Anda di halaman 1dari 13

Pengunaan Asam Nitrat dan Malachite Green Pada Pewarnaan

BTA Metode Ziehl Neelsen


Maisarah1, Anita Oktari2
1
Analis Kesehatan, Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung
2
Dosen Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung

E-mail : mais7211995@gmail.com

ABSTRAK

Dahak pada batuk menunjukkan adanya infeksi dan peradangan saluran pernafasan.
Mycobacterium tubercolusis merupakan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit radang
parankim paru dimana penularan bakteri tersebut melalui saluran pernafasan yang dikenal droplet
infection. Diagnosis penyakit TB paru dengan metode mikroskopis Basil Tahan Asam
menggunakan spesimen dahak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Asam Nitrat dan
Malachite Green dapat digunakan sebagai pengganti Asam alkohol dan Methylen blue pada
metode Ziehl Neelsen. Penelitian ini menggunakan konsentrasi 1%, 1.5%, 2%, 2,5% dan 3%
spesimen yang di periksa pada penelitian ini adalah dahak yang positif (+3) data yang diperoleh
diolah dan dianalisis dengan uji kruskal wallis. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan
bahwa nilai signifikan Asy.sig pada tabel uji signifikan diketahui nilai Asy.sig adalah 0,134> 0,05
maka H0 diterima dan H1 ditolak sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan antara kualitas
pewarnaan perlakuan terhadap kontrol. Disarankan pada penlitian selanjutnya menggunakan
konsentrasi dan zat lainnya untuk mendapatkan kualitas yang baik dengan metode Ziehl Neelsen.p

Kata kunci : BTA, Tuberculosis, Asam Nitrat, Malachite Green

ABSTRACK
The respiratory method using sputum specimens. This study aims to determine whether
nitric acid and malachite green can be used as a substitute for alcoholic acid and
methylene tract known as droplet infection. Diagnosis of pulmonary TB disease by the
Basil Acid Resistant microscopic Phlegm in cough indicates infection and inflammation
of the respiratory tract. Mycobacterium tubercolusis is a bacterium that can cause
inflammation of the lung parankim disease where the transmission of these bacteria
through blue in the ziehl neelsen method. This study used concentrations of 1%, 1.5%,
2%, 2.5% and 3% of the specimens examined in this study were positive sputum (+3)
data obtained were processed and analyzed with the Crucalwalis test. Based on the results
of data analysis shows that the significant value of Asy.sig in the test table is significant,
the value of Asy.sig is 0.134> of 0.05 then H0 is accepted and H1 is rejected so there is
no significant difference between the quality of staining of treatment to control. It is
recommended in subsequent studies using concentrations and other substances to get
goodquality with the Ziehl Neelsen method.

Keywords: BTA, Tuberculosis, Nitric Acid, Malachite Green


1. Pendahuluan produktif jika batuk yang

Mikroorganisme yang ada di alam ini dialami menghasilkan dahak.

mempunyai morfologi, struktur dan Dahak pada batuk menunjukkan

sifat-sifat yang khas begitu pula dengan adanya infeksi dan peradangan

bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak saluran pernapasan. Penyakit

berwarna dan kontras dengan air, yang memiliki gejala berupa

dimana sel-sel bakteri yang ada batuk berdahak seperti

disuspensika. Salah satu cara untuk pneumonia, penyakit paru

mengamati bentuk sel bakteri sehingga obstuktif kronik (PPOK)

mudah diidentifikasi adalah dengan cara eksaserbasi akut, bronkitis akut,

metode pengenceran atau pewarnaan. asma bronkial, bronkiektasis

Hal tersebut berfungsi untuk mengetahui dan Tuberkulosis (Buntuan,

sifat fisiologisnya yaitu mengetahui 2013).

reaksi dinding sel bakteri melalui Bakteri tahan asam

serangkain pengecetan atau pewarnaan adalah golongan

(Firmansyah, 2015). Mycobacterium berbentuk

Batuk adalah salah satu batang yang sulit untuk

penyakit yang sering dikeluhkan diwarnai, tetapi sekali diwarnai

pasien pada dokter dan sulit untuk dihapus atau

merupakan gejala yang paling dihilangkan zat warna dengan

sering ditemukan pada saluran zat asam atau asam alkohol.

