wahana lain dengan mengelilingi
Agrowisata Bhumi Merapi. Sehingga kegiatan ini juga dapat
menjadi ajang promosi bagi Agrowisata Bhumi Merapi.
8. Cost Structrure
Cost Structure mendeskripsikan semua biaya yang muncul untuk menjalankan
sebuah Business Model. Analisis finansial pengembangan bisnis menggunakan
beberapa asumsi dasar, asumsi-asumsi dasar ini digunakan untuk memperjelas
analisis kelayakan bisnis. Asumsi-asumsi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sumber modal yang digunakan berasal dari modal sendiri atau dengan modal
perusahaan.
2. Diasumsikan rasio atau persentasi sebanyak 15% dari peramalan total peserta
pelatihan hidroponik Agrowisata Bhumi Merapi pada tahun 2019 yang
mendaftar pelatihan hidroponik.
3. Harga pelatihan hidroponik mengalami kenaikan dari Rp 150 000/orang
menjadi Rp200 000/orang.
4. Kegiatan bisnis ini dilakukan 362 hari atau 12 bulan.
5. Pajak usaha yang digunakan sebesar 0,5% sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No. 23 Tahun 2018 tentang pajak atas penghasilan dari usaha yang
diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu.
A. Biaya investasi
Biaya investasi yang digunakan berasal dari investasi yang sudah tersedia
atau aset dari perusahaan. Biaya investasi yang digunakan oleh Agrowisata
Bhumi Merapi yang berasal dari biaya perusahan sendiri. Komponen biaya
investasi dalam pengembangan bisnis ini meliputi pengoptimalan pelatihan
hidroponik dan sarana penunjang lainnya. Total biaya investasi sebelum
pengembangan sebesar Rp 133 801 000. Sedangkan, biaya total investasi setelah
pengembangan yang dikeluarkan perusahaan dengan adanya pengembangan
bisnis ini adalah sebesar Rp 136 016 000. Rincian biaya investasi dapat dilihat
pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.
B. Biaya operasional
Biaya operasional merupakan semua biaya produksi selama proses
produksi baik memproduksi produk atau jasa sampai menghasilkan produk atau
jasa tersebut. Biaya operasional terdiri dari dua komponen yaitu biaya tetap dan
biaya variabel.
1. Biaya tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tidak dipengaruhi oleh
jumlah produksi. Pada pengembangan bisnis pengembangan pelatihan
hidroponik biaya yang diperhitungkan adalah biaya tetap sebelum
35
2. Biaya variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan
usaha yang dipengaruhi oleh kuantitas produksi. Pada pengembangan bisnis ini
dilihat berdasarkan biaya variabel sebelum pengembangan dan biaya variabel
setelah pengembangan. Adanya perbedaan biaya karena penerimaan dari
penawaran jasa yang di tawarkan Agrowisata Bhumi Merapi kepada peserta
bertambah. Biaya variabel sebelum pengembangan sebesar Rp 2 881 066.
Sedangkan, biaya variabel setelah pengembangan sebesar Rp 36 339 500.
9. Revenue Stream
Penerimaan perusahaan sebelum pengembangan diperoleh dari penjualan
produk jasa dan produk sampingan. Produk jasa dari perusahaan Agrowisata Bhumi
Merapi adalah jasa wisata dan edukasi, jasa field trip dan outbond serta pelatihan
hidroponik Sedangkan, produk sampingan dari perusahaan Agrowisata Bhumi
Merapi adalah penjualan souvenir dan aksesoris, tanaman hias, pakan satwa,
makanan utama, makanan ringan dan aneka minuman. Berikut merupakan data
jumlah penerimaan sebelum pengembangan bisnis dan sesudah pengembangan
bisnis.
garis kritis :
keterangan :
A. Identifikasi masalah
B. Perencanaan finansial
C. Perencanaan bahan baku
D. Perekrutan tenaga kerja
E. Pemasaran
F. Evaluasi
1. Identifiikasi masaah
Tahap awal yang akan dilakukan adalah identifikasi masalah
pengembangan optimalisasi pelatihan hidroponik ini dilakukan berdasarkan
permasalahan yang terjadi pada Agrowisata Bhumi Merapi dalam key activities
yang terdapat dalam analisis business model canvas. Hasil dari analisis menjadi
tolak ukur perusahaan untuk mengembangkan optimalisasi pelatihan
hidroponik. permasalahan tersebut adalah kurang optimalnya peusahaan untuk
memasarkan produk jasa pelatihan hidroponik sehingga penerimaan
perusahaan kurang maksimal. Kegiatan ini memerlukan waktu 6 hari.
