Anda di halaman 1dari 4

Jenis-jenis Diklat

 DIKLAT STUKTURAL :

Diklat Kepemimpinan dilaksanakan dalam rangka mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan


aparatur pemerintah yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural.

1. Diklat PIM II
2. Diklat PIM III
3. Diklat PIM IV
4. Diklat Prajabatan CPNS Gol III
5. Diklat Prajabatan CPNS Gol III Ex Honorer
6. Diklat Prajabatan CPNS Gol I & II
7. Diklat Prajabatan CPNS Gol I & II Ex Honorer

 DIKLAT TEKNIS & FUNGSIONAL :


 Diklat fungsional

Diklat Fungsional dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenis
dan jenjang jabatan Fungsional masing-masing
Jenis dan jenjang diklat Fungsional untuk masing-masing jabatan fungsional ditetapkan oleh instansi
Pembina jabatan Fungsional yang bersangkutan

1. Diklat TOT Outword Bound


2. Diklat TOT PKT ( Pola Kerja Terpadu )
3. Diklat TOT Umum Kewidyaiswaraan
4. Diklat TOT Perencanaan Peningkatan Kinerja

 Diklat Teknis yang pernah diadakan di Pusdiklat Kemendagri

Diklat teknis dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan untuk
pelaksanakan tugas PNS. Diklat teknis dapat dilaksanakan secara berjenjang
Jenis dan jenjang diklat Teknis untuk masing-masing jabatan ditetapkan oleh instansi teknis yang
bersangkutan

1. Orientasi Tugas Peranan Wanita dalam Pembangunan


2. Diklat Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintahan Desa
3. Diklat Teknis Aplikasi TI Administrasi Pemerintahan Desa
4. Diklat Standar Pelayanan Minimal (SPM)
a. Bagi Pengambil Kebijakan
b. Penyusunan Rencana Pencapaian
5. Diklat Manajemen Outward Bound
6. Diklat IGOS ( Indonesia Go Open Sources )
7. Diklat Teknologi Informasi Terpadu
8. Diklat Penyidik Pegawai Negeri Sipil
9. Diklat PBJ ( Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah)
10. Diklat Enterpreunership Agribisnis bagi Purna Bakti
11. Diklat AKD ( Analisis Kebutuhan Diklat )
12. Diklat Administrasi Kepegawaian
13. Diklat Analisis Kepegawaian
14. Diklat Pengukuran Batas Wilayah
15. Diklat Program dan Rencana Kerja
16. Diklat Program Diklat

 Diklat yang lainnya yang mungkin diadakan


1. Diklat Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri
2. Diklat Orientasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
3. Diklat Manajemen Pemerintahan Tingkat Desa
4. Diklat Manajemen Pemerintahan Tingkat Kelurahan
5. Diklat Manajemen Pemerintahan Tingkat Kecamatan
6. Diklat Manajemen Pemerintahan Tingkat Kabupaten/Kota
7. Diklat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
8. Diklat Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
9. Diklat Penanggulangan Bencana
10. Diklat Peningkatan Kapasitas Komunikasi Massa bagi Anggota Satuan Polisi Pamong Praja
11. Diklat Penyusunan Program dan Rencana Kerja
12. Diklat Pengembangan Kompetensi Seketaris Desa
13. Diklat Pengenalan Tugas Anggota DPRD
14. Diklat Legislasi bagi Anggota DPRD
Seminar, kata si Om Wiki merupakan merupakan salah satu bentuk dari proses akademis yang
diselenggarakan bisa oleh lembaga akademik maupun organisasi profesi, bahkan bisa
diselenggarakan oleh lembaga komersial. Poinnya adalah dalam seminar, ada satu topic dengan
satu pembicara atau lebih, dan peserta seminar boleh bertanya apapun yang akan dijawab oleh
pembicara. Normalnya, peserta bukanlah pemula dalam topic yang dibawakan, namun dalam
seminar popular biasanya peserta malah dari mereka yang belum memiliki pengetahuan tetapi
memiliki ketertarikan terhadap topic yang diberikan (Wikipedia, 2012). Sedang menurut kamus
merriam-webster, ada 3 pengertian tapi yang paling gampang dipahami sih sebagai berikut:
pertemuan tempat memberikan topic dan berdiskusi, titik. (merriam-webster). Jadi
gampangannya ciri seminar adalah ada pembicara (boleh satu atau lebih), ada topic
tertentu (pada umumnya satu topic satu pembicara), ada peserta/audience (boleh pemula
maupun yang sudah ahli), ada sesi presentasi dan dilanjutkan dengan diskusi. That’s it.