pernapasan. Batuk merupakan Pada pewarnaan Zielh Neelsen

suatu cara yang penting bagi bakteri tahan asam akan

tubuh kita untuk membersihkan berwarna merah dan bakteri

tenggorokan dan saluran yang tidak tahan asam akan

pernapasan. Batuk dengan berwarna biru (Ratminingtyas,

intensitas sering dan dalam 2014).

waktu lama dapat Pewarnaan bakteri

mengindikasikan adanya suatu bertujuan untuk memudahkan

gangguan atau penyakit. Batuk melihat bakteri dengan

dapat digolongkan berdasarkan mikroskop, memperjelas ukuran

pengeluaran dahak yaitu batuk dan bentuk bakteri, untuk

produktif dan batuk non melihat struktur luar dan

produktif, dikatakan batuk struktur dalam bakteri seperti


dinding sel dan vakuola, tidak asam akan luntur dan
menghasilkan sifat-sifat fisik mengambil warna biru dari
dan kimia yang khas dari pada Methylen blue (Firmansyah,
bakteri dengan zat warna, serta 2015).
meningkatkan kontras Pada dasarnya larutan
mikroorganisme dengan yang digunakan untuk
sekitarnya (Firmansyah, 2015). melunturkan pewarnaan BTA
Pewarnaan Ziehl merupakan zat yang bersifat
Neelsen atau pewarnaan tahan asam, dengan PH < 7,00 salah
asam memilahkan kelompok satunya yaitu asam nitrat
Mycobacterium dan bakteri (HN03), Dalam prosedur
lainnya, pewarnaan ini pelenturan warna, asam alkohol
menggunakan zat warna carbol merupakan peluntur dasar yang
fuksin 0,3%, asam alkohol 3%, mengandung HCl dan alkohol
Methylen blue 0,3%. Pada untuk membantu
pemberian warna pertama yaitu menghilangkan karbol fuksin.
carbol fuksin, BTA bersifat Malachite green
mempertahankannya. Carbol merupakan zat warna katiogenik
fuksin merupakan fuksin basa yang sering digunakan pada
yang dilarutkan dalam larutan industri tekstil untuk pewarnaan
fenol 5%. Larutan ini wol dan kain sutra, serta kertas
memberikan warna merah pada pada industri kertas dan sering
sediaan dahak. Fenol digunakan juga digunakan sebagai bahan
sebagai pelarut untuk membantu tambahan makanan .
pemasukan zat warna kedalam Pada penelitian yang
sel bakteri sewaktu proses telah dilakukan Sariyusmin
pemanasan. Fungsi pemanasan (2018), bahwa Asam Nitrat
untuk melebarkan pori-pori berhasil mewarnai BTA.
lemak BTA sehingga carbol Berdasarkan penelitian diatas
fuksin dapat masuk sewaktu maka peneliti ingin melakukan
BTA dicuci dengan larutan penelitian tentang penggunaan
pemucat, yaitu asam alkohol Asam Nitrat dan Malachite
maka zat pertama tidak mudah Green pada pewarnaan BTA
dilunturkan. Sedangkan bakteri metode Ziehl Neelsen dengan
mengganti asam alkohol dengan menggunakan pelunturan Asam
asam nitrat dan mengganti Nitrat alkohol dengan variasi
Methylen blue dengan konsentrasi yaitu 1%, 1,5%, 2%,
Malachite Green. Dari hasil 2,5% dan 3%. Sebagai
penalitian yang telah saya pengganti alternatif HCl alkohol
lakukan didapatkan hasil bahwa 3% dan Malachite Green .
Asam Nitrat dapat digantikan Kemudian dibandingkan dengan
sebagai pengganti asam alkohol hasil pewarnaan metode Ziehl
dan Malachite Green dapat Neelsen.
digantikan sebagai pengganti
Methylen blue.
2.3 Matriks Penelitian