2. Perencanaan finansial
Perencanaan finansial yang dilakukan oleh perusahaan yaitu menghitung
biaya investasi, biaya tetap, dan biaya variabel yang terkait dengan optimalisasi
pelatihan hidroponik. Hasil dari rencana keungan akan memudahkan
perusahaan dalam persiapan optimalisasi tersebut. Kegiatan ini memerlukan
waktu 8 hari.
41
5. Pemasaran
Tahap ini dilakukan perusahaan untuk mengenalkan produk jasa
pelatihan hidroponik ini ke masyarakat. Pemasaran yang dilakukan secara
offline atau langsung dan secara online. Hal ini untuk menjangkau seluruh
masyraakat Indonesia. Tahap ini memerlukan waktu 3 hari.
6. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap terakhir yang dilakukan perusahaan dalam tahapan
pengembangan bisnis ini. Evaluasi merupakan kegiatan untuk melihat sejauh
mana tujuan kegiatan telah terealisasikan. Evaluasi dilakukan dengan
pemeriksaan kembali apakah selama tahapan rencana yang telah dibuat
berjalan dengan baik. Evaluasi dilakukan dengan mencatat proses dan hasil
yang telah dicapai pada semua tahapan pengembangan bisnis ini. Apabila
terdapat kekurangan, pihak perusahaan dapat melakukan perbaikan sehingga
mendapatkan hasil yang dinginkan perusahaan. Tahap ini membutuhkan waktu
4 hari.
42
5.1 Simpulan
Hasil dari perumusan ide pengembangan bisnis ini didapat melalui
identifikasi Business Model Canvas pada Agrowisata Bhumi Merapi yang terkait
kedalam tiga blok yaitu Key Resource, Key Activities dan Key Partnership.
Identifikasi dilakukan dengan menggunakan analisis gap antara potensi dan prospek
perusahaan, dan analisis akar masalah. Pengembangan bisnis yang diperlukan
berdasarkan analisis yaitu pada bagian Key activities berupa pemaksimalan
pemasaran online pada perusahaan.
Rencana pengembangan bisnis ini dikatakan layak untuk dilakukan
berdasarkan faktor finansial. Hasil analisis finansial untuk mengoptimalkan
pelatihan hidroponik berdasarkan analisis parsial yang memberi manfaat sebesar
Rp 233 324 304 setelah melakukan pengembangan, analisis R/C rasio yang lebih
besar dari 1 yaitu 2.94 artinya setiap Rp 1 yang dikeluarkan maka akan
menghasilkan manfaat sebesar Rp 2.94.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, apabila pengembangan bisnis
dijalankan maka dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, sehingga dapat
menambah pendapatan bagi perusahaan. Pengoptimalan platihan hidroponik ini
merupakan bagian dari wahana hidroponik, pengembangan bisnis ini akan
meningkatkan jumlah penerimaan perusahaan sekaligus sebagai sarana
mempromosikan Agrowisata Bhumi Merapi
43
DAFTAR PUSTAKA
Jenis biaya jumlah satuan Harga satuan (Rp) Total biaya investasi
Pendopo 1 Unit 50 000 000 50 000 000
Laptop 1 Unit 10 000 000 10 000 000
Pipa Pvc 18 meter 26 500 477 000
Tutup Pvc 2 inch 18 Unit 5 000 90 000
Elbow 2 inch 9 Unit 12 000 108 000
Pompa akuarium 2 Unit 140 000 280 000
Baki 4 Unit 35 000 140 000
Pigura kayu 42 x 60 4 Unit 6 000 24 000
cm
Balok bekas palet jati 4 lembar 8 500 34 000
Paku kayu 2,5 cm 1 Kg 20 000 20 000
Bangku taman 2 Unit 500 000 1 000 000
Total 136 016 000