E-mail : mais7211995@gmail.com
ABSTRAK
Dahak pada batuk menunjukkan adanya infeksi dan peradangan saluran pernafasan.
Mycobacterium tubercolusis merupakan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit radang
parankim paru dimana penularan bakteri tersebut melalui saluran pernafasan yang dikenal droplet
infection. Diagnosis penyakit TB paru dengan metode mikroskopis Basil Tahan Asam
menggunakan spesimen dahak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Asam Nitrat dan
Malachite Green dapat digunakan sebagai pengganti Asam alkohol dan Methylen blue pada
metode Ziehl Neelsen. Penelitian ini menggunakan konsentrasi 1%, 1.5%, 2%, 2,5% dan 3%
spesimen yang di periksa pada penelitian ini adalah dahak yang positif (+3) data yang diperoleh
diolah dan dianalisis dengan uji kruskal wallis. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan
bahwa nilai signifikan Asy.sig pada tabel uji signifikan diketahui nilai Asy.sig adalah 0,134> 0,05
maka H0 diterima dan H1 ditolak sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan antara kualitas
pewarnaan perlakuan terhadap kontrol. Disarankan pada penlitian selanjutnya menggunakan
konsentrasi dan zat lainnya untuk mendapatkan kualitas yang baik dengan metode Ziehl Neelsen.p
ABSTRACK
The respiratory method using sputum specimens. This study aims to determine whether
nitric acid and malachite green can be used as a substitute for alcoholic acid and
methylene tract known as droplet infection. Diagnosis of pulmonary TB disease by the
Basil Acid Resistant microscopic Phlegm in cough indicates infection and inflammation
of the respiratory tract. Mycobacterium tubercolusis is a bacterium that can cause
inflammation of the lung parankim disease where the transmission of these bacteria
through blue in the ziehl neelsen method. This study used concentrations of 1%, 1.5%,
2%, 2.5% and 3% of the specimens examined in this study were positive sputum (+3)
data obtained were processed and analyzed with the Crucalwalis test. Based on the results
of data analysis shows that the significant value of Asy.sig in the test table is significant,
the value of Asy.sig is 0.134> of 0.05 then H0 is accepted and H1 is rejected so there is
no significant difference between the quality of staining of treatment to control. It is
recommended in subsequent studies using concentrations and other substances to get
goodquality with the Ziehl Neelsen method.
sifat-sifat yang khas begitu pula dengan adanya infeksi dan peradangan
Untuk menentukan
2. Metodologi Penelitian
jumlah pengulangan maka
2.1 Jenis Penelitian
digunakan rumus Federer (1995)
Metode yang digunakan
yaitu: (t-1) (r-1) > 20, t adalah
pada penelitian ini bersifat True
treatment (perlakuan) , dan 20
eksperiment. True ekspriment
adalah derajat kebebasan
adalah ekspriment yang betul-
umum. Jika diketahui t=6, maka
betul, karena pada penelitian ini
banyaknya pengulangan dalam
peneliti dapat mengontrol
penelitian ini adalah:
variabel luar yang dapat
(6-1) (r-1)>20
mempengaruhi jalannya
5(r-1)>20
eksperimen. Karakteristik dalam
5r-5 >20
desain ini adalah sebuah kontrol
5r>20+5
(Sugiono, 2017)
r = 25/5r> 5
Maka dilakukan 5 kali
2.2 Desain Penelitian pengulangan pada tiap
Desain penelitian ini perlakuan.
adalah data kelompok hasil
pengamatan dilakukan 2.4 Indikator Penilaian
perlakuan yaitu BTA Tidak Baik (1) : Warna preparat
dilunturkan dengan pelunturan tidak jelas, masih terdapat sisa
Metode Ziehl Neelsen karbol fuksin, BTA tidak terwarnai,
latar preparat warna biru belum Pipet ukur, Batang pengaduk, Handskun,
sempurna. Masker, Jas laboratorium
Baik (2) : Kualitas warna preparat
sangat jelas, BTA terwarnai sangat Bahan :
jelas,warna latar biru, warna bakteri Sputum BTA positif, Reagen Pewarnaan
BTA merah, dan dapat dibaca Ziehl Neelsen, Asam nitrat dan alkohol,
dengan sangat jelas Malachite green, Oil imersi.