Untuk menentukan
2. Metodologi Penelitian
jumlah pengulangan maka
2.1 Jenis Penelitian
digunakan rumus Federer (1995)
Metode yang digunakan
yaitu: (t-1) (r-1) > 20, t adalah
pada penelitian ini bersifat True
treatment (perlakuan) , dan 20
eksperiment. True ekspriment
adalah derajat kebebasan
adalah ekspriment yang betul-
umum. Jika diketahui t=6, maka
betul, karena pada penelitian ini
banyaknya pengulangan dalam
peneliti dapat mengontrol
penelitian ini adalah:
variabel luar yang dapat
(6-1) (r-1)>20
mempengaruhi jalannya
5(r-1)>20
eksperimen. Karakteristik dalam
5r-5 >20
desain ini adalah sebuah kontrol
5r>20+5
(Sugiono, 2017)
r = 25/5r> 5
Maka dilakukan 5 kali
2.2 Desain Penelitian pengulangan pada tiap
Desain penelitian ini perlakuan.
adalah data kelompok hasil
pengamatan dilakukan 2.4 Indikator Penilaian
perlakuan yaitu BTA Tidak Baik (1) : Warna preparat
dilunturkan dengan pelunturan tidak jelas, masih terdapat sisa
Metode Ziehl Neelsen karbol fuksin, BTA tidak terwarnai,
latar preparat warna biru belum Pipet ukur, Batang pengaduk, Handskun,
sempurna. Masker, Jas laboratorium
Baik (2) : Kualitas warna preparat
sangat jelas, BTA terwarnai sangat Bahan :
jelas,warna latar biru, warna bakteri Sputum BTA positif, Reagen Pewarnaan
BTA merah, dan dapat dibaca Ziehl Neelsen, Asam nitrat dan alkohol,
dengan sangat jelas Malachite green, Oil imersi.