Simposium, lah terus apa bedanya ama symposium? Ada satu definisi yang mudah banget
dipahami dari kamus merriam-webster: “a formal meeting at which several specialists deliver
short addresses on a topic or on related topics” (merriam-webster). Nah dah keliatan kan
bedanya: beberapa pembicara ahli, satu topic dibahas dari beberapa sisi,audience biasanya
bukan pemula, ada presentasi dan diskusi.

Lokakarya/Workshop, nah kalo lokakarya ato workshop apa’an donk? Kalo nurut Om Wiki yang
English style sih agak aneh, hehe… gak salah, tapi bukan yang kita butuhkan. Sedang Wiki
bahasa Indonesia bilang: “Suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan
masalah tertentu dan mencari solusinya. Sebuah lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang
kecil” (Wikipedia Indonesia). Lebih masuk akal yaa? Sedang nurut si kamus merriam-webster: “a
usually brief intensive educational program for a relatively small group of people that focuses
especially on techniques and skills in a particular field” (merriam-webster). Jadi poinnya pada
lokakarya/workshop: pembicara hanya memberikan overview pada topic tertentu, peserta
umumnya orang yang sudah berpengalaman dalam topic tersebut, peserta akan dibagi
dalam kelompok untuk berdiskusi, dan hasil diskusinya merupakan hal-hal yang umumnya
membutuhkan tindak lanjut.

Training, the last… menurut om Wiki, training itu merujuk pada perolehan pengetahuan,
ketrampilan dan kompetensi sebagai hasil dari prosesnya. Training memiliki tujuan
meningkatkan kemampuan pesertanya dalam 3 hal tersebut diatas (Wikipedia). Sehingga
training memiliki karakteristik: ada pelatih (instead of pembicara), ada peserta pelatihan(idealnya
berjumlah maksimum 20 orang, lebih dari itu biasanya tidak efektif. Tetapi tergantung juga jenis
pelatihannya), proses biasanya terdiri dari sesi presentasi, diskusi dan latihan ketrampilan,
dan outputnya berupa peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi peserta pelatihan.
Just as OOT, saat ini lab IKM-KP sedang mengadakan pelatihan methodology untuk PPDS EM
RSSA. Dalam proses pelatihan ini selain me-refresh pengetahuan dasar statistic, peserta juga
dituntut untuk berlatih menggunakan piranti statistic (dalam hal ini SPSS), trus PR minggu ini
adalah mencari jurnal ilmiah untuk dikritisi… (woops, baru inget itu PR ku juga, kwkwkw). Output
yang diharapkan dalam pelatihan ini nantinya kami akan bisa melakukan critical appraisal pada
jurnal ilmiah yang ada, karena ternyata tidak semua jurnal ilmiah yang internationally
published merupakan jurnal/penelitian yang “bagus”.
Kursus adalah lembaga pelatihan yang termasuk ke dalam jenis pendidikan nonformal. Kursus
merupakan suatu kegiatan belajar-mengajar seperti halnya sekolah. Perbedaanya adalah bahwa
kursus biasanya diselenggarakan dalam waktu pendek dan hanya untuk mempelajari
satu keterampilan tertentu. Misalnya, kursus bahasa Inggris tiga bulan atau 50 jam, kursus
montir, kursus memasak, menjahit, musik dan lain sebagainya. Peserta yang telah mengikuti
kursus dengan baik dapat memperoleh sertifikat atau surat keterangan. Untuk keterampilan
tertentu seperti, kursus ahli kecantikan atau penata rambut, peserta kursus diwajibkan
menempuh ujian negara. Ujian negara ini dimaksudkan untuk mengawasi mutu kursus yang
bersangkutan, sehingga pelajaran yang diberikan memenuhi syarat dan peserta memiliki
keterampilan dalam bidangnya.

Anda mungkin juga menyukai