2.5 Unit Eksperimen 3. Cara Kerja


Sputum positif (+3) pada Kualitas spesimen
penderita TB paru berasal dari 1. Spesimen berkualitas baik mucoid,
Balai Besar Kesehatan Paru purulens dan agak bercampur darah
Kesehatan Masyarakat 2. Spesimen berkualitas jelek adalah
spesimen yang encer dan seperti air
atau sebagian besar terdiri dari
2.6 Tempat Dan Waktu Penelitian
gelembung-gelembung,
Tempat Penelitian : penelitian
dilakukan di Laboratorium
Cara pembuatan sediaan
Mikrobiologi Sekolah Tinggi
1. Pemberian idenditas
Analis Bakti Asih Bandung.
Sebelum melaksanakan pembuatan
sediaan dahak, terlebih dahulu kaca
Waktu Penelitian : penelitian
sediaan diberi idenditas sesuai
dilakukan bulan Mai - Agustus
diaan dikeringkan diudara dengan
2019
nomor idenditas TB
2. Pembuatan sediaan hapusan dahak
2.7 Persiapan Alat Dan Bahan
3. Ose dipanaskan diatas nyala api
Pemeriksaan spirtus sampai merah dan biarkan
sampai dingin.
Alat-alat :
4. Spesimen dahak dari bagian yang
Mikroskop, Neraca Analitik, Gelas ukur,
kental dan kuning kehijau-hijauan
Pengukur Waktu, Rak pewarnaan,
(purulent) diambil menggunakan
Lampu spirtus, Aluminium foil, Ose, Pot
ose yang telah disterilkan diatas
sputum, Botol reagensia, Pipet tetes,
5. Dioleskan dahak secara merata
(tidak terlalu tebal dan terlalu tipis)
pada permukaan kaca sediaan 5. Bilas sediaan dengan air mengalir
dengan bentuk oval ukuran 2x3 secara pelan-pelan
cm kemudian ratakan dengan 6. Jangan ada percikan ke sediaan
gerakan spiral kecil-kecil lain
6. Jangan membuat gerakan spiral 7. Miringkan sediaan menggunakan
jika sediaan dahak sudah kering penjepit kayu atau pinset untuk
karena akan menyebabkan aerosol membuang air
7. Sediaan dikeringkan diudara 8. Teteskan asam alkohol (HCl
terbuka (suhu kamar) 3%)sampai warna merah karbon
8. kemudian dilakukan fiksasi dengan fuksin hilang
memegang kaca sediaan dengan 9. Bilas sediaan dengan air mengalir
pinset (kaca sediaan menghadap secara pelan-pelan
keatas) lewatkan sediaan diatas api 10. Diteteskan larutan methylene
Bunsen 2-3 kali selama 1-2 detik. blue didiamkan selama 20-30
detik
3.1 Pewarnaan metode Ziehl Neelsen 11. Bilas sediaandengan air mengalir
1. Sediaan dahak yang telah difiksasi secara pelan-pelan
diletakkan pada rak dengan 12. Keringkan sediaan pada rak
hapusan dahak menghadap ke atas pengering diudara terbuka,jangan
pada rak yang ditempatkan diatas 13. keringkan dengan kertas tisu
bak cuci atau baskom, antara satu (Kurniawan dan sahli, 2017).
sediaan dengan sediaan lainnya
masing-masing berjarak kurang 3.2 Pewarnaan Preparat BTA yang
dari satu jari. Sesuai dengan Skala IUATL
2. Diteteskan sediaan dengan fuksin Menggunakan Metode Ziehl
karbol. Saring zat warna setiap Neelsen
kali melakukan pewarnaan 1. Diletakkan sediaan yang telah
sediaan difiksasi pada rak pewarnaan
3. Fiksasi sebanyak 3 kali dibawah dengan hapusan BTA menghadap
api Bunsen sampai keluar uap, keatas
jangan sampai mendidih. 2. Diteteskan larutan Carbol fuksin
4. Dinginkan selama minimal 0,3% pada hapusan BTA sampai
selama 5 menit menutupi semua permukaan
sediaan
3. Dipanaskan dengan nyala api 2. Ditetekan larutan Carbol fucksin
sampai dengan keluar asap 0,3% pada hapusan BTA sampai
(jangan sampai mendidih) menutupi semua permukaan
4. Sedian didiamkan selama 5 menit sediaan
5. Digenangi dengan air mengalir 3. Dipanaskan dengan nyala api
sampai zat warna bebas terbuang. sampai dengan keluar uap (jangan
6. Diteteskan sediaan dengan asam sampai mendidih)
alkohol (HCl 3%) sampai dengan 4. Sediaan didiamkan selama 5
warna merah fuksin hilang . menit
7. Sediaan digenangi dengan air 5. Sediaan dibilas dengan air
mengalir dibilas secara perlahan mengalir sampai zat warna bebas
8. Diteteskan larutan Metyhlen Blue terbuang
0,3% pada sediaan sampai 6. Diteteskan sediaan dengan Asam
menutupi semua permukaan Nitrat alkohol (1,5%) sampai zat
9. Sediaan didiamkan selama 10-20 warna merah fuksin hilang
detik 7. Sediaan dibilas dengan air
10. Sediaan dibilas dengan air mengalir dibilas secara perlahan
mengalir secara perlahan 8. Diteteskan larutan malachite
11. Sediaan dikeringkan di rak green 0,05% pada sediaan sampai
pengering diudara terbuka (jangan menutupi semua permukaan
dibawah sinar matahari langsung) sediaan
12. Dibaca sediaan dengan 9. Sediaan didiamkan selama 10-20
mnggunakan mikroskop detik
pembesaran 1000x dengan 10. Sediaan dibilas dengan air
menambahkan oil imersi (Depkes mengalir secara perlahan
RI, 2008). 11. Sediaan dikeringkan diatas rak
pengering diudara terbuka (jangan
3.3 Pewarnaan Preparat BTA dengan diabawah sinar matahari
menggunakan peluntur langsung)
alternatif 12. Dibaca sediaan dengan
1. Diletakkan sediaan yang telah mengunakan mikroskop
difiksasi pada rak pewarna dengan pembesaran 100x dengan
hapusan BTA menghadap keatas menambahkan oil imersi
Demikian juga dengan asam nitrat Rekap hasil pengamatan
alkohol dengan konsentrasi lainnya. tersedia pada Tabel 4.1

3.4 Interpretasi hasil mengunakan Tabel 4.1 Rekap hasil pengamatan


skala internasional Union PERLAKUAN KONSENTRASI
Against Tuberculosis And R
1 % 1,5% 2% 2,5% 3% Kontrol
Lung Diseases (IUATLD) 1 2 2 2 2 2 2
sebagai berikut : 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2
1. Negatif : Tidak ditemukan BTA 4 2 2 2 2 2 2
dalam 100 lapangan pandang 5 2 2 2 2 2 2
6 1 1 1 1 1 2
2. Scanty : Ditemukan 1-9 BTA 7 1 1 1 1 1 2
dalam 100 lapangan pandang, 8 1 1 1 1 1 2
9 1 1 1 1 1 2
jumlah BTA yang ditemukan.
1
3. BTA 1+ : Ditemukan 10-99 1 1 1 1 1 2
0
BTA dalam 100 lapangan
pandang 1 = kualitas pewarnaan kurang baik;
4. BTA 2+ : Ditemukan 1-10 BTA 2 = kualitas pewarnaan baik
setiap 1 lapangan pandang Jenis data pada penelitian
minimal 50 lapangan pandang. ini bersifat non parametrik, yaitu
dimana angka yang digunakan
4. Hasil Pembahasan merupakan bentuk representatif
4.1 Hasil dari kualitas pewarnaan yang
Pengamatan dilakukan terbentuk akibat perlakuan yang
oleh dua panelis, dengan hasil diberikan. Dikarenakan data
pengamatan berupa angka likert bersifat non parametrik maka
scale atau data yang bersifat analisis data menggunakan Uji
ordinal. Angka 1 menunjukkan signifikansi Kruskal wallis.
pewarnaan yang tidak baik Hipotesis uji Kruskal wallis
warna bakteri terlalu gelap atau adalah sebagai berikut :
terlalu pucat warnanya dan a. H0 diterima dan H1 ditolak jika
angka 2 menunjukkan Asymp sig > 0,05 maka tidak ada
pewarnaan yang baik sesuai perbedaan yang signifikan antara
dengan standar atau kontrol. kualitas pewarnaan perlakuan
terhadap kontrol
b. H1 diterima dan H0 ditolak jika Berdasarkan Tabel 4.2
Asymp.sig < 0,05 maka terdapat diketahui bahwa kontrol
perbedaan kualitas pewarnaan yang memberikan nilai 43.00 dan
signifikan antara perlakuan terhadap perlakuan alternatif lainnya
kontrol. memberikan nilai 28.00. Hal ini
menjelaskan perbedaan kualitas
Hasil uji signifikan pewarnaan antara kontrol
Kruskal wallis memberikan dua dengan perlakuan alternatif
tabel, yaitu yang pertama adalah lainnya. Dengan menganilisis
tabel Mean ranks, dimana tabel nilai Asymp.sig pada tabel uji
ini memberikan deskripsi signifikansi diketahui nilai
kualitas pewarnaan dengan Asymp.sig adalah 0,134 > 0,05
merepresentatifkannya dengan maka H0 diterima dan H1
angka. ditolak sehingga tidak ada
Semakin tinggi angka perbedaan yang signifikan
mean rank maka kualitas antara kualitas pewarnaan
pewarnaannya semakin baik, perlakuan terhadap kontrol.
begitupun sebaliknya. Tabel Tabel 4.3. Uji signifikansi Kruskal
yang kedua adalah tabel uji wallis
signifikansi, dimana terdapat Hasil
nilai Asymp.sig yang menjadi Kruskal-Wallis H 8,429
Df 5
penentu apakah terdapat Asymp. Sig. 0,134
perbedaan kualitas pewarnaan
yang signifikan. Hasil uji Kesimpulannya adalah : Variasi
kruskal wallis tersedia pada konsentrasi metode alternatif dalam
Tabel 4.2 dan Tabel 4.3. pewarnaan BTA metode ziehl neelsen
Tabel 4.2 Tabel Mean Ranks memberikan kualitas pewarnaan yang
Perlakuan N Mean Rank tidak berbeda signifikan terhadap
Hasil 1% 10 28,00 kontrol.
1,5% 10 28,00
2% 10 28,00
2,5% 10 28,00 4.2 Pembahasan
3% 10 28,00
Pada penelitian ini,
Kontrol 10 43,00
60 Asam alkohol diganti dengan
Total
Asam Nitrat karena sama-sama
bersifat asam, sedangkan hasil pemeriksaan sputum tbc
Methylen Blue diganti dengan dilaboratorium adalah
Malachite green. Penelitian ini penemuan penderita tbc, yaitu
menggunakan berbagai variasi interpretasi dari hasil
konsentrasi yaitu konsentrasi pembacaan terhadap penilaian
1%, 1,5%. 2%, 2,5% dan 3%. BTA (Bakteri Tahan Asam),
Tujuan dari pengambilan dengan menggunakan standar
konsentrasi dari 1% sampai 3% IUALTD standar tersebut telah
adalah untuk mengamati kontras digunakan dibeberapa Negara
dari warna BTA dibawah bahkan sudahp ditetapkan
mikroskop. sebagai standar penilaian untuk
Hasil yang didapatkan mengetahui jumlah BTA dalam
dilihat dari bentuk yang sampel sputum yang diperiksa
terwarnai pada sediaan maka (Girsang, 2006).
konsentrasi 1%-1,5% kualitas Berdasarkan hasil Non
warna preparat sedikit lebih parametrik Kruskal Wallis,
jelas dibandingkan dengan maka dapat diketahui bahwa,
konsentrasi 3%, 2,5% dan 2% dengan menganalisis nilai
BTA berwarna merah akan Asymp.sig pada uji tabel
tetapi sedikit gelap, Sedangkan signifikan diketahui nilai
3% , 2,5% dan 2% kualitas Asymp.sig adalah 0,134>0,05
warna preparat kurang jelas dan maka H0 diterima dan H1
masih ada sisa karbol fuksin ditolak sehingga tidak ada
sehingga preparat belum perbedaan signifikan antara
sempurna BTA bewarna merah kualitas pewarnaan perlakuan
gelap dan ungu. Kelemahan terhadap kontrol.
dan kelebihan dalam
menggunakan Malachite Green 5. Kesimpulan dan Saran
, latar belakang bewarna hijau 5.1 Kesimpulan
sedikit buram, Basil ada yang Berdasarkan hasil
merah da nada ungu , reangenya penelitian yang telah dilakukan
mudah didapat dan murah. mengenai penggunaan Asam
Salah satu yang Nitrat dan Malachite green pada
terpenting dalam pelaporan pewarnaan bakteri tahan asam
metode Ziehl Neelsen dengan gambaran Identifikasi Bakteri
konsentrasi 1%, 1,5%, 2%, 2,5% Aerob Pada Penderita Batuk
dan 3% dapat disimpulkan Berdahak Dipoliklinik Interna
bahwa : Blu RSUP. Prof. Dr. R. D.
1. Asam Nitrat dapat digunakan Kandou Manado. Jurnal e-
sebagai pengganti Asam Alkohol Biomedik (eBM), Vol. 1, nomor
dan Malachite Green dapat 1,, Maret 2013, hlm. 408-413
digunakan sebagai pengganti
Methylen Blue pada pewarnaan Cappuccino G. James (2013) Manual
Bakteri Tahan Asam Metode Laboratorium Mikrobiologi.
Ziehl Neelsen. edisi 8,.EGC.Jakarta
2. Konsentrasi optimum Asam Nitrat tuberculosis, Jakarta.
yang digunakan adalah 1% dan
1,5% sebagai pengganti Asam Departemen Kesehatan RI (2008),
Alkohol karena kualitas warna Pedoman Nasional
preparatnya lebih jelas Penanggulangan tuberculosis,
dibandingkan dengan konsentrasi Jakarta.
lainnya dan konsentrasi optimum
Malachite Green adalah 0.05% Bhernama, B,G, (2017). Degradasi Zat
sebagai pengganti Methylen Blue. Warna Malachite Green Secara
Ozonolisis Debgan
5.2 Saran Penambahan Katalis Ti02-
Dilakukan penelitian anatase dan Zn0. Jurnal Of
lebih lanjut menggunakan Islamic Science and Technologi,
berbagai konsentrasi lainnya Vol,3
untuk mendapatkan kualitas
lebih baik dengan metode Ziehl Firmansyah, Iman, (2015), Pewarnaan
Neelsen. Sederhana. Laboratorium
Mikribiologi Farmasi.
Universitas Padjajaran
DAFTAR PUSTAKA

Hasnawati, (2018), Pengaruh Infeksi


Buntuan, Velma,. Pooto’u, John,.
Mycobacterium tuberculosis
Panggalo, Tandi, Jumria, (2013)
Terhadap Nilai Laju Endap
Darah Penderita Tuberculosis (NH4CL) dan Sentrifugasi Pada
Paru Di Balai Besar Kesehatan Pemeriksaan Basil Tahan Asam
Paru Masyarakat Makassar, Penderita Tuberculosis. Jurnal
Jurnal Media Analis Juni Teknologi Laboratorium, Vol.6
Kesehatan,Vol. 1, Edisi 1, Juni
2018.Jurusan Analis Kesehatan Panimba, R. (2016). Modifikasi
Poltekes Kemenkes Makassar Penggunaan Malachite Green
Sebagai Pengganti Gentian
Irianto, Koes, (2013). Mikrobiologi Vipolet Pada Hitung Jumlah
Medis. Penerbit Alfabeta Leukosit. Bandung : Sekolah
Bandung Tinggi Analis Bakti Asih.

Jawetz, Melnick, dan Adelberg’ s. Pratama, Hadi, Sangga, (2017). Proses


(2007) Mikrobiologi Produksi Asam Nitram.
Kedokteran, Ed 23, Buku Departemen Tehnik kimia,
Kedokteran EGC, Jakarta, page Fakultas Tehnik, Universitas
325-327 Gajah Mada, Bogor

Kuswiyanto, (2014). Bakteriologi 2. Ratminingtyas, (2014). Penggunaan


Buku Ajar Analis Kesehatan. Asam sulfat Alkohol dan Asam
Kementrian Riset, Teknologi & Sulfat Aseton Sebagai Peluntur
Pendidikan Tinggi (2016). Alternatif Pada Pewarnaan
Penuntun Ketrampilan Klinis BTA Metode Ziehl Neelsen.
Penawaran Basil Tahan Asam STABA : tidak diterbitkan
(BTA). Universitas andalas,
Fakultas Kedokteran Padang Sariyusmin, (2018). Penggunaan Asam
Nitrat (HN03) Sebagai Peluntur
Kurniawan, B.F & Sahli, T.I (2018) Alternatif Asam Alkohol 3%
Bakteriologi Praktikum Pada Pewarnaan Bakteri Tahan
Teknologi Laboratorium Asam (BTA) Metode Ziehl
Medik. EGC. Jakarta Neelsen. Bandung : SEkolah
Timggi Analis Bakti Asih.
Noor, Lanny., Dkk., (2017). Efektifitas
Variasi Garam Salmiak
Swarta, N. Dkk., (2014). Adsorpsi Zat Menggunakan Asam Tabat
Warna Kationik (Methylen Secara Spektrofotometri
Blue) Menggunakan Karbon Ultraungu-Tampak. Fakultas
Aktif Tmperung Kelapa dan Matematika dan ilmu
Batu Bara Serta Efisiensi Pengetahuan Alam, Universitas
Regenerasinya. [Skripsi}. Lampung.
Universitas Indonesia, Depok,
16424, Indonesia. Sugiono. (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif ,Kualitatif R & D. Bandung
Syachrurachman, A.dkk., (2015) Buku
Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Tongsana, I (2018) Penggunaan Fenol
Binarupa Aksara.Tanggerang Sebagai Peluntur Alternatif
Asam Alkohol 3% Pada
Syahputra, Bagus Mardian, (2016). Pewarnaan BTA. STABA:
Pengaruh HNO3 dan NaOH Tidak diterbitkan
Pada Analisis Cr(III)

Anda mungkin juga menyukai